• Tidak ada hasil yang ditemukan

Postulat Koch

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Postulat Koch"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

POSTULAT KOCH POSTULAT KOCH

(Laporan Praktikum Bioekologi Penyakit Tumbuhan) (Laporan Praktikum Bioekologi Penyakit Tumbuhan)

Oleh Oleh

Amichitia Wahyu Saputri Amichitia Wahyu Saputri

1214121018 1214121018 JURUSAN AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 2013

(2)

I.

I. PENDAHULUANPENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Penyakit pada tanaman biasanya timbul dari adanya kontaminasi terhadap Penyakit pada tanaman biasanya timbul dari adanya kontaminasi terhadap

mikroorganisme. Contoh dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit mikroorganisme. Contoh dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit adalah bakteri, cendawan, dan virus.

adalah bakteri, cendawan, dan virus. Penyakit pad ataman tibul karena Penyakit pad ataman tibul karena lingkunganlingkungan nya mendukung untuk pertumbuhan pathogen yang menempel

nya mendukung untuk pertumbuhan pathogen yang menempel di tumbuhan inang.di tumbuhan inang. Biasanya suatu penyak

Biasanya suatu penyakit tanaman langsung bisa dit tanaman langsung bisa diidentifikasi dengan iidentifikasi dengan pengamatanpengamatan sederhana dari sampel tanaman yang sakit. Namun, ada juga beberapa penyakit sederhana dari sampel tanaman yang sakit. Namun, ada juga beberapa penyakit yang sulit untuk diidentifikasi patogennya. Oleh karena

yang sulit untuk diidentifikasi patogennya. Oleh karena itu, diperlukanitu, diperlukan didentifikasi untuk mengetahui pathogen penyebab dari penyakit ters didentifikasi untuk mengetahui pathogen penyebab dari penyakit ters ebut.ebut.

Dengan metode Postulat Koch kita dapat

Dengan metode Postulat Koch kita dapat mengidentifikasi suatu pathogen yangmengidentifikasi suatu pathogen yang tidak diketahui yang menyebabkan penyakit tersebut .Dalam metode postulat tidak diketahui yang menyebabkan penyakit tersebut .Dalam metode postulat Koch ini tahapan yaitu is

Koch ini tahapan yaitu isolasi untuk menumbuhkan atau membiakan patogenolasi untuk menumbuhkan atau membiakan patogen kedalam media buatan (PDA), kemudian dilakukan

kedalam media buatan (PDA), kemudian dilakukan inokulasi untuk mengetahuiinokulasi untuk mengetahui gelaja pada tanaman inang sama dengan gejala yang diidentifikasi , setelah gelaja pada tanaman inang sama dengan gejala yang diidentifikasi , setelah itu diitu di reisolasi mengidentikifaksi biakan yang sama yang sudah dinokulasi dan terakhir reisolasi mengidentikifaksi biakan yang sama yang sudah dinokulasi dan terakhir identifikasi dimana proses terakhir yang dilakukan untuk mengetahui penyakit identifikasi dimana proses terakhir yang dilakukan untuk mengetahui penyakit  pada tanaman inang yang sakit sama deng

 pada tanaman inang yang sakit sama dengan yang diidentifikasi.an yang diidentifikasi. 1.2

1.2 TUJUANTUJUAN

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah : Adapun tujuan dari praktikum ini adalah : 1.

1. Untuk mengidentifikasipenyakit dan gejala pada tanaman sansivera denganUntuk mengidentifikasipenyakit dan gejala pada tanaman sansivera dengan Postulat Koch

Postulat Koch 2.

2. Mengetahui tahapan dalam Postulat KochMengetahui tahapan dalam Postulat Koch 3.

3. Untuk membuktikan bahwa hasil isolasi pathogen Untuk membuktikan bahwa hasil isolasi pathogen yang menyebabkanyang menyebabkan  penyakit dan menimbulkan

(3)

II.

II. METODELOGI PERCOBAANMETODELOGI PERCOBAAN

2.1

2.1 ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN

Adapun alat yang dipakai dalam praktikum ini adalah cawan petri , jarum Adapun alat yang dipakai dalam praktikum ini adalah cawan petri , jarum inokulasi, Bunsen , mikroskop, laminar air flow, labu elenmeyer, jarum pentul, inokulasi, Bunsen , mikroskop, laminar air flow, labu elenmeyer, jarum pentul,  plastic wrap , kapas, label , isolasi, wadah, pisau, dan g

 plastic wrap , kapas, label , isolasi, wadah, pisau, dan gunting.unting. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu tanaman sansivera

Sedangkan bahan yang digunakan yaitu tanaman sansivera yang terkenayang terkena antraknosa, tanaman sansivera yang sehat, media PDA, alcohol ,

antraknosa, tanaman sansivera yang sehat, media PDA, alcohol , 2.2

2.2 CARA KERJACARA KERJA

Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum kali ini adalah : Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum kali ini adalah : 

 AsoasiasiAsoasiasi 

 Disiapkan alat dan bahanDisiapkan alat dan bahan 

 Diambil bagian tanaman yang ada di tanaman sansivera untuk dilihat diDiambil bagian tanaman yang ada di tanaman sansivera untuk dilihat di  bawah mikroskop

 bawah mikroskop 

 Diambil kaca preparat dan diberi air sedikit dan ditaruh sedik bagianDiambil kaca preparat dan diberi air sedikit dan ditaruh sedik bagian tanaman yg sudah diambil

tanaman yg sudah diambil 

 Dilihat pathogen nyaDilihat pathogen nya 

 Difoto dan digambarDifoto dan digambar

 IsolasiIsolasi 

 Disiapkan tanaman sansivera yang terkena antraknosaDisiapkan tanaman sansivera yang terkena antraknosa 

 Dipotong kecil pada sansivera yang sakitDipotong kecil pada sansivera yang sakit 

 Dimasukan kedalam aquades potongan tersebutDimasukan kedalam aquades potongan tersebut 

 Setelah itu dimasukan kedalam larutan kloroknatau NaCl selama 30 detikSetelah itu dimasukan kedalam larutan kloroknatau NaCl selama 30 detik dengan konsentrasi 0,5%

dengan konsentrasi 0,5% 

 Dimasukan kembali kedalam aquadesDimasukan kembali kedalam aquades 

 Diletakkan ke media PDA yang sudah ada didalam cawan petri ,Diletakkan ke media PDA yang sudah ada didalam cawan petri , delakukan di laminar air flow

delakukan di laminar air flow 

 Ditutup dan dirapatkan dengan plastic warpDitutup dan dirapatkan dengan plastic warp 

(4)

 InokulasiInokulasi 

 Disiapkan alat dan bahanDisiapkan alat dan bahan 

 Diamati dengan kaca preparat, jika patogan yang menyerang sam denganDiamati dengan kaca preparat, jika patogan yang menyerang sam dengan  pathogen yang terdapat pada tanaman , mak

 pathogen yang terdapat pada tanaman , maka dilanjutkan inokulasia dilanjutkan inokulasi 

 Kemudian sansivera yang sehat dicuci dengan larutan klorok selama 30Kemudian sansivera yang sehat dicuci dengan larutan klorok selama 30 detik

detik 

 Setelah itu ditiriskan dan diletakan di atas tisu basahSetelah itu ditiriskan dan diletakan di atas tisu basah 

 Kemudian diletakan nampan yang sudah berisi tisu basah dan sedotanKemudian diletakan nampan yang sudah berisi tisu basah dan sedotan 

 Sansivera dilukai sedikitSansivera dilukai sedikit 

 Diambil pathogen yang ada di biakanDiambil pathogen yang ada di biakan 

 Setelah itu taruh patohen di atas luka yang telah dibuat di atas sansiveraSetelah itu taruh patohen di atas luka yang telah dibuat di atas sansivera 

 Kemudian tutup dengan plastic warpKemudian tutup dengan plastic warp 

 Diamati setiap hariDiamati setiap hari

 Re- isolasiRe- isolasi 

 Setelah diinokulasiSetelah diinokulasi 

 Dilihat apakah tanaman tersebut terserang dengan pathogen nya di bawahDilihat apakah tanaman tersebut terserang dengan pathogen nya di bawah mikroskop

mikroskop 

 Setelah itu ditaruh di kaca preparatSetelah itu ditaruh di kaca preparat 

 Kemudian diamati dibawah mikroskop apakah pathogen yang ada Kemudian diamati dibawah mikroskop apakah pathogen yang ada didi media sama dengan di tanaman yang sakit

media sama dengan di tanaman yang sakit

 Inokulasi ( pada tanaman hidup)Inokulasi ( pada tanaman hidup) 

 Disiapkan alat dan bahanDisiapkan alat dan bahan 

 Sansivera yang sehat dilukai dengan jarum pentulSansivera yang sehat dilukai dengan jarum pentul 

 Kemudian ambil biakan pathogen yang terdapat di media pdaKemudian ambil biakan pathogen yang terdapat di media pda 

 Setelah itu di tutup dengan kapas basahSetelah itu di tutup dengan kapas basah 

 Di rekatkan agar tidak lepasDi rekatkan agar tidak lepas 

 Disiram dan diamati setiap hariDisiram dan diamati setiap hari

 IdentifikasiIdentifikasi 

 Setelah diinokulasi kembali pada tanaman sehatSetelah diinokulasi kembali pada tanaman sehat 

 Dilihat apakah tanaman tersebut terserang dengan pathogen nya di bawahDilihat apakah tanaman tersebut terserang dengan pathogen nya di bawah mikroskop

mikroskop 

 Setelah itu ditaruh di kaca preparatSetelah itu ditaruh di kaca preparat 

 Kemudian diamati dibawah mikroskop apakah pathogen Kemudian diamati dibawah mikroskop apakah pathogen yang ada diyang ada di media sama dengan di tanaman yang sakit

media sama dengan di tanaman yang sakit 

(5)

III.

III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASANHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1

3.1 Hasil PengamatanHasil Pengamatan

Adapun hasil dari pengamatan praktikum kali ini adalah : Adapun hasil dari pengamatan praktikum kali ini adalah :

Gambar Keterangan

Gambar Keterangan

Tanaman sansivera yang terkena Tanaman sansivera yang terkena  penyakit antraknosa. Yang akan d  penyakit antraknosa. Yang akan dii identifikasi penyebab dan gejalanya. identifikasi penyebab dan gejalanya.

Pathogen yang menyerang tanaman Pathogen yang menyerang tanaman sansivera , ini pada tahap asosiasi sansivera , ini pada tahap asosiasi dilihat pathogen yang mnyerang dilihat pathogen yang mnyerang

tanaman inang tanaman inang

(6)

Tahap isolasi , pada tahap ini Tahap isolasi , pada tahap ini dilakukan dengan menginkubasi dilakukan dengan menginkubasi  potongan sanvivera yang terkena  potongan sanvivera yang terkena  penyakit ke dalam media buatan. Dan  penyakit ke dalam media buatan. Dan

di buat dalam formasi segitiga di buat dalam formasi segitiga

Tahap inokulasi , menginfeksikan Tahap inokulasi , menginfeksikan

 pathogen pada tahap isolasi ke  pathogen pada tahap isolasi ke tanaman yang sehat , tahap ini gagal tanaman yang sehat , tahap ini gagal karena pathogen tidak menyerang karena pathogen tidak menyerang

tanaman inang tanaman inang

Tahap inokulasi yang kedua dengan Tahap inokulasi yang kedua dengan tanaman hidup , tahap ini berhasil , tanaman hidup , tahap ini berhasil ,  pathogen menyerang ketanaman  pathogen menyerang ketanaman inang.pada tahap ini kapas harus selau inang.pada tahap ini kapas harus selau dibasahi setiap hari agar kelembaban dibasahi setiap hari agar kelembaban terjaga dan pathogen dapat menyerang terjaga dan pathogen dapat menyerang

tanamn inang. tanamn inang.

(7)

Hasil dari proses inukulasi , pathogen Hasil dari proses inukulasi , pathogen

menyerang tanaman inang menyerang tanaman inang

Hasil mengidentifikasi dari hasil yang Hasil mengidentifikasi dari hasil yang

diatas yang dilihat di bawah diatas yang dilihat di bawah mikroskop bahwa pathogen yang mikroskop bahwa pathogen yang menyerang tanaman tersebut sama menyerang tanaman tersebut sama dengan pathogen pada tahap asosiasi dengan pathogen pada tahap asosiasi

Tahap

Tahap reisolasi , reisolasi , dilakukan dilakukan isolasiisolasi kembali pada tanaman inang yang kembali pada tanaman inang yang terserang agar diketahui penyebab terserang agar diketahui penyebab  penyakit nya sama atau tidak dari yang  penyakit nya sama atau tidak dari yang

awal. awal.

(8)

Hasil dari reisolasi dengan melihat Hasil dari reisolasi dengan melihat dibawah mikroskop , bentuk dari dibawah mikroskop , bentuk dari  pathogen yang meny

 pathogen yang menyerang tanamanerang tanaman inang sama dengan pathogen pada inang sama dengan pathogen pada

tahap ini. tahap ini.

Gambar

Gambar Tangan Tangan KeteranganKeterangan

Bentuk spesifik dari pathogen yang Bentuk spesifik dari pathogen yang menyerang tanaman inang

menyerang tanaman inang yangyang dilakukan pada metode postulat koch dilakukan pada metode postulat koch

3.2

3.2 PembahasanPembahasan

Dalam praktikum ini dengan menggunakan metode postulat Koch untuk Dalam praktikum ini dengan menggunakan metode postulat Koch untuk menentukan pathogen yang belum diketahui dilakukan dengan 4 tahap menentukan pathogen yang belum diketahui dilakukan dengan 4 tahap yaituyaitu asosiasi, isolasi , inokulasi dan reisolas

asosiasi, isolasi , inokulasi dan reisolasi dengan jangka waktu pengamatan selamai dengan jangka waktu pengamatan selama 5 minggu.

5 minggu.

Tahap pertama dilakukan dengan meng asosiasi atau mencari gejala penyakit dan Tahap pertama dilakukan dengan meng asosiasi atau mencari gejala penyakit dan tanda penyakit (pathogen) pada tanaman yang sakit , setelah diketahuin gejala dan tanda penyakit (pathogen) pada tanaman yang sakit , setelah diketahuin gejala dan tanda nya dilakukan lah isolasi pada tanaman tersebut dengan menginkubasi

tanda nya dilakukan lah isolasi pada tanaman tersebut dengan menginkubasi  potongan bagian tanaman y

 potongan bagian tanaman yang sakit di media buatan selama 7 hari, pada tahap iniang sakit di media buatan selama 7 hari, pada tahap ini dilakukan pengamatan pada hari ke 1 dan keempat. Pada hari keempat dilihat dilakukan pengamatan pada hari ke 1 dan keempat. Pada hari keempat dilihat  banyak dari cawan setiap kelompok di tumb

 banyak dari cawan setiap kelompok di tumbuhi jamur atau terinfeksi , dan adauhi jamur atau terinfeksi , dan ada  beberapa yang sedikit terkena jamur dan d

 beberapa yang sedikit terkena jamur dan dilakukan secara cepat pemindahan agarilakukan secara cepat pemindahan agar tidak terinfeksi.

(9)

Pada minggu kedua yaitu tahap kedua setelah dilakukan isolasi maka dilihat Pada minggu kedua yaitu tahap kedua setelah dilakukan isolasi maka dilihat  berhasil dan dilanjutkan ke tahap inoku

 berhasil dan dilanjutkan ke tahap inokulasi dimana menginfeksi tanaman sehatlasi dimana menginfeksi tanaman sehat dengan pathogen hasil isolasi dengan tujuan mendapatkan gejala yang sama dengan pathogen hasil isolasi dengan tujuan mendapatkan gejala yang sama

dengan tahap asosiasi. Sebelum menginfeksi tanaman atau inokulasi,biakan dilihat dengan tahap asosiasi. Sebelum menginfeksi tanaman atau inokulasi,biakan dilihat terlebih dahulu dibawah mikroskop apakah benar pathogen

terlebih dahulu dibawah mikroskop apakah benar pathogen yang menyebabkanyang menyebabkan gejala penyakit sam dengan pada tahap asosiasi, maka jika benar dilakukanlah gejala penyakit sam dengan pada tahap asosiasi, maka jika benar dilakukanlah tahap inokulasi. Dilakukan dalam 2 minggu , pad

tahap inokulasi. Dilakukan dalam 2 minggu , pada minggu pertama menggunakana minggu pertama menggunakan sansivera yang mati atau dilepas dari pert

sansivera yang mati atau dilepas dari pertanaman , dan hasil nya gagal , pathogenanaman , dan hasil nya gagal , pathogen tidak menyebar ke tanaman inang

tidak menyebar ke tanaman inang yang diinfeksi, dan pada minggu yang keduayang diinfeksi, dan pada minggu yang kedua dilakukan dengan sansivera yang hidup dan hasilnya

dilakukan dengan sansivera yang hidup dan hasilnya berhasil , pathogenberhasil , pathogen

menyerang ketanaman inang , maka setelah itu dapat dilakukan tahap reisolasi. menyerang ketanaman inang , maka setelah itu dapat dilakukan tahap reisolasi.

Pada tahap reisolasi dilakukan dengan mengisolasi kembali patogen hasil Pada tahap reisolasi dilakukan dengan mengisolasi kembali patogen hasil inokulasi untuk mendapatkan biakan patogen yang sama dengan tahap

inokulasi untuk mendapatkan biakan patogen yang sama dengan tahap isolasi keisolasi ke dalam media buatan , maka setelah didapatkan tanaman

dalam media buatan , maka setelah didapatkan tanaman yang terinfeksi , tanamanyang terinfeksi , tanaman tersebut dipotong bagian kecil yang terkena infeksi untuk dilakukan reisolasi tersebut dipotong bagian kecil yang terkena infeksi untuk dilakukan reisolasi ,diamati setiap hari. Dan hasilnya rata

,diamati setiap hari. Dan hasilnya rata

 – 

 – 

 rata cawan terkena infeksi , ada beberapa rata cawan terkena infeksi , ada beberapa yang tidak dan itu dikatakan berhasil dan setelah dilihat pathogen nya dibawah yang tidak dan itu dikatakan berhasil dan setelah dilihat pathogen nya dibawah mikroskop, pathogen yang meny

mikroskop, pathogen yang menyerang tanaman inang awal sama pada tahap erang tanaman inang awal sama pada tahap ini.ini.

Dalam Postulat-postulat Koch disebutkan, untuk menetapkan suatu organisme Dalam Postulat-postulat Koch disebutkan, untuk menetapkan suatu organisme sebagai penyebab penyakit, maka organisme tersebut harus memenuhi sejumlah sebagai penyebab penyakit, maka organisme tersebut harus memenuhi sejumlah syarat. Pertama,ditemukan pada semua kasus dari penyakit yang telah

syarat. Pertama,ditemukan pada semua kasus dari penyakit yang telah

diperiksa.Kedua, telah diolah dandipelihara dalam kultur murni (pure culture). diperiksa.Kedua, telah diolah dandipelihara dalam kultur murni (pure culture). Ketiga, mampu membuat infeksi asli (originalinfection), meskipun sudah Ketiga, mampu membuat infeksi asli (originalinfection), meskipun sudah  beberapa generasi berada dalam kultur. Keempat, dapat diperolehkembali dari  beberapa generasi berada dalam kultur. Keempat, dapat diperolehkembali dari

hewan yang telah diinokulasi dan dapat dikulturkan

hewan yang telah diinokulasi dan dapat dikulturkan kembali (Hakikah, 2010).kembali (Hakikah, 2010).

Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metoda la

Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metoda laboratorium danboratorium dan

menentukan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikrobaspesifik menentukan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikrobaspesifik merupakan penyebab penyakit tertentu. Kriteria ini dikenal dengan postulat Koch merupakan penyebab penyakit tertentu. Kriteria ini dikenal dengan postulat Koch yaitu:

(10)

 Mikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi dengan penyakitMikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi dengan penyakit yangditimbulkan.

yangditimbulkan.

 Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murniMikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni dilaboratorium.

dilaboratorium.

 Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada tanaman yang sesuai dapatBiakan murni tersebut bila diinjeksikan pada tanaman yang sesuai dapat menimbulkan penyakit.

menimbulkan penyakit.

 Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari tanaman Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari tanaman yang telahyang telah terinfeksitersebut (Purnomo ,2013).

terinfeksitersebut (Purnomo ,2013).

Teknik Postulat Koch meliputi empat tahapan, yaitu asosiasi, isolasi, inokulasi, Teknik Postulat Koch meliputi empat tahapan, yaitu asosiasi, isolasi, inokulasi, danreisolasi. Asosiasi yaitu menemukan gejala penyakit dengan tanda penyakit danreisolasi. Asosiasi yaitu menemukan gejala penyakit dengan tanda penyakit (pathogen) padatanaman atau bagian tanaman yang sakit. Isolasi yaitu membuat (pathogen) padatanaman atau bagian tanaman yang sakit. Isolasi yaitu membuat  biakan murni pathogen padam

 biakan murni pathogen padamedia buatan (pemurnian biakan). Inokulasi adalahedia buatan (pemurnian biakan). Inokulasi adalah menginfeksi tanaman sehat dengan pathogen hasil isolasi dengan tujuan

menginfeksi tanaman sehat dengan pathogen hasil isolasi dengan tujuan mendapatkan gejala yang sama dengan tahap asosiasi.Reisolasi

mendapatkan gejala yang sama dengan tahap asosiasi.Reisolasi yaitu mengisolasiyaitu mengisolasi kembali patogen hasil inokulasi untuk mendapatkan biakan pato

kembali patogen hasil inokulasi untuk mendapatkan biakan pato gen yang samagen yang sama dengan tahap isolasi (Gilang, 2012).

dengan tahap isolasi (Gilang, 2012).

Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan mikroorganisme Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di laboratorium.Proses isolasi ini menjadi penting dalam mempelajari identifikasi laboratorium.Proses isolasi ini menjadi penting dalam mempelajari identifikasi mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi (Sarles, 1956).

mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi (Sarles, 1956).

Prinsip kerja isolasi bakteri cukup sederhana

Prinsip kerja isolasi bakteri cukup sederhana yakni dengan menginokuyakni dengan menginokulasikanlasikan sejumlah kecil bakteri pada suatu medium tertentu yang dapat menyusung sejumlah kecil bakteri pada suatu medium tertentu yang dapat menyusung kehidupan bakteria. Sejumlah kecil bakteri ini didapat dari bermacam-macam kehidupan bakteria. Sejumlah kecil bakteri ini didapat dari bermacam-macam tempat tergantung dari tujuan inokulasi. Dalam kajian mikrobiologi yang tempat tergantung dari tujuan inokulasi. Dalam kajian mikrobiologi yang  berhubungan deng

 berhubungan dengan sumber bakteri adalah mikrobia tanah, air, makanan danan sumber bakteri adalah mikrobia tanah, air, makanan dan udara (Talaro, 1999).

udara (Talaro, 1999).

Pemahaman mengenai bakteri yang diinokulasikan merupakan hal yang wajib. Pemahaman mengenai bakteri yang diinokulasikan merupakan hal yang wajib. Inokulasi bakteri termasuk pula di dalamnya adalah prinsip untuk membuat Inokulasi bakteri termasuk pula di dalamnya adalah prinsip untuk membuat

(11)

lingkungan medium menjadi semirip mungkin dengan medium aslinya

lingkungan medium menjadi semirip mungkin dengan medium aslinya (Suharni,(Suharni, 1999).

1999).

Pemahaman ini meliputi: Pemahaman ini meliputi:

Sifat dan jenis mikrobia yang akan diisolasi Sifat dan jenis mikrobia yang akan diisolasi

Tempat hidup/atau asal mikrobia tersebut Tempat hidup/atau asal mikrobia tersebut Medium yang sesuai untuk pertumbuhan Medium yang sesuai untuk pertumbuhan Cara inkubasi mikrobia

Cara inkubasi mikrobia

Cara menanam mikrobia (Soetarto, 2010) Cara menanam mikrobia (Soetarto, 2010)

Perkembangan suatu penyakit pada tumbuhan inang didukung oleh tiga faktor, Perkembangan suatu penyakit pada tumbuhan inang didukung oleh tiga faktor, yaituinang yang rentan, patogen

yaituinang yang rentan, patogen yang virulen dan lingkungan yang mendukung.yang virulen dan lingkungan yang mendukung. Patogen terbuktimemiliki daya virulensi yaitu keberhasil

Patogen terbuktimemiliki daya virulensi yaitu keberhasil an untuk menyebabkanan untuk menyebabkan suatu penyakit sebagaiekspresi dari patogenisitas. Gejala layu dan rontok pada suatu penyakit sebagaiekspresi dari patogenisitas. Gejala layu dan rontok pada daun seiring dengan perkembangan bercak dapat diduga sebagai akibat dari daun seiring dengan perkembangan bercak dapat diduga sebagai akibat dari substansi-substansi yang disekresikan oleh patogendalam mekanisme

substansi-substansi yang disekresikan oleh patogendalam mekanisme  penyerangannya untu

 penyerangannya untuk melumpuhkan inang. Kelompok melumpuhkan inang. Kelompok-kelompok utamasubstansik-kelompok utamasubstansi yang disekresikan patogen ke dalam t

yang disekresikan patogen ke dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkanubuh tumbuhan yang menyebabkan

timbulnya penyakit, baik langsung atau tidak langsung adalah enzim, toksin, zat timbulnya penyakit, baik langsung atau tidak langsung adalah enzim, toksin, zat  pengatur tumbuh, dan

 pengatur tumbuh, dan polisakarida (Semangun,1996).polisakarida (Semangun,1996).

Perkembangan penyakit juga bergantung pada faktor lingkungan, setelah fa Perkembangan penyakit juga bergantung pada faktor lingkungan, setelah fa ktorktor inangdan patogen. Fungi patogen dalam perkembangannya dipengaruhi oleh inangdan patogen. Fungi patogen dalam perkembangannya dipengaruhi oleh  beberapa faktor abiotik yaitu suhu, kelembab

 beberapa faktor abiotik yaitu suhu, kelembaban, oksigen, derajat kemasaman (pH)an, oksigen, derajat kemasaman (pH) dan cahaya. Kisaran suhuterendah

dan cahaya. Kisaran suhuterendah yang diduga turut mendukung fungi patogenyang diduga turut mendukung fungi patogen untuk berkembang biak, seperti yangdinyatakan oleh Ullstup (1939) dalam untuk berkembang biak, seperti yangdinyatakan oleh Ullstup (1939) dalam Ogoshi et al ., (1985).

(12)

IV.

IV. KESIMPULANKESIMPULAN

Adapun kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan dari praktikum ini bahwa : Adapun kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan dari praktikum ini bahwa :

1.

1. Postulat Koch metode yang digunakan untuk mengidentifikasi pathogenPostulat Koch metode yang digunakan untuk mengidentifikasi pathogen

yang belum diketahui yang belum diketahui

2.

2. Tahap postulat Koch ada 4 yaitu asosiasi , isolasi, inokulasi dan reisolasiTahap postulat Koch ada 4 yaitu asosiasi , isolasi, inokulasi dan reisolasi 3.

3. Tahap isolasi sangat penting karena jika gagal maka tiTahap isolasi sangat penting karena jika gagal maka ti dak dapatdak dapat

melanjutkan tahap selanjutnya melanjutkan tahap selanjutnya

4.

4. Pada praktikum ini pengamatan yang dilakukan berhasil, Pada praktikum ini pengamatan yang dilakukan berhasil, pathogen yangpathogen yang

menyerang tanaman inang pada tahap isolasi sama dengan pathogen yang menyerang tanaman inang pada tahap isolasi sama dengan pathogen yang menyerang tanaman inang yang diuji.

menyerang tanaman inang yang diuji.

5.

5. Perkembangan penyakit pada tanaman dapat dipengaruhi faktorPerkembangan penyakit pada tanaman dapat dipengaruhi faktor

lingkungan setelah factor inang dan patogen lingkungan setelah factor inang dan patogen

(13)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Gilang, Restu. 2012.

Gilang, Restu. 2012. Postulat koch Postulat koch. Di unduh 13 November 2013 di. Di unduh 13 November 2013 di http://restugilang08.student.ipb.ac.id/2010/06/21/postulat-koch/ http://restugilang08.student.ipb.ac.id/2010/06/21/postulat-koch/ Hakikah, Sylvia. 2010.

Hakikah, Sylvia. 2010. Postulat Koch Postulat Koch. Di unduh 13 November 2013 di. Di unduh 13 November 2013 di

http://sylviahakikah08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/postulat-koch/html. http://sylviahakikah08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/postulat-koch/html. Purnomo, Bambang dkk. 2013.

Purnomo, Bambang dkk. 2013. Penuntun praktikum penyakit tana Penuntun praktikum penyakit tanamanman.. Laboratorium IHPT . Fakultas Pertanian UNIB.

Laboratorium IHPT . Fakultas Pertanian UNIB. Ogoshi, A., B. Sneh and L. Burpee. 1985.

Ogoshi, A., B. Sneh and L. Burpee. 1985. Identification of Rhizoctonia sp Identification of Rhizoctonia sp. APS. APS Press.Minnesota.

Press.Minnesota.

Sarles, William Bowen, et al. 1956.

Sarles, William Bowen, et al. 1956. Microbiology: General and Applied,  Microbiology: General and Applied, secondsecond editon

editon .Harper and. Brothers, New York, USA. .Harper and. Brothers, New York, USA. Semangun, H. 1996.

Semangun, H. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumb Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhanuhan. Gajah Mada Univ. Gajah Mada Univ Press.Yogyakarta.

Press.Yogyakarta.

Soetarto, E.S., T.T. Suharni, S.Y. Nastiti, dan

Soetarto, E.S., T.T. Suharni, S.Y. Nastiti, dan L.Sembiring, 2010.L.Sembiring, 2010. Petunjuk Petunjuk  Praktikum Mikrobiologi

 Praktikum Mikrobiologi. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta.

Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta.

Suharni, T.T, S.J. Nastiti, dan A.E.S. Soetarto, 1999.

Suharni, T.T, S.J. Nastiti, dan A.E.S. Soetarto, 1999. Mikrobiologi Umum a Mikrobiologi Umum a  Lecture

 Lecture. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta.. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta. Talaro K.P. and A. Talaro, 1999.

Talaro K.P. and A. Talaro, 1999. Foundation in Microbiolog Foundation in Microbiology Third Editiony Third Edition.. McGraw Hill Company. Boston.

Gambar

Gambar  Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman spesies kutudaun, tanaman inang, kepadatan populasi, ukuran koloni, dan semut yang berasosiasi dengan kutudaun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan Aspergillus niger pada media umbi uwi dan umbi gadung sebagai media alternatif substitusi media PDA untuk

Selain dengan menggunakan inang yang aman, untuk meningkatkan sekresi protein rekombinan pada media pertumbuhanya dapat digunakan gen penyandi peptida sinyal dan

Sedangkan untuk mengetahui tanaman inang lalat buah atau untuk mengetahui jenis lalat buah yang menyerang buah dan sayur, dilakukan pen- gambilan buah-buah dan sayuran yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi legin kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) varietas Anjasmoro, Baluran,

media yang di inokulasi jamur penyebab penyakit busuk pangkal batang untuk karakter umur berbunga dan tinggi tanaman berbeda sangat nyata sedangkan karakter

Banyak pemelihara kucing sangat kesulitan untuk merawat kucing kesayangannya ketika sakit dan salah satu cara untuk mengetahui penyakit kucing dilihat dari gejala-gejala yang

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa volume media tanam yang paling sesuai untuk memproduksi spora FMA adalah 400 ml dengan jumlah tanaman inang sebanyak 5 tanaman.. Dari perlakuan