OLEH :
OLEH :
LAPORAN PELAKSANAAN BENCHMARKING
LAPORAN PELAKSANAAN BENCHMARKING
DI KOTA PALEMBANG
DI KOTA PALEMBANG
TANGGAL 24 JUNI 2014
TANGGAL 24 JUNI 2014
KELOMPOK II
KELOMPOK II
1.
1.
Ni
Ni Made
Made Rai
Rai Sukarini,
Sukarini, SE
SE
(1)
(1)
2.
2.
Ida
Ida Bagus
Bagus Putu
Putu Caniscahyana,
Caniscahyana, SH
SH
(2)
(2)
3.
3.
I
I Wayan
Wayan Adi
Adi Sudiatmika,
Sudiatmika, ST.,
ST., MT
MT
(4)
(4)
4.
4.
I
I Md.Gd.Wiryantara
Md.Gd.Wiryantara Adi
Adi Susandi,
Susandi, SE.,
SE., Msi
Msi
(7)
(7)
5.
Ida
5.
Ida Bagus
Bagus Putu
Putu Sudiyadnya,
Sudiyadnya, SH
SH
(8)
(8)
6.
6.
Pande
Pande Nyoman
Nyoman Artawibawa,
Artawibawa, ST.,
ST., MT
MT
(15)
(15)
7.
7.
I
I Ketut
Ketut Nadu.,
Nadu., S.AP
S.AP
(16)
(16)
8.
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa Tuhan
Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa Tuhan
Yang Maha Esa, atas berkat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan
Yang Maha Esa, atas berkat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan
Benchmarking sebagai rangkaian kurikulum Pendidikan dan Pelatihan
Benchmarking sebagai rangkaian kurikulum Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Kabupaten Badung yang dilaksanakan di
Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Kabupaten Badung yang dilaksanakan di
Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, 24 Juni 2014.
Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, 24 Juni 2014.
Tujuan pelaksanaan Benchmarking ini adalah untuk membuka wawasan
Tujuan pelaksanaan Benchmarking ini adalah untuk membuka wawasan
serta memberikan pengetahuan bagi kami, para peserta agar memiliki pola pikir
serta memberikan pengetahuan bagi kami, para peserta agar memiliki pola pikir
yang lebih pro
yang lebih profesional dalam
fesional dalam hal memberika
hal memberikan pelayanan
n pelayanan publik, berinova
publik, berinovasi
si serta
serta
berkolaborasi dalam mengadopsi maupun mengadaptasikan hasil tersebut ke
berkolaborasi dalam mengadopsi maupun mengadaptasikan hasil tersebut ke
dalam area perubahan masing-masing peserta.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KELOMPOK II
KELOMPOK II
... ... ... 22KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
... 3... 3DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
... ... ... 44BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
... ... .. 55A.
A.
Latar Belakang
Latar Belakang
... ... ... 55B.
B.
Tujuan
Tujuan
... ... ... 77C.
C.
Locus
Locus
... ... ... 77BAB II
BAB II
HASIL OBSERVASI
HASIL OBSERVASI
... ... ... 88A.
A.
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Palembang
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Palembang
... ... ... 88B.
B.
Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang
Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang
... 14 ... 14C.
C.
Dinas Kebersihan Kota
Dinas Kebersihan Kota
... ... ... 1717BAB III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimpinan Tk. IV. Salah satu kegiatan adalah wajib
melaksanakan kegiatan
Benchmarking
ke locus yang dianggap dapat
mewakili terhadap proyek perubahan untuk dapat diadopsi dan diadaptasi,
guna melakukan inovasi sehingga dapat melengkapi proyek perubahan
yang dibuat oleh masing-masing peserta.Kegiatan
Benchmarking
diharapkan dapat membuka wawasan dan memberikan pengetahuan yang
Kabupaten Banyu Asin, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Muara Enim.
Visi pembangunan Kota Palembang sampai dengan tahun 2018,
adalah
“
Palembang Emas 2018
”. Palembang Emas 2018 yang
mengandung
makna
Palembang
Pemerintahan
yang
Amanah,
Pemberdayaan Lembaga Masyarakat, Ekonomi Kerakyatan, Mandiri,
Bersih, Aman, Berkembang Pemerintahan Bersih, Ekonomi, Kerakyatan,
Religius dan Adil serta mewujudkan Kota Palembang yang Elok, Madani,
Aman dan Sejahtera.
Sedangkan misi dari Kota Palembang antara lain :
1. Menciptakan Kota Palembang lebih Aman untuk berinvestasi dan
Mandiri dalam pembangunan.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, maka Pemerintah
Palembang melaksanakan program unggulan yang merupakan inovasi
pembangunan di berbagai sektor. Program unggulan dan inovasi daerah
tersebut diharapkan dapat diadopsi atau diadaptasi oleh peserta Diklatpim
IV Angkatan V Kabupaten Badung.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari peserta Diklatpim IV Kabupaten Badung
melaksanakan
Benchmarking
di Kota Palembang adalah dalam rangka :
1. Melengkapi kurikulum program Diklatpim IV Pola Baru
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Palembang
Visi dari Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) adalah
“Terselenggaranya pelayanan prima perijinan dan
non perijinan
menuju palembang Emas 2018 “
Untuk mendukung visi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota
Palembang dilaksanakan Misi antara lain :
1. Meningkatkan citra pelayanan perijinan dan non perijinan yang baik
2. Mewujudkan reformasi birokrasi melalui pelayanan publik yang
berkualitas, akuntabel, mudah, cepat dan transparan
3. Meningkatkan terciptanya iklim investasi yang kondusif
Dasar hukum pelaksanaan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Palembang antara lain :
1. Peraturan Wali Kota Palembang Nomor 30 Tahun 2010 tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Perijinan dan Non Perijinan
Kepada KPPT
2. Peraturan Wali Kota Palembang Nomor 31 Tahun 2010 tentang
Tugas Pokok dan Fungsi
3. Keputusan Kepala KPPT Nomor 20 Tahun 2012 tentang SOP
4. Keputusan Walikota Palembang Nomor 20 Tahun 2012 tentang
Mekanisme Penanganan Pengaduan Masyarakat pada KPPT Kota
Palembang
Sebagai bukti nyata telah terealisasinya kualitas pelayanan
makaKantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palembangmemperoleh
beberapa penghargaan antara lain :
1. Sepuluh terbaik
Investment Award
Nasional oleh Menteri Dalam
Negeri
2. Terbaik Pertama dalam bidang penanaman modal dari Menteri
Perumahan Rakyat di dampingi Kepala BKPM RI Tahun 2012
3. Peringkat Pertama Penilaian inisiatif Antikorupsi (PIAK) tahun 2012
oleh KPK RI dengan nilai 7.38
4. KPPT Kota Palembang sebagai KTSP Percontohan di Indonesia
5. Penghargaan ISO : 9001 : 2008 tentang sistem manajemen publik
Untuk tim teknis diambil dari SKPD yang menangani perijinan
sebelumnya dan ditempatkan pada KPPT yang tergabung dalam
sekretariat tim teknis. Sekretariat Tim Teknis menerapkan sistem
from
office
dan
back office
sebagai amanah Permendagri Nomor 20 Tahun 2006
sehingga tidak akan terjadi komunikasi antara pemohon dengan petugas.
Untuk meningkatkan kompetensi pegawai dilaksanakan pelatihan
secara khusus yang pernah diikuti oleh pegawai KPPT seperti
Pelatihan
SPIPISE
(Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara
Elektronik).Pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 21 orang berupa pelatihan
dasar dan pelatihan lanjutan sebanyak 10 orang.
Sistem Rekrutmen Tenaga KPPT melalui mekanisme
fit & propertest
dengan tahapan test sebagai berikut :
Untuk meningkatkan motivasi dan kerjasama tim, beberapa kegiatan
tambahan yang dilaksanakan seperti :
1. Diklat Peningkatan kapasitas aparatur
2. Outbound
3. Training ISO
4. Pengembangan diri
5. Training SIPPERI (Sistem Informasi Pelayanan Perijinan)
6. Pelatihan Bela Negara
7. Studi Banding
Konsep pelayanan yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan
Perijinan Terpadu Kota Palembang adalah :
Pemohon juga dapat mengajukan permohonan perijinan dalam satu paket
terdiri dari 2-3 jenis ijin, misalnya Ijin Gangguan, Ijin Usaha Industri dan
Tanda Daftar Perusahan.
KPPT Kota Palembang juga menghimbau dan menyarankan kepada
masyarakat dalam pengurusan perijinan dilakukan secara langsung tanpa
melalui calo. Untuk memutus perkembangan calo dalam unit layanan KPPT
maka Kota Palembang melalui Surat Edaran Wali Kota Palembang Nomor :
29/SE/2013 tentang Larangan percaloan/perantara di bidang perijinan bagi
PNS dan Non PNS di Lingkungan Pemkot Palembang. Salah satu
ketentuan tersebut adalah kriteria penerima kuasa, yaitu :
1. Perusahaan : harus ada surat tugas dan kuasa dari Perusahaan
2. Perseorangan : ada surat keterangan dari RT
1. Tahun 2010 : 62,59 (kategori baik)
2. Tahun 2011 : 92,63 (kategori sangat baik)
3. Tahun 2012 : 85,85 (kategori sangat baik skala nasional)
4. Tahun 2013 : 86,12 (kategori sangat baik skala Provinsi)
Untuk mensosialisasikan program Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Palembang dilakukan sosialisasi tentang jenis dan proses perijinan
melalui media:
1. Iklan layanan masyarakat di TV Swasta lokal,
2. Harian lokal dan majalah organisasi,
3. Harian online (tribun news, antara news)
4. Talk show radio lokal
5. Bidang Formasi dan Pemindahan Pegawai Non Jabatan
6. Bidang Kepangkatan, Penggajian dan Kesejahtearan Pegawai
7. Bidang Pembinaan dan Administrasi Perizinan Pegawai
8. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Dalam tugasnya menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Kepala BKD Kota Palembang menyusun Rencana
Strategis (Renstra) tahun 2013-2018 yang memuat visi, misi, serta tugas
pokok untuk periode 5 (lima) tahun ke depan. Adapun Visi Badan
Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang adalah :
“Pelayanan dan manajemen Kepegawaian yang berkualitas
menuju terciptanya PNS yang Profesional, Inovatif dan
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Badan Kepegawaian Daerah dan
Diklat Kota Palembang memiliki jumlah pegawai sebanyak 83 orang
dengan rincian PNS 61 orang. Jumlah ini melayani Kepegawaian Kota
Palembang sebanyak 14.750 orang dengan rincian penempatan Struktural
sebanyak 1.845 orang.
Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang
mengadopsi sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu dimana merupakan satu
upaya untuk mewujudkan pelayanan kepegawaian yang mudah, cepat,
tepat, terukur, akuntabel dan transparan.
Demi mewujudkan sistem TPST tersebut, Badan Kepegawaian
Daerah dan Diklat Kota Palembang menerapkan 5 Prinsip Pelayanan Prima
antara lain :
2. Melaksanakan pelatihan pelayanan bagi SDM yang bertugas di
bagian loket
3. Pembuatan bank
data base
kepegawaian Kota Palembang untuk
mempermudah pengajuan administrasi kepegawaian (kenaikan
pangkat, mutasi, gaji berkala dan lain-lain)
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi
web site
untuk akses data
pegawai, pengaduan dan lain-lain
Dimana keempat hal diatas dapat diadopsi untuk pengembangan Badan
Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Badung.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Kebersihan Kota Palembang
dibantu dengan payung hukum UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan LH, UU No.18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, UU No. 32/2004 Pasal 14 ayat (1) yaitu
pengendalian lingkungan hidup berskala Kab/Kota
merupakan
kewenangan Kab/Kota, serta Perda No.27 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan dan Retribusi Kebersihan/Persampahan.
Adapun target dalam perencanaan persampahan yang dicanangkan
oleh Dinas Kebersihan Kota Palembang sebagai berikut :
1. Cakupan pelayanan minimal 70% pada tahun 2015.
2. Pengurangan volume sampah melalui program 3R sebesar 20%.
3. Peningkatan pola operasional TPA dari
open dumping
(eksisting)
2. Pengurangan Timbulan Sampah Pada Sumbernya
•
Jenis pemilahan dari 2 jenis menjadi 3 jenis
•
Pengembangan jejaring kerja Bank Sampah
•
Pengembangan
data base
sampah
•
Peningkatan kesadaran masyarakat dan pendidikan lingkungan
•
Managemen sistem pengolahan sampah dan 3R
3. Peningkatan Infrastruktur
•
Penguatan peranan TPS-3R/TPST
•
Peningkatan sarana stasiun peralihan antara
•
Peningkatan sarana pengomposan
•
Penyediaan sarana pemilahan sampah 3 jenis
4. Peningkatan Pengelolaan Sampah di TPA
4. 3R masih belum dilakukan secara memadai. Dari target
keciptakaryaan, 3R sebesar 20% pada tahun 2010, tercatat baru 1%
s.d 3% sampah terolah. Beberapa unit 3R tidak beroperasi secara
rutin lagi.
5. Terbatasnya lahan TPA, sisa kapasitas lahan TPA I Sukawinatan
tinggal 45%, sedangkan TPA II Karya Jaya tinggal 70%. Perkiraan
sisa waktu layanan kedua TPA tinggal 10 s.d 15 tahun lagi.
6. TPA II Karya Jaya berada di atas lahan rawa (
low-land
), dengan
jarak
landfill
dengan lapisan
akuifer
< 4m, sedangkan pola
operasional yang dilakukan masih
open dumping
, menyebabkan
potensi pencemaran terhadap air tanah dan permukaan sangat
tinggi
4. Terbatasnya program kampanye dan edukasi bidang persampahan
dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat.
5. Belum banyaknya investasi swasta sebagai operator dalam
pengelolaan persampahan.
6. Gaya hidup konsumtif masyarakat Kota Palembang
Dari pengamatan kami, terdapat beberapa perubahan atau kebijakan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan Kota Palembang untuk mendukung
semua hal diatas diantaranya :
1. TPS Mandiri, salah satu upaya terobosan pengelolaan sampah di
Kota Palembang
Dimana keenam hal diatas dapat diadopsi untuk pengembangan Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung
BAB III
ANALISIS NILAI KEUNGGULAN
Dalam bab ini, akan disampaikan analisis nilai keunggulan dari
masing-masing Locus, berdasarkan hal-hal yang dapat diambil sebagaimana pengamatan
masing-masing peserta Diklat PIM IV baik yang tampak secara fisik maupun tidak.
A. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Palembang
Beberapa perubahan atau kebijakan yang dilaksanakan oleh Kantor
Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Palembang diantaranya :
1. Pengelolaan
pengaduan/keluhan
dalam
pelayanan
Kantor
Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palembang melalui saluran lisan,
tertulis maupun
online
7. Sosialisasi program serta kegiatan Kantor Pelayanan Perijinan
Terpadu Kota Palembang melalui berbagai media lokal.
Dari pilihan di atas, dapat diungkap beberapa nilai keunggulan yang dapat
diadopsi maupun diadaptasi dalam proyek perubahan yaitu :
1. Selalu terbuka dan menjadi pendengar dari masyarakat, serta
menindaklanjuti dan memberikan solusi secara efektif dan efisien
2. Pemenuhan kompetensi sesuai tugas serta kewajiban, serta
pemberlakuan
Reward and Punisment
secara optimal
3. Kreatif dan Inovasi untuk menerapkan kemajuan teknologi informasi
dalam rangka pemberian pelayanan.
Dari pilihan di atas, dapat diungkap beberapa nilai keunggulan yang dapat
diadopsi maupun diadaptasi dalam proyek perubahan yaitu :
1. Pelayanan yang cepat, tanggap dan informatif
2. Penyiapan dan pemanfaatan data serta arsiparis secara optimal
3. Inovasi untuk menerapkan kemajuan teknologi informasi dalam
rangka akses data serta pelayanan diatas.
D. Dinas Kebersihan Kota
Beberapa perubahan atau kebijakan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kebersihan Kota Palembang diantaranya :
1. TPS Mandiri, salah satu upaya terobosan pengelolaan sampah di
Kota Palembang
7. Memberikan reward kepada pasukan kuning,
antara lain
mengadakan kuis berhadiah dan pemberian naik haji gratis, dimana
tahun ini direncanakan untuk memberangkatkan sebanyak 50 orang
Dari pilihan di atas, dapat diungkap beberapa nilai keunggulan yang dapat
diadopsi maupun diadaptasi dalam proyek perubahan yaitu :
1. Kreatif dan Inovatif dalam pengungkapan ide serta pelaksanaannya
2. Bekerja sama serta delegasi tugas yang optimal
3. Kolaborasi dan koordinasi antar unit/instansi/SKPD
4. Integritas tinggi dalam menjalankan tugas serta kewajiban
5. Merangkul serta bersahabat dengan mitra kerja
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kemajuan Kota Palembang sangat terkait dengan adanya komitmen
dan dukungan dari Wali Kota Palembang serta didukung sepenuhnya oleh
SKPD dan masyarakat. Beberapa inovasi yang dikembangkan oleh tiga
SKPD yaitu KPPT, BKD dan Diklat serta Dinas Kebersihan seperti :
1. KPPT Kota Palembang sudah melaksanakan Pelayanan Publik
berdasarkan Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Sudah
menerapkan SPIPISIE secara optimal, adanya reward bagi pegawai
berupa Tunjangan Perbaikan Penghasilan, Pengaduan melalui lisan,
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan adalah
peserta dapat mengadopsi dan mengadaptasi kebijakan dan perubahan
yang sudah dilakukan oleh ketiga SKPD di atas dengan mempersiapkan
komitmen serta dukungan penuh dari pimpinan, usaha/strategi untuk
melaksanakan perubahan, penyiapan serta seleksi SDM dan payung
hukum sebagai dasar untuk meningkatkan kinerja dimasing-masing SKPD.
DAFTAR PUSTAKA
Provinsi Bali, 2014. Petunjuk Pelaksanaan Bechmarking / Best Practice. Denpasar
: Balai Diklat Provinsi Bali
Kota Palembang. 2014. Website Kota Palembang. (online). Available :
www.palembang.go.id. Diakses pada tanggal 25 Juni 2014
KPPT Kota Palembang. 2014. Handout Presentasi KPPT Kota Palembang
BKD Kota Palembang.2014. Handout Presentasi BKD Kota Palembang
DKK Palembang,2014. Handout Presentasi DKK Palembang
IDENTIFIKASI PROYEK PERUBAHAN
No
Aspek
Narasumber
Kondisi Bechmarking
1
KANTOR
PELAYANAN
PERIJINAN
TERPADU
KOTA
PALEMBANG
1. Staf Ahli
2. Amarudin Sandi,
S.STP, M.Si
(kasi Pelayanan
KPPT)
3. Jani,SE,M.Si
(Kasi Informasi
dan
Pengembangan
Kinerja
Berdiri Pada Tanggal 15 Juli 2010
A ORGANISASI
1
Visi
Terselenggaranya pelayanan prima perijinan dan
perijinan menuju palembang Emas 2018
2
Misi
1. Meningkatkan citra pelayanan perijinan dan non
perijinan yang baik
tentang SOP
4. Keputusan Walikota Palembang Nomor 20
Tahun 2012 tentang Mekanisme penanganan
pengaduan masyarakat pada KPPT Kota
Palembang
5. Keputusan Kepala KPPT Nomor 4 Tahun 2011
tentang SOP loket pengaduan
5
Pakaian Kerja
Keputusan Walikota Palembang Nomor 189 Tahun
2012 :
Tidak memakai pakaian kerja yang sama dengan
staf Pemerintahan Kota Palembang
6
Proses
Pengaduan
Proses :
a. Lisan : melalui telepon dan petugas loket
pengaduan
b. Tertulis : melalui surat dan mengisi formulir
pengaduan
c. online : melalui email, W ebsite dan formulir
pengaduan pada touchscreen
4. SMA
: 2 orang
2
Kompetensi
Pegawai
1. Pelatihan Spipisie (penanaman modal)
a. Pelatihan dasar : 21 orang
b. Pelatihan lanjutan : 10 orang
3
Sistem
Rekrutmen
Melalui Fit & Propertest dengan tahapan test
sebagai berikut :
1. Psikotest
2. Test Potensi Akademik (TPA)
3. Wawancara
4. Wawancara dengan Walikota Palembang
4
Insentif
/Tunjangan
Perbaikan
Penghasilan
1. Golongan II : Rp. 4 Juta
2. Golongan III (staf) : Rp. 6 juta
3. Aselon IV : Rp. 10 juta
5
Kegiatan
Tambahan
a) Diklat Peningkatan kapasitas aparatur
b) Outbound
c) Training ISO
d) Pengembangan diri
e) Training SIPPERI
f) Pelatihan Bela Negara
paket terdiri dari 2-3 jenis ijin :
1. Ijin gangguan
2. Ijin Usaha Industri
3. Tanda Daftar Perusahan
5
Penghapusan
Calo
Surat Edaran Wali Kota Palembang Nomor
29/SE/2013 tentang Larangan percaloan/perantara
dibidang perijinan bagi PNS dan Non PNS di
Lingkungan Pemkot Palembang.
Salah satu ketentuan tersebut :
1. Kriteria penerima kuasa :
a. Perusahan : harus ada surat tugas dan kuasa
dari Perusahan
b. Perseorangan : ada surat keterangan dari RT
6
Layanan Mobile
KPPT Keliling dengan Sasaran :
a) Mall
b) Pasar
c) Kecamatan
Dengan layanan yang diberikan sebagai berikut :
a) Layanan informasi ijin
SPM
11 Sosialisasi media
Sosialisasi tentang jenis dan proses perijinan
melalui media :
1. Iklan layanan masyarakat di TV Swasta lokal
2. Harian lokal dan majalah organisasi
3. Harian online (tribun news, antara news)
4. Talk show radio lokal
B
BADAN
KEPEGAWAIAN
DAERAH,
PENDIDIKAN
DAN LATIHAN
Kurniawan,AP,M,Si
(Kepala BKDKota
Palembang)
1.
ASPEK
KINERJA
ORGANISASI
-
VISI
Pelayanan dan manajemen Kepegawaian yang
berkualitas menuju terciptanya PNS yang
-
SOP Prosedur
Layanan
Pelayanan Kepegawaian Terpadu Satu Pintu :
Upaya untuk mewujudkan pelayanan kepegawaian
yang mudah, cepat, tepat, terukur,
accountable
dan
transparan melalui sistem pelayanan terpadu satu
pintu (PTSP)
2
TATA KELOLA
-Kegiatan
Perubahan
1. Melakukan perubahan pada bentuk dan pola
pelayanan loket BKD dan Diklat
2. Melaksanakan pelatihan pelayanan bagi SDM
yang bertugas di bagian loket
3. Pembuatan bank data base kepegawaian Kota
Palembang untuk mempermudah pengajuan
administrasi kepegawaian (Kenaikan Pangkat,
Mutasi, Gaji Berkala dll)
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi web site
untuk akses data pegawai, pengaduan dll
(1)Pengendalian lingkungan hidup berskala
Kab./Kota merupakan kewenangan Kab./Kota
4. PERDA
No.27
Tahun
2011
tentang
Pengelolaan
dan
Retribusi
Kebersihan/Persampahan
-
Target dalam
Perencanaan
Persampahan
1. Cakupan pelayanan minimal 70% pada tahun
2015.
2. Pengurangan volume sampah melalui
program 3R sebesar 20%.
3. Peningkatan pola operasional TPA dari
open
dumping
(eksisting) menjadi
sanitary landfill.
4. Adipura Kencana
-
Latar Belakang
Perubahan
Tahun 2006 mendapatkan predikat Kota Terjorok
se-Indonesia, lalu mendapatkan Tropi Adipura 7
kali berturut-turut dan terakhir mendapatkan Tropi
Adipura Kencana bersama 2 kota lainnya yaitu
Tangerang dan Surabaya
-
Road Map
Pengelolaan
Sampah (2014
–
2017)
REGULASI:
•
Revisi Kebijakan Manajemen Pengelolaan
Sampah
•
Peningkatan Mekanisme Hukum dan
•
Instalasi Pengolahan Air Lindi
•
Pengololaan Sampah menjadi kompos
-Kegiatan
Perubahan
1.
TPS Mandiri, salah satu upaya terobosan
pengelolaan sampah di kota Palembang
2.
Mengupayakan keterlibatan stakeholder
baik Siswa SD, Masyarakat, SKPD/Dinas
3.
Koordinasi horizontal dalam upaya
melibatkan partisipasi SKPD/Dinas, dengan
menerbitkan SK Bersama disetujui oleh
Wali Kota
4.
Turun langsung ke lapangan secara berkala
sesuai wilayah pemantauan untuk
mendapatkann perkembangan terkini
kondisi
5.
Memberdayakan SDM untuk berpikir kreatif
serta menumbuhkan rasa memiliki
6.
Memperlakukan keterlibatan stakeholder
sebagai Mitra Kerja, bukan anak buah
-Sarpras
1. Tempat Pembuangan Akhir di dalam kota
seluas 25 Ha
2. 99 Angkutan dengan rincian 73 Dumptruck
Sumber Daya
1.158 orang dengan jam kerja pk. 7.00 s/d 23.00
pencemaran terhadap air tanah dan
permukaan sangat tinggi
7. Terbatasnya sarana
–
prasarana TPA
menyebabkan masih terjadinya
pencemaran air tanah, udara, gangguan
lalat dan tikus, debu dan sampah ringan,
kebakaran dan asap, estetika dan
kebisingan, juga beberapa kali terjadi
gangguan operasional akibat amblesnya
alat berat.
-
Permasalahan
Non Teknis
1. Keterbatasan biaya investasi dan operasi
pemeliharaan.
2. Rendahnya kontribusi dari retribusi sampah
terhadap anggaran biaya Dinas, dan
tingginya subsidi APBD.
3. Rendahnya tingkat kesadaran mayarakat
dalam pola penanganan sampah 3R.
4. Terbatasnya program kampanye dan
edukasi bidang persampahan dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat.
5. Belum banyaknya investasi swasta sebagai
operator dalam pengelolaan persampahan.
6. Gaya hidup konsumtif masyarakat kota
41
ANALISIS HASIL BENCHMARKING
(Rekap Nilai Keunggulan Lokus Benchmarking)
NO. NILAI KEUNGGULAN
KEMUNGKINAN PENERAPAN PADA PROYEK PERUBAHAN
PENJELASAN / ANALISIS POTENSI MASALAH
SOLUSI ADOPSI ADAPTASI TIDAK KELEBIHAN KEKURANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Pengelolaan pengaduan/ keluhan dalam pelayanan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palembang melalui saluran lisan, tertulis maupunonline
√
Kreatif dan Inovatif untuk menerapkan kemajuan teknologi informasi dalam rangka pemberian pelayanan Ketidaksiapan infrastruktur koneksi salluran online Penyiapan Infrastruktur secara optimal serta komitmen pelaksana 2. Pendaftaran Teknologi
Informasi web site untuk permohonan perijinan secaraonline (selama 24 jam), tanpa calo
√
Pelayanan yang cepat, tanggap dan informatif
Ketidaksiapan stakeholder untuk memanfaatkan teknologi Sosialisasi serta pelatihan bagi yang berminat
3. Pembuatan bankdata base kepegawaian Kota
Palembang untuk
mempermudah pengajuan administrasi kepegawaian (kenaikan pangkat, mutasi, gaji berkala dan lain-lain)
√
Penyiapan dan pemanfaatan data serta arsiparis secara optimal Waktu penyelesaian agak lama mengingat jumlah pegawai di kab.Badung mencapai 13.021 orang Memanfaatkan Bantuan pihak ke-3 melalui pelelangan paket kegiatan 4. Peningkatan kompetensi pegawai secara berkala dalam tujuannya untuk memberikan pelayanan secara optimal, serta sistem atau pola Rekrutmen Tenaga KPPT melalui mekanismefit & propertest .
√
Pemenuhan kompetensi sesuai tugas serta kewajiban, serta pemberlakuan Reward and Punisment secara optimal
42
pegawai, dengan pemberian Insentif atau Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP)
√ memikirkan side jobtambahan untuk menambah penghasilan Pimpinan serta pemegang kebijakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 6. Memberdayakan SDM untuk berpikir kreatif serta
menumbuhkan rasa memiliki
√
7. Memperlakukan keterlibatan stakeholder sebagai Mitra Kerja, bukan anak buah
√
8. Melaksanakan pelatihan pelayanan bagi SDM yang bertugas di bagian loket
√
9. Memberikanreward kepadap asukankuning, al/
mengadakankuisberhadiahd anpemberian haji gratis
√
Kreatif dan Inovatif dalam pengungkapan ide serta
pelaksanaannya 10. Melakukan perubahan pada
bentuk dan pola pelayanan
loket BKD dan Diklat √
Selalu terbuka dan menjadi pendengar dari masyarakat, serta menindaklanjuti dan memberikan solusi secara efektif dan efisien
11. Penambahan sarpras meliputi 14 loket pelayanan dengan rincian 9 (sembilan) loket pendaftaran, 1 (satu) loket pengaduan dan 4 (empat) loket pengambilan
√
Pelayanan yang cepat, tanggap dan informatif
12. Penyediaan fasilitas untuk kaum difabel, antara lain ramp dan alat bantu khusus (kursi roda)
√ Bertindak adil dan tidakdiskriminatif pada semua golongan masyarakat 13. Turun langsung ke lapangan
secara berkala sesuai wilayah pemantauan untuk mendapatkan
√
Integritas tinggi dalam menjalankan tugas serta kewajiban