• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kesukaan Masyarakat Terhadap Teh Daun Gaharu (A malaccensis Lamk.) Dibandingkan Teh Lain Yang Beredar Dipasaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Kesukaan Masyarakat Terhadap Teh Daun Gaharu (A malaccensis Lamk.) Dibandingkan Teh Lain Yang Beredar Dipasaran"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teh merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi setelah air.

Aroma teh yang harum serta rasanya yang khas membuat minuman ini banyak

dikonsumsi. Teh juga dapat digunakan sebagai antioksidan, memperbaiki sel-sel

yang rusak, menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh, mencegah kanker,

mencegah penyakit jantung, mengurangi kolesterol dalam darah dan melancarkan

sirkulasi darah. Hal ini disebabkan teh mengandung senyawa-senyawa bermanfaat

seperti polifenol, theofilin, flavonoid/metilxantin, tannin, vitamin C dan E,

catechin, serta sejumlah mineral seperti Zn, Se, Mo, Ge, dan Mg. Maka tidak

heran bila teh disebut-sebut minuman kaya manfaat (Soraya, 2007).

Peranan komoditas teh dalam perekonomian di Indonesia cukup strategis.

Industri teh Indonesia pada tahun 1999 diperkirakan menyerap sekitar 300.000

pekerja dan menghidupi sekitar 1,2 juta jiwa. Selain itu, secara nasional industry

teh menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar Rp 1,2 triliun (0,3% dari

total PDB nonmigas) dan menyumbang devisa bersih sekitar 110 juta dollar AS

pertahun. Dari aspek lingkungan, usaha budidaya dan pengolahan teh termasuk

jenis usaha yang mendukung konservasi tanah dan air (ATI, 2000).

Gaharu adalah kayu wangi yang sudah diresapi resin yang dijumpai pada

pohon Aquilaria yang sangat berharga terutama karena wangi, dapat digunakan

untuk pengasapan dan untuk obat. Di Indonesia, persediaan pohon ini

diperkirakan mencapai 1,87 pohon per ha di Sumatera, 3,37 pohon per hektar di

Kalimantan dan 4,33 pohon per ha di Papua. Keberadaan pohon itu sendiri tidak

(2)

Aquilaria di dalam hutan yang mengandung gaharu . Indonesia adalah eksportir

utama produk gaharu di dunia. Dengan permintaan pasar yang tinggi, banyak

kolektor yang tidak trampil tertarik untuk mengeksploitasi gaharu akibatnya,

sebagian besar populasi gaharu rusak terlepas bahwa kayu ini tercantum dalam

CITES Appendix II. Baru-baru ini, harga untuk gaharu dengan mutu terbaik

dinyatakan sebesar kurang-lebih 400/kg dan sebagian besar bahan ini

diselundupkan dan diperdagangkan secara ilegal keluar dari Indonesia (WWF

Indonesia, 2008 dalam Gusman, 2008 ), oleh karena itu telah banyak dilakukan

penelitian untuk memanfaatkan pohon gaharu selain kayunya yaitu daunnya yang

dimanfaatkan sebagai teh.

Tingkat kesukaan masyarakat terhadap teh gaharu (Aquilaria malaccensis

Lamk) cukup suka atau dapat diterima masyarakat. Hal ini dibuktikan pada saat

dilakukan survei tahap I dari segi rasa dan aroma masyarakat lebih menyukai teh

yang dipanen pada pagi hari umur pohon 4 tahun sedangkan dari segi warna lebih

disukai yang dipanen pada siang hari umur 7 tahun. Pada survei tahap II juga dari

segi rasa dan aroma yang lebih disukai yang dipanen pagi hari dengan umur

pohon 4 tahun dan dari segi warna juga yang lebih disukai yang dipanen siang

hari umur 7 tahun (Manurung, 2014).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui tingkat

kesukaan masyarakat terhadap teh daun gaharu dibandingkan dengan teh lain

yang beredar dipasaran. Teh yang beredar dipasaran berasal dari daun C. cinencis,

sedangkan teh herbal yang sudah beredar dipasaran adalah teh sirsak. Maka pada

(3)

Tujuan penelitian

Mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap teh daun gaharu

(A. malaccensis Lamk) dibandingkan teh herbal sirsak dan teh (C. cinencis).

Manfaat Penelitian

1. Mendapatkan informasi mengenai tingkat kesukaan masyarakat terhadap teh

gaharu (A. malaccensis Lamk) dibandingkan teh lain yang beredar dipasaran. 2. Dapat digunakan sebagai acuan bagi petani gaharu dalam mengolah gaharu

menjadi minuman teh seduh yang sehat dan disukai masyarakat.

Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

merancang wawancara dengan topik yang berbeda untuk tiap kelompok (Counselling dan Health Care) Memandu tugas lab: melakukan wawancara dan merekam hasil

[r]

informasi yang diberikan Jawaban panjang dan bertele- tele sulit untuk direkam dan diproses. Informasi sukarela yang mungkin tidak terpikirkan oleh si pewawancara untuk

Sumber : BPJS Ketenagakerjaan, Diolah

The Rainforest Alliance works to conserve biodiversity and ensure sustainable livelihoods by transforming land-use practices, business practices and consumer behavior. The

Analisis Multivariate Terapan Dengan Program SPSS, AMOS dan SMARTPLS.. UPP

Kompon karet yang mengandung bahan pelunak lindi hitam tanpa perlakuan ataupun dengan perlakukan penambahan bahan pembasa NH OH dan NaOH memiliki 4 waktu masak optimum (t

Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan tunas pada bibit okulasi dini menggunakan mata tunas cabang primer dari tanaman entres usia muda jauh lebih