• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Poster Iklan Layanan Masyarakat: Cegah Culture Shock di Kota Salatiga, Perkuat Komunikasi antar Budaya Mahasiswa UKSW Pendatang T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Poster Iklan Layanan Masyarakat: Cegah Culture Shock di Kota Salatiga, Perkuat Komunikasi antar Budaya Mahasiswa UKSW Pendatang T1 BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Perancangan

Universitas Kristen Satya Wacana (selanjutnya disingkat UKSW) merupakan salah satu universitas di Indonesia yang sering disebut sebagai Indonesia mini, hal ini dikarenakan banyaknya pelajar yang berasal dari berbagai daerah yang di Indonesia melanjutkan studinya di UKSW. Memasuki lingkungan baru merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi sebagian orang, karena itu penyesuaian diri dalam suatu budaya merupakan keharusan agar dapat diterima lingkungan di mana individu berada. Seperti halnya mahasiswa UKSW pendatang dari luar daerah yang berada di Kota Salatiga, mereka dituntut untuk melakukan penyesuaian diri dengan budaya setempat, sehingga konflik warga-mahasiswa tidak perlu terjadi.

Konflik antara warga setempat dan mahasiswa UKSW pendatang sering terjadi. Seperti kasus mahasiswa UKSW bentrok dengan warga Kemiri Salatiga (Suara Merdeka, 05 Maret 2011) dan kasus mahasiswa UKSW bentrok dengan warga Kopeng (Kompas, 15 Maret 2015). Hal ini dipicu karena ketidakmampuan mahasiswa pendatang untuk memahami dan menyesuaikan diri pada budaya warga setempat, sehingga kesulitan dalam komunikasi antar budaya. Hal tersebut dapat juga mengakibatkan culture shock.

(2)

2 tekanan karena berada dalam lingkungan yang berbeda, yang menyebabkan terguncangnya konsep diri, identitas kultural dan menimbulkan kecemasan yang tidak beralasan. Gerungan (2004) menyatakan bahwa di dalam penyesuaian, individu dituntut untuk mampu mengadakan cara penyesuaian yang baik tanpa menimbulkan konflik bagi diri sendiri maupun masyarakat. Menurut Hurlock (1999) adanya hambatan dalam penyesuaian diri akan menimbulkan sikap tergantung, sikap rendah diri, dan tidak memiliki rasa percaya diri, kecemasan yang tinggi, depresi dan individu senantiasa mengalami hambatan atau konflik dalam hubungannya dengan orang lain. Hal tersebut bisa mengakibatkan culture shock dalam komunikasi antar budaya. Pedersen (1995) mendefinisikan culture shock sebagai proses penyesuaian awal pada lingkungan yang tidak familiar.

Samovar, Porter & McDaniel (2010) pernah merumuskan beberapa reaksi culture shock yang kerap terjadi yaitu: benci terhadap lingkungan baru; mengalami disorientasi diri; rasa penolakan; gangguan lambung dan sakit kepala; homesick atau rindu pada rumah; rindu pada teman dan keluarga; merasa kehilangan status dan pengaruh; menarik diri; dan menganggap orang-orang dalam budaya baru tidak peka pada dirinya. Samovar, Porter & McDaniel (2010) menegaskan pula bahwa reaksi culture shock itu sebenarnya bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya dan dapat muncul pada waktu yang berbeda pula.

(3)

3 didefinisikan sebagai kegelisahan yang muncul karena kehilangan semua lambang dan simbol yang familiar dalam hubungan sosial, termasuk di dalamnya cara-cara yang mengarahkan kita dalam situasi keseharian, misalnya bagaimana untuk memberi perintah, bagaimana membeli sesuatu, kapan dan di mana kita tidak perlu merespon. Berdasarkan hal tersebut, culture shock dipandang sebagai reaksi negatif individu ketika menghadapi lingkungan yang tidak familiar. Berbeda dengan Ward (2001), ia berpendapat bahwa culture shock merupakan suatu proses aktif dalam menghadapi perubahan saat berada di lingkungan yang tidak familiar. Proses aktif tersebut melibatkan affective, behavior, dan cognitive individu yaitu bagaimana individu tersebut merasa, berperilaku dan berpikir ketika menghadapi pengaruh dari budaya kedua.

(4)

4 kepribadian dan kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Hal ini juga mencakup variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, kelas sosial-ekonomi dan pendidikan. Faktor terakhir, pengalaman lintas budaya individu sebelumnya. Pengalaman individu di masa lampau ketika berada di lingkungan baru memiliki pengaruh kuat pada proses adaptasi yaitu seperti pengalaman bagaimana individu menerima perlakuan dari penduduk lokal.

Perbedaan-perbedaan budaya di lingkungan baru dapat mempengaruhi psikologis dan fisik individu. Secara psikologis, individu akan merasa bingung, cemas, disorientasi, curiga, sedih, keliru dengan aturan dan norma untuk berperilaku di lingkungan baru bahkan dapat mengalami perubahan persepsi, etnis, dan nilai-nilai pada individu akibat kontak budaya (Ward, 2001). Lebih lanjut Samovar, Porter & McDaniel (2010) menjelaskan ada beberapa pengaruh fisik yang bisa terjadi, misalnya gangguan lambung dan sakit kepala. Gangguan tersebut merupakan dampak dari ketidakmampuan proses penyesuaian diri individu dalam beradaptasi di lingkungan barunya (Pedersen, 1995).

(5)

5 Selain itu, dari pengamatan sementara penulis, ada beberapa hambatan seperti perbedaan karakter, dialek yang menjadi hambatan utama bagi pergaulan mahasiswa UKSW asal luar pulau Jawa dengan penduduk setempat di Kota Salatiga. Pada tingkatan masyarakat Kota Salatiga yang secara umum yaitu suku Jawa, terkadang mengalami kesusahan dalam berkomunikasi karena perbedaan karakter, budaya maupun bahasa. Ketika bukan bagian dari kelompok, individu tersebut perlu menyesuaikan diri, karena penyesuaian diri merupakan hal yang sangat penting ketika seseorang memasuki suatu daerah dengan budaya yang baru. Melalui kemauan untuk belajar memahami budaya orang lain, maka memungkinkan individu untuk menyikapi perbedaan yang ada dan membantu individu dalam melakukan komunikasi antar budaya dan mengendalikan culture shock.

Hal inilah yang membuat penulis tertarik membuat iklan layanan masyarakat dalam bentuk poster yang berisi ajakan mahasiswa UKSW untuk belajar menyesuaikan diri dan memahami budaya di lingkungan Kota Salatiga. Sehingga dengan adanya iklan layanan masyarakat ini, fenomena culture shock mahasiswa UKSW pendatang dari luar daerah yang berada di Kota Salatiga dapat berkurang.

(6)

6 poster lebih mampu menarik perhatian anak muda, poster merupakan salah satu media yang sering banyak anak muda lihat di dalam keseharian entah itu dijalan, sekolah, kampus, mall, dan banyak tempat-tempat lainnya. Poster biasanya di pajang di tempat tempat strategis yang mudah terlihat seperti mading sekolah atau kampus, halte bus, atau tempat-tempat umum lainnya. Perancangan iklan layanan masyarakat dalam bentuk poster ini memiliki tujuan untuk mengajak mahasiswa UKSW pendatang dari luar daerah untuk belajar menyesuaikan diri dan memahami budaya di lingkungan Kota Salatiga.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat disusun perumusan masalah penelitian yaitu: Bagaimana iklan layanan masyarakat dalam bentuk poster yang berisi ajakan mahasiswa UKSW pendatang dari luar daerah untuk belajar menyesuaikan diri dan memahami budaya di lingkungan Kota Salatiga agar fenomena culture shock dapat berkurang?

1.3. Tujuan Penelitian

(7)

7 1.4. Pembatasan Perancangan

Agar permasalahan perancangan ini tidak terlalu meluas dan lebih fokus, maka diperlukan pembatasan ruang lingkup perancangan yang meliputi:

a) Berisi Pokok masalah yang diteliti, dibatasi pada perancangan iklan layanan masyarakat dalam bentuk poster yang memiliki tujuan untuk mengajak mahasiswa UKSW pendatang dari luar daerah untuk belajar menyesuaikan diri dan memahami budaya di lingkungan Kota Salatiga. b) Perancangan iklan layanan masyarakat dalam bentuk poster ini dimulai

dari consumer journey dan consumer insight. c) Segmentasi :

1. Segmen Geografi Primer : UKSW

Sekunder : Kota Salatiga 2. Segmen Demografi

Umur : 19 tahun- 25 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan Agama : Semua kepercayaan

(8)

8 1.5. Manfaat Penelitian

Sebagai suatu karya ilmiah, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

a. Manfaat praktis:

Perancangan ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada mahasiswa UKSW pendatang agar dapat mengevaluasi fenomena culture shock dalam komunikasi antar budaya, serta memberikan masukan bagi mahasiswa perantauan agar belajar menyesuaikan diri terhadap budaya setempat, karena penyesuaian tersebut merupakan hal yang sangat penting ketika memasuki suatu daerah dengan budaya yang baru agar dirinya dapat diterima lingkungan setempat. b. Manfaat teoritis

(9)

9 1.6. Kerangka Pikir

Bagan 1.1. Kerangka Berpikir Latar Belakang:

UKSW salah satu universitas di Indonesia yang sering disebut sebagai Indonesia mini, di UKSW, karena banyaknya pelajar yang berasal dari

berbagai daerah yang di Indonesia.

Masalah:

 Ketidakmampuan mahasiswa UKSW pendatang untuk memahami dan menyesuaikan diri pada budaya warga setempat (Salatiga), sehingga kesulitan dalam komunikasi antar budaya mengakibatkan culture shock.

 Jika dibiarkan maka, akan terjadi reaksi culture shock yaitu: benci terhadap lingkungan baru; mengalami disorientasi diri; rasa penolakan; gangguan lambung dan sakit kepala; homesick atau rindu pada rumah; rindu pada teman dan keluarga; merasa kehilangan status dan pengaruh; menarik diri; dan menganggap orang-orang dalam budaya baru tidak peka pada dirinya.

Solusi:

Perancangan iklan layanan masyarakat dalam bentuk poster yang memiliki tujuan untuk mengajak mahasiswa UKSW pendatang dari luar daerah untuk belajar menyesuaikan diri dan memahami budaya

di lingkungan Kota Salatiga.

Tujuan:

 Mengajak kepada mahasiswa UKSW pendatang agar dapat mengevaluasi fenomena culture shock dalam komunikasi antar budaya.

 Memberikan masukan bagi mahasiswa perantauan agar belajar menyesuaikan diri terhadap budaya setempat.

Hasil:

Iklan layanan masyarakat

“Cegah Culture Shock di Kota Salatiga, Perkuat Komunikasi Antar Budaya Mahasiswa UKSW

Gambar

gambar yang memiliki sifat persuasif tinggi yang menampilkan suatu persoalan

Referensi

Dokumen terkait

Menurut penulis berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis sependapat bahwasanya faktor penyebab tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh anak terhadap anak

[r]

In relation to literary works, some novels represent the portrayal of women who become the victims of the exercise of ruling class’s power; consequently they encounter some

Produk-produk hukum atau aturan yang dibuat pemerintah bersama rakyat dalam hal ini diwakili oleh anggota Dewan (Dewan Perwakilan Rakyat) dan dilaksanakan oleh

diterima yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan pendekatan berbasis otak (brain based learning) terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan

Information on educational level, breastfeeding, sociodemographic (maternal age, single parenthood, parity, job status), lifestyle-related (BMI, smoking, alcohol use),

Sertifikat hak atas tanah sebagai bukti hak yang merupakan perwujudan dari proses pendaftaran tanah yang dapat memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum

Hasil tanya jawab pada kegiatan inti dengan peserta didik kelas V MI Baiturrohman Suwaluh Pakel Tulungagung pada tanggal 12 Mei 2016.. peserta didik adalah mengidentifikasi