• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAKIP BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PUSAT STATISTIK

KOTA SEMARANG

TAHUN ANGGARAN 2014

BADAN PUSAT STATISTIK

KOTA SEMARANG 2015

(2)

KATA PENGANTAR

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kota Semarang Tahun 2014 berlandaskan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diantaranya menyebutkan bahwa : pada setiap akhir tahun anggaran, mulai Tahun Anggaran 2000/2001, setiap instansi menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, Inpres ini merupakan tindak lanjut TAP MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dengan mengindahkan prinsip-prinsip Clean Government dan Good Governance.

LAKIP diperlukan guna mengetahui kemampuan unit kerja dalam pencapaian visi, misi dan tujuan penyelenggaraan kegiatan dan pekerjaan bidang statistik dalam rangka meningkatkan pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Di samping itu juga merupakan masukan bagi pemerintah dalam mengevaluasi kegiatan tahun anggaran 2014.

Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berperanserta dalam penyusunan sampai penerbitan LAKIP BPS Kota Semarang Tahun 2014, semoga laporan ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah dan sebagai tolok ukur untuk perbaikan kinerja BPS Kota Semarang mendatang.

Semarang, Februari 2015

BADAN PUSATSTATISTIK KOTA SEMARANG

KEPALA

ENDANG RETNO SRI SUBIYANDANI NIP: 19641023 198802 2 001

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Kedudukan,Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 2

1.3. Landasan Hukum ... 5

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA ... 6

2.1. Rencana Strategis 2012 – 2014 ... 6

2.2. Indikator Kinerja Utama ... 10

2.3. Rencana Kinerja Tahunan 2014 ... 13

2.4. Anggaran Tahun 2014 ... 15

2.5. Penetapan Kinerja Tahun 2014 ... 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 22

3.1. Analisis Pencapaian Kinerja Tahun 2014 ... 22

3.2. Evaluasi Kegiatan Tahun 2014 ... 36

3.3. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2014 ... 41

BAB IV PENUTUP ... 46

4.1. Tinjauan Umum ... 46

4.2. Permasalahan dan Kendala ... 46

4.3. Saran Tindak Lanjut ... 47

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 1. Struktur Organisasi ... 50

2. Rencana Strategis ... 51

3. Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 56

4. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ... 60

5. Pengukuran Kinerja Sasaran (PKS) ... 71

6. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) ... 74

7. Kegiatan Prioritas (KP) ... 81

(4)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, menyebutkan bahwa : Badan Pusat Statistik (BPS) mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan statistik melalui sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lainnya, serta mengumumkan hasilnya secara berkala atau sewaktu-waktu dan terbuka kepada masyarakat baik instansi pemerintah, lembaga swasta, lembaga swadaya masyarakat ataupun perorangan. Sementara itu menurut undang-undang yang sama, tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan dibidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara visi BPS “ Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua “ dapat dicapai dengan menerapkan misi BPS.

Adapun Misi BPS adalah : (a) Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggara statistik yang efektif dan efisien; (b) Menciptakan insan statistik yang kompeten dan professional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia; (c) Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik; (d) Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak; (e) Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

Selanjutnya Misi BPS ini dilaksanakan melalui strategi dan arah kebijakan pembangunan statistik sebagai berikut :

1) Meningkatkan penyediaan statistik berkualitas di berbagai tingkat dengan melakukan kegiatan pengumpulan data melalui sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan metode lainnya;

2) Mengembangkan sistem statistik wilayah kecil dan spesifik daerah secara bertahap untuk mendukung otonomi daerah;

3) Meningkatkan kerjasama dengan sumber, produsen, dan pengguna data dengan memberikan apresiasi serta melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) berbagai kegiatan statistik;

4) Meningkatkan jumlah, ragam ketrampilan, dan kemampuan sumber daya manusia terutama di daerah dengan mengupayakan penambahan dan melakukan pendidikan,

(5)

pelatihan serta pembinaan karir pegawai;

5) Melaksanakan manajemen yang efisien, efektif, bersih dan bertanggung jawab, transparan serta bebas KKN melalui sistem pengawasan yang ketat berbasis teknologi informasi yang mutakhir, dengan menciptakan pelayanan prima.

6) Mengefektifkan fungsi Forum Masyarakat Statistik (FMS) dengan memperbanyak pertemuan, diskusi, dan kunjungan lapangan.

Guna mencapai sasaran dari pembangunan perstatistikan yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2014 BPS Kota Semarang menetapkan 3 (tiga) program sebagai berikut : 1) Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS)

2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Pusat Statistik (DMPTTL)

3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA)

Pelaksanaan program-program tersebut dibiayai oleh APBN yang dituangkan dalam DIPA Petikan BPS Kota Semarang Tahun 2014 Bagian Anggaran 54 Tahun 2014, Nomor : DIPA . 054.01.2.018864/2014 tanggal 5 Desember 2013. Selama tahun 2014 DIPA Petikan BPS Kota Semarang mengalami revisi sebanyak 5 (lima) kali dan terjadi perubahan pagu DIPA petikan sebanyak 1 (satu) kali. Perubahan pagu yang pertama terjadi pada bulan Juli 2014 terkait dengan efisiensi anggaran, pagu semula Rp 5.060.123.000,00 (lima milyar enam puluh juta seratus dua puluh tiga ribu rupiah) menjadi Rp 5.008.480.000 (lima milyar delapan juta empat ratus delapan puluh ribu rupiah).

Pagu anggaran sebesar Rp 5.008.480.000 (lima milyar delapan juta empat ratus delapan puluh ribu rupiah) berhasil direalisasikan sebesar Rp 4.886.063.770 (empat milyar delapan ratus delapan puluh enam juta enam puluh tiga ribu tujuh ratus tujuh puluh rupiah) atau 97,13 persen. Anggaran tersebut dialokasikan untuk membiayai kegiatan dari 3 (tiga) program, yaitu :

1) Program PPIS sebesar Rp 834.223.000,00 (delapan ratus tiga puluh empat juta dua ratus dua puluh tiga ribu rupiah) dan terealisasi sebesar Rp 777.112.250,00 (tujuh ratus tujuh puluh tujuh juta seratus dua belas ribu dua ratus lima puluh rupiah) atau 93,15 persen dari pagu anggaran.

(6)

anggaran tersebut dapat direalisasikan sebesar Rp 3.792.501.520,00 atau 98,31 persen dari pagu anggaran.

3) Program PSPA sebesar Rp 316.649.000 dan dapat direalisasikan sebesar 316.450.000 dari pagu anggaran.

Implementasi program-program dalam pelaksanaan kegiatan teknis dan anggaran berjalan dengan baik dan berhasil mewujudkan kinerja yang optimal, tetapi masih ada kendala yang dihadapi oleh BPS Kota Semarang, diantaranya adalah :

1) Volume kegiatan pencacahan survei ekonomi semakin meningkat, dan beberapa kegiatan harus diselesaikan dalam waktu bersamaan sehingga petugas akan memberi prioritas pada kegiatan yang dianggap relatif mudah.

2) Padat dan kompleksnya kegiatan ketatausahaan serta tingginya frekwensi perubahan peraturan dan aplikasi pengelolaan keuangan, BMN maupun pegawai yang ada, menjadikan kegiatan ketatausahaan memerlukan sumber daya manusia yang aktif dan penuh inisiatif, yang mampu mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.

3) Responsibiltas masyarakat dan dunia usaha terhadap kegiatan pengumpulan data oleh Badan Pusat Statistik relatif masih rendah, khususnya dari kalangan dunia usaha.

4) Jumlah dan sebaran sampel yang masih terkendala oleh keterbatasan anggaran pemerintah, di lain pihak kebutuhan dari banyak kalangan pemerhati dan pengguna data Badan Pusat Statistik semakin menginginkan cakupan sampel meliputi wilayah terkecil (small area statistics).

5) Time lag yang panjang antara pencacahan dengan penyajian data/publikasi menjadikan data/informasi yang tersedia dinilai kurang up to date terutama oleh konsumen data.

Upaya yang dilakukan oleh BPS Kota Semarang untuk mengatasi kendala yang dihadapi adalah :

1) Menyusun perencanaan dan pengelolaan yang matang atas berbagai kegiatan sensus dan survei, koordinasi lintas seksi, menyusun agenda kegiatan dan pembagian tugas yang seimbang serta melibatkan mitra statistik yang kompeten dan telah dilatih sebelum pelaksanaan kegiatan lapangan.

(7)

pegawai ketatausahaan, serta memotivasi pegawai untuk selalu aktif dalam mengupdate peraturan serta aplikasi-aplikasi baru, dan segera melakukan konsultasi ke BPS Provinsi Jawa Tengah atau BPS RI jika menemukan permasalahan dalam penyelesaian tugas/pekerjaan.

3) Berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat terutama dunia usaha/asosiasi perusahaan, akan pentingnya data melalui kegiatan sosialisasi tentang data statistik. Upaya yang telah dilakukan selain sosialisasi adalah pendekatan personal terhadap contact person atau kunjungan ulang terhadap responden.

4) Jika memungkinkan mengembangkan kerjasama dengan pemerintah daerah, juga lembaga lainnya untuk penambahan sampel pencacahan untuk mendapatkan statistik yang dapat menggambarkan wilayah terkecil. Atau BPS melakukan upaya agar pemerintah memperbesar anggaran untuk kegiatan Badan Pusat Statistik sehingga cakupan sampel sesuai dengan harapan yaitu sampai pada wilayah terkecil.

5) Berusaha untuk mempercepat penerbitan publikasi sehingga memperpendek timeliness dari data dan informasi yang dihasilkan Badan Pusat Statistik Kota Semarang.

Sesuai dengan visi BPS sebagai “Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua”, BPS Kota Semarang berusaha untuk dapat menyediakan data statistik yang relevan, akurat, tepat waktu, mudah diakses, terbandingkan, konsisten dan lengkap yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan jangka pendek, menengah dan jangka panjang bagi keperluan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Tersedianya data dan informasi statistik yang berkualitas merupakan tujuan utama BPS dalam Rencana Strategis Tahun 2010-2014.

“Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang

Berkualitas”, sebagai tujuan-1 berhasil diwujudkan, sebagaimana ditunjukkan oleh tingkat

capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) tujuan-1 maupun IKU sasaran-sasarannya yang disajikan dalam tabel berikut ini.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Tingkat Capaian

(1) (2) (3) (4)

1 Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS

90,00 % 90,00 % 100,00 %

1.1.a Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data Statistik Ekonomi Makro

(8)

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Tingkat Capaian

(1) (2) (3) (4)

1.1.b Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data Statistik Ekonomi Makro

90,00 % 90,00 % 100,00 %

1.1.c Persentase pelaksanaan pencacahan lapangan Statistik Ekonomi yang tepat waktu.

100,00 % 100,00 % 100,00 %

1.2.a Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat

90,00 % 90,00 % 100,00 %

1.2.b Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat

90,00 % 90,00 % 100,00 %

1.2.c. Persentase pencacahan lapangan Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat yang tepat waktu

100,00 % 100,00 % 100,00 %

1.3.a Persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data BPS

95,00 % 95,00 % 100,00 %

1.3.b Persentase pemasukan dokumen/responserate dari kegiatan survei statistik

97,00% 97,28 % 100,29 %

Adapun dimensi kualitas lainnya dijabarkan dalam tujuan-2 “Meningkatkan

Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang Andal, Efektif, dan Efisien“. Hasil pengukuran terhadap IKU tujuan-2 maupun IKU

sasaran-sasarannya menunjukknan bahwa Tujuan-2 mampu direalisasikan dengan baik. Pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS Kabupaten/Kota terealisasi melebihi target dan sebaliknya pengunjung yang datang ke perpustakaan BPS Kabupaten/Kota realisinya di bawah target. Salah satu alasan berkurangnya pengunjung perpustakaan adalah karena lebih memilih mengakses data melalui website.

Tingkat capaian Indikator Kinerja Utama Tujuan-2 dan sasaran-sasarannya disajikan pada tabel berikut ini :

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Tingkat Capaian

(1) (2) (3) (4)

2.a. Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS.

90, 00 % 90, 00 % 100,00 %

(9)

2.1.b Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli 11 11 100,00 % 2.2.a Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan

informasi statistik melalui website BPS Kabupaten/Kota.

100 100 103,90%

2.2.b Jumlah pengunjung berulang yang menggunakan data BPS.

10 10 100,00 %

2.2.cJumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan BPS Kabupaten/Kota

75 75 100,00%

2.3.a Persentase konsumen data yang merasa terpenuhi kebutuhan datanya.

90,00 % 90,00% 100,00 %

2.3.b Jumlah Instansi Pemerintah dan lembaga lainnya yang menerima publikasi BPS

10 10 100,00 %

“Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sarana Kerja” yang

merupakan tujuan-3 berhasil diwujudkan dengan baik. Setiap data mutakhir yang dihasilkan selalu ditampilkan di website dan pengolahan data selalu tepat waktu baik penyelesaian maupun pengiriman data ke BPS Provinsi.

Tabel di bawah ini menunjukkan tingkat capaian indikator kinerja utama pada tujuan -3 dan sasaran-sasarannya.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Tingkat Capaian

(1) (2) (3) (4)

3.a. Persentase data mutakhir yang ditampilkan di website

Kab/Kota 95,00 % 100,00 % 105,26 %

3.1.a Persentase hasil pengolahan data yang dikirim ke BPS

Provinsi tepat waktu. 100,00% 100,00 % 100,00 % 3.1.b Jumlah petugas fungsional pranata komputer. 1 1 100,00 %

Hasil yang dicapai oleh IKU pada tujuan-4 “ Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Manusia dan Penataan Kelembagaan “ selama tahun 2014 menunjukkan bahwa

BPS Kota Semarang mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan-4 sehingga mampu mewujudkankannya, sebagaimana ditunjukkan oleh realisasi dan tingkat capaian IKU tujuan-4 dan sasarannya pada tabel berikut ini.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Tingkat Capaian

(1) (2) (3) (4)

4.a. Persentase pegawai berpendidikan minimal Diploma IV atau

(10)

4.1.a Jumlah pegawai yang memangku jabatan fungsional

tertentu. 20 20 100,00%

Hasil evaluasi atas pelaksanaan fungsi dan tugas BPS Kota Semarang tahun 2014 sesuai dengan visi BPS, menyimpulkan bahwa secara umum capaian kinerja dan akuntabilitas BPS Kota Semarang tahun 2014 menunjukkan keberhasilan, tercermin dari hasil tingkat pencapaian IKU tujuan yang menunjukkan rata-rata capaian sebesar 101, 32 persen, sementara itu rata-rata pencapaian IKU sasaran sebesar 100,43 persen. Meskipun belum semua target dari IKU sasaran tercapai namun realisasi tingkat pencapaian secara umum menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan oleh BPS Kota Semarang tahun 2014 telah sesuai program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis dan sekaligus telah mampu memenuhi Misi BPS Kota Semarang.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang mengemban tugas dari pemerintah untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan mutakhir dalam rangka mewujudkan terciptanya Sistem Statistik Nasional yang handal, efektif dan efisien guna mendukung pembangunan nasional. Dalam menyajikan statistik dasar, BPS menyelenggarakan sensus, survei, kompilasi produk administrasi dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang dilakukan secara berkala, terus menerus atau sewaktu-waktu yang periode pelaksanaannya ditetapkan oleh Kepala BPS dengan memperhatikan kebutuhan data baik dari pemerintah maupun masyarakat.

BPS Kota Semarang sebagai salah satu satuan kerja senantiasa berupaya melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, antara lain :

 TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN.

 UU Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN.

 Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

 Keppres Nomor 103 Tahun 2001 atau Keppres Nomor 121 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen.

 Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

 Inpres Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (AKIP).

 Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/68/2003 Tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

(12)

Satu diantara inti pokok dari peraturan tersebut di atas adalah setiap instansi pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), dengan tujuan untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai satu diantara beberapa prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya.

Sistem AKIP meliputi Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Laporan Pertanggungjawaban Kinerja. Sistem ini merupakan suatu instrumen untuk menciptakan transparansi instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan nasional, serta dapat menjaga terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Badan Pusat Statisik Kota Semarang Tahun 2014, adalah perwujudan kewajiban BPS Kota Semarang untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2014 serta akan digunakan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja BPS Kota Semarang di tahun yang akan datang.

1.2. KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI

Kedudukan, tugas, fungsi, dan susunan organisasi Badan Pusat Statistik berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik, sebagai berikut :

1) Kedudukan

Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, BPS sebagai instansi pemerintah berwenang menyelenggarakan statistik dasar melalui sensus, survei dan kompilasi produk administrasi serta cara lain, kemudian mengumumkan hasilnya secara teratur dan transparan. BPS Kabupaten/Kota dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPS Provinsi. BPS bekerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan statistik untuk meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, mengembangkan Sistem Statistik Nasional (SSN) dan mendukung pembangunan nasional. Dalam kerangka pembinaan ini BPS melakukan upaya-upaya antara lain

(13)

meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam menyelenggarakan statistik dan meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik.

2) Tugas

BPS mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan statistik dasar sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

3) Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPS mempunyai fungsi : a) Penyelenggaraan statistik dasar di Kota Semarang

b) Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS Kota Semarang

c) Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan,dan rumah tangga BPS.

4) Susunan Organisasi.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, sesuai Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, susunan organisasi BPS Kota Semarang terdiri dari :

a) Kepala

Kepala BPS Kota Semarang mempunyai tugas memimpin BPS Kota Semarang dalam menjalankan tugas dan fungsi BPS Kota Semarang.

b) SubbagianTata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi teknis maupun keuangan dan monitoring kegiatan dan anggaran di lingkungan BPS Kota Semarang. Serta melaksanakan tugas Kepegawaian; Hubungan Masyarakat & Hukum; Urusan Dalam dan Perlengkapan;

c) Seksi Statistik Sosial

(14)

Satistik Sosial yang mencakup kegiatan Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kesejahteraan Rakyat, Ketahanan Sosial, serta kegiatan statistik sosial lainnya;

d) Seksi Statistik Produksi

Seksi Statistik Produksi mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan Statistik Produksi yang mencakup kegiatan Statistik Pertanian, Statistik Industri, Statistik Pertambangan, Statistik Energi, Statistik Konstruksi serta kegiatan statistik produksi lainnya;

e) Seksi Statistik Distribusi

Seksi Statistik Distribusi mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan Statistik Distribusi yang mencakup kegiatan Statistik Harga Konsumen dan Perdagangan Besar, Statistik Keuangan dan Harga Produsen, Statistik Niaga dan Jasa, serta kegiatan statistik distribusi lainnya;

f) Seksi Neraca Wlayah dan Analisis Statistik

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas menyusun Neraca Wilayah dan Analisis Statistik yang mencakup penyusunan Neraca Produksi, Neraca Konsumsi dan neraca lainnya, analisis dan pengembangan statistik, dan analisis lainnya;

g) Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengelolaan rujukan statistik, publikasi dan kompilasi data statistik, layanan dan promosi statistik, pengelolaan perpustakaan dan dokumentasi statistik serta integrasi pengolahan data, jaringan komunikasi data, pengembangan basis data dan pengelolaan teknologi informasi.

h) Tenaga Fungsional / Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)

Tugas tenaga fungsional/KSK adalah mengumpulkan data secara langsung atau menghimpun data skunder dari instansi lain, berkoordinasi dengan camat, menyusun publikasi BPS tingkat kecamatan, membantu dalam perekrutan mitra dan menjalankan tugas lain yang telah ditentukan atau yang diberikan oleh atasan langsung.

(15)

Secara rinci bagan organisasi BPS Kota Semarang terdapat pada Lampiran 1.

1.3. LANDASAN HUKUM

Dalam menyelenggarakan pelaksanaan tugas dan fungsinya, BPS dilindungi oleh perangkat hukum, yaitu :

1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik menjamin kepastian hukum bagi penyelenggara dan pengguna statistik baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang ini maka kepentingan masyarakat pengguna statistik akan terjamin terutama atas nilai informasiyang diperolehnya.

2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik yang mengamanatkan bahwa BPS berkewajiban menyelenggarakan kegiatan statistik dasar.

3) Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik.

4) Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

(16)

BAB II

RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS 2010-2014

Rencana Strategis (Renstra) Badan Pusat Statistik 2010-2014 memberikan arah dan sasaran yang jelas, serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan statistik yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 2005-2025 dan Pembangunan Jangka Menengah (PJM) 2014. Renstra BPS 2010-2014 merupakan acuan bagi BPS dalam menjalankan tugas guna mencapai tujuan jangka panjang BPS yang sekaligus mencapai tujuan pemerintah.

Badan Pusat Statistik mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kewenangan dalam melaksanakan tugas tersebut tertuang dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik nomor 7 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Badan Pusat Statistik. Adapun kebijakan yang dijalankan BPS diarahkan untuk mendukung tugas pokok tersebut.

Rencana Strategis Pembangunan Statistik BPS adalah dokumen perencanaan pembangunan dibidang statistik yang berskala nasional dan regional yang berlaku selama kurun waktu 2010-2014.

1) Visi Badan Pusat Statistik Kota Semarang

“Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua “ 2) Misi Badan Pusat Statistik Kota Semarang

Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi BPS yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan. Misi dari BPS Kota Semarang dapat dirumuskan sebagai berikut :

a) Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien;

b) Menciptakan insan statistik yang kompeten dan professional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia;

(17)

pengukuran dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik;

d) Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak; e) Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang

diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

Dalam rangka mencapai visi dan melaksanakan misi tersebut, BPS mempunyai tujuan dan sasaran sebagai berikut:

3) Tujuan Badan Pusat Statistik

Tujuan-1 :

Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas. Tujuan-2 :

Meningkatkan Pelayanan Prima dalam rangka mewujudkan SSN yang Andal, Efektif, Dan Efisien.

Tujuan-3 :

Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sarana Kerja. Tujuan-4 :

Peningkatan kapasitas SDM dan Penataan Kelembagaan.

4) Sasaran Badan Pusat Statistik

Sasaran merupakan target jangka pendek atau tahunan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, BPS Kota Semarang mempunyai empat tujuan yang dicanangkan dalam rencana stategis periode 2010 sampai dengan 2014.

Tujuan BPS Kota Semarang selanjutnya dijabarkan dalam beberapa sasaran yang merupakan tahapan untuk memudahkan mengukur dan mencapai tujuan tersebut.

Tujuan-1 “Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang Berkualitas”

Mencakup 3 (tiga) sasaran strategis yang ditetapkan yaitu:

1.1. Tersedianya data dan informasi Statistik Ekonomi Makro yang lengkap, akurat,dan tepat waktu.

(18)

yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.

1.3. Meningkatkan metodologi sensus dan survei, serta pemasukan dokumen.

Tujuan-2 “ Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif, dan Efisien”

Meliputi 3 (tiga) sasaran strategis yaitu:

2.1 Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik

2.2 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik.

2.3 Meningkatkan hubungan dengan pengguna data.

Tujuan-3 “Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sarana Kerja”

Mempunyai 1 (satu) sasaran strategis sebagai berikut:

3.1. Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik.

Tujuan-4 “Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Penataan Kelembagaan”

Mempunyai 1 (satu) sasaran strategis sebagai berikut: 4.1. Meningkatkan sumber daya manusia

5) Kebijakan Badan Pusat Statistik

Arah kebijakan penyelenggaraan BPS mengacu pada strategi pembangunan statistik yang terkait dengan visi dan misi BPS sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala BPS Nomor 19 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Statistik Badan Pusat Statistik Tahun 2010-2014, sebagai berikut :

a) Meningkatkan penyediaan statistik berkualitas di berbagai tingkat dengan melakukan kegiatan pengumpulan data melalui sensus, survei, dan metode lainnya;

b) Mengembangkan sistem statistik wilayah dan spesifik daerah secara bertahap untuk mendukung otonomi daerah;

c) Meningkatkan kerja sama dengan sumber, produsen, dan pengguna data, dengan memberikan apresiasi, serta melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) berbagai kegiatan statistik;

(19)

d) Meningkatkan jumlah, ragam ketrampilan dan kemampuan sumber daya manusia terutama di daerah dengan mengupayakan penambahan dan melakukan pendidikan, pelatihan serta pembinaan karir pegawai;

e) Melaksanakan manajemen yang efisien, efektif, bersih dan bertanggung jawab, transparan serta bebas KKN melalui system pengawasan yang ketat berbasis teknologi informasi yang mutakhir dengan menciptakan pelayanan prima;

f) Mengefektifkan fungsi Forum Masyarakat Statistik (FMS) dengan memperbanyak pertemuan, diskusi, dan kunjungan lapangan.

6) Program yang Dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik Kota Semarang

Untuk dapat mencapai visi dan misi BPS Kota Semarang, maka tahun 2014 dilaksanakan 3 (tiga) program, yaitu:

a) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (DMPTTL);

Program DMPTTL bertujuan untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kegiatan kenegaraan dan kepemerintahan di bidang penyediaan data statistik. Sasaran program ini adalah terselenggaranya tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam melaksanakan penyelenggaraan kegiatan kenegaraan dan kepemerintahan di bidang penyediaan data statistik.

b) Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi statistik (PPIS) Program PPIS bertujuan untuk :

(1) Menyediakan data statistik dasar secara berkelanjutan yang berkualitas di bidang kesejahteraan rakyat, demografi, ekonomi dan moneter, dan bidang lain yang bersifat sektoral maupun lintas-sektor seperti kependudukan, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran dan lainnya melalui berbagai sensus, survei, studi, dan kompilasi catatan administrasi ;

(2) Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan di bidang teknis dan manajemen statistik, serta komputasi data administrasi;

(20)

sesuai dengan perkembangan nasional dan internasional di bidang teknologi dan informasi yang dibutuhkan pemerintah maupun masyarakat;

(4) Mengembangkan metodologi penyelenggaraan statistik sesuai dengan ragam statistik yang diperlukan;

(5) Menyediakan statistik wilayah kecil dan spesifik daerah guna mendukung perencanaan pembangunan daerah; dan

(6) Meningkatkan koordinasi instansi pemerintah di bidang statistik dalam hal penyeragaman konsep, definisi, perumusan indikator, serta hal-hal lainnya guna terciptanya Sistem Statistik Nasional.

c) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA)

Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana fisik yang ada di BPS Kota Semarang, yang bertujuan untuk menambah kenyamanan dan kelengkapan fasilitas ruang kerja serta penyediaan rumah dinas dan sarana transportasi yang memadai.

2.2. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, serta dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja dan untuk lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja, BPS telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dituangkan dalam Perturan Kepala BPS Nomor 148 Tahun 2014 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Kepala BPS Nomor 21 tahun 2010 tentang Indikator Kinerja Utama.

Penetapan IKU BPS Kabupaten/Kota untuk pengukuran kinerja Tahun 2014 berdasarkan Perturan Kepala BPS Nomor 148 Tahun 2014 pada Lampiran X sebagai berikut :

(21)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

(Lampiran X Peraturan Kepala BPS Nomor 148 Tahun 2014)

Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Utama

(1) (2)

1. Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang Berkualitas.

1 Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS

1.1 Tersedianya data dan informasi Statistik Ekonomi Makro yang lengkap, akurat dan tepat waktu.

1.1.a Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data Statistik Ekonomi Makro

1.1.b Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data Statistik Ekonomi Makro

1.1.c Persentase pelaksanaan pencacahan lapangan Statistik Ekonomi yang tepat waktu.

1.2 Tersedianya data dan informasi Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat yang lengkap akurat dan tepat waktu.

1.2.a Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data Statistik Sosial dan

Kesejahteraan Rakyat

1.2.b Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat

1.2.c. Persentase pencacahan lapangan Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat yang tepat waktu

1.3 Meningkatkan metodologi sensus dan survei, serta pemasukan dokumen

1.3.a Persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data BPS

1.3.b Persentase pemasukan dokumen/responserate dari kegiatan survei statistik

2 Meningkatkan Pelayanan Prima dalam rangka Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif dan Efisien

2.a. Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS.

2.1 Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik

2.1.a Jumlah judul publikasi statistik

2.1.b Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli

(22)

Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Utama

(1) (2)

2.2 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik.

2.2.a Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS Kabupaten/Kota.

2.2.b Jumlah pengunjung berulang yang menggunakan data BPS.

2.2.cJumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan BPS Kabupaten/Kota

2.3 Meningkatkan hubungan dengan pengguna data

2.3.a Persentase konsumen data yang merasa terpenuhi kebutuhan datanya.

2.3.b Jumlah Instansi Pemerintah dan lembaga lainnya yang menerima publikasi BPS

3 Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sarana Kerja.

3.a. Persentase data mutakhir yang ditampilkan di

website Kab/Kota

3.1 Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik

3.1.a Persentase hasil pengolahan data yang dikirim ke BPS Provinsi tepat waktu.

3.1.b Jumlah petugas fungsional pranata komputer.

4 Peningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Penataan Kelembagaan

4.a. Persentase pegawai berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata 1

4.1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia. 4.1.a Jumlah pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu.

Indikator Kenerja Utama (IKU) dimaksudkan untuk lebih fokus dalam melihat kenerja BPS sebagai Lembaga, sehingga pengukuran bisa lebih mudah dan didukung fakta pencapaian yang terukur. Untuk memperoleh pengukuran target pencapaian sudah semestinya didahului oleh data dan informasi yang sesuai kondisi lapangan, hal ini sebagai dasar penghitungan realisasi yang telah dicapai.

Pada masing masing indikator kinerja sudah ditentukan unit kerja yang bertanggung jawab atau unit kerja yang dapat menyediakan data dasar penghitungan IKU Badan Pusat Statistik. Sumber data dan unit kerja yang memonitor pencapaian target dapat

(23)

dilihat pada lampiran 3 Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai Perka BPS No 148 Tahun 2014.

2.3. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014

Mengacu pada RENSTRA Badan Pusat Statistik Tahun 2010-2014, disusun Rencana Kinerja Tahunan Badan Pusat Statistik Kota Semarang Tahun 2014 yang terdiri dari 3 (tiga) program dan beberapa kegiatan.

Program utama di BPS Kota Semarang adalah Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik sebagaimana ditugaskan oleh Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI). Untuk melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya pada tahun 2014 maka disusun perencanaan berbagai kegiatan yang ditetapkan sebagai Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014. Indikator Kinerja pada masing-masing kegiatan akan dijadikan dasar penghitungan pencapaian Sasaran Strategis.

1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainya (DMPTTL)

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainya (DMPTTL), merupakan program untuk mendukung pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dicakup dalam Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS) sebagaimana diuraikan pada alinea di atas.

Adapun Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainya (DMPTTL) meliputi : pembayaran gaji dan tunjangan serta penyelenggaraan operasional perkantoran dan penyelenggaraan perkantoran lainnya.

2) Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS)

Program Penyediaan dan Pelayanan Statistik (PPIS) diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan tugas sebagai penyelenggara statistik dasar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun detil kegiatan pada program tersebut adalah sebagai berikut :

a) Penyediaan dan Pelayanan Integrasi Pengolahan Data dan Diseminasi Statistik

(24)

 Pengolahan data hasil kegiatan sensus/survei.  Pelayanan Statistik Terpadu (PST).

 Pengumpulan data untuk penyusunan Kota Semarang Dalam Angka.  Penyusunan Kota Semarang Dalam Angka.

 Penyusunan Kecamatan Dalam Angka. b) Penyediaan dan Pelayanan Statistik Sosial

 Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Triwulanan.  Sakernas Tahunan tahun 2014.

 Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2014.  Susenas MBMS.

 Pendataan Potensi Desa tahun 2014.  Survei Upah.

 Survei Struktur Upah.

 Penyusunan Statistik Polkam.

 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK).  Penyusunan Publikasi Statistik Sosial

c) Penyediaan dan Pelayanan Statistik Produksi  Survei Pertanian Tanaman Pangan (Ubinan).  Survei Perusahaan Hortikultura.

 Survei Perusahaan Peternakan dan Rumah Potong Hewan.  Survei Perusahaan Kehutanan Triwulanan.

 Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan.  Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan.  Survei Industri Mikro Kecil.

 Survei Pertambangan dan Energi.  Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan.  Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan.  Survei Konstruksi Perorangan.

 Sensus Pertanian 2013 Lanjutan (Subsektor).  Penyusunan Publikasi Statistik Produksi. d) Penyediaan dan Pelayanan Statistik Distribusi.

 Pengumpulan data Statistik Transportasi.

(25)

 Pengumpulan data IKK dan pengumpulan data Diagram Timbang.  Survei Statistik Keuangan Pemerintah Daerah dan BUMD.  Survei Lembaga Keuangan.

 Survei Jasa dan Pariwisata.

 Penyusunan Publikasi Statistik Distribusi.

e) Penyediaan dan Pelayanan Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

 Penyusunan publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha

 Penghitungan PDRB perkapita tahun 2014 untuk indikator DAU.  Penyusunan matrik PMTB Institusi pemerintah dan non pemerintah.  Penyusunan PDRB tahunan menurut Pengeluaran.

 Pengumpulan data SMAK.  Pengumpulan data STK.

 Penyusunan publikasi Statistik Daerah Kota Semarang Tahun 2014.  Penyusunan publikasi Statistik Daerah Kecamatan Tahun 2014.

3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) untuk tahun 2014 di BPS Kota Semarang adalah Pengadaan Mebelair, Pengadaan Gordyn dan Vertical Blind, Pengadaan Genset, Pengadaan AC, Pengadaan Pos Satpam dan Peningkatan Daya Listrik.

2.4. ANGGARAN TAHUN 2014

Pelaksanaan berbagai kegiatan BPS Kota Semarang selama tahun 2014 dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai pagu sebesar Rp 5.008.480.000,00 ( lima milyar delapan juta empat ratus delapan puluh ribu rupiah ) yang dituangkan dalam Bagian Anggaran 54 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan Tahun Anggaran 2014 dengan nomor : DIPA - 054.01.2.018864/2014.

Pagu DIPA Petikan BPS Kota Semarang tahun 2014 dialokasikan untuk membiayai 3(tiga) program yaitu :

1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL) sebesar Rp 3.857.608.000,00 (tiga milyar delapan ratus lima puluh

(26)

tujuh juta enam ratus delapan ribu rupiah).

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA) Rp 316.649.000,00 (tiga ratus enam belas juta enam ratus empat puluh sembilan ribu rupiah).

3) Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS) sebesar Rp 834.223.000,00 (delapan ratus tiga puluh empat juta dua ratus dua puluh tiga ribu rupiah).

PAGU ANGGARAN BELANJA

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2014

No .

Program Pagu 2014

(1) (2) (3)

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya (DMPTTL) Rp 3.857.608.000,00

2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA) Rp 316.649.000,00

3 Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik Rp 834.223.000,00

TOTAL Rp 5.008.480.000,00

2.5. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Selama periode 2014 telah ditetapkan target yang harus dipenuhi oleh BPS Kota Semarang. Target tersebut dicanangkan untuk menjadi tolok ukur Indikator Kinerja yang akan dievaluasi pada akhir tahun yakni dengan membandingkan capaian atau realisasi sampai dengan akhir tahun 2014 terhadap target.

Kemampuan untuk mencapai target yang telah ditetapkan merupakan ukuran keberhasilan dalam memenuhi tugas sebagai Lembaga Pemerintahan. Berikut pada tabel ditampilkan perjanjian kinerja yang menjadi tanggung jawab Kepala BPS Kota Semarang.

(27)

PENETAPAN KINERJA

BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014

Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

(1) (2) (3)

1. Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang Berkualitas.

2 Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS

90,00 %

1.1 Tersedianya data dan informasi Statistik Ekonomi Makro yang lengkap, akurat dan tepat waktu.

1.1.a Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data Statistik Ekonomi Makro

90,00 %

1.1.b Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data Statistik Ekonomi Makro

90,00 %

1.1.c Persentase pelaksanaan pencacahan lapangan Statistik Ekonomi yang tepat waktu.

100,00 %

1.2 Tersedianya data dan informasi Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat yang lengkap akurat dan tepat waktu.

1.2.a Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat

90,00 %

1.2.b Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat

90,00 %

1.2.c. Persentase pencacahan lapangan Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat yang tepat waktu

100,00 %

1.3 Meningkatkan metodologi sensus dan survei, serta pemasukan dokumen

1.3.a Persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data BPS

90,00 %

1.3.b Persentase pemasukan

dokumen/responserate dari kegiatan survei statistik

97,00%

2 Meningkatkan Pelayanan Prima dalam rangka Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif dan Efisien

2.a. Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS.

95, 00 %

2.1 Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik

(28)

Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

(1) (2) (3)

2.1.b Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli

11

2.2 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik.

2.2.a Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS Kabupaten/Kota.

100

2.2.b Jumlah pengunjung berulang yang menggunakan data BPS.

10

2.2.cJumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan BPS Kabupaten/Kota

75

2.3 Meningkatkan hubungan dengan pengguna data

2.3.a Persentase konsumen data yang merasa terpenuhi kebutuhan datanya.

90,00 %

2.3.b Jumlah Instansi Pemerintah dan lembaga lainnya yang menerima publikasi BPS

10

3 Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sarana Kerja.

3.a. Persentase data mutakhir yang ditampilkan di

website Kab/Kota

95,00%

3.1 Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik

3.1.a Persentase hasil pengolahan data yang dikirim ke BPS Provinsi tepat waktu.

100,00%

3.1.b Jumlah petugas fungsional pranata komputer.

1

4 Peningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Penataan Kelembagaan

4.a. Persentase pegawai berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata 1

57,5 %

4.1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia.

4.1.a Jumlah pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu.

50 %

Sebagai penyedia data dan informasi maka fokus BPS Kota Semarang adalah meyediakan data yang berkualitas, dengan kata lain kualitas data memegang peranan penting dalam penyediaan statistik resmi yang menjadi tugas dan wewenang BPS Kota Semarang. Sehingga dalam membuat indikator kinerja semaksimal mungkin dapat

(29)

memenuhi ukuran dari berbagai dimensi data berkualitas. Ada beberapa dimensi data berkualitas yaitu:

1) Relevansi

Data dikatakan mempunyai relevansi jika memenuhi kebutuhan pengguna, untuk mengukur secara kuantitatif dilakukan dengan Survei Kepuasan Pengguna Data.

2) Akurat

Akurat adalah kedekatan antara nilai perkiraan dengan nilai populasi sebenarnya (yang tidak diketahui,) indikator yang menunjukkan akurasi yaitu besarnya kesalahan sampling dan kesalahan non sampling.

3) Ketepatan

Sebagian besar pengguna ingin data terkini yang secara periodik disajikan dan tepat waktu sesuai jadwal. Ukuran ketepatan waktu yaitu perbedaan waktu antara tanggal tersedianya dengan tanggal yang seharusnya tersedia.

4) Mudah diakses

Data statistik sangat tinggi nilainya jika mudah diakses dalam bentuk yang diinginkan pengguna, dan dokumentasi yang cukup untuk memahami data tersebut. Indikator yang menunjukan kemudahan akses data dapat diketahui dari banyaknya media yang digunakan dan jenis-jenis media untuk menyebarluaskan data.

5) Keterbandingan

Statistik karakteristik tertentu sangat bermanfaat jika nilainya dapat dibandingkan dengan karakteristik antar waktu dan antar tempat .Indikatoruntuk keterbandingan antar tempat yaitu jumlah dan persentase produk statistik yang menunjukkan perbedaan pengukuran unit untuk area yang berbeda. Indikator untuk keterbandingan antar waktu yaitu jumlah periode deret waktu dari data atau variabel.

6) Konsistensi

Data statistik dapat dikatakan konsisten apabila dapat digabung secara reliabel dengan cara berbeda untuk tujuan berbeda, tanpa harus melihat apakah

(30)

berasal dari satu sumber. Indikator konsistensi meliputi konsistensi antara data provinsi dan data nasional, data bulanan dengan data tahunan.

7) Kelengkapan

Kelengkapan statistik adalah ketersediaan data dan informasi dengan statistik yang seharusnya tersedia menurut keperluan pengguna. Indikator kelengkapan yaitu persentase statistik yang tersedia dibandingkan dengan yang seharusnya tersedia. Selain itu juga kelengkapan referensi terhadapdokumen penting yang seharusnya ada di tingkat nasional.

Selain dimensi kualitas maka BPS yang merupakan lembaga penyelenggara perstatistikan khususnya statistik dasar yang dibutuhkan pemerintah, harus mengacu pula pada Prinsip Dasar Statistik Resmi yang telah disepakati secara internasional.

Adapun prinsip-prinsip tersebut yaitu :

1) Berikan Keterangan Lengkap Secukupnya Saja

Statistik-resmi menyediakan unsur yang mutlak diperlukan dalam system informasi suatu masyarakat demokratis, serta melayani pemerintah, perekonomian dan umum dengan data mengenai keadaan ekonomi, demografi, sosial, dan lingkungan. Pada akhirnya statistik-resmi yang ternyata memiliki manfaat praktis harus dirangkum dan disediakan untuk umum oleh lembaga perstatistikan tanpa pilih kasih, untuk menghormati hak warga negara mendapatkan informasi tentang masyarakat.

2) Statistik Hanya Menyediakan Informasi yang Terpercaya Saja

Untuk memperoleh kepercayaan dalam statistik-resmi, lembaga perstatistikan perlu menentukan atas dasar pertimbangan profesional, termasuk prinsip-prinsip ilmiah dan etika, tentang metode dan prosedur pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyajian data statistik.

3) Statistik Harus Dapat Dipahami Dengan Mudah Oleh Pengguna

Agar data yang dikumpulkan dalam kegiatan perstatistikan dapat ditafsirkan oleh pengguna dengan benar, lembaga perstatistikan harus menyediakan informasi terkait standar ilmiah mengenai sumber data, metode dan prosedur yang digunakan.

(31)

4) Statistik Hanya Menyediakan Keterangan Yang Benar Saja

Lembaga perstatistikan berhak menunjukkan terjadinya salah tafsir tentang statistik-resmi serta penyalahgunaan statistik.

5) Statistik Ganda-Sumber, Ganda-Manfaat, dan Ganda-Pakai

Data untuk keperluan kegiatan perstatistikan dapat dipetik dari berbagai jenis sumber, bisa berasal dari survei atau catatan administrasi. Lembaga perstatistikan bertugas memilih sumber itu dengan mempertimbangkan mutu, kemuktahiran, biaya serta beban yang ditanggung oleh responden survei.

6) Kerahasiaan Data Individu

Data individu yang dikumpulkan oleh lembaga perstatistikan untuk kompilasi statistik, baik merupakan perseorangan atau badan legal, harus diperlakukan secara rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan perstatistikan.

7) Transparansi Tatacara Perstatistikan

Undang-undang, peraturan dan proses pengolahan/penghitungan sesuai sistem statistik yang digunakan harus diumumkan.

8) Koordinasi Antar Lembaga Pengumpul Informasi

Koordinasi antara berbagai badan dan lembaga yang mengumpulkan statistik di dalam suatu negara adalah persyaratan mutlak agar diperoleh konsisensi (ketaat-asasan) dan efisiensi dalam sistem perstatistikan.

9) Pembakuan Konsep-Konsep Lintas Negara

Penggunaan konsep-konsep internasional, klasifikasi dan metode mengenai perstatistikan di setiap negara akan mendorong konsistensi/ketaat-asasan dan keefisienan sistem perstatistikan pada setiap perangkat lembaga resmi.

10) Kerjasama Internasional

Kerjasama bilateral dan multilateral dalam kegiatan perstatistikan akan merupakan sumbangan penting untuk sistem perstatistikan-resmi di semua negara.

(32)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja BPS Kota Semarang merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi BPS Kota Semarang dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi yang dituangkan dalam program kegiatan selama tahun anggaran 2014, disampaikan dalam laporan ini.

Inti dari Laporan Akuntabilitas Kinerja BPS Kota Semarang tahun 2014 diuraikan pada bab ini, di bawah ini disampaikan analisis terhadap capaian kinerja dari 7 (tujuh) sasaran strategis dengan indikator-indikatornya serta masalah/kendala yang dihadapi dan strategi untuk mengatasinya. Evaluasi dilakukan terhadap kinerja setiap seksi dan sub bagian, di samping itu juga diuraikan tentang Akuntabilitas Keuangan BPS Kota Semarang Tahun 2014.

Visi BPS sebagai Pelopor data statistik terpercaya untuk semua, sudah menjadi komitmen seluruh pegawai BPS termasuk pegawai BPS Kota Semarang. Semakin tumbuh dan meningkatnya kepercayaan para pemangku kepentingan dan masyarakat; tuntutan pengguna data yang semakin kompleks terhadap informasi/data yang dihasilkan BPS dan digunakannya data BPS sebagai data resmi pemerintah untuk berbagai kebutuhan baik perencanaan dan monitoring maupun evaluasi merupakan beberapa tantangan bagi seluruh jajaran BPS Kota Semarang yang harus dijawab dengan kerja keras berlandaskan pada core value BPS PIA (Profesional, Integritas dan Amanah) sehingga terwujud visi BPS dengan sesungguhnya.

3.1. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2014

Tujuan-1 “Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang Berkualitas”

Tujuan pertama yang ingin dicapai BPS adalah peningkatan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS. Capaian kinerja IKU pada tujuan-1 tahun 20tujuan-14 ditunjukkan tabel berikut ini.

(33)

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Tingkat

Capaian Keterangan Persentase konsumen yang merasa puas dengan

kualitas data BPS. 90,00% 90,00 % 100,00 % IKU

Upaya peningkatan kualitas data terus menerus dilakukan oleh BPS Kota Semarang, dengan melakukan pengawasan, pemeriksaan serta editing pada setiap kegiatan, namun demikian konsumen data kadang-kadang masih mempertanyakan atau kurang puas dengan kualitas data BPS, dengan demikian IKU tujuan-1 untuk tahun 2014 ditargetkan 90 persen, dan target tersebut terpenuhi sehingga capaian kinerjanya 100 persen.

Capaian kinerja sasaran-sasaran pada tujuan-1 diuraikan secara rinci di bawah ini.

Sasaran 1.1 :Tersedianya data dan informasi Statistik Ekonomi Makro yang lengkap, akurat,dan tepat waktu.

Indikator Kinerja Utama pada sasaran 1.1. meliputi : persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data Statistik Ekonomi Makro; persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data Statistik Ekonomi Makro; dan persentase pelaksanaan pencacahan lapangan Statistik Ekonomi yang tepat waktu.

Ukuran tingkat kepuasan konsumen data merupakan sesuatu yang sangat relatif, sebagian konsumen data percaya akan keakuratan dan kelengkapan data BPS, namun ada juga yang menunjukkan kekurangpuasan terhadap data BPS khususnya data Statistik Ekonomi Makro. Dengan demikian, persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data Statistik Ekonomi Makro dan persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data Statistik Ekonomi Makro masing-masing ditargetkan 90 persen, target tersebut dapat dicapai sehingga tingkat capaiannya 100 persen

Pelaksanaan pencacahan lapangan Statistik Ekonomi selama tahun 2014 selalu tepat waktu, sehingga realisasi dan tingkat capaiannya menunjukkan angka 100 persen. Pencacahan lapangan yang tepat waktu akan berpengaruh pada kecepatan penyajian data sehingga data tetap up to date hal itu dibuktikan dengan penyajian data strategis bidang Statistik Ekonomi berupa Berita Resmi Statistik (BRS) Indeks Harga Konsumen (inflasi) dan BRS Tingkat Penghunian Kamar (TPK) yang selalu tepat waktu.

Indeks Harga Konsumen (inflasi) dan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) merupakan indikator ekonomi yang dapat menunjukkan besarnya penerimaan keuangan

(34)

negara, kedua BRS tersebut dilaporkan ke BPS Provinsi Jawa Tengah dan diinformasikan pula kepada publik melalui instansi terkait dan media massa, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan memanfaatkan data tersebut.

Masalah/kendala yang dihadapi

1) Perusahaan menjadi sasaran beberapa jenis survei dan harus mengisi beberapa jenis dokumen, sehingga menimbulkan kesan kurangnya koordinasi di BPS terlebih apabila dilaksanakan dalam waktu serta petugas yang berbeda.

2) Perusahaan/responden ada yang kurang memberi respon terhadap kegiatan statistik dengan berbagai alasan, diantaranya perusahaan/responden merasa tidak mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut; kuesioner terlalu rumit dan detail atau responden tidak pernah membukukan kegiatannya sehingga kesulitan untuk memberikan informasi secara lengkap; contact person sulit ditemui.

3) Pada kegiatan survei perusahaan khususnya survey perusahaan konstruksi, sering terjadi alamat tercantum di direktori tidak sesuai dengan kondisi lapangan, sehingga petugas kesulitan dalam mencari perusahaan tersebut.

Strategi untuk mengatasi masalah/kendala

1) Koordinasi lintas seksi, bila ada perusahaan yang menjadi sasaran lebih dari satu kegiatan, diupayakan untuk dilaksanakan oleh 1 (satu) orang petugas saja, apabila mengharuskan dilaksanakan lebih dari 1 (satu) orang maka petugas tersebut mengunjungi dalam waktu yang sama (bersama-sama).

2) Melakukan pendekatan terhadap perusahaan antara lain dengan memberikan penjelasan kepada perusahaan tentang pentingnya data statistik dengan mengenalkan Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan mengirimkan leaflet dan data yang diperlukan oleh perusahaan; melakukan wawancara langsung dengan pengusaha dengan memberikan penjelasan pada setiap detil pertanyaan dalam kuesioner; serta menjalin hubungan informal dengan contact person dan melakukan kunjungan ulang atau kontak telepon untuk memantau perkembangan tanggapan responden.

3) Berusaha mencari informasi tentang keberadaan perusahaan melalui instansi terkait atau asosiasi perusahaan.

(35)

Tabel berikut ini meyajikan capaian kinerja IKU sasaran 1.1.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Tingkat

Capaian Keterangan Persentase konsumen yang merasa puas dengan

kelengkapan data Statistik Ekonomi Makro. 90,00 % 90,00 % 100,00 % IKU Persentase konsumen yang merasa puas dengan

akurasi data Statistik Ekonomi Makro 90,00 % 90,00 % 100,00 % IKU Persentase pelaksanaan pencacahan lapangan

Statistik Ekonomi yang tepat waktu. 100,00 % 100,00 % 100,00 % IKU

Sasaran 1.2. : Tersedianya data dan informasi Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.

Pengukuran sasaran 1.2 dilakukan terhadap ketiga indikatornya menunjukkan hasil yang memuaskan. Persentase konsumen data yang merasa puas terhadap kelengkapan maupun akurasi data Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat terpenuhi sesuai target demikian pula persentase pelaksanaan pencacahan lapangan Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat selama tahun 2014 selalu tepat waktu sehingga realisasi dan tingkat capaiannya sebesar 100 persen.

Masalah/kendala yang dihadapi

1) Responden dalam kegiatan Statistik Sosial sering sulit untuk ditemui, terutama bila pendataan dilaksanakan pada jam kerja karena biasanya responden juga sedang bekerja atau mempunyai kesibukan yang lain, kendala lain responden tidak bersedia didata dengan alasan beberapa pertanyaan yang diajukan adalah hal yang tak layak untuk disampaikan pada pihak lain.

2) Mobilitas responden yang tinggal di rumah kontrakan atau kost cukup tinggi, kebanyakan sering berpindah tempat, sehingga terkadang terjadi perbedaan antara hasil update rumah tangga dengan pelaksanaan survei, responden yang terkena sampel sudah berpindah tempat.

3) Menumpuknya beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan dan harus diselesaikan dalam waktu yang sama pula menurunkan tingkat ketelitian dan keakuratan petugas sehingga kualitas data yang dihasilkanpun kurang memuaskan, masih banyak ditemukan ketidakkonsistenan antar isian dan penulisan yang salah . Di samping itu kondisi yang sama juga terjadi pada data yang dihasilkan mitra

(36)

karena sebagian mitra kurang menguasai materi survei serta komitmennya rendah tanggung jawabnya hanya sebatas pada saat pelaksanaan kegiatan.

Strategi untuk mengatasi masalah/kendala

1) Dilakukan kunjungan ulang terhadap responden yang sulit ditemui dan berusaha mendapatkan informasi tentang waktu responden dapat ditemui dengan bertanya pada tetangga sebelah atau menghubungi responden melalui media komunikasi seperti handphone. Bila responden merasa keberatan didata diupayakan mendatangi lagi bersama dengan pengawas atau penanggung jawab kegiatan dan memberi penjelasan sedemikian rupa sehingga responden bisa menerima dan berkenan untuk memberi keterangan yang diperlukan.

2) Pemeriksaan secara teliti terhadap hasil updating listing rumahtangga, dikonfirmasi ulang pada petugas apabila ada yang tidak ditemukan atau pindah untuk dilakukan pengecekan ulang, apabila memang sudah tidak dapat ditemui di Blok Sensus maka target sampel tidak bisa terpenuhi, kecuali bila tambahan rumah tangga hasil update memenuhi interval.

3) Ditekankan kepada petugas organik untuk membuat rencana dan jadwal kegiatan, selanjutnya menginventarisir kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan sekali jalan untuk dilakukan dalam hari yang sama. Pembekalan baik itu briefing, refreshing atau pelatihan baik untuk organik maupun mitra selalu dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan, ditekankan pula untuk meneliti ulang hasil kegiatan untuk meminimalisir kesalahan. Tanggung jawab dan komitmen mitra dijadikan sebagai bahan pertimbangan apakah mitra tersebut akan digunakan kembali atau tidak. Disamping itu pemeriksaan dokumen selalu dilaksanakan sebelum pengolahan.

Capaian kinerja IKU sasaran 1.2. ditunjukkan oleh Tabel di bawah ini.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Tingkat

Capaian Keterangan Persentase konsumen yang merasa puas dengan

kelengkapan data Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat

90,00 % 90,00 % 100,00 % IKU

Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat

90,00 % 90,00 % 100,00 % IKU

Persentase pencacahan lapangan Statistik Sosial

(37)

Sasaran 1.3. : Meningkatkan metodologi sensus dan survei, serta pemasukan dokumen

Capaian kinerja IKU sasaran 1.3 menunjukkan bahwa : persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data BPS telah terpenuhi sesuai target sehingga tingkat capaiannya 100 persen, demikian pula persentase pemasukan dokumen/responserate kegiatan survei statistik yang ditargetkan 97 persen terealisasi 97,28 persen sehingga tingkat capaiannya sebesar 100,29 persen.

Berikut adalah tabel yang menunjukkan capaian kinerja sasaran 1.3

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Tingkat

Capaian Keterangan Persentase konsumen yang merasa puas

terhadap cakupan data BPS 90,00 % 90,00 % 100,00 % IKU

Persentase pemasukan dokumen/responserate

dari kegiatan survei statistik 97,00% 97,28 % 100,29 % IKU

Masalah/kendala yang dihadapi

1) Meningkatnya kebutuhan data yang besifat operasional oleh para pengguna data terhadap data BPS, sehingga BPS dituntut mampu mencakup wilayah terkecil (small area statistics).

2) Volume kegiatan survei statistik semakin meningkat, dan beberapa kegiatan harus diselesaikan dalam waktu bersamaan sehingga petugas akan memberi prioritas pada kegiatan yang dianggap relatif mudah.

Strategi untuk mengatasi masalah/kendala

1) Merespon permintaan pengguna data dengan mengupayakan sesuai dengan lingkup kegiatan statistik yang dilaksanakan oleh BPS Kota Semarang serta menyusun publikasi dari hasil kegiatan tersebut.

2) Menyusun perencanaan dan pengelolaan yang matang atas berbagai kegiatan sensus dan survei, menyusun agenda kegiatan dan pembagian tugas yang seimbang serta melibatkan mitra statistik yang kompeten dan telah dilatih sebelum pelaksanaan kegiatan lapangan dimulai.

(38)

Tujuan-2 “Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif, dan Efisien”

Kepuasan konsumen dengan layanan data yang dihasilkan BPS merupakan indikator keberhasilan BPS dalam meningkatkan pelayanan prima dalam rangka mewujudkan SSN yang andal efektif dan efisien.

Berikut adalah tabel capaian kinerja Indikator Kinerja Utama pada tujuan-2.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Tingkat

Capaian Keterangan Persentase konsumen yang merasa puas dengan

layanan data BPS. 95,00 % 95,00 % 100,00 % IKU

Layanan terhadap pengguna data dibuka setiap hari kerja, setiap konsumen data yang datang ke perpustakaan BPS Kota Semarang dusahakan untuk dilayani sebaik-baiknya melalui Pelayanan Statistik Terpadu (PST), petugas siap membantu mencarikan data/informasi serta menjadi konsultan apabila diperlukan dan konsumen data diberi keleluasaan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Namun karena adanya keterbatasan-keterbatasan, seperti ruang perpustakaan yang tidak representatif dan tidak semua informasi yang dibutuhkan konsumen data tersedia, maka belum semua konsumen data puas dengan layanan data BPS Kota Semarang. Oleh karena itu konsumen yang puas dengan layanan data BPS hanya ditargetkan 90 persen, dan target tersebut dapat dicapai.

Capaian kinerja sasaran-sasaran pada tujuan-2 yang menggambarkan sejauh mana keberhasilan BPS Kota Semarang dalam mewujudkan sasaran-sasaran tersebut, ditunjukkan oleh tingkat capaian IKU-nya dan berikut adalah pembahasannya.

Sasaran 2.1. : Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik.

Banyaknya judul publikasi yang diterbitkan menunjukkan adanya upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik. Keberadaan tenaga fingsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli diharapkan dapat mendukung upaya tersebut, karena fungsional statistisi ahli dianggap memiliki kemampuan lebih dalam hal analisis data statistik.

Hasil pengukuran terhadap 2 (dua) IKU sasaran 2.1 menunjukkan bahwa, baik judul publikasi statistik maupun jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli mampu direalisasikan sesuai target, sehingga tingkat capaiannya 100 persen.

(39)

Capaian kinerja IKU sasaran 2.1 ditunjukkan tabel berikut ini :

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Tingkat

Capaian Keterangan Jumlah judul publikasi statistik 14 14 100,00 % IKU Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi

tingkat ahli 11 11 100,00 % IKU

Masalah/kendala yang dihadapi

1. Time lag yang panjang antara pencacahan dengan penyajian data/publikasi menjadikan data/informasi yang tersedia dinilai kurang up to date terutama oleh konsumen data.

2. Belum semua data yang dihasilkan dari kegiatan survei statistic di BPS Kab/Kota dapat disusun dalam bentuk publikasi sampai tingkat kab/kota, karena keterbatasan cakupan sampel.

3. Tenaga fungsional statistisi ahli yang ada, mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam melakukan analisis statistik, belum semuanya optimal dan perlu untuk ditingkatkan.

Strategi untuk mengatasi masalah/kendala

1) Berusaha untuk mempercepat penerbitan publikasi sehingga memperpendek timeliness dari data dan informasi yang dihasilkan BPS Kota Semarang.

2) Data hasil kegiatan survei statistik dikelola dengan cara didokumentasikan /disimpan dalam bentuk hardcopy dan softcopy.

3) Melakukan pemeriksaan/koreksi terhadap setiap publikasi yang disusun, apabila ditemukan kekurangan atau kejanggalan, maka penyusun harus melakukan perbaikan. Hal tersebut dimaksudkan sebagai salah satu cara pembinaan agar penyusun khususnya pejabat fungsional statistisi ahli berusaha terus menerus untuk mengembangkan kemampuan dalam menyusun publikasi khususnya dalam hal analisis statistik.

Sasaran 2.2. : Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik.

Sesuai dengan visi BPS yaitu sebagai Pelopor data statistik terpercaya untuk semua, maka penyebarluasan data kepada pemangku kepentingan maupun masyarakat yang

Gambar

Tabel  di  bawah  ini  menunjukkan  tingkat  capaian  indikator  kinerja  utama  pada tujuan -3 dan sasaran-sasarannya.
Tabel berikut ini meyajikan capaian kinerja IKU sasaran 1.1.
Tabel  capaian  kinerja  dari  Indikator  Kinerja  Utama  pada  sasaran  2.2.sebagai berikut :
Tabel dibawah ini adalah capaian kinerja IKU pada sasaran 3.1.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Karenanya dalam melakukan kewajiban di sini, seorang dokter harus memperhitungkan faktor kepentingan yang berhubungan dengan masyarakat

Kuesioner penelitian ini disusun guna mengukur tingkat kepuasan konsumen terhadap jasa yang diberikan oleh Rebel Gym, untuk dapat digunakan sebagai alat evaluasi

Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :289/ Pid.Sus/ 2016/ PT.Mdn Halaman 6 dari 8 hal Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 25 April 2016 Nomor

Adapun penulisan skripi yang berjudul “ANALISIS DAN DESAIN MODEL PEMBELAJARAN ADAPTIF BERBASIS WEB UNTUK MATA KULIAH COMPUTER VISION DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LOGIKA SAMAR”

Gambaran sosial ekonomi keluarga dengan balita BGM yang berada di wilayah Puskesmas Saigon yaitu sebagian besar ibu memiliki tingkat pendidikan yang tergolong tingkat

Ransum berbasis KBK tanpa amoniasi (K) dibandingkan dengan ransum berbasis rumput (R) menghasilkan PBHH yang sedikit lebih rendah walaupun tidak berbeda nyata, dan dengan

Dengan adanya layanan penguasaan konten , guru bimbingan dan konseling bisa memberikan konten mengenai religiusitas kepada peserta didik sehingga peserta didik

membaginya menjadi tiga bagian, yakni kartu yang bertuliskan profesi yang mungkin dipilih, masih dipertanyakan (ragu-ragu), dan kartu yang benar-benar tidak