• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERILAKU QONAAH D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERILAKU QONAAH D"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PTK

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

OLEH

ADELA, S.Ag, M.Pd.I

NIP. 197406152008011025

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAMPAR

SMA NEGERI 1 TAPUNG

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku terpuji adalah segala sikap, ucapan dan perbuatan yang baik

sesuai ajaran Islam. Kendatipun manusia menilai baik, namun apabila tidak sesuai

dengan ajaran Islam, maka hal itu tetap tidak baik. Sebailiknya, walaupun

manusia menilai kurang baik, apabila Islammeyatakan baik, maka hal itu tetap

baik. Kita sebagai umatnya tentunya ingin dapat mengikuti apa yang terjadi

tuntutan rasulullah dalam kehidupan sehari-hari sebagai suritauladan manusia.

Orang yang baik akhlaknya tentunya didalam pergaulan sehari-hari akan

senantiasa dicintai oleh sesama, dan tentunya mereka kelak dihari kiamat akan

masuk surga bersama dengan nabi saw. Sebagaimana beliau bersabda dalam

hadisnya yang artinya sebagai berikut: “Sesungguhnya (orang) yang paling aku

cintai diantara kalian dan orang yang paling dekat tempatnya dariku pada hari

kiamat adalah oarang yang paling baik budi pekertinya diantara kalian”.

Harta yang banyak, pangkat yang tinggi atau dimilikinya beberapa gelar

kesarjanaan tak mampu mengangkat derajat manusia tanpa dimilikinya akhlak

terpuji.

Permasalahan yang dirasakan selama mengajar pendidikan agama islam

kelas X 1 adalah siswa kurang mampu memahami makna perilaku qonaah,

dimana dari makna Qanaah artinya merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari

(3)

menghindari rasa tidak puas dalam menerima pemberian dari Allah swt. Dengan

sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh dari sifat serakah atau

tamak.

Lawan kata dari qanaah ini adalah tamak. Orang yang tamak selalu merasa

kurang, walaupun dia sudah mendapatkan karunia dan rezeki dari Allah swt.

Tamak identik dengan rakus, semuanya ingin dimiliki. Sudah mempunyai ini,

ingin juga yang itu; sudah punya itu, masih ingin yang lain. Bahayanya apabila

orang tamak tidak lagi memerhatikan yang halal maupun yang haram.

Namun siswa masih belum mendapatkan pemahamannya, hal ini dapat

dilihat dari keberhasilan nilainya dibawah standar KKM. Berdasarkan uraian pada

latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik membuktikannya

dalam sebuah penelitian dengan judul: MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERILAKU QONAAH DAN TASAMUH MELALUI METODE TEBAK GAMBAR PADA SISWA KELAS X.1 SMA N 1 TAPUNG

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode tebak gambar dapat

meningkatkan pemahaman makna qonaah dan tasamuh siswa kelas X.1 SMA N 1

Tapung .

C. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk penerapan metode tebak

gambar dalam meningkatkan kemampuan memahami makna qonaah pada siswa

(4)

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian atau salah tafsir tentang makna istilah

yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna beberapa

definisi operasional sebagai berikut :

1. Qanaah artinya merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah swt.

Qona’ah adalah rela dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta

menghindari rasa tidak puas dalam menerima pemberian dari Allah swt.

Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh dari sifat

serakah atau tamak.

2. Metode tebak gambar adalah sebuah metode pembelajaran yang

mengunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.

Perinsip dasar dalam model pembelajaran tebak gambar adalah sebagai

berikut: 1) Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas

segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya; 2) Setiap anggota

kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok

mempunyai tujuan yang sama; 3) Setiap anggota kelompok (siswa) harus

membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota

kelompoknya; 4) Setiap anggota kelompok (siswa) maka akan dikenai

evaluasi; 5) Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepimpinan dan

membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses

belajarnya; 6) Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta pertanggung

jawaban secara individual materi yang ditangani dalam kelompok

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Terpuji

Qana ah artinya sikap merasa cukup atau menerima apa adanya terhadap‟

segala usaha yang telah dilaksanakannya. Sifat qana ah akan mengendalikan diri‟

seseorang dari keinginan memenuhi hawa nafsu. Sebagai seorang muslim yang

berjiwa kuat, sikap qana’ah tentunya sangat penting untuk dimiliki. Dengan sikap

qana’ah seorang muslim akan terhindar dari rasa rakus dan serakah ingin

menguasai sesuatu yang bukan miliknya. Seseorang yang memiliki sikap qana’ah

akan merasa kecukupan dan selalu berlapang dada. Dalam dirinya yakin akan apa

yang ia peroleh dari usahanya adalah atas kehendak Allah SWT. Ia sadar bahwa

hanya Allah yang mengatur rejeki, hidup, mati dan jodoh seseorang.

Rasulullah SAW bersabda :

:

ممللمسموم ههييلمعم ل

ل ا ىللمصم ل

ه ا للويسلرم لماقم لمامقرمممعل نهبيا ل

ه ادهبيعم نيعم

:

هلتمااممبه ل

ل ا هلعمنلمقموماففافمكم قمزهرلوم مملمسيام نيمم حملمفيامديقم

”An abdillahibni ’umara qala, qala rasulullahi sallallahu ’alaihi wa

sallama qad aflaha man aslama waruziqa kafafan wa qanna’ahullahu

bima atahu”. (HR. Muslim)

 Artinya : ”Abdullah bin Umar berkata, ”Bersabda Rasulullah SAW,

(6)

secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan

kepadanya”. (HR. Muslim)

:

ههييلمعم ل

ل ا ىللمصم يبنلا لماقم لاق هنع لا يضر ةريره ىبا نع

:

هسهفينلملا ىمنغه ىنمغهليا نلمكهلوم ضهرمعمليا ةهرمثيكم نيعم ىنمغهليا سمييلم ممللمسموم

“An abi hurairata radiyallahu ‘anhu qala, qala rasulullahi sallallahu

’alaihi wa sallama laisal gina ’ankasratil aradi walakinnalgina

ginannafsi”. (HR. Bukhari dan Muslim)

 Rasulullah saw bersabda, ” Bukannya kekayaan itu karena banyak

hartanya, melainkan kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hatinya”. ”.

(HR. Bukhari dan Muslim)

Sikap qana’ah perlu kita bina sejak masih kecil. Sikap qana’ah ini

berkaitan erat dengan berapa dan apa harta yang ia dapatkan di dunia. Jika kita

mampu mengendalikan diri dari urusan-urusan dunia, maka pembiasaan qana’ah

inilah yang berperan aktif. Pembiasaan qana’ah dapat diterapkan dengan hidup

sederhana, mensyukuri setiap mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya

dan tidak mengeluh atas kondisi hidup yang sedang dijalaninya.

Qana’ah dalam kaitannya dengan siswa dapat dibiasakan melalui pemberian uang

jajan yang tidak melebihi batas kewajaran. Setiap siswa pasti mendapatkan uang

jajan dari orang tuanya ketika pergi ke sekolah. Sebagai siswa yang baik, kamu

harus mensyukuri berapapun uang yang dikasih oleh orang tua. Bahkan kalau

perlu kamu tidak jajan dan menabung uang tersebut.

(7)

1. Senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT

2. Hidup sederhana

3. Senantiasa mau berinfak dijalan Allah SWT

4. Tidak putus asa / cemas dalam menghadapi masalah

Bersikap qana’ah berarti menanamkan pola hidup sederhana. Qana’ah

tetap dilakukan ketika dalam keadaan miskin atau ketika sudah merasa kecukupan

hidup di dunia. Sikap qana’ah merupakan sikap yang baik dan perlu dilestarikan,

karena qana’ah memiliki fungsi bagi kehidupan umat Islam di dunia ini.

Diantaranya adalah : Mendidik pola hidup sederhana, mendidik perilaku yang

ikhlas terhadap segala kejadian, meningkatkan keimanan, ketakwaan dan

tawakkal dan meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT.

B. Metode Tebak gambar

Pengertian Model pembelajaran tebak gambar dilihat dari beberapa hal

yang selalu disinggung, yaitu model, strategi, metode, pendekatan dan teknik

pembelajaran. Pengertian untuk istilah-istilah itu sering dikacaukan. Apalagi

terhadap tiga istilah, yaitu pendekatan, metode, dan teknik biasanya terkacaukan.

Istilah pendekatan sering dikacaukan dengan metode, misalnya kita sering

mendengar orang mengemukakan istilah pendekatan komunikatif di samping

istilah metode komunikatif. Sering pula pengertian metode dikacaukan dengan

teknik, misalnya kita sering mendengarkan orang menyebutkan istilah metode

diskusi disamping istilah teknik dikuasai.

Untuk itu sebelum memaparkan tentang model pembelajaran Tebak

(8)

teknik dan teknik pembelajaran secara singkat. Menurut Istarani (2011: 1) model

pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala

aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru segala

fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam

proses belajar mengajar

Kemudian menurut Wina Sanjaya (2008: 126) strategi pembelajaran

adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar

tujuan dan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Atau strategi

pembelajaran itu adalah suatu set materi dan produser pembelajaran yang

digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

Metode secara harfiah adalah cara atau produser yang digunakan untuk

mencapai tujuan tertentu, kata mengajar sendiri berarti memberi pelajaran (Pupuh

Faturrohaman, 2007;55). Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang

telah ditetapkan. Dengan demikian, bias terjadi satu strategi pembelajaran

digunakan beberapa metode (Wina Sanjaya, 2008:126). Dengan kata lain metode

adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.

Pendekatan adalah istilah lain yang memiliki kemiripan dengan strategi

pembelajaran. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang

kita terhadap proses pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru dan

pendekatan pusat pada siswa. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan

stategi pembelajaran langsung (direc instruction) pembelajaran deduktif atau

(9)

pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discoverydan inkuiri serta strategi

pembelajaran induktif. (Wina Sanjaya, 2008;127)

Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode

pengajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka

mengimplementasikan suatu metode. Untuk itu Rostiyah NK (2008;1)

mengatakan teknik adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang

digunakan oleh suatu instruktur. Sedangkan taktik adalah gaya seseorang dalam

melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Misalnya walaupun dua orang

guru sama-sama mengunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang

sama, sudah pasti mereka akan melakukannya secara berbeda-beda.

Model pembelajaran tebak gambar merupakan sebuah model dimana guru

mengunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau

mempasilitasi siswa untuk aktif belajar. Dengan mengunakan alat bantu atau

media gambar, diharapkan siswa mampu mengikuti pelajaran dengan focus yang

baik dan dalam kondisi yang menyenangkan. Sehingga apapun pesan yang

disampaikan bias diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta

dapat diingat kembali oleh siswa. Tebak gambar adalah suatu metode belajar

yang mengunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.

(Hamdani, 2010; 89) sehingga siswa yang cepat mengurutkan gambar jawaban

atau soal yang benar, sebelum waktu yang ditentukan habis maka merekalh yang

mendapat poin.

Perinsip dasar dalam model pembelajaran kokoratif tebak gambar adalah

(10)

1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu

yang dikerjakan dalam kelompoknya.

2. Setiap anggota kelompok(siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota

kelompok mempunyai tujuan yang sama.

3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung

jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.

4. Setiap anggota kelompok (siswa) maka akan dikenai evaluasi.

5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepimpinan dan membutuhkan

keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta pertanggung jawaban

secara individual materi yang ditangani dalam kelompok koperatif.

Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan tebak gambar ini menurtut

(agus; 125) terdapat enam yaitu:

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin

dicapai. Dilangkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan masalah

yang menjadi kompetensi. Dasar mata pelajaran yang

bersangkutan.Dengan demikian maka siswa dapat mengukur sampai

sejauh mana yang harus dikuasainya. Di samping itu guru juga harus

menyampaikan indicator-indikator ketercapaian KD, sehingga sampai

dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.

2. Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan. Penyajian materi sebagai

pengantar sesuatu yang sangat penting.Dan disini guru memberikan

(11)

pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan

motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap.

Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan

menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang

dipelajari.

3. Guru menyediakan gambar-gambar yang akan digunakan (berkaitan

dengan materi) Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut

terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengmati setiap gambar

yang ditunjukkan oleh guru atau oleh temannya. Dengan picture atu

gambar kita akan menghemat energi kita dan siswa akan lebih mudah

memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangan selanjutnya

sebagai guru dapat memodifikasikan gambar atau mengganti gambar

dengan video atau demonstrasi yang kegiatan tertentu.

4. Guru menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau

memasangkan gambar-gambar yang ada. Di langkah ini guru harus dapat

melakukan inovasi, karena menunjukkan secara langsung kadang kurang

efektif dan siswa merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian,

sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus

diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk

diurutkan, dibuat, atau dimodifikasi.

5. Guru memberikan pertanyaan mengenai alasan siswa dalam menentukan

gambar. Setelah itu ajaklah siswa menemukan rumus, tinggi, jalan cerita,

(12)

banyaknya siswa pransiswa dan teman yang lain untuk membantu

sehingga proses diskusi dalam PBN semangkin menarik.

6. Dari alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dan menanamkan

konsep materi yang sesuai dengan kompetensai yang ingin dicapai. Dalam

proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan

penekanan-penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain

untuk mengulanginya, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa

mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan

indicator yang telah ditetapkan. Pastikan bahwa siswa telah menguasai

indikator yang telah ditetapkan.

7. Kesimpulan atau rangkuman. Kesimpulan dan rangkuman dilakukan

bersama dengan siswa. Guru membantu dalam proses pembuatan

kesimpulan dan rangkuman. Apabila siswa belum mengerti hal-hal apa

saja yang harus diperhatikan dalam pengamatan gambar tersebut guru

memberikan pnguatan kembali tentang gambar tersebut. Dalam pembuatan

kesimpulan dan rangkuman guru memberikan arahan perbaikan dimana

saja letak kesalahan penulisan drama, kemudian memberikan perbaikan.

Kelebihan dan kelemahan modelpembelajaar tebak gambar , dalam setiap

model pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya, menurut istarani

(2011:8) kelebihan dan kekurangan model pembelajaran tebak gambar adalah :

Kelebihan model pembelajaran tebak gambar : Materi yang diajarkan lebih terarah

karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai

(13)

ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.

Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh untuk

menganalisa gambar yang ada. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab

guru menanyakan alasan siswa mengurrutkan gambar. Pembelajaran lebih

berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan

oleh guru.

Kelemahan model pembelajaran tebak gambar : Sulit menentukan

gambar-gambar yang bagus dan berkualitas serta sesuai dengan materi pembelajaran. Sulit

menemukan gambar-gambar yang sesuai daya nalar atau kompetensi siswa yang

dimiliki. Baik guru atau siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar

sebagai bahan utama dalam membahas suatu meteri pembelajaran. Tidak

tersedianya dana khusus untuk menemukan atau mengadakan gambar-gambar

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri atas empat komponen pokok

penelitian kelas yakni: 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (acting), 3)

pengamatan (observing), dan 4) refleksi (reflecting), dapat digambarkan sebagai

berikut:

A. Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap ini penulis menyusun rencana pembelajaran (RP) materi pokok

Qanah adalah sikap rela menerima dan measa cukup atas hasil yang

diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas dan perasaan kurang.

Pada pelaksanaan siklus 1 direncanakan sebanyak 1 kali pertemuan.

2. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung.

Sebelumnya penulis melakukan beberapa hal antara lain:

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar

c. Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan tujuan

pembelajaran

d. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/

mengurutkan gambar-gambar yang telah di sediakan.

(15)

f. Dari gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai

dengan tujuan pembelajaran

g. Penilaian

3. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan

rekan sejawat untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti

pembelajaran PAI yang menerapkan model picture and pictue dalam pembelajaran

PAI.

4. Refleksi

Setelah mengkaji hasil belajar PAI siswa dan hasil pengamatan aktivitas

guru, serta menyesuaikan dengan ketercapaian indikator kinerja maka peneliti

mengubah strategi pada siklus dua agar pelaksanaannya lebih efektif.

B. Siklus II

1. Perencanaan

Pada tahap ini penulis menyusun rencana pembelajaran (RP) materi pokok

Dalil Naqli tentang Qannah, Artinya: Abdullah bin Umar berkata “bersabda

Rasullah SAW, sesungguhnya beruntung orang-orang yang masuk islam,

mendapat rezeki yang secukupnya, dan ia merasa cukup dengan apa yang telah

Allah berikan kepadanya. (HR. Muslim). Orang yang memiliki sifat Qannah

memiliki pendirian bahwa apa yang telah di peroleh atau yang ada di dirinya

adalah merupakan kehendak Allah. Sebab dialah yan mengatur rezeki, mati, jodoh

(16)

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus ini dilaksanakan selama pembelajaran

berlangsung meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar

c. Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan tujuan

pembelajaran

d. Guru menunjuk/memanggol siswa secara bergantian memasang/

mengurutkan gambar-gambar yang telah di sediakan.

e. Guru meminta agar siswa menceritakan urutan gambar yang telah tersusun

f. Dari gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai

dengan tujuan pembelajaran

g. Penilaian

3. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan

rekan sejawat untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti

pembelajaran PAI yang menerapkan model picture and pictue dalam

pembelajaran PAI .

4. Refleksi

Setelah mengkaji hasil belajar PAI siswa dan hasil pengamatan aktivitas

guru maka peneliti mengecek apakah indikator kinerja yang telah ditetapkan

sebelumnya sudah tercapai. Bila belum tercapai maka peneliti tetap melanjutkan

(17)

B. Siklus III

1. Perencanaan

Pada tahap ini penulis menyusun rencana pembelajaran (RP) materi pokok

Contoh perilaku terpuji, Hidup sederhana, Tidak mau menempuh jalan yang

haram dalam mencari nafkah, Selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang

telah diberikan Allah.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus ini dilaksanakan selama pembelajaran

berlangsung meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar

c. Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan tujuan

pembelajaran

d. Guru menunjuk/memanggol siswa secara bergantian memasang/

mengurutkan gambar-gambar yang telah di sediakan.

e. Guru meminta agar siswa menceritakan urutan gambar yang telah tersusun

f. Dari gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai

dengan tujuan pembelajaran

g. Penilaian

3. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan

(18)

pembelajaran PAI yang menerapkan model picture and pictue dalam

pembelajaran PAI .

4. Refleksi

Setelah mengkaji hasil belajar PAI siswa dan hasil pengamatan aktivitas

guru maka peneliti mengecek apakah indikator kinerja yang telah ditetapkan

sebelumnya sudah tercapai. Pada tahapan ini capaian ditetapkan, bila belum

tercapai maka peneliti menyampaikan dalam bentuk saran pada peneliti yang akan

datang.

C. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis

kuantitatif dan kualitatif (Supardi, 2006:131). Terhadap perolehan hasil belajar

PAI dianalisis secara kuantitatif dengan memberikan nilai pada hasil belajar

siswa. Data-data tersebut dianalisis mulai dari siklus satu sampai dengan siklus

(19)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Telah diketahui bahwa subjek penelitian berjumlah 20 siswa. Pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 (tiga) siklus. Berikut disajikan

paparan hasil penelitian yang terdiri atas hasil belajar PAI melalui kolaborasi

model pembelajaran tebak gambar dan hasil observasi terhadap proses

materi pokok pengertian qanah adalah sikap rela menerima dan measa cukup atas

hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas dan perasaan

kurang, melalui model pembelajaran tebak gambar, sebagai berikut:

Tabel 4.1 : Hasil Belajar Siklus I

NO NAMA NILAI SIKLUS I KET

1 Sulastri 70 Tuntas

2 Harsoyo Bowo 63 Belum tuntas

3 Andriani 70 Tuntas

4 Yandi Wahyuni 78 Tuntas

5 Fikri Andriani 67 Belum tuntas

6 Dewi Rahayu 70 Tuntas

7 Sinta Ria M 78 Tuntas

8 Nurjanah 67 Belum tuntas

9 Siti Ropingah 68 Belum tuntas

(20)

11 Apik Susanti 50 Belum tuntas

12 Agus Ade 50 Belum tuntas

13 Nang 60 Belum tuntas

14 Trisetia Nugroho 60 Belum tuntas

15 Novi Anggraini 70 Tuntas

16 Joko Susanto 45 Belum tuntas

17 Dede Aga 60 Belum tuntas

18 Resi 55 Belum tuntas

19 Trinanjar 60 Belum tuntas

20 M. Qon 65 Belum tuntas

JUMLAH 1256

NILAI RATA-RATA 63 Belum tuntas

Diperoleh data untuk ketuntasan 70 sebanyak 30% atau 6 orang siswa

tuntas. Sedangkan yang tidak tuntas sebesar 14 atau 70%, dan rata-rata hasil

belajar sebesar 63.

Siklus II

1. Paparan Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan data hasil penelitian siklus I mengenai hasil belajar PAI

materi pokok Dalil Naqli tentang Qannah, melalui model pembelajaran tebak

gambar diperoleh data untuk ketuntasan 71 selengkapnya dapat dibaca pada tabel

(21)

Tabel 4.2 : Hasil Belajar Siklus II

NO NAMA NILAI SIKLUS II KET

1 Sulastri 78 Tuntas

7 Sinta Ria M 86 Tuntas

8 Nurjanah 75 Tuntas

9 Siti Ropingah 76 Tuntas

10 Tika Suryati 58 Belum tuntas

11 Apik Susanti 58 Belum tuntas

12 Agus Ade 58 Belum tuntas

13 Nang 68 Belum tuntas

14 Trisetia Nugroho 68 Belum tuntas

15 Novi Anggraini 78 Tuntas

16 Joko Susanto 53 Belum tuntas

17 Dede Aga 68 Belum tuntas

18 Resi 63 Belum tuntas

19 Trinanjar 68 Belum tuntas

20 M. Qon 73 Tuntas

JUMLAH 1416

NILAI RATA-RATA 71 Tuntas

Diperoleh data untuk ketuntasan 70 sebanyak 55% atau 11 orang siswa

tuntas. Sedangkan yang tidak tuntas sebesar 9 atau 45%, dan rata-rata hasil belajar

sebesar 71, sehingga untuk kesempurnaan perlu dilaksanakan siklus III.

Siklus III

1. Paparan Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan data hasil penelitian siklus II mengenai hasil belajar PAI

(22)

diperoleh data untuk ketuntasan 75 selengkapnya dapat dibaca pada tabel

distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan kategori hasil belajar sebagai berikut:

Tabel 4.3 : Hasil Belajar Siklus III

NO NAMA NILAI SIKLUS III KET

1 Sulastri 82 Tuntas

7 Sinta Ria M 90 Tuntas

8 Nurjanah 79 Tuntas

9 Siti Ropingah 80 Tuntas

10 Tika Suryati 62 Belum tuntas

11 Apik Susanti 70 Tuntas

12 Agus Ade 62 Belum tuntas

13 Nang 72 Tuntas

14 Trisetia Nugroho 72 Tuntas

15 Novi Anggraini 82 Tuntas

16 Joko Susanto 57 Belum tuntas

17 Dede Aga 72 Tuntas

Diperoleh data untuk ketuntasan 70 sebanyak 85% atau 17 orang siswa

dan rata-rata hasil belajar sebesar 75, sehingga sudah perlu dapat diakhiri

penelitian ini.

(23)

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil

belajar PAI dengan materi siklus pertama yakni pengertian qannah Qanah dan

tasamuh adalah sikap rela menerima dan measa cukup atas hasil yang

diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas dan perasaan kurang.

Dilanjutkan materi siklus ke II yakni dalil Naqli tentang Qannah, Artinya:

Abdullah bin Umar berkata “bersabda Rasullah SAW, sesungguhnya beruntung

orang-orang yang masuk islam, mendapat rezeki yang secukupnya, dan ia merasa

cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya. (HR. Muslim). Orang

yang memiliki sifat Qannah memiliki pendirian bahwa apa yang telah di peroleh

atau yang ada di dirinya adalah merupakan kehendak Allah. Sebab dialah yan

mengatur rezeki, mati, jodoh seseorang. Dan materi siklus ke III yakni contoh

perilaku terpuji, Hidup sederhana, Tidak mau menempuh jalan yang haram dalam

mencari nafkah, Selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan

Allah.

Pada siklus I diperoleh data untuk ketuntasan 70 sebanyak 30% kemudian

diikuti dengan siklus kedua dengan ketuntasan 55% dan pada siklus ketiga

menjadi 85%.

Terbukti bahwa dalam penelitian ini membuktikan bahwa penerapan

metode tebak gambar dapat meningkatkan kemampuan memahami qonaah oleh

siswa. Dampak tersebut selain secara hard skill juga mampu meningkatkan

kemampuan soft skill siswa dalam belajar khususnya dalam hal sikap para siswa

dalam mengikuti pelajaran karena juga merupakan target pencapaian dalam

(24)

mendapatkan pelajaran yang diberikan guru di kelas jika dibandingkan dengan

(25)

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada siklus I diperoleh data untuk ketuntasan 70 sebanyak 30% kemudian

diikuti dengan siklus kedua dengan ketuntasan 55% dan pada siklus ketiga

menjadi 85%.

2. Terdapat peningkatan hasil dalam memahami perilaku terpuji qonaah dan

tasamuh pada pelajaran pendidikan agama islam dengan menggunakan

metode pembelajaran tebak gambar .

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis mengajukan saran sebagai

berikut:

1. Para guru SMA, hendaknya lebih memiliki komitmen yang tinggi dalam

menjalankan tugasnya dengan melaksanakan tugas pokok secara

profesional, mengkaji dan menerapkan berbagai inovasi pembelajaran

dengan penerapan metode tebak gambar dalam pokok bahasan sikap

qonaah

2. kepala Sekolah diharapkan dapat menggunakan informasi hasil penelitian

(26)

belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam dengan

(27)

DAFTAR PUSTAKA

B. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2001. Buku 1 Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas.

...2006. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Puskur Balitbang Depdiknas.

Indra Jati Sidi. 2004. Pelayanan Profesional, Kegiatan Belajar-Mengajar yang Efektif. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas.

Nana Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purwadi Suhandini. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Lemlit UNNES.

Puskur Balitbang Depdiknas. 2003. Model-model Pembelajaran Efektif. (www.puskur_balitbang_depdiknas.com).upadate 28 Agustus 2007.

Supardi, Suharsimi Arikunto, Suhardjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yakarta: Bumi Aksara.

Tim MKDK IKIP Semarang. 1990. Psikologi Belajar. Semarang: IKIP Semarang Press.

Zainal Aqib. 2007. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.

Hamdani. 2010. Strategi belajar mengajar.Bandung : Pustaka setia

Faturrahman, pupuh. 2007. Strategi pembelajaran. Bandung: Insan Media

Roestiyah NK. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

http://rohissmpn14depok.wordpress.com/kbm-pai/726-2/

(28)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA N 1 Tapung

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Tema : Membiasakan Perilaku Terpuji

Sub Tema : Qanaah

Kelas/ Semester : X/1

A. Materi Pokok : Qannah

B. Alokasi Waktu : 2x40 menit

C. Kompetisi Dasar : Menjelaskan Pengertian Qannah

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

 Menjelaskan pengertian Qannah

 Membaca dan mengratikan dalil naqli tentang Qannah

 Menyebutkan contoh-cotoh perilaku qannah dalam kehidupan sehari-hari

E. Tujuan Pembelajaran

 Menjelaskan Menjelaskan pengertian Qannah

 Membaca dan mengratikan dalil naqli tentang Qannah

 Menyebutkan contoh-cotoh perilaku qannah dalam kehidupan sehari-hari

F. Materi Pembelajaran

(29)

Qanah adalah sikap rela menerima dan measa cukup atas hasil yang

diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas dan perasaan

kurang

2. Dalil Naqli tentang Qannah,

Artinya: Abdullah bin Umar berkata “bersabda Rasullah SAW,

sesungguhnya beruntung orang-orang yang masuk islam, mendapat rezeki

yang secukupnya, dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah

berikan kepadanya. (HR. Muslim). Orang yang memiliki sifat Qannah

memiliki pendirian bahwa apa yang telah di peroleh atau yang ada di

dirinya adalah merupakan kehendak Allah. Sebab dialah yan mengatur

rezeki, mati, jodoh seseorang.

3. Contoh perilaku terpuji

Hidup sederhana, Tidak mau menempuh jalan yang haram dalam mencari

nafkah, Selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan

Allah

G. Metode Pembelajaran

 Tebak gambar

H. Media Pembelajaran

 Poster comment

I. Sumbear Belajar  Buku PAI

 Buku LKS

 Al-quran dan hadis

(30)

No Kegiatan Waktu 1 Pendahuluan

a. Membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama di pimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat

b. Memulai pelajaran dengan membaca al-quran surah pendek dengan lancer dan benar

c. Mempersiapkan kesiapan diri dengaan mengisi lembar kehadiran siswa , memeriksa kerapian pakaian, posisi dan tempat tidur di sesuaikan dengan kegiatan pembelajaran

d. Mengajukan pertanyaan dengan komunikatif berkaitan dengan materi qannah

e. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang hendak di capai

f. Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menyimak,

k. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/ mengurutkan gambar-gambar yang telah di sediakan.

l. Guru meminta agar siswa menceritakan urutan gambar yang telah tersusun

m. Dari gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan tujuan pembelajaran

n. Penilaian

(31)

b. Menanya

 Melalui motivasi dan guru mengajukan pertanyaan tentang qannah

 mengajukan pertanyaan tentang qannah

c. Eksprimen

 Peserta didik mengembangkan isi pendapatnya tentang hasil cerematnya

 Secara berkelompok mendiskusikan

 Pengertian qannah dalil naqli

 Contoh tentang qannah

d. Asosiasi

 Diskusi kelompok tentang qannah dalam kehidupan sehari-hari

 Guru memberikan penjelasan tambahan komunikasi dan pengamatan yang dikemukan peserta didik tentang isi gambar tersebut

e. Komunikasi

 Secara bergantian, masing kelompok tampil mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain memperhatikan, menyimak, dan memberikan tanggapan

 Membuat kesimpulan di bantu dan di bombing guru

3 Penutup

 Melaksanakan penilaian dan refleksi dan menjelaskan pertanyaan dan tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya

 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan ,memberikan tugas individu dengan peserta didik yang menguasai materi

 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

(32)

Aspek dan Rubrik penilaian

1. Kejelasan dan kedalaman informasi

a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan

kedalamanan informasi lengkap dan sempurna, skor 30

b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan

kedalam informasi lengkap dan kurang sempurna skor 20

c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan

kedalam informasi kurang lengkap skor 10

2. Keaktifan dalam diskusi

a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dan diskusi skor 30

b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dan diskusi skor 20

c. Jika kelompok tersebut berperan kurang aktif dan diskusi skor 10

3. Kejelasan dan kerapian

a. Jika kelompok tersebut mempersentasikan dengan singkat jelas

dan rapi skor 40

b. Jika kelompok tersebut mempersentasikan dengan jelas dan rapi

skor 30

c. Jika kelompok tersebut mempersentasikan dengan singkat jelas

dan kurang rapi skor 20

d. Jika kelompok tersebut mempersentasikan dengan kurang jelas

(33)

Nilai akhir yang diperoleh peserta didik sebagai berikut:

a. Rat-rata jumlah nilai pada kolom diskusi x 60 %

b. Jumlah nilai rata-rata pada soal easy dan tugas x 100 % nilai

akhir = nilai a + nilai b

3.Tes

a. sebutkan pengertian qannah?

b. bacakan dalil naqli tentang qannah?

c. tunjukan contoh qannah dalam kehidupan sehari-hari?

Kunci jawaban

Eassay

1. Qannah adalah sikap rela menerima dan merasa atas hasil yang

diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tak puas dan perasaan

kurang

2. Dalil naqli

Contoh-contoh orang yang berbuat qannah dalam kehidupan sehari-hari:

1. Hidup sederhana

2. Tidak mau menempuh jalan yang haram dalam mencari nafkah

(34)

NO NAMA NILAI SIKLUS I KET

1 Sulastri 70 Tuntas

2 Harsoyo Bowo 63 Belum tuntas

3 Andriani 70 Tuntas

4 Yandi Wahyuni 78 Tuntas

5 Fikri Andriani 67 Belum tuntas

6 Dewi Rahayu 70 Tuntas

7 Sinta Ria M 78 Tuntas

8 Nurjanah 67 Belum tuntas

9 Siti Ropingah 68 Belum tuntas

10 Tika Suryati 50 Belum tuntas

11 Apik Susanti 50 Belum tuntas

12 Agus Ade 50 Belum tuntas

13 Nang 60 Belum tuntas

14 Trisetia Nugroho 60 Belum tuntas

15 Novi Anggraini 70 Tuntas

16 Joko Susanto 45 Belum tuntas

17 Dede Aga 60 Belum tuntas

18 Resi 55 Belum tuntas

19 Trinanjar 60 Belum tuntas

20 M. Qon 65 Belum tuntas

JUMLAH 1256

(35)

NO NAMA NILAI SIKLUS II KET

1 Sulastri 78 Tuntas

2 Harsoyo Bowo 71 Tuntas

3 Andriani 78 Tuntas

4 Yandi Wahyuni 86 Tuntas

5 Fikri Andriani 75 Tuntas

6 Dewi Rahayu 78 Tuntas

7 Sinta Ria M 86 Tuntas

8 Nurjanah 75 Tuntas

9 Siti Ropingah 76 Tuntas

10 Tika Suryati 58 Belum tuntas

11 Apik Susanti 58 Belum tuntas

12 Agus Ade 58 Belum tuntas

13 Nang 68 Belum tuntas

14 Trisetia Nugroho 68 Belum tuntas

15 Novi Anggraini 78 Tuntas

16 Joko Susanto 53 Belum tuntas

17 Dede Aga 68 Belum tuntas

18 Resi 63 Belum tuntas

19 Trinanjar 68 Belum tuntas

20 M. Qon 73 Tuntas

JUMLAH 1416

(36)

NO NAMA NILAI SIKLUS III KET

1 Sulastri 82 Tuntas

2 Harsoyo Bowo 75 Tuntas

3 Andriani 82 Tuntas

4 Yandi Wahyuni 90 Tuntas

5 Fikri Andriani 79 Tuntas

6 Dewi Rahayu 82 Tuntas

7 Sinta Ria M 90 Tuntas

8 Nurjanah 79 Tuntas

9 Siti Ropingah 80 Tuntas

10 Tika Suryati 62 Belum tuntas

11 Apik Susanti 70 Tuntas

12 Agus Ade 62 Belum tuntas

13 Nang 72 Tuntas

14 Trisetia Nugroho 72 Tuntas

15 Novi Anggraini 82 Tuntas

16 Joko Susanto 57 Belum tuntas

17 Dede Aga 72 Tuntas

18 Resi 70 Tuntas

19 Trinanjar 72 Tuntas

20 M. Qon 77 Tuntas

JUMLAH 1507

Gambar

Tabel 4.1 : Hasil Belajar Siklus I
gambar  diperoleh data untuk ketuntasan 71 selengkapnya dapat dibaca pada tabel
Tabel 4.2 : Hasil Belajar Siklus II
Tabel 4.3 : Hasil Belajar Siklus III
+2

Referensi

Dokumen terkait

perencanaan daerah, studi/dokumen lingkungan yang telah ada, peta rupa bumi, peta geologi, peta tata guna lahan, peta/data kawasan lindung, peta/data kawasan bencana, data iklim

pemetaan wilayah kebudayaan arek meliputi: Surabaya, Mojokerto, Jombang, Gresik, Sidoarjo, Lamongan, Tuban. Wilayah arek merupakan yang cukup dikenal dan dapat dikatakan

Untuk menjawab ini ada pro dan kontra, kalau dikelompokkan ada tiga pendirian; (1) membela, dengan dasar Hak Asasi Manusia dalam hal beragama, ke- bebasan beragama; (2) menolak,

BMT Sumber Mulia mengeluarkan produk yang sudah mencapai tahap kemampuan awal, di mana masyarakat sudah mengenal BMT. Dalam hal ini, produk yang dipasarkan

Toksik terhadap reproduksi Berdasarkan data yang tersedia, kriteria klasifikasi tidak terpenuhi.. Toksisitas terhadap organ sasaran spesifik,

Kantor virtual klien memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan pengeluaran dengan fluktuasi pendapatan langsung. Karena biasanya

Berdasarkan perbandingan antara denyut jantung pada saat proses pengeprasan dengan denyut jantung pada saat istirahat, terlihat bahwa operator A memiliki nilai IRHR sebesar 1,26

menerimanya …” [QS. Pelaksanaan amanah di sini adalah pengurus Panti Asuhan setelah menerima uang dari para donatur, membelikan sapi dan menyembelihnya pada hari