• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 Sistem Informasi Pada Organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 Sistem Informasi Pada Organisasi"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

INA016 - SISTEM INFORMASI MANAJEMEN -

MODUL - SESI 3

BAB 3

Sistem Informasi Pada Organisasi

Disusun oleh:

Fanji Wijaya, S.Kom., M.M

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN

(STIE INABA)

BANDUNG

2020

(2)

STIE Indonesia Membangun (inaba) www.inaba.ac.id

TIM DOSEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dr. Yoyo Sudaryo, SE, Ak, MM, CA

Rama Chandra Jaya, S.Kom., MM

Ferry Kosadi, SE., M.Kom

Disclaimer:

1. Modul ini disusun sebagai bahan ajar lokal, terbatas untuk kalangan STIE INABA.

(3)

1 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Sub CPMK: Mampu menjelaskan dampak Sistem Informasi pada Organisasi

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti perkuliahan pada bab ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan :

a. Dampak Sistem Informasi pada Organisasi i. Dampak Ekonomi

ii. Dampak Perilaku Organisasi

b. Implikasi Desain Sistem Informasi dan Pemahaman Sistem Informasi

1. Sistem Informasi, Organisasi

Sistem Informasi (SI) dan Organisasi saling mempengaruhi satu sama lain. SI dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan bisnis. Organisasi harus memperhatikan pengaruh dari sistem informasi yang bermanfaat dari teknologi baru. Interaksi antara sistem informasi dan teknologi dipengaruhi oleh banyak faktor penghubung, termasuk di dalamnya struktur organisasi, proses bisnis, politik, budaya, lingkungan sekitar, dan kebijakan manajemen. Pada saat yang sama organisasi harus menyadari dan harus membuka diri terhadap pengaruh sistem informasi untuk mengambil manfaat dari teknologi baru.

1.1 Hubungan Dua Arah Organisasi dan Teknologi Informasi Sumber : Management Information Systems, Kenneth C. Laudon and

(4)

2 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Jane P. Laudon, 2018

Hubungan dua arah yang kompleks ini ditengahi oleh banyak faktor, bukan keputusan yang dibuat atau tidak dibuat manajer. Faktor lain yang menengahi hubungan mencakup budaya organisasi, struktur, politik, proses bisnis dan lingkungan bisnis.

1.1 Definisi Secara Teknis;

Organisasi adalah struktur sosial resmi yang stabil yang memiliki sumber-sumber dari lingkungan dan memprosesnya untuk menghasilkan output.

1.2 Definisi Mikroekonomi Teknis Dari Organisasi

Sumber : Management Information Systems, Kenneth C. Laudon and Jane P. Laudon, 2018

Modal dan tenaga kerja (faktor produksi utama) disediakan oleh lingkungan dan ditransformasikan melalui proses produksi menjadi barang dan jasa. Barang dan jasa merupakan output dari lingkungan dan dikonsumsi oleh lingkungan yang menyediakan modal dan tenaga kerja tambahan sebagai input dalam proses feedback tersebut.

o Definisi Secara Prilaku;

Organisasi adalah sekumpulan hak, kewajiban dan tanggung jawab yang perlu diseimbangkan sepanjang waktu melalui konflik dan resolusi konflik.

o Definisi secara Keperilakuan

Dari sudut pandang perilaku, organisasi menekankan hubungan kelompok, nilai, dan struktur.

(5)

3 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Karakteristik Umum Organisasi 1. Pembagian tenaga kerja jelas. 2. Organisasi tersusun atas hirarki. 3. Prosedur dan aturan yang eksplisit. 4. Keputusan bersifat netral dan universal.

5. Posisi jabatan berdasarkan kualifikasi teknis dan profesionalisme. 6. Efisiensi organisasi maksimum.

1.2 Hubungan Organisasi dan Lingkungan

o Lingkungan biasanya berubah lebih cepat dari pada organisasi.

o Kegagalan organisasi adalah ketidak mampuan untuk mengatasi perubahan lingkungan yang cepat dan kurangnya sumber daya untuk bertahan.

o TI memainkan peranan penting dalam membantu organisasi menerima perubahan lingkungan dan membantu organisasi beraktivitas di lingkungannya.

1.3 Lingkungan dan Organisasi Memiliki Hubungan Timbal Balik Sumber : Management Information Systems, Kenneth C. Laudon and

(6)

4 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

1.3 Ciri-ciri Organisasi

Seluruh organisasi modern memiliki karakteristik tertentu, organisasi mencoba untuk mempekerjakan dan mempromosikan pekerja berdasarkan kualifikasi teknis dan profesionalitas, organisasi berfokus kepada prinsip efisiensi : memaksimalkan output dengan menggunakan input yang terbatas.

o Rutinitas dan Proses Produksi

Semua organisasi tersusun dari rutinitas dan perilaku individu, kumpulan yang membentuk proses bisnis. Sekumpulan proses bisnis membentuk perusahaan untuk memproduksi barang dan untuk merubah guna mencapai tingkat kinerja organisasi yang tinggi.

o Politik Organisasi

Orang-orang yang memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai sumber daya, penghargaan, dan hukuman yang diberikan kepada baik karyawan maupun manajer di dalam setiap organisasi.

o Budaya Organisasi

Adalah seperangkat asumsi proses bisnis dalam menciptakan nilai dengan kekuatan pengikat yang kuat yang menghambat konflik politik dan mendorong yang sama, perjanjian pada prosedur, dan praktik yang umum.

o Lingkungan Organisasi

Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan memberi dan menerima. Lingkungan membentuk apa yang dapat dilakukan organisasi, tetapi organisasi dapat mempengaruhi lingkungannya dan sekaligus memutuskan untuk mengubah lingkungan.

o Struktur Organisasi

Misal birokrasi professional, yaitu organisasi berbasis pengetahuan dimana barang dan jasa bergantung pada keahlian dan pengetahuan professional. Contohnya seperti firma hukum, sistem sekolah, rumah sakit.

(7)

5 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

2. Bagaimana Dampak Sistem Informasi Bagi Organisasi Dan Perusahaan Bisnis

Perkembangan teknologi informasi yang berlangsung saat ini akan memicu pada pengurangan biaya (Cost Reduction) dan meningkatkan kemampuan komputer dan komunikasinya. Kemampuan komputer meliputi kecepatan, kapasitas penyimpanan dan variasi jenis alat input dan output dan peningkatan kemampuan komunikasi meliputi biaya dan kecepatan transmisi. Konvergensi komputer dengan komunikasi menjadi suatu kesatuan sehingga mempunyai karakteristik

1. Biaya yang rendah (Low Cost), 2. Ukuran yang Kecil (Small in Size), 3. Peningkatan Mobilisasi (Mobile) dan 4. Terkoneksi (Connected)

(Mcleod & Schell, 2007:48).

2.1 Dampak SI Pada Ekonomi Global

Keadaan lingkungan ekonomi global saat ini tidak sama dengan keadaan sebelumnya namun mengalami transformasi sebagai akibat dari peningkatan perkembangan sistem informasi dan teknologi (Loudon & Loudon, 2018:33). Setiap saat terjadi perubahan perilaku masyarakat dalam memasuki lingkungan bisnis, perubahan teknologi informasi menyebabkan inovasi dalam model bisnis yang mengakibatkan transformasi pada kehidupan sosial masyarakt dan praktek bisnis.

Dari sudut pandang ekonomi, TI mempunyai dampak pada perubahan biaya secara relatif pada biaya modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan informasi. Faktor biaya investasi bidang TI yang relatif tinggi merupakan faktor yang dapat digantikan oleh investasi dan tenaga kerja konvensional/tradisional. Faktor biaya yang modal. Oleh karena itu, teknologi informasi harus menghasilkan penurunan jumlah manajer menengah dan pekerja klerikal sebagai pengganti teknologi informasi yang menggantikan tenaga kerja mereka (Loudon & Loudon, 2018:117).

(8)

6 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Gambar 1.4 Dampak SI pada Ekonomi Global

Penurunan biaya terutama akan terlihat pada penurunan biaya Transaksi (Transaction Cost). Transaksi merupakan aktivitas rutin tiap organisasi bisnis yang dilakukan dalam berbagai fungsinya seperti pada fungsi penjualan dan pemasaran yang sebagian besar tergantikan oleh TI mampu memberikan pelayanan yang lebih unggul disamping kecepatan proses transaksinya. Demikian juga proses transaksi yang berupa data transaksi promosi dan penjualan yang mengalir melalui sistem penjualan perusahaan yang tersebar luas dengan alokasi biaya investasi yang besar pada tiap lokasi penjualannya hingga mencapai pada kantor pusatnya akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun dengan TI terutama penerapan Network pada sistemnya dapat memangkas biaya proses transaksi tersebut. Begitupun keterlibatan supplier dari produk yang dipasarkan dapat terkoneksi secara langsung pada saat proses penjualan terjadi sehingga model manajemen pada supplier dapat dirubah menjadi lebih efisien melalui kontrak pada pihak yang mampu memberikan dukungan dibandingkan dengan menggunakan sumber daya internal perusahaan sendiri (Penggunaan Outsourcing pada area yang berhubungan dengan supplier).

(9)

7 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Pada Aktivitas sehari-hari dapat dilihat bersama penerapan teknologi informasi dan sistem informasi yang digunakan oleh perusahaan retailer yang mempunyai banyak cabang tersebar di seluruh Indonesia dengan counter penjualan yang mendekati konsumennya disertai dengan jumlah karyawan yang relatif sedikit dengan dukungan perangkat komputer yang dapat melakukan proses Online sehingga mampu terhubung langsung dengan mitra ataupun supplier dari produk yang dijualnya (Collaboration) seperti kemampuan menjual tiket kereta api atau pesawat yang sekaligus reservasi konsumen. Demikian pula pengolahan atau proses data transaksi yang dapat dengan cepat terhubung ke kantor pusatnya melalui Jaringan Online sehingga mampu memangkas birokrasi dan jumlah tenaga kerja yang melakukan proses pelaporan transaksional rutin tersebut. Penerapan Digitalisasi lebih memberikan efiseinsi dengan

Cashless dan Paperless yang memberikan nilai tambah berupa

penurunan aktivitas penyetoran uang ke bank beserta proses administratifnya yang memerlukan tenaga dan biaya lebih banyak dibandingkan dengan proses komputerisasi melalui jaringan.

(10)

8 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Penurunan Biaya Transaksi (Cost of Transactions) & Struktur Organisasi Flat

2.2 Dampak SI Pada Prilaku Organisasi

Organisasi bisnis melakukan proses adaptasi pada perubahan yang terjadi pada sistem informasi manajemen meliputi tiga ruang lingkup utama yaitu :

1. Teknologi (Technology) 2. Manajemen (Management)

3. Proses Bisnis (Business Process)

Mengenai ketiga ruang lingkup dalam organisasi bisnis tersebut di atas dapat digambarkan dalam beberapa aspek kegiatan dalam bisnis perusahaan di bawah ini yaitu keikutsertaan perusahaan atau penerapan 5 aspek potensial perubahan dalam bisnis dan organisasinya (Laudon & Laudon, 2018), meliputi :

1. Inovasi Teknologi

2. Model Bisnis Baru (Inovasi Bisnis) 3. Peningkatan E-Commerce

4. Perubahan Manajemen

5. Perubahan Perusahaan dan Organisasinya Termasuk SDM

(11)

9 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Sedangkan Lima Dimensi bisnis perusahaan yang terpengaruh atas terjadinya Transformasi Digital (digitalisation) yaitu pada :

1. Customer

2. Competition 3. Data

4. Innovation 5. Value

Penerapan Inovasi Teknologi Informasi (Information Technology Inovation)

Transformasi dari bisnis tradisional menuju bisnis digital (Digital

business) melalui inovasi teknologi informasi dengan semakin

berkembangnya paltform bisnis digital berbasis media seluler meningkatkan mobilisasi bisnis semakin tinggi, penggunaan komputasi awan (Cloud Computing), perkembangan Big Data dan penggunaannya dalam analisi bisnis (Data Analytic) serta pemanfaatan media jejaring sosial (Social Networking). Inovasi ini memungkinkan pengusaha dan perusahaan tradisional yang inovatif untuk menciptakan produk dan layanan baru, mengembangkan model bisnis baru, dan mengubah perilaku bisnis sehari-hari.

Penerapan Model Bisnis Baru (New Business Model)

Munculnya inovasi berupa model bisnis baru yang sebelumnya tidak pernah ada atau tidak berkembang, diantaranya penggunaan bisnis streaming baik audio maupun video berbayar seperti Internet TV dan lainnya. Pola kolaborasi diantara pelaku bisnis menjadi sangat memungkinkan dan menguntungkan melalui koneksitas data online dengan mobile platform.

Pengembangan dan Perluasan e-Commerce

Perilaku penggunaan media dengan platform digital dan mobile seluler memberikan peningkatan bisnis dengan perubahan pola dari

(12)

10 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

penjualan produk menjadi penjualan layanan (Product to Service) seperti misalnya penjualan konten audio yang diberikan oleh banyak penyedia Audio Streaming dengan memberikan koneksi bagi penggemar musik secara online. Pada masa sebelumnya hal ini tidak merupakan kecenderungan bisnis musik, karena saat itu lebih cenderung menjual musik dengan menjual produk dalam bentuk Compact Disk atau lainnya.

Perubahan Manajemen (Management Changing)

Perilaku bisnis yang berubah menyebabkan pola manajemen berubah, dengan adanya smartphone atau gadget, High Speed WIFI serta pola penjualan online yang menghilangkan jarak dan waktu proses transaksi menjadikan pola komunikasi dan pengawasan berubah, Bisnis akan bergerak bersamaan dengan konsumen dan Manajer akan bergerak mengikuti arus tersebut sehingga kebutuhan kontak langsung dan berkelanjutan dengan karyawannya menjadi suatu keharusan. Akses data yang cepat dan dapat dilakukan dalam kapasitas yang besar menjadikan akses ke semua titk informasi bisnis penting menjadi lebih mudah, akurat dan cepat didapat sehingga peningkatan kemampuan dan proses pengambilan keputusan bisnis juga dapat dilakukan dengan cepat. Pola manajemen kolaborasi (Collaboration Management) menjadi bagian penting dengan pola berbagi data transaksi (Data Sharing) untuk kepentingan bisnis yang sama-sama menguntungkan bagi berbagai pihak yang terlibat.

Perubahan Organisasi Bisnis dan Perilaku (Organisational & Behavioral Impact)

Perubahan dalam Perusahaan dan Organisasi berbeda dengan masa sebelumnya dengan kecepatan pertumbuhan industri yang cepat perubahan terjadi dengan tidak melakukan penekanan pada aspek hierarki dan struktur organisasi namun lebih menekankan pada karyawan, termasuk didalamnya kemampuan teknis dan kemampuan adaptasi serta dinamisasi karyawan dalam aktivitas dan mewakili bisnis perusahaannya

(13)

11 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

(Perilaku), pengembangan ini berdasarkan pada teori perilaku pada organisasi yang kompleks.

Proses bisnis (Business Process) mengacu pada serangkaian tugas dan perilaku yang berhubungan secara logis yang dikembangkan oleh organisasi dari waktu ke waktu untuk menghasilkan hasil bisnis yang spesifik dan dengan cara yang unik disertai pengaturan dan koordinasi yang terarah sehingga mampu menghasilkan produk baru, menghasilkan pendapatan dan memenuhi pesanan yang terjadi, melakukan perencanaan pemasaran yang lebih baik, mengatur keterlibatan karyawan. Proses Bisnis yang dirancang sedemikian rupa dalam pencapaian tujuan perusahaan dengan basis perubahan teknologi informasi seperti itu dapat menjadikan keuntungan bagi perusahaan dalam hal kompetisi bisnis (Termasuk bagian dalam Strategi memenangkan persaingan bisnis).

Dengan TI struktur organisasi menjadi lebih Flat atau Rata, hal ini mengingat bahwa kecenderungan dengan menggunakan TI proses pelaporan dan aktivitas kegiatan rutinitas dapat dilihat dan dimonitor serta dievaluasi secara langsung menggunakan jaringan TI di masing- masing unit kerja, sehingga mampu memangkas proses birokrasi yang terjadi dalam proses bisnisnya dan semakin mendekatkan jenjang manajerial dengan aktivitas operasionalnya serta dengan pelanggannya. Demikian pula instruksional dan komunikasi yang terjadi antara jenjang manajerial dengan operasional dapat dilakukan secara langsung melalui sarana komunikasi online yang tersedia, sehingga mempercepat terjadinya proses instruksi dan pelaporan kegiatannya. Dengan demikian terdapat kemungkinan untuk melakukan penyederhanaan struktur organisasi yang tadinya besar secara horisontal dan tinggi secara vertikal akan menjadi lebih pendek secara vertikalnya dan kemungkinan penyederhanaan secara horisontalpun dapat dilakukan mengingat di area teknis operasional juga sebagian besar pekerjaan klerikal tergantikan oleh TI yang dapat berhubungan secara langsung dengan pelanggan ataupun supplier atau pihak ketiga lainnya dalam setiap transaksinya.

(14)

12 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Gambar 1.7 Dampak Penyederhanaan Organisasi

Dari pendekatan teori Postindustrial Organisation memberikan gambaran bahwa dengan TI penyebaran informasi dan pengetahuan menjadi semakin tersebar dan lebih baik sehingga karyawan mempunyai kemampuan lebih baik dalam hal pemahaman pekerjaan yang mereka lakukan sehingga kepentingan dari jenjang manajerial untuk mengawasinya lebih berkurang atau karyawan lebih cenderung mempunyai kemampuan mandiri dalam melakukan pekerjaannya karena informasi dan pengetahuan mengenai pekerjaannya didapat dengan jelas melalui instruksi dan pedoman pada TI yang digunakan perusahaan. Dengan kata lain karyawan akan menjadi lebih profesional dan mampu mengatur diri sendiri (Self Managing) serta Pengambilan keputusan akan menjadi lebih desentralisasi (Decentralized Decision Making).

(15)

13 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Perlawanan Organisasi Terhadap Perubahan

Sistem informasi mau tidak mau menjadi terikat dalam politik organisasi karena mereka mempengaruhi akses ke sumber daya utama — yaitu, informasi. Sistem informasi dapat mempengaruhi siapa melakukan apa kepada siapa, kapan, di mana, dan bagaimana dalam suatu organisasi. Banyak sistem informasi baru memerlukan perubahan dalam rutinitas pribadi dan individual yang dapat menyakitkan bagi mereka yang terlibat dan membutuhkan pelatihan ulang dan upaya tambahan yang mungkin atau mungkin tidak dikompensasi. Karena sistem informasi berpotensi mengubah struktur, budaya, proses bisnis, dan strategi organisasi, sering kali ada perlawanan yang cukup besar ketika diperkenalkan (Loudon & Loudon, 2018:121-122).

Ada beberapa cara untuk memvisualisasikan resistensi organisasi. Penelitian tentang resistensi organisasi terhadap inovasi menunjukkan bahwa empat faktor penting: sifat inovasi TI, struktur organisasi, budaya orang dalam organisasi, dan tugas yang dipengaruhi oleh inovasi.

Gambar 1.9 Perlawanan Atas Perubahan

Di sini, perubahan teknologi diserap, ditafsirkan, dibelokkan, dan dikalahkan oleh pengaturan tugas organisasi, struktur, dan orang-orang. Dalam model ini, satu-satunya cara untuk membawa perubahan adalah mengubah teknologi, tugas, struktur, dan orang secara bersamaan. Atau dengan melakukan tahapan "mencairkan" organisasi sebelum memperkenalkan sebuah inovasi, atau penerapan langsung. Kemudian

(16)

14 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

baru "merombak kembali" atau melembagakan perubahan (Laudon & Laudon, 2018)

Karena resistensi organisasi terhadap perubahan begitu kuat, banyak investasi teknologi informasi gagal dan tidak meningkatkan produktivitas. Memang, penelitian tentang kegagalan implementasi proyek menunjukkan bahwa alasan paling umum untuk kegagalan proyek-proyek besar untuk mencapai tujuan mereka bukan bukanlah kegagalan teknologi tetapi perlawanan organisasi dan politik untuk berubah (Laudon & Laudon, 2018).

Dampak Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Pada Marketing

Sales and Marketing merupakan salah Fungsi utama bisnis yang terpengaruh besar dengan perkembangan teknologi pada penerapannya dalam e-Commerce, e-Marketing dan Digital Marketing. Digital Marketing merupakan berbagai upaya melakukan pemasaran produk berupa barang dan jasa dengan memanfaatkan berbagai media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi dan relevan. Pemasaran berbasis digital menggabungkan faktor psikologis, humanis, antropologi dan teknologi menjadi media yang bersifat interaktif melalui penggunaan multimedia dalam kapasitas yang besar. Interaksi yang dilakukan melibatkan produsen, perantara (Middleman) dan konsumen. Penggunaan Multichannel Marketing dengan menggabungkan metode dan teknik dalam Offline Marketing dan Online Marketing.

Dimensi teknologi yang berpengaruh signifikan pada Marketing meliputi Ubiquity, Global Reach, Universal Standards, Richness,

interaktivity, Information Density, Personalisation Customisation dan

Social Technology. 1. Ubiquity

Keberadaannya tersebat dimana-mana dan dapat diakses dimanapun, melalui e-commerce pemasaran dapat dilakukan dengan sebaran

(17)

15 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

demikian sehingga konsumen dapat dengan mudap mencapai produk yang diinginkannya.

2. Global Reach

Berkembang dengan sangat cepat dan menyeluruh meliputi berbagai wilayah tanpa dibatasi dengan geografis, kultur & budaya serta bersifat global dan tidak bersifat lokal atau nasional.

3. Universal Standard

Terdapat standirasi yang bersifat universal dan dapat digunakan serta dapat diterima oleh seluruh dunia melalui perangkat standar teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang baik menggunakan media Online ataupun offline.

4. Richness

Fiturnya sangat beragam mendukung berbagai sarana pengkomunikasian marketing dengan media yang beragam sehingga memungkinkan penyampaian pesan dan pembelajaran produk lebih baik, lebih cepat dan lebih lengkap. Bersifat paralel penyampaiannya sehingga dapat menjangkau semua lapisan konsumen dari berbagai wilayah sekaligus.

5. Interactivity

Kemampuan interaksi yang tinggi diantara pelaku bisnis yaitu produsen, pedagang perantara dan konsumen di pasar produknya sehingga dialog dan komunikasi secara langsung dan dinamis dapat dilakukan baik secara individu maupun kelompok.

6. Information Density

Peningkatan yang sangat besar pada kapasitas informasi mempengaruhi total jumlah dan informasi yang dapat dikomunikasikan pada konsumen ataupun perantara sehingga memungkinkan transparansi informasi yang lebih baik dengan biaya yang relatif lebih rendah pada penyebaran informasinya.

7. Personalization / Customization

Kemampuan dalam melakukan Customisation atau Personlisation yang sangat berpengaruh pada perilaku indivual atau kelompok,

(18)

16 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

sehingga penyesuaian atau modifikasi informasi bagi tiap individu atau kelompok dapat sesuai dengan yang dibutuhkannya amsing-masing konsumen.

8. Social Technology

Kemampuan fitur yang memberikan konsumen untuk melakukan review atau mengungkapkan pengalamannya dalam penggunaan produk lebih luas penggunaannya sehingga dapat memberikan kontribusi penyampaian pesan dan informasi bagi konsumen lainnya.

Dalam perkembangan pemasaran juga terjadi pergeseran sentral atau fokusnya sejak dekade :

1. Marketing 1.0 dengan orientasi atau fokus pada Produk (Product Centric),

2. Marketing 2.0 Pada Customer (Customer Centric), 3. Marketing 3.0 pada Manusia (Human Centric),

4. Marketing 4.0 pada perubahan perilaku manusia dengan digitalisasi (Human Behavioral in Digitalisation-Digital Marketing).

Pola baru yang berkembang adalah terjadinya pergeseran dari Vertikal, Eksklusif, dan Individu ke Horizontal, Inklusif, dan Sosial (From Vertical, Exclusive, and Individual to Horizontal, Inclusive, and Social) (Kotler & Keller, 2016).

Pendekatan yang digunakan diantaranya pada konsep 5A’s : 1. Aware,

2. Appeal, 3. Ask, 4. Act and 5. Advocate.

Peran pemasar adalah untuk membimbing pelanggan sepanjang perjalanan mereka melalui tahapan tersebut di atas sejak dari

(19)

17 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

memunculkan Aware (Kesadaran), Apeeal (Menarik), Ask (Menanyakan), Act (Bertindak) dan akhirnya ke Advocate (Menganjurkan).

Gambar 1.10 Dampak Teknologi pada Bisnis

Sumber ; E-Commerce, Business Technology Society. Kenneth C. Loudon. & Guercio Carol Traver. (2017:389)

Perubahan terminologi Marketing pada Digital Marketing juga dipengaruhi oleh beberapa keadaan akibat transformasi digital yang terjadi meliputi :

1. Big Data

2. Reversed Marketing 3. Mobile Applications 4. Internet on Thing (IoT)

(20)

18 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Fenomena tersebut diatas memicu penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada bidang marketing dengan menerapkan teknologi berupa :

1. Programatic Marketing 2. Artificial Intelligence

3. Virtual & Augmented Reality (Charlesworth, 2018:3-12)

Penggunaan Teknologi informasi menjadi bagian penting dalam merencakan dan menerapkan strategi pemasaran yang paling tepat sesuai dengan tujuan perusahaan mengingat terjadinya perubahan pola perilaku konsumen yang terjadi.

Dampak Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Pada Keuangan dan Akuntansi

Perubahan signifikan yang terjadi terutama pada Komputasi (Perhitungan dengan komputer, Koneksi Jaringan (Connectivity &

Networking), Penyimpanan Data (Data Storage) dan teknologi

Pemrosesan (Processing) dengan kecenderungan dari jenis jaringan dan aplikasi yang dipakai pengguna semakin menurun biayanya dan kinerjanya yang semakin meningkat melalui media berbasis seluler. Demikian juga penggunaan teknologi jaringan seluler dan protokol komunikasi yang mempercepat desain dan penyebaran sistem pembayaran seluler (MPS-Mobile payment Systems) yang memungkinkan pembayaran untuk layanan dan barang dari perangkat seluler menggunakan metode yang berbeda, seperti pembayaran kartu kredit, pembayaran mikro, dan koin digital.

Masalah keamanan dalam sistem pembayaran ini menjadi semakin penting bagi semua pihak yang terlibat (pelanggan, pedagang, bank, dll.) dengan pola interaksi dan kolaborasi yang semakin intens. Keamanan adalah salah satu aspek terpenting yang harus dipertimbangkan ketika merancang, mengimplementasikan, dan menggunakan sistem

(21)

19 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

pembayaran yang aman. Penting untuk memitigasi ancaman, kerentanan, dan risiko yang memengaruhi sistem tersebut. Sementara dukungan bagi transaksi pembayaran yang aman dengan kinerja tinggi juga merupakan tujuan utama lain yang harus dipenuhi oleh MPS.

Dampak Pada Keuangan (Financial Impact)

Transaksi dan Pembayaran dengan sistem melalui media seluler memicu peningkatan penggunaan transaksi dengan media seluler (mobile Commerce, m-Commerce) dan Pembayarannya (MPS-Mobile Payment

Systems) memberikan dampak pada penggunaan Electronic Money

(e-Cash, e-Money) yang semakin meningkat pula. 1. Mobile Commerce (m-Commerce)

2. Electronic Money & Electronic Cash (e-Money, e-Cash) 3. Mobile Payment Systems (MPS, m-Payment)

Karakteristik dari e-Money

Meliputi independence, Security, Privacy dan Payment on-line

o Independensi, Karena uang elektronik harus dikirim melalui

jaringan, keamanannya tidak dapat bergantung pada keamanan jaringan.

o Keamanan, Karena mata uang elektronik terdiri dari bit yang dapat

disalin secara digital dan digunakan kembali dengan mudah, diperlukan mekanisme yang memungkinkan pembentukan keaslian dan penggunaan kembali mata uang ini.

o Privasi, Anonimitas pembeli harus dijamin dalam transaksi yang

valid. Ini berarti bahwa ketika seorang pembeli menggunakan koin elektronik identitasnya tidak dapat diidentifikasi melalui pembelian mereka. Namun, jika beberapa jenis penipuan dicoba, bank dapat mengidentifikasi pembeli untuk mengambil tindakan hukum yang diperlukan.

(22)

20 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

o Pembayaran On-line, Transaksi harus dilakukan online. Ketika

transaksi dilakukan antara pembeli dan pedagang, pedagang harus terhubung dengan bank untuk memeriksa pembayaran pembeli.

Keuntungan e-Money

1. Anonimitas klien

2. Tidak mengharuskan keterhubungan antara klien dengan bank 3. Transaksi tidak harus dihadiri oleh klien

4. Portabel dan mudah digunakan

Kerugian e-Money

1. Membutuhkan peralatan khusus untuk digunakan.

2. Waktu pemrosesan dan biaya transaksi keduanya meningkat. 3. Jika Terlalu sering menggunakan koin elektronik. rentan

terhadap pemalsuan.

4. Tidak mudah diikuti/ditelusuri, oleh karena itu timbul masalah pencucian uang.

Karakteristik Mobile Payment Systems meliputi :

1. Kesederhanaan & kegunaan (Simplicity & Usability) 2. Universalitas (Universality)

3. (Interoperability)

4. (Security, Privacy & Trust) 5. (Cost)

6. (Speed)

7. (Cross Border Payment) (Tellez & Zeadally, 2017:8-9)

Kesederhanaan dan Kegunaan, Mudah digunakan bagi pelanggan, aplikasi harus ramah bagi pengguna dan dapat disesuaikan untuk kenyamanannya

Universalitas, Layanan pembayaran-M harus mendukung transaksi antara satu pelanggan dan pelanggan lain (C2C), dari bisnis ke pelanggan

(23)

21 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

(B2C), atau antara bisnis (B2B). Cakupan harus mencakup lingkungan domestik, regional, dan global. Pembayaran harus dimungkinkan baik dari pembayaran mikro bernilai rendah maupun pembayaran makro bernilai tinggi.

Interoperabilitas, Teknologi dan standar terbuka harus digunakan untuk mengembangkan MPS yang mampu berinteraksi dengan sistem lain setelah diterapkan.

Keamanan, Privasi, dan Kepercayaan,

o Pertama, Penyedia aplikasi pembayaran seluler harus dapat dipercaya dan mereka tidak akan menyalahgunakan informasi kartu pelanggan. kredit atau debit

o Kedua, privasi pelanggan harus dipertahankan ketika transaksi ini terdaftar dan untuk memungkinkan bahwa histori kredit dan pola konsumsi pelanggan dapat digunakan untuk kepentingan publik. Pembayaran seluler harus anonim dengan cara yang sama seperti transaksi tunai.

o Ketiga, sistem harus sangat aman dan tahan terhadap serangan dari peretas dan cyberterrorists. Ini dapat dicapai dengan menggunakan keamanan infrastruktur kunci publik, biometrik, dan kata sandi yang diintegrasikan ke dalam arsitektur solusi pembayaran seluler

Biaya, Sedapat mungkin, pembayaran harus lebih murah dibandingkan dengan mekanisme pembayaran yang ada.dan solusi pembayaran harus bersaing dalam hal biaya dan kenyamanan dengan model pembayaran lainnya.

Kecepatan, Pelanggan dan pedagang berharap bahwa pembayaran akan dilaksanakan pada kecepatan yang dapat diterima.

Pembayaran Lintas Batas, Aplikasi pembayaran harus dapat diakses secara global agar dapat diterima secara luas.

(24)

22 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Gambar 1.11 Klasifikasi Jenis Mobile Payment Systems

Sumber : Mobile Payment Systems, Secure Network Architectures and Protocols, Jesus Tellez & Sherali Zeadally (2017:10).

Dampak Pada Akuntansi (Accounting Impact)

Akuntansi merupakan proses penterjemahan aktivitas keuangan yang terjadi di perusahaan dipengaruhi oleh berbagai perubahan teknologi informasi, diantaranya :

1. Jaringan elektronik atau Internet digunakan sebagai media komunikasi untuk pertukaran informasi akuntansi dan keuangan 2. Fungsionalitas akuntansi dan keuangan yang mendukung

kemampuan untuk menjual dan mengirimkan produk atau layanan di Internet

3. Menggunakan jaringan dan informasi digital untuk mendesain ulang proses dan alur akuntansi dan keuangan

(25)

23 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Ruang lingkup yang berhubungan dengan akuntansi meliputi :

Gambar 1.12 Ruang Lingkup Akuntansi yang Terdampak TI-SI Sumber : Digital Accounting. The Effect of The Internet and ERP On

Accounting (Ashutosh Deshmukh, 2006:7)

Manfaat dari Digitalisasi Akuntansi

1. Waktu siklus yang lebih cepat - ini termasuk persetujuan kredit, pembayaran dan koleksi, posting transaksi, penutupan buku, pembuatan laporan dan lebih banyak waktu tersedia untuk analisis tingkat yang lebih tinggi

2. Jangkauan geografis yang lebih luas

3. Ketersediaan layanan berkelanjutan, akses 24/7, dan pelanggan internal dan eksternal yang lebih puas

4. Mengurangi tingkat kesalahan - itu berarti lebih sedikit transaksi dengan kesalahan serta kesalahan lebih sedikit

5. Mengurangi staf akuntansi dan meningkatkan produktivitas 6. Manajemen kas yang lebih baik - pembayaran yang efisien dan

(26)

24 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

7. Penghematan biaya dalam surat, kertas, dan penyimpanan kertas

8. Jalur audit dan keamanan yang ditingkatkan

Kekurangan Digitalisasi Akuntansi

1. Investasi diperlukan dalam perangkat keras dan lunak komputer 2. Kebutuhan awal untuk konsultan mahal

3. Biaya yang terlibat dalam sistem, proses, pemrosesan informasi, dan pembuatan laporan perubahan

4. Pelatihan berkelanjutan atau kebutuhan pelatihan ulang dan / atau persyaratan untuk personel dengan keterampilan khusus 5. Resistansi daya tolak pengguna

6. Perhatian yang cermat perlu diberikan pada persyaratan keamanan, kontrol dan audit untuk transaksi keuangan selama konfigurasi awal. Jika konfigurasi awal sistem tidak benar atau integrasi dengan perangkat lunak ERP atau sistem warisan salah, maka ada biaya berulang dan lebih sedikit manfaat dari implementasi

Kebutuhan pada analisa Biaya dan manfaat dalam mengambil keputusan digital akuntansi bergantung pada beberapa pertimbangan antara lain :

1. Proses akuntansi yang ditargetkan, 2. Teknologi informasi yang digunakan

3. Kebutuhan pengetahuan untuk solusi yang diusulkan

Sehingga penerapannya menjadi sangat unik yang disesuaikan dengan setiap keadaan dari perusahaan. Faktor yang menjadi bahan pertimbangan diantaranya volume dokumen saat ini per periode, persentase dokumen digital, waktu siklus saat ini dan tingkat kesalahannya, biaya transaksi saat ini, masalah keamanan dan kontrol, dan sifat perangkat lunak akuntansi atau sistem backup semua perlu dipertimbangkan dalam menerapkan teknologi baru dan solusi. Tidak ada templat standar untuk keputusan penggunaannya dalam akuntansi.

(27)

25 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Gambar 1.13 Salah Satu Model dalam Mempertimbangkan Digitalisasi Akuntansi

Sumber : Digital Accounting. The Effect of The Internet and ERP On Accounting (Ashutosh Deshmukh, 2006:12)

2.3 Internet dan Organisasi

Internet meningkatkan aksesibiltas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk organisasi, dan untuk mengurangi biaya transaksi dan keagenan yang dihadapi kebanyakan organisasi.

2.4 Implikasi Rancangan dan Pemahaman Sistem Informasi

Faktor organisasi utama yang harus dipertimbangkan saat merencanakan sistem baru adalah sebagai berikut :

o Lingkungan dimana organisasi berfungsi

o Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, rutinitas, proses bisnis

o Budaya dan politik organisasi

o Jenis organisasi dan gaya kepemimpinan

o Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi oleh sistem dan sikap dari karyawan yang akan menggunakan sistem

o Jenis tugas, keputusan dan proses bisnis dimana sistem info dirancang untuk membantunya.

(28)

26 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

3. Menggunakan Sistem Informasi Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif

Perusahaan yang memiliki kinerja lebih baik dibandung pesaingnya, dianggap memiliki keunggulan kompetitif, selain memiliki akses ke sumber-sumber khusus yang tidak dimiliki pesaingnya, mereka juga mampu menggunakan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien- biasanya karena memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih unggul. Dalam segala hal mereka lebih baik dalam pertumbuhan pendapatan, tingkat keuntungan ataupun pertumbuhan produktivitas dan semua hal tersebut akan menyebabkan semakin naiknya nilai saham perusahaan tersebut.

a. Model Perusahaan Kompetitif Porter

model yang paling banyak digunakan untuk pemahaman Keunggulan kompetitif adalah model kekuatan kompetitif Michael Porter.Model ini memberikan pandangan umum dari perusahaan, pesaingnya, dan lingkungan Hidup Perusahaan. Model Porter adalah semua tentang lingkungan bisnis perusahaan secara umum. Dalam model ini, lima ada kompetitif Pasukan membentuk masa depan perusahaan.

b. Pesaing tradisional

Semua perusahaan berbagi ruang pasar dengan kompetitor lain yang terus menerus merancang cara baru yang lebih efisien untuk menghasilkan dengan memperkenalkan produk baru dan layanan, dan berusaha untuk menarik pelanggan dengan mengembangkan merek mereka dan memaksakan beralih biaya pada pelanggan mereka.

c. Pesaing Pasar Baru

Dalam ekonomi bebas dengan tenaga kerja dan sumber daya keuangan, perusahaan baru selalu memasuki pasar. Dalam beberapa industri, hambatan masuk pasar sangat rendah, namun di industri lain, masuk pasar sangat sulit. Misalnya, cukup mudah untuk memulai bisnis pizza atau hanya tentang ritel kecil bisnis,

(29)

27 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

tetapi jauh lebih mahal dan sulit untuk masuk computer bisnis chip, yang memiliki biaya modal yang sangat tinggi dan membutuhkan keahlian yang signifikan dan pengetahuan yang sulit untuk mendapatkannya.

d. Produk pengganti dan Jasa

Di hampir setiap industri, ada produk pengganti yang mungkin pelanggan gunakan jika harga barang utama terlalu tinggi. Munculnya teknologi baru menyebabkan muncul pula produk pengganti baru, dan itu terjadi setiap saat. Bahkan minyak memiliki pengganti: Ethanol dapat menggantikan bensin di mobil; minyak sayur untuk bahan bakar diesel di truk; dan angin, surya, batubara, dan tenaga air untuk bahan bakar.

e. Pelanggan (Customers)

Sebuah perusahaan yang profitable tergantung dalam pada kemampuannya untuk menarik dan mempertahankan pelanggan (sementara menyangkal mereka untuk pesaing), dan biaya harga tinggi. Kekuatan pelanggan tumbuh jika mereka dapat dengan mudah beralih ke pesaing produk dan jasa, atau jika mereka dapat memaksa bisnis dan pesaingnya untuk bersaing pada harga saja dalam pasar yang transparan di mana ada sedikit diferensiasi produk, dan semua harga diketahui langsung (seperti pada Internet).

f. Pemasok (supplier)

Kekuatan pasar pemasok dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap laba perusahaan, terutama ketika perusahaan tidak dapat menaikkan harga secepat pemasok bisa. Lebih pemasok yang berbeda sebuah perusahaan memiliki, kontrol yang lebih besar dapat berolahraga lebih pemasok dalam hal jadwal harga, kualitas, dan pengiriman. Misalnya, produsen PC laptop hampir selalu memiliki beberapa pemasok bersaing komponen kunci, seperti keyboard, hard drive, dan layar tampilan.

(30)

28 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

Strategi Sistem Informasi untuk Menghadapi Persaingan Kompetitif

Kebijakan Biaya Rendah,Diferensiasi produk, Fokus pada Pasar Tertentu,Memperkuat Keintiman dengan Pemasok dan Pelanggan, Sinergi, Kompetensi Dasar, dan Strategi berbasis Jaringan. Sinergi adalah bahwa ketika output dari beberapa unit dapat digunakan sebagai input ke unit lain, atau dua organisasi pasar dan keahlian, ini hubungan menurunkan biaya dan menghasilkan keuntungan. Meningkatkan Kemampuan Utama Cara lain untuk menggunakan sistem informasi untuk keunggulan kompetitif adalah untuk berpikir tentang cara-cara yang dapat meningkatkan sistem kompetensi inti. Argument adalah bahwa kinerja seluruh unit usaha akan meningkat sejauh ini unit usaha mengembangkan, atau membuat, inti pusat dari kompetensi. Sebuah kompetensi inti adalah kegiatan yang perusahaan adalah pemimpin kelas dunia. Kompetensi inti mungkin melibatkan menjadi miniatur bagian desainer terbaik dunia, yang terbaik jasa pengiriman paket, atau yang terbaik produsen film tipis. Secara umum, inti kompetensi bergantung pada pengetahuan yang diperoleh selama bertahun-tahun praktis.

Strategi Berbasis Jaringan

Ketersediaan Internet dan teknologi jaringan telah mengilhami strategi yang mengambil keuntungan dari kemampuan perusahaan untuk menciptakan jaringan atau jaringan dengan masing-masing lainnya. Strategi berbasis jaringan termasuk penggunaan ekonomi jaringan, virtual Model perusahaan, dan ekosistem bisnis.

Menggunakan Sistem Untuk Keunggulan Kompetitif: Permasalahan Manajemen

Mempertahankan Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif yang sistem strategis menganugerahkan belum tentu terakhir cukup lama untuk memastikan keuntungan jangka panjang. Karena pesaing bias membalas dan menyalin sistem strategis, keunggulan kompetitif tidak selalu berkelanjutan. Pasar, harapan

(31)

29 STIE Indonesia Membangun (inaba)

www.inaba.ac.id

pelanggan, dan perubahan teknologi; globalisasi telah membuat perubahan ini bahkan lebih cepat dan tak terduga. The Internet dapat membuat keunggulan kompetitif hilang sangat cepat karena hampir semua perusahaan dapat menggunakan teknologi ini.

Menyelaraskannya dengan Tujuan Bisnis

Penelitian tentang IT dan kinerja bisnis telah menemukan bahwa lebih berhasil perusahaan dapat menyelaraskan teknologi informasi dengan tujuan usahanya, lebih menguntungkan itu akan, dan hanya seperempat dari perusahaan mencapai keselarasan TI dengan bisnis. Sekitar setengah dari keuntungan perusahaan bisnis dapat dijelaskan oleh penyelarasan TI dengan bisnis (Luftman, 2003)

Mengelola Transisi Strategis

Mengadopsi jenis sistem strategis yang diuraikan dalam bab ini umumnya membutuhkan perubahan tujuan bisnis, hubungan dengan pelanggan dan pemasok, dan proses bisnis. Perubahan sociotechnical, mempengaruhi baik social dan unsur-unsur teknis organisasi, dapat dianggap strategis transisi-gerakan antara tingkat sistem sociotechnical. Perubahan tersebut seringkali memerlukan mengaburkan batas-batas organisasi, baik eksternal dan internal. Pemasok dan pelanggan harus menjadi erat terkait dan dapat berbagi tanggung jawab masing-masing. Manajer perlu untuk merancang bisnis baru proses untuk mengkoordinasikan kegiatan perusahaan mereka dengan orang-orang dari pelanggan, pemasok, dan organisasi lainnya

(32)

STIE Indonesia Membangun (inaba) www.inaba.ac.id

DAFTAR PUSTAKA Sumber Rujukan Utama

Kotler, Philip. & Kartajaya, Hermawan. & Setiawan, Iwan. (2017). Marketing 4.0 Moving From Traditional to Digital. Hoboken, New Jersey. John Wiley & Sons, inc.

Loudon, Kenneth C. . & Loudon, Jane P. (2018). Management Information Systems, Managing The digital Firms. 15th Edition. Global Edition. England. Pearson Education Inc.

Sumber Lainnya:

Charlesworth, Alan. (2018). Digital Marketing, A Practical Approach. 3rd Edition. New York. Routledge

Deshmukh, Ashutosh. (2006). Digital Accounting. The Effect of The Internet and ERP On Accounting. USA. IRM Press. Idea Group.

Loudon, Kenneth C. . & Traver, Guercio Carol. (2017). E-Commerce, Business Technology Society. 13th Edition. Global Edition. England. Pearson Education Inc.

McLeod, Raymond and George P. Schell, 2007, Management Information Systems, 10th Edition, Prentice Hall

Roger, David L. (2016), The Digital Transformation Playbook, Rethink Your Business for The Digital Age, New York, Columbia University Press, Columbia Business School Publishing,

Tellez, Jesus & Zeadally, Sherali. (2017). Mobile Payment Systems, Secure Network Architectures and Protocols. Switzerland. Springer international Publishing

Gambar

Gambar 1.4 Dampak SI pada Ekonomi Global
Gambar 1.5 Dampak TI-SI Secara Ekonomi
Gambar 1.6 Dampak Pada Bisnis Perusahaan
Gambar 1.7 Dampak Penyederhanaan Organisasi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi ekosistem perairan Sarah Leupung Aceh Besar telah terjadi perubahan dari ekosistem perairan tawar menjadi ekosistem perairan tawar dan payau dengan kondisi biota

Sistem pembayaran listrik yang dilalatlcan di Indonesia adalah dengan menghitung daya yng terpakai (melalui KWH meter), dimana secara periodik diperlulmn petugas

Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu pada penelitian ini dilakukan pada Usaha Kecil dan Menengah Se-Jabodetabek, jumlah sampel, dalam penelitian ini menambahkan

[r]

Az alacsony átlag mutatja, hogy a teszt nehéznek bizonyult, viszont a többi mutató alapján elmondható, hogy a tanulók tudásában jól differenciált.. Melléklet:

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II

pada penelitian ini dibuat sistem yang dapat melakukan peramalan menggunakan metode JST backpropagation dengan Artificial Bee Colony untuk mengetahui tingkat

Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada