1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan tidak hanya menghasilkan barang atau jasa saja tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin. Laba memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan tergantung bagaimana kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelolanya. Agar tidak menimbulkan kekeliruan dan kesalahan dalam pengambilan keputusan maka diperlukan suatu analisa untuk merencanakan dan mengendalikan laba.
Perusahaan dapat melakukan perencanaan dan pengendalian laba dengan cara melakukan perhitungan analisa Break Event Point. Analisis Break Event Point adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui hubungan antara biaya, keuntungan dan volume atau kapasitas produksi. Sehingga dengan adanya hubungan antara biaya, keuntungan dan volume atau kapasitas produksi yang mengharuskan manajemen untuk dapat menggolongkan biaya menurut sifatnya yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
Break Event Point/ pulang pokok namun analisis Break Event Point mampu
memberikan informasi kepada pimpinan perusahaan tentang volume penjualan serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan bersangkutan sehingga mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk penambahan modal/investasi atau mungkin menutup usaha. Dengan adanya analisis Break Event Point ini maka kegiatan perusahaan yang semakin luas dan kompleks dengan transaksi yang semakin rumit akan dapat dikendalikan sehingga kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang dapat diawasi dan laba ditahun berikutnya dapat ditentukan.
Menurut Munawir, (2002:184) Break Event Point dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita rugi, Sedangkan menurut Alwi, (1994:239) Break
Event Point dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan
dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita rugi. Pendapat lain menurut Riyanto, (1992:360) mengemukakan Break Event Point adalah suatu kondisi dimana volume penjualan penghasilannya tepat sama besarnya dengan biaya totalnya, sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan ataupun menderita kerugian.
dicapai perusahaan agar tidak menderita kerugian dan juga sampai seberapa jauh penjualan direncanakan boleh turun.
Analisis Break Event sangat bermanfaat dalam perencanaan dan pengendalian. Dari segi rencana, analisa ini diperlukan untuk memberikan gambaran batas penjualan minimal yang harus dicapai agar tidak menderita kerugian dan menunjukkan jumlah penjualan yang seharusnya dicapai pada target laba yang ditetapkan. Jika ditinjau dari segi pengendalian, analisa ini diterapkan dengan berbagai asumsi, seperti harga jual dan biaya variabel per unit. Pada saat pelaksanaan aktivitas perubahan terjadi, diperlukan adanya suatu modifikasi terhadap variabel-variabel yang berubah tersebut. Upaya pengendalian ini berhubungan erat dengan prinsip bahwa suatu perencanaan yang baik dapat sekaligus berfungsi sebagai alat pengendali yang efektif.
Bisnis kafe baga adalah sebuah bisnis yang bergerak dibidang produksi dan pnenjualan. Kafe baga merupakan coffee shop. Kafe Baga didirikan pada Mei 2013. Kafe Baga menyediakan berbagai macam menu makanan dan minuman seperti :
1. Minuman : White coffee, Haze blended, Choco blended, Milo fuze
blended, Pulled tea blended, Sunquick mix, Sunquick mandarin,
Sunquick
mango, Lemon tea ice, Tea ice, Air mineral, Hot white coffee, Hot
hazelnut, Hot choco, Hot milo fuze, Hot pulled tea, Hot coffe o, Hot
lemon tea, dan Hot tea.
2. Juice : Alpokat, Terong belanda, Wortel, Wortel jeruk, dan Sirsak.
3. Snack : Banana ice cream, Roti bakar keju coklat ice cream, Crispy
banana, French fries, Mie oyi, Bubur ayam, Nasi goreng, Roti bakar
srikaya, dan Risol.
4. Japanese food : Takoyaki octopus, Takoyaki prawn, Takoyaki sosis,
Takoyaki nugget, Burger king, Burger ayam, Hot twisty, dan Black
Adapun tingkat penjualan yang terjadi pada Kafe Baga 3 bulan terakhir di tahun 2014 yaitu sebagai berikut :
Tabel 1
Bulan Jumlah Penjualan
Maret Rp 13.020.000
April Rp 14.160.000
Mei Rp 15.909.000
Sumber: Kafe Baga 35H Medan Johor
Tabel 1.1 menunjukkan tingkat penjualan dari bulan Maret ke bulan April mengalami peningkatan penjualan sebesar 8.75 % dan dari bulan April ke bulan Mei mengalami peningkatan penjualan sebesar 12,35 %. Melihat adanya peningkatan penjualan di kafe Baga pada setiap bulannya, penulis tertarik untuk membahas mengenai: “Analisis Break Event Point pada Kafe Baga 35H Medan Johor”
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka rumusan masalah penelitian ini adalah : Bagaimana kondisi keuangan Kafe Baga berdasarkan analisis Break
Event Point?
1.3Tujuan Penelitian
1.4Manfaat Penelitian
a) Bagi Penulis, merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan menganalisis setiap permasalahan yang dihadapi, terutama dalam hal analisis
Break Event Point, dengan mengimplementasikan teori-teori yang diperoleh
selama perkuliahan dengan praktek yang terjadi di lapangan.
b) Bagi Perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan perencanaan dan kebijakan yang berhubungan dengan analisis Break Event
Point sehingga dapat mendukung perusahaan dalam menetapkan standart
penjualan yang efektif dan efesien agar mendapatkan laba yang lebih tinggi. c) Bagi Mahasiswa, dapat memberikan manfaat sebagai masukan bagi pihak