• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Kejadian Asfiksia Neonatorum di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2010-2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Kejadian Asfiksia Neonatorum di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2010-2012"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan kesanggupan satu negara untuk memberikan pelayanan kesehatan (Manuaba, 1998). Masih

tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menunjukkan kondisi derajat kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih memprihatinkan.

Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Berdasarkan data Survey Demografis dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih tinggi bila dibandingkan dengan AKI negara Asia lainnya, yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu (Manuaba, 1998).

Angka Kematian Bayi (AKB) juga menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKB adalah jumlah kematian bayi (0-12 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu 1 tahun. Kesehatan bayi merupakan salah satu parameter/ukuran penting kesehatan

nasional karena variabel itu berkaitan dengan berbagai faktor antara lain, kesehatan ibu, mutu akses ke layanan medis, kondisi sosioekonomi dan praktik kesehatan masyarakat (Rachmawati dkk, 2011). Di Indonesia, tercatat bahwa AKB sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, tiga penyebab utama kematian perinatal di Indonesia

(2)

adalah gangguan pernapasan/ respiratory disorders (35,9%), prematuritas (32,4%), dan sepsis neonatorum (12,0%) (Depkes, 2008).

Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir gagal bernapas spontan dan teratur segera setelah lahir. Keadaan tersebut akan disertai dengan keadaan hipoksia, hiperkapnea, dan berakhir dengan asidosis (Ilyas, 1994). Asfiksia merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas bayi baru lahir dan akan membawa berbagai dampak pada periode neonatal (Radityo, 2011). Diperkirakan bahwa sekitar 23% dari seluruh angka kematian neonatus di

seluruh dunia disebabkan oleh asfiksia neonatorum dengan proporsi lahir mati yang lebih besar (Depkes, 2007). Laporan dari World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa sejak tahun 2000-2003 asfiksia menempati urutan ke-6, yaitu sebanyak 8%, sebagai penyebab kematian anak diseluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum, dan kelahiran prematur. Di Indonesia, angka kejadian asfiksia di Rumah Sakit Propinsi Jawa Barat ialah 25,2%, dan angka kematian karena asfiksia di rumah sakit rujukan propinsi di Indonesia sebesar 41,94% (Dharmasetiawani, 2008).

Menurut Fahrudin (2003), faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian asfiksia neonatorum adalah usia ibu, status kunjungan antenatal care, riwayat obstetri, kelainan letak janin, ketuban pecah dini, persalinan lama, berat lahir bayi, dan tindakan sectio caesarea. Asfiksia akan menyebabkan keadaan hipoksia dan iskemia pada bayi. Hal ini berakibat kerusakan pada beberapa jaringan dan organ dalam tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mohan (2000) bahwa kerusakan organ ini sebagian besar terjadi pada ginjal (50%), sistem syaraf pusat (28%), sistem kardiovaskular (25%), dan paru (23%).

Asfiksia perinatal masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi baru lahir di negara berkembang maupun di negara maju. Di

negara maju angka kejadian asfiksia berkisar antara 1-1,5% dan berhubungan dengan masa gestasi dan berat lahir (Snyder dan Cloherty, 1998). Di negara berkembang angka kejadian bayi asfiksia lebih tinggi dibandingkan di negara maju karena pelayanan antenatal care yang masih kurang memadai (Manoe,

(3)

2003). Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti gambaran kejadian asfiksia pada bayi baru lahir.

1.2 Rumusan Masalah

“Bagaimanakah gambaran kejadian asfiksia neonatorum di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2010-2012?”

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kejadian asfiksia neonatorum di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2010-2012.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk:

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi bayi yang mengalami asfiksia di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2010-2012 berdasarkan jenis kelamin, berat badan lahir, dan usia kehamilan

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi bayi yang mengalami asfiksia di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2010-2012 berdasarkan skor APGAR

c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi bayi yang mengalami asfiksia di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2010-2012 berdasarkan cara persalinan

d. Untuk mengetahui distribusi frekuensi bayi yang mengalami asfiksia di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2010-2012 berdasarkan status paritas dan umur ibu

(4)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

a. Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan peneliti khususnya tentang asfiksia yang terjadi pada bayi baru lahir.

b. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi tenaga medis agar lebih meningkatkan fasilitas kesehatan dan menyediakan sarana kesehatan yang lebih lengkap dan efektif untuk tindakan resusitasi.

c. Menjadi data awal untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

• Taxes are compulsory government-imposed charges levied on citizens and their property.. • Progressive income tax is the tax

Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP peserta lain dan digunakan Fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh masing-masing

To obtain well-distributed, stable and quantity controllable features, UR-SIFT algorithm is adopted in source image, meanwhile, SIFT with lower contrast threshold

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata

 Siswa dapat menceritakan nama istri yang mendampingi Rasulullah waktu wafat.  Siswa dapat Mengamalkan nilai nilai kesalehan

Sehubungan hal tersebut di atas, maka Pokja akan melakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada dalam formulir isian kualifikasi dengan memperlihatkan dokumen

[r]

Program dan Jenis Kegiatan Hasil yang diharapkan Waktu Pelaksana an Pelaksa na Sumbe r Dana penyelenggaraan Prakerin 2.3 Pencarian obyek. 2.4   Rapat   pembentukan