• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB V"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH

KABUPATEN DONGGALA

5.1. Pembangunan Wilayah Terpadu A. Umum

Pembangunan wilayah terpadu merupakan kebijakan untuk mendorong pem erintah daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah melalui pendekatan kewilayahan. Kebijakan ini dibutuhkan agar pembangunan daerah dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam pemanfaatan sumber daya dan sumber dana pembangunan di daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam kaitan itu, pembangunan wilayah terpadu merupakan upaya nyata agar pemerintah daerah mampu memadukan, menyerasikan dan mengkoordinasikan berbagai input pembangunan baik berupa program sektoral, program pembangunan daerah maupun program-program khusus dengan upaya dan kebijakan pembangunan yang telah disusun pemerintah daerah berdasarkan potensi dan kebutuhan nyata di daerah.

Dengan demikian, kebijakan PWT merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam menterjemahkan, mengisi dan mengaplikasikan prinsip-prinsip pemanfaatan ruang secara langsung, nyata dan bertanggung jawab sehingga dapat memberikan dampak positif yang sebesar-besarnya bagi kepentingan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat secara luas, melalui proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi hasil pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Prinsip PWT melalui program kewilayahan meliputi:

1. Merupakan satu kesatuan dengan rencana pembangunan daerah;

2. Keterpaduan program, kegiatan, waktu pelaksanaan, lokasi, dan pendanaan pembangunan wilayah antara Pemerintah dengan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah, berdasarkan kewenangannya;

3. Dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing; dan

4. Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing wilayah, serta sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.

PWT melalui program kewilayahan dilaksanakan secara:

1. Transparan yaitu membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.

2. Responsif yaitu dapat mengantisipasi berbagai potensi, masalah dan perubahan yang terjadi di daerah;

3. Efisien yaitu merupakan pencapaian keluaran tertentu dengan masukan terendah atau masukan terendah dengan keluaran maksimal;

(2)

penyusunan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi hasil rencana pembangunan daerah, baik dalam bentuk pemikiran, tenaga, maupun material, dimana dengan cara ini diharapkan masyarakat mau dan mampu melaksanakan rencana, serta memelihara dan menindaklanjuti hasil-hasil pembangunan; dan

6. Berwawasan lingkungan yaitu untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan yang berkelanjutan dalam mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia, dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam yang menopangnya.

Untuk lebih jelasnya, kedudukan pembangunan wilayah terpadu dalam perencanaan pembangunan daerah dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1

Kedudukan Pembangunan Wilayah Terpadu dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

Dari ketiga hirarki penyusunan PWTJP (jangka panjang), PWTJM (jangka menengah) dan PWT Tahunan tersebut, untuk melengkapi dokumen RKPD Kabupaten Donggala tahun 2016 maka disusunlah Pembangunan Wilayah Terpadu Tahunan Kabupaten Donggala tahun 2016 sebagai arah kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Donggala.

B. Penyusunan PWT Tahunan

(3)

Penyusunan PWT tahunan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Analisis gambaran umum kawasan ;

2. Evaluasi Kinerja Tahun lalu (n-2);

3. Perumusan permasalahan dan isu-isu strategis; 4. Perumusan program/kegiatan dan pagu indikati; dan 5. Penetapan program/kegiatan dan pagu indikatif .

5.2 Gambaran Umum Kondisi Pembangunan Wilayah Terpadu

Kondisi pembangunan wilayah terpadu di Kabupaten Donggala mengacu pada rencana tata ruang kawasan strategis Kabupaten yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Donggala. Rencana tersebut perlu dipriotaskan, karena berisikan arahan yang memiliki nilai strategis nasional, propinsi maupun Kabupaten. Kawasan strategis adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup nasional/propinsi/Kabupaten terhadap pertahanan dan keamanan, ekonomi, sosial budaya, teknologi tinggi dan/atau lingkungan hidup.

Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap :

1. Tata ruang di wilayah sekitarnya;

2. Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya; dan/atau 3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan pengertian tersebut, serta arahan pengembangan kawasan kegiatan utama dari kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang Kabupaten yang telah di analisa sebelumnya, maka di dalam PWTJM Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 yang merupakan bagian dari RPJMD Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019, maka ditetapkan kawasan pembangunan wilayah terpadu terpilih yaitu kawasan agropolitan, kawasan ekowisata dan kawasan minapolitan, seperti terlihat pada tabel 5.1 berikut :

Tabel 5.1

KAWASAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU YANG TERPILIH

No Nama Kawasan Uraian Kawasan Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1. Kawasan Strategis

Ekonomi 1. Ekowisata Program unggulan wisata lintas sektor

2. Agropolitan potensi unggulan pertanian

(4)

Peta 5.1 Rencana Kawasan Agropolitan Kabupaten Donggala

(5)
(6)

Peta 5.3 Rencana Kawasan Minapolitan Kabupaten Donggala

(7)
(8)

Peta 5.5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Donggala

(9)

5.3 Analisa Isu-Isu Strategis

Analisi isu-isu strategis pembangunan kawasan dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan dan potensi kawasan. Analisis tersebut dilakukan pada setiap kawasan yaitu sebagai berikut :

A. Permasalahan / Potensi Pembangunan Kawasan 1) Kawasan Agropolitan

1. Meningkatnya kebutuhan tanaman pangan sebagai bahan makanan pokok

2. a). Komoditas kakao; dimana mutu produksi kakao rakyat umumnya masih rendah dikarenakan jenis benih yang ditanam kurang baik dan proses panen (pengeringan) kurang optimal b). Komoditi Kelapa; dimana mutu benih kurang berkualitas akibat keterbatasan modal membeli benih bersertifikat; langkanya ketersediaan pupuk yang dibutuhkan c). Komoditi cengkeh; dimana mutu produksi cengkeh masih rendah sehingga harga jual yang relatif murah, pohon cengkeh sudah tergolong tua, dan teknologi pasca panen komoditi cengkeh masih belum baik.

3. Usaha peternakan umumnya merupakan usaha peternakan rakyat yang berskala kecil dan merupakan usaha sampingan dimana aktivitas peternakan yang meliputi ternak besar, kecil, dan unggas berfluktuasi dan masih dikelola secara tradisional 2)Kawasan Minapolitan

1. Perda yang mendukung tentang pelaksanaan penarikan retribusi izin dari nelayan, petani dan pengolahan ikan masih belum optimal; struktur armada penangkapan ikan yang masih didominasi skala kecil/tradisional, karena kemampuan nelayan memanfaatkan teknologi masih rendah.

2. Belum adanya zonasi yang jelas bagi kawasan budidaya serta pembukaan kawasan tanpa mengikuti aturan yang berlaku.

3) Kawasan Ekowisata

1. Masih rendahnya pelayanan industri pariwisata yang memadai. 2. Masih rendahnya kondisi masyarakat sadar wisata.

3. Belum ada rencana studi kawasan wisata secara detail (blue print).

4. Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata.

5. Masih lemahnya konsep pembangunan wisata berwawasan ekologi.

6. Belum adanya desain kampanye wisata yang baik.

7. Belum adanya konsep wisata terpadu.

8. Belum adanya desa wisata yang memadai.

B. Isu –isu strategis

Beberapa isu-isu strategis yang penting dari permasalahan / potensi pembangunan kawasan, sebagai berikut :

1)Revitalisasi Pertanian, kehutanan, Perikanan dan Kelautan

(10)

kuarter 2) Luas pemilikan lahan sempit dan tidak memenuhi skala ekonomi; 2) Modal terbatas, sehingga pemberdayaan sumberdaya belum optimal; 3) Rendahnya produktivitas dan mutu hasil komoditi pertanian, menyebabkan rendahnya daya saing; 4) Kurangnya SDM terdidik dibidang pertanian dalam pelaksanaan usaha pertanian yang profesional; 5) Penerapan teknologi tepat guna, spesifik lokasi, effisiensi dan ramah lingkungan masih belum optimal; 6) Sistem pemasaran dan distribusi hasil pertanian belum effisien; 7) Penanganan panen ditingkat petani belum dilakukan dengan baik, dan teknologi pengolahan hasil pertanian belum berkembang merata disetiap desa/kecamatan.

Masalah nilai tambah di bidang pertanian lainnya dapat diuraikan sebagai berikut:

 Sektor Perikanan dan Kelautan : 1). Perda yang mendukung tentang pelaksanaan penarikan retribusi izin dari nelayan, petani dan pengolahan ikan belum ada; 2) Struktur armada penangkapan ikan yang masih didominasi skala kecil/tradisional, karena kemampuan nelayan memanfaatkan teknologi masih rendah; 3) Masih rendahnya kemampuan nelayan dalam penanganan dan pengolahan hasil perikanan sesuai dengan permintaan konsumen dan standard mutu; 4) Keterbatasan fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Balai Benih Ikan (BBI) yang ada; 5) Adanya praktek illegal fishing, unregulated, unreported fishing yang terjadi karena pelaksanaan penegakan hukum di laut masih lemah.

 Sektor Perkebunan: 1) Komoditas Kakao: Mutu produksi kakao rakyat umumnya masih rendah dikarenakan sifat klon dari benih yang ditanam kurang baik dan proses panen (pengeringan) kurang optimal, harga jual produksi biji kako masih rendah, tingginya prosentase kehilangan produksi karena serangan hama dan penyakit terutama hama penggerek buah kakao, penerapan teknologi pemulihan tanaman kakao dengan cara okulasi masih terkendala oleh keterbatasan bahan entries dari klonal tanaman yang baik, Terbatasnya permodalan dalam usaha pengembangan kakao. 2) Komoditi Kelapa: Mutu benih kurang berkualitas akibat keterbatasan modal membeli benih bersertifikat, Langkanya ketersediaan pupuk yang dibutuhkan, Harga jual setempat pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan harga di daerah lain. 3) Cengkeh: Mutu produksi masih rendah, harga jual yang relatif murah.

 Sektor Peternakan: 1) Mutu genetik ternak masih rendah, 2) kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dalam agrobisnis peternakan, 3) masih dijumpai kasus penyakit hewan ternak, dan 4) terbatasnya akses permodalan antara peternak dengan lembaga permodalan.

 Sektor Kehutanan: Luas hutan dan penutupan hutan meliputi 55,34 persen dari total luas

wilayah Kabupoaten Donggala. Kondisi kawasan hutan saat ini mengalami degradasi tetapi masih diatas angka minimal 30 persen (Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan). Degradasi disebabkan antara lain: adanya tekanan masyarakat terhadap kawasan hutan; pemahaman masyarakat terhadap fungsi hutan sebagai sistem penyangga kehidupan masih rendah; jumlah personil polisi kehutanan masih kurang dibanding dengan luas kawasan hutan keseluruhan kabupaten Donggala, sarana prasana polisi kehutanan untuk pengawasan dan pengamanan hutan belum memadai.

2)Pengembangan Wisata

1) Potensi sumber daya wisata yang belum dimanfaatkan secara optimal, 2) Kepemilikian aset wisata secara individu,

3) Sektor usaha yang berkaitan dengan industri pariwisata (akomodasi, transportasi, dan lain-lain) masih belum dikelola secara professional,

4) Pembangunan sarana dan prasarana pariwisata yang bersifat parsial dan tidak berorientasi pasar

(11)

7) Kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam industri pariwisata masih perlu ditingkatkan,

8) Pengembangan budaya lokal yang belum mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah dan

9). Kelembagaan kepariwisataan yang belum mantap.

(12)

Tabel 5.2

PERUMUSAN ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KAWASAN KABUPATEN DONGGALA

No Nama Kawasan Permasalahan / Potensi Pembangunan Kawasan Uraian Isu Strategis

(1) (2) (3) (4)

1. KAWASAN

AGROPOLITAN

1. Meningkatnya kebutuhan tanaman pangan sebagai bahan makanan pokok

2. a) Komoditas kakao; dimana mutu produksi kakao rakyat umumnya masih rendah dikarenakan jenis benih yang ditanam kurang baik dan proses panen (pengeringan) kurang optimal; b) Komoditi Kelapa; dimana mutu benih kurang berkualitas akibat keterbatasan modal membeli benih bersertifikat; langkanya ketersediaan pupuk yang dibutuhkan Komoditi cengkeh; dimana mutu produksi cengkeh masih rendah sehingga harga jual yang relatif murah, pohon cengkeh sudah tergolong tua, dan teknologi pasca panen komoditi cengkeh masih belum baik

3. Usaha peternakan umumnya merupakan usaha peternakan rakyat yang berskala kecil dan merupakan usaha sampingan dimana aktivitas peternakan yang meliputi ternak besar, kecil, dan unggas berfluktuasi dan masih dikelola secara tradisional

 Sektor Pertanian :

1) Masih terbatasnya infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani dan irigasi tersier dan kuarter 2) Luas pemilikan lahan sempit dan tidak memenuhi skala ekonomi; 2) Modal terbatas, sehingga pemberdayaan sumberdaya belum optimal; 3) Rendahnya produktivitas dan mutu hasil komoditi pertanian, menyebabkan rendahnya daya saing; 4) Kurangnya SDM terdidik dibidang pertanian dalam pelaksanaan usaha pertanian yang profesional; 5) Penerapan teknologi tepat guna, spesifik lokasi, effisiensi dan ramah lingkungan masih belum optimal; 6) Sistem pemasaran dan distribusi hasil pertanian belum effisien; 7) Penanganan panen ditingkat petani belum dilakukan dengan baik, dan teknologi pengolahan hasil pertanian belum berkembang merata disetiap desa/kecamatan.

 Sektor Perikanan dan Kelautan :

1). Perda yang mendukung tentang pelaksanaan penarikan retribusi izin dari nelayan, petani dan pengolahan ikan belum ada; 2) Struktur armada penangkapan ikan yang masih didominasi skala kecil/tradisional, karena kemampuan nelayan memanfaatkan teknologi masih rendah; 3) Masih rendahnya kemampuan nelayan dalam penanganan dan pengolahan hasil perikanan sesuai dengan permintaan konsumen dan standard mutu; 4) Keterbatasan fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Balai Benih Ikan (BBI) yang ada; 5) Adanya praktek illegal fishing, unregulated, unreported fishing yang terjadi karena pelaksanaan penegakan hukum di laut masih lemah.

 Sektor Perkebunan: 3. KAWASAN

(13)

No Nama Kawasan Permasalahan / Potensi Pembangunan Kawasan Uraian Isu Strategis

(1) (2) (3) (4)

didominasi skala kecil/tradisional, karena kemampuan nelayan memanfaatkan teknologi masih rendah

2. Belum adanya zonasi yang jelas bagi kawasan budidaya serta pembukaan kawasan tanpa mengikuti aturan yang berlaku

1) Komoditas Kakao: Mutu produksi kakao rakyat umumnya masih rendah dikarenakan sifat klon dari benih yang ditanam kurang baik dan proses panen (pengeringan) kurang optimal, harga jual produksi biji kako masih rendah, tingginya prosentase kehilangan produksi karena serangan hama dan penyakit terutama hama penggerek buah kakao, penerapan teknologi pemulihan tanaman kakao dengan cara okulasi masih terkendala oleh keterbatasan bahan entries dari klonal tanaman yang baik, Terbatasnya permodalan dalam usaha pengembangan kakao. 2) Komoditi Kelapa: Mutu benih kurang berkualitas akibat keterbatasan modal membeli benih bersertifikat, Langkanya ketersediaan pupuk yang dibutuhkan, Harga jual setempat pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan harga di daerah lain. 3) Cengkeh: Mutu produksi masih rendah, harga jual yang relatif murah.

 Sektor Peternakan:

1) Mutu genetik ternak masih rendah, 2) kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dalam agrobisnis peternakan, 3) masih dijumpai kasus penyakit hewan ternak, dan 4) terbatasnya akses permodalan antara peternak dengan lembaga permodalan.

 Sektor Kehutanan:

(14)

No Nama Kawasan Permasalahan / Potensi Pembangunan Kawasan Uraian Isu Strategis

(1) (2) (3) (4)

memadai.

3. KAWASAN

EKOWISATA

1. Masih rendahnya pelayanan industri pariwisata yang memadai;

2. Masih rendahnya kondisi masyarakat sadar wisata;

3. Belum ada rencana studi kawasan wisata secara detail (blue print);

4. Masih terbatasnya sarana dan 5. prasarana pendukung pariwisata;

6. Masih lemahnya konsep pembangunan wisata berwawasan ekologi;

7. Belum adanya desain kampanye wisata yang baik;

8. Belum adanya konsep wisata terpadu; 9. Belum adanya desa wisata yang memadai;

 Sektor Pariwisata :

(15)

5.4 Tujuan dan Sasaran

Berikut ini akan diuraikan rumusan tujuan dan sasaran pembangunan wilayah terpadu yang didasarkan pada PWTJM Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 yang merupakan bagian dari RPJMD Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019.

Tujuan dari kawasan agropolitan dan minapolitan terdiri dari : 1) Meningkatkan ketersediaan infrastruktur pertanian dan perikanan. Sasaran yang hendak dicapai sebagai berikut :

1. Meningkatnya ketersediaan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan quarter sampai dengan Jaringan Irigasi Desa (JIDES) secara optimal

2. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat

2) Meningkatkan kualitas ketahanan pangan wilayah. Sasaran yang hendak dicapai sebagai berikut :

1. Terpenuhinya cadangan pangan daerah / wilayah

2. Menguatnya sistim informasi distribusi dan harga pangan 3. Meningkatnya Kualitas Konsumsi Pangan

4. Meningkatnya keamanan pangan segar

5. Menurunnya jumlah penduduk/daerah rawan pangan

3) Meningkatkan kesejahteraan petani, peternak dan nelayan. Sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut :

1. Meningkatnya nilai tukar petani mencapai ≥100

2. Meningkatnya jumlah kelompok tani yang diberdayakan 3. Meningkatnya jumlah kelompok tani yang diberdayakan 4. Meningkatnya produktivitas petani dan nelayan

5. Menurunnya alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan

Tujuan dari kawasan ekowisata yaitu meningkatkan daya saing daerah. Sasaran yang hendak dicapai sebagai berikut :

1. Terwujudnnya kawasan wisata dan berdaya saing (integrated tourism area) di Kota Donggala

2. Meningkatnya wisata kuliner yang tertata dengan baik

Rumusan tujuan dan sasaran pembangunan wilayah terpadu dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut ini :

Tabel 5.3

TUJUAN DAN SASARAN

KAWASAN TUJUAN SASARAN

Agropolitan dan Minapolitan

Meningkatkan ketersediaan infrastruktur pertanian dan perikanan.

 Meningkatnya ketersediaan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan quarter sampai dengan Jaringan Irigasi Desa (JIDES) secara optimal

 Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat

Meningkatkan Kualitas Ketahanan Pangan Wilayah

 Terpenuhinya cadangan pangan daerah / wilayah

(16)

KAWASAN TUJUAN SASARAN

 Meningkatnya Kualitas Konsumsi Pangan  Meningkatnya keamanan pangan segar  Menurunnya jumlah penduduk/daerah

rawan pangan Meningkatkan kesejahteraan petani,

peternak dan nelayan

 Meningkatnya nilai tukar petani mencapai ≥100

 Meningkatnya jumlah kelompok tani yang diberdayakan

 Meningkatnya jumlah kelompok tani yang diberdayakan

 Meningkatnya produktivitas petani dan nelayan

 Menurunnya alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan

Ekowisata Meningkatkan daya saing daerah  Terwujudnnya kawasan wisata dan berdaya saing (integrated tourism area) di Kota Donggala

 Meningkatnya wisata kuliner yang tertata dengan baik

5.5 Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan arah kebijakan yang disusun dalam PWT Tahunan ini merupakan penjabaran dari PWTJM Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 yang merupakan bagian dari RPJMD Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 yang merupakan satu kesatuan perencanaan yang tidak dapat dipisahkan (tidak parsial),sehingga berkesinambungan dan berkelanjutan dari tahun ke tahun.

A. S t r a t e g i

Strategi yang dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan kawasan agropolitan dan kawasan minapolitan sebagai berikut :

1. Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi / Pemeliharaan Daerah irigasi (Jaringan irigasi tersier dan kuarter)

2. Memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat

3. Meningkatkan produksi pangan daerah dan membangun lumbung pangan masyarakat 4. Meningkatkan SIM Distribusi dan harga pangan

5. Meningkatkan Keragaman konsumsi pangan 6. Penurunan Konsumsi Beras

7. Sosialisasi kepada stageholder keamanan pangan segar 8. Menurunkan jumlah penduduk/daerah rawan pangan

9. Memperbaiki sistem distribusi (distribution system) dan jalur pemasaran yang terintegrasi (integrated marketing channel) hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan.

(17)

1. Pembangunan kawasan wisata kuliner

2. Menciptakan icon khas daerah

Donggala dalam makanan dan minuman.

B. Arah Kebijakan

Kebijakan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan kawasan agropolitan dan kawasan minapolitan sebagai berikut :

1. Melaksanakan pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana irigasi melalui sistim irigasi partisipatif

2. Peningkatan operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi melalui sistem irigasi partisipatif.

3. Meningkatkan peran kelembagaan pengelolaan irigasi dalam proses perencanaan pembangunan dan pengelolaan irigasi.

4. Meningkatkan ketersediaan pangan (availability). 5. Memperluas akses pangan (accessibility). 6. Mengoptimalkan pemanfaatan pangan (utility).

7. Peningkatan teknologi pertanian/perkebunan, pternakan, perikanan.

8. Subsidi bibit, pupuk dan saprodi pertanian tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran 9. Regulasi dan fasilitas pemerintah yang memperkuat posisi tawar

petani/peternak/nelayan terhadap mekanisme pasar

Kebijakan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan kawasan ekowisata sebagai berikut :

1. Membangun Kota Donggala sebagai Kota wisata.

2. Penciptaan atraksi wisata alam dan buatan yang menarik WisNus dan WisMan di kawasan wisata terpadu.

3. Mendorong peran serta swasta dan masyarakat dalam meningkatkan daya saing pariwisata.

4. Menjalin kerjasama dengan daerah lain dalam memasarkan pariwisata Donggala. 5. Penyiapan SDM yang berkualitas di sektor pariwisata.

6. Penyiapan masyarakat dan desa sadar wisata. 7. Penataan infrastruktur wisata kuliner.

8. Peningkatan aksesibilitas (transportasi dan komunikasi) menuju DTW. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut :

Tabel 5.4

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

(18)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

 Meningkatnya ketersediaan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan quarter sampai dengan Jaringan Irigasi Desa (JIDES) secara optimal

 Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi / Pemeliharaan Daerah irigasi (Jaringan irigasi tersier dan kuarter)

 Melaksanakan

pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana irigasi melalui sistim irigasi partisipatif

 Peningkatan operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi melalui sistem irigasi partisipatif.

 Meningkatkan peran kelembagaan

pengelolaan irigasi

dalam proses

perencanaan

pembangunan dan pengelolaan irigasi.  Meningkatnya

ketahanan pangan masyarakat

 Memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat

 Meningkatkan ketersediaan pangan (availability)

 Memperluas akses

pangan (accessibility)

 Mengoptimalkan pemanfaatan pangan (utility)

Meningkatkan Kualitas Ketahanan Pangan Wilayah

 Terpenuhinya cadangan pangan daerah / wilayah

 Meningkatkan produksi pangan daerah dan membangun lumbung pangan masyarakat

 Peningkatan kemampuan

menejerial kelompok Tani dalam

berproduksi dan mengelola lumbung  Menguatnya sistim

informasi distribusi dan harga pangan

 Meningkatkan SIM Distribusi dan harga pangan

 Pemberdayaan SDM pencatatan informasi distribusi dan harga pangan

 Meningkatnya Kualitas Konsumsi Pangan

 Meningkatkan Keragaman konsumsi pangan

 Peningkatan kegiatan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) Pangan lokal

(19)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

 Penurunan Konsumsi Beras

 Meningkatnya keamanan pangan segar

 Sosialisasi kepada stageholder keamanan pangan segar

 Peningkatan kesadaran

stakeholder pangan segar terhadap keamanan pangan  Menurunnya jumlah

penduduk/daerah rawan pangan

 Menurunkan jumlah penduduk/daerah rawan pangan

 Intervensi derah rawan pangan dan peningkatan pendapatan masyarakat Meningkatkan

kesejahteraan petani, peternak dan nelayan

 Meningkatnya nilai tukar petani mencapai ≥100

 Meningkatnya jumlah kelompok tani yang diberdayakan

 Meningkatnya jumlah kelompok tani yang diberdayakan  Meningkatnya

produktivitas petani dan nelayan

 Menurunnya alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan

Memperbaiki sistem distribusi (distribution system)dan jalur pemasaran yang terintegrasi (integrated marketing channel) hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan

Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil-hasil pertanian, peternakan perikanan

 Peningkatan teknologi pertanian/perkebunan , pternakan, perikanan

 Subsidi bibit, pupuk dan saprodi pertanian tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran

 Regulasi dan fasilitas pemerintah yang memperkuat posisi tawar

petani/peternak/nelay an terhadap

mekanisme pasar Kawasan Ekowisata

Meningkatkan daya saing daerah

 Terwujudnnya kawasan wisata dan berdaya saing (integrated tourism area) di Kota Donggala

 Meningkatkan daya saing wisata melalui

pembangunan/pengembang an kawasan wisata terpadu

 Menyediakan dan

memperbaiki serta menata dengan baik daerah tujuan wisata (DTW) dengan baik untuk menarik wisatawan

 Pembangunan fasilitas dan infrastruktur di DTW

 Mengemas paket-paket produk wisata secara

 Membangun Kota Donggala sebagai Kota wisata

 Penciptaan atraksi wisata alam dan buatan yang menarik WisNus dan WisMan di kawasan wisata terpadu

(20)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan professional

 Menjalin kerjasama dengan daerah lain dalam memasarkan pariwisata Donggala

 Penyiapan SDM yang berkualitas di sektor pariwisata

 Penyiapan

masyarakat dan desa sadar wisata

 Meningkatnya wisata kuliner yang tertata dengan baik

Pembangunan kawasan wisata kuliner

Menciptakan icon khas daerah Donggala dalam makanan dan minuman

 Penataan

infrastruktur wisata kuliner

(21)

5.6 Kebijakan Umum dan Program Pengembangan Wilayah Terpadu

Tabel 5.5

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PENGEMBANGAN WILAYAH TERPADU Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator

Kinerja Target PengembanganProgram Wilayah Terpadu

SKPD Penanggungjawab Tahun 2016

Kawasan Agropolitan dan Minapolitan

Meningkatkan ketersediaan infrastruktur pertanian dan perikanan

 Meningkatnya

ketersediaan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan quarter sampai dengan Jaringan Irigasi Desa (JIDES) secara optimal

 Pembangunan,

Peningkatan, Rehabilitasi / Pemeliharaan Daerah irigasi (Jaringan irigasi tersier dan kuarter)

 Melaksanakan

pembangunan dan peningkatan

sarana dan

prasarana irigasi melalui sistim irigasi partisipatif

 Peningkatan

operasi,

pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi melalui sistem irigasi partisipatif.

 Meningkatkan

peran kelembagaan

 Peningkatan

alokasi pertanian / perkebunan

 Program Penerapan

teknologi pertanian / perkebunan

 Program

Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan

Dinas Kehutanan & Perkebunan

Dinas Kehutanan & Perkebunan

(22)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator

Kinerja Target PengembanganProgram Wilayah Terpadu

SKPD Penanggungjawab Tahun 2016

pengelolaan irigasi dalam proses

perencanaan pembangunan dan pengelolaan irigasi.

swasembada berkelanjutan

 Program

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman hortikultura berkelanjutan

 Program

pencapaian swasembada daging sapi (PSDS) dan peningkatan penyediaan pangan hewani yang aman, sehat, utuh dan halal

 Program

Dinas Pertanian, Peternakan & Kesehatan Hewan

Dinas Pertanian, Peternakan & Kesehatan Hewan

(23)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator

Kinerja Target PengembanganProgram Wilayah Terpadu

SKPD Penanggungjawab Tahun 2016

penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian

 Program

peningkatan nilai tambah, daya saing industry hilir, pemasaran dan eksport hasil pertanian

Dinas Pertanian, Peternakan & Kesehatan Hewan

 Meningkatnya

ketahanan pangan masyarakat

Memenuhi kebutuhan

pangan bagi masyarakat

 Meningkatkan

ketersediaan pangan (availability)

 Memperluas

akses pangan (accessibility)

 Mengoptimalkan

pemanfaatan pangan (utility)

 Tingkat

konsumsi pangan penduduk

 Rasio desa

dan kecamatan yang rawan pangan

2.100 Kkal dan 56,2 gram/hari,

PPH 82,5

9,5%

Program Peningkatan ketahanan pangan

(24)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator

Kinerja Target PengembanganProgram Wilayah Terpadu

 Terpenuhinya

cadangan pangan daerah / wilayah

Meningkatkan

produksi pangan daerah dan

membangun lumbung pangan masyarakat

 Peningkatan

kemampuan menejerial kelompok Tani dalam berproduksi dan mengelola lumbung

 Persentase

rasio produksi dan konsumsi penduduk

169% Program Peningkatan

ketahanan pangan

Dinas Kehutanan & Perkebunan

 Menguatnya

sistim informasi distribusi dan harga pangan

Meningkatkan SIM

Distribusi dan harga pangan

 Pemberdayaan

SDM pencatatan informasi distribusi dan harga pangan

 Presentase

ketersedian infomasi distribusi dan harga pangan

75%

 Meningkatnya

Kualitas Konsumsi Pangan

Meningkatkan

Keragaman konsumsi pangan

Penurunan Konsumsi

Beras

 Peningkatan

kegiatan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) Pangan lokal

 Sosialisasi “one

day no rice” dan B2SA

 Meningkatnya

skor PPH (Pola Pangan Harapan)  Penurunan

konsumsi beras pertahun

90%

111 kg/kpt

 Meningkatnya  Sosialisasi kepada  Peningkatan

(25)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator

Kinerja Target PengembanganProgram Wilayah Terpadu

stageholder keamanan pangan segar

kesadaran stakeholder pangan segar terhadap

keamanan pangan

sample pangan segar yang aman dari cemaran

72%

 Menurunnya

jumlah

penduduk/daera h rawan pangan

 Menurunkan jumlah

penduduk/daerah rawan pangan

 Intervensi derah

rawan pangan dan peningkatan pendapatan masyarakat

 Prosentase

penurunanan petani, peternak dan nelayan

 Meningkatnya

nilai tukar petani mencapai ≥100

 Meningkatnya

jumlah kelompok tani yang

diberdayakan  Meningkatnya

jumlah kelompok tani

Memperbaiki sistem

distribusi (distribution system)dan jalur pemasaran yang terintegrasi (integrated marketing channel) hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan

Meningkatkan

Peningkatan

teknologi pertanian/perkebu nan, pternakan, perikanan

Subsidi bibit,

pupuk dan saprodi pertanian tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran

 Nilai Tukar

Petani (NTP)  Nilai Tukar

Peternak  Nilai Tukar

Nelayan  Peningkatan

produksi padi dan bahan utama local  Kontribusi

sektor

Dinas Kelautan & Perikanan

Dinas Kelautan & Perikanan

(26)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator

Kinerja Target PengembanganProgram Wilayah Terpadu  Meningkatnya

produktivitas petani dan nelayan  Menurunnya

alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan

produktivitas dan kualitas hasil-hasil pertanian, peternakan perikanan

Regulasi dan

fasilitas

pemerintah yang memperkuat posisi tawar petani/peternak/ne layan terhadap mekanisme pasar

terhadap

PDRB Pengembangan Budidaya

Perikanan

 Program

Pengembangan Sarana Dan Prasarana Perikanan Dan Kelautan

Dinas Kelautan & Perikanan

Kawasan Ekowisata

Meningkatkan daya saing daerah

 Terwujudnya

kawasan wisata dan berdaya saing (integrated tourism area) di Kota Donggala

 Meningkatkan daya

saing wisata melalui pembangunan/penge mbangan kawasan wisata terpadu

 Menyediakan dan

memperbaiki serta menata dengan baik daerah tujuan wisata

 Membangun Kota

Donggala sebagai Kota wisata

 Penciptaan atraksi

wisata alam dan buatan yang menarik WisNus dan WisMan di kawasan wisata

 Jumlah

kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara

 Kontribusi

sektor Pemasaran Pariwisata

Dinas Kebudayaan & Pariwisata

(27)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator

Kinerja Target PengembanganProgram Wilayah Terpadu

SKPD Penanggungjawab Tahun 2016

(DTW) dengan baik untuk menarik wisatawan

 Pembangunan

fasilitas dan

infrastruktur di DTW

 Mengemas

paket-paket produk wisata secara professional

terpadu

 Mendorong peran

serta swasta dan masyarakat dalam meningkatkan daya saing pariwisata

 Menjalin

kerjasama dengan daerah lain dalam memasarkan pariwisata Donggala

 Penyiapan SDM

yang berkualitas di sektor pariwisata

PDRB (ADH-konstan)

 Jumlah

destinasi wisata yang tertata baik

(28)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator

Kinerja Target PengembanganProgram Wilayah Terpadu

SKPD Penanggungjawab Tahun 2016

 Penyiapan

masyarakat dan desa sadar wisata  Meningkatnya

wisata kuliner yang tertata dengan baik

Pembangunan

kawasan wisata kuliner

Menciptakan icon khas

daerah Donggala dalam makanan dan minuman

 Penataan

infrastruktur wisata kuliner

 Peningkatan

aksesibilitas (transportasi dan komunikasi) menuju DTW

Jumlah wisata kuliner yang tersedia

50

Program Pengembangan Destinasi pariwisata

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Dinas Kebudayaan & Pariwisata

(29)

5.7 Indikasi Rencana Program Kewilayahan Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

(30)
(31)

Tabel 5.6

INDIKASI RENCANA PROGRAM KEWILAYAHAN YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

NOMOR Urusan / Bidang urusan Pemerintah Daerahdan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

Target Capaian

Kinerja

Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kawasan Agropolitan

Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Program : Program Peningkatan Produksi

Pertanian/Perkebunan

Meningkatnya Produksi Hasil Perkebunan Setara rata - Rata Produktifitas Nasional

83% 2.057.500.000 92% 2.060.000.000

Kegiatan : Peningkatan Produksi, Produktifitas Dan Mutu Perkebunan

Meningkatnya Produksi Hasil Perkebunan Setara Rata - Rata Produktifitas Nasional

Kabupaten (Kab.Donggala)

945.000.000 946.000.000

Kegiatan : Penyediaan Sarana Dan

Prasarana Pertanian Meningkatnya Produksi Hasil Perkebunan Setara Rata - Rata Produktifitas Nasional

Kabupaten (Kab.Donggala

305.000.000 306.000.000

Kegiatan : Pembinaan Pasca Panen , Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perkebunan

Meningkatnya Produksi Hasil Perkebunan Setara Rata - Rata Produktifitas Nasional

Kabupaten (Kab.Donggala

200.000.000 201.000.000

Kegiatan : Pengembangan Pertanian Meningkatnya Produksi Hasil Perkebunan Setara Rata - Rata Produktifitas Nasional

Kabupaten

(32)

NOMOR

Urusan / Bidang urusan Pemerintah Daerah dan Program /

Kegiatan

Indikator Kinerja Program /

Kegiatan

Rencana Tahun 2016

(Tahun

Rencana) CatatanPenting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif Target CapaianKinerja Kebutuhan Dana /Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kawasan Agropolitan

Program : Peningkatan Ketahanan Pangan

(Pertanian/Perkebunan)

Meningkatnya Luas Lahan Perkebunan

1.400 pohon

425.000.000 1.600 pohon 459.000.000

Kegiatan : Pegelolaan Lahan Dan Air Meningkatnya Luas Lahan

Perkebunan Kabupaten(Kab.Donggala) 4 Kec 125.000.000 4 Kec 140.000.000 Kegiatan : Pengembangan Pertanian

Pada Lahan Kering Meningkatnya Luas LahanPerkebunan Kabupaten (Kab.Donggala)

1.400

pohon 300.000.000 1.400 pohon 319.000.000

Program : Peningkatan Penerapan Teknologi

Pertanian/Perkebunan

Tersedianya SDM Serta Sarana Dan Prasarana Pengolahan Hasil Perkebunan

75% 250.000.000 80% 276.001.899

Kegiatan : Peningkatan Mutu SDM Dan

Teknologi Perkebunan Tersedianya SDM Serta Sarana Dan Prasarana Pengolahan Hasil Perkebunan

Kabupaten

(Kab.Donggala) 75% 250.000.000 75% 276.001.899

(33)

Program : Penyediaan dan

Pengembangan Prasarana dan Sarana

Pertanian(DAK & DAU)

Pembuatan JUT 20 10.030.601.068

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

Target Capaian

Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Peningkatan JUT 20 Pembuatan Jaringan

air Irigasi Pertanian 20 Peningkatan Jaringan

air irigasi pertanian

20

Alsintan 40

Kegiatan : Penguatan irigasi partisipatif

(HIBAH WISMP II) Legalisasi kelompok P3A/GP3A; Workhshop kelompok P3A/GP3A; Sarana penunjang di daerah irigasi

Kabupaten

(Kab.Donggala) kelompok10 ;4 DI;1

paket

472.500.000 10 kelompok;4

DI;1 paket

525,000,000

Kegiatan : Pengembangan alat dan mesin

pertanian Pembinaan UPJA; Pengadaan alat pengolah lahan, hand tractor, perontok padi, cultivator, mesin penggiling padi; Pengadaan alat tanam

Kabupaten, Sindue, Labuan, Sirenja, Banawa Selatan, Rio Pakava (kab. Donggala)

1 tahun;4 0 unit;1 tahun

1,260,000,000 1 tahun;40

unit;1 tahun

1,350,000,000

Kegiatan : Pengembangan pertanian

(DAU) Jumlah prasarana dan sarana yang disediakan Kabupaten (kab.Donggala)

(34)

Kegiatan : Pendampingan petani dan

pelaku agribisnis (PUAP) Sosialisasi dan pengawalan PUAP; Pendampingan petani

Kabupaten (kab. Donggala)

1 tahun;1

tahun

210,000,000 1 tahun;1

tahun

245,000,000

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif Target CapaianKinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan : Pengendalian pengawasan

peredaran pupuk dan pestisida Koordinasi pelaksanaanpengawasan dan pengendalian pupuk dan pestisida

Kabupaten (kab. Donggala)

1 tahun;1

tahun

210,000,000 1 tahun;1

tahun

245,000,000

Kegiatan : Pengembangan pertanian

(DAK) Pembuatan/Rehabilitas JUT; Pembuatan Rehab jaringan irigasi; Pembuatan box bagi; Irigasi permukaan; Pembuatan embung; Pembangunan APPO

Kabupaten, Sirenja, Banawa Selatan,

Balaesang, Sojol (kab. Donggala)

6,300,000,000 20 unit;20

unit;5 unit;1 unit;2 unit;1

unit

6,400,000,000

Kegiatan : Pengolahan lahan dan air Sosialisasi dan Identifikasi Lahan; Survei Identifikasi design (SID) PLA; Pemantauan

Pengelolaan BANSOS prasarana dan sarana pertanian; Penyediaan Prasarana dan Sarana Lahan dan Air

Kabupaten, SKPD (Kab. Donggala)

108,699,045 1 Paket;1

Paket;1 Paket;1 Paket

125,000,000

Program : Pencapaian Swasembada Daging Sapi (PSDS) dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal

Populasi Sapi 39.637 3,381,000,000 40.820 3,465,000,000

Populasi Kambing 31.936 33.089

Populasi Ayam Buras 274.76 9

(35)

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

Target Capaian

Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan : Pengembangan agribisnis

peternakan Pengembangan Kelompok agribisnis peternakan sap, kambing dan unggas; Pengadaan ternak sapi, kambing, unggas; Pengelolaan PUSPITAKARTI Tandau; Pelatihan petugas

Kabupaten, Banawa, Sojol Utara, Banawa Selatan, Labuan, Sindue, Sojol, Banawa Tengah, Rio Pakava,

2,577,750,000 1 tahun;200

ekor;1 tahun;1 tahun;1 tahun

2,600,000,000

Kegiatan : Pemeliharaan Kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak dan zoonosis

Operasional vaksinasi; Pengadaan obat-obatan dan vaksin; Sosialisasi penyakit hewan menular; Pelatihan petugas kesehatan hewan; Peralatan petugas keswan

556,500,000 1 tahun;1

tahun;1 paket;1 paket;1 paket

600,000,000

Kegiatan : Pengembangan Insiminasi Buatan

Pembinaan kelompok melalui kawin alam dan IB

Kabupaten (kab. Donggala)

(36)

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

Target Capaian

Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan : Penjamin pangan asal hewanyang aman dan halal serta pemenuhan persaratan produk hewan non pangan

Pencegahan kesmavet dan PAH yang ASUH; Bimbingan dan pengawasan praktek hygiene sanitasi pada produsen dan tempat penjajahan PAH; Sosialisasi SOP

penyembelihan ternak kurban dan penerapan

kesrawan; Pengelolaan RPH dan pos keswan

Kabupaten (kab. Donggala)

141,750,000 2 paket;2

paket;1 paket;1 paket

150,000,000

Kegiatan : Pengatan kelembagaan kelompok peternakan

Penguatan kelompok agribisnis peternakan sapi, kambing, unggas dan babi

Kabupaten (kab. Donggala)

1 tahun 26,250,000 1 tahun 30,000,000

Program : Peningkatan

Produksi,Produkvitas dan Mutu Tanaman

Hortikultura berkelanjutan

`Produksi Buah-Buahan

26.267 ton

1,438,500,000 27.580 ton 1,525,000,000

`Produksi Sayuran 11.499 t

(37)

Kegiatan : Produksi Pengembangan Perlindungan dan pasca panen Buah dan Tanaman Hias

jumlah koptan pengelolaan pasca panen; jumlah perlindungan tanaman buah; jumlah koptan pengembangan

892,500,000 10 koptan;10

koptan;10 koptan

925,000,000

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

Target Capaian

Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan : Produksi Pengembangan Perlindungan dan Pasca Panen Sayuran dan Biofarmaka

Jumlah Paket Penadaan Sayuran dan Biofarmaka

Kabupaten, SKPD (Kab. Donggala)

1 Paket 546,000,000 1 Paket 600,000,000

Program : Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian

Jumlah P2HP Tanaman Pangan

3 420,000,000 3 620,000,000

Jumlah P2HP Hortikultura

2 2

Jumlah P2HP Peternakan

2 2

Kegiatan : Pengembangan sarana pengolahan dan pemasaran hasil pertanian (P2HP) peternakan

Pengembangan Usaha, Investasi, promosi dan pemasaran Hasil peternakan; Pengembangan Sistem Informasi pasar

105,000,000 1 tahun;1

Tahun

(38)

Kegiatan : Pengembangan Sarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Tanaman Pangan

Revitalisasi Gilingan padi dan Jagung;

Pengembangan Usaha, Investasi, promosi dan pemasaran Hasil Tanaman Pangan ; Pengembangan Sistem Informasi Pagar

105,000,000 1 Tahun;1

Tahun;1 Tahun

200,000,000

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif Target CapaianKinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan : Pengembangan sarana pengolahan dan pemasaran hasil pertanian (P2HP) hortikultura

Pengembangan usaha, investasi promosi dan pemasaran hasil tanaman

hortikultura; Pengembangan sistim informasi pasar

210,000,000 1 Tahun;1

Tahun

230,000,000

Program : Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Tanaman Pangan untuk pencapaian Swasembada dan Swasembada berkelanjutan

Produksi Padi 1,480,250,000 1,505,000,000

Produksi Jagung 16.815

ton

(39)

Kegiatan : Pengembangan produksi tanaman pangan

Jumlah

pengelolaan balai benih pembantu BBP; Jumlah pembinaan dan sosialisasi SL-PTT; Pelatihan petugas; Koordinasi

pelaksanaan program tanaman pangan

398,750,000 1 tahun;1

tahun;1 angkatan;1

tahun

410,000,000

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif Target CapaianKinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan : Penanganan pasca panen tanaman pangan

Pembuatan lantai jemur; Power thereser/konseler jagung; peralatan pasca panen lainnya; pembinaan

903,000,000 10 paket;30

unit;1 paket;1

tahun

910,000,000

Kegiatan : Penguatan perlindungan tanaman pangan dan gangguan OPT dan DPI

Pengendalian serangan OPT; Penanganan DPI

178,500,000 1 tahun;1

tahun

185,000,000

Kawasan Minapolitan

(40)

Program : Pengembangan Perikanan

Tangkap Produksi Perikanan Tangkap (ton) 24.684ton 1.200.000.000 25.919 ton 1.200.000.000

Kegiatan : Pengelolaan Sumber Daya

Ikan Produksi Perikanan Tangkap Banawa (Kab.Kabupaten, Donggala- Kel. Kabonga Kecil-Kel.Kaboga Besar)

320.000.000 Pengelolaan Sumber Daya Ikan-

Restokingi/Pene baran Ikan Kerapu dan Baronang di Kolam Pancing Jalan Lingkar- Pembangunan Fishelter

320.000.000

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif Target CapaianKinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan : Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Produksi Penangkapan

Produksi Perikanan

Tangkap (Kab.Donggala)Kabupaten 370.000.000 370.000.000

Kegiatan : Peningkatan Produksi

Penangkapan Ikan Tersedianya Rompong; Tersedianya Bantuan Perahu; Tersedianya perahu dan mesin katinting; Produksi Perikanan Tangkap; Tersedianya Perahu dan Mesin Katinting; Tersedianya Mesin Katinting, Pukat, Genset dan Perahu; pengadaan bagang besar;

Kabupaten, Banawa Selatan,

Sindue Tombusabora, Banawa, Sindue,

Labuan Bajo, Gunung Bale (Kab.Donggala-Desa Batusuya-Dusun 01 dan 02 Desa Loli Oge- 4 RW- Dusun I, II, III

(41)

Tersedianya mesin

katinting Desa Loli Dondo-RT.04 RW 01-desa tosale- Desa Marana Dusun I, II, III dan IV- Desa

Enu- Desa Dalaka- Desa Kaliburu Kata-Desa Batusuya)

Program : Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Pesisir Tingkat pemanfaatan sarana pemberdayaan masyarakat

100% 320.000.000 100% 320.000.000

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif Target CapaianKinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan : Pembinaan Dan

Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan Pulau-pulau Kecil

Tingkat Pemanfaatan Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Kabupaten (kabupaten Donggala)

320.000.000 320.000.000

Program : Pengembangan Budidaya Perikanan

Produksi Perikanan Budidaya (ton)

6.780 ton

1,230,000,000 7.120 ton 1,230,000,000

Kegiatan : Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan

Produksi Perikanan

Budidaya (kabupatenKabupaten Donggala)

100.000.000 100.000.000

Kegiatan : Pengembangan dan Pengelolaan Budidaya Perikanan

Produksi Perikanan

Budidaya (kabupatenKabupaten Donggala)

(42)

Kegiatan : Pengembangan Sistem Sarana dan Prasarana Budidaya

Produksi Perikanan

Budidaya Banawa (Kab.Kabupaten, Donggala- Kab.

Donggala-Kelurahan Kabonga Besar)

715.000.000 Pengembangan Sistem Sarana dan Prasarana Budidaya-

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif Target CapaianKinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Program : Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan dan Kelautan

Persentase tingkat pemanfaatann sarana dan prasarana perikanan dan kelautan

100% 6,032,000,000 100% 6,032,000,000

Kegiatan : Pendamping Peningkatan dan Pengmbangan Sarana dan Prasarana Perikanan dan Kelautan (DAU)

Persentase Tingkat Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Perikanan dan Kelautan

Kabupaten (kabupaten Donggala)

1.117.000.000 1.117.000.000

Kegiatan : Peningkatan dan

Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan dan Kelautan (DAK)

Tersedianya Kapal Motor Laut dengan kapasitas GT; Tersedianya Kapal Motor Laut dengan kapasitas GT; Persentase Tingkat Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Perikanan dan Kelautan

(43)

Kawasan Ekowisata

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 2.431.982.637 2.478.000.000

Program : Pengembangan

Pemasaran Pariwisata Jumlah Kunjungan Wisman (orang) Orang365 1.191.982.637 373 Orang 1.207.000.000

Jumlah Kunjungan

Wisnus (orang) 72.828Orang 74.284 Orang

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif Target CapaianKinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan : Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan Luar Negeri

Jumlah Dokumen Pemuktahiran data

Kabupaten (16 Kecamatan)

1 Dokumen

60.000.000 1 Dokumen 61.000.000

Kegiatan : Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan luar negeri (Nasana Ngata'ta)

Tersedianya dokumentasi VCD promosi pariwisata

SKPD (Disbudpar) 1 Paket 150.000.000 1 Paket 152.000.000

Kegiatan : Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Pariwisata

Jumlah Peserta yang mengikuti Pelatihan advertising promosi kepariwisataan Kab. Donggala

SKPD (Disbudpar) 40 Orang 40.000.000 40 Orang 42.000.000

Kegiatan : Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan Luar Negeri

Jumlah Event pameran

pariwisata yang diikuti Kabupaten 9 event 200.000.000 9 event 202.000.000

Kegiatan : Pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata (Nasana Ngata'ta)

Tersebarnya pusat informasi layanan wisata

Kabupaten 1

(44)

Kegiatan : Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan Luar Negeri (Nasana Ngata'ta)

Tersebarnya promosi pariwisata lewat media cetak dan elektronik

Kabupaten 1

Kegiatan 100.000.000 1 Kegiatan 102.000.000

Kegiatan : Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Pariwisata

Jumlah buku profil

pariwisata Kabupaten 400 Buku 100.000.000 400 Buku 100.000.000

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif Target CapaianKinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan : Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan Luar Negeri (Nasana Ngata'ta)

Jumlah Kecamatan yang mengikuti Kegiatan Festival Kabupaten Donggala

Kabupaten 16 Kecamat

an

480.000.000 16 Kecamatan 483.000.000

Program : Pengembangan Destinasi

Pariwisata Persentase objek wisata yang terkelola dengan baik

1 Objek

wisata 1.130.000.000 1 Objek wisata 1.152.000.000

Kegiatan : Pemantauan dan evalauasi pelaksanaan Program Pengembangan Destinasi Pemasaran Pariwisata (Nasana Ngata'ta)

Jumlah kelurahan yang mengikuti lomba sapta pesona Kecil dan Kabonga

Besar)

9 Keluraha

n

20.000.000 9 Kelurahan 21.000.000

Kegiatan : Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata

Jumlah sapras obyek

wisata yang dibangun Banawa, LabuanBajo (Natural Cottage Tanjung

Karang)

(45)

Kegiatan : Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pengembangan Destinasi Pemasaran Pariwisata

Jumlah

penjaga/pengelola obyek wisata

SKPD 8 orang 37,050,000 8 orang 39,000,000

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

Target Capaian

Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan : Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pengembangan Destinasi Pemasaran Pariwisata

Jumlah Dokumen Penilaian Lomba Sapta pesona Desa / kelurahan Tingkat Kabupaten

29,800,000 1 Dokumen 31.000,000

Kegiatan : Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata (Nasana Ngata'ta)

Jumlah sapras obyek

wisata yang dibangun (AnjunganBanawa Gonenggati Jalan lingkar Donggala))

1 Paket 60,000,000 1 Paket 62,000,000

Kegiatan : Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata

Jumlah sapras obyek

wisata yang dibangun Banawa Tengah(Obyek Wisata Bonebula)

1 Paket 65,000,000 1 Paket 67,000,000

Kegiatan : Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pengembangan Destinasi Pemasaran Pariwisata

Jumlah

koordinasi/konsultasi (Jakarta/DaerahSKPD lainnya)

2 Kali 48,000,000 2 Kali 50,000,000

Kegiatan : Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata

Jumlah sapras obyek wisata yang dibangun

Banawa Tengah (Obyek Wisata

Pusentasi)

1 Paket 215,000,000 1 Paket 216,000,000

Kegiatan : Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pengembangan Destinasi Pemasaran Pariwisata

Jumlah orang yang mengikuti kegiatan hari pariwisata

Kabupaten (Nasional)

5 Orang

(46)

Kegiatan : Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata

Tersedianya sapras

wisata Banawa (DusunIV/Dusun Loto Desa Loli Tasiburi)

1 paket 65,000,000 1 paket 67,000,000

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif Target CapaianKinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan : Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata

Tersedianya sapras

wisata Banawa Tengah(Obyek Wisata Bonebula)

1 Paket 215,000,000 1 Paket 215,000,000

Kegiatan : Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pengembangan Destinasi Pemasaran Pariwisata

Jumlah Dokumen Pendataan Obyek Wisata

48,150,000 1 Dokumen 50,000.000

Kegiatan : Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata

Jumlah sapras obyek

wisata yang dibangun Banawa Tengah(Obyek Wisata Bonebula)

1 Paket 110,000,000 1 Paket 112,000,000

Program : Pengembangan Kemitraan

Meningkatnya peran serta swasta dan masyarakat dalam pengembangan pariwisata Kegiatan : Pengembangan Kemitraan

antara Swasta dan Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata (Nasana Ngata'ta)

Jumlah Pokdarwis yang mengikuti lomba

50.000.000 15 Pokdarwis 53.000.000

Kegiatan : Pengembangan Kemitraan antara Swasta dan Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata (Nasana Ngata'ta)

Jumlah peserta yang mengikuti Sosialisasi

(47)

Kegiatan : Pengembangan Kemitraan antara Swasta dan Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata (Nasana Ngata'ta)

Terlaksananya pemberian reward kepada pengelola usaha pariwisata

Banawa (Kecamatan

Banawa)

1

Kegiatan 20.000.000 1 Kegiatan 20.000.000

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif Target CapaianKinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dinas Pekerjaan Umum

Program : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Peresentase

Peningkatan Kwalitas sarana dan prasarana efektif dan efesien

100% 1,250,000,000 100% 1.920,000,000

Kegiatan : Pembangunan pintu gerbang kawasan wisata panta kapal

1 Paket 500.000.000 1 Paket 500.000.000

Kegiatan : Revitalisasi Bangunan Tua Kota Donggala (Artefak) + Pariwisata

Banawa (Nasana Ngata'ta)

1 Paket 750.000.000 1 Paket 500.000.000

Program : Peningkatan Jalan dan Jembatan Kabupaten

Panjang Jalan yang ditingkatkan; Jumlah jembatan yang ditingkatkan

kapaasitas layanannya

12 Km;8

Bh

500.000.000 100% 500.000.000

Kegiatan : Peningkatan Jalan Kawasan Wisata Tanjung Karang

Banawa (Kawasan Wisata Tanjung Karang (Nasana

Ngata'ta)

1 Paket 500.000.000 1 Paket 500.000.000

Program : Pembangunan Saluran

Drainase/Gorong-gorong Jumlah saluran drainase/gorong-gorong yang di

32.676 M/427

(48)

bangun unit

NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

Target Capaian

Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan : Pembangunan/Peningkatan Saluran Drainase

Panjang saluran drainase yang terbangun

Kabupaten ()

Pembangunan Drainase Tersedianya Drainase Maleni (RT.02 RW,03 , RT.02

100.000.000 -

-Pembangunan Drainase Tersedianya Drainase Tanjung Batu (RT.03 RW.02 Kel.Tanjung

Batu)

200 meter

100.000.000 -

-Pembangunan Drainase Tersedianya Drainase Boya (Jl.Pettalolo RT.01 RW.01)

200 meter

100.000.000 -

-Pembangunan Drainase Tersedianya Drainase Boneoge (RT.01 s/d

RT.10)

200 meter

100.000.000 -

-Pembangunan Drainase Tersedianya Drainase Gunung Bale

(RT.01 RW.02) meter200

100.000.000 -

-Pembangunan Drainase Tersedianya Drainase Kabonga Besar ( RT.01 RW .

03)

200 meter

100.000.000 -

-Pembangunan Drainase Tersedianya Drainase Kabonga Kecil (RT 04/RW 02)

300 meter

(49)

-NOMOR Urusan / Bidang urusan PemerintahDaerah dan Program / Kegiatan Program / KegiatanIndikator Kinerja

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi CapaianTarget Kinerja

Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif Target CapaianKinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Program : pengendalian banjir panjang sungai yang di normalisasi dan pembangunan tebing pantai

32.676 M/427

unit

100%

Kegiatan : Pengendalian Sungai dan Pantai serta

Penanggulangan Alam Banjir

Panjang sungai yang diamankan dan panjang kawasan pantai yang diamankan

-

-Normalisasi Sungai Dalam

Kota Donggala Banawa (NasanaNgata'ta))

2.000.000.000 -

-Program : Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

persentase hunian yang bersanitasi dan jaringan air bersih/air minum yg belum di rasakan manfaatnya

32.676 M/427

unit

-Kegiatan : Pembangunan Jaringan Air

Bersih / Air Minum Jumlah lokasi pembangunan jaringan air bersih/air minum

-

-Peningkatan Jaringan Air Bersih

Banawa (Nasana Ngata'ta))

4.500.000.000

Kegiatan : Pengelolaan dan

Pengembangan Sarana dan Prasarana Air Limbah

Jumlah lokasi

pembangunan jaringan air bersih/air minum

Gambar

Tabel 5.2PERUMUSAN ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KAWASAN KABUPATEN DONGGALA
Tabel 5.3TUJUAN DAN SASARAN
Tabel 5.5KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PENGEMBANGAN WILAYAH TERPADU
Tabel 5.6

Referensi

Dokumen terkait

Kata (Bata) jika ditulis ARMELnya menjadi.... Kata (Bawa) jika ditulis

- Asam karboksilat alifatik diberi nama mengikuti nama alkana dengan jumlah atom C yang sama dengan mengganti akhiran –ana menjadi –anoat.. - Atom C pada gugus –COOH selalu

[r]

Kebijakan Program Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian pada tahun 2016 diarahkan pada perwujudan kesejahteraan tenaga kerja, pekerja dan masyarakat pada umumnya

1) Tertib database kependudukan, meliputi terbangunnya database kependudukan yang akurat di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat; database kependudukan

Kondisi sanitasi yang mempri- hatinkan terdapat pada 6 propinsi dengan prioritas utama pada empat propinsi yaitu Jateng, Jatim, Sultra, dan Maluku.. Propinsi yang tidak termasuk

Dengan demikian pelelangan ini dinyatakan "gagal" dengan mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan

National School Board Association dalam Dharma dkk (2013:239) menunjukkan karakteristik pengembangan profesional guru yang sukses seharusnya: (1) direncanakan oleh guru