• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh biaya produksi dan biaya pemasaran terhadap laba bersih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh biaya produksi dan biaya pemasaran terhadap laba bersih"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 2597-7601

AQLI

Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah

Jurnal Studi Akuntansi & Keuangan

Volume 2, Nomor 3, 2018

Pengaruh biaya produksi dan biaya pemasaran terhadap laba bersih Masta Sembiring, Siti Aisyah Siregar

(2)

© LPPI AQLI Jurnal Studi Akuntansi & Keuangan

Vol. 2 No. 3 Hlm. 135-140

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA PEMASARAN

TERHADAP LABA BERSIH

Masta Sembiring

Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email: mastasembiring@umsu.ac.id

Siti Aisyah Siregar

Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email: Aisyahsiregar90@yahoo.co.id

ABSTRACT

Purposes The purpose of this study is to examine effect of production costs and

marketing costs on net income.

Methods The method used in this study was conducted using descriptive and

verification methods with a quantitative approach are 60 data’s of 10 manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period 2013-2016. Linear regression is also used as a technique for analyzing research data.

Findings The results of this study indicate that partially the cost of production

costs and marketing costs have a significant effect on net income. Simultaneously the variables of production costs and marketing costs have a significant positive effect on net income in companies listed on the Indonesia stock exchange (bei) in 2011 to 2016.

Keywords Production costs, marketing costs, net income.

PENDAHULUAN

Dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif perusahaan dituntut untuk semakin efisien dalam menjalankan aktivitasnya terlebih dalam kondisi ekonomi saat ini yang penuh dengan ketidakpastian dimana krisis ekonomi yang melanda Indonesia sangat berat dan merusak segala sektor dari perekonomian, sehingga perlu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.

Tingginya biaya produksi berdampak pada tingkat penjualan. Secara kuantitas, suatu perusahaan sudah membatasi hasil produksinya dengan menyesuaikan pada biaya produksi yang harus dikeluarkan. Ketika hasil produk secara kuantitas berkurang tentunya juga berdampak pada laba yang diperoleh (Sayyida, 2014). Pentingnya menekan biaya produksi karena berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Untuk mengetahui apakah pesanan tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu (Mulyadi, 2009).

(3)

136

JSAK

© LPPI AQLI Jurnal Studi Akuntansi & Keuangan

Vol. 2 No. 3 Hlm. 135-140

Sesuai dengan pendapat Jusuf (2006) bahwa, bila perusahaan dapat menekan biaya operasional, maka perusahaan akan dapat meningkatkan laba bersih, demikian juga sebaliknya, bila terjadi pemborosan biaya akan mengakibatkan menurunnya laba. Industri barang konsumsi sebagai salah satu industri yang ada di Indonesia telah memberikan konstribusi bagi negara Indonesia berupa masukan berbagai pajak. Seperti yang terdapat pada APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara),Jika dikaitkan dengan aspek pemasaran, perusahaan yang memiliki pemasaran yang kuat akan mampu bersaing dalam persaingan bisnis yang ketat. Aspek pemasaran erat kaitannya dengan penggunaan periklanan. Iklan adalah sebuah komunikasi persuasif yang mampu mengubah perilaku khalayak. Sebuah iklan diciptakan untuk dapat menggiring pola pikir dan atau tindakan tindakan yang diharapkan oleh pembuat iklan.

Daya pikat iklan di bangun untuk mengingatkan khalayak pada pencitraan tertentu, karena iklan berhubungan langsung dalam memperkenalkan produk kepada konsumen. Menurut Lee dan Johnson (2004) mengatakan bahwa iklan adalah komunikasi komersil dan non personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak melalui media bersifat misal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail, reklame luar ruang atau kendaraan umum. Perolehan laba bersih sangat ditentukan oleh besar kecilnya biaya yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Semakin biaya itu bisa ditekan mestinya akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan laba bersih perusahaan. Berbeda dengan biaya iklan (pemasaran), apakah bisa meningkatkan laba apabila dilakukanya kerjasama dengan perusahaan periklanan. Berdasarkan penelitian terdahulu terjadi gap research, dimana laba bersih mengalami peningkatan berbanding lurus dengan peningkatan biaya produksi.

Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul pengaruh biaya produksi dan biaya pemasaran terhadap laba bersih studi kasus perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI

KAJIAN LITERATUR

Literatur yang dikaji dalam artikel ini adalah konsep-konsep tentang: (1) biaya produksi ;(2) biaya pemasaran; (3) laba bersih

Pertama, produksi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan barang dan

jasa. Istilah produksi cenderung dikaitkan dengan pabrik, mesin, maupun lini perakitan karena pada mulanya teknik dan metode dalam manajemen produksi memang dipergunakan untuk mengoperasikan pabrik atau kegiatan lainnya. Produksi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan barang dan jasa. Istilah produksi cenderung dikaitkan dengan pabrik, mesin, maupun lini perakitan karena pada mulanya teknik dan metode dalam manajemen produksi memang dipergunakan untuk mengoperasikan pabrik atau kegiatan lainnya. Menurut Mulyadi (2009) Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap-siap untuk di jual.

(4)

© LPPI AQLI Jurnal Studi Akuntansi & Keuangan

Vol. 2 No. 3 Hlm. 135-140

Kedua, biaya promosi. menurut Simamora (2002), biaya promosi merupakan sejumlah

dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam promosi untuk meningkatkan penjualan.

Ketiga, laba. Pengertian laba menurut Kuswadi (2007) adalah pendapatan dari hasil

penjualan dikurangi dengan biaya-biaya pengadaan dan pemasaran.

Pada penelitian Rustami (2014 ) dalam penelitianya yang berjudul Pengaruh Biaya ,Biaya Promosi, dan Volume Penjualan Terhadap Laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis terdapat Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh secara simultan dari biaya produksi, biaya promosi dan volume penjualan terhadap laba, (2) ada pengaruh secara parsial dari biaya produksi terhadap laba, (3) ada pengaruh secara parsial dari biaya promosi terhadap laba, (4) ada pengaruh secara parsial volume penjualan terhadap laba, (5) variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap laba adalah volume penjualan pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis.

METODE PENELITIAN

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data-data berupa sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan publikasi perusahaan manufaktur yang ter daftar di BEI dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yaitu sebanyak 5 tahun dan 10 perusahaan sehingga jumlah data sebanyak 50 (Bursa Efek Indonesia, 2017).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan purposive sampling dengan pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria. Data yang digunakan merupakan gabungan data antara perusahaan (cross section) dan antar waktu (time series) yang disebut dengan pooling data maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah 60 data (10 perusahaan x 6 tahun).

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linier berganda yang bermaksud untuk menguji secara parsial maupun simultan pengaruh biaya produksi ,biaya pemasaran dan laba bersih

HASIL DAN DISKUSI Hasil

Regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh perbedaan dari suatu variabel terhadap variabel lainnya, yaitu variabel biaya promosi, biaya produksi terhadap laba bersih dengan persamaan sebagai berikut: Y = a1 + b1X1+b2X2+ b3 (Keterangan: Y = laba bersih; a = konstanta; b = koefisien regresi; X1= biaya promosi; X2 = biaya produksi; e = Kesalahan pengganggu (disturbance term), artinya nilai dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan).

(5)

138

JSAK

© LPPI AQLI Jurnal Studi Akuntansi & Keuangan

Vol. 2 No. 3 Hlm. 135-140

Berdasarkan analisis diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 1. Koefisiena

Koefisien t Sig

Konstanta 862,72 2,249 ,028

Biaya Produksi 0,035 -2,289 ,025

Biaya Pemasaran 1,220 13,356 ,000

a. Dependent Variable: Laba Bersih

Dari hasil persamaan regresi linier berganda di atas maka dapat diinterprestasikan sebagai berikut: (1) Konstanta sebesar 862,8, artinya jika variabel independen dianggap konstan, maka Laba bersih yang dihasilkan sebesar 8627,8 rupiah; (2) Koefisien regresi biaya produksi (X1) sebesar 0,035, artinya jika biaya produksi mengalami kenaikan sebesar 1 rupiah akan menaikkan laba bersih sebesar 0,035 rupiah dan sebaliknya; (3) Koefisien regresi biaya promosi (X2) sebesar 1,220, artinya jika biaya pemasaran mengalami peningkatan sebesar 1 rupiah akan menaikkan laba bersih Penjualan sebesar 0,220 rupiah dan sebaliknya.

Dari tabel 1, diperoleh pula hasil analisis sebagai berikut ini: (1) Hasil nilai signifikansi t-hitung variabel biaya produksi (X1) sebesar 0,025, artinya < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut berarti biaya produksi berpengaruh signifikan terhadap laba bersih (Y); (2) Hasil nilai signifikansi t-hitung variabel biaya promosi (X2) sebesar 0,000, artinya < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut berarti biaya produksi berpengaruh signifikan terhadap laba bersih (Y).

Berdasarkan pengujian secara bersama sama/simultan (uji F) variabel bebas yang terdiri dari biaya bahan produksi, dan biaya pemasaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu laba bersih (F=148,994; dan Sig=0,000). Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh tersebut adalah signifikan (0,000 < 0,05).

Berdasarkan pengujian R-Square, nilai koefisien adjusted R square sebesar 0,820 atau 82%. Hal ini berarti variabel biaya biaya produksi dan variabel biaya pemasaran dapat menjelaskan variabel laba bersih sebesar 82% sedangkan sisanya 18% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

Diskusi

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran terhadap Laba Bersih sebagai berikut:

1. Pengaruh biaya produksi terhadap laba bersih

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Biaya Produksi memiliki nilai probabilitas sebesar 0,025 berarti lebih kecil dari 0,05 maka H1 diterima, yang artinya ada pengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih. Nilai koefisien regresi positif, disini dapat

(6)

© LPPI AQLI Jurnal Studi Akuntansi & Keuangan

Vol. 2 No. 3 Hlm. 135-140

diartikan bahwa biaya produksi dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan laba bersih. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Rustami et. al (2014) yang juga menyatakan adanya pengaruh positif dan signifikan antara Biaya Produksi terhadap Laba Bersih

2. Pengaruh biaya pemasaran terhadap laba bersih

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Biaya Pemasaran memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05 maka H1 diterima, yang artinya ada

pengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih. Nilai koefisien regresi positif, disini dapat diartikan bahwa Biaya Pemasaran dapat menjadi salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi peningkatan laba bersih . Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Soemarso (2004), bahwa setiap perusahaan yang didirikan tujuannya adalah untuk mencari laba optimal. Untuk dapat mencapai hal tersebut perusahaan manufaktur yang ada Indonesia harus melakukan perencanaan dan pengendalian dalam setiap aktivitas usahanya agar perusahaan terus dapat membiayai seluruh kegiatan yang dilakukan.

PENUTUP

Dari hasil penelitian dengan judul “Pengaruh Biaya Promosi Dan Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih Dengan Volume Penjualan Sebagai Variabel Intervening”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Biaya produksi berpengaruh positif signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur sub barang konsumsi yang terdaftar di bei. hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,025 < 0,05; (2) Biaya pemasaran / promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur sub barang konsumsi, hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,000< 0,05; (3) Secara bersama sama/simultan (uji F) variabel bebas yang terdiri dari biaya bahan produksi, dan biaya pemasaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu laba bersih. Hal ini dapat dilihat nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05.

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan antara lain: Penelitian ini hanya menguji pengaruh biaya produksi dan biaya pemasaran terhadap laba bersih. Penelitian ini hanya terbatas pada Perusahaan Manufaktur sub barang konsumsi periode 2012-2016. Oleh karena itu, untuk penelitian yang akan datang diharapkan memperluas wilayah dan waktu penelitian pada perusahaan lainnya.

(7)

140

JSAK

© LPPI AQLI Jurnal Studi Akuntansi & Keuangan

Vol. 2 No. 3 Hlm. 135-140

REFERENSI

Bursa Efek Indonesia. (2017). Laporan keuangan perusahaan manufaktur periode tahun

2011-2016. Diakses dari Bursa Efek Indonesia: http://www.idx.co.id.

Simamora, H. (2002). Akuntansi manajemen. Jakarta: UPP AMP YKPN.

Jusuf, C. (2006). Pengaruh biaya operasional terhadap rentabilitas pada sektor perbankan

(Skripsi). Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

Kuswadi. (2007). Meningkatkan laba melalui pendekatan akuntansi keuangan dan

akuntansi biaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Lee, M., & Johnson, C. (2004). Prinsip-prinsip pokok periklanan dalam perspektif global. Jakarta: Prenada Media.

Mulyadi. (2009). Akuntansi biaya. Yogyakarta: Aditya Media Yogyakarta.

Rustami, P., Kirya, I. K., & Cipta, W. (2014). Pengaruh biaya promosi, dan volume penjualan terhadap laba pada perusahaan kopi bubuk Banyuatis. e-Journal Bisma Universitas

Pendidikan Ganesha, 2(1), 1-9.

Sayyida, S. (2014). Pengaruh biaya produksi terhadap laba perusahaan. Jurnal Performance

Bisnis & Akuntansi, 4(1), 1-13.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah empat aspek pertama dipenuhi, Mahasiswa kemudian dapat menentukan aspek yang ke lima yaitu cara apa yang paling sesuai untuk melaksanakan kegiatan dengan

Bagaimana pengaruh secara simultan antara harga pokok produksi, biaya operasional, dan penjualan bersih terhadap laba bersih pada perusahaan industri manufaktur

Penelitian ini dengan judul “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Operasional dan Total Hutang terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian, dan selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh

Pasang terminasi 0 Ω, kemudian tekan tombol CALIBRATION, indicator display A menunjukkan pada R dan display B pada X artinya instrument ini terkalibrasi pada 0Ω, kemudian

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa timbal dapat menyebabkan kerusakan hati dan vitamin E berpotensi sebagai bahan pelindung hati dari pengaruh timbal, maka

Menurut penelitian terdahulu tersebut dapat dikatakan secara simultan, biaya produksi dan biaya pemasaran berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan

Selain faktor-faktor internal yang merupakan variabel pajak seperti Jumlah Wajib pajak, dan Jumlah SSP yang disetorkan, terdapat pula faktor eksternal seperti tingkat inflasi