BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11 LLaattaar r BBeellaakkaanngg Sei
Seirinring g dendengan gan perperubaubahan han jamjaman an banbanyayak k oraorang ng yanyang g memmemiliiliki ki hewhewan an pelpelihaiharaanraan bukan
bukan hanya hanya sebagai sebagai hobi hobi bahkan bahkan sebagai sebagai gaya gaya hidup. hidup. Hewan Hewan peliharaan peliharaan yang yang banyak banyak diminati contohnya ialah anjing, kucing, kelinci, burung berkicau, ikan hias bahkan hewan diminati contohnya ialah anjing, kucing, kelinci, burung berkicau, ikan hias bahkan hewan peliharaan yang tidak lazim seperti ular, iguana, dan sebagainya. Dari berbagai macam hewan peliharaan yang tidak lazim seperti ular, iguana, dan sebagainya. Dari berbagai macam hewan peliharaan, anjing dan kucing paling banyak diminati karena jenisnya yang beragam sehingga peliharaan, anjing dan kucing paling banyak diminati karena jenisnya yang beragam sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang dan perawatannya yang cukup dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang dan perawatannya yang cukup mudah.
mudah.
Cacing gelang dan cacing tambang (
Cacing gelang dan cacing tambang (Toxocara dan AncylostomaToxocara dan Ancylostoma adalah nematode adalah nematode yang sering ditemui di anjing dan kucing.
yang sering ditemui di anjing dan kucing. Dypilidium Dypilidium caninum, caninum, TrichTrichuris uris vulpis, vulpis, TrTrichurisichuris suis
suis juga juga sering sering terdapat terdapat pada pada anjing anjing dan dan kucing, kucing, tetapi tetapi kasusnya kasusnya jarang jarang ditemukan ditemukan padapada man
manusia usia sehsehingingga ga tidtidak ak dibdibahaahas s daldalam am makmakalah alah iniini. . !ol!olongongan an artarthrohropodpoda a sepseperti erti kutkutuu (( Ixodes, Ixodes, DermancentorDermancentor, , Rhipicephalus, Rhipicephalus, Scabies, Scabies, dan dan AmblyommaAmblyomma, pinjal (, pinjal (CtenocephalidesCtenocephalides canis dan Ctenocephalides felis
canis dan Ctenocephalides felis, dan caplak dapat berperan sebagai "ektor suatu organisme, dan caplak dapat berperan sebagai "ektor suatu organisme maupun sebagai penyebab langsung. #ila berperan sebagai penyebab langsung, gejala klinis maupun sebagai penyebab langsung. #ila berperan sebagai penyebab langsung, gejala klinis yang timbul biasanya berupa dermatitis.
yang timbul biasanya berupa dermatitis.
Dermatitis adalah kelainan kulit yang subyekti$ ditandai oleh rasa gatal dan secara Dermatitis adalah kelainan kulit yang subyekti$ ditandai oleh rasa gatal dan secara klinis terdiri atas ruam polimor$i yang umumnya berbatas tidak tegas. !ambaran klinisnya klinis terdiri atas ruam polimor$i yang umumnya berbatas tidak tegas. !ambaran klinisnya sesuai dengan stadium penyakitnya. Dermatitis dapat disebabkan oleh in$eksi bakteri, jamur, sesuai dengan stadium penyakitnya. Dermatitis dapat disebabkan oleh in$eksi bakteri, jamur, atau parasite, seborrhea, alergi atau sensiti$itas terhadap pakan, gigitan lalat (sali"a lalat atau parasite, seborrhea, alergi atau sensiti$itas terhadap pakan, gigitan lalat (sali"a lalat merupakan allergen umum, kontak dengan substansi yang mengiritasi, gangguan metabolik merupakan allergen umum, kontak dengan substansi yang mengiritasi, gangguan metabolik dan endokrin, reaksi obat% paparan terhadap toksin, $aktor predisposisi yang spesi$ik ras, dan endokrin, reaksi obat% paparan terhadap toksin, $aktor predisposisi yang spesi$ik ras, kekurangan nutrisi, terbakar sinar matahari (sunburn, kanker dapat menyebabkan gatal-gatal kekurangan nutrisi, terbakar sinar matahari (sunburn, kanker dapat menyebabkan gatal-gatal yang berlebihan akibat iritasi kulit
1.2 Rumusan Masalah
- #agaimana cara mendiagnosa hewan yang terkena dermatitis&
- #agaimana terapi untuk kasus dermatitis pada pet animal dan hewan besar&
1.3 Tujuan
- 'engetahui dan memahami cara mendiagnosa hewan yang terkena dermatitis& - 'engetahui dan memahami terapi untuk kasus dermatitis pada pet animal dan
hewan besar&
BAB II PEMBAHAAN 2.1 D!agn"sa Pen#ak!t
Dermatitis dapat di diagnosa dengan -Cytology
-Direct e)amination $or parasite -Coat #rushing
-Skin scraping -#acterial culture
-*esponse to symptomatic treatment and $lea control -+toscopic e)amination
-*estricted diet trial
-ntradermal allergy testing -e/ 0 / serology -#iopsy
2.2 Tujuan Tera$!
- 'enghilangkan sel-sel kulit mati
- 'engembalikan keadaan rambut yang normal - 'enghilangkan dan menghambat agen penyakit
2.3 Menentukan Tera$!
a. 1d"ice 'emisahkan hewan yang sakit dengan hewan yang sehat
Diberi scholar untuk mencegah hewan menjilati daerah dermatitis yang diobati (pet animal
'emperhatikan sanitasi kandang perawatan
b. 2on drug Diberi minyak ikan (omega 3 untuk menumbuhkan rambut (pet animal 1tau dapat diberi minyak kelapa untuk meluruhkan sel-sel mati dan dapat menumbuhkan rambut juga
Disemprot air dengan tekanan tinggi (hewan besar untuk membersihkan permukaan yang terkena dermatitis
c. Drug penentuan golongan obat dan jenis obat berdasarkan e$$icacy, sa$ety, suitability, costs.
N". %"l"ngan
&'at E((!)a)# a(et# u!ta'!l!t# *"st
4 5enicilin +armak" k!net!)
!aram 2a 5enisilin oral diabsorpsi di duodenum. diistribusi luas dalam tubuh, jumlah yang besar terdapat dalam hati, empedu, ginjal, usus, lim$e dan semen, cairan serebrospinal sukar dicapai.
+armak" ,!nam!k 1ntibiotika 6 laktam bekerja dengan cara
menghambat sintesis dinding sel mikroba. 7$ek bakterisida
ditujukan pada mikroba
E(ek sam$!ng *eaki alergi, diare ringan,
In,!kas!
n$eksi kulit akibat bakteri
-"ntra !n,!kas! Hipersensiti$itas
yang sedang akti$ membelah.
5ada waktu pembelahan sel sebagian dari dinding sel induk dilisis oleh enzimasetil muramidase. 7nzimtranspeptidase yang diperlukan untuk pembentukan dinding sel baru diblokir oleh
penisilin sehingga
pembentukan dinding sel tidak sempurna sehingga bakteri mati.
E(ek "'at #akterisida 8 'etronidazole +armak" k!net!)
Diabsorbsi secara oral dengan baik, secara topical dapat dicapai secara sistemik tergantung jumlah sedian
Didistribusikan ke sali"a, empedu, air susu, tulang, hati, dan paru-paru, dapat menembus plasenta +armak" ,!nam!k Dalam sel atau mikroorganisme
metronidazole mengalami reduksi menjadi produk polar. Setelah berdi$usi
kedalam organisma, berinteraksi dengan
D21menyebabkan hilangnya struktur heli) D21 dan kerusakan untaian D21. Hal inilebih jauh menyebabkan
hambatan pada syntesa protein dan kematian
selorganisma E(ek "'at E(ek sam$!ng !angguan saluran pencernaan 1noreksia In,!kas! !iardiasis 1mebiasis ;rikomoniasis -"ntra !n,!kas! Hewan bunting Hipersensiti$ terhadap metronidazole *p 8.:::
1ntibakteri 1ntiprotozoa 3 'iconazole +armak" k!net!)
'iconazole yang diberikan per oral memiliki bioa"aibilitas rendah (89-3:< karena miconazoe diabsorpsi sedikit dalam rongga usus.
+armak" ,!nam!k 'iconazole memiliki akti"itas anti$ungi
terhadap dermato$ita dan ragi,
serta memiliki akti"itas antibakteri terhadap basil dan kokus gram positi$. 1kti"itas ini menghambat biosintesa ergosterol di
dalam jamur dan mengubah komposisi komponen-komponen lemak di dalam membran, yang menyebabkan
nekrosis sel jamur.
E(ek "'at 1nti$ungal 1ntibakteri(bakteri gram positi$ E(ek sam$!ng Diare, "omit, nausea, reaksi alergi In,!kas!
n$eksi kulit dan kuku karena dermato$ia, candida, atau jamur lain dan bakteri gram positi$ -"ntra !n,!kas! Hewan bunting Hipersensiti$ terhadap miconazole atau terhadap salah satu komponen obat. !angguan hati.
Salep *p.3.::: ;ablet
= >ortikosteroid +armak" k!net!)
5enghambatan pelepasan $os$olipase 18 (lipocortin. ipocortin mengontrol biosintesis mediator in$lamasi (prostaglandin,leukotriene dengan meng inhibisi asam arakidonat. Dan menghambat $aktor-$aktor transkripsi yang terlibat dalam akti"asi gen-gen
E(ek sam$!ng 5erubahan >ulit (kutaneus seperti kulit tipis, kehilangan elastisitas, komedo, ecchymoses, pioderma In,!kas! n$eksi kulit berupa in$lamasi, eritrema -"ntra !n,!kas! untuk hewan hamil dapat
menyebabkan kelainan perkembangan
pro-in$lammatory
+armak" ,!nam!k
5ada waktu memasuki jaringan, glukokortikoid berdi$usi atau ditranspor menembus sel membran dan terikat pada kompleks reseptor sitoplasmik glukokortikoid heat-shock protein kompleks. Heat
shock protein dilepaskan dan kemudian kompleks hormon reseptor
ditranspor ke dalam inti, dimana akan berinteraksi dengan respon unsur respon glukokortikoid pada berbagai gen dan protein pengatur yang lain
dan merangsang atau menghambat ekspresinya. 5ada keadaan tanpa adanya hormon, protein reseptor dihambat dari ikatannya dengan D21% jadi hormon ini tidak
menghambat kerja reseptor pada D21. E(ek "'at e$ek "asokonstriksi, e$ekantiin$lamasi, dan e$ek antimitosis janin termasuk langit-langit mulut sumbing dan retardasi pertumbuhan intra-uterus
Dipilih jenis obat &&&& dan sediaan obat topikal karena &&& lebih aman untuk pet animal ?..&&& dengan harga yang ekonomis selain sebagai analgesik, >etopro$en juga dapat ber$ungsi sebagai antiin$lamasi.
Dosis obat untuk &&&&& &&&& mg@kg@hari per oral diberikan setelah makan karena &&&& memiliki e$ek samping berupa &&&&
BAB III PENUTUP -es!m$ulan
Dari kasus dermatitis diatas, obat yang digunakan adalah &&& kombinasi sistemik dan topical. Hal tersebut dilakukan untuk memperpendek masa pengobatan.