• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Di Indonesia setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks,dan 20 wanita meninggal dunia karena penyakit ini. Ketidaktahuan para wanita akan ancaman kanker serrviks juga turut membantu banyaknya wanita yang meninggal akibat penyakit ini (Nurana, 2011).

Data dari Dinas kesehatan Kabupaten Ponorogo,jumlah wanita usia subur yang mengalami hasil abnormal dari pemeriksaan deteksi dini Kanker serviks pada tahun 2012 ditemukan 116 kasus dengan diagnose R.Supuratif sebanyak 35 orang (30,2%), gardnerela sebanyak 60 (51,7%), infeksi fungal 21 (18,1%). Sedangkan data di Puskesmas Ponorogo Utara tahun 2012,dari 133 wanita yang dilakukan deteksi dini kanker serviks ditemukan 10 orang yang mengalami hasil abnormal.

Mayoritas wanita yang didiagnosisi kanker serviks biasanyan tidak melakukan skrining test atau tindak lanjut setelah ditemukan hasil abnormal. Terkendala factor pembiayaan,pemeriksaan dini kanker serviks memerlukan biaya yang tidak murah, disamping itu keterlambatan terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker serviks,sehingga dorongan diri sendiri untuk melakukan deteksi dini tidak dilakukan.

Faktor penyebab kanker serviks dikarenakan infeksi oleh HPV (Human Papilloma Virus) yaitu penyebab kutil genitalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual,wanita yang memiliki aktifitas seksual tinggi dan berganti ganti pasangan.

Deteksi dini kanker serviks penting dilakukan ,kerena jika ditemukan dalam tahap prakanker,maka potensi untuk kesembuhan sangat tinggi.Tes yang bisa dilakukan antara lain dengan Pap,s smear (mengambil lender serviks untuk diperikas di laboratorium), Kolposkopi (pemeriksaan dengan menggunakan teropong), tes HPV-DNA (tes biomolekuler) dan tes IVA (inspeksi Visual Asetat) yaitu tes menggunakan asam asetat 3-5%. Tes IVA bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan siapapun yang terlatih,disamping itu biayanya relative murah dibanding dengan tes deteksi dini kanker serviks yang lainnya (Mansjoer, 2007).

METODE PENELITIAN

(2)

penelitian dipilih dengan menggunakan exhaustive sampling yaitu mengambil semua subjek dari populasi sumber sebagai sampel untuk diteliti dan purposive sampling, berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan, sejumlah 70 orang. Variabel penelitian meliputi : variabel independen adalah pengetahuan wanita usia subur tentang deteksi dini kanker serviks dan tingkat ekonomi keluarga. Variabel dependen adalah perilaku deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, sedangkan analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistic Regresi Logistik Ganda.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a) Variabel Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Servik Menggunakan Metode IVA

Hubungan pengetahuan dengan perilaku deteksi dini kanker servik menggunakan metode IVA signifikan dan bersifat positif.

b) Variabel Hubungan Tingkat Ekonomi Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Servik Menggunakan Metode IVA

hubungan tingkat ekonomi dengan perilaku deteksi dini kanker servik menggunakan metode IVA signifikan dan bersifat positif.

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi dalam satu budaya sudah ada kesepahaman tentang budaya mereka sehingga mereka dapat mengidentifikasikan orang lain sama seperti dirinya Lain halnya

Berdasarkan paparan dalam kerangka teori di atas, peneliti mencoba untuk merumuskan model penelitian yang dikembangkan dari teori akomodasi komunikasi dan akan digunakan

Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 96,43% (termasuk kate- gori tuntas). Hasil pada siklus II pertemuan ke 2 ini mengalami peningkatan lebih

Hal tersebut menunjukkan bahwa subtes EAS 4 kecepatan dan ketelitian visual memiliki validitas kriteria yang baik yang ditunjukkan oleh korelasi positif yang sangat

Seluruh hasil pengukuran oil and grease telah memenuhi NAB yang terdapat pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 52 Tahun 2014, yaitu 10 mg/L. (5) TSS dapat dipengaruhi

Hasil ini tidak sama dengan hasil penelitian yang dilakukan (Khan & Salim, 2020) yang menyatakan bahwa motivational factors memiliki pengaruh signifikan

Jenis penelitian yang digunakan adalah Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study yang bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi keluarga

a) Gunakan kuadran kayu/bambu/aluminium seperti dalam Gambar 3.8. Ambillah contoh serasah kasar langsung setelah pengambilan contoh biomasa tumbuhan bawah, lakukan