• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Pidana Pendanaan Terorisme Sebelum dan Sesudah Berlakunya UndangUndang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Pidana Pendanaan Terorisme Sebelum dan Sesudah Berlakunya UndangUndang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme T1 BAB I"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

53 BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pada intinya dalam upaya untuk memerangi terorisme, perlu memotong jaringan keuangan yang digunakan untuk melakukan kejahatan terorisme.

2. Sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme pengaturan mengenai tindak pidana pendanaan terorisme diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Undang-Undang No. 6 Tahun 2006 tentang pengesahan International Convention for the Suppression of the Financing of Terrorism 1999 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

(2)

54

pidana pendanaan terorisme secara memadai, komprehensif dan tegas serta peraturan tersebut dirasa belum optimal dalam mengkriminalisasi kegiatan pendanaan terorisme tersebut.

4. Dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme pengaturannya tidak hanya terbatas pada pendekatan dengan cara mengejar pelaku sehingga dapat dijatuhi hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang hal tersebut tidak membuat perbuatan atau kegiatan teror ini berhenti, karena jaringan yang begitu luas dan tersembunyi membuat eksistensi mereka terjaga tetapi melakukan pendekatan follow the

money dengan maksud agar kegiatan terorisme ini tidak dapat

menjalankan rencana-rencananya untuk melakukan teror itu sendiri. 5. Sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang

(3)

55

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Rancangan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dalam perspektif Hak Asasi Manusia serta kebijakan yang

Keterangan Pemerintah Tentang Diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Dan

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme, Penyedia Jasa yang

Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (UU TPPT) dan peraturan pelaksananya menyatakan, bahwa

Untuk mencegah terjadinya pelanggaran hak asasi manusia dalam pelaksanaan pemberantasan tindak pidana pendanaan terorisme, UU Pemberantasan Pendanaan Terorisme telah memberikan

20 Penilaian Risiko Indonesia Terhadap Tindak Pidana Pendanaan Terorisme dan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal Tahun 2021 B A B I I I KERANGKA HUKUM PENCEGAHAN DAN