• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SE (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TARI TERPADU SEBAGAI IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN

KURIKULUM DI SEKOLAH Oleh :

Sapto Budimaiyono, S.Pd

( SPS Seni UPI, saptomaiyo.nice@gmail.com, HP. 08170997308 ) Mata Pelajaran Seni Budaya bertujuan untuk menumbuhkembangkan kepekaan rasa estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri setiap peserta pendidik secara menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh jika dilakukan serangkaian proses aktivitas berkesenian pada peserta didik. Ruang lingkup Seni Budaya memiliki 4 aspek seni: (1) Rupa, (2) Musik, (3) Tari, (4) Teater. Dari ke-4 aspek Seni Budaya, sekolah wajib melaksanakan minimal 2 aspek seni. Penyampaian materi yang cukup baik berupa teori maupun praktek sesuai dengan RPP yang mengacu kepada kalender pendidikan akan dapat mencapai tujuan pembelajaran, namun pada kenyataannya dengan adanya persiapan siswa dalam menghadapi ujian Nasional (UN) Sekolah selalu membuat suatu kegiatan pemantapan atau pembelajaran yang terfokus pada 4 mata pelajaran yang di-UN-kan saja. Dengan demikian meskipun hanya 2 aspek seni yang di pelajari di sekolah, waktu yang dirasa belum cukup untuk memenuhi proses pembelajaran terutama pada kelas IX. Hal ini di mungkinkan Meskipun RPP mengacu kepada kalender pendidikan, namun dalam kenyataannya materi pembelajaran seni budaya harus di selesaikan di pertengahan semester 2 bahkan bisa sebelumnya. Pada Kesempatan kali ini penulis mencoba memecahkan masalah, terutama efektivitas waktu yang tersedia sekaligus dengan cara mengkolaborasi dua bidang seni. Seni terpadu selain dapat mengefektivitas waktu juga dapat meningkatkan motivasi belajar seni pada siswa sekaligus penanaman pendidikan karakter. Siswa lebih termotivasi dengan garapan yang langsung diaplikasikan sehingga dapat menjadi pengalaman baru bagi dirinya.

(2)

Subjects Arts and Culture aims to foster a sense of aesthetic and artistic sensitivity, critical attitude, appreciative, and creative on each participant educators themselves thoroughly. This attitude is only likely to grow if a series of processes of artistic activity on the learner. The scope of Arts and Culture has four aspects of art: (1) Arts, (2) Music (3) Dance, (4) Theatre. Of the four aspects of Arts and Culture, schools are required to carry at least 2 aspects of the art. Submission of sufficient material either theory or practice in accordance with the RPP, which refers to the calendar of education will be able to achieve the learning objectives, but in fact with the preparation of students in the exam National (UN) Educational always create a stabilization activity or learning focused on four eyes lessons in the national examination only. Thus although only two aspects of the art that is learned in school, time still not enough to meet the learning process, especially in the ninth grade. This is possible although RPP refers to the calendar of education, but in reality the cultural arts learning materials must be resolved in the middle of the 2nd half could even earlier. At this time the writer opportunities try to solve the problem, especially the effectiveness of available time collaboration two ways at once with the arts. Integrated art in addition to effectivieness time can also increase motivation in students learning the art of cultivation of character education at the same time. Students are more motivated by arable directly applied so that it can be a new experience for him.

(3)

Pendahuluan

Tujuan pendidikan nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara singkatnya, undang-undang tersebut berharap pendidikan dapat membuat peserta didik menjadi kompeten dalam bidangnya.

Mata Pelajaran Seni Budaya bertujuan untuk menumbuhkembangkan kepekaan rasa estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri setiap peserta pendidik secara menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh jika dilakukan serangkaian proses aktivitas berkesenian pada peserta didik. Di pertegas pula dalam implementasi kurikulum 2013, Pendidikan Seni Budaya di sekolah tidak semata-mata dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi pelaku seni atau seniman namun lebih menitik beratkan pada sikap dan perilaku kreatif, etis dan estetis.

Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah; Lampiran VIII memiliki 4 aspek seni, yaitu:

(1) Seni Rupa

Apresiasi seni rupa, Estetika seni rupa, Pengetahuan bahan dan alat seni rupa, Teknik penciptaan seni rupa, Pameran seni rupa, Evaluasi seni rupa, Portofolio seni rupa. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) memuat penerapan ragam hias dan ilustrasi.

(2) Seni Musik

Apresiasi seni musik, Estetika seni musik, Pengetahuan bahan dan alat seni musik, Teknik penciptaan seni musik, Pertunjukan seni musik, Evaluasi seni musik, Portofolio seni musik. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) memuat pengenalan teknik vokal dan alat musik.

(3) Seni Tari

(4)

Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) mata pelajaran seni tari melakukan dan mengkreasikan tari bentuk.

(4) Seni Teater

Apresiasi seni teater, Estetika seni teater, Pengetahuan bahan dan alat seni teater, Teknik penciptaan seni teater, Pertunjukkan seni teater, Evaluasi seni teater, Portofolio seni teater. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) memuat pengenalan teknik bermain teater.

Penyampaian materi yang cukup baik berupa teori maupun melalui kegiatan praktek sesuai dengan rencana pembelajaran yang mengacu kepada kalender pendidikan tentunya akan dapat mencapai tujuan pembelajaran, khususnya pembelajaran seni budaya. Namun pada kenyataannya, dengan adanya persiapan siswa dalam menghadapi ujian Nasional (UN) sekolah selalu membuat suatu kegiatan. Hampir di setiap satuan pembelajaran (sekolah) sudah menjadi hal biasa selalu melaksanakan kegiatan pemantapan atau pembelajaran yang terfokus pada 4 mata pelajaran yang di-UN-kan saja. Dengan demikian meskipun hanya 2 aspek seni yang di pelajari di sekolah, permasalahan klasik selalu muncul pada kendala waktu yang dirasa belum cukup untuk memenuhi proses pembelajaran terutama pada kelas IX. Hal ini di mungkinkan Meskipun perencanaan pelaksanaan pembelajaran mengacu kepada kalender pendidikan, namun dalam kenyataannya materi pembelajaran seni budaya harus di selesaikan di pertengahan semester 2 bahkan bisa sebelumnya.

Seni Terpadu

Pada Kesempatan kali ini sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah; Lampiran VIII penulis mencoba mengambli 2 dari 4 bidang seni yang wajib di ajarkan di sekolah. Penulis memilih Seni Rupa dan Seni Tari. Penulis mencoba memecahkan masalah, terutama efektivitas waktu yang tersedia dengan cara mengkolaborasi dua bidang seni (Seni Rupa dan Seni Tari) atau yang di sebut dengan seni terpadu. Seni rupa kelas IX yang memiliki ruang lingkup seni lukis, patung dan grafis, jika mengacu kepada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di akhiri dengan kegiatan pameran. Begitu pula untuk seni tari yang memiliki ruang lingkup Komposisi dan peragaan karya tari.

(5)

1. Tahapan pertama

Hal pertama yang di lakukan adalah memikirkan tentang keterpaduan bidang seni yang dapat di padukan dengan berpedoman kepada Kompetensi dan ruang lingkup bidang seni kelas IX berupa karya perpaduan antara seni tari dengan seni rupa.

Seni Tari Seni Rupa

1.3. Memahami komposisi tari gaya kontemporer

3.1.Memahami konsep dan prosedur karya seni lukis dengan beragam media dan teknik

4.3.Menyusun karya tari kontemporer berdasarkan komposisi tari

4.1.Membuat karya seni lukis dengan beragam media dan teknik

2. Tahap kedua

Setelah mendapatkan Kompotensi Inti dari kedua bidang seni, selanjutnya menentukan konsep karya perpaduan antara seni tari dengan seni rupa yang menampilkan tarian tradisional dipadukan dengan permainan tradisional dan lukisan abstrak. Perpaduan atau seni terpadu yang di garap tetap mengunakan prinsip-prinsip dari seni tari (wiraga, wirama dan wirasa) dan seni rupa : Kesatuan (Unity), Keselarasan (Harmony), Penekanan (contras), Irama (Rhytm), Gradasi, Proporsi,Komposisi, Keseimbangan (Balance). Perpaduan kedua bidang seni tari dan rupa ini berpijak pada tari tradisi namun dikreasikan dalam bentuk permainan dan di akhiri dengan aktivitas melukis.

3. Tahap ketiga

Selanjutnya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masing-masing seni tari dan seni rupa.

4. Tahap Keempat

Setelah konsep didapatkan, tahapan berikutnya menetukan karya seni tari apa yang dapat digabungkan dengan proses berkarya seni rupa ekspresi yang akan digarap. Apakah karya tari garapan sendiri atau tari yang sudah ada.

(6)

6. Tahapan Enam

Pada tahapan ini Kami menentukan properti apa saja yang akan digunakan dalam tari ini. Properti yang digunakan adalah sebagai berikut :

- Piring dan Cat Acrilyk

- Karet Gelang yang dirangkai sesuai dengan permainan

- Stierofoam dan Eksel Lukis

- Kain hitam

7. Tahapan ketujuh

(7)

Ekspresi dan Pendidikan Karakter

Dalam kegiatan pembelajaran ini siswa diberikan kebebasan dalam berkarya seluas-luasnya. Bahkan tidak dipungkiri bahwa karya seni rupa yang dihasilkan cenderung kepada karya seni lukis abstrak. Abstrak, Menurut Soedarso SP dalam bukunya mengatakan bahwa seni abstrak adalah seni yang terbebas dari bentuk-bentuk naturalis. “...Dalam artian yang paling murni seni abstrak adalah ciptaan-ciptaan yang terdiri dari susunan garis, bentuk dan warna yang sama sekali terbebas dari ilusi atas bentuk-bentuk di alam”. (Soedarso SP: MCMX:95)

Ketika siswa diberikan kebebasan dalam berkarya sesuai dengan keinginannya, selanjutnya mereka akan lebih antusias untuk berkarya. Dari kegiatan ini tentunya siswa dapat mengungkapkan perasaannya secara lebih luas dan mendalam dikarenakan dapat berekspresi melalui 2 media sekaligus (menari dan melukis) :

Satu manfaat seni bagi manusia adalah sebagai ungkapan ekspresif yang dituangkan dalam suatu karya seni, melalui karya ini akan terefleksi gambaran jiwa orang yang membuatnya. Fungsi seni seperti dikatakan oleh S. Soejojono ”...merupakan ekspresi dari perasaan dan kejujuran dan merupakan “jiwa ketok” (jiwa tampak). (soewarno w : 1998 : 11)

Penerapan pembelajaran seni terpadu ini jelas akan memunculkan daya kreativitas siswa, seperti yang disampaikan Utami munandar:

kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya (Utami Munandar, 1995:25).

Selanjutnya dari proses pembelajaran ini akan dapat menanamkan beberapa karakter seperti :

1. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

2. Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

(8)

4. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

5. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas

6. Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain

7. Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

8. Cinta Tanah Air : Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

9. Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

10. Bersahabat/Komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

11. Cinta Damai : Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

KESIMPULAN

Setelah melalui beberapa tahapan, mulai dari awal sampai akhir dapat disimpulkan bahwa seni terpadu selain dapat mengefektivitas waktu juga dapat meningkatkan motivasi belajar seni pada siswa, serta dapat menanamkan pendidikan karakter. Jika sebelumnya kendala yang sering dihadapi oleh guru selalu berkaitan kepada waktu dan motivasi belajar siswa, maka dengan penggabungan 2 bidang seni sekaligus selain menjadi sesuatu yang dapat dikatakan baru juga menjadi tantangan dalam hal pembelajaran.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Dari koefesien korelasi dan hasil estimasi model yang digunakan menunjukan bahwa PDB Sektor Industri Manufaktur dan Kemiskinan berdampak negatif sedangkan Belanja

Nilai-nilai Pendidikan Karakter yang dicapai melalui pembelajaran penjaskes melalui penerapan kurikulum pendidikan karakter pada karakter peserta didik kelas V se Kecamatan

Berdasarkan hasil pengujian pada penelitian “Sistem Peramalan Siaga Banjir dengan Menganalisis Data Curah Hujan (ARR) dan Tinggi Muka Air (AWLR) Menggunakan

Dilihat dari seluruh gambar industri, Cina memiliki sebuah array dari $erusahaan obat  berskala besar tradisional Cina diberkahi dengan kekuatan tertentu! Terutama

PTK merupakan bentuk penelitian tindakan yang diterapkan dalam aktivitas pembelajaran di kelas. Ciri khusus PTK adalah adanya tindakan nyata yang dilakukan sebagai

Penyusunan Perubahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Pekerjaan Umum dan Perumahan tahun 2016 ini akan menjadi pedoman dan arahan bersama bagi seluruh pemangku

Apakah sistem pembayaran uang beasiswa secara langsung dari Dikti ke rekening mahasiswa lebih efektif dan lancarb. Lebih efektif ,Lancar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah serta kesehatan yang diberikan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat