• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Dinyatakan dalam Rupiah) Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada tahun 2001.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(Dinyatakan dalam Rupiah) Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada tahun 2001."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

6

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Sinar Mitra Sepadan Finance (Perusahaan) didirikan di Jakarta, berdasarkan akta notaris S. Rachma C. Hardiyanto Hoesodo, S.H., notaris di Jakarta No. 6 tanggal 28 Nopember 2000 dalam

rangka Undang-undang Penanaman Modal dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-undang No. 12 tahun 1970. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-747.HT.01.01.TH.2001 tanggal 25 Januari 2001, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7541, Tambahan No. 94 tanggal 23 Nopember 2001. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir sesuai dengan akta notaris Umar Saili, S.H., notaris di Jakarta No. 20 tanggal 31 Oktober 2009 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Akta perubahan ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Pemberitahuan No. AHU-57680.AH.01.02 tanggal 25 November 2009.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal meliputi bidang antara lain adalah : sewa, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen.

Saat ini, Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk sewa, anjak piutang dan pembiayaan konsumen. Perusahaan berlokasi dan berkantor pusat di Gedung Millenia Lt. 1 dan 2 Jl. MT. Haryono Kav. 16, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810 dengan mempunyai 45 kantor cabang diantaranya Bekasi, Karawang, Bogor, Tangerang, Lampung, Jakarta, Pekanbaru, Palembang, Medan, Surabaya, Jambi, Rantau Prapat, Balikpapan, Makassar, Samarinda dan Manado.

Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada tahun 2001. b. Susunan Dewan Komisaris, Direktur dan Karyawan

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Sinar Mitra Sepadan Finance No. 7 tanggal 14 Mei 2010, menyetujui penegasan kembali susunan anggota Direksi Perseoran yang tidak mengalami perubahan dan susunan Dewan Komisaris perseroan adalah sebagai berikut:

Susunan Komisaris

Komisaris Utama : Fransiskus Chandra Komisaris Independen : Agus Antariksa Sidharta Susunan Direksi

Direktur Utama : Rudyanto Somawihardjo Wakil Direktur Utama : Sugianto Redjeki Direktur : Mahyudin

(2)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah) 1. UMUM - Lanjutan

c. Susunan Dewan Komisaris, Direktur dan Karyawan - lanjutan

Berdasarkan akta notaris Umar Saili, S.H., No. 15 tanggal 29 April 2009, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut :

Tugas dan tanggungjawab Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama : bertanggung jawab atas seluruh kegiatan usaha Perusahaan.

2. Wakil Direktur Utama : bertanggung jawab atas keuangan, akuntansi, operasional dan manajemen risiko.

3. Direktur Pemasaran : bertanggung jawab atas marketing Perusahaan.

4. Direktur Teknologi Informasi dan Sistem Prosedur : bertanggung jawab atas penyediaan teknologi informasi dan sistem prosedur yang tepat dan efisien seluruh kegiatan Perusahaan. Berdasarkan Surat Pembentukan Komite Audit No.043/SMSF/SK-Dir/V/10 tanggal 21 Mei 2010, Perusahaan telah membentuk Komite Audit yang susunan anggotanya adalah sebagai berikut: Ketua (merangkap Komisaris Independen) : Agus Antariksa Sidharta

Anggota : Eko Purwanto Laut

Anggota : Feronica

Perusahaan mempunyai karyawan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 masing -masing 2.156 orang dan 1.788 orang.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk tagihan atau kewajiban derivatif, yang disajikan sebesar nilai wajar, dan penyertaan saham yang dicatat menggunakan metode ekuitas.

Laporan keuangan tersebut disajikan dengan menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas dan pendapatan pembiayaan konsumen atas piutang bermasalah (yang menunggak lebih dari 90 hari) pendapatannya diakui pada saat pendapatan diterima (dasar kas).

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Fransiskus Chandra

Komisaris : Sudjana Winoto

Direksi

Direktur Utama : Rudyanto Somawihardjo

Wakil Direktur Utama / Direktur Keuangan : Sugianto Redjeki

Direktur Pemasaran : Mahyudin

(3)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan - lanjutan

Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.

b. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dan investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang dan tidak dibatasi penggunaannya.

c. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan menetapkan penyisihan kerugian piutang berdasarkan penelaahan secara keseluruhan terhadap keadaan akun piutang pada akhir periode, dengan mempertimbangkan umur piutang pembiayaan konsumen. Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 180 hari. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.

d. Tagihan Anjak Piutang

Tagihan anjak piutang yang timbul atas pembelian piutang dengan hak regres (recourse) secara pembebanan bunga (interest bearing) dinyatakan sebesar nilai tagihan piutang yang dapat direalisasikan yaitu nilai yang sama dengan jumlah pembiayaan dikurangi pendapatan bunga ditangguhkan. Pendapatan bunga diakui sesuai dengan periodenya (accrual basis) dan pendapatan bunga yang belum diterima disajikan sebagai bagian piutang bunga atas transaksi anjak piutang. Kecuali untuk pendapatan bunga yang sudah jatuh tempo tiga bulan atau lebih dan menurut manajemen sulit ditagih tidak diakui sebagai pendapatan sampai pendapatan bunga tersebut benar-benar diterima. e. Sewa

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunakan metode direct financing lease jika memenuhi semua kriteria sebagai berikut :

1. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa.

2. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian biaya perolehan barang modal disewakan serta bunganya, merupakan laba perusahaan sewa (Full payout lease).

3. Sewa minimum 2 (dua) tahun.

Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut diatas dibukukan dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa (operating lease method) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus.

Sesuai dengan PSAK 30 (2007) efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK 30 (Revisi 2007), “Sewa” yang menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa”. Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini sewa yang mengalihkan secara substantial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada penyewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.

(4)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

e. Sewa - lanjutan

Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban sewa dicatat dalam laporan laba rugi.

Aset sewaan dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa penyewa akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (Straight line basis).

Penerapan PSAK Revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan karena Perusahaan mencatat pada awal masa sewa sejumlah pembayaran pokok ditambah pendapatan pembiayaan penanaman sewa bruto yang merupakan pembayaran sewa minimum menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007). Pembayaran pokok menggunakan nilai wajar dari aset yang disewakan.

Sebagai Perusahaan sewa, penanaman neto dalam finance lease diperlakukan dan dicatat sebagai penanaman neto sewa yang terdiri dari penanaman sewa bruto yaitu pembayaran pokok dari penghasilan pembiayaan jumlah piutang sewa ditambah dikurangi dengan pendapatan sewa belum diakui dan simpanan jaminan. Selisih antara piutang sewa ditambah nilai sisa dengan biaya perolehan aset yang disewakan sebagai pendapatan sewa belum diakui yang dialokasikan sebagai pendapatan periode berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala atas penanaman neto dalam sewa. Apabila aset disewakan dijual kepada penyewa sebelum masa sewa berakhir, maka perbedaan antara harga jual dengan penanaman neto dalam sewa dicatat sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi.

f. Akuntansi untuk Pembiayaan Konsumen

Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama penerusan pinjaman, kerjasama pembiayaan bersama serta pengambilalihan piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.

Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dilakukan dengan metode tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan, sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen.

(5)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan f. Akuntansi untuk Pembiayaan Konsumen - Lanjutan

Selisih bersih antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani dan beban-beban yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil pembiayaan konsumen selama jangka waktu pembiayaan konsumen dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen” pada laporan laba rugi tahun berjalan. Piutang yang tak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.

g. Penyertaan

Investasi dalam saham yang dimiliki kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya perolehan. Investasi dalam saham antara 20% sampai 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dicatat dengan metode biaya ekuitas dimana bagian laba (rugi) bersih anak perusahaan diakui secara proporsional sesuai dengan besaran kepemilikannya sebagai kenaikan atau penurunan nilai investasi saham sejak tanggal perolehan. Dividen yang diterima dicatat sebagai pengurang akun investasi yang bersangkutan. Investasi dalam saham lebih dari 50% dikonsolidasi.

h. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

i. Aset Tetap

Pada tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva tetap dan Aktiva lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan, karena kebijakan akuntansi aset tetap sebelum 1 Januari 2008 adalah sama dengan model biaya ini. Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan terhadap aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun ganda (double declining balance method) untuk sebagian dari Peralatan dan Perlengkapan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomi aset tetap sebagai berikut :

% per tahun Masa Manfaat

Bangunan 10 - 5 10 - 20

Peralatan dan perlengkapan 25 - 12,5 4 - 8

(6)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

i. Aset Tetap - lanjutan

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan aset tetap. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan beserta akumulasi penyusutan yang berkaitan dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.

Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah atas kemungkinan penurunan nilai aset ke jumlah yang dapat diperoleh kembali yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. j. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa, pembiayaan konsumen dan anjak piutang seperti yang dijelaskan pada Catatan 2d, 2e, dan 2f.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). k. Agunan yang Diambil Alih

Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian piutang pembiayaan konsumen dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dicatat sebagai bagian dari penyisihan penurunan nilai dan kerugian atas agunan yang diambil alih dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

l. Biaya Penerbitan Emisi Obligasi

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi.

m. Imbalan Pasca Kerja

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% (sepuluh persen) dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah imbalan pasca kerja yang diakui di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

n. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

(7)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan n. Pajak Penghasilan - lanjutan

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba-rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. o. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, mengenai "Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa", yang terdiri dari :

(i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

(ii) Perusahaan asosiasi (associated company);

(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut, yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan;

(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

(v) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan.

p. Informasi Segmen

Informasi segmen dalam laporan keuangan disajikan berdasarkan segmen geografis. Sebuah segmen geografis menyediakan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.

q. Laba Per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang berjalan.

r. Penggunaan Estimasi

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum mewajibkan pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan

(8)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

r. Penggunaan Estimasi - lanjutan

estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan jumlah yang diperkirakan sebelumnya.

3. KAS DAN SETARA KAS

30 Juni 2010 31 Desember 2009

Kas (Rupiah) 18.982.958.695 4.638.553.000

Bank (Rupiah)

Pihak ketiga :

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 3.525.919.983 3.237.101.298

PT Bank Central Asia, Tbk. 1.036.620.021 1.690.078.346

PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. 2.409.931.205 1.652.417.958

PT Bank Lampung 2.500.000 1.649.607.127

PT Bank Mutiara, Tbk.

(dahulu PT Bank Century, Tbk.) 761.764.772 1.440.781.806

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 6.315.142.993 1.339.135.633

PT Bank ICB Bumiputera, Tbk.

(dahulu PT Bank Bumiputera Indonesia, Tbk.) 555.265.760 916.329.146

PT Bank CIMB Niaga, Tbk. 30.709.678 683.794.434

PT Bank Victoria Indonesia, Tbk. 204.608.400 625.847.058

PT Bank Bukopin, Tbk. 66.124.669 613.495.033

PT Bank Mayapada, Tbk. 33.933.274 562.349.115

PT Bank Mega, Tbk. 32.174.197 517.090.571

PT Bank Sinarmas

(dahulu PT Bank Shinta Indonesia) 31.410.416 444.169.928

PT Bank Sumatera Selatan 105.667.159 275.036.334

PT Bank Yudha Bakti 29.700.845 258.971.448

PT Bank Agroniaga, Tbk. 37.027.740 187.830.393

PT Bank Ganesha 9.244.918 62.961.512

PT Bank Ina Perdana 24.084.308 24.757.313

BPR Citra Lampung 361.633.512 18.196.782

PT Utama Internasional Bank 8.233.533 8.336.060

PT Bank Panin 29.499.892 502.867

PT Bank Danamon, Tbk. 1.781.227 -

Jumlah Bank 15.612.978.502 16.208.790.162

Jumlah 34.595.937.197 20.847.343.162

(9)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

14

4. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN

Rincian penanaman neto sewa adalah sebagai berikut :

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu sebagai berikut :

5. PENYERTAAN SAHAM

Persentase

Kepemilikan 30 Juni 2010 31 Desember 2009

Saldo awal 20% 5.547.071.785 2.400.000.000

Penambahan 25% 25.000.000.000 4.000.000.000

Pengurangan (20%) (6.400.000.000) -

Bagian laba (rugi) asosiasi tahun 2009 852.928.215 (852.928.215)

Saldo akhir 25% 25.000.000.000 5.547.071.785

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.16 tanggal 22 Pebruari 2010 oleh Notaris Umar Saili, SH, Perusahaan menjual 6.400 saham PT Pan Pacific Insurance dengan nilai nominal Rp 1.000.000 setiap saham atau seluruhnya Rp 6.400.000.000 kepada PT Multikem Suplindo, sehingga investasi Perusahaan kepada PT Pan Pacific Insurance adalah nihil.

Berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.95 tanggal 29 April 2010, PT Sinar Mitra Sepadan Finance menempatkan 25.000 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 25.000.000.000 pada PT Central Santosa Finance (CSF) yang mewakili 25% pemilikan saham CSF.

30 Juni 2010 31 Desember 2009

Piutang sewa 4.502.982.335 3.747.166.255

Nilai residu terjamin 1.224.317.170 975.712.000

Pendapatan pembiayaan yang belum diakui (692.792.804) (732.894.616)

Simpanan jaminan (1.224.317.170) (975.712.000)

Jumlah 3.810.189.531 3.014.271.639

Penyisihan piutang ragu-ragu (85.305.764) (62.063.842)

Bersih 3.724.883.767 2.952.207.797 31 Maret 2010 31 Desember 2009 Saldo awal 62.063.842 48.770.894 Penambahan 23.241.922 110.792.995 Penghapusan - (97.500.047) Saldo akhir 85.305.764 62.063.842

(10)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah) 6. ASET TETAP

30 Juni 2010

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Biaya perolehan :

Tanah 3.307.770.750 12.800.000 - 3.320.570.750

Bangunan 12.591.664.039 41.680.400 12.800.000 12.620.544.439

Peralatan dan perlengkapan kantor 9.090.082.174 5.047.417.037 - 14.137.499.211 Kendaraan 13.069.611.179 4.697.696.666 1.030.978.322 16.736.329.523 Aset sewa : Kendaraan - 1.455.000.000 - 1.455.000.000 Jumlah 38.059.128.142 11.254.594.103 1.043.778.322 48.269.943.923 Akumulasi penyusutan : Bangunan 8.586.129.746 530.905.116 1.600.000 9.115.434.862

Peralatan dan perlengkapan kantor 4.105.373.183 1.241.194.304 - 5.346.567.487

Kendaraan 5.216.851.453 1.504.178.764 323.508.243 6.397.521.974 Aset sewa : Kendaraan - 13.640.625 - 13.640.625 Jumlah 17.908.354.382 3.289.918.809 325.108.243 20.873.164.948 Nilai Buku 20.150.773.760 27.396.778.975 31 Desember 2009

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Biaya perolehan :

Tanah 3.307.770.750 - - 3.307.770.750

Bangunan 11.193.675.625 1.397.988.414 - 12.591.664.039

Peralatan dan perlengkapan kantor 3.627.927.735 5.464.154.439 2.000.000 9.090.082.174

Kendaraan 9.278.298.496 4.041.312.683 250.000.000 13.069.611.179 Jumlah 27.407.672.606 10.903.455.536 252.000.000 38.059.128.142 Akumulasi penyusutan : Bangunan 5.001.163.213 3.584.966.533 - 8.586.129.746

Peralatan dan perlengkapan kantor 1.861.824.495 2.244.590.355 1.041.667 4.105.373.183

Kendaraan 3.214.190.750 2.065.634.188 62.973.485 5.216.851.453

Jumlah 10.077.178.458 7.895.191.076 64.015.152 17.908.354.382

(11)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

16

6. ASET TETAP - Lanjutan

Jumlah penyusutan yang dibebankan pada beban umum dan administrasi sebesar Rp 3.289.918.809 dan Rp 7.895.191.076 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 (catatan 21).

Rincian laba (rugi) penjualan aset tetap adalah sebagai berikut :

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan melalui PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sarijaya dan PT Pan Pacific

Insurance terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan keseluruhan sebesar Rp 13.706.962.775 dan Rp 7.400.000.000. Manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.

Tanah-tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dan Kuasa (PPJB) yang dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut :

No. Hak Guna Bangunan/ Hak Milik Tanggal Sertifikat

Nomor dan Tanggal Gambar Situasi/Surat Ukur Lokasi Luas (M2) Tanggal Berakhirnya Hak

1 1910/Tebet Timur 28 Maret 1995 4949/1994 9-9-1994

Jl.Tebet Timur Raya No.44/Jl.Tebet Timur IV.G

No. 24 842 27 Maret 2015 2 3268/Tebet Timur 1 Mei 2009 02948/2008 17-4-2009

Jl.Tebet Timur Raya No. 44 151 01 Mei 2029

3 3269/Tebet Timur

1 Mei 2009 02947/2008 17-4-2009

Jl.Tebet Timur IVG No. 24, Kav.59,60

46 01 Mei 2029

4 21/Bojong Jaya 13 Sept2005 77/Bojong Jaya/2008 22-8-2005

Kelurahan Bojong Jaya, Karawaci, Tangerang 85 24 Sept 2023 5 569/ Setiadarma 23 Mei 2005 68/2005 24-3-2005

Desa Setiadarma, Tambun Selatan, Bekasi 55 26 Nop 2029 6 PPJB No.153 26 Okt 2009 3078 / 1995 19-12-1995 Propinsi Banten, Kabupaten Pandeglang, Kecamatan Labuan, Desa

Kalanganyar

100 -

Manajemen berkeyakinan bahwa HGB diatas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir. Seluruh aset tetap merupakan milik perusahaan. Aset tetap berupa tanah digunakan sebagai jaminan atas hutang PT Bank Central Asia, Tbk. (catatan 9)

30 Juni 2010 31 Desember 2009

Hasil penjualan aset tetap 742.500.000 189.800.000

Nilai buku aset tetap 707.470.079 187.984.848

(12)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah) 7. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

8. UANG MUKA

9. PINJAMAN YANG DITERIMA

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

Pada tanggal 30 Mei 2008, berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama dalam rangka pemberian fasilitas pembiayaan No. 21 Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., Perusahaan memperoleh Fasilitas Pembiayaan bersama dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. dengan jumlah plafon sebesar Rp 100.000.000.000 bersifat revolving dengan pencairan selambat-lambatnya 12 bulan. Jangka waktu fasilitas adalah selama 4 tahun dengan bunga sebesar dengan tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar 12,50%, 2 tahun sebesar 12,75% dan 3 tahun sebesar 13% per tahun.

30 Juni 2010 31 Desember 2009

Pemasaran 56.167.880.168 22.391.583.938

Renovasi bangunan sewa 9.468.471.948 10.235.561.207

Sewa 9.771.985.993 7.541.862.303 Asuransi 1.345.825.017 2.494.014.661 Operasional 869.444.990 525.000.000 Lain-lain 3.803.047.391 2.680.786.150 Jumlah 81.426.655.507 45.868.808.259 30 Juni 2010 31 Desember 2009

Uang muka pemesanan saham - 1.000.000.000

Uang muka biaya kendaraan tarikan 705.834.348 -

Lain-lain 1.734.662.857 4.541.099.261

Jumlah 2.440.497.205 5.541.099.261

30 Juni 2010 31 Desember 2009

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 335.310.212.656 450.780.714.968

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 318.407.952.676 244.286.766.853

PT Bank Panin, Tbk. 353.020.613.363 139.167.666.663

PT Bank Victoria International, Tbk. 69.878.872.129 47.271.563.838

PT Bank Agroniaga, Tbk. 23.616.968.343 32.919.123.418

PT Bank Central Asia, Tbk. 28.875.712.997 31.855.745.818

PT Bank Sinarmas (dahulu PT Bank Shinta Indonesia) 15.000.000.000 15.000.000.000

PT Bank Ganesha 10.435.807.490 10.519.447.641

PT Bank Ina Perdana 9.420.605.000 9.420.605.000

PT BCA Finance 4.141.004.118 5.900.785.221

PT BPR Arta Kedaton 1.162.461.170 1.677.968.363

(13)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

18

9. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. - lanjutan

Berdasarkan Addendum I (Pertama) Perjanjian Kerja Sama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan (Joint Financing), Akta No.21 tanggal 30 Mei 2008 mengenai Perubahan Limit dan Sifat Fasilitas Pembiayaan, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. mengubah fasilitas pembiayaan dari revolving menjadi non revolving.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 17 September 2008 No.07, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. memberikan fasilitas pembiayaan bersama dengan plafon Rp 250.000.000.000 bersifat revolving, jangka waktu 54 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kerjasama. Tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar 13,50%, 2 tahun 14% dan 3 tahun sebesar 14,50%.

Berdasarkan Addendum II (Kedua) Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan (Joint Financing) pada tanggal 12 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh tambahan Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) dengan plafon sebesar Rp 250.000.000.000 bersifat revolving.

Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan perubahan anggaran dasar perusahaan termasuk didalamnya pemegang saham, pengurus perusahaan, permodalan dan nilai saham, mengambil dividen atau modal untuk kepentingan diluar usaha dan kepentingan pribadi, dan melakukan akuisisi atau merger.

Fasilitas ini dijamin oleh kendaraan yang dibiayai piutang pembiayaan dengan bukti kepemilikan berupa BPKB, dengan kuasa dari end user untuk pengikatan fidusia yang tidak dapat dibatalkan. (catatan 6)

Saldo pinjaman yang diterima pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 335.310.212.656 dan Rp 450.780.714.968.

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

Pada tanggal 28 Januari 2008, berdasarkan Surat No. KSN/2/456R PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. (BNI), menyetujui pemberian fasilitas kredit sebesar Rp 70.000.000.000 bersifat revolving dalam bentuk pembiayaan kredit kendaraan, dengan tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar 11,25% per tahun, 2 tahun sebesar 12,25% per tahun, 3 tahun sebesar 13% per tahun dan 4 tahun sebesar 13,25% per tahun.

Pada tanggal 29 Oktober 2008, berdasarkan Akta No. 11 dari Ny. Heny Mulyani Effendie, S.H., BNI menyetujui pemberian fasilitas kredit tambahan sebesar Rp 100.000.000.000 bersifat revolving sehingga

maksimum kredit yang diberikan sebesar Rp 170.000.000.000, dengan tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar 16% per tahun, 2 tahun sebesar 16% per tahun, 3 tahun sebesar 16% per tahun dan 4 tahun sebesar 17% per tahun.

Pada tanggal 15 September 2009, berdasarkan Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 15, BNI memberikan tambahan fasilitas kredit kepada Perusahaan semula sebesar Rp 170.000.000.000 menjadi Rp 340.000.000.000. Jangka waktu perjanjian kredit sejak tanggal 15 September 2009 sampai dengan 14 September 2010. Tingkat suku bunga untuk 1 sampai 3 tahun sebesar 13%, dan 4 tahun sebesar 14%.

Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, dinyatakan pailit oleh pengadilan, baik atas permintaan sendiri maupun atas permintaan pihak lain.

Fasilitas ini dijamin piutang atas pembiayaan pembelian kendaraan bermotor yang diikat secara fidusia.

Saldo pinjaman yang diterima pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 318.407.952.676 dan Rp 244.286.766.853.

(14)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah) 9. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan

PT Bank Panin, Tbk.

Berdasarkan Akta No. 29 dari Benny Kristianto, S.H., tertanggal 14 Oktober 2009, PT Bank Panin, Tbk. menyetujui pemberian fasilitas sebesar Rp 200.000.000.000 yang bersifat non revolving dalam bentuk pembiayaan kredit kendaraan, yang berakhir pada tanggal 28 Pebruari 2013 dengan bunga sebesar 14,50% per tahun yang berlaku tetap selama jangka waktu pinjaman.

Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan perubahan anggaran dasar perusahaan termasuk didalamnya pemegang saham, pengurus perusahaan, permodalan dan nilai saham, melakukan penggabungan usaha atau merger dan mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban berdasarkan perjanjian kepada pihak lain.

Fasilitas ini dijamin oleh piutang pembiayaan sebesar 110% dari total pokok pinjaman yang diikat secara fidusia.

Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Kredit No.02 tanggal 2 Maret 2010, PT Bank Panin, Tbk. memberikan tambahan fasilitas Pinjaman Tetap II sebesar Rp 200.000.000.000 yang bersifat nonrevolving yang jatuh tempo 40 bulan sejak tanggal Perjanjian Kreditdan Fasilitas Rekening Koran (PRK) dengan plafon Rp 20.000.000.000 sebagai modal kerja pembiayaan yang jatuh tempo 12 bulan sejak penadatanganan akta.

Saldo pinjaman yang diterima pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 353.020.613.363 dan Rp 139.167.666.663.

PT Bank Victoria International, Tbk.

Pada tanggal 22 Agustus 2005, berdasarkan Akta No. 111 dari Eliwaty Tjitra, S.H., Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank Victoria International, Tbk. (Victoria) dengan jumlah maksimum pembiayaan sejumlah Rp 30.000.000.000 bersifat non revolving dengan tingkat suku bunga jangka waktu untuk 1 tahun sebesar 13,5% per tahun, 2 tahun sebesar 14% per tahun dan 3 tahun sebesar 14,5% per tahun.

Pada tanggal 05 Oktober 2006, Victoria menyetujui perpanjangan kerjasama pembiayaan dengan perubahan jumlah maksimum pembiayaan menjadi Rp 17.800.000.000 yang bersifat non revolving, dan tingkat suku bunga sebesar 18% per tahun sampai dengan 36 bulan.

Pada tanggal 26 Maret 2007, berdasarkan perjanjian perpanjangan dan pengubahan II terhadap perjanjian kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama No. 111, Victoria menyetujui

perpanjangan kerjasama pembiayaan dengan perubahan jumlah maksimum pembiayaan menjadi Rp 30.000.000.000 yang bersifat revolving.

Pada tanggal 18 Maret 2009, berdasarkan Akta No. 032/04/III/09 dari Suwarni Sukiman, S.H., Victoria menyetujui perubahan kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan menjadi fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (KMK - PTDA) yang bersifat non revolving sebesar Rp 30.000.000.000.

Pada tanggal 28 Juli 2009, berdasarkan Akta Pengubahan I Terhadap Perjanjian Kredit Dengan

Memakai Jaminan No. 95, Victoria menyetujui penambahan plafon kredit dari semula Rp 30.000.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000. Jangka waktu 28 Juli 2009 sampai dengan 25 Agustus

(15)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

20

9. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan PT Bank Victoria International, Tbk.

Berdasarkan Surat Tambahan Fasilitas Kredit No. 027/SPK/VIC-MKR/XI/09 tertanggal 3 Nopember 2009, Victoria setuju memberikan tambahan fasilitas kredit yang bersifat non revolving

dengan plafon Rp 20.000.000.000 KMK - PTDA 2 dengan jangka waktu 25 Agustus 2010.

Sebelum pinjaman dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan merger, akuisisi, penjualan pemindahantangan atau melepaskan hak atas harta kekayaan debitur serta mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham yang agendanya adalah mengubah Anggaran Dasar Perusahaan, terutama tentang struktur permodalan dan susunan pemegang saham, serta susunan direksi dan komisaris. Fasilitas ini dijamin piutang atas pembiayaan pembelian kendaraan bermotor yang diikat secara fidusia serta jaminan perusahaan (Coorporate Guarantee) dari PT Padma Terang Sentosa.

Pada tanggal 9 Maret 2010, berdasarkan Surat Tambahan Fasilitas Kredit No.004/SPK/VIC-MKR/III/10, PT Bank Victoria International Tbk memberikan tambahan fasilitas kredit sebesar Rp 50.000.000.000, dengan jangka waktu 1 tahun.

Saldo pinjaman yang diterima pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 69.878.872.129 dan Rp 47.271.563.838.

PT Bank Agroniaga, Tbk.

Berdasarkan Akta No. 70 tanggal 27 September 2007 dari Rusnaldy, S.H., Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Agroniaga, Tbk. (Bank Agro) berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jenis fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran dengan plafon sebesar Rp 5.000.000.000. Fasilitas ini berlaku untuk

3 (tiga) tahun dimana jangka waktu ini belum termasuk tenggang waktu pencairan maksimal 12 (duabelas) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan akta ini. Dengan demikian jangka waktu

kredit adalah 4 (empat) tahun atau 48 (empat puluh delapan) bulan dengan tingkat suku bunga sebesar 14,5%.

Fasilitas ini dijamin oleh :

- Piutang/hak atas tagihan dari end user sebesar minimal 100% (seratus persen) dari out standing dengan nilai penjaminan fidusia minimal sebesar 100% (seratus persen) dari plafon.

- Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) mobil dari end user yang masih outstanding senilai minimal 125% (seratus dua puluh lima persen) dari outstanding kredit.

- Corporate Guarantee dari PT Padma Terang Sentosa.

Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 12 Maret 2008 dari Rusnaldy, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas tambahan dari Bank Agro berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jenis fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran II dengan plafon sebesar Rp 20.000.000.000. Fasilitas ini berlaku untuk 3 (tiga) tahun, jangka waktu ini belum termasuk tenggang waktu pencairan maksimal 12 (duabelas) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan akta ini.

Dengan demikian jangka waktu kredit adalah 4 (empat) tahun atau 48 (empat puluh delapan) bulan dan berakhir pada bulan Juli 2012 dengan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun.

Berdasarkan akta No. 76 tanggal 24 Juli 2008 dari Rusnaldy, S.H., Perusahaan memperoleh pinjaman tambahan dari Bank Agro berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jenis fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran III dengan plafon sebesar Rp 20.000.000.000. Fasilitas ini berlaku untuk 3 (tiga) tahun, jangka waktu ini belum termasuk tenggang waktu pencairan maksimal 12 (duabelas) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan akta ini.

(16)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah) 9. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan

PT Bank Agroniaga, Tbk. - Lanjutan

Dengan demikian jumlah keselurahan plafon fasilitas tersebut adalah Rp 45.000.000.000 dengan jangka waktu kredit 4 (empat) tahun atau 48 (empat puluh delapan) bulan dan berakhir pada bulan Juli 2012 dengan tingkat suku bunga sebesar 13,5% per tahun.

Berdasarkan Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap Angsuran IV (Kredit Modal Kerja) No. 243 tanggal 30 Juni 2009 dari Rusnaldy, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan plafon sebesar Rp 10.000.000.000.

Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK) No. 027/OL-Krd/Corp-NA/VI/2010, Bank Agro memberikan fasilitas tambahan baru Pinjaman Tetap Angsuran (PTA) V dengan plafond Rp 35.000.000.000 dengan tujuan Refinancing Pembiayaan Konsumen – mobil. Jangka waktu 36 bulan. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan investasi baru, melakukan pelunasan hutang kepada pemegang saham sebelum melakukan pelunasan pinjaman kepada bank, mengajukan permohonan dan atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk dinyatakan pailit atau menerima penundaan pembayaran.

Saldo pinjaman yang diterima pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 23.616.968.343 dan Rp 32.919.123.418.

PT Bank Central Asia, Tbk.

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 065-0294-2006-000 tanggal 21 Juni 2006, PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA) memberikan fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah tidak melebihi Rp 400.000.000, yang berakhir pada tanggal 21 Juni 2007 dengan bunga sebesar 16,5% per tahun yang dihitung dari hutang yang timbul dari fasilitas Kredit Lokal.

Berdasarkan Pemberitahuan Tambahan Fasilitas Kredit No. 367/W09–ADM/2008, BCA memberikan tambahan fasilitas kredit sebesar Rp 4.600.000.000, sehingga fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) tersebut menjadi Rp 5.000.000.000. Fasilitas ini terhitung sejak tanggal 5 Pebruari 2008 dengan tingkat suku bunga sebesar 12,5% per tahun yang dihitung dari hutang yang timbul dari fasilitas Kredit Lokal. Pada tanggal 16 Juli 2008, berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 005-0294-2006-007, BCA menyetujui pemberian fasilitas kredit tambahan kepada Perusahaan dalam bentuk fasilitas kredit Installment Loan sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu 1 tahun sejak perjanjian kredit ditandatangani dan dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun.

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No. 30428/GBK/2009 tanggal 10 Juni 2009, BCA memberikan perpanjangan dan tambahan fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) yang semula Rp 5.000.000.000 menjadi Rp 10.000.000.000 terhitung sampai tanggal 21 Juni 2010.

Fasilitas ini dijamin oleh : (catatan 6)

- Piutang pembiayaan sebesar 105% dari plafon Installment Loan.

- Sertifikat Hak Guna Bangunan No 3268/Tebet Timur, Jakarta Selatan atas nama PT Sinar Mitra Sepadan Finance.

- Sertifikat Hak Guna Bangunan No 3269/Tebet Timur, Jakarta Selatan atas nama PT Sinar Mitra Sepadan Finance.

- T/B SHGB No. 569/Setiadarma, Bekasi terdaftar atas nama PT Sinar Mitra Sepadan Finance, berkedudukan di Jakarta.

- T/B SHGB No. 1910/Tebet Timur, Jakarta Selatan terdaftar atas nama PT Sinar Mitra Sepadan Finance, berkedudukan di Jakarta.

(17)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

22

9. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan PT Bank Central Asia, Tbk. - Lanjutan

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 23 tanggal 16 Juli 2009, PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA) memberikan Rp 20.000.000.000 bersifat revolving dan Rp 25.000.000.000 bersifat non revolving untuk kendaraan bermotor baru dan bekas. Tingkat suku bunga sebesar 15% untuk motor baru dan 17% untuk motor bekas.

Pada tanggal 3 Mei 2010, berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.30303/GBK/2010, PT Bank Central Asia Tbk memberikan tambahan fasilitas kredit lokal yang semula Rp 10.000.000.000 menjadi Rp 60.000.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan 21 Juni 2011.

Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain :

- Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin.

- Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pembubaran/likuiditas dan mengubah status kelembagaan.

Saldo pinjaman yang diterima dari installment loan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 19.710.174.778 dan Rp 28.041.578.248, sedangkan saldo fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 9.165.538.219 dan Rp 3.814.167.570.

PT Bank Sinarmas (dahulu PT Bank Shinta Indonesia)

Pada tanggal 8 Juni 2006, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 4 Notaris Hartojo, S.H., Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit DemandLoan dari PT Bank Sinar Mas (dahulu PT Bank Shinta Indonesia) dengan jumlah plafon sebesar Rp 5.000.000.000, dengan pencairan selambat-lambatnya 3 bulan. Jangka waktu fasilitas adalah selama 1 tahun untuk setiap kali pencairan, selama tidak melebihi maksimum pinjaman dengan bunga sebesar 17% (fixed rate) untuk 1 tahun.

Berdasarkan Akta No. 7 tertanggal 18 Desember 2006, yang dibuat oleh Hartojo, S.H., PT Bank Sinarmas (dahulu PT Bank Shinta Indonesia) setuju untuk menyalurkan Fasilitas Demand Loan sebesar

Rp 10.000.000.000, sehingga jumlah fasilitas Demand Loan 1 dan 2 menjadi sebesar Rp 15.000.000.000. Tingkat suku bunga untuk fasilitas Demand Loan 2 sebesar 16,5% (fixed rate) untuk

1 tahun.

Berdasarkan Akta No. 5 tertanggal 7 Juli 2009 yang dibuat oleh Hartojo, S.H., PT Bank Sinarmas

menyetujui penambahan fasilitas Demand Loan yang semula Rp 15.000.000.000 menjadi Rp 35.000.000.000 dan sekaligus memperpanjang fasilitas sampai dengan tanggal 8 Juni 2010 dengan

tingkat suku bunga 17% per tahun.

Berdasarkan Surat Penegasan Perpanjangan, Penurunan Plafond, dan Perubahan Struktur Fasilitas Kredit No. OL.1650/2010/CM/CR-AO/TA tanggal 7 Juni 2010, PT Bank Sinarmas menyetujui

penurunan fasilitas Demand Loan yang semula Rp 35.000.000.000 menjadi fasilitas Term Loan Rp 15.000.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan 8 Juni 2013.

Fasilitas ini dijamin piutang atas pembiayaan pembelian kendaraan bermotor yang diikat secara fidusia. Saldo pinjaman yang diterima pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 masing-masing sebesar Rp 15.000.000.000.

(18)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah) 9. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan

PT Bank Ganesha

Berdasarkan Akta No. 16 tanggal 29 Januari 2002 dari Nathania M Nugroho, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari PT Bank Ganesha dengan jumlah maksimum sebesar Rp 1.000.000.000 dan tingkat suku bunga sebesar 20% per tahun serta jangka waktu pinjaman selama satu tahun.

Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 29 Januari 2003 fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan 29 Januari 2004 dan diubah menjadi fasilitas Pinjaman Rekening Koran dengan tingkat suku bunga sebesar 19% per tahun.

Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit No. 53/PJP/KRD/KPO/2004 tanggal 26 Maret 2004 fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan 26 Januari 2005 dengan tingkat suku bunga sebesar 16,5% per tahun.

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 022/PPK/KRD/KPO/2005 tanggal 26 Januari 2005, PT Bank Ganesha setuju untuk menambah fasilitas tersebut sebesar Rp 500.000.000, sehingga total fasilitas

Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp 1.500.000.000, dengan tingkat suku bunga sebesar 14% per tahun.

Pada tanggal 29 Desember 2004, berdasarkan Akta No. 3 dari Ny. Julia Mensana, S.H., PT Bank Ganesha setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman Fixed Loan sebesar Rp 5.000.000.000 kepada Perusahaan dengan tingkat suku bunga 15% per tahun.

Pada tanggal 11 April 2005, menurut Akta No. 1 dari Poppy Rhijandini, S.H., PT Bank Ganesha setuju untuk menambah plafon fasilitas pinjaman Fixed loan tersebut diatas sebesar Rp 1.800.000.000 dengan tingkat bunga 14%, sehingga jumlah maksimum fasilitas berubah menjadi Rp 6.800.000.000 per tahun dan pinjaman ini akan jatuh tempo 11 April 2008.

Pada tanggal 30 Juni 2005, berdasarkan Akta No. 8 dari Poppy Rhijandini, S.H., Bank Ganesha setuju untuk menambah plafon fasilitas pinjaman Fixed Loan tersebut diatas sebesar Rp 6.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 14%, sehingga jumlah maksimum fasilitas berubah menjadi Rp 12.800.000.000 per tahun dan pinjaman ini akan jatuh tempo 30 Juni 2008. Pinjaman tersebut telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2008.

Pada tanggal 6 Juni 2007, berdasarkan Akta No. 1 dari Julia Mensana, S.H., Bank Ganesha setuju untuk

memberikan fasilitas pinjaman Short Term Loan (STL) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp 6.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 14,5%. Selanjutnya pada tanggal 16 Nopember 2007,

menurut Akta No. 3 dari Julia Mensana, S.H., Bank Ganesha setuju untuk menambah jumlah plafon fasilitas sebesar Rp 4.000.000.000, sehingga menjadi sebesar Rp 10.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 14%.

Pada tanggal 16 November 2007, menurut Akta No. 3 dari Julia Mensana, S.H., PT Bank Ganesha

setuju untuk menambah jumlah plafon fasilitas pinjaman Short Term Loan (STL) sebesar Rp 4.000.000.000. Sehingga jumlah plafon fasilitas sebesar Rp 10.000.000.000 dengan tingkat bunga

(19)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

24

9. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan PT Bank Ganesha - Lanjutan

Pada tanggal 19 Agustus 2008, menurut Perubahan Perjanjian Kredit No. 192/PPK/KRD/KPO/2008, Bank Ganesha menurunkan jumlah plafon fasilitas pinjaman STL

sebesar Rp 1.000.000.000, sehingga jumlah plafon fasilitas sebesar Rp 9.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 13%.

Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit, PT Bank Ganesha memberikan perpanjangan fasilitas kredit selama 12 (dua belas) bulan, sehingga dengan demikian jangka waktunya akan berakhir pada tanggal 29 Januari 2011 dengan suku bunga 14%.

Seluruh pinjaman dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan BPKB kendaraan yang dibiayai. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan penggabungan usaha/merger atau konsolidasi akuisisi atau dengan cara lain memperoleh perusahaan atau saham perseroan lain, menjual atau dengan cara lain mengalihkan barang yang menjadi jaminan berdasarkan perjanjian, melakukan pembayaran deviden kepada para pemegang saham sebelum kewajiban peminjam kepada bank dipenuhi atau dilunasi.

Saldo pinjaman yang diterima pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 10.435.807.490 dan Rp 10.519.447.641.

PT Bank Ina Perdana

Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Perbankan Nomor : BIP/05/PSM/IX/07 tanggal 12 September 2007, yang telah disepakati oleh pihak perusahaan dengan PT Bank Ina Perdana atas perjanjian pemberian kredit oleh pihak PT Bank Ina Perdana berupa Fasilitas Kredit Demand Loan dengan jumlah plafon Rp 5.000.000.000, fasilitas ini terhitung sejak tanggal 12 September 2007 sampai dengan 12 September 2008 dengan bunga sebesar 14,50% efektif.

Jaminan fasilitas demand loan ini adalah cessie atas piutang/tagihan (dengan tanda bukti piutang/tagihan berupa BPKB kendaraan bermotor dengan nilai minimal sebesar 120% dari jumlah outstanding fasilitas kredit.

Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2008.

Perusahaan telah melakukan pembayaran pokok dan bunga atas seluruh hutang bank secara tepat waktu dan mematuhi pembatasan-pembatasan dari bank dengan gearing ratio maksimal 10 kali dan ketaatan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006.

Berdasarkan Perjanjian Fasilias Perbankan No. BIP/080/ABM/VII/09 tertanggal 31 Juli 2009, PT Bank Ina Perdana memberikan fasilitas kredit Demand Loan untuk membiayai modal kerja dengan

plafond Rp 10.000.000.000 jangka waktu 31 Juli 2009 sampai tanggal 31 Juli 2010 dengan suku bunga 16,25% efektif per tahun.

Saldo pinjaman yang diterima pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 masing-masing sebesar Rp 9.420.605.000.

PT BCA Finance

Selama tahun 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA Finance jumlah keseluruhan fasilitas yang diterima adalah sebesar Rp 4.847.400.000. Fasilitas ini dijamin dengan

kendaraan-kendaraan Perusahaan. Tingkat suku bunga tahunan adalah 5,7% dan akan dibayar kembali dalam 48 bulan, yang jatuh tempo dalam berbagai tanggal selama tahun 2012.

(20)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah) 9. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan

PT BCA Finance - Lanjutan

Pada tanggal 30 April 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA Finance. Jumlah keseluruhan fasilitas yang diterima adalah sebesar Rp 867.600.000. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan-kendaraan Perusahaan. Tingkat suku bunga tahunan adalah 8% dan akan dibayar kembali dalam 36 bulan, yang jatuh tempo tanggal 30 Maret 2012.

Pada tanggal 24 Desember 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA Finance. Jumlah keseluruhan fasilitas yang diterima adalah sebesar Rp 2.032.945.100. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan-kendaraan Perusahaan. Tingkat suku bunga tahunan adalah 11,57% efektif p.a dan akan dibayar kembali dalam 36 bulan, yang jatuh tempo tanggal 24 November 2012.

Saldo pinjaman yang diterima pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 4.141.004.118 dan Rp 5.900.785.221.

PT BPR Arta Kedaton

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 140/Akm/IV/08 tanggal 22 April 2008, PT BPR Arta Kedaton,

setuju untuk memberikan fasilitas kredit berupa pinjaman modal kerja kepada Perusahaan sebesar Rp 3.000.000.000 dengan jangka waktu selama 3 tahun dan tingkat suku bunga sebesar 16% per tahun.

Saldo pinjaman yang diterima pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 1.162.461.170 dan Rp 1.677.968.363.

PT Bank Danamon Indonesia, Tbk

Pada tanggal 22 Juni 2010, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.54 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk memberikan Fasilitas Kredit Angsuran Berjangka (Term Loan Facility) Revolving Basic, dengan jumlah pokok Rp 50.000.000.000. Jangka waktu 22 Juni 2010 sampai 22 Juni 2013.

10.BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

30 Juni 2010 31 Desember 2009

Bunga bank 10.747.685.373 3.421.410.290

Pemasaran - 3.214.650.000

Sewa ruangan 766.504.000 1.015.353.600

Telepon dan faximili 188.023.380 240.392.234

Tunjangan Hari Raya 1.282.748.929 68.674.844

Audit 30.360.000 33.000.000 Bunga obligasi 3.683.225.001 - Bunga subordinasi 349.315.068 - Lain-lain 26.750.370 291.857.112 Jumlah 17.074.612.121 8.285.338.080

(21)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

26

11.HUTANG LAIN-LAIN

12.HUTANG SEWA

Berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha No 221020026 dan No. 221020027 tanggal 8 Juni 2010, PT Sinar Mitra Sepadan Finance telah melakukan perjanjian sewa dengan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia atas sewa 2 (dua) unit kendaraan dengan jangka waktu 08 Juni 2010 sampai 8 Juni 2013 dengan tingkat bunga 6% per tahun. Saldo hutang sewa per 30 Juni 2010 adalah Rp 1.302.603.000. 13.HUTANG OBLIGASI

Pada tanggal 6 Januari 2010, Perusahaan menerbitkan “Obligasi SMS Finance I Tahun 2009 Dengan

Tingkat Bunga Tetap” melalui Bursa Efek Jakarta dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 121.000.000.000. Obligasi SMS Finance I ini terbagi menjadi tiga seri, yaitu seri A sebesar Rp 85.000.000.000 untuk jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari yang akan jatuh tempo pada

tanggal 13 Januari 2011 dengan tingkat suku bunga 11,5% per tahun, seri B sebesar Rp 5.000.000.000 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2012 dengan tingkat suku bunga 13,15% per tahun dan seri C sebesar Rp 31.000.000.000 untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2013 dengan tingkat suku bunga 13,35% per tahun.

14.PINJAMAN SUBORDINASI

Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Subordinasi tanggal 30 Juni 2010, PT Multikem Suplindo memberikan pinjaman kepada PT Sinar Mitra Sepadan Finance sebesar Rp 50.000.000.000 terhitung mulai tanggal 30 Juni 2010 sampai tanggal 30 Juni 2015 , bunga pinjaman sebesar 10% gross per tahun, dan dibayarkan selambat-lambatnya pada tanggal 10 setiap bulannya.

15.MODAL SAHAM

Berdasarkan akta No. 2 tanggal 8 Januari 2009 dari Umar Saili, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal dasar yang semula 40.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 40.000.000.000 menjadi 100.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 100.000.000.000 dan meningkatkan modal disetor dan ditempatkan yang semula 40.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 40.000.000.000 menjadi 60.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 60.000.000.000 yang seluruhnya diambil dan disetor oleh PT Padma Terang Sentosa. Atas perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-0723.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 11 Maret 2009.

30 Juni 2010 31 Desember 2009 Pihak ketiga : Titipan konsumen 13.735.031.921 11.155.903.287 Asuransi dan BPKB 41.715.964.300 18.807.794.441 Dealer 11.845.991.471 4.604.403.657 Angsuran konsumen 4.286.053.992 3.404.184.257 Jumlah 71.583.041.684 37.972.285.642

(22)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

15.MODAL SAHAM - Lanjutan

Berdasarkan akta No. 15 tanggal 29 April 2009 dari Umar Saili, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan berjumlah 40.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 40.000.000.000 yang diambil dan disetor oleh PT Padma Terang Sentosa. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-07248.

Berdasarkan akta No. 20 tanggal 31 Oktober 2009 dari Umar Saili, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar dari semula 100.000 saham dengan nominal

seluruhnya Rp 100.000.000.000 menjadi 200.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 200.000.000.000 dan meningkatkan modal disetor dan ditempatkan yang semula 100.000 saham

dengan nilai nominal seluruhnya Rp 100.000.000.000 menjadi 150.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 150.000.000.000 yang seluruhnya diambil dan disetor oleh PT Padma Terang Sentosa. Atas perubahan modal ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-57680.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 25 November 2009.

Sehingga susunan pemegang saham pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut :

16.PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN

Perusahaan tidak memiliki pendapatan pembiayaan konsumen yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Tidak ada pendapatan pembiayaan konsumen yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja.

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham

Persentase Pemilikan

Jumlah Modal Disetor

PT Padma Terang Sentosa 149.700 99,80% 149.700.000.000

F.X. Marcelius Charles Colondam 300 0,20% 300.000.000

Jumlah 150.000 100% 150.000.000.000

30 Juni 2010 31 Desember 2009

(23)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

28

17.PENDAPATAN ANJAK PIUTANG

Perusahaan tidak memiliki pendapatan anjak piutang yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Tidak ada pendapatan anjak piutang yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja.

18.PENDAPATAN ADMINISTRASI

Perusahaan tidak memiliki pendapatan administrasi yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Tidak ada pendapatan administrasi yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja.

19.PENDAPATAN DENDA

Perusahaan tidak memiliki pendapatan denda yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Tidak ada pendapatan denda yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja. 30 Juni 2010 31 Desember 2009 Pihak ketiga - 5.059.293.422 30 Juni 2010 31 Desember 2009 Administrasi 11.331.730.968 16.769.886.030 Provisi 396.802.285 1.919.751.892 Jumlah 11.728.533.253 18.689.637.922 30 Juni 2010 31 Desember 2009 Denda keterlambatan 5.277.754.842 5.077.538.339 Pendapatan pinalti 5.413.114.643 5.556.692.755 Jumlah 10.690.869.485 10.634.231.094

(24)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah) 20.PENDAPATAN LAIN-LAIN

21.BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut :

30 Juni 2010 31 Desember 2009

Asuransi 9.533.318.059 33.672.474.945

Penerimaan kembali piutang yang telah

dihapusbukukan 3.184.440.978 4.765.497.876

Laba penjualan aset tetap 35.029.921 1.815.152

Lain-lain 1.858.157.961 1.176.596.739

Jumlah 14.610.946.919 39.616.384.712

30 Juni 2010 31 Desember 2009

Gaji dan tunjangan 35.737.163.121 34.552.917.179

Penyusutan dan amortisasi 5.475.350.004 11.106.221.111

Sewa 5.607.230.602 8.134.522.068

Telepon dan faksimili 3.267.679.270 3.237.173.824

Asuransi 1.715.578.567 2.071.567.712

Jasa profesional 1.184.424.081 1.349.029.570

Transportasi 744.451.650 1.786.001.955

Alat tulis kantor 1.816.657.905 1.493.789.026

Kantor 471.022.427 1.357.822.778

Perijinan dan dokumen 1.589.291.479 1.338.061.856

Pemeliharaan dan perbaikan 685.008.319 1.266.549.503

Fotokopi dan cetakan 1.202.278.604 899.546.053

Imbalan pasca kerja - 781.721.970

Listrik dan air 1.124.913.956 735.110.485

Pendidikan dan pelatihan 565.648.812 483.961.105

Materai dan pos 327.536.600 428.739.550

Keamanan dan kebersihan 180.214.538 249.008.547

Koran dan majalah 96.101.269 67.159.298

Lain-lain 983.152.930 315.571.724

(25)

PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

30

22. BEBAN KEUANGAN

30 Juni 2010 31 Desember 2009

Beban bunga

Pinjaman yang diterima 71.771.421.704 133.905.226.776

Obligasi 7.325.975.001 -

Obligasi konversi - 9.179.569.010

Subordinasi 410.958.904 -

Multikem Suplindo 624.657.534 -

Beban provisi 4.012.610.174 3.638.385.131

Beban administrasi bank 862.466.662 724.307.785

Jumlah 85.008.089.979 147.447.488.702

23.BEBAN PEMASARAN

30 Juni 2010 31 Desember 2009

Promosi dan iklan 8.023.395.311 22.281.819.192

Perijinan dan dokumen 734.658.271 9.790.758.250

Admin showroom 497.441.886 4.273.744.927

Representasi dan sumbangan 703.977.344 2.525.923.910

Lain-lain 424.601.240 1.804.840.566 Jumlah 10.384.074.052 40.677.086.845 24.PERPAJAKAN a. Hutang Pajak 30 Juni 2010 31 Desember 2009 Pajak penghasilan : Pasal 4 ayat 2 10.402.333 580.659.451 Pasal 21 304.378.527 294.232.755 Pasal 23 234.804.533 28.725.219 Pasal 25 385.983.780 63.235.967 Pasal 26 - 185.575.582 Pasal 29 5.167.439.259 3.872.973.757 Jumlah 6.103.008.432 5.025.402.731

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di Kota Banjarmasin sebanyak 5.617 dikelola oleh rumah tangga, sebanyak 21

 Kesimpulan keempat, terkait dengan uji karakter kandidat, survei ini menunjukkan bawah pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak unggul pada 7

Sebelum menguraikan pengamh faktor produk, harga, promosi dan distribusi terhadap keputusan membeli, perlu diketehui bahwa produk adalah Apa saja yang dapat ditewarkan ke dalam

Pembahasan dalam jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media boneka tangan dan pengaruhnya terhadap media pembelajaran daring dan ekonomi masyarakat yang

americanus pada suatu individu tidak akan menunjukkan gejala klinis, 25 hingga 100 cacing memerlihatkan gejala ringan, 100 hingga 500 menghasilkan suatu kerusakan

 Disajikan seperangkat komputer di ruangan Lab.Komputer, ditayangkan beberapa contoh program aplikasi, peserta didik dapat menjelaskan berbagai kegunaan perangkat lunak

Etiologinya diperkirakan karena disfungsi dari mekanisme kerja hipotalamus – hipofisis yang mengakibatkan anovulasi sekunder. Pada masa ini ovarium masih belum

PADA HARI SELASA BERTARIKH 27 DISEMBER 2011 JAM 9.00 PAGI DALAM KAMAR PENOLONG KANAN PENDAFTAR.. MAHKAMAH TINGGI