• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran. Laporan Hasil Pengkajian Keamanan Pangan Kedelai PRG Event FG72

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran. Laporan Hasil Pengkajian Keamanan Pangan Kedelai PRG Event FG72"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran. Laporan Hasil Pengkajian Keamanan Pangan Kedelai PRG

Event

FG72

I. Pendahuluan

Kedelai PRG event FG72 merupakan kedelai produk rekayasa genetik dari PT. Bayer

Indonesia yang selanjutnya dialihkan kepada PT. BASF Indonesia, yang memproduksi

protein HPPD W336 dan 2mEPSPS yang memberikan sifat ketahanan terhadap herblslda isoxaflutol dan gllfosat.

Kedelai PRG event FG72 telah memperoleh sertlflkat aman pangan dl 15 (lima belas) negara, yaltu Australia dan Selandia Baru (2012), Amerika Serlkat (2012), Kanada (2012), Argentina (2014), Meksiko (2014), Korea Selatan (2014), Malaysia (2014), Flliplna (2015), Rusia (2015), Brazil (2015), CIna (2016), Unl Eropa (2016), Kolombia

(2016), Afrlka Selatan (2016), dan Jepang (2016).

Kedelai PRG event FG72 juga telah memperoleh sertlflkat aman pakan dl 7 (tujuh) negara, yaltu Kanada (2012), Korea Selatan (2013), Argentina (2014), RusIa (2015), Kolombia (2016), Jepang (2016), dan Taiwan (2017). Sertlflkat aman llngkungan untuk kedelai PRG event FG72 telah diperoleh di 2 (dua) negara, yaltu Amerika Serlkat (2013), dan Jepang (2016).

Pengkajian keamanan pangan kedelai PRG event FG72 dllakukan berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pengawasan Pangan Produk Rekayasa Genetik dan surat penugasan Ketua KKH PRG kepada Wakll Ketua Bidang Keamanan Pangan KKH PRG Nomor B-69/KKH PRG/12/2017 tanggal 22 Desember 2017 Perlhal Penugasan Pengkajian Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetik (PRG) Komoditas Kedelai Event FG72. TTKH PRG Bidang Keamanan Pangan telah melakukan pengkajian keamanan pangan kedelai PRG event FG72 berdasarkan InformasI genetik dan Informasi keamanan pangan yang terdirl atas kesepadanan substanslal, alergenisltas, dan tokslsitas sebagalmana diuralkan dl bawah Inl.

II. Informasi Genetik 11.1 Eiemen Genetik

Kedelai PRG event FG72 mengandung dua gen sislpan, yaltu gen hppdPf W336 dan gen 2mep^s. Gen hppdPf W336 diregulasi oleh promoter Ph4a748 ABBC yang dikomblnaslkan dengan leader sequence 5'-TEV dan terminator NOS {nopaline synthase). Gen hppdPf W336 menyandl protein HPPD W336 {A-hydroxyphenylpyruvate dioxygenase) yang bertanggung jawab dalam toleransi terhadap herblsida Isoxafiutoi (Depicker et a/., 1982; Chaboute et a/., 1987; Carrlngton dan Freed, 1990; dan Boudec

efa/.,2001).

Gen 2mepsps diregulasi oleh promoter Ph4a748 yang dikomblnaslkan dengan intron 1h3At dan terminator hIstonAt. Gen 2mepsps tersebut menyandl protein 2mEPSPS

(2)

{5-enolpyruvylshikimate 3-pho$phate synthase) yang bertanggung jawab dalam

toleransi terhadap herbisida glifosat (Chaboute at a/., 1987; Chaubet et al., 1992;

Lebnin etal., 1997).

11.2 Sumber Elemen Genetik

Sumber gen sisipan kedelai PRO event FG72, yaitu gen hppdPf W336 berasal dari bakteri Pseudomonas fluorescens strain A32 dan gen 2mepsps yang berasal dari tanaman jagung (Zea mays L). Promoter Ph4a748 ABBC, promoter Ph4a748, dan

terminator histonAt berasal dari tanaman Arabidopsis thaliana, serta terminator NOS

berasal dari bakteri Agrobactenum tumefaciens. Leader sequence 5'-TEV berasal dari Tobacco Etch Virus, dan intron 1h3At berasal dari tanaman A. thaliana (Depicker et al., 1982; Chaboute et al., 1987; Carrlngton dan Freed, 1990; Chaubet etal., 1992; Lebrun etal., 1997; dan Boudecetal., 2001).

11.3 SIstem Transformasi

Kedelai PRO event FG72 dirakit melalul metode transformasi penembakan mikropartlkel {micropartlcle bombardment) dengan plasmid pSFlO pada kalus embriogenik tanaman kedelai varletas Jack (Pellssler, 2009). Plasmid pSFlO tersebut mengandung dua kaset, yaltu 1) kaset hppdPf W336 yang berlsl gen hppdPf W336

yang diregulasi oleh promoter Ph4a748At ABBC yang dikombinaslkan dengan leader

sequence 5'-TEV dan terminator NOS

dan 2)

kaset 2mepsps berlsl gen 2mepsps yang

diregulasi oleh promoter Ph4a748At yang dikombinaslkan dengan Intron 1h3At dan

terminator histonAt

(Depicker et al., 1982; Chaboute et al., 1987; Carrlngton dan Freed,

1990; Chaubet et al., 1992; Lebrun etal., 1997; dan Boudec etal., 2001). 11.4 Stabilltas Genetik

Hasll anallsis Southern Blot menunjukkan bahwa kedelai PRG event FG72

mengandung dua kopi sislpan gen hppdPf W336 dan 2mepsps dalam poslsl tandem

yang stabll pada generasi T2, T7, dan T9, dan diwarlskan menglkuti hukum Mendel.

Selain Itu, melalul anallsis Southern Blot dan PCR

ditemukan bahwa fragmen backbone

plasmid transformasi pSFlO tidak terdeteksl (Mitten et al., 2010; Verhaeghe, 2010a;

Verhaeghe, 2014b).

Berdasarkan hasll kajlan InformasI genetik dapat dislmpulkan bahwa;

1. Kedelai PRG

event FG72 mengandung dua kopI gen hppdPf W336

dan 2mepsps;

2. Gen hppdf^ W336 dan 2mepsps dalam kedelai PRG event FG72 stabll pada generasi

T2, T7, dan T9, serta diwarlskan menglkuti hukum Mendel; dan

3. Kedelai PRG event FG72 tIdak mengandung fragmen backbone plasmid transformasi

(3)

III. Informasi Keamanan Pangan III.1. Kesepadanan Substansial

Bahan yang digunakan untuk ujl kesepadanan substansial adalah biji kedelai PRG event FG72 dan biji kedelai non-PRG konvensional sebagal kontrol. Sampel biji kedelai diambil dari tanaman kedelai yang ditanam di 10 lokasi berbeda di Amerika Serikat pada tahun penanaman 2013 dalam rancangan randomized comp/ete block dengan empat ulangan pada setiap lokasi. Berikut adalah lokasi penanamannya: York, York, Nebraska; Jefferson, Richland, Iowa; Shelby, Leonard, Missouri; Butler, Fisk, Missouri; Adair, Kirksville, Missouri; Doniphan, White Cloud, Kansas; Clinton, Carlye, Illinois; Shelby, Stewardson, Illinois; Montgomery, Ladoga, Indiana; dan Rush, Manilla, Indiana. Setelah dipanen, biji kedelai dan tanaman kedelai (forage) diklrim untuk analisis komposisi gizi

ke laboratorium Eurofins di Delaware Ave 3507, Des Moines, Iowa, Amerika Serikat,

yang sudah menerapkan Good Laboratory Practice (GLP) (Dharmasri, 2014).

Biji kedelai dianalisis komposisinya termasuk kadar protein, lemak, abu, air, karbohidrat (dihitung by-difference), serat {acid detergent ffber-ADF dan neutral detergent fiber-NDF), mineral (kalsium, kalium, magnesium, natrium, besi, dan fosfor), vitamin (A, B1, B2, K1, dan asam folat), isoflavon (daidzein, daidzin, genistein, genistin, gllsitein, dan gllsitin), senyawa anti gizi (rafinosa, stakhiosa, asam fitat, inhibitor tiipsln, dan lektin),

profil asam amino (alanin, arginin, asam aspartat, sistein, asam glutamat, glisin,

histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, prolin, serin, treonin, triptofan, tirosin, dan valin), dan profil asam lemak (kaprilat, kaprat, laurat, miristat, miristoleat, pentadekanoat, pentadekenoat, palmitat, palmitoleat, heptadekanoat, heptadekenoat, stearat, oleat, linoleat, linolenat, oktadekatetraenoat, arakhidat, eikosanoat, eikosadienoat, eikosatrienoat, arakhidonat, eikosapentaenoat, behenat, erukat, dokosapentaenoat, dokosaheksaenoat, dan lignoserat). Untuk tanaman kedelai

komposisi dianalisis untuk kadar protein, lemak, abu, air, karbohidrat (dihitung

by-dlfference), dan serat (ADF dan NDF) (Dharmasri, 2014).

Hasil analisis komposisi biji kedelai dan tanaman kedelai menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata antara kedelai PRG event FG72 dengan kedelai non-PRG, dan masuk ke dalam kisaran komposisi kedelai komersial pada umumnya.

Berdasarkan hasil pengkajian kesepadanan substansial dapat disimpulkan bahwa biji

dan tanaman kedelai PRG

event FG72

sepadan secara substansial dengan kedelai

non-PRG.

III.2 Alergenlsltas

Pengkajian alergenlsltas terhadap protein 2mEPSPS dan HPPD W336 yang

diekspresikan pada kedelai PRG event FG72 dilakukan melalui analisis bioinformatika, analisis konsentrasi protein, dan pengujian stabilitas protein yang meliputi stabilitas cema dan stabilitas panas. Pengujian alergenlsltas dilakukan di laboratorium yang telah

(4)

111.2.1 Analisis Biolnformatika

Analisis kemiripan sekuen protein 2mEPSPS dan HPPD W336 dengan protein aiergen

dilakukan dengan menggunakan database protein aiergen COMPARE

{COMprehensive

Protein Allergen Resource) versi 2017 dengan perangkat PASTA, serta pencaiian

kesamaan sekuen delapan atau lebih asam amino dengan sekuen protein dalam database dengan menggunakan SeqMatchAII dari EMBOSS {European Molecular Biology Open Software Suite) (Capt, 2017a; 2017b).

Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada kemiripan sekuen asam amino yang relevan secara biologis (35% atau lebih kesamaan sekuen asam amino di dalam fragmen yang mengandung 80 asam amino) antara protein 2mEPSPS dan HPPD W336 dengan sekuen asam amino protein aiergen. Selain itu, tidak ada kesamaan deiapan asam amino atau lebih pada protein 2mEPSPS dan HPPD W336 dengan sekuen asam amino protein aiergen dalam database (Capt, 2017a; 2017b).

111.2.2 Analisis Konsentrasi Protein

Konsentrasi protein 2mEPSPS dan HPPD W336 pada jaringan kedelai PRO event FG72 ditentukan menggunakan metode ELiSA {enzyme-linked lmmunosort)ent assay) (Dharmasri dan New, 2014). Konsentrasi protein 2mEPSPS di daiam biji kedelai PRO event FG72 sebesar 208,84 - 277,73 pg/g berat kering, sedangkan konsentrasi protein HPPD W336 ditemukan sebesar 0,82 - 1,58 pg/g berat kering. Jumiah protein 2mEPSPS dan HPPD W336 hanya merupakan sebagian kecil, masing-masing sebesar 0,15% dan 0,00087% dari jumiah total protein daiam biji kedeiai event FG72

(Dharmasri, 2014; dan Dharmasri dan New, 2014).

111.2.3 Analisis Stabilitas Protein

Protein 2mEPSPS dan HPPD W336 dihasiikan dalam jumiah sedikit oleh tanaman kedelai PRG event FG72, sehingga untuk pengujian stabilitas protein digunakan protein 2mEPSPS dan HPPD W336 yang diproduksi pada bakteri Escherlchia coll. Pengujian

kesetaraan protein 2mEPSPS dan HPPD W336 yang diekspresikan di daiam tanaman

kedelai PRG event FG72 dengan yang dihasiikan oleh £. coll menggunakan analisis SDS-PAGE, Western blot, sekuen N-terminal, glikosilasi, aktivitas enzimatik, dan pemetaan massa peptida dengan LC/MS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa protein

2mEPSPS dan HPPD W336 yang dihasiikan oleh £. coll ekivalen dengan protein

2mEPSPS dan HPPD W336 yang dihasiikan oleh kedelai PRG event FG72 (Martone, 2009a dan 2009b; dan Herouet-Guicheney etal, 2009).

III.2.3.1 Analisis Stabilitas Cema Protein

Analisis stabilitas cema protein 2mEPSPS dan HPPD W336 dilakukan menggunakan simulasi cairan lambung {Simulated Gastric Fluid - SGF) pH 1,2, yang mengandung pepsin dan simulasi cairan usus {Simulated Intestinal Fluid - SIF) pH 7,5 yang

mengandung pankreatin selama 60 menit pada suhu 37''C. Hasil hidrolisis protein

dievaluasi dengan SDS-PAGE dan Westem blot (Rascle, 2009a dan 2009b; Rouquie,

2011a dan 2011b). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa setelah inkubasi selama 30 detik dalam SGF, tidak terdeteksi adanya protein utuh 2mEPSPS dan HPPD W336

(5)

selama 30 detik dalam SIF juga tidak terdeteksi adanya protein utuh 2mEPSPS dan HPPD W336 maupun fragmen-fragmennya. Hal tersebut menunjukkan bahwa protein utuh 2mEPSPS dan HPPD W336 maupun fragmen-fragmennya dapat terhldrollsis sempuma dalam waktu singkat (Rascle, 2009b; dan Rouqule, 2011b).

III.2.3.2 Analisis Stabllltas Panes Protein

Anallsis efek pemanasan terhadap stabllltas protein 2mEPSPS dan HPPD W336 dllakukan melalul evaluasi dengan SDS-PAGE dan Western blot (Rascle, 2009c; Capt, 2011; Serrano, 2015), serta melalul pengujian aktlvitas enzimatik (Healy dan Schoenbrunn, 2006; Habex, 2011).

Hasll evaluasi menunjukkan bahwa setelah pemanasan pada suhu 90*0 selama 60 menit, pita protein 2mEPSPS maupun HPPD W336 tetap terdeteksi, yang menunjukkan bahwa protein 2mEPSPS dan HPPD W336 tidak terdegradasi atau tIdak teijadl perubahan migrasi protein pada SDS-PAGE (Rascle, 2009c, Capt, 2011; Serrano, 2015). Namun demlklan, pengujian aktlvitas enzimatik menunjukkan bahwa aktlvitas enzimatik darl protein 2mEPSPS tidak terdeteksi setelah pemanasan selama 10 menIt pada suhu OO'C atau lebih (Healy dan Schoenbrunn, 2006), sedangkan protein HPPD W336 kehllangan aktlvitas enzlmatlknya setelah pemanasan selama 2,5 menIt pada suhu 60''C atau leblh (Habex, 2011).

Berdasarkan hasll pengkajlan alergenlsitas yang meliputi analisis biolnformatlka, konsentrasi protein, dan stabllltas protein, dapat dislmpulkan bahwa protein 2mEPSPS dan HPPD W336 tidak berpotensi menlmbulkan alergl.

III.3 Tokslsltas

Pengkajlan tokslsltas dllakukan terhadap protein 2mEPSPS dan HPPD W336 yang

diekspreslkan pada kedelal PRG event FG72 dllakukan melalul analisis biolnformatlka dan tokslsltas akut yang dllakukan dl laboratorlum yang menerapkan GLP.

III.3.1 Analisis Biolnformatlka

Anallsis kemirlpan sekuen protein 2mEPSPS dan HPPD W336 dengan sekuen protein

toksin dllakukan dengan perangkat FASTA dan BLOSUM50 menggunakan database

sekuen protein yang terdapat dalam National Center for Biotechnology Information

(NCBI) Entrez® Protein Database yang mengandung sekuen asam amino darl

GenBank CDS translations, UnlProtKB/Swiss-Prot, Protein Data Bank

(PDB), Protein

Information Resource (PIR) dan Protein Research f^undatbn/Protein Sequence

Database

(PRF/SEQDB),

serta Bayer BCS

2017 Toxin Database

(Capt, 2017a; 2017b).

Hasll anallsis menunjukkan bahwa tidak terdapat kemirlpan sekuen asam amIno antara

protein 2mEPSPS dan HPPD W336

dengan sekuen asam amIno protein toksin dalam

(6)

III.3.2 Toksisitas Akut Protein 2inEPSPS

Protein 2mEPSPS yang dlhasilkan oleh tanaman kedelal PRG event FG72 dalam

jumlah sedikit, sehlngga untuk pengujian toksisitas akut digunakan protein 2mEPSPS

yang diproduksi pada bakteri £. coli. Hasil analisis ekivalensi menunjukkan kesamaan

protein 2mEPSPS yang diproduksi pada tanaman kedelai PRG event FG72 dengan

protein 2mEPSPS yang diproduksi di E. coli

(Martone, 2009a).

Bahan yang diuji adalah protein 2mEPSPS dengan kemurnian lebih besar dari 99%

(b/b) dan Bovine serum albumin (BSA)

dengan kemurnian lebih besar dari 97%

(b/b)

sebagai kontrol. Kedua bahan uji tersebut disuspensikan dalam larutan bufer (0,1 M

Tris/HCI; 2,7 mM KCI; 137 mM NaCI; 1 mM DTT; pH 7,5), untuk mendapatkan

konsentrasi akhir suspensi sebesar 50 mg/ml. Toksisitas akut protein 2mEPSPS

(kemurnian lebih besar dari 99% (b/b)) diuji dengan cara cekokan tunggal. Dalam

pengujian ini digunakan mencit betina, strain Crl:0F1, berumur sekitar 7 minggu,

dengan berat badan antara 21,69 - 23,98 g pada awal pengujian, yang berasal dari

Charles River Laboratories, Saint Germain sur i'Arbresle, Perancis (Rouquie, 2006). Mencit diaklimatisasi seiama 15 hari, dan dipelihara secara individual di dalam kandang

yang ditempatkan dalam ruangan dengan suhu 20

- 24°C, kelembaban nisbi 40

- 70%,

dan pencahayaan seiama 12

jam terang 12

jam geiap. Ransum bersertifikat A04C-10

(Scientific Animals Food and Engineering, Augy, Perancis) dan air minum diberikan

secara ad libitum (Rouquie, 2006).

Sebanyak 10 ekor mencit betina dibagi secara acak menjadi dua kelompok, yaitu

(1) kelompok yang dicekok BSA dengan dosis 2000 mg/kg BB dan (2) kelompok

perlakuan dicekok suspensi protein 2mEPSPS dengan dosis 2000 mg/kg BB

(dibagi

dalam dua kali pemberian masing-masing 1000 mg/kg BB berselang 4 jam pada hari

yang sama).

Setlap kelompok terdiri dari 5

ekor mencit betina. Pemberian bahan uji dan

kontroi hanya dliakukan sekaii, yaitu pada hari ke-1, sedangkan pengamatan berlangsung seiama 14 hari (Rouquie, 2006).

Pengamatan klinis dilakukan setiap hari seiama pengujian berlangsung. Penimbangan berat badan dilakukan pada dua hari sebelum pemberian bahan uji, kemudian pada hari ke-1, ke-8 dan ke-15. Pada hari terakhir pengujian, semua mencit dimatikan dengan inhaiasi isofluran setelah dipuasakan semalam. Pembedahan (nekropsi) serta pengujian makroskopis organ dan jaringan tertentu dilakukan pada seluruh mencit (Rouquie,

2006).

Hasii pengujian menunjukkan bahwa: (1) tidak terdapat mencit yang mati seiama

pengujian berlangsung,

(2) tidak terdapat perbedaan nyata antara kelompok perlakuan

dengan kelompok kontrol dalam hal berat badan, (3) tidak ditemukan adanya kelainan klinis pada kedua kelompok mencit akibat pemberian bahan uji, dan (4) pemberian bahan uji tidak berpengaruh pada organ secara makroskopis (Rouquie, 2006).

Dari hasii pengujian toksisitas akut diketahui bahwa tidak terdapat efek toksik pada mencit akibat pemberian protein 2mEPSPS sampai dosis 2000 mg/kg BB.

(7)

III.3.2 Toksisitas Akut Protein HPPD W336

Protein HPPD W336 yang dihasllkan oleh tanaman kedelai PRG event FG72 dalam

jumlah yang sedikit, sehingga untuk pengujian toksisitas akut digunakan protein HPPD

W336 yang diproduksi pada bakteri E. coli. Hasil analisis ekivalensi menunjukkan

kesamaan protein HPPD W336 yang diproduksi pada tanaman kedelai PRG event

FG72

dengan protein HPPD W336

yang diproduksi di bakteri E. coli (Martone, 2009b).

Bahan yang diuji adalah protein HPPD W336 dengan kemumian 97 - 99%

(b/b) dan

Bovine serum albumin (BSA) dengan kemumian 98%

(b/b) sebagai kontrol. Kedua

bahan uji tersebut di disuspensikan dalam larutan bufer Tris 50 mM, pH 7,5 untuk

mendapatkan konsentrasi akhir suspensi sebesar 50 mg/ml. Bahan uji dan kontrol

diberikan secara oral dengan cara cekokan tunggai. Dalam pengujian ini digunakan

mencit betlna strain Crl:0F1, berumur 8 minggu dengan berat badan antara 20,5 - 22,3

g pada awal pengujian, yang berasal dari Charles River Laboratories, Saint Germain sur

I'Arbresle, Perancis (Rascle, 2009d).

Mencit diaklimatisasi selama 14 hari dan diperiihara secara individual di dalam kandang

yang ditempatkan dalam ruangan bersuhu 20

- 24®C dan kelembaban relatif 40

- 70%,

dengan pencahayaan selama 12

jam terang 12

jam gelap. Ransum bersertifikat

A04C-10 {Scientiric Animals Food and Engineering), Augy, Perancis, dan air minum diberikan secara ad libitum (Rascle, 2009d).

Sebanyak 10 ekor mencit betina dibagi secara acak menjadi dua kelompok, yaitu (1) kelompok kontrol yang dicekok larutan BSA dengan dosis 2000 mg/kg BB dan (2) kelompok perlakuan yang dicekok suspensi protein HPPD W336, dengan dosis 2000 mg/kg BB (dibagi dalam dua kail pemberlan maslng-masing 1000 mg/kg BB berselang 4 jam pada hari yang sama). Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit betlna. Pemberlan bahan uji dan kontrol hanya dilakukan sekali, yaitu pada hari ke-1 dan pengamatan beriangsung selama 14 hari (Rascle, 2009d).

Pengamatan klinis dilakukan setiap hari selama pengujian beriangsung. Penlmbangan berat badan dilakukan setiap minggu pada periode akilmatisasi, kemudlan pada hari ke-1 saat diberikan bahan uji, dan selanjutnya setiap minggu selama pengamatan, dan juga sebelum dilakukan pembedahan (nekropsi). Pada hari terakhir pengujian, semua mencit dimatikan dengan cara inhalasi isofluran setelah terlebih dahulu dipuasakan semalam. Pembedahan serta pengujian makroskopis dan mikroskopis organ dan jaringan tertentu dilakukan pada seluruh mencit (Rascle, 2009d).

Hasll pengujian menunjukkan bahwa; (1) selama pengujian beriangsung tidak terdapat mencit yang mati, (2) tidak terdapat perbedaan nyata antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dalam hal berat badan, (3) tidak ditemukan kelainan klinis pada mencit akibat pemberian bahan uji, dan (4) pemberian bahan uji tidak berpengaruh pada organ secara makroskopis maupun mikroskopis (Rascle, 2009d). Berdasarkan pengkajlan toksisitas dapat dislmpulkan bahwa tidak terdapat efek toksik pada mencit akibat pemberian protein HPPD W336 sampai dosis 2000 mg/kg BB.

(8)

Berdasarkan hasil pengkajian toksisitas yang meliputi analisis bioinformatika dan toksisitas

akut, dapat disimpulkan bahwa kedelai PRG event FG72 termasuk kedalam bahan yang

tidak toksik. IV. Keslmpulan

Berdasarkan hasil pengkajian tentang InformasI genetik, kesepadanan substanslal,

alergenlsltas, dan toksisitas disimpulkan hal-hal sebagal berlkut:

1. Kedelai PRG event FG72 mengandung dua kopi sislpan gen hppdPf W336 dan 2mepsps

yang stabll pada generasi 12, 17, dan T9, dlwarlskan menglkuti hukum Mendel, dan

tIdak mengandung fragmen backbone plasmid transformasi pSF10.

2. Kedelai PRG event FG72 sepadan secara substanslal dengan kedelai non PRG; tIdak menunjukkan adanya potensi menlmbulkan alergi; dan termasuk ke datam bahan yang tIdak toksik.

3. TTKH menllal bahwa kedelai PRG event FG72 yang diajukan adalah aman untuk dikonsumsl sebagal bahan pangan.

4. Apablla kemudlan ditemukan data dan InformasI baru yang tIdak sesual dengan data keamanan pangan yang diperoleh hingga saat Inl, maka status keamanan pangan

kedelai PRG event FG72 perlu dikajl ulang.

5. Apablla setelah ditetapkan aman pangan, kemudlan kedelai PRG event FG72 tersebut terbuktl menlmbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia maka pemohon wajib melakukan tindakan pengendallan dan penanggulangan, serta menarik kedelai

PRG event FG72 dari peredaran.

6. Kedelai PRG event FG72 tIdak boleh digunakan sebagal pakan sampal memperoleh

sertlflkat keamanan pakan.

7. Kedelai PRG event FG72 tidak boleh dibudldayakan sampal ditetapkan aman llngkungan.

V. DaftarAcuan

Boudec, P. et at 2001. Mutated hydroxyphenylpyruvate dioxygenase, DMA sequence and isolation of plants which contain such a gene and which are tolerant to herbicides. US Patent

US6245968B1 (12-JUN-2001) AVENTIS CROSPSCIENCE S.A. (FR). 2001

Capt, A. 2011. Food and feed safety assessment of the double herbicide-tolerant soybean FG72. Study Report No. TX99L071. Bayer S.A.S. Crop Science Division, 355 Rue DostoTevskI BP 153, 06903 Sophia Antlpolls Cedex, France. Report Completed on March

24, 2011.

Capt, A. 2017a. 2mEPSPS protein: Amino acid sequence homoiogy search wiUr known allergens and known toxins. Study Report No. TXKBS003. Bayer SAS Crop Science

(9)

Division, 355 rue DostoTevski, CS

90153 Valbonne, 06906 Sophia Antipolis Cedex, France.

Report Completed on April 28, 2017.

Capt, A. 2017b. HPPD W336 protein: Amino acid sequence homology search with known

allergens and known toxins. Study Report No. TXEES005. Bayer SAS Crop Science

Division, 355 rue DostoTevski, CS

90153 Valbonne. 06906 Sophia Antipolis Cedex, France.

Report Compieted on April 28, 2017.

Carrington, J.C. and Freed, D.D. 1990. Cap-Independent Enhancement of Translation by a

Plant Potyvirus 5'

Nontranslated Region. Journal of Virology, Vol. 64(4):1590-1597.

Chaubet, N., et al. 1992. Genes encoding a histone H3.3-iike variant in Arabidopsis contain intervening sequences. Journal of Moiecuiar Biology, Vol. 225:569-574.

Chaboute, M., etal. 1987. Genomic organization and nucleotide sequence of two histone H3 and two histone H4 genes of Arabidopsis thaliana. Plant Moiecuiar Biology, Vol. 8:179-191. Deplcker A., ef al. 1982. Noplaine synthase: transcript mapping and DNA sequence. Journal of Molecular Applied Genetics, 1:561-573.

Dharmasri, C. 2014. Composition anaiysis summary report: FG72 Soybean-Production, agronomics, and composition anaiysis of field samples grown in USA during 2013. Bayer CropSclence LP, Monisviile, NC, USA.

Dharmasri, C. & New, S. 2014. FG72 soybean - Protein expresston analyses of field samples grown in USA during 2013. Study Report No. 13-RSZQN022. Bayer CropSclence LP Seed & Trait Safety, 407 Davis Drive, Monisviile, NC 27560, USA. Report Compieted on

October 28,2014.

Habex, V. 2011. The modified 4-hydroxyphenyipyruvate dioxygenase gene product (HPPD W336) description and characterization. Study Report No. BIO2-026_ProtDescript_445. Bayer Bioscience N.V. BioAnalytics, Technologiepark 38, B-9052 Gent, Belgium. Report Completed on January 10, 2011.

Healy, M. L. & Schoenbrunn, E. 2006. Biochemical characterizatton of 5-enol-pyruv^shlkimate-3-phosphate synthase (wtEPSPS) and its mutated glyphosate-resistant form (2mEPSPS). University of Kansas, Department of Medicinal Chemistry, 4040a Malott Hall 1251 Wescoe Hail Drive, Lawrence, KS 66045-7582, USA. Report Completed on February 15, 2009.

Herouet-Guicheney et al, 2009. Safety evaluation of the double mutant 5-enoi pyruvyishikimate-3-phosphate synUiase (2mEPSPS) from maize that confers tolerance to giyphosate herbicide in transgenic plants. Regulatory Toxicology and Pharmacology 54 (2009)143-153.

Lebrun, M., ef al. 1997. Mutated 5-enolpyruvylshikimate-3-phosphate synthase, gene cooding for said protein and transformed plants containing said gene. Patent Application: W0970403-A 1 (06-FEB-1997), RHONE POULENC AGROCHIMIE (RF). 1997.

(10)

Martone A, 2009a. Structural and Functional Equivalence of the 2mEPSPS Protein

Produced In Escherichia coll to 2mEPSPS in FG72 Soybean, Glycine max, USA, 2009.

Company Report. Testing facilities; Bayer CropScience, BioAnalytics, 2 T.W. Alexander

Drive, RIP, NO 27709, USA. Study identification: DQ09Q005. Sponsor: Bayer

CropScience.

Martone A, 2009b. Structural and Functional Equivalence of the HPPD W336 Protein

Produced in Escherichia coli to HPPD W336 in FG72 Soybean, Giycine max, USA, 2009.

Testing facilities: Bayer CropScience, BioAnalytics. 2

T.W. Alexander Drive, RTF, NC

27709, USA. Study Identification: DQ09Q004. Sponsor: Bayer CropScience.

Mitten et a/., 2010. Genetic Inheritance T2 Generation Double-Herbicide-Tolerant Soybean,

Transformation Event FG72. Bayer CropScience Regulatory Affairs and Biotechnology 2

T.W. Alexander Drive, RTF, NC 27709 USA. Report Completed on January 25, 2010. Rascle, J. B., 2009a. HPPD W336 protein: in vitro digestibility study in human simulated

gastric fluid. Study Report No. SA 09051. Bayer SAS Crop Science Division, 355 rue

DostoYevski, Valbonne, 06903 Sophia Antipolis Cedex, France. Report Completed on September 15, 2009.

Rascle, J. B., 2009b. HPPD W336 protein: In vitro digestibility study in human simulated intestinal fluid. Study Report No. SA 09052. Bayer SAS Crop Science Division, 355 rue DostoYevski, Valbonne, 06903 Sophia Antipolis Cedex, France. Report Completed on September 15, 2009.

Rascie, J. B. 2009c. HPPD W336 - Heat stability study. Study Report No. SA 09053. Bayer

SAS Crop Science Division, 355 rue DostoYevski, Valbonne, 06903 Sophia Antipolis Cedex,

France. Report Completed on August 26, 2009.

Rascle J.B., 2009d. HPPD W336 Protein, Acute Toxicity by Oral Gavage in Female Mice. Company Report. Testing facility: Bayer CropScience, 355 rue Dostoievski, BF 153, 06903 Sophia Antipolis Cedex, France. Sponsor: Bayer AG, Bayer CropScience, Alfred Nobel Str.

50,40789, Monhelm, Germany.

Rouquie, D., 2006. 2mEPSPS Protein, Acute Toxicity by Oral Gavage in Mice. Company Report. Performing laboratory: Bayer CropScience, 355 rue Dostoievski, BF 153, 06903 Sophia Antipolis Cedex, France. Sponsor: Bayer AG, Bayer CropScience, Alfred Nobel Str. 50,40789 Monheim, Germany

Rouquie, D., 2011a. 2mEPSPS

protein: in vitro digestibility study in human simulated gastric

fluid. Study Report No. SA 10447. Bayer SAS Crop Science Division 355, rue DostoYevski CS 90153, Valbonne 06906 Sophia Antipolis Cedex, France. Report Completed on April 21, 2011.

Rouquie, D., 2011b. 2mEPSPS protein: In vitro digestibility study in human simulated intestinal fluid. Study Report No. SA 06102. Bayer SAS Crop Science Division 355, rue

(11)

DostoTevski CS 90153, Valbonne 06906 Sophia Antipolls Cedex, France. Report Completed on April 26, 2011.

Serrano, H. 2015. The effect of temperature on 2mEPSPS as assessed by SDS-PAGE and

Western blot. Study Report No. 15 RSKBS010.

Bayer CropSclence LP Seed &

Trait Safety,

407 Davis Drive, Morrisville, NC 27560, USA. Report Completed on October 14, 2015.

Verhaeghe, 2010a; Full DNA sequence of event insert and integration site of Glyclne max

transformatton event FG72. Bayer Bioscience N.V. BioAnaiytics Molecular Characterization

Technologiepark 38

B-9052 Ghent Belgium. Report Completed on July 1, 2010

Verhaeghe, 2014b. Structural stability analysis of Glyclne max event FG72 in different

generatbns, in different backgrounds and when grown In different environments. Bayer

CropScience N.V. Seed and Trait Safety Protein and Product Characterization

Technologiepark 38 B-9052 Gent Belgium Report Completed on October 21,2014.

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian dari segi yuridis (hukum) sampai sekarang belum ada, kecuali oleh Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sendiri. Menurut penulis itu bukan merupakan

Tingkat Partisipasi, adalah tingkatan partisipasi yang dicapai masyarakat dalam tangga partisipasi Arnstein (1969), dalam program agropolitan. Menyangkut tiga tahapan

Dalam hal daerah telah mempunyai Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelum Peraturan ini diberlakukan, maka Peraturan Daerah tersebut harus

Definisi yang lebih luas lagi dari pada definisi pasal 246 KUHDadalah definisi pasal 1 angka(1) Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992Tentang Usaha

Dari hasil pengujian implementasi JSON Web Token (JWT) dengan algoritma SHA-512 untuk membanding- kan kecepatan dan ukuran token yang dibutuhkan antara arsitektur layanan web

Di dalam pengkajian yang telah dilakukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, untuk antisipasi kekeringan di wilayah sentra produksi hortikultura adalah dengan

Perpustakaan Nasional RI pada tahun 2004 telah menerbitkan “Perluasan dan penyesuaian notasi DDC” untuk wilayah Indonesia dimana perluasannya sudah pada tingkat

QFD (Quality Function Deployment) merupakan suatu metode untuk meningkatkan kualitas desain dan bertujuan untuk memuaskan konsumen dengan menerjemahkan apa saja yang