• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Penderita Kelainan Refraksi Di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Penderita Kelainan Refraksi Di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2013"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK PENDERITA KELAINAN REFRAKSI DI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2013

M. Syukri Hamonangan, Nurchaliza H. Siregar, Syaiful Bahri, Masang Sitepu, Aslim D. Sihotang

ABSTRAK

Latar Belakang : Kelainan refraksi adalah suatu keadaan refraksi dimana sinar-sinar sejajar yang berasal dari jarak tak terhingga masuk ke mata tanpa akomodasi dibiaskan di depan atau di belakang layer sensitive di retina, di satu atau kedua meridian. Kelainan refraksi dikelompokkan atas miopia, hipermetropia dan astigmatisma. Kelainan refraksi merupakan penyebab terbanyak gangguan penglihatan di seluruh dunia dan merupakan salah satu penyebab kebutaan. Menurut data WHO, 43% dari 285 juta penduduk dunia yang mengalami gangguan penglihatan disebabkan kelainan refraksi dan 3 % merupakan penyebab kebutaan. Di Indonesia kelainan refraksi juga merupakan penyebab terbanyak gangguan penglihatan.

Tujuan Penelitian : Mengetahui jumlah penderita kelainan refraksi berdasarkan pemeriksaan subjektif dan autorefraktometer dan untuk mengetahui karakteristik penderita kelainan refraksi di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2013.

Metode : Penelitian bersifat deskriptif observasional yang prospektif. Sampel penelitian adalah semua penderita kelainan refraksi yang berobat ke poliklinik mata RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2013 yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditentukan. Besar sampel 67 orang. Hasil Penelitian : Didapatkan jumlah penderita miopia dan hipermetropia lebih banyak pada pemeriksaan subjektif dan jumlah penderita astigmatisma lebih banyak pada pemeriksaan autorefraktometer. Miopia terbanyak pada kelompok umur 21 – 40 tahun (50 %), hipermetropia dan astigmatisma terbanyak pada kelompok umur 41 – 60 tahun (75% dan 43,24%). Keseluruhan penderita kelainan refraksi didominasi perempuan, suku terbanyak Karo dan Toba, tingkat pendidikan SMU dan Perguruan Tinggi, Miopia terbanyak pada pekerjaan yang berhubungan dengan penglihatan dekat dan kedua orangtua tidak menderita kelainan refraksi. Kesimpulan : Miopia terbanyak pada kelompok usia muda, hipermetropia dan astigmatisma pada kelompok usia lanjut. Miopia terbanyak pada pekerjaan yang berhubungan dengan penglihatan dekat dan kedua orang tua tidak menderita kelainan refraksi.

Kata kunci : Kelainan refraksi, miopia, hipermetropia, astigmatisma, karakteristik

(2)

ABSTRACT

Background : refractive error is defined as a state of refraction, when the

parallel rays of light coming from infinity (with accommodation at rest), are focused either in front or behind the sensitive layer of retina, in one or both the meridians. Refractive error includes myopia, hypermetropia and astigmatism. Refractive error is the most causes of visual impairment in the world and of blindness have been determined. According to WHO, about 43 % of 285 millions of world population which have a visual problem is caused by refractive error and 3 % as cause blindness. In indonesia, refractive error also as cause most causes of visual impairment.

Objective: to find out the number of refractive error based on subjective

examination and autorefraktometer and the characteristics of the patients with refractive error in General Hospital Haji Adam Malik, Medan 2013.

Methods : this research is a descriptive observational prospective.

Sample of study is all the patients who have refractive error in out patient clinic at H Adam Malik General Hospital Medan. The number of sample is 67 people.

Results : showed the number of myopia and hypermetropia more in the

subjective examination than autorefractometer. The number of astigmatism more in the autorefraktometer examination. Myopia highest at age group 21- 40 years ( 50 % ), hypermetropia and astigmatisma highest at age group 41- 60 years ( 75 % and 43,24 % ). From whole patients, predominantly female with abnormality of refraction, the highest Karo and Toba, the level of education high school and colleges, myopia highest in the work connected with near vision and both parents do not suffer an refractive error.

Conclusion : Myopia highest at young age group, hipermetropia and

astigmatisma in advanced age groups. Myopia highest on the job related to near work and th parents do not suffer from refractive error..

Key words: refractive error, myopia, hipermetropia, astigmatism, characteristics

Referensi

Dokumen terkait

Kaltim Tahun Anggaran 2012, menyatakan bahwa pada tanggal 28 Agustus 2012 pukul 11.59 Wita tahapan pemasukan/upload dokumen penawaran ditutup sesuai waktu pada

Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini karni kirirnkan Pengumuman Pendaftaran Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratarna Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri

penulisan artikel, hanya sumber--sumber yang sumber yang digunakan yang dimuat dalam daftar pustaka?. digunakan yang dimuat dalam

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kemampuan kombinasi adsorben kulit kacang tanah dan bonggol jagung dalam mengadsorpsi ion Mangan (II); (2) mengetahui

Rangkaian ini menguatkan sinyal yang berasal dari penguat awal, dan penguat akhirnya dihubungkan dengan sebuah IC Op-Amp type LM 386 yang mampu menguatkan sinyal input lebih

Tiga orang yang mengemukakan pendapatnya mengenai dasar Negara Indonesia pada sidang BPUPKI adalah ….. Sidang pertama PPKI menetapkan

Wilayah pemerintahan yang merupakan gabungan dari beberapa desa atau kelurahan adalah ….. Lurah diangkat oleh Bupati atau walikota atas