• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengamatan Parameter Genetik Pada Generasi M3 Tanaman Kedelai (Glycine max L. (Merrill.)) Berdasarkan Kehijauan Daun dan Produksi Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengamatan Parameter Genetik Pada Generasi M3 Tanaman Kedelai (Glycine max L. (Merrill.)) Berdasarkan Kehijauan Daun dan Produksi Tinggi"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kedelai merupakan tanaman utama dalam sistem palawija di Indonesia.

Kedelai merupakan sumber pangan masa depan yang penting, karena memiliki

manfaat sangat luas. Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan

pangan manusia, kedelai juga merupakan makanan ternak penting dan bahan

mentah bagi industri. Kedelai merupakan komoditi yang mempunyai nilai

strategis dalam skala perekonomian nasional, karena mampu mensuplai

kebutuhan gizi masyarakat berpenghasilan rendah dan juga merupakan sumber

pendapatan bagi petani.Kedelai mempunyai peran dan sumbangan yang besar bagi

penyediaan bahan pangan bergizi bagi penduduk dunia, sehingga disebut sebagai

Gold from the soil” (Emas yang muncul dari tanah) dan juga disebut sebagai

The World’s Miracle”, karena kandungan proteinnya kaya akan asam

amino(Laily et al., 2014).

Produktivitas kedelai (Glycine max L.) di Indonesia kurang maksimal, sehingga diperlukan perlakuan yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman

kedelai. Kebutuhan kedelai setiap tahunnya ± 2.300.000 ton biji kering dalam

kurun waktu lima tahun (2010-2014), tetapi kemampuan produksi dalam negeri

saat ini baru mampu sebanyak 783.158 ton atau 34,05%, sehingga kekurangan

tersebut harus dipenuhi dari impor (Sundarsih dan Kurniati, 2009).

Untuk peningkatan produksi kedelai guna memenuhi kebutuhan juga perlu

dilakukan pemuliaan untuk memperbaiki karakter tanaman. Peningkatan produksi

bisa dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain melalui usaha pemuliaan

tanaman yaitu dengan induksi mutasi. Mutasi bisa dihasilkan oleh beberapa agen

(2)

2

mutagenik seperti radiasi, non radiasi maupun kimia. Sumber radiasi yang sering

digunakan adalah sinar X, sinar gamma, ultra-violet. Radiasi sinar gamma dapat

dipancarkan oleh Co60, Cs137 dan lain-lain. Sinar gamma mempunyai kemampuan

penetrasi yang cukup kuat ke dalam jaringan tanaman. Dosis sinar gamma untuk

mutasi pada kedelai adalah 10-20 kRad (Purba et al., 2011). Mutasi merupakan

salah satu cara meningkatkan keragaman genetik tanaman. Keragaman genetik

tanaman diperlukan untuk dapat melakukan seleksi dalam memperoleh varietas

unggul tanaman.

Proses pertumbuhan tanaman memerlukan beberapa faktor penting yang

mempengaruhi pertumbuhan, salah satunya unsur radiasi matahari.Unsur radiasi

matahari yang penting bagi tanaman ialah intensitas cahaya, kualitas cahaya, dan

lamanya penyinaran. Bila intensitas cahaya yangditerima rendah, maka jumlah

cahaya yang diterima oleh setiap luasan permukaan daundalam jangka waktu

tertentu rendah (Gardner et al., 1991). Kondisi kekurangan cahayaberakibat

terganggunya metabolisme, sehingga menyebabkan menurunnya lajufotosintesis

dan sintesis karbohidrat (Djukri dan Purwoko, 2003). Intensitas dan panjang

penyinaran dari matahari akan mempengaruhi laju fotosintesis tanaman

berhubungan dengan kehijaun daun dan klorofil pada daun yang pada akhirnya

akan mempengaruhi produksi tanaman.

Berdasarkan penelitian Sibarani (2014) dan Mustaqim (2015) dalam usaha

pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan proses iradiasi. Namun keberhasilan

terjadinya mutasi dipengaruhi oleh dosis iradiasi yang diberikan. Berdasarkan

hasil analisis didapatkan bahwa dosis iradiasi yang diberikan untuk tanaman

kedelai tidak terlalu tinggi karena dapat mengakibatkan pertumbuhan yang

(3)

3

abnormal pada tanaman dan produktivitasnya cenderung menurun. Pada tanaman

dengan dosis iradiasi 100 Gray berpotensi untuk dilanjutkan dan dilakukan

pengamatan parameter genetik. Setelah penelitian Sibarani (2014) mengenai

respon morfologi tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) varietas Anjasmoro

terhadap beberapa iradiasi sinar gamma, kemudian dilakukan penelitian lebih

lanjut pada generasi M2 oleh Mustaqim (2015) mengenai keragaman morfologi

dan genotif tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) hasil iradiasi sinar gamma

dan diperoleh hasil bahwa iradiasi sinar gamma pada generasi M2 dosis 100 Gy,

200 Gy dan 300 Gy mempengaruhi karakter umur berbunga, umur panen, tinggi

tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong,jumlah biji,bobot biji

pertanaman,bobot 100 biji. Pada populasi 100 Gy jumlah produktivitas tanaman

semakin meningkat dan pada populasi 300 Gy umur berbunga menjadi semakin

lama.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian pengamatan parameter genetik pada generasi M3 tanaman kedelai

(Glycine max L. Merrill) berdasarkan tingkat kehijauan dan produksi tinggi.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan seleksi individu terpilih

generasi M3 berdasarkan tingkat kehijauan daun dan produksi tinggi.

Hipotesa Penelitian

Terdapat nilai parameter genetik berbeda berdasarkan tingkat kehijauan

daun dan produksi tinggi pada masing-masing populasi iradiasi.

(4)

4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data penyusunan skripsi sebagai

salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara, Medan, dan sebagai sumber informasi bagi pihak

yang membutuhkan.

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun strategi lebih sering digunakan dalam bidang militer yang didalamnya tersimpan sederet cara untuk mencapai kemenangan. Begitu juga pada proses pendidikan

Stabilitas pertumbuhan dan perlekatan Candida dalam rongga mulut dipengaruhi oleh jumlah saliva yang dapat mempengaruhi kemampuan pengikatan Candida pada permukaan epitel..

Kondisi sosial masyarakat Jerman yang tercermin dalam drama Woyzeck karya Georg Büchner, antara lain (1) Penindasan, pemerintahan absolut yang menindas rakyat

berangkat dari teori yang menyatakan bahwa pemanfaatan sumber belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sebuah proses belajar. Keberadaan pemanfaatan

Koordinasi diantara petani, tengkulak, distributor dan pedagang sangat penting untuk mewujudkan kelancaran supply chain. Di Kota Medan koordinasi yang ada terbatas

untuk analisa penelitian pembuatan biogasohol ini dibutuhkan beberapa alat analisa antara lain: Seperangkat alat motor CFR yang digunakan sebagai alat untuk mengukur nilai oktan

Juri mengharuskan ada satu komputer yang digunakan untuk mem- forward pesan Referee Box ke semua robot dan mengatur strategi robot, yaitu Base Station.. Base

Untuk mengukur mutu modal manusia, United Nations Development Program (UNDP) mengenalkan konsep mutu modal manusia yang diberi nama Human Development Indeks atau