• Tidak ada hasil yang ditemukan

SATUAN ACARA PENYULUHAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SATUAN ACARA PENYULUHAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DI BANGSAL CEMPAKA

RSUD WATES

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Keperawatan Anak II

Disusun oleh :

Maizan Rahmatina

NIM P07120112064

Putri Pamungkasari

NIM P07120112071

Vinda Astri Permatasari

NIM P07120112080

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

2014

BAB I PENDAHULUAN

(2)

A. Latar Belakang

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai untuk menyatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Prevalensi ISK di masyarakat makin meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Pada usia 40 – 60 tahun mempunyai angka prevalensi 3,2 %. Sedangkan pada usia sama atau diatas 65 tahun kira-kira mempunyai angka prevalensi ISK sebesar 20%. Infeksi saluran kemih dapat mengenal baik laki-laki maupun wanita dari semua umur baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lanjut usia. Akan tetapi dari kedua jenis kelamin, ternyata wanita lebih sering dari pria dengan angka populasi umum kurang lebih 5-15%.

Untuk menyatakan adanya ISK harus ditemukan adanya bakteri dalam urin. Bakteriuria yang disertai dengan gejala saluran kemih disebut bakteriuria simptomatis. Sedangkan yang tanpa gejala disebut bakteriuria asimptomatis. Dikatakan bakteriuria positif pada pasien asimptomatisbila terdapat lebih dari 105 koloni bakteri dalam sampel urin midstream, sedangkan pada pasien simptomatis bisa terdapat jumlah koloni lebih rendah.

Prevalensi ISK yang tinggi pada usia lanjut antara lain disebabkan karena sisa urin dalam kandung kemih meningkat akibat pengosonga kandung kemih kurang efektif , mobilitis menurun, pada usia lanjut nutrisi sering kurang baik, sistem imunitas menurun.

Baik seluler maupu humoral, adanya hambatan pada aliran urin,hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian serius. Di Amerika dilaporkan bahwa setidaknya 6 juta pasien datang kedokter setiap tahunnya dengan diagnosis ISK. Disuatu rumah sakit di Yogyakarta ISK merupakan penyakit infeksi yang menempati urutan ke-2 dan masuk dalam 10 besar penyakit (data bulan Juli – Desember).

Infeksi saluran kemih terjadi adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Untuk menegakkan diagnosis ISK harus ditemukan bakteri dalam urin melalui biakan atau kultur (Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001) dengan jumlah signifikan (Prodjosudjadi, 2003). Tingkat signifikansi jumlah bakteri dalam urin lebih besar dari 100/ml urin. Agen penginfeksi

(3)

yang paling sering adalah Eschericia coli, Proteus sp., Klebsiella sp., Serratia, Pseudomonas sp. Penyebab utama ISK (sekitar 85%) adalah Eschericia coli (Coyle & Prince, 2005). Penggunaan kateter terkait dengan kemungkinan lebih dari satu jenis bakteri penginfeksi.

B. Predispocing factors ( Faktor pencetus )

1. Riwayat kesehatan :

Sebelum sakit pasien pernah dirawat di rumah sakit karena pasien mengalami ISK pada saat pasien berusia 3 tahun.

2. Kondisi fisik : sedang

3. Motivasi belajar : Keluarga pasien ingin mengetahui tentang ISK dan cara pencegahannya.

4. Kesiapan belajar : Pasien sedang menjalani rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Wates, sehingga pasien menghabiskan waktunya untuk beristirahat dan melakukan aktivitas di atas tempat tidur dan di lingkungan Bangsal. Agar tidak mengganggu proses perawatan dan pengobatan, maka penyuluhan akan dilakukan pada pagi hari pukul 09.00-09.30 WIB. 5. Kemampuan membaca : keluarga mampu membaca dan memahami

materi penyuluhan.

C. Enabling Factors ( Faktor pemungkin )

1. Adanya ruangan untuk mengadakan penyuluhan.

2. Adanya tenaga penyuluh dan menguasai materi dengan baik.

3. Adanya media tentang infeksi saluran kemih untuk penyuluhan agar keluarga lebih memahami tentang infeksi saluran kemih.

D. Reinforcing Factors ( Faktor penguat )

Pasien, keluarga, dan petugas kesehatan menyetujui dan mendukung diadakannya penyuluhan tentang Infeksi Saluran Kemih.

(4)

E. Analisa Data

DATA PENYEBAB MASALAH

DS :

- Ibu pasien mengatakan dahulu ketika menceboki

pasien, selalu menceboki dari arah anus ke vagina

- Ibu pasien mengatakan pasien sering menahan

pipis

- Ibu pasien mengatakan tidak mengetahui

penyebab dari ISK

DO :

- Ibu pasien bertanya tentang cara cebok yang

benar

-

Pasien mempunyai riwayat menderita penyakit ISK sebelumnya Kurang paparan informasi Kurang pengetahuan tentang infeksi saluran kemih F. Diagnosa Keperawatan :

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang paparan informasi tentang infeksi saluran kemih.

G. Perencanaan :

Berkaitan diagnosa keperawatan di atas, masalah :

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang infeksi saluran kemih.

Akan dilakukan Penyuluhan Kesehatan dengan Topik / Pokok bahasan : Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Yang akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Sabtu, 08 November 2014 Waktu : 09.00 – 09.30 WIB

(5)

BAB II

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/Pokok Bahasan : Infeksi Saluran Kemih (ISK) Sasaran : An. R dan keluarga

Hari,Tanggal : Sabtu, 08 November 2014

Pukul : Pukul 09.00 WIB

Penyuluh/Promotor : Maizan Rahmatina Putri Pamungkassari Vinda Astri Permatasari

---A. Tujuan Instruksional Umum :

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan An. R dan keluarga mengerti dan memahami tentang ISK (Infeksi Saluran Kemih).

B. Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan An. R dan keluarga mampu menjelaskan kembali tentang :

a. Menjelaskan pengertian penyakit ISK b. Menyebutkan penyebab penyakit ISK c. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit ISK

d.

Menjelaskan penanganan pada anak dengan penyakit

ISK

e.

Menyebutkan cara pencegahan penyakit ISK

C. Garis Besar Materi :

Materi penyuluhan meliputi (terlampir) : a. Pengertian ISK

b. Penyebab ISK

c. Tanda dan gejala ISK

d. Penanganan pada anak dengan ISK e. Cara pencegahan ISK

(6)

E. Media dan Alat : Leaflet F. Alokasi Waktu :

Hari, tanggal : Sabtu, 08 November 2014 Pukul : 09.00-09.30 WIB

NO KEGIATAN RESPON PASIEN/

KELUARGA WAKTU 1. Pembukaan

a.

Salam pembukaan

b.

Perkenalan

c.

Mengkomunikasikan tujuan Menjawab salam Memperhatikan 5 menit 2. Kegiatan inti penyuluhan,

menyampaikan materi tentang :

a.

Pengertian ISK

b.

Penyebab ISK

c.

Tanda dan gejala ISK

d.

Penanganan pada anak dengan ISK

e.

Cara pencegahan ISK

Menyimak dan

memperhatikan penyuluhan

Menanyakan hal-hal yang belum jelas

15 menit

3. Penutup

a.

Merangkum materi.

b.

Menyimpulkan materi yang telah didiskusikan.

c.

Melakukan evaluasi penyuluhan.

d.

Mengakhiri kegiatan penyuluhan dengan salam.

Bersama penyuluh merangkum dan menyimpulkan materi. Pasien/keluarga menjawab pertanyaan materi yang dibahas.

Menjawab salam

10 menit

G.

Setting Tempat

Duduk saling berhadapan

H. Evaluasi :

NO ASPEK WAKTU METODE ALAT EVALUATOR

1 Kognitif 5 menit Tanya jawab Daftar pertanyaan

Maizan, Putri, Vinda

(7)

I. Daftar pertanyaan :

1. Apa itu ISK ?

2. Sebutkan penyebab ISK ? 3. Sebutkan tanda dan gejala ISK ? 4. Coba jelaskan penanganan ISK ? 5. Sebutkan cara pencegahan ISK ?

(8)

BAB III

MATERI PENYULUHAN

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA ANAK

1. Pengertian penyakit ISK

Infeksi saluran kemih adalah ditemukannya bakteri pada urine di kandung kemih yang umumnya steril (Mansjoer, 2000).

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi sepanjang saluran kemih, terutama masuk ginjal itu sendiri akibat proliferasi suatu organisme (Corwin, 2001).

2. Penyebab penyakit ISK a. Bakteri b. Jamur c. Virus

d. Bakteri yang hidup di anus : E. Coli 3. Tanda dan gejala ISK

Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah :

a. Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih b. Spasme pada area kandung kemih dan suprapubis c. Hematuria

d. Nyeri punggung dapat terjadi Tanda dan gejala ISK bagian atas :

a. Demam b. Menggigil

c. Nyeri panggul dan pinggang d. Nyeri ketika berkemih e. Malaise

f. Pusing

g. Mual dan muntah (Sudoyo, 2006).

(9)

4. Penanganan pada anak dengan ISK

Penanganan ISK dilakukan dengan pemberian antibiotik sesuai resep dokter, menangani demam dengan antipiretik dan tirah baring, serta konsumsi cairan yang adekuat.

5. Cara pencegahan ISK

Menurut Mansjoer (2000), ada beberapa cara untuk mencegah

infeksi saluran kencing, antara lain :

a. Jaga kebersihan

b. Sering ganti celana dalam

c. Banyak minum air putih

d. Tidak sering menahan kencing

e. Bersihkan alat kelamin setelah BAB maupun BAK secara benar

yaitu dari depan ke belakang

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. EGC.Jakarta

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Ed.3 Cet.1.

Jakarta: Media Aesculapius

Sudoyo, dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jillid 1. FKUI:

Jakarta

Tessy, Agus Ardaya. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi

Saluran Kemih. Edisi: 3. Jakarta: FKUI.

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan kateter urin dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan pada terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK) dengan nilai P = 0,001, dengan kultur urin positif

Alhamdulillah, penulis telah menyelesaikan skripsi dengan judul Peta Kuman dan Resistensiya Terhadap Antibiotika Pada Penderita ISK (Infeksi.. Saluran Kemih) Di

Pada kondisi normal, saluran kemih tidak dihuni oleh bakteri atau mikroba lain, tetapi uretra bagian bawah terutama pada wanita dapat dihuni oleh bakteri yang jumlahnya makin

infeksi saluran kemih (ISK) pada anak. 2) Untuk mengetahui hasil kultur urin pada pasien infeksi saluran. kemih (ISK)

Gambaran hasil sedimen urin penderita infeksi saluran kemih (ISK) berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium RSUD Prof Dr W.Z Johannes Kupang disajikan dalam

Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat tersebut mengakibatkan distensi yang berlebihan sehingga menimbulkan nyeri, keadaan ini mengakibatkan penurunan resistensi

sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ³Uji Diagnostik Urinalisis Lekosit Esterase terhadap Kultur urin untuk Mendiagnosa Infeksi Saluran Kemih

Dari 10 penelitian didapatkan bahwa faktor resiko isk disebabkan oleh: 1.Organisme gram negatif bakteri “ pseudomonas aeruginosa” adalah patogen yang paling umum yang bertanggung