KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN TIPE KUSTA DENGAN TINGKAT KECACATAN PENDERITA KUSTA
DI PUSKESMAS BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PERIODE 1 JANUARI 2010 – 31 DESEMBER 2011
Oleh:
RAHMANITA FILDZAH NUR AMALINA 09020002
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013
ii
HASIL PENELITIAN
HUBUNGAN TIPE KUSTA DENGAN TINGKAT KECACATAN PENDERITA KUSTA
DI PUSKESMAS BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PERIODE 1 JANUARI 2010 – 31 DESEMBER 2011
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh
Rahmanita Fildzah Nur Amalina 09020002
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
iii
LEMBAR PENGESAHAAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang 7 Januari 2013
Pembimbing I
dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp. KK
Pembimbing II
dr. Rahmiyah Fadilah
Mengetahui, Fakultas Kedokteran
Dekan,
iv
Karya Tulis Akhir oleh Rahmanita Fildzah Nur Amalina ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal : 7 Januari 2013
Tim Penguji
dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp. KK , Ketua
dr. Rahmiyah Fadilah , Anggota
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang berjudul “Hubungan Tipe Kusta Dengan Tingkat Kecacatan Penderita Kusta di Puskesmas Brondong Kabupaten Lamongan Pada Periode 1 Januari 2010 – 31 Desember 2011”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing dalam rangka penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 28 Januari 2013
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan, kesabaran dan lindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. dr. Meddy Setiawan, Sp. PD selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Fathiyah Safitri, M. Kes selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
5. dr. Iwan Sis, Sp. KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
6. dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp. KK selaku Pembimbing I atas bimbingan, ketelitian, dukungan, saran dan bantuan maupun kesabaran dan waktu yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
7. dr. Rahmiyah Fadilah selaku Pembimbing II atas bimbingan, dukungan, saran, bantuan maupun waktu yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
8. dr. Mochamad Aleq Sander, M. Kes., Sp. B., FINACS selaku Penguji atas saran, kritik dan bimbingannya dalam penyusunan karya tulis akhir ini. 9. Orang tuaku tercinta dr. H. Taufik Hidayat dan Hj. Tri Wahyuni yang
selama ini menjadi motivator terbesar untuk menjalani kuliah, memberikan dukungan dan senantiasa mendoakan penulis.
vii
10. Kakakku tersayang Lutfir Rahman Aliffianto yang telah mendukung dan selalu memotivasi dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
11. Sahabat-sahabat BeBz tercinta Anesia Putri Kinanti, Putri Vyati, Resti Zulia Dinaniar, Finisha Putri Rizki, dan Widya Wndansari yang selalu memberi semangat dan motivasi meraih mimpi.
12. Sahabat dan keluargaku Lemon Tree tersayang Beatta “Ibenk” Meidini Rahmat, Aliya “Jenius” Husnan, Mayda “Mama” Resalya, Rr. Febriana “Manager” Ratna, Carla Dora “Paketanku” Calista, dan adekku “Cuplis” Sulistyawati terimakasih sudah bersedia menyediakan waktu, menjadi teman diskusi, menjadi keluargaku selama lebih dari 3 tahun dan selalu menambah semangat selama kuliah. Semoga kita semua bisa sukses, menjadi dokter yang berguna bagi masyarakat, dan selalu menjadi keluarga. Amin. Dan terima kasih juga buat Pramudita “Adit” Ananda atas motivasi yang telah diberikan untuk membantu menyelesaikan tugas akhir ini. Terima kasih semuanya.
13. Para anggota 441 tercinta Novi “Mama” Arianti, Riris “Coy” Setya Utary, Ade “Mini”, Icha, Jabailus, Elvira, Nindi, Momo, Fanny, Nita, Rinrin, Lia, Nadia, Mak Yatik, Bu Yayuk, serta mbak Putri Damayanti, mbak Tania, dan mbak Nikita yang sudah memberi pencerahan-pencerahan saat tidak ada ide.
14. Staff TU, Bu Rom, Pak Yono, Mas Faisal dan Mas Didit yang telah membantu administrasi penulis dalam menyelesaikan TA.
viii
15. Staff Lab. Skill mbak Dila dan Mbak Emi serta teman-teman asisten Lab. Skill Yayan, Pras, Leny, Rini, Winda, Irfan, Resha, dan Vihara telah menjadi teman berbagi ilmu bersama di Lab.
16. Semua teman-teman FK UMM angkatan 2009 yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh pendidikan kedokteran.
17. Staff Puskesmas Brondong Kabupaten Lamongan yang telah meluangkan waktu serta memberikan data-data yang berhubungan dengan TA penulis. 18. Mas Oky yang selalu siap sedia untuk membantu dalam menganalisis data
dan sabar menjelaskan saat bertukar pikiran.
19. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
ix ABSTRAK
Amalina, Rahmanita Fildzah Nur. 2013. Hubungan Tipe Kusta Dengan Tingkat Kecacatan Penderita Kusta di Puskesmas Brondong Kabupaten Lamongan Pada Periode 1 Januari 2010 – 31 Desember 2011. Tugas akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Pembimbing: (1) dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp. KK, (2) dr. Rahmiyah Fadilah.
Latar Belakang: Kusta atau Morbus Hansen adalah penyakit menular dan menahun yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Di Indonesia pada kurun waktu 2002-2010 terjadi kecenderungan peningkatan proporsi cacat tingkat 2, pada tahun 2010 sebesar 10,71%. Angka ini di atas target indikator program, yaitu sebesar 5%. Kabupaten Lamongan menduduki peringkat tiga terbesar di Jawa Timur dengan 718 kasus pada tahun 2010. Jumlah kasus terbanyak pada tahun 2010-2011 terdapat di Kecamatan Brondong.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tipe kusta dengan tingkat kecacatan pada penderita kusta di Puskesmas Brondong, Kabupaten Lamongan.
Metode: Observasional analitik dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Jumlah sampel 106 orang. Dianalisis dengan
uji Coefficient contingency.
Hasil Penelitian: Dari 106 sampel didapatkan 60 pasien tipe MB: 48 pasien (45,3%) kecacatan tingkat 0, 4 pasien (3,8%) kecacatan tingkat 1, dan 8 pasien (7,5%) kecacatan tingkat 2. Pasien tipe PB terdapat 46 responden: 39 pasien (36,8%) kecacatan tingkat 0, tidak ada (0%) pasien dengan kecacatan tingkat 1, dan 7 pasien (6,6%) dengan kecacatan tingkat 2. Didapatkan nilai Coefficient
contingency sebesar 0,171 dengan nilai signifikansi 0,201. Perbandingan nilai
signifikansi (p-value) > α (0,201 > 0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara tipe kusta dengan tingkat kecacatan pada penderita kusta di Puskesmas Brondong, Kabupaten Lamongan 2010-2011.
x ABSTRACT
Amalina, Rahmanita Fildzah Nur. 2013. The Relation of Leprosy Type and The Disability Levels of Leprosy Patients in Brondong Health Center, Regency of Lamongan on January 1, 2010 – December 31, 2011 Period. Final Assignment, The Medical Faculty of Muhammadiyah Malang University, Advisor: (1) dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp. KK, (2) dr. Rahmiyah Fadilah.
Background: Leprosy or Morbus Hansen is an infectious and chronic disease which caused by Mycobacterium leprae. In Indonesia, in the period of 2002 – 2010, there have been an increasing proportion of disability level 2, that in 2010 amounted of 10.71%. This result of number was above the target of program indicator, which is about 5%. Regency of Lamongan ranked the third of the largest case of leprosy in East Java with 718 cases in the year of 2010. And the largest number of the leprosy cases in 2010-2011 was in Sub-District Brondong. Objective: To understand the relation of leprosy type and the disability levels of leprosy patients in Puskesmas Brondong, Kabupaten Lamongan.
Method: Analytical Observational with retrospective approaching. The sample-taking is done by total sampling technique. The sample consist of 106 patients. Was analyzed by the Coefficient contingency test.
Results: From 106 samples obtained 60 patients with the type of leprosy MB: 48 patients (45,3%) disability level 0, 4 patients (3.8%) disability level 1, and 8 patients (7.5%) disability level 2. Patients PB type there are 46 respondents: 39 patients (36.8%) disability level 0, no (0%) patients with disability level 1, and 7 patients (6.6%) and disability level 2. Coefficient of contingency values obtained at 0.171 with a significance value of 0.201. Comparison of significance (p-value) > α (0.201> 0.05).
Conclusion : There is no statistically significant relation between the leprosy type and the disability levels of leprosy patients in Brondong Health Center, Regency of Lamongan in the period of 2010 – 2011.
xi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN iii
LEMBAR PENGUJIAN iv KATA PENGANTAR v LEMBAR PERSEMBAHAN vi ABSTRAK ix ABSTRACT x DAFTAR ISI xi DAFTAR TABEL xv
DAFTAR GAMBAR xvi
DAFTAR SINGKATAN xvii
DAFTAR LAMPIRAN xviii
BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penelitian 3 1.3.1 Tujuan Umum 4 1.3.2 Tujuan Khusus 4 1.4 Manfaat Penelitian 4 1.4.1 Manfaat Klinis 4 1.4.2 Manfaat Akademis 4
xii
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Kusta 6 2.1.1 Definisi 6 2.1.2 Etiologi 6 2.1.3 Epidemiologi 6 2.1.4 Patogenesis 9 2.1.5 Klasifikasi 10 2.1.6 Gambaran Klinis 12 2.1.7 Pemeriksaan Klinis 14 2.1.8 Diagnosis 19 2.1.9 Penatalaksanaan 21 2.2 Reaksi Kusta 23 2.3 Kecacatan Kusta 23 2.3.1 Patogenesis 23
2.3.2 Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kecacatan 25 2.3.3 Batasan Pengertian Kecacatan 27
2.3.4 Jenis 28
2.3.5 Derajat 28
2.3.6 Upaya Pencegahan dan Perawatan Kecacatan 29 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 31
3.1 Kerangka Konseptual 31
3.2 Hipotesis 32
BAB 4 METODE PENELITIAN 33
xiii
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 33
4.3 Populasi dan Sampel 33
4.3.1 Populasi 33
4.3.2 Sampel 33
4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel 33
4.3.4 Besar Sampel 33
4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian 34
4.3.5.1 Kriteria Inklusi 34 4.3.5.2 Kriteria Eksklusi 34 4.3.6 Variabel Penelitian 34 4.3.6.1 Variabel Bebas 34 4.3.6.2 Variabel Tergantung 34 4.3.7 Definisi Operasional 34 4.4 Instrumen Penelitian 35 4.5 Prosedur Penelitian 35 4.5.1 Alur Penelitian 35
4.5.2 Prosedur Pengumpulan Data 36
4.6 Analisis Data 36 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 38
5.1 Hasil Penelitian 38
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 38 5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe Kusta 38 5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
xiv
5.1.4 Hubungan antara Tipe Kusta dengan Tingkat Kecacatan 39 5.2 Analisis Data Uji Coefficient Contingency 40
BAB 6 PEMBAHASAN 41
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 45
7.1 Kesimpulan 45
7.2 Saran 46
DAFTAR PUSTAKA 48
xv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2. 1 Data Kasus Kusta Baru Di Dunia 7
Tabel 2. 2 Pedoman Klasifikasi Kusta dari Gejala Kardinal Menurut
WHO 20
Tabel 2.3 Tanda Lain yang Dipertimbangkan dalam Klasifikasi
Kusta 20
Tabel 2.4 Perbedaan Reaksi Tipe 1 dan Tipe 2 23 Tabel 2.5 Tingkat Cacat pada Kusta 28 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Umur 38 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tipe Kusta 38 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kecacatan Kusta 39 Tabel 5.4 Tabulasi Silang Antara Tipe Kusta Dengan Tingkat
Kecacatan Kusta 39
Tabel 5.5 Pengujian Coefficient contingency untuk Mengetahui Hubungan Tipe Kusta dengan Tingkat Kecacatan Kusta 40
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kusta Tipe PB 11
Gambar 2.2 Kusta Tipe MB 12
Gambar 2.3 Patogenesis Kecacatan Kusta 24
Gambar 2.4 Kecacatan Akibat Kusta 29
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual 31
xvii DAFTAR SINGKATAN B : Borderline BB : Borderline borderline BL : Borderline lepromatous BT : Borderline tuberculoid
BTA : Bakteri Tahan Asam DDS : Diamino Diphenyl Sulfone
ELISA : Enzyme-linked Immunosorbent Assay FLA-ABS : Fluorescent Leprosy Antibody Absorption
I : Indeterminate
IM : Indeks Morfologi L : Lepromatosa
LL : Lepromatosa lepromatosa
M. leprae : Mycobacterium leprae
MB : Multi Basiler
MDT : Multi Drug Therapy
MLPA : Mycobacterium Leprae Particle Aglutination NCDR : Newly Case Detection Rate
PB : Pausi Basiler
RFT : Release From Treatment
T : Tuberkuloid
TT : Tuberkuloid tuberkuloid VMT : Voluntary Muscle Test WHO : World Health Organization
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Data sekunder tentang penemuan penderita kusta baru
di UPT Puskesmas Brondong periode tahun 2010 52
Lampiran 2: Data sekunder tentang penemuan penderita kusta baru
di UPT Puskesmas Brondong periode tahun 2011 54
xix
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin, MD 2000,‟ Penyakit Kusta‟, dalam Harahap M (ed), Ilmu Penyakit
Kulit, Edisi Pertama, Hipokrates, Jakarta. Hal. 12-31.
Amirudin, MD, Hakim, Z, Darwis, ER 2003,‟ Diagnosis Penyakit Kusta‟, dalam Syamsoe, SE, Menaldi, SL, Ismiarto, SP dkk.(eds.), Kusta, Edisi Kedua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta. Hal. 12-32.
Atul, Kalla, G, Kacchawa dkk. 2000, Disability in Leprosy [online], (diunduh 15 Desember 2010), tersedia dari: http://www.findarticles.com/Disabilitiesinleprosy_InternationalJournalof LeprosyandOtherMycobacterialDiseases_Find Articles.html.
Awaludin 2004, „Beberapa Faktor Resiko Kontak Dengan Penderita Kusta Dan Lingkungan Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Kusta Pada Anak‟, Tesis Magister, Universitas Diponegoro, Semarang.
Bakker, MI, Hatta, M, Kwenang, A dkk. 2006, „Risk Factors For Developing Leprosy A Population Based Cohort Study In Indonesia‟, Lepr Rev, vol. 77, hh. 48-61.
Brakel, WV, Kaur, H 2002, „ Is Beggary A Chosen Profession Among People Living In A Leprosy Colony?‟, Lepr Rev, vol. 73, hh. 334-345.
Budiarto, Eko 2003, Metodologi Penelitian Kedokteran, Edisi Pertama, EGC, Jakarta.
Dahlan, Sopiyudin, M 2008, Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan,Edisi 3, Salemba Medika, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI 2006, Buku Pedoman Nasional Pemberantasan
xx
Dinas Kesehatan Jawa Timur 2011, Profil Kesehatan Jawa Timur 2010. Dinas Kesehatan Jawa Timur.
Dinas Kesehatan Lamongan 2010, Profil Kesehatan Kabupaten Lamongan 2010. Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan.
Dinas Kesehatan Lamongan 2011, Profil Kesehatan Kabupaten Lamongan 2011. Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan.
Eshiet, AL, Peters, ES 2002, „Male-Female (Sex) Differences In Leprosy Patients In South Eastern Nigeria: Female Present Late For Diagnosis And Treatment And Have Higher Rate Og Deformity‟, Lepr Rev, vol. 73, hh. 263-267.
Hiswani 2001, Kusta Salah Satu Penyakit Menular Yang Masih Dijumpai Di
Indonesia [online], (diunduh 12 November 2012), tersedia dari:
http://library.usu.ac.id.
Iyor, FT 2005, „Knowledge And Attitude Of Nigerian Physiotherapy Students About Leprosy‟, Asia Pacific Disability Rehabilitation Journal, vol. 16, hh. 1-8.
Kosasih, A, Wisnu, I Made, Syamsoe-Dali, dkk. 2007, „Kusta‟, dalam Djuanda, Adhi, Hamzah, Mochtar, Aisah, Siti (eds.), Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin, Edisi Kelima, FKUI, Jakarta. Hal.73-88.
Kumar A, Girdhar A, Girdhar BK 2012, “Risk of developing disability in pre and post-multidrug therapy treatment among multibacillary leprosy: Agra
MB Cohort study” [online], (diunduh 27 November 2012), tersedia dari:
xxi
Kurnianto, Joko 2002, „Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kecacatan Penderita Kusta Di Kabupaten Tegal‟, Tesis Magister, Universitas Diponegoro, Semarang.
Martodiharjo, Sunarko, Susanto, Sri Djoko 2003,‟Reaksi Kusta Dan Penanganannya‟, dalam Syamsoe, SE, Menaldi, SL, Ismiarto, SP dkk.(eds.), Kusta, Edisi Kedua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta. Hal. 47-48. McDougall, Colin A, Yuasa, Yo 2002, A New Atlas of Leprosy, Sasakawa
Memorial Health Foundation, Japan. Hal. 11.
Nsagha, DS, Bamgboye, EA, Assob, JCN, dkk. 2011, „Elimination of Leprosy as a public health problem by 2000 AD: an epidemiological perspective‟,
PanAfrican Medical Journal, vol. 4, hh. 1-25.
Nuhonni, SA, Cholis, M 2003 „Rehabilitasi Medik I‟, dalam Syamsoe, SE, Menaldi, SL, Ismiarto, SP dkk.(eds.), Kusta, Edisi Kedua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta. Hal. 94-103.
Sastroasmoro, S & Ismael, S 2011, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi ke-4, Sagung Seto, Jakarta.
Sjamsoe-Daili, Emmy S, Menaldi, Sri L, Wisnu, I Made 2005, Penyakit Kulit
yang Umum Di Indonesia, PT. Medical Multimedia Indonesia, Jakarta,
Hal. 53-58
Soebono, S, Suhariyanto, B 2003, „Pengobatan Kusta‟, dalam Syamsoe, SE, Menaldi, SL, Ismiarto, SP dkk.(eds.), Kusta, Edisi Kedua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta. Hal. 66-74.
xxii
Susanto, Nugroho 2006, „Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecacatan Penderita Kusta‟, Tesis Magister, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tauchid, Imam 2006, „Faktor-Faktor Yang Berkaitan Dengan Tingkat Kecacatan Kusta Di Kabupaten Brebes Tahun 2005‟, Skripsi Sarjana, Universitas Diponegoro, Semarang.
Tim Kementrian Kesehatan 2011, Profil Kesehatan Indonesia 2010, (Rosita Ratna, ketua tim), Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
Van Brakel, WH, Khawas, IB 2007, „Disability and Leprosy: The Way Forward‟,
Annals Academy of Medicine, vol. 36, hh. 86-87.
Werdiningsih R, Agusni I 2003, „Kecacatan pada Penderita Kusta Baru di Divisi Kusta URJ Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo, Surabaya (Periode Tahun 1998-2000)‟, Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, vol. 15, hh. 149-158.
Wisnu, Made I, Hadilukito 2003 „Pencegahan Cacat Kusta‟, Syamsoe, SE, Menaldi, SL, Ismiarto, SP dkk.(eds.), Kusta, Edisi Kedua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta. Hal. 83-93.
World Health Organization 2006, Report of the global forum on elimination of
leprosy as a public health problem, WHO, Geneva.
World Health Organization 2011, Leprosy [online], (diunduh 23 Mei 2011), tersedia dari: http://www.who.int/mediacentre/ factsheets/fs101/en/index.html.