BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Hampir semua fistula ani, yang biasanya disebut fistel perianal atau fistel Hampir semua fistula ani, yang biasanya disebut fistel perianal atau fistel pra-anal,
pra-anal, disebabdisebabkan kan oleh oleh perforasi perforasi atau atau penyalirpenyaliran an abses abses anorekanorektum, tum, sehinggsehinggaa kebanyakan fistel mempunyai satu muara di kripta diperbatasan anus dan rectum kebanyakan fistel mempunyai satu muara di kripta diperbatasan anus dan rectum dan lobang lain di
dan lobang lain di perineuperineum di m di kulit perianal. Kadang fistel disebabkakulit perianal. Kadang fistel disebabkan oleh n oleh colitiscolitis yang disertai proktitis, seperti TBC, amubiasis, atau morbus Crohn. Fistel dapat yang disertai proktitis, seperti TBC, amubiasis, atau morbus Crohn. Fistel dapat terletak disubkutis, submukosa, antar sfingter, atau menembus sfingter, mungkin terletak disubkutis, submukosa, antar sfingter, atau menembus sfingter, mungkin fistel terletak anterior, lateral, atau posterior. Bentuknya mungkin lurus, bengkok, fistel terletak anterior, lateral, atau posterior. Bentuknya mungkin lurus, bengkok, atau mirip sepatu kuda. Umumnya sfingter bersifat tunggal, kadang ditemukan yang atau mirip sepatu kuda. Umumnya sfingter bersifat tunggal, kadang ditemukan yang kompl
kompleks. Fistel eks. Fistel dengdengan an lubang kripta di lubang kripta di sebelah anterior umumnya berbentusebelah anterior umumnya berbentuk k lurus, fistel dengan lobang yang berasal dari kripta di sebelah dorsal umumnya tidak lurus, fistel dengan lobang yang berasal dari kripta di sebelah dorsal umumnya tidak lurus, tetapi bengkok ke depan karena radang dan pus terdorong di anterior di lurus, tetapi bengkok ke depan karena radang dan pus terdorong di anterior di sekitar m.puborektalis dan dapat membentuk satu lobang perforasi atau lebih di sekitar m.puborektalis dan dapat membentuk satu lobang perforasi atau lebih di sebelah anterior, sesuai hokum goodsall.
BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
1.
1. AnAnaatotomimi
Daerah batas rektum dan kanalis analis ditandai dengan perubahan jenis Daerah batas rektum dan kanalis analis ditandai dengan perubahan jenis epitel. Rektum dilapisi oleh mukosa glanduler usus sedangkan kanalis analis oleh epitel. Rektum dilapisi oleh mukosa glanduler usus sedangkan kanalis analis oleh anoderm yang merupakan lanjutan epitel berlapis gepeng kulit luar. Kanalis analis anoderm yang merupakan lanjutan epitel berlapis gepeng kulit luar. Kanalis analis dan kulit
dan kulit luar di luar di seksekitaritarnya kaya nya kaya akaakan n perspersyarayarafan fan sensensorisoris s somasomatik dan tik dan pekpekaa terh
terhadaadap p rangrangsangsangan an nyenyeri, ri, sedsedangangkan kan mukmukosa osa rekrektum tum memmempunpunyai yai perspersyarayarafanfan aut
autonoonom m dan tidak peka terhaddan tidak peka terhadap ap nyenyeri. ri. DarDarah ah venvena a di atas di atas gargaris is anoanorektrektumum mengalir melalui sistem porta, sedangkan yang berasal dari anus dialirkan ke sistem mengalir melalui sistem porta, sedangkan yang berasal dari anus dialirkan ke sistem kav
kava a melmelalui alui V. V. IliakIliaka. a. SistSistem em limfe dari limfe dari rekrektum tum menmengalgalirkairkan n isinisinya ya melmelaluialui pembu
pembuluh limfe luh limfe sepanjang pembusepanjang pembuluh hemoroidalis superior luh hemoroidalis superior ke ke arah kelenjar arah kelenjar limfelimfe paraaort
paraaorta a melalui kelenjar melalui kelenjar limfe limfe Iliaka Iliaka Interna, sedangkan Interna, sedangkan limfe limfe yang berasal yang berasal daridari kanalis analis mengalir ke arah kelenjar inguinal.
kanalis analis mengalir ke arah kelenjar inguinal. Kan
Kanalis alis analanalis is berberukuukuran ran panpanjang jang kurkurang ang leblebih ih 3 3 sentsentimeimeter. ter. SumSumbunbunyaya mengarah ke ventrokranial yaitu mengarah ke umbilikus dan membentuk sudut mengarah ke ventrokranial yaitu mengarah ke umbilikus dan membentuk sudut yang nyata ke dorsal dengan rektum dalam keadaan istirahat. Pada saat defekasi, yang nyata ke dorsal dengan rektum dalam keadaan istirahat. Pada saat defekasi, sudut ini menjadi lebih besar. Batas atas kanalis anus disebut garis anorektum, garis sudut ini menjadi lebih besar. Batas atas kanalis anus disebut garis anorektum, garis mukokutan, linea pektinata atau linea dentata. Pada daerah ini terdapat kripta anus mukokutan, linea pektinata atau linea dentata. Pada daerah ini terdapat kripta anus dan muara kelenjar anus antara kolumna rektum. Infeksi yang terjadi di sini dapat dan muara kelenjar anus antara kolumna rektum. Infeksi yang terjadi di sini dapat men
menimbimbulkulkan an absabses es anoanorektrektum um yang yang dapdapat at memmembenbentuk tuk fistfistel. el. LekLekukaukan n antaantar- r-sfingter sirkuler dapat diraba di dalam kanalis analis sewaktu melakukan colok sfingter sirkuler dapat diraba di dalam kanalis analis sewaktu melakukan colok dubur dan menunjukkan batas antara sfingter ekterna dan sfingter interna (garis dubur dan menunjukkan batas antara sfingter ekterna dan sfingter interna (garis Hilt
Hilton). Cincin on). Cincin sfinsfingtegter r anuanus s melmelingingkari kari kankanalis alis analanalis is dan dan terdterdiri iri dardari i sfinsfingtegter r interna dan sfingter eksterna. Sisi posterior dan lateral cincin ini
interna dan sfingter eksterna. Sisi posterior dan lateral cincin ini terbentterbentuk dari fusiuk dari fusi sfingter interna, otot longitudinal, bagian tengah dari otot levator (puborektalis) dan sfingter interna, otot longitudinal, bagian tengah dari otot levator (puborektalis) dan ko
kompomponen nen m. sfingtem. sfingter r eksteksternuernus. s. M. SfingtM. Sfingter er inteinternurnus s terterdiri dari diri dari seraserabut ototbut otot polos,
Gambar . Anatomi Anus dan Rektum Gambar . Anatomi Anus dan Rektum
2.
2. FiFisisiolologogii Normal
Normalnya, nya, kelenjakelenjar r rektum yang terdapat di rektum yang terdapat di kripta antar kripta antar kolumkolumna rektumna rektum berfung
berfungsi si sebagaisebagai barrier barrier terhadaterhadap p lewatnylewatnya a mikromikroorganismorganisme e penyepenyebab bab infeksiinfeksi yan
yang g berberasal asal dardari i lumlumen en usuusus s ke ke daedaerah rah periperirekrektal. tal. KelKelenjaenjar r ini ini menmengelgeluarkuarkanan semacam lend
semacam lendir, berguna sebair, berguna sebagai pelicin/ lubrikasi. gai pelicin/ lubrikasi. Saluran ini memilSaluran ini memiliki klep satuiki klep satu arah agar produksi bisa keluar tapi feses tidak bisa masuk. Terhalangnya jalan arah agar produksi bisa keluar tapi feses tidak bisa masuk. Terhalangnya jalan keluar produksi dari kelenjar ini akibat
keluar produksi dari kelenjar ini akibat stasis menyebabkan stasis menyebabkan kuman dan kuman dan cairan fesescairan feses masuk ke dalam kelenjar. Feses yang banyak kumannya berkembang biak ke dalam masuk ke dalam kelenjar. Feses yang banyak kumannya berkembang biak ke dalam kelenjar, membentuk peradangan yang
kelenjar, membentuk peradangan yang jadi abses. Abses akan jadi abses. Abses akan mencari jalan keluar mencari jalan keluar dan
dan membentuk semacam pipa membentuk semacam pipa yang menembus yang menembus kulit. Akibatnya, kulit jadi tampak kulit. Akibatnya, kulit jadi tampak seperti bisul lalu
seperti bisul lalu pecah. Pecahan ini tidak bisa pecah. Pecahan ini tidak bisa menutmenutup karena nanah selalu up karena nanah selalu keluar keluar da
dan n titidadak k bibisa sa kekeriring ng kakarerena na beberhrhububunungagan n dedengngan an fefeseses. s. KoKondndisisi i inini i bibisasa berlang
3.
3. InsInsiden & Eiden & Epidpidemiemioloologigi
Fistula perianal sering terjadi pada laki laki berumur 20 – 40 tahun, berkisar Fistula perianal sering terjadi pada laki laki berumur 20 – 40 tahun, berkisar 1-3 kasus tiap 10.000 orang. Sebagian besar fistula terbentuk dari sebuah abses (tapi 1-3 kasus tiap 10.000 orang. Sebagian besar fistula terbentuk dari sebuah abses (tapi tidak semua abses menjadi fistula). Sekitar 40% pasien dengan abses akan terbentuk tidak semua abses menjadi fistula). Sekitar 40% pasien dengan abses akan terbentuk fistula.
fistula.
4.
4. EtEtioiolologigi Ke
Kebabanynyakakan an fisfistutula la beberawrawal al dardari i kekelenlenjar jar dadalam lam di di didindnding ing ananus us ataatauu rekt
rektum. um. KadKadangang-kad-kadang ang fistufistula la mermerupaupakan kan akibakibat at dari dari penpengelgeluarauaran n nanananah h padpadaa abse
abses s anoanorekrektal. tal. TerTerdapadapat t seksekitar itar 7-47-40% 0% padpada a kasukasus s abseabses s anoanorekrektal tal berberlanjlanjutut menjadi fistel perianal. Namun lebih sering penyebabnya tidak dapat diketahui. menjadi fistel perianal. Namun lebih sering penyebabnya tidak dapat diketahui. Organisme yang biasanya terlibat dalam pembentukan abses adalah Escherichia Organisme yang biasanya terlibat dalam pembentukan abses adalah Escherichia col
coli, i, EntEnteroerococccoccus us sp sp dan dan BacBacteroteroideides s sp. sp. FistFistula ula jugjuga a serisering ng diteditemukmukan an padpadaa pende
penderita rita dengdengan an penyakpenyakit it CrohnCrohn, , tuberktuberkulosis, ulosis, devertikdevertikulitis, ulitis, kankekanker r atau atau cederacedera anus maupun rektum, aktinomikosis dan infeksi klamidia. Fistula pada anak-anak anus maupun rektum, aktinomikosis dan infeksi klamidia. Fistula pada anak-anak biasanya
biasanya merupmerupakan akan cacat cacat bawaabawaan. n. Fistula Fistula yang yang mengmenghubunhubungkan gkan rektum rektum dandan vagina bisa merupakan akibat dari terapi sinat x, kanker, penyakit Crohn dan cedera vagina bisa merupakan akibat dari terapi sinat x, kanker, penyakit Crohn dan cedera pada ib
pada ibu selamu selama proses pa proses persalinan.ersalinan.
5.
5. PaPatotofifisiosiolologigi Hip
Hipotesotesa a krikriptogptoglandlandulaular r menmenyatyatakan akan bahbahwa wa infeinfeksi ksi yanyang g padpada a awaawalnyalnya ma
masusuk k memelallalui ui kekelelenjanjar r ananal al akakan an memenynyebebar ar ke ke didindnding ing ototot ot spsphinhingtgter er ananalal menye
menyebabkan abses babkan abses anorekanorektal. tal. Abses yang Abses yang pecah spontan, pecah spontan, akhirnyakhirnya a meningmeninggalkagalkann bekas be
bekas berupa jaringrupa jaringan granuan granulasi di sepanlasi di sepanjang salurjang saluran, sehingan, sehingga menyga menyebabkaebabkan gejalan gejala yang berulang.
yang berulang.
6.
6.
Klasifikasi Fistula PerianalKlasifikasi Fistula Perianal Bekelompok yaitu : kelompok yaitu :
a)
a) FistFistula letak ula letak rendrendah dimanah dimana a inteinternal openirnal opening fistel ng fistel ke anus ke anus terterdapadapat t didi bawah
bawah cincin cincin anorekanorektal. tal. Fistula Fistula letak letak rendah rendah dapat dapat dibukdibuka a tanpa tanpa takuttakut adanya resiko inkontinensia permanen akibat kerusakan bundle anorektal. adanya resiko inkontinensia permanen akibat kerusakan bundle anorektal. b)
b) Fistula letak tinggi dimana internal opening fistel ke anus terdapat di atasFistula letak tinggi dimana internal opening fistel ke anus terdapat di atas cincin anorektal. Pada fistula letak tinggi dilakukan koreksi bertahap dengan cincin anorektal. Pada fistula letak tinggi dilakukan koreksi bertahap dengan prosed
prosedur operur operasi yang asi yang lebih sulebih sulit.lit. Sistem klasifikasi Parks menjelas
Sistem klasifikasi Parks menjelaskan ada 4 kan ada 4 tipe fistula perianal yang terjaditipe fistula perianal yang terjadi akibat infeksi kriptoglandular, yaitu:
akibat infeksi kriptoglandular, yaitu: a)
a) InterspinInterspingterika merupakgterika merupakan bentuk fistula an bentuk fistula yang sering terjadi. Saluran yang sering terjadi. Saluran fistelfistel berada d
berada di daerah i daerah intersphiintersphingterikngterika.a. b)
b) TrTransansphphiningtgtererikaika, , bibiasaasanynya a disdisebebababkakan n ololeh eh ababseses s isiisiororekektaltal. . FiFistustulala men
menghghubuubungkngkan an inteintersphrsphingingtrertrerika ika dendengagan n fosa fosa isioisiorektrektal al oleoleh h adanadanyaya perforas
perforasi di sphini di sphingter ekgter eksternal dasternal dan kemun kemudian kdian ke kulit.e kulit. c)
c) SupSuprapsrapshinghingterikterika, a, biabiasanysanya a mermerupaupakan kan hasihasil l dari dari abseabses s supsupraleralevatovator.r. Seperti Transphingterika tapi saluran berada di atas sphingter eksternal dan Seperti Transphingterika tapi saluran berada di atas sphingter eksternal dan ada perforasi di muskulus levator ani.
ada perforasi di muskulus levator ani. d)
d) EkEkstrstrasasphphingingterterikaika. . SaSaluluran ran memelelewatwati i rekrektutum m ke ke lalapispisan an kukulit lit peperinrineueum,m, fossa isiorektal melalui m. levator ani dan akhirnya ke dalam anus.
fossa isiorektal melalui m. levator ani dan akhirnya ke dalam anus.
7.
•
• AnamnesisAnamnesis
Dar
Dari i anaanamnemnesis sis biabiasanysanya a ada ada riwariwayat yat kamkambuhbuhan an abseabses s perperianaianall den
dengan gan selaselang ng wakwaktu tu diadiantarntaranyanya, a, disedisertai rtai penpengelgeluarauaran n nannanah ah sedsedikit ikit--sed
sedikitikit. . PadPada a colocolok k dubdubur ur umuumumnymnya a fistefistel l dapdapat at diradiraba ba antaantara ra teltelunjuunjuk k dianus (bukan di rectum) dan ibu jari dikulit perineum sebagai tali setebal dianus (bukan di rectum) dan ibu jari dikulit perineum sebagai tali setebal kira-kira 3mm (colok dubur bidigital). Jika fistel agak lurus dapat disonde kira-kira 3mm (colok dubur bidigital). Jika fistel agak lurus dapat disonde sampai sonde keluar di kripta asalnya. Fistel perineum jarang menyebabkan sampai sonde keluar di kripta asalnya. Fistel perineum jarang menyebabkan ga
gangngguguan an sissistetemikmik, , fisfistetel l krkrononik ik yayang ng lalama ma sesekakali li dadapat pat memengngalalamamii de
degegenernerasi asi mamaligligna na memenjanjadi di kakarsirsinonoma ma plaplanonoseselulluler er kukulitlit. . SeSerinringg memberikan sejarah yang dapat diandalkan nyeri sebelumnya, bengkak, dan memberikan sejarah yang dapat diandalkan nyeri sebelumnya, bengkak, dan spontan atau drainase bedah direncanakan dari abses anorektal.
spontan atau drainase bedah direncanakan dari abses anorektal. Tanda dan gejala sebagai berikut :
Tanda dan gejala sebagai berikut :
Nyer Nyeri pada saat i pada saat bergerbergerak, defekak, defekasi dan basi dan batuk atuk
UlkusUlkus
Keluar cairan purulenKeluar cairan purulen
Benjolan (Massa fluktuasi)Benjolan (Massa fluktuasi)
Pruritus aniPruritus ani
DemamDemam
Kemerahan dan iritasi kulit di sekitar anusKemerahan dan iritasi kulit di sekitar anus
General malaiseGeneral malaise
Fistula kompleks adalah sebagai berikut: Fistula kompleks adalah sebagai berikut:
Radang ususRadang usus
DivertikulitisDivertikulitis
Sebelumnya terapi radiasi untuk kanker prostat atau dubur Sebelumnya terapi radiasi untuk kanker prostat atau dubur
TuberkulosisTuberkulosis
Terapi steroidTerapi steroid
Infeksi HIVInfeksi HIV
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Temuan pemeriksaan fisik tetap menjadi andalan diagnosis. Pada Temuan pemeriksaan fisik tetap menjadi andalan diagnosis. Pada pemerik
pemeriksaan saan fisik fisik di di daerah daerah anus anus (denga(dengan n pemerikpemeriksaan saan digital/rdigital/rectalectal tou
touchercher) ) diteditemukmukan an satu atau satu atau leblebih ih ekseksternternal al opeopeninning g fistfistula ula atau terabatau terabaa adanya fistula di bawah permukaan kulit. Eksternal opening fistula tampak adanya fistula di bawah permukaan kulit. Eksternal opening fistula tampak sebaga
sebagai bisul (bila abses belum pecahi bisul (bila abses belum pecah) ) atau tampak seatau tampak sebagai saluran yanbagai saluran yangg dikelilingi oleh jaringan granulasi. Internal opening fistula dapat dirasakan dikelilingi oleh jaringan granulasi. Internal opening fistula dapat dirasakan se
sebabagagai i daedaerah rah indinduraurasi/ si/ nonodudul l di di didindnding ing ananus us setsetinginggi gi gagaris ris dedentantata.ta. Terlepas dari jumlah eksternal opening, terdapat hampir selalu hanya satu Terlepas dari jumlah eksternal opening, terdapat hampir selalu hanya satu internal opening.
internal opening.
•
• Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Laboratorium
Tidak ada studi laboratorium khusus yang diperlukan; studi pra Tidak ada studi laboratorium khusus yang diperlukan; studi pra operasi normal dilakukan berdasarkan usia dan komorbiditas.
operasi normal dilakukan berdasarkan usia dan komorbiditas.
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Radiologi
-- FistulografiFistulografi : Injeksi kontras melalui pembukaan internal, diikuti: Injeksi kontras melalui pembukaan internal, diikuti den
dengan gan antanteroeropostposterioerior, r, latelateral ral dan dan gamgambarabaran n X-raX-ray y obloblik ik untuntuk uk melihat jalur fistula.
melihat jalur fistula.
-- Ultrasound endoanal / endorektalUltrasound endoanal / endorektal : Menggunakan transduser 7: Menggunakan transduser 7 at
atau au 10 10 MHMHz z ke ke dadalalam m kakananalilis s anani i ununtutuk k memembmbanantu tu memelilihahatt differens
differensiasi iasi muskumuskulus intersfingter dari lus intersfingter dari lesi transfingter. Transduser lesi transfingter. Transduser water-filled ballon membantu evaluasi dinding rectal dari beberapa water-filled ballon membantu evaluasi dinding rectal dari beberapa ekstensi suprasfingter.
ekstensi suprasfingter.
-- MRIMRI : MRI dipilih apabila ingin mengevaluasi fistula kompleks,: MRI dipilih apabila ingin mengevaluasi fistula kompleks, untuk memperbaiki rekurensi.
untuk memperbaiki rekurensi.
-- CT- ScanCT- Scan :: CT CT ScaScan n umumumnumnya ya dipediperlukrlukan an padpada a paspasien ien dendengagann penyak
penyakit it crohn crohn atau atau irritable irritable bowel bowel syndrosyndrome me yang yang memermemerlukanlukan evaluas
evaluasi i perluasaperluasan n daerah inflamasi. Pada daerah inflamasi. Pada umumumumnya memerlukannya memerlukan administrasi kontras oral dan rektal.
administrasi kontras oral dan rektal.
-- BariBarium um EnemEnemaa : : untuntuk uk fistfistula ula mulmultipltiple, e, dan dan dapdapat at menmendetedeteksiksi penyak
penyakit inflamait inflamasi usus.si usus.
bergu
berguna na pada pada pasien pasien tertentu tertentu seperti seperti pada pada pasien pasien dengdengan an fistulafistula karena trauma persalinan, atau
karena trauma persalinan, atau pada fistula kompleks berulang yangpada fistula kompleks berulang yang mengenai sphincter ani.
mengenai sphincter ani.
8.
8. PenPenatatalaalaksaksanaanaann
Terapi Konservatif Medikamentosa dengan pemberian analgetik, antipiretik Terapi Konservatif Medikamentosa dengan pemberian analgetik, antipiretik serta profilaksis antibiotik jangka panjang untuk mencegah fistula rekuren.
serta profilaksis antibiotik jangka panjang untuk mencegah fistula rekuren. Terapi pembedahan:
Terapi pembedahan:
-- FistulotomiFistulotomi : Fistel di insisi dari lubang asalnya sampai ke lubang kulit,: Fistel di insisi dari lubang asalnya sampai ke lubang kulit, dib
dibiarkiarkan terban terbukauka,, se se mbuh mbuh per sekper sekundundam inteam intentiontionemnem. Dianj. Dianjurkurkan sedaan sedapatpat mungkin dilakukan fistulotomi.
mungkin dilakukan fistulotomi.
-- FistulektomiFistulektomi : : JariJaringangan n gragranulanulasi si haruharus s di di eksieksisi si kesekeseluruluruhanhannya nya untuntuk uk m
meennyyeemmbbuuhhkkaan n ffisisttuulla. a. TTeerrapapi i tteerbrbaaik ik papadda a fifiststuulla a aanni i aaddaalalahh membiarkannya terbuka.
membiarkannya terbuka.
-- SetonSeton : Benang atau : Benang atau karet diikatkan malalui saluran fistula. Terdapat duakaret diikatkan malalui saluran fistula. Terdapat dua macam Seton, cutting Seton, dimana benang Seton ditarik secara gradual macam Seton, cutting Seton, dimana benang Seton ditarik secara gradual untuk memotong otot sphincter secara bertahap, dan loose Seton, dimana untuk memotong otot sphincter secara bertahap, dan loose Seton, dimana benang
benang Seton Seton ditingditinggalkan galkan supaya supaya terbentuterbentuk k granulgranulasi asi dan dan benang benang akanakan ditolak oleh tubuh dan terlepas sendiri setelah beberapa bulan.
ditolak oleh tubuh dan terlepas sendiri setelah beberapa bulan.
-- AdvaAdvancemncement ent FlapFlap : : MeMenunututup p lulubabang ng dedengngan an didindndining g usususus, , tetetatapipi keberhasilannya tidak terlalu besar.
keberhasilannya tidak terlalu besar.
-- Fibrin GlueFibrin Glue: : MenMenyunyuntikktikkan an perperekaekat t khukhusus sus (An(Anal al FistFistula ula PluPlug/Ag/AFPFP) ) keke dalam saluran fistula yang merangsang jaringan alamiah dan diserap oleh dalam saluran fistula yang merangsang jaringan alamiah dan diserap oleh tubuh. Penggunaan fibrin glue memang tampak menarik karena sederhana, tubuh. Penggunaan fibrin glue memang tampak menarik karena sederhana, tidak sakit, dan
tidak sakit, dan aman, namun aman, namun keberhasilan keberhasilan jangka panjangnya jangka panjangnya tidak tinggi,tidak tinggi, hanya 16%.
hanya 16%. Pasca Ope
Pasca Operasi rasi
Pada operasi fistula simple, pasien dapat pulang pada hari yang sama setelah Pada operasi fistula simple, pasien dapat pulang pada hari yang sama setelah operasi. Namun pada fistula kompleks mungkin membutuhkan rawat inap beberapa operasi. Namun pada fistula kompleks mungkin membutuhkan rawat inap beberapa hari. Setelah operasi mungkin akan terdapat sedikit darah ataupun cairan dari luka hari. Setelah operasi mungkin akan terdapat sedikit darah ataupun cairan dari luka operasi untuk beberapa hari, terutama sewaktu buang air besar. Perawatan luka operasi untuk beberapa hari, terutama sewaktu buang air besar. Perawatan luka
pasca oper
pasca operasi meliputasi meliputi sitz bath (merendi sitz bath (merendam daerah pam daerah pantat dengantat dengan cairan antisean cairan antiseptik),ptik), dan penggantian balutan secara rutin. Obat obatan yang diberikan untuk rawat jalan dan penggantian balutan secara rutin. Obat obatan yang diberikan untuk rawat jalan antara lain antibiotika, analgetik dan laksatif. Aktivitas sehari hari umumnya tidak antara lain antibiotika, analgetik dan laksatif. Aktivitas sehari hari umumnya tidak terganggu dan pasien dapat kembali bekerja setelah beberapa hari. Pasien dapat terganggu dan pasien dapat kembali bekerja setelah beberapa hari. Pasien dapat kembali menyetir bila nyeri sudah berkurang. Pasien tidak dianjurkan berenang kembali menyetir bila nyeri sudah berkurang. Pasien tidak dianjurkan berenang sebelum luka sembuh, dan tidak disarankan untuk duduk diam berlama-lama.
sebelum luka sembuh, dan tidak disarankan untuk duduk diam berlama-lama.
9.
9. KoKompmpliklikasasii
Komplikasi dini pasca operasi, sebagai berikut : Komplikasi dini pasca operasi, sebagai berikut :
Retensi urinRetensi urin
PendarahanPendarahan
Impaksi tinjaImpaksi tinja
Thrombosed wasir Thrombosed wasir
Komplikasi tertunda pascaoperasi, sebagai berikut : Komplikasi tertunda pascaoperasi, sebagai berikut :
KambuhKambuh
InkontinensiaInkontinensia
stenosis Anal: Proses penyembuhan menyebabkan fibrosis dari lubang anus.stenosis Anal: Proses penyembuhan menyebabkan fibrosis dari lubang anus. Bulking agen untuk membantu mencegah bangku sempit.
Bulking agen untuk membantu mencegah bangku sempit.
10.
10.
PrognosisPrognosisFistel dapat kambuh bila
Fistel dapat kambuh bila lubang dalam tidak turut lubang dalam tidak turut dibukdibuka a atau dikeluarkanatau dikeluarkan,, cabang fistel tidak turut dibuka, atau kulit sudah menutup luka sebelum jaringan cabang fistel tidak turut dibuka, atau kulit sudah menutup luka sebelum jaringan granulasi menempel permukaan. Setelah fistulotomy standar, tingkat kekambuhan granulasi menempel permukaan. Setelah fistulotomy standar, tingkat kekambuhan dilaporkan adalah 0-18% dan tingkat dari setiap inkontinensia tinja adalah 3-7%. dilaporkan adalah 0-18% dan tingkat dari setiap inkontinensia tinja adalah 3-7%. Setelah menggunakan Seton, melaporkan tingkat kekambuhan adalah 0-17% dan Setelah menggunakan Seton, melaporkan tingkat kekambuhan adalah 0-17% dan tin
tingkgkat at dadari ri sesetiatiap p inkinkonontitinennensia sia fesfeses es adadalaalah h 0-10-17%7%. . SeSeteltelah ah flaflap p mumukokosasa kemajuan, tingkat kekambuhan dilaporkan adalah 1-17% dan tingkat dari setiap kemajuan, tingkat kekambuhan dilaporkan adalah 1-17% dan tingkat dari setiap inkontinensia feses adalah 6-8%.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1.
EGC.1994. EGC.1994. 3.
3. Schwartz, Shires, Spencer Schwartz, Shires, Spencer . Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah, Edisi 6 . Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah, Edisi 6 .. Jakarta :EGC.2000.
Jakarta :EGC.2000. 4.
4. SjSjamamsusuhidhidajaajat t R, R, De De JoJong ng WiWim.m. Buku Buku Ajar Ajar Ilmu Ilmu BedaBedahh. . EdEdisisi i keke-2-2.. Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC.2004.Hal 747-748
Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC.2004.Hal 747-748 5.
5. GrGracace e P, P, BoBorlrley ey N.N. At At a a Glance Glance Ilmu Ilmu BedahBedah. . Edisi Edisi ketigaketiga.J.Jakakartarta a :: Erlangga.2006.
Erlangga.2006. 5.
5. Reksoprodjo S.Reksoprodjo S. Kump Kumpulan Kuliah ulan Kuliah Ilmu Ilmu BedahBedah. Jakarta : Binarupa Aksara.. Jakarta : Binarupa Aksara. 2000.