• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ptp Program Gizi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ptp Program Gizi"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEDOMAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI

PUSKESMAS TUNJUNG TEJA PUSKESMAS TUNJUNG TEJA

Ditetapkan Kepala

Ditetapkan Kepala

Puskesmas Tunjung Teja

Puskesmas Tunjung Teja

Dwi Joko Purnomo

Dwi Joko Purnomo

NIP 197003191992031005

NIP 197003191992031005

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

DINAS KESEHATAN DINAS KESEHATAN PUSKESMAS TUNJUNG TEJA PUSKESMAS TUNJUNG TEJA

Jln. Kh. Abdul Kabier Desa Malanggah Kec. Tunjung Teja Jln. Kh. Abdul Kabier Desa Malanggah Kec. Tunjung Teja

NOMOR:

:

NOMOR:

:

REVISI

:

REVISI

:

BERLAKU

BERLAKU TGL

TGL

::

(2)

A.

A. LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah gizi

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah gizi

pada balita di Indonesia yaitu 19,6 % gizi kurang, diantaranya 5,7 % gizi buruk, gizi lebih

pada balita di Indonesia yaitu 19,6 % gizi kurang, diantaranya 5,7 % gizi buruk, gizi lebih

11,9 %, stunting (pendek ) 37,2 %. Proporsi gemuk menurut kelompok umur, terdapat

11,9 %, stunting (pendek ) 37,2 %. Proporsi gemuk menurut kelompok umur, terdapat

angka tertinggi baik pada balita perempuan dan laki laki pada periode umur 0-5 bulan

angka tertinggi baik pada balita perempuan dan laki laki pada periode umur 0-5 bulan

dan 6-11 bulan dibandingkan kelompok umur lain. Hal ini menunjukkan bahwa sampai

dan 6-11 bulan dibandingkan kelompok umur lain. Hal ini menunjukkan bahwa sampai

saat ini masih banyak masyarakat khususnya ibu balita yang mempunyai persepsi tidak

saat ini masih banyak masyarakat khususnya ibu balita yang mempunyai persepsi tidak

benar terhadap balita gemuk. Data

benar terhadap balita gemuk. Data masalah Gangguan Akibat Kekurangan iodium (GAKI)

masalah Gangguan Akibat Kekurangan iodium (GAKI)

berdasarkan hasil survei nasional tahun 2003 sebesar 11,1 % dan menurut hasil

berdasarkan hasil survei nasional tahun 2003 sebesar 11,1 % dan menurut hasil

Riskesdas 2013, anemia pada ibu hamil sebesar 37,1 %.

Riskesdas 2013, anemia pada ibu hamil sebesar 37,1 %.

Undang Undang Nomor 36

Undang Undang Nomor 36 tentang kesehatan menyebutkan tujuan perbaikan

tentang kesehatan menyebutkan tujuan perbaikan

gizi adalah untuk

gizi adalah untuk meningkatkan

meningkatkan mutu gizi peror

mutu gizi perorangan dan masyarak

angan dan masyarakat. Mutu gizi akan

at. Mutu gizi akan

tercapai antara lain melalui penyedian pelayanan kesehatan yang bermutu dan

tercapai antara lain melalui penyedian pelayanan kesehatan yang bermutu dan

profesional disemua institusi pelayanan kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan

profesional disemua institusi pelayanan kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan

yang penting adalah pelayanan gizi di puskesmas baik pada Puskesmas Rawat Inap

yang penting adalah pelayanan gizi di puskesmas baik pada Puskesmas Rawat Inap

maupun non Rawat Inap.Pendekatan pelayanan gizi dilakukan melalui spesifik dan

maupun non Rawat Inap.Pendekatan pelayanan gizi dilakukan melalui spesifik dan

sensitif, sehingga peran program dan sektor

sensitif, sehingga peran program dan sektor terkait harus berjalan sinergis.

terkait harus berjalan sinergis.

Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan

Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan

tingkat pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas diperkuat

tingkat pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas diperkuat

dengan Puskesmas Pembantu,Puskesmas keliling dan Upaya Kesehatan Berbasis

dengan Puskesmas Pembantu,Puskesmas keliling dan Upaya Kesehatan Berbasis

Masyarakat

Masyarakat (UKBM)

(UKBM) yang disebu

yang disebut sebagai

t sebagai Puskesmas

Puskesmas dan jejaring

dan jejaringnya. Puskes

nya. Puskesmas dan

mas dan

 jejaringnya

 jejaringnya harus

harus membina

membina Upaya

Upaya Kesehatan

Kesehatan Berbasis

Berbasis Masyarakat.Puskesmas

Masyarakat.Puskesmas

bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya

bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional

kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional

merupakan pelayanan k

merupakan pelayanan kesehatan tingkat

esehatan tingkat pertama. Upaya

pertama. Upaya Perbaikan Gizi

Perbaikan Gizi Masyarakat

Masyarakat

diPuskesmas merupakan

diPuskesmas merupakan salah satu Upaya Kesehatan Wa

salah satu Upaya Kesehatan Wajib yang harus diselenggarakan

jib yang harus diselenggarakan

oleh setiap Puskesmas yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat

oleh setiap Puskesmas yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

kesehatan masyarakat.

Pelayanan Gizi dipuskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi didalam

Pelayanan Gizi dipuskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi didalam

gedung dan diluar gedung.Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat individual,

gedung dan diluar gedung.Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat individual,

dan dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan di

dan dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan di

(3)

dalam gedung juga meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang akan dilakukan di

luar gedung. Sedangkan pelayanan gizi di luar gedung umumnya pelayanan gizi pada

kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif.Dalam pelaksanaan

pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan gizi yang bermutu, sehingga dapat

menghasilkan status gizi yang optimal dan mempercepat proses penyembuhan pasien.

Pelayanan gizi diPuskesmas Tunjung Teja dilakukan didalam gedung dan di luar gedung,

sebagaimana penjabaran berikut ini.

Pelayanan Gizi di dalam gedung meliputi :

a) Pelayanan Gizi Rawat Jalan

b) Pelayanan Gizi Rawat inap

Pelayanan Gizi di luar gedung meliputi :

a) Edukasi gizi/Pendidikan gizi

b) Konseling ASI Eksklusif dan PBMA

c) Konseling gizi melalui POSYANDU

d) Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan di POSYANDU

e) Pengelolaan pemberian kapsul vitamin A

f) Pengelolaan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk ibu hamil dan nifas

g) Edukasi dalam rangka Pencegahan Anemia padaremaja putri dan WUS

h) Pengelolaan Pemberian MP-ASI dan PMT

 –

 pemulihan

i)

Surveilans gizi (kegiatan PSG,Pemantauan PWS

 j)

Kerjasama lintas program dan lintas program.

B. ANALISIS SITUASI

I.

Data Umum

a. Letak Geografis Dan Luas Wilayah

Wilayah kecamatan Tunjung Teja terdiri dari 9 Desa yaitu :

Desa Tunjung Teja

Desa Malanggah

Desa Kemuning

Desa Sukasari

Desa Panunggulan

Desa Bojong Menteng

(4)

Desa Bojong Catang

Desa Pancaregang

Luas wilayah kerja puskesmas tunjung teja adalah 4.216 Ha dengan batas wilayah

sebagai berikut :

Sebelah utara

: Kec. Petir, Kab. Pandeglang

Sebelah timur

: Kec. Cibadak, Kab. Lebak

Sebelah selatan

: Kec. Pamarayan, Kab. Serang

Sebelah barat

: Kab. Pandeglang

Jarak tempuh dari kota kecamatan ke Desa

Desa Tunjung Teja

: 1 Km

Desa Malanggah

: 1 Km

Desa Kemuning

: 1 Km

Desa Sukasari

: 3 Km

Desa Panunggulan

: 2 Km

Desa Bojong Menteng

: 3 Km

Desa Bojong Pandan

: 3 Km

Desa Bojong Catang

: 3 Km

Desa Pancaregang

: 2 Km

b.

Keadaan Demografi

Karakteristik kependudukan

Jumlah penduduk kecamatan Tunjung Teja: ±43776 jiwa (laki-laki = 22308 jiwa),

(perempuan = 21468 jiwa).

DESA L P JUMLAH TUNJUNG TEJA 2,602 2,291 4,893 MALANGGAH 3,268 2,926 6,194 KEMUNING 2,120 2,055 4,175 SUKASARI 2,246 2,198 4,444 PANUNGGULAN 2,990 2,607 5,597 BOJONG MENTENG 2,037 2,044 4,081 BOJONG PANDAN 3,198 3,120 6,318 BOJONG CATANG 2,405 2,682 5,087 PANCAREGANG 1,442 1,545 2,987

(5)

JUMLAH 22,308 21,468 43,776

Jumlah Masyarakat Miskin

: 18154 Jiwa

Jumlah KK

: 11190 KK

Jumlah RT

: 187 RT

Jumlah RW

: 44 RW

Jumlah Desa

: 9 Desa

Jumlah Rumah

: 9.096 Rumah

Pendidikan KK

Tidak Tamat SD

: 13.560 Org

Tamat SD-SLTP

: 10.327 Org

Tamat SLA

: 6465 Org

Tamat AK/PT

: 3.269 Org

Tabel Jumlah Sasaran BUMIL, BULIN, BAYI, PUS, WUS di Wilayah Puskesmas Tunjung Teja

NO DESA BUMIL BUMIL BERESIKO

BULIN BAYI NEONATAL BERESIKO PUS WUS 1 Tunjung 85 17 82 77 12 882 1127 2 Malanggah 128 26 123 117 18 1202 1669 3 Kamuning 86 17 81 78 12 824 1078 4 Sukasari 88 18 89 81 12 1303 1139 5 Panunggulan 103 21 99 94 14 1788 1373 6 Bojong menteng 88 18 84 80 12 834 1167 7 Bojong pandan 105 21 100 96 14 1089 1388 8 Bojong Catang 89 18 85 81 12 802 1116 9 Pancaregang 41 8 38 35 5 438 500 Jumlah 813 164 781 739 111 9162 10557

(6)

Tabel Jumlah Balita Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tunjung Teja

NO DESA JUMLAH BALITA

L P L+P 1 TUNJUNG TEJA 197 200 397 2 MALANGGAH 345 361 706 3 KEMUNING 187 193 380 4 SUKASARI 223 239 462 5 PANUNGGULAN 383 259 642 6 BOJONG MENTENG 152 191 343 7 BOJONG PANDAN 284 301 585 8 BOJONG CATANG 205 230 435 9 PANCAREGANG 102 102 204 JUMLAH 2,078 2,076 4,254

II.

Data Khusus

a. Cakupan K/S Per Desa

Tabel 2.45. Cakupan K/S Per Desa

UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016

No Desa Sasaran (S) (Target 85%) K/S K % Kesenjangan (%) 1 Tunjung Teja 397 228 57,43 -22,57 2 Malanggah 706 584 82,72 -2,28 3 Kamuning 380 364 95,79 +10,79 4 Suka Sari 462 436 94,37 +9,37 5 Panunggulan 641 547 85,33 +0,33 6 Bojong Menteng 383 347 90,60 +5,6 7 Bojong Pandan 585 482 82,39 -2,61

(7)

8 Bojong Catang 435 338 77,70 -7,3 9 Pancaregang 204 170 83,33 -1,67

Puskesmas 4.154 3.936 94,47 +9,47

b. Cakupan D/S Per Desa

Tabel 2.45. Cakupan D/S Per Desa

UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016

No Desa Sasaran (S) (Target 85 %) D/S D % Kesenjangan (%) 1 Tunjung Teja 397 362 91,18 +6,18 2 Malanggah 706 586 83,00 -2,00 3 Kamuning 380 357 93,94 +8,94 4 Suka Sari 462 459 99,35 +14,35 5 Panunggulan 641 440 68,64 -16,36 6 Bojong Menteng 383 367 95,82 +10,82 7 Bojong Pandan 585 503 85,98 +0,98 8 Bojong Catang 435 340 78,16 -6,84 9 Pancaregang 204 200 98,04 +13,04 Puskesmas 4.154 3.714 89,4 +4,4

c. Cakupan N/S Per Desa

Tabel 2.45. Cakupan N/S Per Desa

UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016

No Desa Sasaran (S) (Target 85%) N/S N % Kesenjangan (%) 1 Tunjung Teja 397 347 87,40 +2,4 2 Malanggah 706 574 81,30 -3,7 3 Kamuning 380 348 91,57 +6,57 4 Suka Sari 462 391 84,63 -0,35 5 Panunggulan 641 433 67,55 -17,45 6 Bojong Menteng 383 362 94,51 +9,51 7 Bojong Pandan 585 401 68,54 -16,46

(8)

8 Bojong Catang 435 308 70,80 -14,2 9 Pancaregang 204 170 83,33 +1,67 Puskesmas 4154 3384 81,46 -3,54

d. Cakupan N/D Per Desa

Tabel 2.45. Cakupan N/D Per Desa

UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016

No Desa Sasaran (D) (Target 85%) N/D N % Kesenjangan (%) 1 Tunjung Teja 362 347 95,85 +10,85 2 Malanggah 586 574 97,95 +12,95 3 Kamuning 357 348 97,47 +12,47 4 Suka Sari 459 391 85,18 +0,18 5 Panunggulan 440 433 98,40 +13,40 6 Bojong Menteng 367 362 98,63 +13,63 7 Bojong Pandan 503 401 79,72 -5,28 8 Bojong Catang 340 308 90,58 +5,58 9 Pancaregang 200 170 85,00 0 Puskesmas 3714 3384 91,11 +93,29

e. Cakupan Pemberian Vitamin A Bayi Pada Bulan Februari Per Desa

Tabel 2.45. Cakupan Pemberian Vitamin A Bayi dan Balita Pada Bulan Februari Per Desa

UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016

No Desa

Bayi (6-11 bln) & Balita (12-59)

(Target 85%)

Bayi dan Balita diberi Vit A Bulan Februari Absolut % Kesenjangan (%) 1 Tunjung Teja 512 448 87,5 +2,5 2 Malanggah 752 687 91,35 +6,35 3 Kamuning 486 426 87,65 +2,65 4 Suka Sari 514 506 98,44 +13,44 5 Panunggulan 612 559 91,33 +6,33 6 Bojong Menteng 531 428 80,6 -4,4 7 Bojong Pandan 625 580 92,8 +7,8

(9)

8 Bojong Catang 623 574 92,13 +7,13 9 Pancaregang 224 194 86,6 +1,6

Puskesmas 4879 4370 89,56 +4,56

f.

Cakupan Pemberian Fe 1 Bumil Per Desa

Tabel 2.45. Cakupan Pemberian Fe 1 Bumil Per Desa

UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016

No Desa BUMIL (Target 85%) Pemberian Fe 1 Absolut % Kesenjangan (%) 1 Tunjung Teja 85 95 112 +27 2 Malanggah 128 152 119 +34 3 Kamuning 86 96 112 +27 4 Suka Sari 88 99 113 +28 5 Panunggulan 103 128 124 +39 6 Bojong Menteng 88 101 115 +30 7 Bojong Pandan 105 122 116 +31 8 Bojong Catang 89 114 128 +43 9 Pancaregang 41 55 134 +49 Puskesmas 813 962 118 +33

g. Cakupan Pemberian Fe 3 Bumil Per Desa

Tabel 2.45. Cakupan Pemberian Fe 3 Bumil Per Desa

UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016

No Desa BUMIL (Target 85%) Peberian Fe 3 Absolut % Kesenjangan (%) 1 Tunjung Teja 85 85 100 +15 2 Malanggah 128 141 110 +25 3 Kamuning 86 88 102 +17 4 Suka Sari 88 117 133 +48 5 Panunggulan 103 129 125 +40 6 Bojong Menteng 88 82 93 +8

(10)

7 Bojong Pandan 105 121 115 +30 8 Bojong Catang 89 123 138 +53 9 Pancaregang 41 41 100 +15 Puskesmas 813 927 114 29

h. Cakupan Bufas KEK Per Desa

Tabel 2.45. Cakupan Bufas KEK Per Desa

UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016

No Desa BUFAS (Target 85%) BUMIL KEK Absolut % 1 Tunjung Teja 82 5 5,9 2 Malanggah 123 12 9,4 3 Kamuning 81 6 7 4 Suka Sari 84 3 3,4 5 Panunggulan 99 8 7,8 6 Bojong Menteng 84 2 2,3 7 Bojong Pandan 100 2 1,9 8 Bojong Catang 85 2 3,4 9 Pancarenang 38 5 12,2 Puskesmas 776 48 5,7

i.

Cakupan Pemberian FE Bufas Per Desa

Tabel 2.45. Cakupan Pemberian Bufas Per Desa

UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016

No Desa BUFAS (Target 85%) Pemberian Fe Absolut % 1 Tunjung Teja 82 78 95,1 2 Malanggah 123 149 119,2 3 Kamuning 81 58 71,6 4 Suka Sari 84 100 119 5 Panunggulan 99 119 120,2

(11)

6 Bojong Menteng 84 79 94 7 Bojong Pandan 100 67 67 8 Bojong Catang 85 103 121,2 9 Pancarenang 38 47 123,7 Puskesmas 776 800 103,1

 j.

Cakupan Pemberian Vitamin A Bufas Per Desa

Tabel 2.45. Cakupan Pemberian Vitamin A Bufas Per Desa

UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016

No Desa BUFAS (Target 85%) Pemberian Vitamin A Absolut % 1 Tunjung Teja 82 78 95,1 2 Manlanggah 123 149 119,2 3 Kamuning 81 58 71,6 4 Suka Sari 84 100 119 5 Panunggulan 99 119 120,2 6 Bojong Menteng 84 79 94 7 Bojong Pandan 100 67 67 8 Bojong Catang 85 103 121,2 9 Pancarenang 38 47 123,7 Puskesmas 776 800 103,1

k. Cakupan Pemberian Asi Ekslusif Per Desa

Tabel 2.45. Cakupan Pemberian Asi Ekslusif Per Desa

UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016

No Desa Balita (Target 85%) ASI Ekslusif Absolut % 1 Tunjung Teja 99 34 34,34 2 Manlanggah 166 55 33,1 3 Kamuning 105 37 35,23 4 Suka Sari 116 21 12,65 5 Panunggulan 119 34 28,57 6 Bojong Menteng 122 25 20,49

(12)

7 Bojong Pandan 130 21 16,15 8 Bojong Catang 118 27 22,88 9 Pancarenang 92 31 33,6

Puskesmas 1067 285 26,71

III.

ANALISA SEBAB MASALAH (DIAGRAM TULANG IKAN)

A. Identifikasi Masalah

Tabel Identifikasi Masalah

No

Upaya indikator

kegiatan

Target Pencapaian Masalah

1 Kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100 % 19 0rng 100 % 19 0rng

Kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan sudah mencapai target, balita kasus gizi buruk telah diberikan PMT gizi buruk selama 90 hari makan, namun karena gizi buruk ini dengan penyakit penyerta maka penyembuhan balita gizi buruk pun manjadi terhambat.

2 Kasus Gizi Buruk

15 orang 19 orang Kasus balita gizi buruk di wilayah puskesmas tunjung teja tahun 2016 belum mencapai target, masih terdapat 19 orang di wilayah kerja puskesmas tunjung teja yang terkena gizi buruk akibat ketidakmampuan keluarga dalam merawat anak yang disertai penyakit penyerta, kurangnya faktor daya beli keluarga/kemiskinan sehingga asupan gizi tidak sesuai harapan yang tersebar 8 desa di desa malanggah ,kamuning, panunggulan, bj.menteng,bojong catang,pancaregang pada tahun 2016

2 Balita yang di timbang berat badannya D/S

80% 89,4% Cakupan D/S di wilayah puskesmas tunjung teja tahun 2016 sudah mencapai target namun masih terdapat desa dengan cakupan partisipasi Masyarakat D/S belum mencapai target yaitu desa Panunggulan sebesar 66%, dikarenakan orang tua malas membawa anak ke posyandu.

3 Bayi usia kurang dari 6

42 % 38% Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI ekslusif masih dibawah target pencapaian yaitu sebesar 38 % akibat masih

(13)

bulan mendapat ASI ekslusif

rendah nya pengetahuan, sikap, dan prilaku keluarga terhadap pentingnya bayi diberikan ASI diwilayah puskesmas tunjung teja pada tahun 2016

4 Rumah tangga mengkonsu msi garam yodium

85 % 87% Cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium sudah mencapai target. Namun masih ada nya rumah tangga yang mengkonsumsi garam tak beryodium karena masih banyaknya masyarakat yang kurang mengetahui manfaat dari garam beryodium dan tidak mengetahui penyimbanan garam yang benar sehingga hal tersebut merupakan salah satu penyebab rendahnya konsumsi garam yodium selain iyu dengan berbagai alasan yang dikemukakan antara lain garam yodium kurang asin dibandingkan garam yang tidak beryodium, rasanya pahit, harganya mahal yang tersebar di wilayah puskesmas tunjung teja tahun 2016.

5 Balita 6-59 bulan

mendapat kapsul vitamin A

80 % 77 % Balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A belum mencapai target yaitu masih sebesar 77 % diwilayah kerja puskesmas tunjung teja tahun 2016. Hal ini dikarenakan ada kesenjangan jumlah estimasi vitamin A yang sediakan untuk balita dengan jumlah balita riil di masyarakat yang ada. Hal ini menyebabkan capaian nya menjadi rendah. 6 Ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa hamil

85 % 118,3 % Cakupan pemberian tablet tambah darah sudah melebihi target yang diharapkan, namun dalam kenyataannya masih banyak ibu hamil yang terkena anemia sehingga perlu adanya penyuluhan tentang cara meminum TTD yang benar. Juga masih abnyak ibu yang menganggap bahwa TTD membuat kegemukan, sehingga ibu hamil enggan untuk meminum TTD.

7 Ibu hamil Kurang

Energi Kronik (KEK) yang

50 % 100 % Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan tambahan sudah mencapai target, namun masih tingginya jumlah kejadian ibu hamil dengan kurang energi kronik (KEK) dikarenakan rendahnya tingkat berkelanjutan

(14)

mendapat makanan tambahan

pelayanan kesehatan (continuum of care ) pada ibu khususnya didaerah miskin

8 Ibu Hamil Kurang

Energi Kronik (KEK)

Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) belum mencapai target,) dikarenakan rendahnya tingkat berkelanjutan pelayanan kesehatan (continuum of care ) pada ibu khususnya didaerah miskin.

9 Balita kurus yang

mendapat makanan tambahan

75 % 100 % Balita kurus yang mendapat makanan tambahan sudah mencapai target namun masih tingginya kasus kejadian balita kurus di puskesmas tunjung teja berjumlah 16 orang pada tahun 2016, dari jumlah tersebut 100% balita kurus dikarenakan mayoritas dengan penyakit penyerta , sudah mendapatkan tindak lanjut kasus diantaranya melalui pemberian makanan tambahan.

10 Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A

80% 109,3 % Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A sudah mencapai target sasaran di wilayah puskesmas tunjung teja tahun 2016. Kerjasama lintas program sudah baik dan yang perlu ditingkatkan lagi yaitu pada pencatatan ibu nifas.

11 Bayi yang baru lahir mendapat IMD

41 % 89,66 % Bayi yang baru lahir mendapat IMD sudah mencapai target namun masih ada bayi yang tidak melakukan IMD di wilayah puskesmas tunjung teja karena kurang nya pengetahuan tentang IMD, dan masih adanya bumil yang melahirkan bukan oleh nakes atau bukan di faskes.

12 Bayi dengan berat badan lahir rendah (berat badan < 2500 gram )

- 4,5 Masih adanya bayi dengan berat badan lahir rendah ( < 2500 gram) dikarenakan masih terdapat ibu hamil yang KEK di wilayah puskesmas tunjung teja. KEK pada ibu hamil akan bedampak pada bayi BBLR.

13 Balita yang mempunyai buku

KIA/KMS

80% 80% Cakupan balita yang mempunyai buku KIA/ KMS sudah memenuhi target di wilayah puskesmas tunjung teja, namun masih terdapat balita yang tidak memiliki KIA dikarnakan masih adanya balita yang tidak dilahirkan di faskes dan dan

(15)

ibu yang tidak membawa balitanya ke yankes atau posyandu

14 Balita di bawah garis merah

(BGM)

- 2,3 Masih adanya balita di bawah garis merah di wilayah puskesmas tunjung teja dikarenakan balita tersebut terdapat penyakit penyerta dan dengan berat badan lahir rendah, kemudian kurangnya pengetahuna ibu tentang pola asuh pemberian makan.

B. Prioritas Masalah

MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS Kasus gizi buruk 19 orang 5 5 5 15 I Pemberian asi ekslusif rendah

45,10 %

4 5 5 14 II

Kasus ibu hamil KEK masih tinggi 4 4 5 13 III Cakupan kapsul vitamin A pada

balita masih dibawah target yaitu sebesar 77 %

3 4 4 11 IV

Prioritas masalah :

Prioritas 1 : Kasus Gizi Buruk

Proiritas 2 : Kasus ibu hamil KEK masih tinggi

Prioritas 3 : Pemberian asi ekslusif rendah 45,10 %

Prioritas 4 : Cakupan kapsul vitamin A pada balita masih dibawah target yaitu

sebesar 77 %

(16)

C. Pemecahan Masalah

Tabel Pemecahan Masalah

NO Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif pemecahan masalah

Pemecahan masalah terpilih

1 Tingginya Kasus Kejadian Gizi Buruk di Wilyah Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016 TPG belum dengan background pendidikan gizi Pola Asuh Pemberian makanan pada anak masih buruk Alat-alat antropometri belum di kalibrasi Pengajuan SDM Pengajuan Pelatihan penanganan gizi buruk

Penyuluhan tentang anak gizi buruk di desa

Melaksanakan konsultasi gizi terjadwal di puskesmas dan mengadakan asuhan gizi rawat jalan. Pengkalibrasian alat-alat antropometri Pemeliharaan alat-alat  Pengajuan SDM  Pengajuan Pelatihan penanganan gizi buruk

 Penyuluhan tentang anak gizi buruk di desa

 Melaksanakan konsultasi gizi terjadwal di puskesmas dan mengadakan asuhan gizi rawat  jalan.

 Pengkalibrasian alat-alat antropometri

 Pemeliharaan alat-alat antropometri

(17)

C. Pemecahan Masalah

Tabel Pemecahan Masalah

NO Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif pemecahan masalah

Pemecahan masalah terpilih

1 Tingginya Kasus Kejadian Gizi Buruk di Wilyah Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016 TPG belum dengan background pendidikan gizi Pola Asuh Pemberian makanan pada anak masih buruk Alat-alat antropometri belum di kalibrasi Mikrotois &Infantometer belum menyeluruh setiap posyandu Survailance Gizi Buruk Belum Menyeluruh

Belum ada SOP Penanganan Gizi Buruk

Tidak Ada Formula untuk anak gizi buruk ( F75, F100 dalam kemasan)

Belum ada

Pengajuan SDM

Pengajuan Pelatihan penanganan gizi buruk

Penyuluhan tentang anak gizi buruk di desa

Melaksanakan konsultasi gizi terjadwal di puskesmas dan mengadakan asuhan gizi rawat jalan. Pengkalibrasian alat-alat antropometri Pemeliharaan alat-alat antropometri Pengadaan alat antropometri seperti timbangan digital, bathroomscale, mikrotois dan infantometer Berintegrasi dengan pelayanan di KIA dan bidan desa

Penjadwalan atau pembuatan scedule survailance gizi buruk

Pembuatan SOP Survailance gizi buruk

Pengajuan leaflate gizi buruk

Pengadaan formula gizi

 Pengajuan SDM

 Pengajuan Pelatihan penanganan gizi buruk

 Penyuluhan tentang anak gizi buruk di desa

 Melaksanakan konsultasi gizi terjadwal di puskesmas dan mengadakan asuhan gizi rawat  jalan.

 Pengkalibrasian alat-alat antropometri

 Pemeliharaan alat-alat antropometri

 Pengadaan alat antropometri seperti timbangan digital, bathroomscale, mikrotois dan infantometer

 Berintegrasi dengan pelayanan di KIA dan bidan desa

 Penjadwalan atau pembuatan scedule survailance gizi buruk

 Pembuatan SOP Survailance gizi buruk

 Pengajuan leaflate gizi buruk

 Pengadaan formula gizi buruk (F75,F100) dalam kemasan pabrik.

 Pemerataan alokasi data tiap desa untuk posyandu

(18)

Leaflat Untuk Asuhan Gizi Buruk

Alokasi dana tiap desa untuk poyandu belum merata Belum adanya alokasi dana pemberian Formula untuk anak gizi buruk

Akses menuju puskesmas jauh Masyarakan belum banyak yang mengetahui tanda-tanda anak gizi buruk

buruk (F75,F100) dalam kemasan pabrik.

Pemerataan alokasi data tiap desa untuk posyandu

Tata kelola/pembinaan desa siaga berintegrasi dengan program promosi kesehatan

Promosi ttng kegiatan posyandu.

Kerjasama dengan pemangku kebijakan tingkat kecamatan dan dinas sosial dalam kepemilikan administrasi kependudukan Melaksanakan kegiatan SMD dan MMD dan mengikuti musrenbangdes/musrenb angkec Mengusulkan

peningkatan nilai reward kader

Mengusulkan media promosi program gizi

siaga berintegrasi dengan program promosi kesehatan

 Promosi ttng kegiatan posyandu.

 Kerjasama dengan pemangku kebijakan tingkat kecamatan dan dinas sosial dalam kepemilikan administrasi kependudukan

 Melaksanakan kegiatan SMD dan MMD dan mengikuti musrenbangdes/musrenbangk ec

 Mengusulkan peningkatan nilai reward kader

 Mengusulkan media promosi program gizi 2 Pemberian ASI Ekslusif Rendah di Wilyah Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya ASI Ekslusif masih

 Penyuluhan tentang ASI Ekslusif ke masyarakat dengan terjadwal dan diadakan monev

 Diadakannya Konseling

 Penyuluhan tentang ASI Ekslusif ke masyarakat dengan terjadwal dan diadakan monev

(19)

Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016 rendah Petugas Kesehatan dan kader belum pelatihan tentang Pentingnya IMD & ASI Ekslusif

Belum ada Alat-alat penunjang penyuluhan tentang ASI Ekslusif

Tidak adanya alat APE Kurang nya Penyuluhan tentang asi ekslusif kepada masyarakat Laporan Pemantauan ASI Ekslusif kurang valid Belum tersedianya pojok ASI di puskesmas\ Alokasi dana untuk reward untuk ibu bagi anak yang lolos ASI Ekslusif

Adat istiadat dan kebiasaan

masyarakat

ASI terjadwal setelah ibu melahirkan di puskesmas

 Diadakan Pelatihan tentang ASI Ekslusif untuk para kader dan petugas

 Pengadaan alat penunjang APE untuk penyuluhan ASI Ekslusif

 Diadakannya reward bagi ibu yang lolos asi Ekslusif 

 Pemantauan ASI Ekslusif oleh kader terus dilaksanakan agar valid

 Tersedianya pojok ASI di Puskesmas

 Diadakannya konseling ASI Ekslusif di posyandu oleh kader

 Refresing Kader

 Pembuatan SOP dan KAK ASI Ekslusif

 Adanya media promosi ASI ekslusif ke desa

 Kerjasama dengan promosi kesehatan

terjadwal setelah ibu melahirkan di puskesmas

 Diadakan Pelatihan tentang ASI Ekslusif untuk para kader dan petugas

 Pengadaan alat penunjang APE untuk penyuluhan ASI Ekslusif

 Diadakannya reward bagi ibu yang lolos asi Ekslusif 

 Pemantauan ASI Ekslusif oleh kader terus dilaksanakan agar valid

 Tersedianya pojok ASI di Puskesmas

 Diadakannya konseling ASI Ekslusif di posyandu oleh kader

 Refresing Kader

 Pembuatan SOP dan KAK ASI Ekslusif

 Adanya media promosi ASI ekslusif ke desa

 Kerjasama dengan promosi kesehatan

(20)

sekitar yang masih memberi makan bayi kurang dari 6 bulan Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya ASI Ekslusif masih rendah

(21)

3 Ibu Hamil KEK Masih Tinggi di Wilyah Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016 Pengetahuan Gizi dan Makanan Ibu Kurang

Status Gizi WUS Kurang

Kurang nya alat mengukur LILA Belum adanya sarana penunjang penyuluhan ibu hamil KEK Belum adanya SOP pengukuran LILA Kurangnya Penyuluhan tentang Ibu Hamil KEK Tidak adanya Food Model di Posyandu Belum ada Leaflat Tentang Ibu Hamil KEK

Alokasi dana Pengadaan PMT Bumil KEK Intervensi belum sesuai dengan sasaran Akses menuju puskesmas jauh Ketersediaan makanan dirumah tangga  Pemberian penyuluhan dan konseling tentang Bumil KEK

 Kalibrasi alat-alat antropometri BB TB di posyandu

 Pengadaan alat pita LILA

 Refresing Kader untuk pengukuran

antropometri seperti BB TB dan pengukuran LILA dan Pengkategorian bumil KEK berdasarkan hasil LILA

 SOP pengukuran LILA

 SOP dan KAK

Pemberian PMT bumil KEK

 Pengadaan alat alat penunjang penyuluhan tentang KEK pada ibu hamil

 Pengadaan food model di posyandu

 Penyuluhan bagi WUS tentang gizi seimbang

 Validasi data bumil KEK dan survailance bumil KEK di desa

 Pengadaan leaflet bumil KEK

 Kader merujuk bumil KEK ke pusesmas bila terjaring di posyandu

 Pemberian penyuluhan dan konseling tentang Bumil KEK

 Kalibrasi alat-alat antropometri BB TB di posyandu

 Pengadaan alat pita LILA

 Refresing Kader untuk pengukuran antropometri seperti BB TB dan pengukuran LILA dan Pengkategorian bumil KEK berdasarkan hasil LILA

 SOP pengukuran LILA

 SOP dan KAK Pemberian PMT bumil KEK

 Pengadaan alat alat penunjang penyuluhan tentang KEK pada ibu hamil

 Pengadaan food model di posyandu

 Penyuluhan bagi WUS tentang gizi seimbang

 Validasi data bumil KEK dan survailance bumil KEK di desa

 Pengadaan leaflet bumil KEK

 Kader merujuk bumil KEK ke pusesmas bila terjaring di posyandu

 Penjadwalan konseling gizi di poli gizi puskesmas

(22)

kurang  Penjadwalan konseling gizi di poli gizi puskesmas 4 Cakupan kapsul vitamin A pada balita masih dibawah target Wilyah Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016 Kader belum kompeten dalam pencatatan dan pelaporan Bidan Kurang baik dalam pelaporan Tidak adanya komputer di posyandu Data yang kurang valid Kurangnya kerjasama lintas  Refresing kader untuk pencatatan dan pelaporan setiap kegiatan

 Menjalankan

kerjasama lintas program dengan baik dan menjalin komunikasi yang baik

 Pengadaan komputer di posyandu agar pencatatan dan pelaporat tidak tercecer

 Refresing kader untuk pencatatan dan pelaporan setiap kegiatan

 Menjalankan kerjasama lintas program dengan baik dan menjalin komunikasi yang baik

 Pengadaan komputer di posyandu agar pencatatan dan pelaporat tidak tercecer

 Validasi ulang data balita yang ada oleh petugas gizi, dengan berkerjasama

(23)

program dan lintas sektor Belum adanya alokasi dana untuk petugas sweeping pemberian Vit A ke rumah warga yang jauh Sosialisasi pemberian vitamin A kurang Akses menuju puskesmas jauh Masyarakan belum banyak yang mengetahui pentingnya Vitamin A

 Validasi ulang data balita yang ada oleh petugas gizi, dengan berkerjasama dengan bidan desa dan kader

 Lakukan sosialisas pemberian vitamin A dan jadwal pemberian yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat  Melakukan sweeping ke rumah warga yang  jauh oleh petugas

atau kader

 Penyuluhan tentang pemberian vitamin A di posyandu

dengan bidan desa dan kader

 Lakukan sosialisas pemberian vitamin A dan  jadwal pemberian yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat

 Melakukan sweeping ke rumah warga yang jauh oleh petugas atau kader Penyuluhan tentang pemberian vitamin A di posyandu

Gambar

Tabel Jumlah Sasaran BUMIL, BULIN, BAYI, PUS, WUS di Wilayah Puskesmas Tunjung Teja
Tabel 2.45. Cakupan K/S Per Desa UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016
Tabel 2.45. Cakupan N/S Per Desa UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016
Tabel 2.45. Cakupan Pemberian Vitamin A Bayi dan Balita Pada Bulan Februari Per Desa UPT Puskesmas Tunjung Teja Tahun 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap perilaku kader dalam penyuluhan gizi Balita di Posyandu wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kecamatan Ngemplak Kabupaten

Sehingga peran kader yang baik dapat berpengaruh terhadap peningkatan gizi balita dimana semakin baik peran kader, maka semakin tinggi pula angka peningkatan gizi pada

Kemampuan kader dalam penelitian ini menunjukkan tentang gambaran status gizi balita Posyandu di Puskesmas I Tegal Selatan yang diharapkan dengan tingginya pengetahuan dan

HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI DENGAN STATUS. GIZI BALITA DI

Secara parsial pengetahuan tentang gizi balita berpengaruh signifikan terhadap perilaku kader dalam penyuluhan gizi Balita di Posyandu wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak

Pengetahuan dan sikap gizi kader dan ibu balita di posyandu dan pengaruhnya terhadap status gizi balita di Desa Babakan, Bogor Barat [skripsi] Bogor : Fakultas

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu, Pola Makan Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni Ii Kabupaten Pekalongan Tahun

KESIMPULAN Edukasi tentang deteksi dini stunting, stimulasi tumbuh kembang, serta gizi seimbang pada balita bagi Kader Posyandu di Puskesmas Talang Rimbo Lama Tahun 2020 dapat