• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Angkutan Sedimen Total Sungai Percut Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Angkutan Sedimen Total Sungai Percut Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Sungai adalah saluran di permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah, yang menampung dan menyalurkan air hujan dari daerah tinggi ke daerah yang lebih rendah dan akhirnya bermuara di danau atau di laut. Di dalam aliran terangkut material sedimen yang berasal dari proses erosi, yang terbawa oleh aliran air dan menyebabkan terjadinya pendangkalan. Proses sedimentasi pada daerah sungai merupakan kejadian yang simultan, yang dapat mengakibatkan pendangkalan pada dasar sungai dan perubahan elevasi sehingga akan mempengaruhi morfologi sungai. Oleh karena itu perlunya suatu usaha mengkaji sedimentasi yang dihasilkan oleh aliran sungai pada periode tertentu. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian beberapa metode untuk mengetahui metode mana saja yang paling sesuai untuk sungai Percut.

Daerah Aliran Sungai Percut terletak pada 03o 40’ 18” LU dan 98o 42’ 00”

BT, dengan sungai utama yang melaluinya adalah sungai Percut. Sungai Percut ini mengalir dari daerah hulu yang terletak di sebagian kecil kecamatan STM Hulu dan kecamatan Sibolangit, hingga bermuara pada daerah hilir di kecamatan Percut Sei Tuan dan kemudian terus mengalir sampai ke Selat Malaka (Pantai Timur Sumatera Utara). Daerah pengaliran (catchment area) Sungai Percut berbentuk bulu burung yang meliputi beberapa bagian dari kecamatan Percut Sei Tuan, Batang Kuis, Pantai Labu, Sibolangit, Tanjung Morawa, Patumbak, Biru-Biru, STM Hulu dan STM Hilir.

Dalam menghitung besarnya muatan sedimen yang terdapat di sungai percut dibagi dalam tiga bagian yaitu muatan sedimen dasar, muatan sedimen melayang dan muatan sedimen total. Untuk muatan sedimen dasar menggunakan metode DuBoys, metode Shields, metode Schoklitsch, metode Meyer-Peter, metode Meyer-Peter dan Muller dan metode rottner. Untuk muatan sedimen melayang menggunakan metode Lane and Kalinske, metode Einstein dan metode Chang, Simons and Richardson. Untuk muatan sedimen total menggunakan metode Yang’s, metode Engelund dan Hansen dan metode Shen dan Hung.

Dari hasil perhitungan yang dilakukan, didapat hasil muatan sedimen dengan Angkutan sedimen Dasar, Metode DuBoys = 56235,96 ton/tahun, Metode Shields = 106748,64 ton/tahun, Metode Schoklitsch = 98828,64 ton/tahun, Meyer-Peter = 16174,08 ton/tahun, Meyer-Meyer-Peter dan Muller = 5163,12, Metode Rottner = 9542,52 ton/tahun. Angkutan sedimen Melayang, Metode Lane and Kalinske = 44789,76 ton/tahun, Metode Einstein = 46,44 ton/tahun, Metode Chang, Simons and Richardson = 3981,24 ton/tahun. Angkutan sedimen total, Metode Yang’s = 1383896,52 ton/tahun, Metode Engelund and Hansen = 291803,76 ton/tahun, Metode Shen And Hung = 5,652 ton/tahun.

1

Referensi

Dokumen terkait

 Kelompok yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Agustus 2015, yaitu kelompok bahan makanan 1,87 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,10

Datangnya Islam di Kawasan Arab juga memberikan dampak yang signifikan terutama dalam dekonstruksi budaya bias gender. Bayi wanita yang lahir dulu dianggap sebagai

Dari sepuluh nilai dasar di atas, poin 1, 3, 4, dan 5 perlu mendapat perhatian khusus dalam perumusan tujuan pendidikan Islam di Indonesia. Keempat poin ini menjadi penting, karena

H2: Social support will moderate the association between verbal rumination and (H2a) state anxiety and (H2b) brooding rumination, such that being provided with good support

[r]

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan bahwa terdapat peningkatan kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran, peningkatan kinerja guru dalam

(1) Perawatan koleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf e dilakukan oleh setiap perpustakaan secara berkala (2) Perawatan koleksi sebagaimana dimaksud pada ayat

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok kontol (X 1 ) dengan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan