• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apoptosis Mechanisms and Its Examinations

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Apoptosis Mechanisms and Its Examinations"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROCEED!NG B00K

a.

lndonesian Society

forAllergy

a'nd

tmmunology

:

I ' . .t' : 'r"o 't

',Joiningat,tthe;.Fb1,cestoTac;kleAller|gy

J

and

lmmupalogic

Diseases

, :

,'

. l, . .ta t''. t' . '. , t

.'

. , ,

Sura,baya;Q-gApril

Zq,tl :

..

: a. ,r, .1..'

i .'r.:.

,,i,,,:r.

:.. -.:'.

..

i.,

:

. .'',.

;, , .r.ljii,., .i . ,. ; "",""

t,.. ,: .i

: . :..

:'.:

. … i l ′ ・ ・ ・ ・ I .1 .. │ 1 1 1 │ │ ′ .

T

(2)

ISBN月73-L口2-1 5 0 LI o_7-1

PROCEEDING B00K

lesian Society

lndor

for AIlergy and imttlunology

9th National COngress

r7F17g a〃

力θ

rces ttθ

Tac々

θハノ

ergy

a月

ごルη

ttυ

ttθ

θ

gic DFseases

Edi,or:

YuliOsih ` Go191 SoegiortO

(3)

PROCEED:NG B00K

SEMiNAR DAN WORKSHOp

9th National congress of indonesian soclety for Allergy and:nlmuno:ogy

`Uoining a‖ the Forces to Tackle A‖ergy and lmmunologic DlseaSes"

Editor:

Yuliasih,Gatot Soegiarto Editor pelaksana l '

Endang Retnowatl,lrmadna cRrashanty Dominicus Husada, Damayanl,Aryati,

」usak Nugraha, Anang Endaryanto, Cita Roslta slgit PrakOeswa, Ahmad Suryawan,Hartono,Agung Dwi Wahyu Widodo,Dwl Reno Pawar‖ A‖ Baskoro,

Zahrah Hikmah, Menul Ayu Umborowati,Syivia Anggraenl '

◎2017 Departemen‐ SMF Penyak‖ Dalam

Fakukas Kedokteran Unive,las Ai‖ angga tt RsUD.Di Soetomo Surabaya

405+xxiv hal i

:SBN : 978‐602‐95040‐7‐ 1

Hak Cipta Dlllndungi Undang-undang

Dilarang memperbanyak, mencetak, dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku

ini

dengan cara dan bentuk apapun

juga

tanpa seizin penulis dan Departemen

-

SMF Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran

Universitas

Airlangga,

-

RSUD. Dr. Soetomo, Surabaya

I

Dlterbltkan pertama kall oleh :

Departemen - SMF Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

-

RSUD. Dr. Soetomo Surabaya, Maret 2017
(4)

of Lupus Nephritis drome and'loxic rgen lmmunotherapy? lanagement andung) ;aria

26.Apoptosis Mechanlsms and lts Exanlirlatlons

:″

治″→

ernaningSth.`れ

(Surabaya)…

………

219

27,Thl and Th2 Examlnation

dr

Endang Retnowati

K

MS, Sp.PK(K) (Surabaya)

28. Biolog! Th'17 dan Tregulator, dan Pemeriksaannya Dengan Flowsitometri

,

dr

Betty

A.

Tambunan, Sp,PK(K) (Surabaya)

29. Difierential Diagnosis of Shortness of Breath or Chest Tightness

dr Deasy Fetarayani, Sp.PD,

K-Al

(Suiabaya)...

30. Diagnostik Asma

Bronkial

l

dr

Raveinal, Sp. PD, K-Al (Padang) ...,... 31. Newly Recommended Vaccine for Adults

Dr

dr Gatot Soegiarto,

Sp.PA

K-Al

(Surabaya) ...

iZ. Manifestasi Klinid Dermatitis Atopik

dr

Damayanti, Sp.KK

(Surabaya)

...,....1.,.. 33. Penegakkan Diagnosis pada Derrnatitis Atopik

'

dr

PatiAdji, Sp.KK, M.Kes (Bandung)

34, Tatalaksana Serba Cakup Llntulr Dermatitis Atopik

dr Retno Danarti, Sp.KK(lQ,

PhD

(Yogyakarta) ...

35. Pathophysiology and Factors Contributing to Chronic Cough Dr. dr. Laksmi Wulandari, Sp.P(K) (Surabaya)

36. Chronic Cough: The Pulmonologist Perspective

Dr dr

Laksmi Wulandari, Sp.P(K) (Surabaya)

37. Batuk Kronis

:

Perspektif Penyakri Dalam

dr

Deshinta Putri Mulya, MSc; Sp.PD, K-At fbgyakarta) ...

38. Pathogenesis and Clinical Manifestatiorr of Asthma

Dr

dr Daniel Maranatha,

Sp.P(10

(Surabaya)

... 39. Management of Asthma and Disease [4onitoring

Dr

dr. Daniel Maranatha, Sp.P(lg (Surabaya)

244 260 276 322 315 177 214 4       1 9   L ・   0 1       2 retric Examination

Su『ab」

:撃:rl:1号 :り l vii

114 121 227 236 lal Necrolysis(TEN): 133 144 151 │ 160 180 161 268 293

(5)

Jncul. Pada perkembangan

resikan CD2 dan CD7 tanpa

njutnya yang berlangsung di

3iarr lagi menetap dan muncul n petanda subset sel T. pada dan edukasi limfosit menjadi pi tetap menunjukkan antigen dan sel T sitotoksik/sitolitik

:*CD3*CDB*. Sedangkan sel

CD4, menjadi sel Th dengan

rment and antigen receptor gene

rr

immunology. Edisi ke_9. lerikan petunjuk tentang

:♀

ぶ視

l∬

Ⅷよ

:::

run petanda lain sepeftiThy-1,

lengan petancja CD44*CD25"

r

merupakan progenitor sel T

yang juga terdapat di ekspresi CD44+CD25+

t,

kemudian disusul dengan

ature Rev 2004i4:61‐72.osis dan prOsedur labOrato‖ um,

nd transforma‖on.Annu Rev Ce‖ ‖

:臨

電a tt cAM詢釘印

APOPTOS:S MECHANiSMS AND

ITS EXAMiNAT10NS

Yctt`Hemα "rngSIゐ

1. PENDAHULUAN

Prolifer'asi dan kematian sel diibaratkan dua

sisi

pada satu mata koin, keduanya terjadi beriringan dalam menjaga homeostasis sel. Sel dapat mengalami

kematian karena mereka menjadi tlra dan tidak sempurna, keberadaannya bedebihan dibandingkan kebutuhan iaringan atau karena adanya kerusakan sel.

Namun hal yang pasti bahwa sel itu sendiri diprogram untuk mati.1 Bermacam

cara kematiin sel diantaranya adalah nekrosis, onkosis dan apoptosis. Nekrosis adalah kematian sel karena adanya kerusakan sistem membran akibat aktivitas enzim lisosim. Onkosis adalah kematian sel karena faktor iskemia. Apoptosis

adalah kematian sel melalui mekanisme genetik (kerusakan atau fragmentasi DNA)., lstilah apoptosis berasal dari bahasa Yunani yang berarti gugurnya daun

dari pohon. lstilah irri digunakan untuk menggambarkan fenomena sel yang berpartisipasi secara aktif pada pr6ses destruksi dirinya sendiri. Apoptosis merupakan Suatu proses terprogram yang fisiologis normal seoara genetik, untuk

membuang sel yang tidak diinginkan. Proses ini terjadi selama perkembangan

embrio, untuk menjaga homeostasis jaringan. Apoptosis merupakan program

kematian sel melalui proses aktif yang mampu mencegah kelangsungan hidup berbagai sel yang berpotensi ganas melalui kerusakan DNA.3'4

2. DEFTNISI DAN PEMEAGIAN

Proses kematian apoptosis ini dibedakan menjadi

2

kelompok sebagai

berikut: 1) Apoptosis fisiologis, yaitu kematian sel yang diprogram (programmed

celldeath). Proses kematian ini sangan erat kaitannya dengan suatu enzim yang

dikenal dengan telomerase. Pada sel embrional telomerase

ini

teraktivasi

sedangkan pada sel matur telomerase ini tidak teraktivasi. Telomer terletak pada

ujung kromosom dan tersusun atas basa yang berulang, berfungsi untuk

melindungi kromosom. Pada sel normal, setiap kaliterjadi pembelahan sel, maka terjadi pemendekan telcmer hingga pada suatu saat telomer ini mencapai titik kritis panjangnya karena berulangnya pembelahan sel. Pada keadaan ini seltidak dapat melakukan pembelahan lagi dan terjadilah apoptosis fisiologis.

2) Apoptosis patologis yaitu kematian sel karena adalnya suatu rangsangan atau

jejas. Jejas ini bisa karena bahan karsinogenesis, radioaktif, obat kemoterapi.

Proses apoptosis ini dapat melalui beberapa ialur antara lain: aktivitas p-53, jalur sitotoksik, disfungsi mitokondria, kompleks fas dan ligan.2

3. MEKANTSME APOPTOSIS

Terdapat sejumlah mekanisme yang dapat menerangkan bilamana apoptosis

terjadi pada suatu sel. Sensitivitas sel terhadap berbagai rangsangan dapat

sumb蛸

rl:111器 1219

ハgus Susaniο κOsaslh

(6)

Yeui'Hernoni)gsih

bervariasi tergantung dari sejumrah faktor antara rain

ekspresi protein pro dan

anti apoptotik, derajat beratnya rangsangan dan tahapan'sir<ruJ ser. Beberapa

rangsangan utama yang dapat menginduksi apoptosis antara rain raoir<ar oeois,

stress sitoplasma. Radiasi pengion, dan starvasi serum.s

Apoptosls Mechanisms and its Examinatiof

menjadi anggota anti ap( bc[-2, bcl-xl, bcl-w, Mcl-'l)

BH (seperti Bax, Bak, Bc Bad, Bik, Bid, Bim, Noxa,

dengan cara. mengganggt

pori-pori ataupun melalu

ANT. Sedangkan anggol mempengaruhi agregasi kemudian bermigrasi ke r

pro survival dan melepasf pro apoptotik sehingga r

Apoptosis juga dapa

enzim granzyme. Granzy

lymphocyte dan secara l; Mitckondria berpera berbagai proteir, pro apc

DIABLO dan sitokrom C. terbantuknya

pori

pade

Transition (PT) pore. Por

keluarga bcl-2 pro apopt

seperti stres se!, kerusal.

Mitokondria memegang p dari reseptir kematian d apoptotik bcl-2, yaitu Bir

Protein bcl-2 adala

diantaranya ada yang b berfungsi anti apoptotik. S

pada keseimbangan anta

terdapat protein pro apol ketika protein anti apopt,

Keberadaan protein pro ,

diperlukan untuk pemb ditemukan dalam sitosol r

stres sel. Begitu teriadi s

rlrembran mitokondria, yi ini berlokasi. lnteraksi a

fungsi normal protein bcl pori membran mitokonc

terlepas dari i'uang intermr

dan mengakt;vasi kaska.t

Pelepasan sitokrom

induksi apoptosis. Sea berinteraksi dengan prote

pro caspase 9 ke dalam Pada beberapa.kasus rangsangan apoptosis terdiri dari sinyar ekstrinsik,

Apoptosis jarur ekstrinsik meru[akai oeniutr

t<ematian ser-v"ng

vtrf;;;;;;'

oleh signal ekstraserurer, yang menghasirkan.ikatan tig;n'ier'haoap

reseptor.

reseptor transmembran spesifik, yang secara kerompok o"itenat seoagai reseptor kematian arau death receptor 1on;,lermasuk daram kui;rrgu

irur/rucn

ttut.n

ligand

dengan beberapa reseptor rnolekul

r.."r".ouiJ"ruun

ini

akan

menyebabkan perubahan konformasi dan membuat kompleks murti protein besar

yang disebut Death lnitiation

lignating

.c?yotu1

(oita)

yalg. seraniutnya

mengaktivasi kaskade kaspase. Daram nlt inr xompteks

.invuilesrcDgs

dapat

digunakan sebagai prototipe jarur kematian ekstrinsik.

T"rj";iri;

uiop,or1. merarui

jalur ligan dan fas dapat dipicu karena:

ty aoanya ser tumor,

"ta,

sel yang terinfeksi

virus' 2) gangguan hormonal seperti

t".ioii"ron pada

pria ata u Folicre s1murating Hormone (FSH) pada wanita. Fada ser

iumor atau ser yang terinfeksr virus, di

permul<aannya

terekspresi suatu protein yang-disebut sebagai fas. sementara itu

di datam tubuh terdapat.beberapa set seperti NK-ceil

tru"iri:"i

x[[r-cer)

dan cTL (cytotoxic T-Lymphocvre] yarg

ir"rrpr[i,

sistem p"rt"n"nun tu[uh

yang dapat

mengekspresikan rigand, sehingga

iu.

p"ou membran ser yang terinfeksi

virus

atau di permukaan ser tumor a[an

oiit<at ot"n tig"n yang beradi di permukaan

yf

: "j',

-X';:,

:l* lllr:"

IixT^

ll'.11

m e r I Lu i

;;

;

;

;

il

as a m

a m i n o,

yans dikenal sebagai_Dr1,lh

Dgfly'1oo;,

suatu morerour

;;*.,J

##llli

Fas-associated orotet_n with.a DD FA,DI

.FADD mengancJung domai. protein

interaksi rain yans dikenar sebagai

irrii'in a*

iriii

tiio"y yang berikatan

dengan domain homoiog pada cispas" a o"n menyebabkan

aktivasinya. caspase

3"3:X1

::il#Siiktivasi

morekur

.".pu'.

I

rainnya';;;;'r.p"se

r.reikutnya

M騨

椰 聯

n∬

孵呪

勝静蠅測穏肺

i離

欄曹

2201鷲

:蠅

踏盤町

1鳳

gy and hmundOgy
(7)

や鰤施

maningSЙ

憾嚇靭

i離

鐵‐

Apoptosls Mechanisms and its Examinations

menjadi anggota anti apoptosi, y"ng mempunyai 3 atau 4 domain BH (seperti

bcl-2, bcl-xl, bcl-w, Mcl-'l) dan anggota pro apoptosis dengan 2 atau 3 domain BH (seperti Bax, Bak, Bcl-xs, Bok) atau dengan satu saja domain BH (seperti

Bad, Bik, Bid, Bim, Noxa, puma). Anggota pro apoptosis menyebabkan apoptosis dengan caro. mengganggu integritas mernblan dengan cara langsung membentuk

pori-pori ataupun melalui ikatan pada protein mitokondria seperti VDAC atau ANT. sedangkan anggota anti apoqtosis mencegah apoptosis dengan cara

mempengaruhi agregasi anggota pro apoptosis. protein BH3 yang teraktivasi kemudian bermigrasi ke mitokondria dan selanjutnya mengikat anggota keluarga

pro survival dan melepaskan penghalang mereka atau berikatan dengan anggota

pro apoptotik sehingga menjadikannya beragregasi.6

Apoptosis juga dapat diinduksi oleh cytotoxic 7:lymphocyte menggunakan enzim granzyme. Granzym B dapat dikirimkan ke dalam sel oleh cytotoxic

T-lymphocyte dan secara langsung dapat mengaktivasi caspase 3, 7, g dan 10.s Mitckondria berperan penting dalam regulasi kematian sel, mengandung

berbagai protein pro apoptotik sepelti Apoptosis tnducing Factor (AlF), smac/ DIABLO dan sitokrom C. Faktor{aktor ini dilepaskan oleh mitokondria setelah terbantuknya

pori

pada membran mitokondria yang disebut permeability

Transition (PT) pore. Pori-pori irri terbentuk karena kerja cari protein anggota

keluarga bcl-2 pro apoptotik, yang teraktivasi karena adanya sinyal apoftosis seperti stres sel, kerusakan radikal bebas atau hilangnya faktor pertumbuhan. Mitokondria memegang peranan penting dalam melipatgandakan sinyal apoptotik

dari reseptir kematian dengan reseptor kaspase

g

mengaktifkan protein pro

apoptotik bcl-2, yaitu Bid.s

Protein bcl-2 adalah keluarga protein yang terlibat dalam apoptosis, diantaranyd ada yang berperan sebagai pro apoptotik dan sebagian iainnya

berfungsi anti apoptotik. Sensivitas selterhadap rangsangan apoptosis tergantung

pada keseimbangan antara protein bcl-2 pro apoptotik dan anti apoptotik. Ketiki

terdapat protein pro apoptotik berlabih maka sel lebih sensitif terjadi apoptosis, ketika protein anti apoptosis berlebih maka sel cenderung akan lebih resisten. Keberadaan protein pro apoptotik berlebih pada membran mitokondria penting

diperlukan untuk pembentukan pori

pr.

protein pro apoptotik bcl-2 sering

ditemukan dalam sitosol dan protein ini berperan sebagai sensor kerusakan atau

stres sel. Begitu terjadi stres sel, protein pro apoptotik ini bergerak kembali ke rlrembran mitokondria, yang merupakan tempat di mana protein anti apoptotik ini berlokasi. lnteraksi antara protein pro dan anti apoptotik ini mengganggu lungsi normal protein bcl-2 anti apoptotik dan menyebabkan pemoentut<in

pori-pori membran mitokondria sehingga sitokrom

c

dan molekul pro apoptotik terlepas dari ruang intermembran. Hal ini menyebabkan pembentukan apoptosome dan mengaktivasi kaskade cispase.s

Pelepasan sitokrom

c

dari mitokondria merupakan bagian penting dalam

induksi apoptosis.

seakli

sitokrom

c

terlepas ke datam sitosol,

dii

dapat berinteraksi dengan protein yang disebut Apat1. Hal ini menyebabkan perekruian pro caspase g ke dalam kompleks multi protein dengan sitokrom

c

dan Apaf-1

optosis terdiri dari sinyal ekstrinsik.

rk kematian sel yang yang

diinduksi <an.ikatan tigan

teriaor;

;;.;t;;.

l,ketompok dikenat sebagai

;.rJil,

1,1..9"1", ketuarsa rNelNCn [<ian

)kul

secara bersamaan

ini

akan

Tltlj

ko1p]eks murti protein oeslr

::f::r:

!Drs.c) yan s. seranlutnya

l, fomOteXs sinyat FAS/COSS' Oap'ai .::l,Ti,k. Terjadinya apoptosis metatui rya sel,tumor, atau

sel yang terinfeksi

]:

p,rd" pria atau Fotite

sti.utitio

,r.,:t1,

sel yang turirtef,si virul,"ai

^|,,...b.y,. :"Oagai fas. S.m"ntrrr,

iti

NK-ceil (Naturat Kiiler_celt) dan CTi ilem pertahanan tubuh yang

dapat .T,1T?trn set yang terintet<"si viius

,

,lg3l yang berada Oi permutaan

"^1rl:i domain 80 asam amino,

^r"rf

,::

?L"ku I adapto;. m

erlali

.\t-lu

mengandung domairr proiein )tor doman (DED) yang berikatan

telyebabkan aktivasinya.

Caspase

ratnnya serta caspase

Oeif<utnia nya sinyal intrinsik.

Jah

se;urn tan

k;;

;;l J#

il,."#jffi

ua b_entuk stres ini akan

bermuara rutta, menyebabkan hilangnya kan produksi ATp dan

tefua-rnya

asi caspase. Setirlaknya

terdapat

nana sinyal_sinyal yang

berbeda |Iokondria. Mekanisme

pertama

Oeberapa protein keluarga

bcl_2

;edua adalah akibat terb=ukanya

,,(:r:r^

llyorex

(prpct,

yarig

r

/

oan voltage dependent

anioi l"P,:|r,11-s, pada apoptosis jenis -e rnl setidaknya mempunyai

1

'tgslnya dapat diklasifikasikan

Surab」

:撃]rl:苫11:り 1221 霧 = = 1 11 ■ ”
(8)

tt“i Herncningsih

yang disebut apoptOsOm. Pembentukan apoptosOm menyebabkan aktivasi

kaspase 9 dan menginduksi apoptosis.5

Keladian apoptosis diawali Oleh translokasi membran fOsfatid‖serin(FS)yang

semula berada di permukaan dalam membran menuju permukaan luan Anne苅

ni

m∝

upttm「

adnpm」

b∬

d寝

癬器∫

躙計‖

[が

[il蠍

untuk FS.Annexinヽノyang beriabelfiuor

FS yang terekspOs menggunakan f10w sitometri.Sel yang mengaiami apoptOsls

!J晏

:W]‖

ぷ恥縄

dan pemecahan internukleosOm DNA.

認ご

品盟

:Ⅲ

:躙

繹 郡 肝

ftti榊

埋股

蹴 :メ

:躙

sT滉

atu peristiwa tersebut adalah membran

fosfolopid fOsfatld‖serin berpindah tempat dari permukaan dalam membrane

sitoplasmik ke permukaan luar membran,oleh karenanya FS terpapar dengan

‖ngkungan luar sel. Pada permukaan lua略 muncu!nya fosfatid‖serin merupakan

target untuk fagOsitosis.4 ‐

3. PEMERIKSAAN LABORATOR:UM APOPTOS!S

3.l Annexin V/P:

Prinsip:

Annexin v merupakan protein pengikatfosfo‖ pid t6rgantung ca2+berukuran

35‐36 kDa dengan afinitas tin991 untuk FS, sehingga dapat nlenglkat FS pada

permukaan sel apoptosis, Pengecatan sel intak dengan annexin v berlabel

:re肝

T誤

聯‖

:1器

L:出

∬■朋・

:押

1鵬

:

dan annexin yFI丁C memungkinkan selterbagi pada 3 da‖ 4 kuadran(gambarl).

1

l薄

轟辮難

i

J鐵

l患

l駒

榊 批

li椰

諄淵螂

l:器T鑑

織 紺

│』

器 押

sim藷

)l telah mengalarni apopt。

轟 派

:珊

all臆

lis sebelum

proses permeab‖isasi membrane)ataukah berada pada mepbrane dalam (karena

sel teiah mati melalui lalur nekrotik tanpa apoptOsis)4 '

Reagen:Annexin v propidium iOdide(PI)dan bufer pengikat annexln v Prosedur ringkas:

:柵

│‖

TP脚

il孵

i田

i[麻

:描

孵∬

孵‖

22211:蠅

FF盤

lβl‖

gy and hmЧ

ndogy

1

Apoptosis Mechanisms and its Exarninations

ditambahkan bufer Pengikat r

flow sitometri dalam waktu '

Contoh hasil:

A‖Events

50 100 150 2

0

FSCIA

Gambar 1. Diagram scatterplot

Technical Data Sheet).7

Keterangan gambar:7 Annexin V FITC + dan Pl

-Annexin V FITC + dan Pl '

atau telah mati.

Annexin V FITC

-

dan Pl

-sel apoptosis.

3.2 Pemeriksaan CasPae

f,rinsip:

Caspase merupakan ke utama proses apoPtosis. Prc

dan berada dalam sel dalan

menjadi bentuk enzim aktif s

reseptor kematian mengakit 8 dan caspase 10. CasPast

kaskade, Kdskade ini pada caspase 3 dan 6. Caspase penting, seperti protein sitor

khas yang dijumpai pada s

Salah satu petanda a unit nukleosom. Caspase t

(9)

Yetti Hernaningsih

apoptosom menyebabkan aktivasi

Apoptosls Mechanisms and its Examinations

ditambahkan bufer pengikat annexln V dan terakhir diperiksa dan dianalisis dengan

flow sitometri dalam waktu 1 jam.

50 100 150 200 . 250

│■

│:よ

││IT

Gambar l.Diagram scatterplot apOptosis dengan Technical Data Sheet)7

l\nnexin V FITC dan Pl (BD PharmingenrM

Keterangan gambar:7

Annexin V

dfC

+

dan Pl

-

sedang mengalami apoptosis awal.

Annexin V FITC + dan Pl

+

tahap akhir apoptosis, sedang mengalami nekrosis

atau telah mati.

Annexin V FITC

-

dan Pl - sel hidup dan tidak dimasukksn dalam penghitungan sel apoptosis.

3.2 Pemeriksaan Caspae 3 f rinsip:

Caspase merupakan keluarga protein yang merupakan salah satu dari eksekutor

utama proses apoptosis. Protein initermasuk dalam kelompok enzim protease sistein, dan berada dalam sel dalam bentuk inaktif atau zimogen. Zimogen ini dapat dipecah menjadi bentuk enzim aktif setelah terinduksinya apoptosis. lnduksi kematian melalui reseptor kematian mengakibatkan aktivasi 'caspase pemrakarsa antara lain caspase 8 dan caspase 10. Caspase ini selanjutnya dapat mengaktivasi kaspase lain dalam kaskade. Kdskade ini pada dasarnya menyebabkan aktivasi caspase efektor, seperti

caspase 3 dan 6. Caspase ini bertanggung jawab pada pemecahan protein seluler penting, seperti protein sitoskeletal yang mengakibatkan perubahan morfologi yang

khas yang dijumpai pada sel yang mengalanri apoptosis.s

Salah satu petanda apoptosis adalah pemecahan kromosom DNA menjadi

unit nukleosom. Caspase berperan penting pada proses ini dengan mengaktivasi

馘 珊

mi襴

[i:棚

]

∬棚

1配

::麗

躙 為

::品

出肥

k凛

柵 融

t棚

:穏

:ll訛

: ldalah membran fatt permukaan dalam membrane

l編

l]:atta鳳

│:lTttr:::淵

)TOSIS

.l?l?i9 tergantung Ca2* berukuran ,?,Tgq" dapat nrengikat FS pada rtak dengan

"nr"*r-n V berlabel

'ol_,:.n".0 awat. Gambaran kurya

_i,:1

g"tgan

propidiurn iodide

:o:

.

dari 4 kuadran fgamOri it.

;ih, hidup clan

baik, trerada pada ;ekspresikan fosfatiditserin pada 1!,e.rytatui membran yang bocor.

ier yang apoptotik,

merelia telah

-Tnlt,

tetapi betum mengatami

iil:

!:lr"3bet.

ser yans tercat

l:rn,set

nekrotik (mati), irereka

,:^ai:

sel yang permeabel, fepao.a kita apakah annexin V

nengalarni apoptosis sebelum

: paoa mefibrane

dalam (karena tsis).a

rfer pengikat arrnexin

V

lii

1|]_g,r"lreks dan setanjutnya

lan tempat gelap, selanjutnya

AI:Events Cetts Annexin V‐ メPl+ nV+ノPト sumb蛸:3rl:苫1号

1223 1 1 1 ︰ J
(10)

'letti Hernaningsih

Dnase, menghamba enzim DNA repair, dan memecah struktur protein di dalam nukleus. Peran caspase dalam nremecah kromatin melalui cara: l) menginaktivasi enzim yang terlibat dalam perbaikan DNA,

2)

memecah struktur protein inti

sehingga terjadi kondensasi protein dan fragmentasi inti, 3) fragmentasi DNA

menjadi unit nukleosomal.5

caspase-3 merupakan protease kunci yang diaktivasi serama tahap awar

apoptosis dan seperti

.anggota keluarga caspase yang lain, disintesis ,lro.gri suatu pro-enzim inaktif yang diproses dalam sel yang mengalami apoptosls.

Bentuk caspase terdiri.dari subunit besar (12-22kD;) dan

r.e"iifro-tz

[oa; yang

berhubungan dengan bentuk ezim aktif. caspase-3 aktif, suatu i.tunou

,.i

yrni mengalamiapoptosis, terdiridarisubunit heterodimer 17 dan .t,

[psryang oeiasa] dari proenzim 32 kDa. Anntibodi yang dipakai

secara spesifik mengenali bentuk aktif caspase-3, bukan bentuk proeniim.i

Reagen: Antibodi rabbit anti-active caspase-3, larutan fiksasi dan permeabilisasi, bufer pencuci

Frosedur ringkas: sebanyak 'lx106sel ditambah larutan fiksasi

dan permeabilisasi dan

diinkubasi selama 20 menrt p_ada es. selanjutnya disentrifugasi dan

larutan 1ksa5 dan

permeabilisasi dibuarrg, sel dicuci dengan bufer pencuci pioa

suhu ruang, Berikutnya

ditambahkan antibodi caspase-3 aktif dan diinkubasi

io

,"nit

p"oa suhr, ruang,

Selanjutnya dilakukan proses pencucian terakhir dan sel dianalisis o"lgun

flow sitometri.

Contoh hasil:

60%

Ml

Apoptosis Mechanisms and ils Examination

pada proses aPoptosis. I

rusak akibat bahan mutag

perlindungan diri sel.8 Se[

3 menjadi 2 fragnten sPet Molekul H2AX adala

kerangka DNA. Pada keru mengaktifkan sekelomPol dan ataxia teleangiectas menyebabkan fosfori lasi

sel bergerak menuju aPo

Reagen: 4n1i[orJi mous€

(4', 6-d i a m i o i n o - 2 - p h e n yl i t

untuk DNA

Prosedur ringkas: Seban

dan diinkubasi '15-30 men bufer pencuci, Cilanjutkar pada ruangan gelap, suhr

bufer pencuci dan dilanjt

Gambar 3. Hail pemeriksaar Kuadran kanan dan atau at.

negatif (BD PharmingenrM Te O Φ     ︵メ ︶     0 す     0 0     ︵罵 ﹁     0 ヤ ﹂ o 5 E ● 2 〓 0 0 0 2 ︶ 0 一 0 ∝ 、 9 タ ヒ コ Z 〓 0 0 0 > 一︶ 一o ∝ ■ 00 0 ︲

rol

ro2-roT

F|TC Active Caspase 3 Gambar 2. pemeriksaan apoptosis dengan casply.3 pada serjurkat

yang tidak diterapi

camptothecin (kiri) dan yang mendapatkai camptothecin ikarran) trio pluiringunru

Technical

Data Sheet).7

3.2

Pemeriksaan PARP/H2AX

Prinsip:

l

Poly (ADp-ribose) potymerase adarah substrat yang dipecah

oreh caspase | 9,h National Congress of

2241 tndonesian Society for Allergy and tmmunology

to1 ro2

ror

FITC Active Caspase 3

(11)

'/etti Hernaningsih:

larutan lksosi dan permeab‖

isasil

nemecah struktur protein di

dalam ratin_melalui cara: 1 ) menginaktivasi

wぶ

r鳳

漱輛

頚鞘摯

1郡

2 kD→

dan kedm品

1醐

:!富

r騎

nengena‖

bentuk

[翻

Apoptosis [,4echanisms and ils Examinations

pada proses apoptosis. Errzim ini memiliki fungsi untuk perbaikan DNA yang

rusak akibat bahan mutagen. Jadi enzim ini merupakan bagian dari mekanlsme

perlindungan diri sel., selama proses hpoptosis, enzim ini dipecah oleh caspase-3 menjadi 2 fragnren spesifik yaitu fragmen g9 kDa dan 24 kDa.e

Molekul H2AX adatah salah satu dari kelompok histon yang membentuk

kerangka DNA. Pada kerusakan DNA yang berpotensi terjadinya mutasi, sel akan mengaktifkan sekelompok enzim antara lain ataxia teleangiectasia mutated (ATM) dan ataxia teleangiectasia and Rads-related (ATR 3). sekelompok enzim ini menyebabkan fosforilasi H2AX menjadi aH2M. Fosforilasi H2AX menyebabkan

sel bergerak menuju apoptosis.s,s

Reagen: Antiborli mouse anti-H2M,,antibodi mouse Anti-cleaved pARB DApl

(4',6-diamioino-2-phenylindote dihydrochloride) merupakan pewarna fluoresens

untuk DNA

Prosedur ringkas: Sebanyak 1x106 sel ditanrbah larutan fiksasi dan permeabilisasi

dan diinkubasi 15-30 menit pada es. proses berikutnya adalah pencucian dengan

bufer pencuci, ditanjutkan penambahan anri Alexa

iznx

+

anii penB diinkubasi pada ruangan gelap, suhu ruang selama 20 rnenit. Dilanjutkan pencucian dengan

bufer pencuci dan dilanjutkan pembacaan dengan flow sitometer.

Contoh hasil:

臨 峨

1寵

l誓

器器

闘認

悦熙螂 漁椰

'1 10‐ 10・ lo4

FITc Active caspase 3

思こ

1」

J亀

濡梶

:詰

¶鵬

]

Clea1/ed PARP

Gambar 3.Ha‖ pomerlksaan apOptOsis,DNA damage(PARR H2AX)dan prOliferasi(Brd U) Kuadran kanan dan atau atas adaiah area pOsiュ if, kuadran kiri clan atau bawah adalah area negatr(BD PharmingenTM Technical Data Sheet)7

d¬

FITc Active caspase 3

も 一     Ъ 一

¥ang dipecah Oleh caspabe

(12)

t紳

脩∬

麗諦

1脚

黎 脚 錦∬

t柵

Th瘍

2 Sudlana lK(2008).PatOb101ogl MOlekuler Kanker Jakarta.Salemba Medika:pp 45‐

52.

3 G市

an AL(2001).日ow Cytometry ttrst P‖ ncゎ les.2nd ed,Wlby‐ ss lnc.New York,p123‐57

4‖

r聾

b馘

5'

Dash P (2014)' Apoptosis-or programmed cell death- is essential for removinq

cells that have become damaged, infected or unuranted. Retrieved June 26rh zorq irom: uBJZ www. readino. ac. u k/nitricoxide/intro/aooptosis/

6.

Favaloro B, Allocati N, Graziano V Di llio C, De Laurenzi V (2012). Role of Apoptosis in

disease. AGTNG 4(5), pp 330-49.

7.BDBioscience.www.bdbiosciences.com/sq/index.ioo'RetrievedMarch14t,2017

8.

Nakad R, schumacher B (20.l6) DNA Damage Response and tmmune Defense:

Links and Mechanisms. crcntiers in Genetics r (1 4z).doi: t o.5gag/tgene.zo r o.ool az

9'

Chaitanya GV Steven AJ, Babu PP (20]0). PARP-I Cleavage Fragments:signature of Cell.

death proteases in neuroclegeneration, cell Qommunicato-n and signating a:gt

Thl AI

D:

Fakultas Kedok

Pendahuluan

Hipotesis keseimbangan

T-Th2 disebut sebagai kekebi

melakukan observasi dua r

fungsi

sitokin

pada men mengusulkan Thl dam Th2 imun. Konsep tersebut digu

penemuan efek Th1 dan Thi Pada saat ini telah diidentifi Th2, yaitu Th17, follicuiar h

sel regulatory type 1(Tr1) d

Sitokin merupakan mediatt

‐‐―oOo‐‐‐

yaitu interferon gamma (lFlt

merangsang respon imun

. dan 11.13) merupakan anti-ir

produksi sitokin tipe 1/tipel Th2 telah d‖ mplikasikan p〔

lёukemia dan kanke■

1.2

Deteksl sitokin intraselular

r kpmampuan sel-menggunakan Flow cyton

Sel T

Sel makrofag atau dendriti

pada permukaannya, hany ke kompleks tersebut. I

mensekresikan lL-1 dan lL: CD4 yang teraktivasi.

Kebanyakan sel Th efektc sebagai sel Th1 dan Th2, t.

mereka produksi. Sitokin y yang lainnya, jadi IFN y da

diprodukasi oleh Th2 untu

2261鷲

l蠅

F翼

宝町

lβl‖

gy and hmundOⅣ

Referensi

Dokumen terkait

Melihat pelabuhan Tanjung Perak sebagai salah satu pelabuhan besar di Indonesia maka keadaan alur pelayaran di Selat Madura yaitu Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) juga

Dengan adanya objek wisata Candi Cetho banyak berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat. Selain itu Candi Cetho juga masih digunakan sebagai tempat sembayang

terkandung dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan Seven Tools (Stratifikasi, Hisogram, Pareto Chart, Peta Kontrol P, dan Fishbone

Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 64 tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan, Upaya Pemantauan Lingkungan dan Dokumen Upaya Pengelolaan

Simpan di dalam bekas asal atau bekas lain yang diluluskan yang diperbuat daripada bahan yang sesuai, tutup ketat apabila tidak digunakan.. Bekas kosong mengandungi sisa produk

Kategori pelanggaran pada kategori pangan yang banyak melakukan pelanggaran yaitu kategori makanan bayi dan anak serta susu dan hasil olahnya kategori pelanggarannya

Empat aspek iklim tropis lembab, yakni Sinar Matahari, Pergerakan Udara, Kelembaban serta Hujan akan menjadi sub bahasan yang dihubungkan dengan pola kelompok rumah,