• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSPECTIVE MARKET. Wealth Management Newsletter Oktober 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSPECTIVE MARKET. Wealth Management Newsletter Oktober 2017"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Wealth Management Newsletter | Oktober 2017

PERSPECTIVE

The domino effect of interest rate cuts

Pemotongan suku bunga acuan Bank Indonesia dalam dua bulan berturut-turut diharapkan akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia

(2)

Pada edisi Market Perspective e-Newsletter kali ini Kami membahas mengenai pergerakan pasar keuangan baik pasar saham maupun obligasi sepanjang bulan September 2017 serta membahas dampak penurunan suku bunga acuan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Negara Tiongkok merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar saat ini, namun jika kita melihat belasan tahun lalu Tiongkok masih identik dengan negara tertinggal. Salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang sangat drastis pada tahun 2000-an adalah rendahnya suku bunga acuan di negara tersebut. Dimana pada saat suku bunga suatu negara berada di level yang rendah akan membuat modal kerja dunia usaha menjadi lebih murah dan memicu gairah usaha.

Seperti kita ketahui Bank Indonesia kembali memotong suku bunga acuannya pada bulan September lalu menjadi 4,25% setelah bulan sebelumnya melakukan hal yang serupa. Jika kita melihat usaha yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan suku bunga acuan, ini mirip apa yang dilakukan Tiongkok belasan tahun lalu. Pemerintah berupaya untuk menekan tingkat suku bunga berada di level rendah untuk menciptakan gairah di dunia usaha. Begitu pula dengan program percepatan pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang berjalan dimana membutuhkan dana yang cukup besar, dengan rendahnya suku bunga membuat pemerintah dapat meminjam dana dengan biaya yang lebih murah. Kami berharap usaha yang dilakukan pemerintah saat ini dapat memberikan multiplier effect di tahun-tahun ke depan dengan membukukan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dibanding negara-negara lain.

Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai strategi dan rekomendasi produk-produk investasi, Anda dapat menghubungi Relationship Manager Kami di cabang terdekat.

Rustini Dewi

(3)

Selama memasuki bulan September pemerintah AS memiliki agenda besar yang harus diselesaikan bersama kongres. Dengan batas hutang pemerintah AS telah menyentuh limit membuat pemerintah AS perlu untuk mengajukan kenaikan limit tersebut. Pembahasan ini terkenal disebut Debt Ceiling. Namun karena sebagian wilayah AS sedang mengalami musibah badai harvey, partai demokrat dan republik sepakat untuk memperpanjang masa pembahasan

debt ceiling ke Desember. Dengan diperpanjangnya debt ceiling hingga desember membuat pemerintah

AS dapat terus menerbitkan surat hutang.

Pada bulan September ini Bank Indonesia (BI) kembali melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,25%. Kebijakan BI sejalan dengan usaha pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi. Dengan inflasi yang tetap terjaga di 3,72% BI melihat terdapat ruang untuk kembali melakukan pelonggaran moneter. Setelah sekian lama ditunggu – tunggu pemerintah AS akhirnya mengeluarkan detail rencana reformasi pajak. Pasar menyambut positif rencana dari pemerintah AS terefleksi dari kenaikan Dow Jones dan S&P ke rekor harga tertinggi sepanjang sejarah.

Hingga akhir September IHSG naik +11,41% YTD,

MSCI World Index naik +14,24% YTD, dan MSCI Emerging Market Index naik +25,45% YTD. Sementara

investor asing telah keluar dari pasar saham sebesar Rp13,28 triliun.

Yield Curve SBN Indeks Global Dalam Periode Uptrend

Sumber: Bloomberg

Sumber: Bloomberg

Sepanjang bulan September, pasar obligasi domestik kembali bergerak positif tercermin dari kenaikan BINDO Index yang mencatatkan total return sebesar 1,64%. Kinerja positif juga dialami oleh instrumen INDON yang mencatatkan total return sebesar 0,17% tercermin dari kinerja BEMSID Index.

Berdasarkan BINDO Index, obligasi domestik telah mencatatkan total return sebesar 14,41% YTD, sementara total return BEMSID Index tercatat sebesar 9,81% YTD.

Yield SUN 10 tahun turun sebesar 20 bps sepanjang

bulan September dan kembali berada di level terendah tahun ini di 6,28%. Begitu pula dengan yield INDON 10 tahun yang naik sebesar 2 bps ke level 3,48% di akhir bulan September.

Penurunan yield didorong oleh keputusan Bank Indonesia yang memangkas suku bunga acuan sebanyak 25bps menjadi 4,25% pada RDG Bank Indonesia bulan September. Selain itu, derasnya

capital inflow asing ikut menekan yield ke level

terendah tahun ini.

Sementara dari global, pandangan The Fed yang hanya akan menaikkan FFR satu kali lagi pada tahun ini membuat adanya kepastian bahwa The Fed tidak akan agresif menormalisasi suku bunganya hingga akhir tahun. Namun penyusutan balance sheet The Fed yang telah diputuskan mulai berjalan pada Oktober tahun ini belum terlihat langsung dampaknya.

EQUITY MARKET

(4)

ECB Plan Reducing Monetary Stimulus Gradually

Break Down Trump Tax Plan

Hingga saat ini rencana peningkatan debt ceiling pemerintah AS belum selesai dibahas, ditunda hingga Desember. Usaha pemerintah AS mengganti program Obama Care menjadi Trump Care yang dapat mengurangi beban APBN AS sejauh ini juga masih buntu dan menyebabkan defisit pemerintah AS tetap besar. Namun walaupun program tax plan ini memiliki banyak rintangan namun dengan program ini didukung oleh sebagian besar masyarakat AS, maka peluang disetujuinya program tax reform ini tetap terbuka lebar. Analis Wall Street memperkirakan apabila program

Tax Reform Trump disetujui dapat memberi dampak

kenaikan laba bersih 7-12% pada korporasi AS dan dapat mencapai 25% untuk perbankan AS.

Pada kesempatan lain di AS, gubernur bank sentral AS Janet Yellen memberikan pandangan yang cukup mengejutkan mengenai diperlukannya kenaikan suku bunga AS secara gradual. Pernyataan Yellen membuat ekspektasi kenaikan suku bunga AS di bulan Desember menjadi kembali terbuka.

Pada meeting bank sentral Eropa (ECB) pada bulan Oktober, pejabat bank sentral sepakat untuk membuahkan keputusan mengenai kelanjutan program Quantitative

Easing ECB sebesar EUR60 miliar setiap bulannya yang

akan berakhir pada bulan Desember 2017.

Presiden ECB Mario Draghi telah memberikan sinyal pengurangan stimulus moneter akan dilakukan secara perlahan-lahan dan penuh kehati-hatian. Draghi memandang stimulus moneter masih diperlukan untuk memberikan kestabilan ekonomi Uni Eropa.

Sejauh ini ekonomi Eropa mulai menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. PMI Index Uni Eropa yang merupakan acuan industri manufaktur Eropa menunjukkan fase ekspansi. Pertumbuhan GDP juga telah menyentuh 2,3% YoY, angka yang sangat baik. Namun hingga saat ini ECB belum berhasil mendongkrak inflasi sesuai ekspektasi. Hingga per September kemarin inflasi Uni Eropa masih bertahan di level 1,7%%

Pada kesempatan lain Draghi juga mengkhawatirkan terus menguatnya mata uang Euro yang hingga awal Oktober telah naik 12% terhadap US Dollar. Pengurangan stimulus moneter yang terlalu cepat dapat membuat mata uang Euro terlalu kuat dan membahayakan perekonomian Uni Eropa.

Sumber : ABC News, Unified Framework

Trump Tax Plan Finally Reveal

Presiden AS Donald Trump akhirnya mengeluarkan detail rencana reformasi pajak, salah satu program utama yang membuat Trump memenangkan kursi kepresidenan. Walaupun belum ada kejelasan secara detail bagaimana pemerintah AS akan menutup biaya dari berkurangnya pemasukan pajak tersebut, namun kali ini pemerintah AS telah mengeluarkan angka pasti berapa besar reformasi pajak yang diperlukan.

Trump mengatakan rencana reformasi pajak ini masih bisa dinegosiasikan kecuali rencana pemangkasan pajak korporasi AS dari 35% menjadi 20%. Penasihat ekonomi Trump, Gary Cohn mengatakan keluarga empat orang dengan pemasukan USD100.000 setahun akan mendapatkan pengurangan beban pajak senilai USD1.000 dengan program ini. Gary mengatakan setiap kenaikan 1% GDP akan menciptakan nilai USD3 triliun pada ekonomi, dan akan dengan mudah menutup berkurangnya pemasukan pemerintah AS dari pemangkasan pajak.

Pandangan dengan dipangkasnya pajak akan membuat ekonomi AS tumbuh jauh lebih tinggi sehingga mampu menutupi berkurangnya pemasukan tersebut diragukan oleh sebagian ekonom AS. Investor terkemuka AS Warren Buffet memandang pemangkasan pajak korporasi dari 35% menjadi 20% terlalu besar dan tidak serta merta akan memberikan dampak pertumbuhan pendapatan bagi karyawan korporasi. Terlalu besarnya pendapatan yang hilang dapat menciptakan masalah baru pada budget defisit AS.

GLOBAL MARKET

(5)

Sumber : Media

Sumber: Tradingeconomics.com

Transformasi Tiongkok Didukung Murahnya Pendanaan

Turunnya Suku Bunga Menjadi Penopang Pesatnya Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok

Shanghai pada tahun 1990 & 2010

Pada tahun 90an bila kita mendengar kenalan kita yang pergi ke Tiongkok maka kesan-kesan yang diberikan adalah “kotor”, “susah”, “miskin”,”berantakan” dan sebagainya, ketika itu Tiongkok masih identik dengan negara tertinggal dimana masyarakatnya memiliki pendapatan di bawah rata-rata. Namun hanya dalam periode belasan tahun Tiongkok berhasil merubah

image tersebut begitu drastis. Saat ini ekonomi

Tiongkok telah tumbuh besar, pendapatan masyarakat di Tiongkok sudah jauh lebih baik, banyak orang kaya baru yang melancong keseluruh dunia, fasilitas infrastruktur juga sudah sedemikian maju.

Sementara turunnya suku bunga simpanan membuat menaruh dana di tabungan saja menjadi kurang menarik, dan mendorong masyarakat menggunakan dana tersebut untuk konsumsi atau berinvestasi. Kesuksesan Tiongkok ini menjadi role model negara berkembang dimana-mana termasuk salah satunya Indonesia. Saat ini pemerintah sangat fokus untuk menurunkan bunga pinjaman menjadi single digit. Untuk mengikuti langkah sukses yang telah dilakukan Tiongkok memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi selama jangka waktu yang lama-lama maka terdapat beberapa hal utama yang pemerintah harus kerjakan seperti :

• Membuka bottle neck ekonomi Indonesia dengan peningkatan kualitas Infrastruktur

• Membuat bisnis di Indonesia lebih menarik dan kompetitif

Membuat usaha di Indonesia sangatlah menarik, Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk yang banyak dan berada dalam usia produktif. Dengan mayoritas penduduk usia produktif maka aktivitas ekonomi menjadi lebih tinggi, masyarakat lebih aktif dalam konsumsi dan investasi. Namun tingginya permintaan produk untuk konsumsi menciptakan permasalahan tersendiri. Perusahaan lokal saat ini belum sanggup memenuhi permintaan masyarakat dan hasilnya membuat Indonesia dibanjiri produk luar negeri. Tingginya impor menjadi salah satu penyebab Indonesia kerap memiliki masalah dengan current account defisit dan membuat rupiah rentan terhadap menghadapi pelemahan.

Salah satu faktor yang mendorong pesatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok adalah rendahnya suku bunga. Rendahnya suku bunga acuan memberikan dua dampak, yaitu turunnya bunga pinjaman dan bunga simpanan.

Turunnya bunga pinjaman membuat modal kerja dunia usaha menjadi lebih murah, dan dapat menjadi pemacu yang meningkatkan permintaan untuk ekspansi usaha. Dari sisi pemerintah sendiri juga sangat menguntungkan karena pembiayaan untuk program pembangunan infrastruktur jauh lebih murah, karena pada umumnya projek infrastruktur 60-70% biayanya menggunakan hutang.

EQUITY MARKET

OUTLOOK

12 10 8 6 4 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 1969

China Interest Rate China GDP

(6)

Namun terdapat pemikiran menarik datang dari Blackrock Investment Management yang memandang lemahnya konsumsi di AS (tidak hanya di Indonesia) Keluhan dari pebisnis yang bergerak disektor retail dan konsumsi akan lesunya permintaan menciptakan pertanyaan pada masyarakat apa yang sesungguhnya terjadi. Karena bila dilihat dari Consumer Confidence

index, indikator yang menunjukkan optimisme

masyarakat dimana semakin tinggi maka semakin berani masyarakat berbelanja menunjukkan angka yang sangat baik, berada di level tertinggi.

Dugaan karena telah shiftingnya masyarakat dari belanja konvensional menjadi online telah dimentahkan oleh lembaga riset terkemuka, karena dilihat dari selisih nilai total belanja antara toko konvensional dan toko online masih sangat besar.

Kompetitifnya Harga produk toko Online Penyebab Sektor Konsumsi Lesu

Consumer Confidence

Sumber: Bloomberg

Sumber: Diolah oleh Commonwealth

Salah satu faktor penting yang menyebabkan tidak banyaknya pengusaha yang berekspansi untuk memenuhi kebutuhan domestik adalah karena faktor bunga pinjaman yang tidak bersaing. Dengan modal untuk produksi yang lebih tinggi membuat harga produksi tidak kompetitif. Akibatnya margin keuntungan pengusaha menjadi lebih tipis.

Pada akhirnya pengusaha lebih tertarik pada bisnis komoditas yang menjanjikan margin tinggi ketika harga jual sedang bagus. Namun menggantungkan ekonomi pada penjualan komoditas tidak akan membuat Indonesia keluar dari middle income trap.

bukanlah disebabkan lemahnya permintaan dari masyarakat. Penurunan konsumsi lebih disebabkan karena telah shiftingnya model konsumsi masyarakat akibat perkembangan teknologi.

Alasan pertama jelas adalah karena berubahnya pola konsumsi masyarakat AS dari yang berpergian ketoko konvensional menjadi belanja dari rumah sehingga menyebabkan kemungkinan impulsive buying menurun dan biaya untuk transportasi menjadi tidak ada. Di Indonesia untuk alasan ini kurang relevan karena masih kecilnya nilai belanja toko online dibandingkan toko konvensional.

Alasan kedua adalah Barrier to Entry menjadi hampir tidak ada akibat kemajuan teknologi. Transparansi harga dari toko-toko online baik untuk produk retail ataupun produk yang cukup sulit dijangkau membuat toko konvensional mendapatkan tekanan untuk menjaga harga jual barang mereka tetap kompetitif. Kondisi ini menyebabkan deflasi harga dan menjadi salah satu alasan yang menyebabkan inflasi tetap rendah menurut Blackrock.

Argumen ini cukup masuk akal, di Indonesia harga-harga barang yang tertera di toko online menciptakan transparansi harga dan memberikan tekanan pada toko konvensional untuk memberikan harga yang kompetitif. Disamping itu secara harga pada umumnya harga barang yang dijual ditoko online sangat kompetitif

(7)

Menanti Efek Domino Pemangkasan Suku Bunga Dampak pemangkasan suku bunga pada laba perusahaan

Setelah pada bulan Agustus Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga Reverse Repo Rate 7 Day (RRR7D) sebesar 25 basis, pemangkasan suku bunga kembali dilakukan pada September sebesar 25 basis menjadi 4,25%. Dengan inflasi Indonesia tetap berada dilevel yang rendah, dan pertumbuhan ekonomi yang belum sesuai ekspektasi, BI memandang perlu untuk kembali melonggarkan kebijakan moneter.

Dengan telah dipangkasnya suku bunga acuan sebesar 50 basis BI optimis suku bunga kredit akan menyentuh level single digit diakhir tahun ini. Dengan semakin turunnya bunga pinjaman maka akan memberikan dampak positif pada kalangan bisnis. Modal kerja yang lebih murah dapat menjadi pemacu kalangan usaha untuk lebih berani berekspansi. Margin laba perusahaan juga akan meningkat karena turunnya bunga pinjaman.

Secara historikal 15 tahun terakhir terlihat pemangkasan suku bunga memberikan dampak nyata pada kenaikan laba bersih perusahaan seperti terjadi di 2006, 2009, dan 2011. Begitu juga sebaliknya ketika suku bunga naik di 2013 membuat laba perusahaan -perusahaan di IHSG menurun.

Dampak pemangkasan suku bunga acuan pada kenaikan laba bersih tidak langsung dapat dirasakan oleh perusahaan-perusahaan. Pada umumnya proses penyesuaian oleh perbankan dimulai dengan turunnya suku bunga simpanan terlebih dahulu, baru disusul oleh bunga pinjaman. Berdasarkan data historikal dampak perubahan suku bunga baru terlihat pada perusahaan-perusahaan 6-12 bulan sesudahnya. Dipangkasnya suku bunga bukan hanya memberikan keuntungan pada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pinjaman. Pemangkasan ini dapat memberi efek domino pada perekonomian secara keseluruhan seperti turunnya harga barang konsumsi, meningkatnya permintaan kredit rumah, dan semakin beraninya masyarakat mengambil pinjaman untuk menjalankan usaha.

Seperti Tiongkok dan negara maju lainnya yang memiliki suku bunga rendah, Indonesia berusaha membangun struktur suku bunga menjadi semakin rendah sehingga dapat memberi dampak positif pada perekonomian.

Rata – rata suku bunga kredit di Asia Tenggara

Sumber: Bloomberg

Sumber: CNN Indonesia, deposits.org

DAMPAK PEMANGKASAN SUKU BUNGA ACUAN PADA KENAIKAN LABA BERSIH TIDAK LANGSUNG DAPAT DIRASAKAN OLEH PERUSAHAAN-PERUSAHAAN. PADA UMUMNYA PROSES PENYESUAIAN OLEH PERBANKAN DIMULAI DENGAN TURUNNYA SUKU BUNGA SIMPANAN

TERLEBIH DAHULU, BARU DISUSUL OLEH BUNGA PINJAMAN.

(8)

Sumber: Bloomberg

Kepemilikan Asing Pada Obligasi Pemerintah

Kembali secara mengejutkan, Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps ke level 4,25% pada RDG BI 22 September 2017 lalu. Mirip dengan ekspektasi bulan sebelumnya, dari 27 ekonom yang di survey Bloomberg hanya 7 ekonom yang memproyeksikan adanya pemotongan suku bunga, sedangkan selebihnya memprediksi Bank Indonesia tidak akan merubah tingkat suku bunga acuannya. Faktor diturunkannya suku bunga kali ini juga tidak berbeda dengan pemotongan bulan sebelumnya dimana Bank Indonesia melihat bahwa tingkat inflasi masih akan berada di level rendah pada tahun ini dan tetap berada dalam rentang target Bank Indonesia. Selain itu, inflasi tahun 2018 dan 2019 juga diprediksi akan berada di bawah titik tengah target inflasi yang ditetapkan.

Stabilitas makro ekonomi Indonesia yang salah satunya ditandai dengan terkendalinya serta menyempit current

account deficit membuat Bank Indonesia berani untuk

melakukan pemotongan suku bunga kali ini.

Sedangkan dari faktor global, meski The Fed telah menyatakan masih akan menaikkan FFR satu kali lagi hingga akhir tahun ini namun memberi kepastian bahwa The Fed tidak akan agresif menormalisasi suku bunga acuannya karena tingkat inflasi AS yang masih di bawah target The Fed.

Bank Indonesia menyatakan masih membuka ruang untuk adanya lanjutan pemotongan suku bunga acuan namun tetap mengacu pada tingkat inflasi ke depan. Pada RDG BI bulan September Bank Indonesia belum mengumumkan kebijakan makro prudensial terkait penurunan down payment sektor otomotif dan properti yang sebenarnya lebih ditunggu oleh pelaku pasar. Bank Indonesia mengatakan kebijakan tersebut akan dituangkan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI). Jika mengacu pada pernyataan tersebut kemungkinan Bank Indonesia dapat sewaktu-waktu mengumumkan kebijakan tersebut tanpa harus menunggu RDG BI selanjutnya.

Penurunan suku bunga diharapkan dapat mendukung perbaikan penyaluran kredit perbankan serta pemulihan ekonomi domestik yang sedang berlangsung. Bank Indonesia melihat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2017 akan lebih baik dari kuartal sebelumnya.

Berbeda dengan kondisi pasar saham, minat investor asing di obligasi pemerintah Indonesia masih terjaga. Tercatat hingga 19 September 2017, arus dana investor asing yang masuk ke pasar obligasi domestik sebesar Rp152,4 triliun YTD setara dengan 40,4% kepemilikan dari total outstanding. Yang menurut catatan Kami, ini merupakan porsi kepemilikan asing tertinggi sejak Januari 2015.

Jika dibandingkan tahun 2016, bulan September merupakan puncak dari total akumulasi investor asing pada obligasi pemerintah yang mencapai Rp126,5 triliun lalu disusul dengan aksi jual pada dua bulan setelahnya karena adanya risiko pemilu AS.

Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2014, akumulasi tertinggi terjadi pada bulan November dengan catatan sebesar Rp157,37 triliun dan disusul penurunan pada bulan Desember, setelah presiden terpilih Jokowi memutuskan untuk mencabut subsidi BBM per awal Januari 2015.

Apakah tren tersebut akan berulang tahun ini? Ada beberapa alasan bahwa investor asing masih akan mengakumulasi hingga akhir tahun. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Indonesia yang saat ini telah menyandang status investment grade masih menawarkan yield yang tinggi di tengah rendahnya

yield global. Selain itu pilihan untuk investasi di emerging market yang menawarkan yield menarik

sudah terbatas, saat ini hanya India dan Indonesia yang menawarkan yield sekitar 6% dengan kondisi makro ekonomi yang relatif stabil dan berpotensi bertumbuh lebih cepat.

BOND MARKET

OUTLOOK

Another Rate Cut Investor Asing Masih Memburu

Obligasi Indonesia 180 160 140 120 100 80 60 40 20 00 IDR trn

JAN FEB MAR MAY JUL SEP NOV 2013 159.7 137.5 107.3 97.2 53.3 2015 2014 2016 2017

APR JUN AUG OCT DEC Foreign Cummulative Ownership

(9)

Pembahasan debt ceiling AS pada bulan September ini dapat menciptakan ketidakpastian di pasar, terutama dengan tuntutan Trump akan budget pembangunan perbatasan dengan Mexico yang hingga saat ini tidak disetujui Kongres AS. Ancaman Trump untuk menutup pemerintahan AS bila permintaannya tidak dipenuhi, dapat memberi sentimen negatif ke pasar dan membuat yield obligasi AS melonjak tinggi.

Walaupun kemungkinan dihentikannya stimulus

Quantitative Easing di Uni Eropa dan disertai kecilnya

probabilitas kenaikan suku bunga dalam jangka pendek dan menengah, namun potensi tersebut tetap ada. Risiko dihentikannya stimulus moneter ECB akan membuat yield surat hutang Uni Eropa meningkat dan dapat ikut mengerek yield obligasi global termasuk Indonesia.

Rencana The Fed melakukan penyusutan balance

sheet-nya memberikan risiko baru bagi para investor

obligasi global. Tindakan melepas obligasi yang terlalu masif dapat menyebabkan kondisi over supply di pasar dan membuat yield meningkat sebelum kembali pada titik ekuilibrium.

Pernyataan gubernur The Fed Janet Yellen bahwa kenaikan suku bunga harus dilakukan secara gradual dan memberikan tone yang hawkish membuat ekspektasi kenaikan suku bunga di bulan Desember kembali terbuka. Setiap kenaikan suku bunga kerap menjadi momentum bagi investor menjadi risk off . Janji Donald Trump untuk memangkas pajak korporasi dan individu disambut positif oleh masyarakat AS. Dampak dari pemangkasan pajak akan meningkatkan permintaan dan pada akhirnya meningkatkan inflasi melebihi inflasi rata-rata tahunan. Tingginya inflasi akan memaksa The Fed menaikkan suku bunga dan membuat harga obligasi berisiko terkoreksi.

Risiko capital outflow akan membayangi pasar keuangan di tahun ini. Harus diakui bahwa porsi kepemilikan investor asing di pasar saham maupun obligasi relatif besar. Dengan membaiknya kondisi ekonomi AS maka memperbesar tekanan outflow untuk keluar dari emerging market yang dapat memberikan tekanan baik di pasar saham maupun obligasi.

RISK

TO WATCH

Kembali dipangkasnya suku bunga pada bulan September kemarin menjadi 4,25% memberikan stimulus positif untuk emiten di IHSG. Ditambah dengan akan meningkatnya belanja pemerintah di akhir tahun membuat IHSG memiliki katalis untuk melanjutkan penguatan diakhir tahun. Dari pasar global fokus investor pada rencana reformasi pajak AS akan memberikan dampak positif langsung pada ekuitas dan dapat memberikan sentimen positif pada pasar global. Dengan outlook hingga akhir tahun cukup baik maka ekuitas kembali menjadi pilihan investasi yang paling menarik dilihat dari potensi risk/

return. Kami bullish pada ekuitas baik secara jangka

pendek, jangka menengah dan panjang.

Pasar Obligasi Indonesia melanjutkan penguatan dengan pemangkasan suku bunga dalam 2 bulan sebesar 50 basis menjadi 4,25%. Dilihat dari lelang mingguan permintaan terhadap obligasi pemerintah Indonesia juga masih baik dengan rata-rata permintaan 2x lebih besar. Dari global pernyataan Janet Yellen akan dibutuhkannya kenaikan suku bunga secara gradual mengejutkan pasar, dan membuat ekspektasi kenaikan Fed Rate pada Desember ini kembali terbuka. Bergulirnya perundingan tax reform yang dicanangkan pemerintah AS dapat memberikan pengaruh pada yield obligasi AS. Dipangkasnya pajak dapat membuat inflasi di AS meningkat sehingga mendongkrak yield. Perlu dicermati juga aksi-aksi bank sentral dunia terutama ECB terhadap kebijakan stimulus moneter ke depannya.

Dengan adanya keputusan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia pada September lalu, memberikan stimulus pada pasar saham maupun pasar obligasi, dengan demikian porsi kas dalam portofolio direkomendasikan untuk diturunkan untuk kembali berinvestasi terutama pada instrumen saham.

REKOMENDASI

(10)

Based on Risk Profile

Dynamic Model Portfolio

REKOMENDASI

(11)

Pada bulan Oktober ini AUD bergerak stabil dengan kecenderungan turun dalam range 0.7730-0.8125 seiring dengan dominannya sentimen positif dari outlook kenaikan suku bunga US disisi lain penurunan AUD banyak dipengaruhi oleh RBA yang diluar dugaan tidak memberikan indikasi yang jelas untuk menaikkan suku bunga bahkan komentar dari beberapa petinggi RBA cenderung negatif, mereka mengingatkan bahwa mata uang AUD yang terlalu mahal berpotensi menghambat

pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Fokus masalah geopolitik seperti ketegangan di semenanjung Korea juga membuat investor urung memburu aset beresiko seperti AUD.

Diperkirakan AUD/USD akan cenderung bergerak dengan rentang 0.7650-0.7900 pada kurun waktu bulan Oktober-November 2017.

AUD/USD

Pergerakan USD/IDR hingga Oktober 2017 mengalami apresiasi dengan range antara 13125-13593 setelah secara tidak terduga FED dalam meetingnya di bulan September kembali memberikan sinyal kuat akan ada kenaikan suku bunga sekali lagi untuk tahun ini.

Yellen menilai bahwa langkah menaikkan suku bunga secara bertahap merupakan langkah paling tepat

USD/IDR

walaupun pertumbuhan inflasi masih tergolong lambat karena risiko ekonomi overheating akan dihadapi Amerika jika terlambat melakukan pengetatan kebijakan moneter.

Diperkirakan nilai tukar Rupiah akan berada di rentang 13,350-13,600, pada kisaran bulan Oktober-November ini.

ANALISA

VALAS

Untuk saat ini ada 3 faktor yang menyebabkan pergerakan USD fluktuatif yaitu : 1. Ketidakpastian politik di US

Rencana kebijakan pajak Donald Trump yang rencananya akan diluncurkan awal 2018 banyak mendapatkan Pro dan Kontra. Reformasi pajak ini berpotensi mengurangi pendapatan negara sebesar 4-5 triliun dolar AS dalam kurun waktu satu dekade.

2. Outlook kenaikan suku bunga FED

Pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve AS bulan September lalu beberapa membuat arah pergerakan pasar berbalik. The Fed diluar dugaan memberikan indikasi kuat akan menaikkan suku bunga tahun ini. Selain itu bank sentral AS tersebut juga mengkonfirmasi akan menurunkan jumlah aset yang

dimiliki atau Balance Sheet mulai bulan Oktober. 3. Tensi Geopolitik antara Korut dan Amerika Serikat

Kondisi terakhir beredarnya berita yang memberikan tuduhan terhadap AS yang menyiapkan rencana pembunuhan Kim Jong Un dibulan Mei. Beredar kabar juga Korut sedang mempersiapkan uji coba rudal jarak jauh yang dipercaya bisa mencapai daratan AS.

(12)

USD/JPY

*Data di atas hanya bersifat indikatif dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar. Entry Point

Profit Taking Cut Loss

USD/IDR EUR/USD GBP/USD AUD/USD USD/JPY

RECOMMENDATION

JPY masih bergerak fluktuatif pada bulan September-Oktober ini dengan range 107.30-113.40 disebabkan oleh beberapa masalah geopolitik seperti ketidakpastian politik di US, Eropa dan Krisis Nuklir US dan Korea Utara yang makin memanas setelah uji coba nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara dan sangsi yang diberikan oleh Dewan keamanan PBB terhadap Korea Utara membuat investor kembali memburu aset safe haven menyebabkan JPY kembali menguat ke level 107.30. BoJ juga memberikan indikasi akan tetap berkomitmen

menggunakan suku bunga dan pembelian aset sebagai alat kebijakan utama untuk menghidupkan kembali perekonomian menyebabkan JPY berpotensi kembali melemah signifikan untuk jangka waktu menengah dan panjang jika masalah geopolitik mulai mereda.

Diperkirakan USD/JPY akan cenderung bergerak dengan rentang 110.50-113.50 pada bulan Oktober-November 2017.

GBP/USD

Pada bulan September-Oktober ini poundsterling bergerak melemah secara fluktuatif dari level tertinggi 1 tahun di 1.3660 dipicu oleh ketidakpastian politik di Inggris setelah terjadi kisruh di partai konservatif dimana Theresa May mulai diragukan kredibilitasnya untuk menangani masalah Brexit. Untuk kedepannya market menantikan potensi reshuffle di kabinet yang dipimpin oleh Theresa May dimana ini berpotensi memberikan

dampak positif untuk pergerakan GBP Prospek naiknya suku bunga bank sentral Inggris juga membesar seiring naiknya data inflasi ke level 2,9%.

Diperkirakan GBP/USD akan bergerak dalam rentang 1.3050-1.3350 pada kurun waktu bulan Oktober-November 2017.

Expected buying level 13.350 - 13.400 1.1700 - 1.1750 1.3000 - 1.3050 0.7650 - 0.7700 110.50 - 111.00 Expected selling level 13.550 - 13.600 1.1900 - 1.1950 1.3300 - 1.3350 0.7850 - 0.7900 113.00 - 115.50 Long profit taking 13.550 and above 1.1900 and above 1.3300 and above 0.7850 and above 113.00 and above Short profit taking 13.400 and below 1.1750 and below 1.3050 and below 0.7700 and below 111.00 and below Long cut loss 13.250 - 13.300 1.1600 - 1.1650 1.2900 - 1.2950 0.7550 - 0.7600 109.50 - 110.00 Short cut loss 13.650 - 13.700 1.2000 - 1.2050 1.3400 - 1.3450 0.7950 - 0.8000 114.00 - 114.50

Nilai tukar Euro terhadap USD bergerak signifikan turun dari level tertinggi 2 tahun dengan range 1.1670 -1.2090 di bulan September-Oktober ini, dipicu oleh ketidakpastian politik di Spanyol dimana diadakan referendum catalonia dengan hasil yang menunjukkan mayoritas warga Catalan ingin merdeka dari Spanyol. Akibatnya dari gejolak politik ini sempat menimbulkan

ketidakstabilan di pasar Eropa. Sentimen positif kebijakan ECB untuk jangka waktu menengah berpotensi memberikan sentiment positif untuk pergerakan EUR. Untuk jangka menengah diperkirakan EUR/USD akan cenderung bergerak dalam rentang 1.1650-1.1900 pada kurun waktu bulan Oktober-November 2017.

(13)

dan perwakilannya dalam Lampiran ini selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “Grup”. Laporan ini diterbitkan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu ajakan atau penawaran untuk membeli efek atau instrumen keuangan. Laporan ini telah disusun tanpa mempertimbangkan tujuan, situasi keuangan dan kapasitas untuk menanggung kerugian, pengetahuan, pengalaman atau kebutuhan orang-orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada anggota dari Grup yang melakukan atau harus melakukan penilaian kelayakan atau penyesuaian laporan untuk penerima laporan ini yang karenanya tidak mendapat manfaat dari perlindungan peraturan dalam hal ini. Laporan ini bukan nasihat atau petunjuk. Semua penerima laporan ini harus, sebelum bertindak atas dasar informasi dalam laporan ini, mempertimbangkan kewajaran/kelayakan dan kesesuaian informasi, dengan memperhatikan tujuan-tujuan mereka sendiri, situasi keuangan dan kebutuhan, dan jika perlu mencari profesional yang tepat, memperhatikan kondisi valuta asing atau nasihat keuangan tentang isi laporan ini sebelum membuat keputusan investasi. Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang tersedia pada saat kompilasi, tetapi tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat atau tersirat, yang dibuat atau disediakan untuk akurasi, kehandalan atau kelengkapan setiap pernyataan yang dibuat dalam laporan ini. Setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang ditetapkan dalam laporan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan, kesimpulan, pendapat atau rekomendasi yang diungkapkan oleh Grup di tempat lain. Kami tidak berkewajiban untuk, dan tidak, memberitahukan perkembangan terkini atau harus terus mengikuti informasi terkini yang terdapat dalam laporan ini. Grup tidak menerima tanggung jawab untuk setiap kerugian atau kerusakan yang timbul akibat dari penggunaan seluruh atau setiap bagian dari laporan ini. Setiap penilaian, proyeksidan prakiraan yang terkandung dalam laporan ini didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan dan tunduk pada kontinjensi dan ketidakpastian. Asumsi dan perkiraan yang berbeda dapat mengakibatkan hasil material yang berbeda pula. Grup tidak mewakili atau menjamin bahwa salah satu proyeksi penilaian atau prakiraan, atau salah satu dasar asumsi atau perkiraan, akan dipenuhi. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja masa depan. Grup tidak menjamin kinerja dari produk investasi atau pembayaran kembali modal dengan produk yang didistribusikan oleh PTBC. Investasi dalam produk ini bukan merupakan simpanan atau kewajiban lainnya dari Grup atau anak perusahaannya dan setiap jenis produk investasi memiliki risiko investasi termasuk hilangnya pendapatan dan modal yang diinvestasikan. Contoh yang digunakan dalam komunikasi ini hanya untuk ilustrasi. Semua materi yang disajikan dalam laporan ini, kecuali bila ditentukan lain, berada di bawah hak cipta Grup. Tak satu pun dari materi, maupun isinya, maupun salinannya, dapat diubah dengan cara apapun, ditransmisikan ke, disalin atau didistribusikan kepada pihak lain, tanpa izin tertulis dari perusahaan terkait yang menjadi bagian dalam Grup. Grup, berikut agennya, asosiasinya dan kliennya memiliki atau telah memiliki posisi panjang atau pendek pada efek atau instrumen keuangan lainnya yang disebut di sini, dan dapat setiap saat melakukan pembelian dan/atau penjualan terhadap kepentingan atau surat berharga dalam kapasitasnya sebagai prinsipal atau agen, termasuk menjual atau membeli dari klien atas dasar pokok dan dapat terlibat dalam transaksi yang tidak konsisten dengan laporan ini. Silakan melihat website kami di www.commbank.co.id untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang mengenai instrumen keuangan yang dijelaskan dalam laporan ini, silakan hubungi Call Centre kami di 15000 30 atau email kami di customercare@commbank.co.id.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Di samping gaji dan penghasilan-penghasilan lainnya yang erat berhubungan dengan gaji maka kepada Kepala Daerah diberikan juga tunjangan-tunjangan yang lebih

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui Iklim Komunikasi Organisasi berbasis Kearifan Lokal di Puslatbang PKASN LAN-RI Jatinangor; hambatan didalam Iklim

Dalam tindak tutur tidak langsung, kalimat perintah dapat digunakan dengan kalimat berita atau kalimat tanya untuk melembutkan tuturan.. Tuturan yang diutarakan secara tidak

Ada sejumlah inovasi leksikal yang dimiliki masing-masing subkelompok sebagai bukti pemisah kelompok bahasa Timor. Bukti pemisah kelompok dalam bentuk inovasi

Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kualitas layanan pada pemenuhan hak kebutuhan biologis warga binaan melalui conjugal visit di Lapas Cipinang, penelitian ini

Sesuai dengan Perda No. 13 tahun 2006 tentang Nagori, disebutkan bahwa Nagori memiliki weweenang mengatur dan mengurus urusan masyarakat setempat sesuai dengan asal usul dan

Indeks Kesejahteraan Rakyat Malaysia (IKRM) meningkat kepada 1.7% setahun Meningkatkan potensi produktiviti untuk memastikan pertumbuhan mampan dan inklusif

Uraian tentang bentuk dan nilai yang terkandung dari gerak yang terdapat pada tari Melinting akan dibaca sebagai kumpulan mozaik dimana masing-masing