PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi telah mendorong tumbuhnya industri, yang disatu sisi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun disisi lain dapat menyebabkan rusaknya lingkungan hidup akibat dampak negatif dari limbah yang dihasilkannya.
Kawasan Belawan merupakan kawasan industri dan pelabuhan laut internasional. Saat ini ada sekitar 35 industri terdapat di kawasan Belawan, seperti industri pupuk, industri semen dan penampungan CPO.Tidak tertutup kemungkinan industri tersebut membuang limbah dan memasuki perairan laut Belawan (Selat Malaka). Salah satu bahan pencemar yang berbahaya dan beracun bagi organisme akuatik adalah limbah industri yang mengandung logam berat
karena dapat menimbulkan kematian dan merusak jaringan hidup (Gracedkk., 2011).
Secara geografis, posisi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan sangatlah strategis karena berada di perairan pantai Timur Sumatera (Selat Malaka) yang merupakan alur lalulintas pelayaran domestik dan internasional yang relatif sibuk.Selain itu laut Belawan juga digunakan sebagai alur transportasi pengangkutan hasil penangkapan ikan oleh nelayan baik dalam skala kecil maupun skala besar.Hal ini mengakibatkan laut Belawan sangatlah rawan terhadap pencemaran laut yang diakibatkan oleh limbah minyak bumi dari aktivitas kapal tersebut.
Kota Belawan termasuk kawasan pesisir yang terletak di Kecamatan Medan Belawan, Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis kecamatan ini terletak pada
03˚47’19,00”LU dan 98˚42’18,17”BT. Kawasan pesisir ini diduga telah mengalami penurunan keseimbangan ekosistem maupun kualitas air akibat adanya pemanfaatan oleh manusia, seperti daerah pemukiman, daerah dermaga dan daerah keramba ikan. Aktivitas manusia di sekitar pesisir erat kaitannya terhadap perubahan lingkungan baik perubahan fisik maupun kimia air. Kelayakan lingkungan untuk usaha budidaya dapat diestimasi melalui pengukuran kuantitatif dan kualitatif terhadap biota air yang menghuni perairan tersebut (Grace dkk., 2011).
Pencemaran air oleh logam berat dapat memberi dampak meningkatkan kematian organisme air. Ikan merupakan organisme air yang tidak bisa lepas dari efek buruk oleh polutan. Logam berat seperti timbal (Pb) yang terdapat di dalam perairan habitat ikan dapat menyebabkan akumulasi pada tubuh ikan. Masuknya logam berat secara terus-menerus ke dalam perairan akan meningkatkan konsentrasinya, sehingga dapat menyebabkan bioakumulasi pada biota perairan, bahkan dapat membunuh ikan-ikan apabila logam berat timbal dalam air mencapai konsentrasi 188 mg/l (Palar,1994).
Penelitian ini akan memfokuskan pengukuran logam berat timbalpada jenis ikan pelagis kecil laut yang dikonsumsi masyarakat. Konsentrasi logam berat timbal pada daging ikan dan air laut dapat dijadikan sebagai indikator pencemaran. Untuk memperoleh informasi tersebut maka perlu dilakukan penelitian kadar logam berat timbal di perairan laut Belawan dan dalam tubuh ikan pelagis kecil yang didaratkan di PPS Belawan.
Perumusan Masalah
DiKecamatan Medan Belawan banyak dijumpai berbagai aktivitas manusia, yang meliputi aktivitas industri, pemukiman, pelabuhan, dan keramba ikan. Keberadaan aktivitas ini dapat mempengaruhi kondisi lingkungan fisik-kimia perairan yang nantinya dapat berpengaruh terhadap keanekaragaman biota air terutama, ikan. Salah satu limbah yang sangat berbahaya adalah logam berat timbal (Pb) yang mudah terakumulasi di dalam tubuh organisme dan pada jumlah tertentu akan sangat berbahaya.
Berdasarkan uraian diatas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Berapa besar kadar logam berat timbal (Pb) di perairan laut Belawan dan dalam tubuh ikan pelagis kecil yang didaratkan di PPS Belawan?
2. Bagaimana hubungan korelasi logam berat timbal (Pb) dalam air dan dalam tubuh ikan pelagis kecil yang didaratkan di PPS Belawan?
Kerangka Pemikiran
Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi menimbulkan permasalahan bagi pencemaran lingkungan hidup.Masalah pencemaran lingkungan terutama masalah pencemaran air mendapat perhatian yang besar karena air merupakan salah satu unsur penting bagi makhluk hidup dan kehidupan.Sejalan dengan meningkatnya industrialisasi, konsentrasi unsur logam berat timbal didalam perairan juga meningkat, sehingga memungkinkan tercapainya tingkat konsentrasi toksik bagi kehidupan akuatik. Secara ringkas,
pendekatan masalah tersebut digambarkan melalui kerangka pemikiran seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Tujuan Penelitian
1. Mengetahuibesar kadar logam berat timbal (Pb)dalam perairan Belawan dan dalam tubuh ikan pelagis kecil yang didaratkan di PPS Belawan.
2. Mengetahui korelasi antara kandungan logam berat Pb dalam air laut dengan kandungan logam berat Pb dalam tubuh ikan.
Aktivitas Manusia di Belawan
Industri Pemukiman
Pertanian/pertambak-kan
Udara Perairan
Pencemaran logam berat Pb Limbah
Tanah
Biota air
Ikan konsumsi
PPS Belawan
Manfaat Penelitian
1. Dengan diadakannya penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat tentang adanya tingkat akumulasi logam berat timbal yang terdapat pada ikan dan kelayakan konsumsi ikan kepada masyarakat yang berasal dari PPS Belawan.
2. Memberikan informasi kepada para peneliti dan instansi terkait tentang keberadaan pencemaran logam berat pada ikan pelagis kecil PPS Belawan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.