• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deffect Software. *berbagai sumber

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Deffect Software. *berbagai sumber"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Deffect

Software

(2)

Pengertian Deffect Software

Kerusakan/Cacat perangkat lunak (software defect) didefinisikan sebagai

defect pada perangkat lunak yang mungkin terjadi defect pada kode

program, defect pada dokumentasi, pada desain, dan hal-hal lain yang

menyebabkan kegagalan perangkat lunak.

Software defect / bug adalah suatu kondisi dalam produk perangkat lunak

yang tidak memenuhi persyaratan perangkat lunak (sebagaimana tercantum

dalam spesifikasi persyaratan) atau harapan pengguna akhir (yang mungkin

tidak ditentukan tetapi masuk akal). Dengan kata lain, cacat adalah kesalahan

dalam pengkodean atau logika yang menyebabkan program tidak berfungsi

atau menghasilkan hasil yang salah / tidak diharapkan.

(3)

Kategori Deffect Software

Terdapat 13 kategori defect software (Kaner,Falk,Nguyen[KAM93A]):

1. User Interface error-sistem memberikan suatu tampilan yang berbeda dari spesifikasi 2. Erroe handling- perlakuan terhadap error bila terjadi

3. Boundary- related error- perlakukan terdapat nilai batasan dari jangkauan mereka yang tidak benar

4. Calculation error – perhitungan aritmatika dan logika yang mungkin tidak benar 5. Initial and Later states – fungsi gagal pada saat pertama digunakan atau sesudah itu

6. Control flow error – pilihan terhadap apa yang dilakukan berikutnya tidak sesuai untuk status saat ini.

7. Error in handling or interpreting data – melewatkan dan mengkonversikan data antar sistem

(4)

Kategori Deffect Software

8. Race condition – bila dua event diproses maka salah satu akan diterima berdasarkan prioritas sampai pekerjaan selesai dengan baik, baru pekerjaan berikutnya.

9. Load condition – saat sistem dipaksa maksimum, amsalh akan mulai muncul, seperti arrays, overflow, diskfull.

10. Hardaware –antar muka dengan suatu device mungkin tidak dapat beroperasi dengan benar.

11. Source and Version Control – program yang telah kadarluarsa mungkin dapat digunakan lagi bila ada revisi.

12. Documentasi- penggunaan tidak dapat melihat operasi yang telah dideskripsikan dalam dokumen panduan

13. Tetsing error-tester membuat kesalahan selama testing dan berpikir bahawa sistem berkelakukan tidak benar.

(5)

Biaya-biaya Deffect

Terutama bagi pengembang software, biaya-biaya defects dapat berupa hal-hal sebagai

berikut:

A. Kesiapan dukungan teknisi.

B. Persiapan buku panduan FAQ.

C. Investigasi komplain pelanggan

D. Ganti rugi dan mengambilkembali produk.

E. Coding atau testing daripembenahan bugs.

F. Pengiriman dari produk yang telah diperbaiki.

G. Penambahan biaya terhadap dukungan berbagai versi dari produk yang telah di

release.

(6)

Biaya-biaya Deffect

H. Tugas Public Relation untuk menjelaskan review dari Defects.

I. Hilangnya pangsa jual.

J. Hilangnya kepercayaan pelanggan.

K. Pemberian potongan harga pada penjual agar mereka tetap

menjual produk.

L. Investigasi pemerintah.

(7)

Penyeimbang Biaya

Feigenbaum (1991) mengestimasi biaya

tiap kualitas untuk pencegahan (pre

vention) pada perusahaan umumnya

menghabiskan biaya $0.05 sampai $0.1,

sedangkan untuk evaluasi penilaian

(appraisal) sebesar $0.2 sampai $0.25 dan

sisanya $0.65 sampai $0.75 untuk biaya

dari failure internal dan eksternal.

(8)

Penyeimbang Biaya

Kebutuhan untuk menyeimbangkan biaya, sehingga besar pengeluaran tidak berada

pada failure internal atau eksternal sangat dibutuhkan. Caranya dengan

membandingkan biaya menghilangkan dalam kaitannya dengan perbaikan defect

pada sistem secara keseluruhan. Akan sangat mahal untuk melakukan tes defect

daripada mengkoreksinya, karenanya testing perlu di sederhanakan

biasanya

dengan menerapkan testing untuk bagian yang penting sebelum menjadi masalah.

Defect diasumsikan selalu berkaitan dengan adanya biaya perbaikan, karenanya

total biaya perbaikan defect meningkat secara linier terhadap jumlah defect yang

ada pada sistem.

(9)

Penyeimbang Biaya

Sedangkan usaha testing akan meningkat secara eksponensial sesuai dengan

meningkatnya proporsi defect yang diperbaiki. Hal ini menguatkan pandangan

bahwa menghilangkan defect secara seratus persen adalah tidak mungkin, sehingga

testing komplit juga tidak bisa dilakukan.

(10)

Penyeimbang Biaya

Grafik diatas aman dan estimasi, atau pengukuran internal dan analisa data. Semakin tinggi tingkat kritis suatu proyek, biaya defect juga meningkat. Hal ini mengindikasikan banyak sumber daya dapat dialokasikan untuk mencapai proporsi penghilangan defect yang lebih tinggi.

(11)

Siklus Hidup Software secaraUmum

Metodologi merupakan sekumpulan tahap atau tugas. Kebanyakan organisasi menggunakan suatu standar untuk pengembangan software yang men definisikan suatu model siklus hidup (life cycle model), dan dibutuhkan tahap-tahap atau metodolo gi dalam pelaksanaannya. Ide pembagian dalam bentuk fase / tahapan digunakan pada semua

metodologi software, dimana tiap fase mempunyai produk akhir yang merupakan serahan dan menja di pertanda penyelesaian proses di tiap fase terse

but. Pembagian fase-fase ini dapat tidak sama antar satu organisasi dengan organisasi yang lain, namun semuanya memiliki tahap-tahap dasar yang sama, yaitu Analisa, Disain,

(12)

Siklus dan Aktifitas Testing

Apa itu Testing? Testing adalah pengujian Sebuah Aplikasi yang secara lengkap dan sudah saling terintegrasi. Biasanya sebuah software berbasis komputer saling terhubung, baik dari software (code,editor) sampai dengan hardware (Server, Jaringan Network, dll)

System Testing Intinya adalah mengetes sebuah aplikasi dari awal sampai akhir sehingga alur sistem dari aplikasi tersebut dapat diuji sehingga user dapat menikmati aplikasi tersebut dengan nyaman.

Berikut adalah Tujuan dari System Testing:

1. Menguji apakah aplikasi terintegrasi, menguji bagaimana komponen

berinteraksi satu sama lain dan dengan sistem secara keseluruhan. Ini juga disebut End to End pengujian skenario

2. Verifikasi pengujian menyeluruh dari setiap input dalam aplikasi untuk memeriksa output yang diinginkan.

3. Menguji User Experience / pengalaman user dalam mengunakan aplikasi tersebut.

(13)

Siklus Hidup Software secaraUmum

Tahapan untuk testing merupakan suatu komponen

dari keseluruhan metodologi. Pada prakteknya, testing sangat kurang didiskripsikan dan telah

dengan cepat bergerak ke titik dimana kebanyakan prosedur testing organisasi sudah ketinggalan

jaman dan tidak efektif. Pada awalnya testing merupakan salah satu sub-fase dari fase

pengembangan (development), setelah fase coding. Sistem didisain, dibangun dan kemudian dites dan didebug. Sejalan dengan kemapanan testing secara praktis, secara bertahap kita berpendapat bahwa sudut pandang testing yang tepat adalah dengan menyediakan suatu siklus hidup testing secara

lengkap, yang merupakan suatu bagian dan menjadi satu kesatuan di dalam siklus hidup software secara keseluruhan, sebagaimana terlihat pada gambar.

(14)

Aktifitas Testing Secara Umum

Apabila kita menggali lagi lebih dalam dari siklus hidup testing, tentang aktifitas apa saja yang terjadi di dalamnya, secara umum dan sederhana terdiri dari:

* PERENCAAN

- Rencana pendekatan Umum - Menentukan objektivitas testing - Memperjelas rencana umum * AKUSISI - Desain tes - Menerapkan tes * PENGUKURAN - Eksekusi tes - Cek terminal - Evaluasi hasil

(15)

Tiga Tingkatan Testing Secara Umum

Sedangkan macam atau tipe testing secara umum ada tiga macam, dimana bila kita sebutkan secara urut berdasarkan waktu penggunaannya, adalah sebagai berikut:

* Unit testing

- Testing penulisan kode-kode program dalam satuan unit terkecil secara individual. * System Testing

- Proses testing pada sistem terintegrasi untuk melakukan verifikasi bahwa sistem telah sesuai spesifikasi.

* Acceptance Testing

- Testing formal yang dilakukan untuk menentukan apakah sistem telah memenuhi kriteria penerimaan dan memberdayakan pelanggan untuk menentukan apakah sistem dapat diterima atau tidak .

(16)

Praktik Testing Secara Umum

* Tujuan

- Konfirmasi bahwa modul telah dikode dengan benar.

* Pelaku

- Biasanya programmer.

* Apa yang di Tes

- Fungsi (Black Box). - Kode (White Box).

- Kondisi ekstrim dan batasan-batasan.

* Kapan selesai

- Biasanya saat programer telah merasa puas dan tidak diketahui lagi Kesalahan .

* Alat bantu

- Tidak bisa dibantu.

* Data

(17)

Praktik Testing Secara Umum

* Tujuan

- Merakit modul menjadi suatu sistem

yang bekerja. Dan menentukan kesiapan

untuk melakukan Acceptance Test.

* Pelaku

- Pemimpin tim atau grup tes

* Apa yg di Tes

- Kebutuhan dan fungsi sistem.

- Antarmuka System

(18)

Praktik Testing Secara Umum

- Biasanya bila mayoritas kebutuhan telah

sesuai dan tidak ada kesalahan mayor yang ditemukan

* Alat bantu

- Sistem pustaka dan pustaka test case.

- Generator, komparator dan simulator data testing.

* Data

-

Data kesalahan yang ditemukan.

- Test case

(19)

Pratik Sistem Testing Secara Umum

* Tujuan

- Mengevaluasi kesiapan untuk digunakan.

* Pelaku

- Pengguna akhir atau agen .

* Apa yg di Tes

- Fungsi mayor.

- Dokumentasi.

- Prosedur.

(20)

Pratik Acceptance Testing Secara

Umum

- Biasanya bila pengguna telah merasa puas atau tes berjalan dengan

lancar / sukses.

* Alat bantu

- Komparator.

* Data

Gambar

Grafik diatas aman dan estimasi, atau pengukuran internal dan analisa data. Semakin tinggi tingkat  kritis suatu proyek, biaya defect juga meningkat

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 2008 tentang partai politik, khususnya Pasal 11 Ayat 5 yaitu dimana salah satu fungsi partai politik adalah sebagai sarana rekrutmen politik dalam

Dan dimensi ke lima yang sangat menarik, adalah peran dan kontribusi Emil Salim sebagai tokoh dunia yang punya visi ke depan dan memerankan intellectual leadership bukan hanya bagi

Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain (IAI, 2010).PSAK 55

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: (1) Latihan jalan tandem dapat meningkatkan keseimbangan pada lansia, (2) Latihan balance

Metode akunting biaya yang mengumpulkan harga pokok dalam suatu kuantitas produk khas, peralatan, reparasi, atau jasa lain yang bergerak melalui proses produksi

Permasalahan yang akan diteliti: “Apakah Layanan Konseling Kelompok dengan Teknik Asertif dapat Mereduksi Intensi Tawuran pada siswa Kelas XI Multimedia SMK Taman Siswa Kudus Tahun

Hal ini dapat diartikan, jika product quality meningkat dalam arti bahwa bahan dari produk Adidas nyaman digunakan, memiliki kualitas fungsional yang baik, memiliki

Agaknya, salah satu ‘kelemahan’ teori motivasi dalam ilmu psikologi tersebut tampak ketika penulis dihadapkan pada perilaku Friedrich Nietzsche... kiranya adalah filosuf dan