• Tidak ada hasil yang ditemukan

Posisi Filsafat Agama di Barat dan Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Posisi Filsafat Agama di Barat dan Islam"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

P e n g a n t a r F i l s a f a t | 1

Posisi Filsafat dan Agama di Barat, Timur dan Dunia Islam

1

Oleh: Fadh Ahmad Arifan

Jika filsafat bertemu dengan sains, yang terjadi adalah harmoni diantara keduanya sehingga ada istilah “filsafat sains”. Lantas apa jadinya jika filsafat bertemu dengan Agama? Apakah langsung terjadi sebuah harmoni, ataukah justru disharmoni? Tulisan ini

akan mengulas kaitan filsafat dan agama. Bagaimana posisi filsafat dan agama di dunia

Barat, dunia timur khususnya Islam.

A. Posisi Filsafat dan Agama di dunia Barat

Pada pembahasan tentang “asal-usul filsafat” yang diyakini sebagian besar orang

berasal dari Yunani sudah saya singgung bagaimana filsafat yang awalnya berkembang

pesat menjadi redup gara-gara kedatangan kaisar romawi Justinianus. Kaisar ini menutup

semua kajian-kajian filsafat di di Athena dan aleksandria. Sikap kaisar lebih dikarenakan

pengaruh doktrin gereja yang tidak suka akan suasana pemikiran dan ilmu yang bebas.

Mulai dari sisi, cahaya obor ilmu dan filsafat padam oleh kekaisaran romawi yang

memeluk agama Kristen.2

Dari sini bisa kita tangkap bahwa kekuatan agama melampaui batas, sedangkan nasib

filsafat akan segera tertunduk lesu ketika berhadapan dengan kebijakan gereja. Akan

tetapi pernah pada zaman renaisance dimana kebenaran sains biologi dan geologi

terkuak, filsafat ini naik derajat keatas dominasi gereja, juga berani mengadakan koreksi

terang-terangan terhadap penyelewengan gereja. Ketika filsafat makin menemukan jati

dirinya sehingga berusaha ingin terbebas dari segala pengaruh yang menghambat

khususnya pihak gereja. Pada akhirnya pihak gereja bertindak kasar, baik memberangus

buku, memenjarakan para penulis sampai pada pengadilan berdarah (inquisition).3

1

Disampaikan pada pertemuan ke 8 ata kuliah Pe ga tar filsafat di “TAI al-Yasini, Kab. Pasuruan

2

Fadh Ahmad Arifan, Filsafat: Definisi, Asal-usul dan Manfaat Mempelajarinya, (Kompasiana.com, 24 Maret 2014)

3 Taufiq at-Thawil,

(2)

P e n g a n t a r F i l s a f a t | 2

Pengadilan berdarah/inkuisisi adalah pemberangusan ajaran yang dianggap sesat lewat

jalan pengadilan gereja.4 Pengadilan yang awalnya dibentuk Paus Gregorius IX ini

sepanjang sejarahnya tidak hanya menimpa kalangan filosof, melainkan juga ilmuwan

terkemuka Barat seperti Galileo galilei yang temuannya dinilai bertentangan dengan

doktrin gereja. Andai pengadilan inkuisisi ini masih diberlakukan pada masa sekarang,

mungkin bisa dikategorikan pelanggaran HAM berat yang mengatasnamakan agama.

Kembali ke persoalan Pertentangan antara filsafat dan agama, pertentangan ini terjadi

karena unsur fanatisme terhadap doktrin agama dan di sisi lain pihak filsafat yang merambah kajiannya ke “daerah terlarang” dalam sebuah agama.5

Efeknya bisa positif

dan negatif. Positifnya jika didekati dengan filsafat adakalanya kebenaran ajaran agama

menjadi terang dan logis. Namun bisa pula sebaliknya jika sebuah ajaran agama yang

keliru didekati dengan filsafat, dapat terkuak kesalahannya. Yang terakhir ini sering

membuat agama masehi (Kristen) menjadi kehilangan kesakralannya.

Berikut ini Gambaran dari relasi Filsafat dan Agama di Barat, dari Era Justinianus

hingga era Renaisance. Terlihat dengan jelas antara Filsafat dan agama saling

menunjukkan superioritasnya:

Era Kekaisaran Jutinianus Era Renaisance

4

Tentang Ikuisisi dalam Sejarah Gereja, Lihat F. D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja, edisi Revisi, (Jakarta: Gunung Mulia, 2006), hal 188.

5 Taufiq at-Thawil, Op.cit. hal 7

Agama

Filsafat

Agama

(3)

P e n g a n t a r F i l s a f a t | 3

B. Posisi Filsafat dan Agama di Dunia Timur dan Islam

Kita melihat dengan nyata bahwa filsafat ketika bertemu dengan agama di Barat akan

terjadi pertentangan alias disharmoni. Di masa lampau agama lebih superior dari filsafat

dan ilmu eksak, tapi dalam perjalanannya filsafat makin menunjukkan taringnya sehingga

ia lebih superior dari agama (kristen).

Lantas bagaimana nasib filsafat ketika di belahan dunia timur? Pada pembahasan

mengenai filsafat orang timur, disana ditemukan kalau filsafatnya selalu berpangkal pada

pandangan-pandangan religius dan moral etis serta pola tingkah orang timur sendiri. Dari

sini sudah ada sistem filsafat yang bermuatan religi alias mengandung unsur agama yang

mengitarinya. Bahkan sebuah filsafat Tao maupun Konghucu dapat menjelma menjadi sebuah agama. Dalam istilah sidi Galzaba, “agama budaya”. Ini berbeda dengan istilah agama samawi. Agama budaya adalah agama yang dlahirkan oleh filsafat yang awalnya

mengkaji masalah dunia ghaib, alam dan manusia, hidup dan mati, ketakutan dan

harapan. Pada agama Tao jelas sekali filsafat Lao tze, Agama Konghuchu yang dibentuk

Kong hu chu. Kemudian agama Shinto yang erat kaitannya dengan filsafat bangsa

Jepang.6 Di belahan dunia timur ini, filsafat dan agama terjadi sebuah harmoni. Titik

temunya mencari sesuatu “yang ada” yang sifatnya ghaib. Titik temunya berikutnya

berupa kajian tentang manusia dan alam.

Sekarang beralih ke pembahasan bagaimana posisi filsafat di dunia Islam. Harap

diingat, Filsafat dalam sejarah Islam pernah digunakan sebagai “tameng” akidah dengan

segala argumentasi rasionalnya dari serangan-serangan kaum atheis, yahudi dan kristen. Ini dikenal dengan istilah “ilmu kalam”.7

Namun pernah pada suatu masa filsafat di dunia

Islam ini dikritisi oleh ulama besar yang kita muliakan yakni al-Ghazali melalui karyanya

yang monumental Tahafut al-Falasifah. Yang dikritik dan dikoreksi oleh al-Ghazali

adalah filsafat yang menyimpang dari ajaran Islam. Oleh karena itu, dewasa ini umat

Islam butuh al-Ghazali-al-Ghazali baru yang dapat menelaah dan memahami dengan

6

Sidi Galzaba, Sistematika Filsafat: Pengantar kepada dunia Filsafat, (Bulan bintang, 1992), hal 70

7

(4)

P e n g a n t a r F i l s a f a t | 4

tuntas aneka macam pemikiran filsafat, sekaligus yang mampu memberi koreksi dan

kritikan dengan tepat pula.8

Sebelum menutup kajian tentang silang sengkarut antara filsafat dan agama. Mengutip

nasehat Romo Frans magnis suseno, sebetulnya antara filsafat dan agama, asal dimengerti

betul, tidak akan bersaing satu sama lain, melainkan dapat menunjang. Filsafat tidak

bermaksud menjawab semua pertanyaan mendalam manusia dan tidak bermaksud

menentukan bagaimana manusia harus hidup. Itu justru fungsi agama. Filsafat

menyediakan sarana-sarana intelektual untuk menangani pertanyaan-pertanyaan ini secara

wajar. Secara sederhana: filsafat dapat membantu orang beragama untuk mengerti ajaran

mereka dan untuk menjawab masalah-masalah kehidupan dengan tepat.9

Dari sini kita paham bahwa apa yang dinyatakan Frans magnis hanya bisa ditemukan

dalam agama Islam. Ajaran agama kita bisa didekati dengan filsafat karena di dalamnya

mengandung banyak aspek-aspek rasional dan bisa dibuktikan kebenarannya. Berbeda

dengan Kristen, disana banyak sekali ajaran yang tidak masuk akal sehingga kalau

didekati dengan filsafat; akan terbukti kerancuannya. Dampaknya adalah keyakinan

seorang jemaat Kristiani mudah goyah dan sebagian dari mereka menjadi penganut

paham atheis dan agnostik. Wallahu’allam bishowwab

8

Rasidji dan Harifuddin Cawidu, Islam untuk Disiplin ilmu Filsafat, (Bulan bintang, 1988), hal 91-92

9 Franz Magnis Suseno,

Referensi

Dokumen terkait

Nilai kekuatan kompresi gipsum untuk pembuatan model kerja harus tinggi, maka pada tahap ketiga proses daur ulang, yaitu pencampuran yang bertujuan untuk mendapatkan bahan yang

Peranan Lembaga Bantuan Hukum Semarang dalam Perjuangan Penegakan Hukum (Studi Kasus atas Pencurian Kapuk Randu di Kabupaten Batang). Fakultas Hukum Universitas Negeri

Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat Desa Cipaku

Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi penjualan pada apotek, dapat disimpulkan bahwa proses pencatatan penjualan yang dilakukan di apotek

Rataan pertambahan bobot badan ayam yang mendapat ransum yang disuplementasi hanya fitase, dan suplementasi kombinasi fitase 1000 FTU/kg, ZnO 132,70 ppm, dan CuSO 4 286,16 ppm

perpustakaan yang baik memerlukan proses yang panjang dan berkesinambungan dari tahun ketahun berikutnya, sepanjang perpustakaan yang bersangkutan melakukan kegiatan dan

Pertama, Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan, maksudnya motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan)

Kutipan tersebut mewakili kebenaran absolut bahwa Ajo Kawir seorang remaja yang suka mengintip, mulai dari mengintip kepala desa bersama istrinya dapat dilihat