g]|JP,*m
National
Conference
r/u
u
C
OlffiMGU/VITY;
'\MgM
rrVC,4#,6
Hl
30
TAHUN
(TUSTRUM
VI}
FAKLJLTAS
PSIKOTOGI
UNIVENSITAS SURABAYA
\.iill,)r /r
\ l*- ' .tr,/
;f
rraz-zorz'2,
-ril
f
,-5Ll
Jrl
iqw*r
ic
*f _. t1,on
"t prp*
"
Surabavo,
October
4,
2012
Proceedings
PBOSEEDINq
BOOK.I
National
Conference
PRO]SOTTI{G HARN'IONY
IN
URBAN
GOMNf,UNITY:
A
MULTI.PERSPEGTIVE
APPROAGH
oGTOBER
41
2g-12
30 TAHUN (IUSTRUM Vl)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SURABAYA
!982-2At2
PROCEEDING BOOK
Diterbitkan oleh:
Fakultas
Psikologi Universitas
Surabaya
Editor:
Hartanti, dkk.
ISBN A?g-k0e*Lsctln*n*
t"lrn
dan muka dalam sendiiriemakin ,iompok ersebut rrspektif
ati agar
;
tetapi rasilkanre
yang 'cayaan,rusi bagi
saat ini,
<shop &
mony in riversitas tivitas ini
le depan
i
tengahni
dapatDAFTAR ISI
-€a-ar
Judul ,...--:Era
Ketua Panitia Pelaksana Dies Natalis Ke 39 Fakultas Psikologi UBAYA ...3-sran
Panitia3-.sra':
Acara:rera-g
Lomba Karya Tulis Guru..iro-tan
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Surabaya*c,-ian
Rektor Universitas SurabayaI
ii
iv
l#
srareskalah
National Gonference Dies Natalis Ke 30 Fakultas Psikologi Universitas$urabaya
l.
ftrcational
Setting'
Aniva Kartika - Sinergi Guru Pendamping Khusus, Guru Reguler, Manajemen Sekolah, dan Orangtua: Rancangan untuk Meningkatkan Proses Pennbelajaran'nklusi
...,...1:
D€wi Puri Astiti- Pengetahuan dan Aplikasi Para Pendidik PAUD di Denpasar-erkaitPrinsip-prinsipdanTahaptahapPerkembanganAnak.,...l6
3
Hefilna Susanna, Pratidina Kartika P., Rahmaisyah Dwi Riztina - lbu Cerdas Ceria dalam Memasak) Anak Sehat: Peran Pelatihan pada lbu PAUD tentang perilaku JajananSehat...
...24,L
I'lemy Heryati Anward - Komparasi Kemampuan Mengingat Siswa diSekolah Dasar Kota Banjarbaru dengan Tingkat Kebisingan Rendah, Sedang, danTrnggi...
37i
Hurul Hidayati- Pendekatan Multikulturaldalam Pendidikan Anak Usia Dini ....,.53i
Shella Tanriady, Hartanti, Nanik- Peran Time Management dan Self Controltefiadap Prokrastinasi Akademik
Mahasiswa
... ... ... . 61:L tr-Trily Setting
'
Angki Triandini, Soeriantini Rahaju, Listyo Yuwanto - Analisis Faktor Pembentuk Motivasi Bermain Game Online lt Girldi Facebook padaEmerging
Adulthood..
... 69i
Bagus Wismanto -The Multifactor Deterrninants of Marital Couples $atisfaction,n Central Java
...
...84!
Endah Puspita Sari- Back to Air Susu lbu...
...92t
Fransiska lriani R. Dewi, Widya Risnawaty - Resiliensi dan Perilaku Beresiko pada Remaja (Studi Perbandingan Remaja di Jakarta dan Yogyakarta)... 109VI
vii
viii ix
5,
Hetti Rahmawati - survey and Early. DeveloPmento-f Parent supportTraining
Model in Adotescent Drug Abuse netapse
Pievention
""""'122
h
t.
Novi Qonitatin - Penyesuaian Perkawinan dengan Kecenderungan Kesenjangan...128 Konsep Peran Suami lstri
"""""'
RochimatulMukarromah,FathulLubabinNuqul-PengambilanKeputusan
Mahasiswa
Menikan-S;;i
h'"h
p.C,
frlanr=it*,
UINMlulana
Matik lbrahim
Malang
8.
Siti
Rohmah Nurhayati - Flourishing Marriage: Gambaran Perkawinan yangHarmonis
136
153
9'sriWinarni,WiwinMartianings-ih-DampakProgramstopMerokokterhadap
Perilaku Merokok Warga Kota
Blitar
""'
""""""
16410'TipaPattirany,RahmiLubis.KonsepDiridanStrategiCopingpadalbu
Tunggal """"""""".
""'
180ll.WiwienDinarPratisti-Peranlbuda|amTransmisiNi|ai-ni|aiKebahagiaanpada
,
Anak (vrotnel,Lnoi"
in rr..,urrunl,,.,l.ion
ofHappin"*t
vttu"*
to Their chitdren)194
12. Yessi Elita - Berbagi Pengetahuan Melalui Aptikasi on-Line
(sistem Manajemen
Pengetahuan)""'
"""""""""'2Az
G. Gommunity Mental Health Setting
1.
Andre Evan Ghristian, Diah Fitriana, Putri Ridha Febryca,Ru!|
Paramithac.n Hartanti, Nanik - Dinamika
p.,x"l"gi
ousessivecffiglsive
Disorder"'"'
""
209
2'BayuPerdana,LimSw.ie.Hok,PutuAyuMegaasri,Hartanti,Nanik-|ntervensi
PsikologiTerhadap Fobia
Udang'
"""'223
3.
Bonnie Budiono, Paramita |ka Putri, Yohannes Kurniawan,Yudhi
Prasetya'
Hartanti, Nanik- Intervensi
pril..rJgiF.oi, nr"n
Durian'..'..'
""236
4'DewiPuriAstiti,LuhMadeKarismaSukmayanti.stresdanPerilakucoping
lbu Bekerja Yang
Meny"'l
'"i"i"
et<sXtuslt-""""""
"'
"""
250
5.
Erwinda Trisatya, Sendy Limono, She|la Tanriady, Hartanti,Nanik - lntervensi psikologis terhadap
cangguan-dGi
K"mputsif;6necxing'
'"
259
6.FitriaFatmawati,MiraAyuPutri,Hartanti,|anik-Se|fControldanTimeMana-Gement dalam penanganan puriiur.uProkrastinatinr.tJ"tik
Mahasiswa
X"'
""'273
7'HennyE.Wirawan-GambaranReaksiEmosional,Stres,q,nP:qi:siPenyandang
Lupus
(oDApus):
studit"rrrirp
a p*nutiti"n tentang systemic Lupus
Erythema-Tosus'..
""""'281
S.lndahYasminumSuhanti.PenataanRuangLapasuntukPeningkatan
Kesehatan Mentat NarapidanJo"n
p"r.*rj,
[.ptt
lSiuOi oesxriptif,
Edisi 5.manika.
Depok
:.451-464
D|ES NATALIS-3o ttusTRuM
vl)
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SURABAVA
lts82-2OLzl
ing
Marria,ge: Gambaran Perkawinan
yang
Harmonls
Siti Rohmah NurhaYati
Fakultas llmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta Email : stiroql"?@Y-ah9o'qo.fn
I Ferftawinan yang harmonis merupakan salah satu indikator perkawinan yuls 9:--tl:".litas' sehingga
FF?
yans dirakukan;il; iil;;ff
*"'pun
;t;p{:gi"]Yi11-ti:J::9*nilJ?H
I3J.T:'T:iltr:liffi;"U;,j
;;Hl"i!'r,G
';;i;;i
s;n"r"n
p"'i,a*inan yans diidamkan, terutamarat kolektifis seperti oi"ni"'-r'nti*snva oi
Tndonesia"!:yl-q-j3lnl"f::?T:::::ijff
'trftffi:,|!'fir;"ffil"i]r.firlp
rr"r,t".'p-*r*i*.
vang meno&atijdLal sesuai densan harkatitu sendiri. Salah satu konsep kualitas perkawlnan
v"ts.tiul"ll-P-"1"1:19*,'l:-i9igl
|"^i,XZYi!"}#,fii!*
:ilrft;ruil.".ffiil;:ffi;,iil;ri;;;"ii"si'lg.n^;^t:3n
satriindikator dari ftouishinsri
adalah adanyanr,*[ni'Jtili'tm
oun"i'i'un-611'1{31q:Tfl}:::
isteri' rulisan ini akanseiuk beluk flourishingtrt*g" ."nugui gitOuiun perkawinan yang harmonis' : 3erkawinan , Flourishing marriage
merupakan
institusi yang penting bagi manusia.
selain
untuk
menjaga hidup manusia,baik
buruknya perkawinan dapat mempengaruhi keseluruhanirdividu
yang ada di
dalarnnya. Oleh karenaitu
perkawinanyang
berkualitas tinggidambaan dari semua orang, sehingga setiap perkawinan diupayakan untuk rnenjadi
lhggi
agar memberikan dampak positif bagi pasangan suami isteri maupun anak-anak'irdikator
kualitas perkawinan adalah adan5ra harmoni dalam perkawinan'Di
dalamkolektifis seperti Indonesia, harmoni sosial mendapatkan nilai yang
tinggi'
Harmoniindividu untuk bertindak sesuai dengan cara-cara yang sudah ditetapkan dalam
sialyang
dapat meminimalisir konflik dan pertentangan sosial'*bagai
sebuah institusiyang
menghubungkandua orang yang
berbeda' perkawinansensi
konflik yang cukup besar, Tidak jarang konflik tersebut berujung pada perceralan'di
lndonesia
menunjukkan kecenderungan meningkatdari tahun
ke
tahun' statistik perkara perceraiandari
Direktorat Jenderal Peradilan Agama Mahkamahfpublik
Indonesiajumlah
perceraianyang diputus oleh
PengadilanAgama
seluruhFda
tahun
2Q11 adalahberjumlah
276,690 kasus, meningkat dibandingkan jumlah2010,yaitu251.208kasusdantahun2009sejum|ah223'371kasussertatahun2008
193.1gg
kasus
(Direktorat Jenderal PeradilanAgama
MahkamahAgung
Republikir
2012).
Kecenderungan peningkatan
angka
perceraian
tersebut
tentu
saja.
karena sebetulnya tidak ada pasangan yang menginginkan adanya perceraranmemutuskan menikah. Oleh karena itu salah cara untuk menjaga keutuhan perkawinan
TANONAT CONFERENCE
DrES NATALTS-3o (LUSTRUM Vl)
FAKULTAS PSI KOLOGI UN IVERSITAS SURABAYA
(t982-2Otzl
adalah mengembangkan dan menjaga harmoni antara suami isteri. Salah satu konsep yang harmonis adalah flourishing marriage yang diajukan oleh Fowers & Owenz (2010).
Tijauan Pustaka
Flourishing Marriage
Konsep ftourishing
tidak dapat
dipisahkan dengandua
tradisi teori-teori dalam maupun psikotogi berkaitan dengan kebahagiaan dan kesejahteraan (well-betng). Pertamateori{eori subjektif yang di dalam psikologi disebut teori{eori hedonistic, serta kedua adalah
teori objektif yang dikenal dengan teori eudaimonic (Ruyter, 2007). Teori hedonistic
kebahagiaan dan wetl-being sebagai suatu hal yang sifatnya subjektif, karena berkaitan
evaluasi seseorang terhadap dirinya sendiri (Deci
&
Ryan,2008). Orang
berbahagia jika percaya dan hanya jika dia percaya bahwa dia bahagia atau mengalami well-being (Ruyter,Secara'operasional kebahagiaan atau well-being diinterpretasikan sebagai mengalami
positif
yang tinggi,
perasaan negative
yang
rendah,
sefta
kepuasan
yang
tinggi kehidupannya (Deci & Ryan, 2008).Perspektif
kedua, yaitu
teori-teori eudaimonicyang
memandang well-being lebih sekedar kebahagiaan, karena orang yang menyatakan bahagia (mengalami perasaan positif)selalu berarti bahwa dia secara psikotogis baik (Deci
&
Ryan, 2008). Tradisi eudaimonic penelitian-penelitian well-being muncul dari filsafat kebahagiaan Aristoteles. Definisi kebahagl manusia menurut Aristoteles berpusat pada maknanya untuk hidup dengan kehidupan yang b kehidupan yang merepresentasikan keunggulan manusia (Ryan, dkk, 2006). Konsep eudaimc menganggap bahwa well-beingbukan
merupakan outcomeatau
kondisiakhir,
namun st proses memenuhi atau merealisasikan sifai baik atau daimon dari seseorang (Deci & Ryan, 201Daimon
adalah
potensi-potensi
yang
dimiliki
seseorang,
dan
realisasi potensi
terstmerepresentasikan pemenuhan terbesar dalam kehidupan. Dairnon meliputi potensi-potensl y
dimiliki
oleh
semua manusia berupa kebaikandari
spesies manusiaserta
potensiunik
ymembedakan individu satu dengan lainnya, Daimon merupakan suatu keunggulan, kesempurn
dalam perjuangan seseorang
dan oleh
karenaitu
dapat memberikan maknadan arah
dakehidupannya. Usaha untuk hidup sesuai dengan daimon, atau untuk merealisasikan pote
potensi diri akan dapat meningkatkan suatu kondisi yang disebut sebagai eudaimonia (Watern
1 ee3).
Menurut Aristoteles, eudaimonia merupakan bentuk tertinggi kehidupan manusia (Fovt
2012a). Eudaimonia
dapat
diterjemahkansebagai
kebahagiaanmaupun
flourishing. Nademikian penerjemahan eudaimonia menjadi kebahagiaan sering menimbulkan kesalahfahar
karena kebahagiaan pada umumnya dikonotasikan dengan keadaan afektif saja yang sifa
PROCEEDING NATIONAL CONFERENCE
Promoting Hormony in lJrban Community: o Multi-Perspective Approach
ionsep
(2010).
)ori
dalamf.
Pertama eduaristic
berkaitan
lrbahagia
ng (Ruyter,
ngalami
rng
tinggil-being
rsaan
ludaimonic
hnisi
idupan
)nsep
tir, namun
ci& Ryan, potensi
rnsi-potensi
otensi unk
dan
arah lisasikannonia (W
nanusia
vrishing.
kesa
D|ES NATAUS-3o (LUSTRUM Vl)
FAKULTAS PSIKOTOGI UNIVERSITAS SURABAYA (1982-2012)
dan sementara (Fowers, 2012a). Padahal menurut Aristoteles, eudaimania adalah cara
yang lengkap yang diwujudkan melalui aktifitas yang
baik.
Eudaimonia merupakanpola aktifitas sepanjang hayat yang diabdikan untuk tujuan
yang baik dan
dicapainilai-nilai kebajikan (Fowers, 2012b). Woolfolk & Wasserman (2005) menyatakan
eudaimonia dikonotasikan dengan diberkati oleh Tuhan. Oleh karena
itu
FowersA12}|
menerjemahkan eudaimonia dengan flourishing. Flourishing digunakan untukkuatitas kehidupan
seseorang sepanjangwaktu
atau
untuk
mengevaluasi kehidupan seseorang selama waktu tertentu (Ruyter, 204n,Svidu
yang eudaimon atau flourish adalah mereka yang berkembang secara penuh danmelakukan berbagai kebaikan dari manusia, baik secara moral maupun intelektual. la dalam aktifitas-aktifitas bermoral yang menunjukkan keadilan, murah hati, penguasaan
ldn
sebagainya(Kraut,
1979; Kristja'nsson,2010).
Pencapaian eudaimonta bersifatdan merupakan ekspresi diri sendiri, serta tidak dikendalikan oleh pengaruh luar. Oleh
t
eudaimonia ditunjukkan dengan cara hidup yang baik,dan
memerlukan perjuangandalam aktifitas yang unggul, pengambilan keputusan secara reflektif, secara sukarela
mencapai tujuan yang merepresentasikan realisasi dari sifat-sifat manusia yang mulia
dq,
2006;
Ryff
&
Singer,
2008).
Kesuksesanuntuk
mencapaitujuan
tersebutkeunggulan dari kebajikan dan kolaborasi dengan orang lain (Fowers,2A12b).
krdisi
eudaimania dianggapdapat
membentukhuman
flourisQlng,yang
ditunjukkandengan kebaikan-kebaikan eksternal, seperti keluarga yang baik, teman-teman yang
nan yang baik, penampitan yang baik, serta senang dalam melakukan aktifitas-aktifitas Eiemen-etemen tersebut merupakan bagian dari ienis kehidupan yang disebut sebagai
yang f/ourishlng-sebagai kebaikan kemanusiaan (Snow, 2008). Jadi istilah flourishing
hat
difepaskan darieudaimonia.
Flourishing adalah berkembang secara penuh yangkeunggulan afektif, kognitif, perilaku, sosial dan potitik (Fowers, 2012b). Flourishing akan
fta
ada integrasi dari kebaikan-kebaikan, meliputi pencapaian tujuan yang bermakna yangGngan bakat,
pilihan,dan
keadaanyang ada.
Meskipun demikian,tidak ada
bentukIrg
yangjelas
yang dapat diikuti oleh orang, karena flourishing adalah konsep terbukakehidupan yang baik yang dapat dipenuhi oleh orang-orang dengan memadukan berbagai
(Fowers
&
Owenz, 2010). Jadi flourishrng merupakan sebuah gambaran tentang suatuyang lengkap
yang
diabdikan pada pencapaian kebaikanyang
bermanfaat melaluiyang bermakna dalam persahabatan yang berkualitas tinggi (Fowers
&
Owenz,2010),kohesif, serta sukses secara sosial (Conly, 1988).
Fowers
&
Owenz (2010) menyatakan bahwa perkawinan merupakan salah satu bentuk . Perkawinan memiliki karakteristik adanya aktifitas yang terkoordinasi berdua antaraNATIONAL CONFERENCE
Hormony in lJrhon Community: o Multi-Perspective Approach
rja
yang- 4 October 2012
DrEs NATALIS-3o (LUSTRUM Vl)
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SURABAYA
(1s82-2012)
suamiisteriyangdapatdiarahkanpadatujuanmanusiayangbermaknasecara
dan aktifitas serta hubungan tersebut dapat
bervariasi
t:'i:::t::"i:?;
;::.il:::;;';J;"
aktifitas-aktifitas tersebut diarahkan daram cara-caravans
komunar. Perkawinan
vans
ftourishinsmerupakan
Tt::::T.i:f J;
lT,HoJ:':il*J;"t;;;;-
perkawinan sangat pentins daram eudaimun"hubun gan vang dituj ukan untuk m end uku
n g d an mewui'O
n::i,,"::::l
il:ff :i"ffi
ffi:i'ln::'X':ffi;
;;;;
;'"'askan
konsep rio u ri sh i n s vans bersumber danAristoteles tentans
eudaimonia' Pertama'
ftourishing
t"t::1:"::'::::-:::iiff
:fiffi]ru;
;;;"p",ro'in.n
vans'"::n""T:
::::,::'"::#T
aktifitas dalam kehidupan vang fiouris hins
adatah
menvenayT'"::1il.-iliffi',ffffi:;",;;;;;*"
Kerisa,
ftourishinsmerupakan pora
*!
terintegrasi, lenskap, dan salins
berhubunstt
^t":11;
1:T::::":Tnf;:nt;
:Jil:'ru:*,lliJ
rlffi
;;,
0,r.i,,"r,
secara positir oreh aspirasi untu k
membatr
Kelima, kehidupan vang flourishingsecara
substantial
"t::-:t:
ti::::'1Jil":5
:::n;:::":-'J;:;";;;;;
;;**o'"'u'
(da'|amFowers
&
owenz'
2010)
se$Tkarakteristik manusia sebagai makhruk sosiar
yaitu
mencari pengetahuan'rasa
mel
keadilan yang menjadi ciri-ciri kebaikan manusla'
Berdasarkanuraiandiatas,dapatdisimpulkanbahwaf|ourishingm
perkawinanyangditandaidenganaktifitas-aktifitasyangbaikdanbermaknaSecara
antara suami isteri, yang diarahkan pada pencapaian
tujuan manusia yang mu|ia.
t ndikator Ftourishing M arriage
Ftou ri sh in g m arri ag em ensvaratkan aktititas Penca Paian
tul
::
:
:":
"tl":T
tinssi
,1il:T'r:;;::rr.;;";;;t
Fowers (2010),karakteristik utama dari
aKift*r
adalah bahwa tindakan vang dilakukantidak
dapat
o'o':::::t.::::::'fft"il1ff
il::H'::l-*,LJil;;;'"'u"n"n
rearisasi tujuanseseorans oreh
k konstitutif tidak bisa dipisahkan daritujuannva'maka
tindakan::::::l"illi-:5
:::ilT
t:1ffi:"-ffiffi;',;'ahkan
dari karakter perakunva Har tersebut karena aktifitas konstitutif membantu seseorans
meniadi':::
"i::::iT]*H":::
.:'"T:
:T:::
:"-Hil:'ffiff
;asaimana
adadaram aktifitas konstitutif
sarsil
densan
iarak
kalkulatif seseorans
;";
*,."
'u1:"
i::::ffi":i::,,,:":fi
lllT":iil?:ilil".";;;,I
*",,p"nan
bagian dari membentuk identitas dan seseorang' Misalnya seorang vang penvayang adalahotl:,:::t-:*l::]ff:;
lillr'lll
,ffiffi;;;,r*
*"'uentuk
jenis kehidupan tertentu atauffiTtoN,\L
coNFERENcEPromotins Harmonv in
''';;;Z;;;;'itv:
oMutti'Perspecfive Apptoach
rl lr
HH:
lakna secaftr
Egulannya
,ra-cara
ya?
n
yang dalamaran tujuan
l
bersumberrtu akifitas,
aan dan
Calah
pakan
pofaerkaitan
untuk
palan tujuan
v,
2a10)huan,
rasarishing na secara
9 mulia.
rkawinan
r€t
dariaktifitc
E|n seseora4gL
l.
Oleh niliki nilaial tersebut
ilitutif
sangdam
mencapdFntitas dan
oertindak
DrES NATALTS-3o {LUSTRUM Vl}
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SURABAYA 11e82-2012)
terdapat kontinuitas dan cumulafiyeness yang tidak terdapat
di
dalam aktifitasiliffias
pencapaiantujuan
konstitutif, ftourishing marriagejuga
mensyaratkanbn
tujuan
bersamayang tinggi
(Fowers&
Owenz,2010).
Menurut Fowershanya dapat dicari dan dicapai melalui partisipasi dalam aktititas komunal. untuk mencapai kebaikan bersama adalah mencapainya bersama orang lain. seseorang
tidak
dapat memperoleh persahabatan, keintiman, serta kerjasama sendiri, Kebaikan bersama bukan hanya ide atau perasaan jangka pendek, tetapibagian
dari
aktifitasyang
dapat diamatidan
berkelanjutan. Kebaikan bersamair yang paling bernilai dan bermakna yang dicapai orang, dan selalu merupakan Oleh karena pencapaian tujuan bersama tidak dapat dicapai secara individual, hal
tilak
dapat dibagi dan dikompetisikan. Sebagai contoh persahabatan, kerjasama,demokrasi
tidak dapat
dibagi diantara orang-orangyang terlibat
di
dalamnyadengan aktifitas
pencapaiantujuan
konstitutif bersamatersebut,
Fowers &menyebutkan
indikator
dari
adanya tujuan bersama
dan
bersifat
konstitutifdalah
orientasi komunal dalam hubungan, couple identity, akomodasi, memaafkan,.
Beberapa indikator tersebut menjadi tujuan bersama karena
membutuhkanFsangan,
dan
bersifat konstitutif karena cara untuk
rnencapainyatidak
dapatGngan tujuannya.
r komunal dalam ttubungan, Orientasi komunal menggambarkan tingkat individu tanggungjawab akan kesejahteraan pasangan dalam suatu hubungan dan positif untuk memberikankan manfaat kepada pasangannya ketika kebutuhan akan
trsebut
muncul. Pemberian maupun penerimaan manfaatdalam
hubungan komunaldengan orientasi pertukaran. Keuntungan atau manfaat dalam orientasi komunal bukan bagian dari hubungan pertukaran. Di dalam hubungan komunal, penerimaan manfaat
kan hutang atau kewajiban untuk mengembalikannya ketika pemberi membutuhkan. manfaat atau keuntungan lebih didasarkan pada respon terhadap kebutuhan pasangan
I
Mills, 1g7g),Meskipun tidak
didasarkan pada pertukaran keuntunganatau
manfaat,komunal bukan tidak memberikan reward pada masing-masing individu yang terlibat di
(Clark
&
Mills,
1993). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yangi
atau berada dalam hubungan yang komunal dengan pa$angannya memiliki perhatian besar terhadap kebutuhan pasangan (Clark, dkk, 1986; 1989) dan membantu pasanganbnyak
ketika
kebutuhan tersebuttelah
diketahui
(Clark,dkk,
'1987),serta
mengalamidalam perkawinan
(Mills,
dkk,2004;
Clark, dkk,2010).
Orientasi komunal terbuktiNATIONAL CONFERENCE
Harmony in lJrban Community: d Multi'Perspective Approach
t57
mencapd
DrES NATALTS-3o {LUSTRUM Vt}
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SURABAYA
lte82-20Lzl
berhubungan
secara positif dengan emosi positif ketika
berkorbanuntuk
pasangan,dihargai
oleh
pasanganatas
pengorbanannya,serta
mengalami kepuasan dalamdengan pasangan pada saat melakukan pengorbanan (Kogan, dkk, 2010). Penelitian
Cooper (2008)
juga
menunjukkan bahwa pencapaiantujuan
komunallebih
berhubungandengan peningkatan well-being dibandingkan pencapaian tujuan agensi. Oleh karena itu komunal dapat dimasukkan dalam aktifitas pencapaian tujuan bersama (Fowers & Owenz, 2C
Couple
ldentity.
Menurut Fowers & Owenz (2010), perluasan diri melalui beberapadyadic merupakan
jalan
untuk terjadinya proses pembentukantujuan
bersama. Perluasanmerupakan sifat manusia yang mengaburkan batasan antara diri dengan orang lain. Salah konstrak perluasan diri adalah couple identity. Couple identity merujuk pada tingkat individu
bahwa hubungan yang ia jalani sebagai sebuah tim, dan tidak memandangnya sebagai dua individu yang terpisah (Stanley & Markman, 1992). Couple identity merupakan sebagai
dari identitas sosial. Brewer & Gardner (1996) menyebutnya sebagai identitas relasional.
relasional datang
dari
hubungan pasangan intim seperti orangtua-anak, suami-isteri, .serta keanggotaan dalam kelompok kecil yang saling bertatap muka satu sama lain. Bewermenjelaskan bahwa identitas sosial adalah kategorisasi dari diri pada unit sosial yang lebih
yang mendepersonalisasi konsep
diri, dari
saya menjadikita.
Ketika identitas sosialsebagian besar dari gambaran konsep diri digeser menjadi apa yang dibagi dengan
dalam kelompok. Gagasan bahwa hubungan intim melibatkan pengaQuran batasan a
dengan pasangan juga menjadi perhatian Aron, dkk (1991;1992). Sebelumnya Aron & Aron
Aron,
dkk,
1991)
memperkenalkan self-expansianmodel,
yang
menyatakan bahwatermotivasi untuk masuk
dan
mempertahankan hubungan dekat untuk memperluas dirimelibatkan sumber-sumber, perspektif,
dan
karakteristik orang lainke
dalam dirinya.(1991) rnelalui
tiga
eksperimennya menunjukkan bahwaada
implikasi kognitif dari dekat, yaitu masuknya orang lain ke dalam diri kita.Komitmen. Secara umum komitmen didefinisikan sebagai intensi untuk mem
hubungan sepanjang waktu (Stanley,
dkk,2010).
Menurut Stanley&
Markman (1992), mencakup dua konstrak yang berhubungan yaitu personal dedication dan constraintPersonaldedication
merujuk pada keinginan individu untuk menjaga dan meningkatkanhubungannya demi keuntungan bersama pasangan tersebut.
Hal ini
dapat ditunjukkansuatu keinginan (dan perilaku yang berhubungan) tidak hanya untuk melanjutkan hubungan
juga
meningkatkannya,berkorban
untuknya, berinvestasiuntuknya,
menghubungkanpribadi pada hubungan tersebut, serta mengupayakan kesejahteraan pasangan,
constraint cammitmenf merujuk pada kekuatan yang memaksa individu untuk
hubungan
terlepas dari dedikasi
pribadinya. Paksaan mungkindatang dari
tekananPROCEEDING NATIONAL CONFERENCE
D|ES NATALTS_30 (rusTRUM Vtl
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SURABAYA
{rs82-2aL2}
untuk
epuasan
dah
010).
nl
lebih si. Oleh karena(Fowers &
iri melalui
n
bersama.1an orang fain
ada tingkat
tdangnya
nerupakan
ntitas
ak, suami-i$i_
.r sama lain.
it sosial yarp
dentitas sosid
bagi dengan ruran
batasa
nnya Aron & :nyatakanmemperluas
lafam
dirinyra-kognitif dari
untuk m
kman (1992)
constraint r meni
pat ditunj
iutkan
tenghubungfrr
sangan.
ntuk
dan
paksaan-paksaantersebut
mendukungstabiritas
hubungan dengana hubungan lebih mahar harganya secara ekonomi,
sosiar, personar, maupun
komitmen yang rain diajukan oreh Johnson,
dkk
(1ggg) yang membagiaspek
tiga, yaitu komitmen pribadi, komitmen morar, dan komiten
strukturar. Komitmen
|lt
\ngka\ \erng\nan
seseorang untuk bertahan daram hubungan; komitmen moral
hgkat
perasaan seseorang untuk secaramorar
wajib
meranjutkan hubungan; danrldctural
merujuk pada tingkat
perasaan seseoranguntuk terpaksa
meranjutkanlru
karena adanya hambatan untuk meninggalkan hubungan.Komitmen berhubungan
+a
yang disebut dalam penelitian Agnew, dkk (1gg8) sebagai salingketergantungan
lsuatu
kecenderungan untuk memusatkan pada hasil bersama dan memandang diri
i
bagian
dari
kumpulan
(suami-isteri).Dengan demikian komitmen
memitikilan aktifitas mencapaitujuan bersama (Fowers &
owenz, 2010).
lasi' Menurut Rusburt, dkk (1gg1), akomodasi adarah
kesediaan individu, pada saat
rambat
kecenderunganaa
destruktif' dan (b) sebaliknya bereaksi secara konstruktif,Teori
tentang prosesnrncul
dari
penelitian Rusbult,dkk
(1982) tentangtiporogi
meninggalkan-bersuara-rkan sebagai respon terhadap
ketidakpuasandaram
hubunganintim.
Respon
:'::::-:i
ke daram dua dimensi, yaitu konstrukrif vs destruktif, dan aktif vs pasif.termasuk konstruktif adalah bersuara (misalnya
mendisi<usikan masalah, mencari
mendorong pasangan untuk berubah) dan setia (menunggu dan
berharap segara d<an menjadi baik atau berdoa agar
ada perubahan yang baik). sementara itu respon
ll"i:r::1rr"':":
(berpisah, meninsgarkan rumah, secara aktif merawan pasansan,rai)
dan
mengabaikan (mengabaikan pasangan, mengindariuntuk
mendiskusikanSiiT i
o:r::::r
atas
sesuatuvans tidak ada
hubunsannvadensan
masarah)as dan destruktifitas dalam hal ini adalah merujuk pada
akibat respon tersebut pada
bukan dampaknya
pada
individu. Menurut Fowers&
owenz
(2010), eskatasi dariPtg
destruktif menunjukkan rendahnya kualitas perkawinan,dan respon konstruktif pada
-gatif
akan meningkatkan kualitas perkawinan. Akomodasi merupakan salah satu caramenempatkan hubungan
di
atas
minat
pribadinya,Fletcher,
dkk
(1ggg)
melaluitya
menyimpulkan bahwa suksesnya hubunganyang baik
berkaitan dengan prosesDiam dalam waktu-waktu tertentu atau menunjukkan realitas perasaan negatif
dalam
konstruktif
dan
diplomatisakan
memberikanhasil yang positif.
Menurut Lipkus &(1996)' beberapa individu mungkin melakukan akomodasi karena mereka
merasa
dan akan
memperoreh hasiryang
merekarasa
pantas,dan yang
penting hasirNATIONAI. CONFERENCE
dari
tekananDrES NATALTS-3o (rusTRUM Vrl
FAKULTAS PSIKOLOGI UN IVERSITAS SURABAYA (1e82-2012)
tersebut bukan semata-mata untuk dirinya namun mungkin merefleksikan suatu kepentingan meningkatkan kesejahteraan pasangan dan hubungan.
Memaafkan Memaafkan didefinisikan oleh Mccullough,
dkk
(1gg7) sebagaiperubahan motivasi
di
mana
seseorang menjadi(a)
menurun motivasinyauntuk
memelawan pasangan
yang
menyinggung,(b)
menurun motivasinya
untuk
mempekerenggangan hubungan dengan pelaku,
dan (c)
meningkat motivasinyauntuk
berdamd beritikad baik pada pelaku, meskipun tindakan p€laku menyakitkan. Memaafkan bukanmotivasi, namun digambarkan sebagai transformasi yang terjadi ketika motivasi seseorang
balas dendam
dan
mempertahankan kerengganganhubungan
dari
pasangan
yangmenyinggungnya berkurang, dan motivasi untuk mencapai perdamaian meningkat. dkk (1997) menyatakan bahwa definisi tersebut mirip dengan konsep akomodasi menurut
dkk
(1991)' Perubahan motivasi secara struktural dan fungsionaljuga
mirip dengan antara dmpatidan
motivasi intrinsik untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Orangmemaafkan akan termotivasi untuk mencapai hubungan yang konstruktif dengan (McCullough,
dkk,
1997). Memaafkantidak
hanya sering terjadi dalam konteksh
memuaskan dan intim, tetapi
juga
difahami sebagai faktor psikologis yang berhubunganpengembalian kedekatan hubungan
yang
memfasilitasi perilaku rekonsiliasiseperti setelah adanya pelanggaran hubungan (Mccullough, dkk, 1997; 1g9g).
secara khusus, Fowers &
owenz
(2010) menyatakan bahwa me,maafkan dan amerupakan bagian
dari
proses transformatifdi
dalamsuatu
hubungan, karenahubungan sebagai prioritas
di
atas kepentingan individual, Proses transformatif tersebutartinya
di
dalam menjaga hubungan yang berkualitastinggi
melalui perubahan-perubahan kehidupan.SIMPULAN
Perkawinan mengikat dua orang yang berbeda di dalam sebuah hubungan. Masi
orang tersebut memiliki
tujuan
individu yang mungkin saja berbeda. Harmonidi
dalam perkawinan dapat dicapai dengan menyelaraskan tujuan dalam perkawinan serta aktifiuntuk mencapai tujuan tersebut. lndikator-indikator yang ada dalam ftourishing marriage,
orientasi komunal
di
dalam hubungan, identitas sebagai pasangan, komitmen, akomodasisaling memaafkan antara suami isteri menunjukkan adanya harmoni
di
da\am perkawinan disebut sebagai perkawinan yang berkualitas paling tinggi ini.PROCEEDING NATIONAL CONFERENCE
Promoting Hormony in IJrbon Community: o Multi-Perspective Approach
D|ES NATAL|S-30 (LUSTRUM Vt)
FAKUITAs PSI KOLOGI UNIVERSITAS SURABAYA
lre82-2Ot2l
')
sebagairnya
untuk[trJk
t
untuk aafkanlivasi
)€rsangan
rningkat.
dasi m
rip dengan
xttuhkan.
Cengan
rteks
berhub
sr
sepertifi<an dan
tatif
terseht
gan.
E marriagg
.5n,
Van
Lange,
P.A.,
Rusbult,
C.E.,
&
Langston,
C.A.
(1ggg),
Cognitive
l,:f:;?:::lig:.ll:,!g
thg.T:.ngl
representatlonoi
crose rerationship roumaland Socidl Psychology, Z4 (4),939-954
E'ry''. & Smollan, D' (1992)' Inclusion of other
in the self scale and the structure of
nalcloseness. Journar
af
personarity and socr'a/nryiiotigy,63
(4), sg6-612
t'
E'N''
Tudor, M', Nelson,-G (t 991), Close relationship as including otherin the self.
d
Personality and Socra/esyinobgy.60
(2), 241-253'&..Gardner,w.(1g96).
who
is this
"we,'? Leversof
coilective identity
and
serftations, Journal
of
personality and Socia/psychotogy,rtrr),
g3-93(1991)' The social sglj: o.1b9ing the same
and different at the same time, perso natity
ial
Psychology Builetin, 17 (S),-AZS_qgini
di
dalam'i^!^"!i^Y!::y:!,!::
,I!:qs,
As;;;
;;;,;;-tiiii"'iiX"i;X;;
'il,'ii'"ij,ii#,ff\3i,
:rta ak
I
Ylltt, J.
(1979). Interpersonat attraction in r ot personality and Socia/ psychology, 3T (1),ffi
exclrange and communal relationship. 12-24
&
Mills,J'
(1993)'The
difference between communal and exchangerelationships:
I
b
and isnot.
Personarityand
sociar psychorogy Builetin,19 (6), 6g4-691Lemay,
E'P',
Graham,s.M.,
pataki, s,.pr,&
Finker,E.J.
(2010).ways
of
givingin marriage
:
Norm use, relationship satisfaction, and"tir.t,,*"nt-relate'd
viriability.'ogical Sclence, 21 (T), 944-gS1
Mills,
J.' & corcoral,
D
(1ggg)
Keepingtrack
of
needs and inputs of friends andrs'
Person atity and socra/ psychorogy butietin,1s (+1,
sii-sqz
Mills,
J., &
Poweil,I
llsJol..Keeping
trackof
needsin
two typesof
rerationship.' af Personality and Socia/ psychology,
bt
(Z),
g33_33g
\
ouellette, R., Poweil,,M. &
y{b"fg,
s,
(1gg7). Recipient,s mood, rerationship type, and 7. Journatof
personatity andSociil
psychotogy, Sg'lrl,-9a-iOstJli?
Flourishing and the failure of the ethics ofvirtue.
Midwest sfudr'esin
phitosophy,9
Rytl,
R'M'
(2008)' Hedonia, eudaimonia, and well-being: an introduction. Journal
of
xness Sfudies, g, 1-11
Jenderal Peradilan Agama Mahkamah
Agung Republik Indonesia,
2012.
Data perkara',!fl3n;!3[i#::::,/::
971!y
lainvars"qipilui'iiii
mg*ursun
yurisdiksi Mahkamah Jenderal Peradilan Agama Mahkamah Agung RepublikIndonesia.
za1z.
Data perkara',!!l,uk;!f[?:!:g!!|u,
ggrkay
tainyang-dipitu,
biia
rirsxrrgun
yurisdiksi Mahkamah'i3^"liTyf:g:!!::,
I!:ggi
,
ngqy1
tr:r{,ii-rii,ii;;,i:^;;X;;
,;;;;'"il,::#:;:";::,
ffi
bat
Jenderal Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia,2012.
Data perkaraff:,:!i*^::::,9^lstt-!:l
p",r"ra
tainvurs-aipitrt'iiiu
tingkunsan vurisdiksi MahkamahTilqgi.
Agama
seruruh
rndo'nesiaTahun
2009,
Diunduh
dari:1,
NATIONAL CONFERENCE
g Harmony in lJrhon Communjty: o Multipercpective
Approach
DrES NATALIS-3o {IUSTRUM Vu
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SURABAYA
lte82-20L21
Direktorat Jenderal Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik lndonesia.
2012.
Dataceraitalak, cerai gugat dan perkara lain yang diputus pada lingkungan yurisdiksi
Syari'ah Aceh/Pengaditan Tinggi
Agama seluruh lndonesia Tahun
2A08. Di2008,html (2012, 29 Juli)
Fletcher, G., Thomas, G.,
&
Durrant, R. (1999). Cognitif and behavioral accom relationship , Journalof
Social and Personal Reiationshtps, 16 (6), 705-730 Fowers, B.J. (2012a), Placing virtue and the human good in psychology , Journalof
Philosophical Psychology, 32 (1 ), 1 -9
Fowers, B.J (2012b). An Aristotelian framework for
the
human good. Journalof
Philosophical Psychology, 32 (1), 1 0-23
Fowers, B,J.
&
Owenz, M.B. (2010).A
eudaimonic theoryof
marital quality.Jount{
Theory and Review. 2, 334-352Fowers, B.J. (2010). Instrumentalism'and psychology: beyond using and being
used-Psychology, 20 (1), 142-124
Johnson, M.P., Caughlin, J.P.,
&
Huston, T.L. (1999). The trtpartite natureof
marital pqrsonal, moral, and structural reasons ta stay married. Journal of Marrnge and(1),160-177
Kogan,
A.,
fmpett, E,A., Oveis, C., Hui, B.,Gordon, A.M.,&
Keltner,D'
(2010). Whengood
:
The
intrinsic benefits
of
sacrificein
romantic relationshipsfor
the motivated. Psychological Science, 21 (12), 1918'1924Kraut, R. (1979). Two conceptions of happiness. Phrlosopical Review,88 (2), 167'196
Kristja'nsson, K. (2010). Positive psychology, happines_s,_and virtue: The troublesome
issues. Review of General Psychology, 14
(4),296-310
\
Lipkus, LM. & Bissonnette, V.L. (1996). Relationships among belief in a just world, willir accommodate, and maritat'well-being
.
Personalityand
Social Psychology Bulletin,Rytf, C,D. & Singer, B.H. (2008). Know thyself and become what you are: a eudaimonic
to psychological well-being. Jaurnal
of
Happiness sfudies, 9, 13-39 1043-1056McCullough, M.E., Rachal, K.C., & Worthington
Jr.,
E.L, (1997), Interpersonal forgiving relaiionship . Journalof
Personatity and Socia/ Psychology, 73 (2),321-336Mills,
J,
Clark,M.S.,
Ford,T.E.,
&
Johnson,M.
(2004). Measurementof
communal Personal RelatianshiP, 1 1, 213'230Ryan, R.M., Huta, V.,
&
Deci, E.L. (2006) Living well:a
self-determination theoryeudaimonia.
Journalof
Happiness Sfudr'es, 9, 139-170Rusbult,
C.E.,
Verette,
J,,
&
Whitney, G,A.(1991)'
Accommodationprocesses
n
relationships:
theoiy and
preliminary empirical eviden ce. Jornalof
Personalr$ and Psychology, 60 (1 ), 53-78Ruyter, D. (2007), ldeals, Education, and Happy Flourishing . Educational Theory. 57,23'35
PROCEEDING NATTON/\L CONFERENCE
Promoting Hormony in l)rbon Community: a Multi'Perspective Approoch
2C12.
unsdrkst
l@8.
u
mmodatir
n
ilof
tof
.
Journd
ng
usednaritd
age
aN
, When
r
thei7-196
bonre
torld.
y Bulldit
I forgivip
)
s.w_. {t
xnmunC
Dcesses
wraltty
r.57.2Ti5
ory
DrES NATALTS-3o (LUSTRUM Vt)
FAKULTAS PSIKOTOGI UNIVERSITAS SURABAYA (1e82-2012)
& Cooper, M,L. (2008). Goal striving within agentic and communal roles: separate
ly simifar pathways to enhanced well-being. Journal of personality, T6 (3),
415-e008).Virtue
and Flourishing.Journalof
Social Philosophy, 39 (Z), 2ZS-Z4S& Markman, H.J. (1992). Assessing commitment in personal relationship. Journal
of
and Family,54 (3), 595-608Rhoades, G.K., & whitton,
s.w.
(2010). commitment: functions, formation, and the of romantic attachment. Journal of famity theory & Review, 2,243-2F7AS.
(1993).Two
conceptionsof
happiness: Contrastsof
personal expressiveness)
and hedonic enjoymenl. Journalof
Personality and socia/ psychology, 64 (4),RL. &
wasserman, R,H. (2005). Count
no one
happy:
eudaimoniaand
positive.
Journalof
Theoretical and Philosophical Psychology,25 (1), B1-90CONFERENCE
in Urban Cammunity: a MulthPerspective Approach
201.2
\,.Lt'lli'/1,4
\{ r9s2-2orl ?.
.i]l
fr',+
.l'l JIi
tng$'
6.f u,r,,^*an
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Jl. Raya Kalirungkut, Tenggilis Surabaya 60293
T:+6231 2981140/42
F:+6231 2981271
E: lustrum30psi@gmail'com http;//psikologi.ubaYa.ac. id
ISBN 1?A-bBe-Lgloo-o-t4