• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbaikan Proses Produksi Menggunakan Metode Valsat Guna Mengoptimalkan Total Quality Excellence

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbaikan Proses Produksi Menggunakan Metode Valsat Guna Mengoptimalkan Total Quality Excellence"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Uraian tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division adalah sebagai berikut:

1. Kepala Unit (Head of Unit)

Kepala unit merupakan pimpinan puncak dari PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division yang bertugas untuk :

a. Memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas para manager bagian.

b. Bertanggungjawab kepada presiden direktur (pimpinan perusahaan induk) atas jalannya perusahaan.

c. Merencanakan dan menerapkan kebijaksanaan mengenai perbaikan dan perkembangan umum perusahaan.

2. Plant Manager

Plant Manager memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi untukk semua jenis produk agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan di gudang.

b. Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil produksi sesuai dengan spesifikasi dan standart mutu yang telah ditetapkan.

c. Bertanggungjawab terhadap kelancaran proses produksi mulai dari penerimaan bahan baku sampai proses produksi hingga menjadi produk akhir.

d. Mengatur pengalokasian sumber daya produksi seperti jam kerja mesin, jam kerja operator, pengiriman bahan baku yang berhubungan dengan proses produksi.

(3)

3. Manajer Pembelian (Purchase Manager)

Purchase manager bertanggung jawab kepada head of unit. Bagian ini bertugas membantu head of unit dalam bidang kegiatan pembelian. Purchase manager memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Membantu head of unit dalam melaksanakan serta mengkoordinir seluruh pengolahan yang berhubungan dengan pembelian, penyimpanan dan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan perusahaan.

b. Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan.

c. Mempersiapkan permintaan kebutuhan akan barang dan menentukan standard harga bahan. 4. Manajer Personalia (Personalia and General Affair Manager)

Manajer personalia bertanggung jawab langsung kepada head of unit dan membawahi kepala bagian administrasi dan staf umum. Manajer personalia memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Merencanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masing - masing departemen. b. Menampung dan mencari keluhan karyawan.

c. Mengatur dan merencanakan training untuk peningkatan ketrampilan karyawan.

d. Mengatur kegiatan yang berhubungan dengan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.

e. Bertanggungjawab terhadap disiplin kerja karyawan.

5. General Manager Akuntansi dan Keuangan (Finance and Accounting General Manager)

Finance and accounting general manager bertanggung jawab langsung kepada head of unit.

Finance and accounting general manager membawahi accounting manager dan finance manager. Finance and accounting general manager memiliki tugas, wewenang dan tanggung

(4)

a. Membantu head of unit dalam melaksanakan anggaran perusahaan.

b. Merencanakan dan mengawasi perencanaan kegiatan akuntansi dari keuangan perusahaan. c. Memberikan laporan keuangan kepada pihak pemerintah untuk menetapkan besarnya pajak

yang harus dibayar perusahaan.

d. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya produksi dan biaya administrasi.

6. Manajer Pemasaran (Marketing Manager)

Marketing manager bertanggung jawab kepada head of unit. Marketing manager memiliki

tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Melaksanakan analisa pasar, meneliti persaingan dan kemungkinan perubahan permintaan serta mengatur distribusi produksi.

b. Mencari informasi pasar yang berhubungan dengan segmen pasar, trend permintaan, kualitas yang digunakan dan jadwal permintaan pasar.

c. Mencari order-order dari pemakai produk.

d. Membantu kepala unit didalam menetapkan target pemasaran dan kebijaksanaan dalam perluasan pasar.

e. Menentukan kebijaksanaan dari strategi pemasaran perusahaan yang mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga, pendistribusian dan promosi.

f. Menentukan rencana anggaran biaya pemasaran.

7. Manajer Pengendalian Kualitas (Quality Control Manager)

Manajer pengendalian kualitas mempunyai tanggung jawab untuk menetapkan, menerapkan dan mengkoordinir melaksanakan prosedur dan teknik pengendalian mutu untuk menjamin

(5)

ditentukan. Manajer pengendalian kualitas memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Mengendalikan standar penggunaan bahan baku yang ditetapkan.

b. Melaksanakan analisa dan pengawasan produk jadi yang sudah ada di gudang, terutama dalam hal pengeluaran stok untuk menghindari stok expired date dengan pengunaan FIFO (First In First Out).

c. Melaksanakan pengawasan terhadap mutu produk mulai dari bahan baku sampai menjadi produk jadi.

d. Melaksanakan riset terhadap pengembangan mutu produk dan jenis produk. 8. Processing Manager

Processing manager bertanggung jawab langsung kepada plant general manager. Processing manager memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab kepada plant general manager atas pelaksanaan kegiatan produksi.

b. Merencanakan dan mengatur produksi perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan.

c. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya.

d. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi yang telah ditetapkan.

e. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi. f. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan

(6)

9. Warehouse Manager

Warehouse Manager bertanggung jawab kepada plant general manager. Warehouse Manager

memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas pengaturan persediaan bahan baku, produk jadi dan bahan penolong di gudang.

b. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku di gudang. c. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku di gudang. d. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.

10. PPIC Manager

PPIC manager bertanggung jawab kepada plant general manager. PPIC manager memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Membuat daftar rencana produksi pembuatan further.

b. Melakukan koordinasi dengan pihak marketing dalam pembuatan sales forecast.

(7)

DATA

RATING FACTOR

Stasiun Kerja Operator Faktor Rating Penyesuaian Total

Seasoning

1

Keterampilan Good 0,04

0,11

Usaha Good 0,03 Kondisi Kerja Average 0,01 Konsistensi Good 0,03

2

Keterampilan Good 0,03

0,09 Usaha Average 0,02

Kondisi Kerja Average 0,01 Konsistensi Good 0,03

Premix

1

Keterampilan Good 0,03

0,09 Usaha Good 0,03

Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Good 0,03

2

Keterampilan Good 0,04

0,11

Usaha Average 0,02 Kondisi Kerja Average 0,01 Konsistensi Good 0,03

Emulsi

1

Keterampilan Good 0,04

0,12

Usaha Good 0,04 Kondisi Kerja Good 0,03 Konsistensi Average 0,01

2

Keterampilan Good 0,03

0,09 Usaha Average 0,02

Kondisi Kerja Average 0,01 Konsistensi Good 0,03

Grinding

1

Keterampilan Good 0,06

0,16

Usaha Good 0,04 Kondisi Kerja Good 0,03 Konsistensi Good 0,03

2

Keterampilan Good 0,03

0,12 Usaha Good 0,03

(8)

DATA

ALLOWANCE

OPERATOR

Tabel 1. Allowance Operator Proses Seasoning

No. Faktor Allowance

(%)

1 Tenaga yang dikeluarkan (Sangat ringan) 6

2 Sikap kerja (Berdiri di atas dua kaki) 1

3 Gerakan Kerja (Normal) 0

4 Kelelahan Mata (Pandangan yang terputus-putus) 3

5 Keadaan Suhu Tempat Kerja (Sedang) 2

6 Keadaan Atmosfer (Baik) 0

7 Keadaan Lingkungan yang Baik (Bersih, sehat, cerah

dengan kebisingan rendah) 0

8 Kelonggaran untuk Kebutuhan Pribadi (Pria) 1

TOTAL 13

Tabel 2. Allowance Operator Proses Premix

No. Faktor Allowance

(%)

1 Tenaga yang dikeluarkan (Sangat ringan) 6

2 Sikap kerja (Berdiri di atas dua kaki) 1

3 Gerakan Kerja (Normal) 0

4 Kelelahan Mata (Pandangan yang terputus-putus) 3

5 Keadaan Suhu Tempat Kerja (Sedang) 2

6 Keadaan Atmosfer (Baik) 0

7 Keadaan Lingkungan yang Baik (Bersih, sehat, cerah

dengan kebisingan rendah) 0

8 Kelonggaran untuk Kebutuhan Pribadi (Pria) 1

TOTAL 13

Tabel 3. Allowance Operator Proses Emulsi

No. Faktor Allowance

(%)

1 Tenaga yang dikeluarkan (Sangat ringan) 6

2 Sikap kerja (Berdiri di atas dua kaki) 1

3 Gerakan Kerja (Normal) 0

4 Kelelahan Mata (Pandangan yang terputus-putus) 3

5 Keadaan Suhu Tempat Kerja (Sedang) 2

6 Keadaan Atmosfer (Baik) 0

7 Keadaan Lingkungan yang Baik (Bersih, sehat, cerah

dengan kebisingan rendah) 0

8 Kelonggaran untuk Kebutuhan Pribadi (Pria) 1

(9)
(10)

RATING FACTOR

A.Keterampilan atau skill,

1. Super skill:

a. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya.

b. Bekerja dengan sempurna.

c. Tampak seperti telah terlatih dengan baik.

d. Gerakan-gerakannya halus tetapi sangat cepat sehingga sangat sulit untuk diikuti.

e. Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin.

f. Perpindahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau terlihat karena

lancarnya.

g. Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencana tentang apa yang dikerjakan

(sudah sangat otomatis).

h. Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja yang sangat

baik.

2. Excellent skill:

a. Percaya pada diri sendiri.

b. Tampak cocok dengan pekerjaannya.

c. Terlihat telah terlatih baik.

d. Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran atau pemeriksaan lagi.

e. Gerakan-gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dijalankan tanpa kesalahan.

f. Menggunakan peralatan dengan baik.

g. Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu.

h. Bekerjanya cepat tetapi halus.

i. Bekerjanya berirama dan terkoordinasi.

3. Good skill:

a. Kualitas hasil baik.

(11)

c. Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerja lain yang keterampilannya lebih rendah.

d. Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap.

e. Tidak memerlukan banyak pengawasan.

f. Tiada keragu-raguan.

g. Bekerjanya “stabil”

h. Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik.

i. Gerakan-gerakannya cepat.

4. Average skill:

a. Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri.

b. Gerakannya cepat tetapi tidak lambat.

c. Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan perencanaan.

d. Tampak sebagai pekerja yang cakap.

e. Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tidak ada keragu-raguan.

f. Mengkoordinasi tangan dan pikiran dengan cukup baik.

g. Tampak cukup terlatih dan karenanya mengetahui seluk beluk pekerjaannya.

h. Bekerja cukup teliti.

i. Secara keseluruhan cukup memuaskan.

5. F air skill:

a. Tampak terlatih tetapi belum cukup baik.

b. Mengenal peralatan dan lingkungan secukupnya.

c. Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan-gerakan.

d. Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup.

e. Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah dipekerjakan di bagian itu

sejak lama.

f. Mengetahui apa-apa yang dilakukan dan harus dilakukan tapi tampak tidak selalu yakin.

g. Sebagian waktunya terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri.

h. Jika tidak bekerja secara sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah.

i. Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya.

6. Poor skill:

a. Tidak bisa mengkoordinasikan tangan dan pikiran.

b. Gerakan-gerakannya kaku.

(12)

d. Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yang bersangkutan.

e. Tidak terlihat adanaya kecocokan dengan pekerjaannya.

f. Ragu-ragu dalam melaksanakan gerakan-gerakan kerja.

g. Sering melakukan kesalahan-kesalahan.

h. Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri.

i. Tidak bisa mengambil inisiatif sendiri.

B.Usaha

1. Excessive effort:

a. Kecepatan sangat berlebihan.

b. Usahanya sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya.

c. Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat diperthankan sepanjang hari kerja.

2. Excellent effort:

a. Jelas terlihat kecepatannya sangat tinggi.

b. Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa.

c. Penuh perhatian pada pekerjaannya.

d. Banyak memberi saran.

e. Menerima saran-saran petunjuk dengan senang.

f. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu.

g. Tidak bertahan lebih dari beberapa hari.

h. Bangga atas kelebihannya.

i. Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali.

j. Bekerjanya sangat sistematis.

k. Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen ke elemen lain tidak terlihat.

3. Good effort:

a. Bekerja berirama.

b. Saat-saat menganggur dangat sedikit, nahkan kadang-kadang tidak ada.

c. Penuh perhatian pada pekerjaannnya.

d. Senang pada pekerjaannnya.

e. Kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari.

f. Percaya pada kebaikan waktu pengukuran waktu.

(13)

h. Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja.

i. Tempat kerjanya diatur baik dan rapi.

j. Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik.

k. Memelihara dengan baik kondisi peralatan.

4. Average effort:

a. Tidak sebaik good, tapi lebih baik dari poor.

b. Bekerja dengan stabil.

c. Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya.

d. Set up dilaksanakan dengan baik.

e. Melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan.

5. F air effort:

a. Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal.

b. Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannnya.

c. Kurang sungguh-sungguh.

d. Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya.

e. Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku.

f. Alat-alat yang dipakainya tidak selalu yang terbaik.

g. Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannnya.

h. Terlampau hati-hati.

i. Sistematika kerjanya sedang-sedang saja.

j. Gerakan-gerakannya tidak terencana.

6. Poor effort

a. Banyak membuang-buang waktu.

b. Tidak memperhatikan adanya minat bekerja.

c. Tidak mau menerima saran-saran.

d. Tampak malas dan lambat bekerja.

e. Melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan bahan.

f. Tempat kerjanya tidak diatur rapi.

g. Tidak peduli pada cocok/baik tidaknya peralatan yang dipakai.

h. Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur.

(14)

C.Kondisi kerja atau condition

Kondisi kerja dibedakan menjadi 6 kelas, yaitu Ideal, Excellent, Good, Average, Fair, dan Poor.

D.Konsistensi

(15)

TABEL

WESTINGHOUSE F ACTOR

Sumber : Iftikar,

Sutalaksana Z., Teknik Tata

Cara Kerja (Bandung:

1979)

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

(16)

TABEL

ALLOWANCE

Faktor Contoh Pekerjaan Kelonggaran (%)

A. Tenaga yang diperlukan Ekivalen

Beban (kg) Pria Wanita

1. Dapat Diabaikan Bekerja dimeja, duduk Tanpa beban 0,0-6,0 0,0-6,0

2. Sangat Ringan Bekerja dimeja,

berdiri 0,00-2,25 6,0-7,5 6,0-7,5

3. Ringan Menyekop, ringan 2,25-9,00 7,5-12,0 7,5-16,0

4. Sedang Mencangkul 9,00-18,00 12,0-19,0 16,0-30,0

5. Berat Mengayun palu yang

berat 19,00-27,00 19,0-30,0

6. Sangatr Berat Memanggul beban 27,00-50,00 30,0-50,0

7. Luar Biasa Berat Memanggul karung

berat Diatas 50

3. Berdiri diatas satu kaki

Satu kaki mengerjakan

alat kontrol 2,5-4,0

4. Berbaring

Badan dibungkukan

bertumpu pada kedua kaki

4,0-10

C. Gerakan Kerja Ekivalen

Beban Pria Wanita

dengan satu tangan 0-5

4.

Pada

anggota-anggota badan

terbatas

Bekerja dengan tangan

diatas kepala 5-10

5. Seluruh anggota

badan terbatas

Bekerja dilorong

pertambangan yang

sempit

(17)

TABEL

ALLOWANCE

Faktor Contoh Pekerjaan Kelonggaran (%)

D. Kelelahan Mata*)

Cahaya

Baik Buruk

1. Pandangan yang

terputus-putus Membawa alat ukur 0,0-6,0 0,0-6,0

2.

Pandangan yang

hampir terus

menerus

Pekerjaan-pekerjaan

yang teliti 6,0-7,5 6,0-7,5

3.

Pandangan terus menerus dengan

fokus

berubah-ubah

Memeriksa

cacat-cacat pada kain 7,5-12,0 7,5-16,0

4.

Pandangan terus menerus dengan fokus tetap

Pemeriksaan yang

sangat teliti 12,0-19,0 16,0-30,0

E.

Keadaaan Temperatur Tempat Kerja **)

Temperatur (0C) Kelemahan

Normal Berlebihan

1. Beku Dibawah 0 Diatas 10 Diatas 12

berventilasi baik,

udara segar

0

2. Cukup

Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan (tidak berbahaya)

0-5

3. Kurang Baik

Adanya debu-debu

beracun atau tidak

beracun tetapi banyak

5-10

4. Buruk

Adanya bau-bauan

berbahaya yang

mengharuskan

menggunakn alat-alat pernapasan

(18)

TABEL

ALLOWANCE

Faktor Contoh Pekerjaan Kelonggaran (%) G. Keadaan Lingkungan yang Baik

1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan

rendah 0

2. Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10

detik 0-1

G. Keadaan Lingkungan yang Baik

3. Siklus kerja berulang-ulang antara 0-5

detik 1-3

4. Sangat bising 0-5

5. Jika faktor-faktor yang berpengaruh dapat

menurunkan kualitas 0-5

6. Terasa adanya getaran lantai 5-10

7. Keadaan-keadaan yang luar biasa (bunyi,

kebersihan dan lain-lain) 5-15

(19)

Tabel Distribusi z (Normal Baku)

Tabel ini berisi nilai peluang untuk nilai z dari 0 s.d. 4.095

Gambar kurva distribusi normal baku z

1

(20)

0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035

0 . 0

0.500000 0.498005 0.496011 0.494016 0.492022 0.490027 0.488034 0.486040

0 . 1

0.460172 0.458188 0.456205 0.454223 0.452242 0.450262 0.448283 0.446306

0 . 2

0.420740 0.418786 0.416834 0.414884 0.412936 0.410990 0.409046 0.407104

0 . 3

0.382089 0.380183 0.378280 0.376381 0.374484 0.372591 0.370700 0.368813

0 . 4

0.344578 0.342739 0.340903 0.339071 0.337243 0.335418 0.333598 0.331781

0 . 5

0.308538 0.306779 0.305026 0.303277 0.301532 0.299792 0.298056 0.296325

0 . 6

0.274253 0.272589 0.270931 0.269277 0.267629 0.265986 0.264347 0.262714

0 . 7

0.241964 0.240405 0.238852 0.237305 0.235762 0.234226 0.232695 0.231170

0 . 8

0.211855 0.210410 0.208970 0.207536 0.206108 0.204686 0.203269 0.201859

0 . 9

0.184060 0.182733 0.181411 0.180096 0.178786 0.177483 0.176186 0.174894

1 . 0

0.158655 0.157448 0.156248 0.155053 0.153864 0.152682 0.151505 0.150334

1 . 1

0.135666 0.134580 0.133500 0.132425 0.131357 0.130295 0.129238 0.128188

1 . 2

0.115070 0.114102 0.113139 0.112183 0.111232 0.110288 0.109349 0.108415

1 . 3

0.096800 0.095946 0.095098 0.094255 0.093418 0.092586 0.091759 0.090938

1 . 4

0.080757 0.080011 0.079270 0.078534 0.077804 0.077079 0.076359 0.075644

1 . 5

0.066807 0.066162 0.065522 0.064886 0.064255 0.063630 0.063008 0.062392

1 . 6

0.054799 0.054247 0.053699 0.053155 0.052616 0.052081 0.051551 0.051025

1 . 7

0.044565 0.044097 0.043633 0.043173 0.042716 0.042264 0.041815 0.041370

1 . 8

0.035930 0.035537 0.035148 0.034762 0.034380 0.034001 0.033625 0.033253

1 . 9

0.028717 0.028390 0.028067 0.027746 0.027429 0.027115 0.026803 0.026495

2 . 0

0.022750 0.022482 0.022216 0.021952 0.021692 0.021434 0.021178 0.020925

2 . 1

0.017864 0.017646 0.017429 0.017215 0.017003 0.016793 0.016586 0.016381

2 . 2

0.013903 0.013727 0.013553 0.013380 0.013209 0.013041 0.012874 0.012709

2 . 3

0.010724 0.010583 0.010444 0.010306 0.010170 0.010036 0.009903 0.009772

2 . 4

0.008198 0.008086 0.007976 0.007868 0.007760 0.007654 0.007549 0.007446

2 . 5

0.006210 0.006123 0.006037 0.005952 0.005868 0.005785 0.005703 0.005622

2 . 6

0.004661 0.004594 0.004527 0.004461 0.004396 0.004332 0.004269 0.004207

2 . 7

0.003467 0.003415 0.003364 0.003314 0.003264 0.003215 0.003167 0.003119

2 . 8

0.002555 0.002516 0.002477 0.002439 0.002401 0.002364 0.002327 0.002291

2 . 9

0.001866 0.001836 0.001807 0.001778 0.001750 0.001722 0.001695 0.001668

3 . 0

0.001350 0.001328 0.001306 0.001285 0.001264 0.001243 0.001223 0.001203

3 . 1

0.000968 0.000951 0.000935 0.000920 0.000904 0.000889 0.000874 0.000859

3 . 2

0.000687 0.000675 0.000664 0.000652 0.000641 0.000630 0.000619 0.000608

3 . 3

0.000483 0.000475 0.000466 0.000458 0.000450 0.000442 0.000434 0.000426

3 . 4

0.000337 0.000331 0.000325 0.000319 0.000313 0.000307 0.000302 0.000296

3 . 5

0.000233 0.000228 0.000224 0.000220 0.000216 0.000212 0.000208 0.000204

3 . 6

0.000159 0.000156 0.000153 0.000150 0.000147 0.000144 0.000142 0.000139

3 . 7

0.000108 0.000106 0.000104 0.000102 0.000100 0.000098 0.000096 0.000094

3 . 8

0.000072 0.000071 0.000069 0.000068 0.000067 0.000065 0.000064 0.000063

3 . 9

0.000048 0.000047 0.000046 0.000045 0.000044 0.000043 0.000042 0.000042

4 . 0

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)

Gambar

Tabel 1. Allowance Operator Proses Seasoning
TABEL WESTINGHOUSE FACTOR
TABEL ALLOWANCE
TABEL ALLOWANCE
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahapan control lean six sigma dilakukan menggunakan metode weighted product untuk merencanakan jadwal produksi yang baru dan tepat, sesuai dengan kondisi

pembantu dan penolong. 2) Bertanggung jawab kepada Manager Produksi. 3) Mengikuti meeting masing-masing bagian divisi. 4) Loyal terhadap Perum dan pimpinan. 5) Membantu bagian

Manager produksi bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berlangsung dalam pabrik yang menyangkut produksi, desain produk, perawatan, perbaikan mesin serta gudang..

Pendekatan Lean Six Sigma Guna Mengurangi Waste Pada Proses Produksi Genteng dan Paving.. Rother, Mike &

Berdasarkan hasil VSM sebelumnya dapat diketahui bahwa terdapat tiga jenis pemborosan yang muncul pada saat proses produksi pakaian khususnya bagian jahit.

Inilah kelebihan metode yang telah diusulkan oleh peneliti dengan menggunakan Metode SVM merupakan metode yang baik untuk meramalkan produksi padi di

Selama ini, di dalam proses produksi spun-pile, quality control terhadap mutu beton dilakukan secara on line, yaitu dengan mengontrol setiap material dan peralatan yang digunakan,

Dalam melaksanakan tugasnya direktur membawahi lima manager yang terdiri dari manager produksi, manager keuangan, manager pemasaran, manager pemasaran, manager personalia, dan