• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA TAHUN 2015 M / 1436 H

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA TAHUN 2015 M / 1436 H"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIK JUAL BELI HANDPHONE ILEGAL DITINJAU MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Counter “Sampai” Kota Langsa)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

SUBADRIAH

Mahasiswa Fakultas Syari’ah Jurusan Muamalah

NIM : 511000906

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

ZAWIYAH COT KALA LANGSA

(2)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Sebagai Salah Satu

Beban Studi Program Sarjana (S-1) Dalam Ilmu syari’ah

Diajukan Oleh:

SUBADRIAH

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa

Program Strata Satu (S-1) Fakultas/ Jurusan : Syari’ah/ MU

NIM : 511000906 Disetujui Oleh: Pembimbing I Abdul Hamid, MA Pembimbing II Fakhrurrazi, Lc, MHI

(3)

iv KATA PENGANTAR     Assalamu’alaikumWr, Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selawat serta salam penulis hanturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw, yang telah membawa manusia dari kehidupan yang gelap gulita sampai kekehidupan yang penuh cahaya petunjuk seperti sekarang ini.

Ucapan terimakasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan bantuan apapun yang sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Zulkarnain, MA selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa.

2. Bapak Dr. Zulfikar, MA selaku Dekan Fakultas Syariah,

3. Bapak Abdul Hamid, MA selaku dosen pembimbing I, dan bapak Fakhrurrazi, Lc, MHI selaku dosen pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.

4. Ibu Nuraida, S.Ag, M.Pd selaku Kepala Perpustakaan STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, beserta seluruh staf dan karyawannya yang telah memberikan pelayanan kepustakaan yang penulis perlukan dalam penulisan skripsi ini.

(4)

v

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Syariah yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu saya tercinta yang telah memberikan kasih sayang, do’a, pengorbanan dan kesabarannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 7. Saudara Dedi Fahreza selaku pemilik counter “Sampai” dan para

karyawannya yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan telah memberikan informasi yang penulis butuhkan.

8. Sahabat-sahabatku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan, semangat dan yang selalu menemani disaat sedih dan senang.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa, hanya untaian terima kasih dengan tulus dan iringan do’a, semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis dalam banyak hal, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan agar menjadi pertimbangan-pertimbangan dalam penulisan selanjutnya.

Langsa, 20 Januari 2015 Wassalam,

(5)

vi DAFTAR ISI Halaman PENGESAHAN PEMBIMBING ... i PENGESAHAN SIDANG ... ii ABSTRAK ... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... vi BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 4

D. Penjelasan Istilah ... 5

E. Kajian Pustaka ... 6

F. Hipotesis ... 8

G. Sistematika Pembahasan ... 9

BAB II : JUAL BELI MENURUT HUKUM ISLAM A. Pengertian Jual Beli ... 10

B. Dasar Hukum Jual Beli ... 11

C. Rukun dan Syarat Jual Beli ... 13

D. Macam-macam Jual Beli ... 30

E. Hikmah Jual Beli ... 40

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 42

B. Lokasi Penelitian ... 43

C. Sumber Data ... 43

D. Teknik Pengumpulan Data ... 44

E. Metode Analisis Data ... 46

(6)

vii

BAB IV : JUAL BELI HANDPHONE ILEGAL DI COUNTER “SAMPAI” KOTA LANGSA

A. Gambaran Umum Counter “Sampai” Kota Langsa... 48

B. Praktik Jual Beli Handphone Ilegal di Counter “Sampai” Kota Langsa ...………... 53

C. Tanggapan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Handphone Ilegal di Counter “Sampai” Kota Langsa………... 54 D. Analisa Penulis... 59 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 61 B. Saran ... 62 DAFTAR PUSTAKA ... 64

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 67

(7)

iii

ABSTRAK

Islam mengajarkan manusia untuk senantiasa bekerja dan berusaha mencari mata pencaharian yang dapat mencukupi kebutuhan individu, masyarakat dan dapat mengatasi segala urusan. Salah satunya yaitu melalui jual beli (perdagangan) yang dalam pelaksanaannya berdasarkan hukum yang berlaku di masyarakat dan hukum agama yang diakui negara. Kemajuan teknologi handphone dewasa ini, telah menempatkan handphone sebagai perangkat komunikasi yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat masa kini. Profesi penjual handphone bukanlah suatu hal yang asing lagi di tengah kehidupan masyarakat. Tentu saja hal ini telah menciptakan suatu persaingan yang tinggi bagi para distributor hondphone, sehingga bagi para distributor yang tidak mampu bersaing secara sehat melakukan pendistribusian handphone secara ilegal. Adapun pernasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana praktik jual beli handphone ilegal di counter “Sampai” Kota Langsa dan bagaimana tanggapan hukum Islam terhadap jual beli handphone ilegal di

counter “Sampai” Kota Langsa. Berkenaan dengan permasalahan-permasalahan di

atas, dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan penelitian lapangan (field

research) dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dengan pendekatan

penelitian normatif, data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil analisis penulis dalam skripsi ini menunjukkan bahwa Praktik jual beli handphone di counter “Sampai” Kota Langsa sama dengan praktik jual beli pada umumnya, yang membedakan adalah counter tersebut memperjualbelikan handphone ilegal. Namun tidak diperjualbelikan untuk umum, hanya dari teman ke teman saja. Hanphone ilegal tersebut diperoleh dengan cara diselendupkan melalui pelabuhan-pelabuhan. Akibat yang ditimbulkan dari jual beli tersebut adalah memudahkan para distributor handphone untuk menggelapkan produknya lebih banyak lagi, akan tetapi dapat menimbulkan kerugian pada negara dalam sektor perpajakan dan dapat merusak stabilitas pasar handphone. Analisis dalam hukum Islam terhadap praktik jual beli handphone di counter “Sampai” Kota Langsa hukumnya al-muharram li gairihi, yaitu haramnya sesuatu itu karena adanya unsur lain yang datang kemudian. Sama seperti larangan jual beli pada saat pelaksanaan shalat jum’at yang dilarang karena dapat melalaikan umat muslim dalam melaksanakan kewajibannya dan larangan jual beli talaqi

rukban karena dapat merusak mekanisme pasar. Apabila suatu perbuatan

kemudharatannya lebih banyak dari kemanfaatannya berarti perbuatan itu terlarang.

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk yang mempunyai aneka ragam sebutan pada prinsipnya adalah makhluk yang bergantung kepada sesamanya, baik yang menyangkut sandang, pangan, papan, keselamatan diri dan harta, harga diri, potensi untuk berkembang, di samping kebergantungan dibidang politik, ekonomi, budaya dan hukum. Kebergantungan itu menunjukkan bahwa manusia saling membutuhkan dalam banyak aspek, di dalam agama Islam biasa disebut dengan

mu’amalah. Manusia mempunyai tanggung jawab untuk mempertahankan hidup

dan berkewajiban untuk menjaga seluruh anggota keluarga. Untuk memberikan nafkah baik yang bersifat jasmani atau rohani, salah satunya yaitu melalui jual beli (perdagangan).

Apabila berbicara mengenai transaksi jual beli, maka harus mengetahui hukum-hukum jual beli, apakah praktik jual beli yang dilakukan sudah sesuai dengan syari’at Islam atau belum. Islam mengajarkan bahwa hubungan sesama manusia dalam masyarakat harus dilakukan atas dasar pertimbangan yang mendatangkan manfaat dan menghindarkan mudharat. Meskipun tidak dipungkiri adanya mudharat yang ditimbulkan dari jual beli (perdagangan). Karena sifat manusia yang tidak pernah merasa puas merupakan salah satu faktor timbulnya suatu kemudharatan dalam perniagaan. Mereka selalu mengharapkan yang lebih dari apa yang sudah mereka dapatkan, maka tidak menutup kemungkinan apabila

(9)

2

mereka melakukan hal-hal yang tidak diinginkan yang akan merugikan salah satu pihak.

Allah telah menjelaskan dalam kitab-Nya yang mulia demikian pula Nabi saw. dalam sunnahnya yang suci, mengenai beberapa hukum muamalah, karena manusia membutuhkan hal itu (bermuamalah), karena dengan berdagang manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik itu kebutuhan yang bersifat primer, sekunder, dan tersier. Salah satu jual beli barang tersier saat ini yang sudah dianggap bukan barang mewah lagi adalah jual beli alat elektronik berupa handphone yang ingin penulis teliti. Kemajuan teknologi handphone dewasa ini, telah menempatkan handphone sebagai perangkat komunikasi yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat masa kini.

Besarnya daya serap pasar terhadap handphone di Indonesia, telah memberikan banyak kesempatan bagi para distributor handphone untuk saling bersaing menyalurkan dan memasarkan handphone yang telah diproduksi oleh para produsen kepada masyarakat. Tentu saja hal ini telah menciptakan suatu persaingan yang tinggi bagi para distributor handphone, sehingga bagi para distributor yang tidak mampu bersaing secara sehat melakukan pendistribusian handphone secara ilegal.

Secara umum, handphone ilegal ini adalah barang dari pasar gelap, yang diperjualbelikan secara gelap untuk menghindari pembayaran pajak atau syarat lisensi dengan cara diselundupkan. Sehingga handphone ilegal cenderung lebih murah dari harga normal barang (handphone) yang statusnya diperoleh secara legal. Dalam hal ini handphone yang berstatus ilegal akan berdampak negatif

(10)

3

terhadap perekonomian dan dapat mengganggu keseimbangan pasar handphone lainnya. Islam mempunyai perhatian agar perputaran barang dalam pasar yang tersedia jauh dari permainan-permainan kualitas maupun harga yang semestinya. Dari sinilah maka Islam memperhatikan sejumlah norma-norma moral dan hukum.

Di dalam UU RI No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen telah diatur mengenai hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha. Mengenai hak konsumen yang berkaitan dengan perdagangan handphone ilegal terdapat pada pasal 4 ayat (3) yang berbunyi “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang/atau jasa”.1

Namun dalam praktik jual beli handphone ilegal ini tidak ada jaminan/ garansinya. Syari’at Islam sendiri telah lebih dahulu mengatur tentang hak khiyar bagi konsumen (pembeli) untuk menghindari terjadinya perselisihan dikemudian hari, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan, ditipu, dipaksa dan lain sebagainya. Fenomena tersebut menggambarkan telah terjadi pelanggaran terhadap nilai-nilai dan hukum agama Islam yang sudah sangat tegas melarang dan mencela segala bentuk kecurangan dalam transaksi jual beli. Selain pelanggaran terhadap nilai-nilai agama juga terjadi pelanggaran terhadap hukum perundang-undangan negara Republik Indonesia.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis menganggap penting dan perlu adanya peninjauan hukum. Untuk itu penulis ingin membuat penelitian dalam bentuk skripsi dengan permasalahan tersebut di atas dengan judul “PRAKTIK

JUAL BELI HANDPHONE ILEGAL DITINJAU MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Counter ”Sampai” Kota Langsa)”.

1

(11)

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang akan diajukan oleh penulis yaitu:

1. Bagaimana praktik jual beli handphone ilegal di counter “Sampai” Kota Langsa?

2. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap praktik jual beli handphone ilegal di counter “Sampai” Kota Langsa?

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu:

1) Untuk mengetahui praktik jual beli handphone ilegal di counter “Sampai” Kota Langsa.

2) Untuk mengetahui pandangan hukum Islam terhadap praktik jual beli handphone ilegal di counter “Sampai” Kota Langsa.

2. Kegunaan Penelitian

1) Kegunaan teoritis, berguna sebagai pengembangan wawasan ilmu pengetahuan yang selama ini tidak penulis ketahui tentang jual beli handphone ilegal menurut hukum Islam.

2) Kegunaan praktis, berguna sebagai acuan dan untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum sebagai konsumen yang ingin melakukan transaksi jual beli handphone.

(12)

5

D. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman para pembaca dalam memberikan penafsiran serta untuk memudahkan dalam memahami maksud dari pada judul proposal ini maka perlu dijelaskan beberapa istilah berikut:

1. Jual Beli

Jual beli, menurut hukum syari’at, memiliki pengertian tukar-menukar harta dengan harta, dengan tujuan memindahkan kepemilikan, dengan menggunakan ucapan ataupun perbuatan yang menunjukkan terjadinya transaksi jual beli.2

2. Handphone

Handphone atau seluler adalah telepon yang menggunakan baterai, tanpa kabel dan menerima suara melalui sinyal, dapat dibawa kemana-mana.3

3. Ilegal

Ilegal adalah tidak menurut hukum, tidak sah.4 4. Hukum Islam

Hukum islam adalah hukum yang bersumber dari Al-qur’an dan Hadist dan menjadi bagian agama Islam.5

2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 789.

3 Meity Taqdir Qodratillah dkk., Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar (Jakarta Timur: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2011), h. 542.

4

Departemen Pendidikan nasional, Kamus Besr Bahasa Indonesia Pusat bahasa (Jakarta: PT. Gramedia, 2008), h. 523.

5 Mohammad Daud Ali, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di

(13)

6

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian/ penelitian yang sudah dilakukan di seputar masalah yang diteliti sehingga terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan pengulangan atau duplikasi dari kajian/ penelitian tersebut.

Dalam penelusuran sampai saat ini penulis belum menemukan penelitian atau tulisan yang secara spesifik mengkaji tentang “Praktik Jual Beli Handphone Ilegal Ditinjau Menurut Hukum Islam di Counter “Sampai” Kota Langsa”.

Memang sebelumnya skripsi ini pernah ada yang membahas tentang “Jual Beli Barang Selundupan Dalam Perspektif Hukum Islam” oleh Saiful Hidayat. Pada skripsi terdahulu hanya membahas jual beli barang selundupan secara umum dengan metode kuantitatif.6

Menurut penulis ini berbeda, yang membedakan ialah karena tidak semua barang ilegal khususnya handphone merupakan barang selundupan, barang tersebut menjadi ilegal karena adanya permainan atau rekayasa yang dilakukan orang dalam sebuah pabrik resmi, jadi yang dinamakan barang ilegal bukan hanya barang yang didatangkan dari luar dengan menghindari pajak negara saja.

Ada dua kategori handphone ilegal. Pertama: masuk kategori ilegal lantaran tidak mempunyai sertifikasi dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, itu juga tanpa disertai kelengkapan buku petunjuk berbahasa Indonesia. Biasanya, handphone ilegal tidak punya garansi dari penyalur resmi. Kedua: cara memasukkan handphone ilegal itu, atau istilah populernya barang selundupan. Biasanya, handphone itu didatangkan melalui pelabuhan-pelabuhan.7

6

Saiful Hidayat, “Jual Beli Barang Selundupan Dalam Perspektif Hukum Islam”, Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2006.

7 http://m.tribunnews.com/regional/2013/04/22/handphone-ilegal, diakses tanggal 17 desember 2014.

(14)

7

Landasan teori yang dipakai pun bukan hanya dari segi hukum Islamnya saja, akan tetapi menggunakan Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999.

Kemudian dalam skripsi lain yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perlindungan Konsumen Dalam Jual Beli HP Second di Desa Segoroyoso Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul” oleh R. Jauhar Arifin. Yang membahas tentang jual beli handphone second yang mengandung unsur gharar, hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa jual beli HP second di Desa Segoroyoso menunjukkan bahwa pelaksanaan jual beli telah memenuhi syarat dan rukun sah jual beli dan tidak bertentangan dengan hukum Islam. Perlindungan hak konsumen telah dilaksanakan dengan pemberian hak khiyar dan garansi dalam jual beli tersebut. Secara umum perlindungan konsumen dalam jual beli HP second di Desa Segoroyoso telah sesuai dengan hukum Islam.8

Menurut penulis ini berbeda dengan praktik jual beli handphone ilegal, karena jual beli beli handphone ilegal tidak sesuai dengan hukum Islam karena menimbulkan mudharat dan melanggar perundang-undangan.

Kemudian dalam skripsi lain yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Handphone Rusak Atau Mati Total di Pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta” oleh Muhammad Nurul Fuad. Jual beli HP rusak atau mati total di pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta menunjukkan bahwa praktik tesebut tidak sah karena belum dipenuhinya rukun dan syarat jual beli dalam Islam, karena dalam beberapa kejadian atau kasus pada jual beli handphone rusak atau

8 R. Jauhar Arifin, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perlindungan Konsumen Dalam Jual Beli HP Second di Desa Segoroyoso Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul”, Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2009.

(15)

8

mati total di pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta terdapat unsur gharar yang telah dilakukan oleh pihak counter dan user.9

Jual beli tersebut jelas berbeda dengan jual beli handphone ilegal yang ditulis penulis, yang tidak hanya membahas dari segi hukum Islamnya saja akan tetapi juga dilihat dari segi Perundang-undangan No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

Berdasarkan telaah penulis terhadap berbagai karya ilmiah di atas maka sejauh ini belum ada topik yang diangkat oleh penulis. Oleh karena itu pula penulis tertarik untuk mengkaji tentang pandangan hukum Islam terhadap jual beli handphone ilegal.

F. Hipotesis

Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa pada dasarnya jual beli tidak dilarang, akan tapi apabila pada urusan jual beli tersebut terdapat unsur gharar dan lahirnya dampak negatif maka jual beli tersebut tidak diperbolehkan. Dan yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat dalam hal handphone ilegal ini bisa dikategorikan kedalam jual beli yang menimbulkan mudharat, selain itu juga berdampak negatif terhadap keseimbangan pasar. Namun untuk mencari jawaban yang benar terhadap hipotesis ini maka perlu penulis lakukan penelitian dalam bentuk skripsi nantinya.

9 Muhammad Nurul Fuad, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Handphone Rusak Atau Mati Total di Pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta”, Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2013.

(16)

9

G. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini dituangkan dalam bentuk karya ilmiah (skripsi) dengan memakai sistematika pembahasan yang dapat merangkum keseluruhan pembahasan. Untuk itu, uraian dalam tulisan ini akan penulis bagi menjadi empat bab, yaitu :

Bab I Pendahuluan berisi : Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan istilah, kajian pustaka, hipotesis dan sistematika pembahasan.

Bab II Landasan Teori berisi : Pengertian jual beli dan persyaratannya, dasar hukum jual beli, syarat dan rukun jual beli, macam-macam jual beli, dan hikmah jual beli.

Bab III Metodologi Penelitian berisi : Jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, metode analisis data dan pedoman penulisan.

Bab IV Hasil Analisis dan Pembahasan berisi : Gambaran umum counter “Sampai” Kota Langsa, praktik jual beli handphone ilegal di counter “Sampai” Kota Langsa, Tanggapan hukum Islam terhadap jual beli handphone ilegal di

counter “Sampai” Kota Langsa dan Analisa penulis.

Bab V Penutup berisi : Kesimpulan dan kemudian dilanjutkan dengan memberi saran-saran sebagai perbaikan dari segala kekurangan dan disertai dengan lampiran-lampiran.

Referensi

Dokumen terkait

10 Dayah Raudhatul Ilmi yang penulis maksudkan di sini adalah sebuah Pendidikan Islam yang dibangun oleh ulama-ulama untuk menyebarluaskan ajaran agama Islam yang

Hasil penelitian yang didapat dalam penelitian ini adalah pelaksanaan jual beli kelinci bunting secara online di Grup Facebook Jual Beli Kelinci Purwokerto dan

Bab ketiga mengenai hasil penelitian yang mencakup tentang analisis sudut perbandingan antara pendapat ulama mazhab dengan hukum keluarga islam di Indonesia yakni

Pengertian, Obyek, dan Urgensi Fiqh Muamalah, Harta benda (amwal), Hak perjanjian (akad), Jual beli (ba’i), Hak pilih dalam jual beli (khiyar), Bai’ murabahah, Bai’ bidhamanil

Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis dapatkan 3 orang pembeli (agen atau toke) dan 6 orang pemilik kebun kulit manis yang pernah melakukan transaksi jual beli

Sehingga dapat disimpulkan bahwa : (1) Terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran bola lembaga (college ball) terhadap hasil belajar siswa pada materi

Judul Penelitian: Sewa Menyewa Tanah Sawah Dengan Sistem Bagi Hasil Serta Pembayaran Dimuka Menurut Fiqh Muamalah (Studi Kasus Gampoeng Aluer Merbau). Gampoeng Alur Merbau

penelitian menunjukan keharmonisan rumah tangga bagi suami istri yang tidak serumah Dalam Islam sudah dijelaskan tiga cara membangun keluarga yang harmonis dalam pandangan lslam: