PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRESENSI BERBASIS
BIOMETRIKA SIDIK JARI
(Studi Kasus: Presensi Pegawai Balai Pelatihan Teknis
Profesi Kesehatan (BPTPK) Gombong)
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Thomas Bagus Yeriko
09.12.4053
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
DESIGNING OF FINGERPRINT BIOMETRICS BASED PRESENCE INFORMATION SYSTEM
(Case Study: Employee Presence Technical Training Institute Of Health Professions Gombong)
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRESENSI BERBASIS BIOMETRIKA SIDIK JARI
(Studi Kasus: Presensi Pegawai Balai Pelatihan Teknis Profesi Kesehatan (BPTPK) Gombong)
Thomas Bagus Yeriko Andi Sunyoto Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Any private or government agencies such as the Technical Training Institute of Health Professions (BPTPK) Gombong has a policy to regulate civil servants, particularly in terms of presence. Presence is often taken for granted without knowing the important benefits of presence itself, that is as an indicator of employees discipline. Discipline is the basic foundation of the success of an agency. In general, awareness of the importance of presence is still low and has not been embedded in all of its employees.
Employee presence information system in the Technical Training Institute of Health Professions (BPTPK) Gombong is still using manual presence systems of sheets of paper to be signed as proof of attendance at the office. Presence of staff use the system is still less effective and efficient as prone to dishonesty in the presence process. Each employee has unique characteristics (biometrics), which is one of them is a fingerprint that distinguishes one employee by another employee. Policy application of fingerprint biometrics based presence information system is expected to increase the presence of employee discipline.
Concrete results from the applications of fingerprint biometrics based presence information system application, that is expected to result in an effective and efficient presence thus simplifying the presence process and processing of reports presence and the most important for improving employee discipline within the Technical Training Institute of Health Professions (BPTPK) Gombong.
1
1. Pendahuluan
Tuntutan kebutuhan manusia yang semakin hari terus bertambah dan semakin kompleks, terjawab dengan perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi yang dewasa ini semakin maju dengan pesat. Informasi merupakan kebutuhan yang penting bagi manusia. Tanpa adanya informasi manusia akan sulit berkembang. Penggunaan komputer di berbagai bidang kerja manusia sangat dirasakan manfaatnya dalam menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan bantuan komputer. Di samping itu dengan kemajuan teknologi saat ini, memacu penyampaian suatu informasi dengan lebih cepat, mudah dan akurat.
Setiap pegawai mempunyai ciri yang unik (biometrika), yaitu salah satunya adalah sidik jari yang membedakan satu pegawai dengan pegawai lainnya. Penggunaan teknologi informasi terutama komputer dan alat fingerprint reader dalam suatu sistem informasi presensi pegawai menjadi suatu alat pemecahan masalah yang dapat memberikan manfaat, baik dalam hal penyampaian informasi, ketelitian, volume pekerjaan yang dapat ditangani oleh sistem, maupun menghindarkan pegawai dari kebiasaan titip presensi.
Balai Pelatihan Teknis Profesi Kesehatan Gombong merupakan instansi milik pemerintah yang khusus menangani kegiatan diklat kesehatan yang terletak di Desa Wero, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen - Jawa Tengah. Balai Pelatihan Teknis Profesi Kesehatan Gombong selama ini masih menggunakan sistem tanda tangan pada lembar kertas presensi pada setiap hari kerjanya dan belum memanfaatkan sistem informasi yang terkomputerisasi. Pada bagian kepegawaian khususnya dalam menangani presensi pegawai belum dapat memaksimalkan kinerjanya karena masih menggunakan cara manual. Sehingga terkadang informasi yang dihasilkan masih mengalami kekeliruan dan keterlambatan pembuatan laporan presensi.
Berdasarkan permasalahan yang telah penulis uraikan diatas, seharusnya Balai Pelatihan Teknis Profesi Kesehatan Gombong memiliki sistem informasi presensi yang efektif dan efisien. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, penulis ingin melakukan penelitian pada Balai Pelatihan Teknis Profesi Kesehatan Gombong dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Presensi Berbasis Biometrika Sidik Jari (Studi
Kasus: Presensi Pegawai Balai Pelatihan Teknis Profesi Kesehatan (BPTPK) Gombong)”. Aplikasi ini dilengkapi dengan alat fingerprint reader sebagai pembaca sidik
2
2. Landasan Teori
2.1 Definisi Sistem, Informasi, Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem
Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Al Fatta, Hanif (3) menjelaskan mengenai beberapa definisi sistem secara umum:
1. “Sistem merupakan kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama”1
. Contoh:
a. Sistem Tatasurya. b. Sistem Pencernaan. c. Sistem Transportasi Umum. d. Sistem Otomotif.
e. Sistem Komputer. f. Sistem Informasi.
2. “Sistem merupakan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan” (Al Fatta, Hanif 3) 2
.
2.1.2 Konsep Dasar Informasi
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” (HM, Jogiyanto 8) 3
. Informasi bisa diartikan juga sebagai sekumpulan data yang diproses sebagai tambahan pengetahuan untuk membantu pengambilan keputusan.
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Kusrini (11) “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manjerial, dan merupakan kegiatan dari suatu organisasi, serta menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar” 4
.
1 Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan dan Organisasi Modern, hal 3
2 Ibid. 3
Op.cit., hal 8
3
2.2 Karakteristik Sistem Informasi
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu sebagai berikut:
1. Komponen Sistem (Component)
Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yan mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
2. Batasan Sistem (Boundary)
Penggambaran dari suatu elemen atau unsur yang menunjukkan yang mana termasuk di dalam sistem dan yang mana termasuk di luar sistem. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup dari suatu sistem.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Tempat di mana komponen atau sistem dan ingkungannya bertemu atau berinteraksi.
5. Masukan Sistem (Input)
Sumber daya baik berupa data, bahan baku, peralatan maupun energi dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
6. Pengolah Sistem (Process)
Bagian dari sistem yang bertugas mengubah data masukan (input) menjadi data keluaran (output).
7. Keluaran Sistem (Output)
Sumber daya atau produk baik berupa informasi, laporan, dokumen, tampilan layer komputer, maupun barang jadi yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
8. Sasaran Sistem (Objectives)
Sasaran atau tujuan dari suatu sistem yaitu menghasilkan keluaran (output) sesuai dengan apa yang diharapkan.
2.3 Konsep Dasar Biometrika Sidik Jari
Penggunaan teknologi sidik jari/ fingerprint dalam proses presensi pegawai adalah untuk memudahkan para pegawai dalam melakukan presensi dan juga untuk meminimalisir adanya titip presensi seperti pada saat masih menggunakan sistem presensi konvensional.
4
Beberapa kelebihan dari biometrika sidik jari, antara lain :
1. Perennial Nature, yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada kulit manusia seumur hidup.
2. Immutability, yaitu sidik jari seseorang tidak pernah berubah, kecuali mendapatkan kecelakaan yang serius.
3. Individuality, pola sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap orang.
3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analisis
3.1.1 Analisis Kelemahan Sistem 3.1.1.1 Analisis PIECES
Untuk mengidentifikasi masalah yang terdapat pada sistem presensi pegawai yang ada digunakan metode analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, dan Service) sebagai berikut:
1. Analisis Kinerja (Performance)
Kinerja adalah kemampuan dari sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga tujuan dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu tanggap (response) dari suatu sistem.
Kelemahan:
a. Dari segi jumlah produksi (throughput), pada sistem lama dalam halproses presensi dan pengolahan data membutuhkan waktu yang lama seperti pada proses rekapitulasi laporan presensi karena masih menggunakan perhitungan manual.
b. Dari segi waktu tanggap (response time), pada sistem lama permintaan terhadap suatu informasi presensi lambat karena banyak data yang harus dicari dalam bentuk arsip-arsip.
2. Analisis Informasi (Information)
Informasi merupakan kebutuhan utama dari setiap instansi seperti halnya Balai Pelatihan Teknis Profesi Kesehatan (BPTPK) Gombong. Informasi yang berkualitas adalah informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.
Kelemahan:
a. Segi Akurat
Informasi presensi pegawai yang dihasilkan kurang akurat, seperti presensi yang dilakukan dengan cara titip presensi pada sesama pegawai dan resiko adanya kesalahan dalam melakukan rekapitulasi laporan presensi karena menggunakan cara manual.
5 b. Segi Tepat Waktu
Informasi presensi pegawai yang diperoleh kurang tepat waktu, karena terjadinya keterlambatan dalam proses pembuatan laporan presensi dan tidak efektinya pencarian arsip presensi pegawai.
c. Segi Relevan
Informasi presensi pegawai yang dihasilkan kurang sesuai dengan yang diinginkan. Seperti contohnya data pada data presensi tidak sama dengan hasil rekapitulasi laporan presensi yang dikarenakan prosesnya masih dilakukan secara manual.
3. Analisis Ekonomi (Economy)
Ekonomi berkaitan dengan masalah biaya dan keuntungan dari sistem yang digunakan.
Kelemahan:
Penggunaan arsip-arsip presensi menjadikan tidak praktis dalam proses pencarian data dan membutuhkan tempat penyimpanan besar. Arsip-arsip presensi memiliki resiko cukup besar terjadinya kerusakan dan kehilangan data.
4. Analisis Keamanan (Control)
Pengendalian/ keamanan diterapkan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, ataupun mendeteksi adanya kesalahan sistem, dan menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan.
Kelemahan:
Faktor keamanan data presensi belum begitu diperhatikan, karena tidak adanya pembatasan terhadap hak akses penggunaan sistem presensi yang ada. Hal itu memungkinkan orang yang tidak mempunyai hak akses dapat dengan mudah mengakses informasi presensi.
5. Analisis Efisiensi (Efficiency)
Efisiensi dari suatu sistem itu berhubungan dengan bagaimana cara memanfaatkan sumber daya yang ada guna meminimalkan pemborosan.
Kelemahan:
Bila petugas bagian kepegawaian belum membuat atau belum menyediakan daftar presensi pegawai, maka proses presensi akan terhambat karena tidak ada petugas yang menangani presensi pegawai.
6. Analisis Pelayanan (Service)
Kemampuan suatu sistem dalam memberikan pelayanan terbaik kepada user yang berkaitan dengan tercapainya kepuasan user.
6
Kelemahan:
Proses pengolahan laporan presensi masih dilakukan secara manual, sehingga menghambat proses penyampaian informasi yang berdampak pada lamanya proses pengambilan keputusan.
3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Perancangan Proses
Perancangan proses menguraikan tentang pemodelan proses sistem dengan membuat pemodelan flowchart system dan juga membuat data flow diagram
3.2.1.1 Flowchart Sistem
7
3.2.1.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem yang akan dikembangkan.
3.2.1.2.1 DFD Level 0 untuk Sistem Presensi
8
3.2.2 Perancangan Basis Data
3.2.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
9
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Pembuatan Program
Dalam proses pembuatan suatu program ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu mengenai pembuatan database dan pembuatan tampilan dan coding program.
4.1.1 Pembuatan Database
Pembuatan database menguraikan mengenai bagaimana merancang suatu
database beserta tabel-tabel yang memadai yang sesuai dengan kebutuhan sistem yang
akan dirancang.
4.1.2 Pembuatan Tampilan dan Coding Program
Menguraikan mengenai beberapa contoh tampilan dari sistem yang dirancang beserta contoh script program yang digunakan.
4.2 Uji Coba Sistem dan Program 4.2.1 Uji Coba Sistem
Uji coba terhadap sistem dilakukan untuk memeriksa dan memastikan bahwa
program yang dibuat berfungsi sesuai yang diharapkan. Pada uji coba sistem terjadi pengujian program secara menyeluruh. Pengujian sistem dapat dibedakan menjadi dua jenis pengujian, antara lain sebagai berikut:
1. Metode Black Box Testing
Black box testing merupakan cara pengujian yang hanya dilakukan
dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Jika ada unit yang tidak sesuai outputnya maka untuk menyelesaikannya, diteruskan pada pengujian kedua, yaitu white box testing.
Contoh pengujian black box testing yang dilakukan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Black Box Testing
No Bagian Program Jenis Unit Yang Dites Hasil
1 Halaman Presensi Pegawai Proses Presensi Pegawai Baik 2 Halaman Login Admin Proses Login Admin Baik 3 Halaman Menu Registrasi Proses Registrasi Sidik Jari Baik 4 Halaman Menu Pegawai Proses Simpan Baik
Proses Update Baik
Proses Hapus Baik
5 Halaman Menu Prsesensi Proses Simpan Baik
10
Proses Hapus Baik
6 Halaman Menu Ijin Proses Simpan Baik
Proses Update Baik
Proses Hapus Baik
7 Halaman Menu Cuti Proses Simpan Baik
Proses Update Baik
Proses Hapus Baik
8 Halaman Menu Sakit Proses Simpan Baik
Proses Update Baik
Proses Hapus Baik
9 Halaman Menu Tugas Luar Proses Simpan Baik
Proses Update Baik
Proses Hapus Baik
10 Halaman Tugas Belajar Proses Simpan Baik
Proses Update Baik
Proses Hapus Baik
11 Halaman Ganti Password Proses Ganti Password Baik 12 Halaman Shutdown Otomatis Proses Shutdown Otomatis Baik
2. Metode White Box Testing
White box testing merupakan cara pengujian dengan melihat ke dalam
modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang.
11
Gambar 4.1 Pengujian White Box Testing Script Salah pada Form Halaman Ijin
4.2.2 Uji Coba Program
Uji coba program dilakukan untuk menguji apakah program berjalan sesuai yang diharapkan dan terbebas dari kesalahan selama proses pembuatan dan penulisan kode program. Uji coba program meliputi pengujian kesalahan sintaks, pengujian kesalahan sewaktu proses dan pengujian kesalahan logika, yaitu sebagai berikut:
1. Pengujian Kesalahan Sintaks (Syntax Error)
Kesalahan sintaks terjadi ketika source code program yang dituliskan tidak sesuai dengan prosedur penulisan yang digunakan. Kesalahan sintaks mudah ditemukan karena compiler akan memberi tahu letak dan sebab kesalahan yang terjadi ketika melakukan compile program.
2. Pengujian Kesalahan Sewaktu Proses (Runtime Error)
Runtime Error merupakan kesalahan yang terjadi sewaktu melakukan compile program. Runtime Error menyebabkan proses eksekusi program berhenti
berjalan sebelum waktunya, karena ditemukan kondisi yang belum terpenuhi yang tidak bisa dikerjakan. Kesalahan sintaks mudah ditemukan karena compiler akan memberi tahu letak dan sebab kesalahan yang terjadi ketika melakukan compile program.
3. Pengujian Kesalahan Logika (Logical Error)
Kesalahan logika terjadi ketika salah melakukan logika source code program.
Penyebab kesalahan logika tidak mudah ditemukan karena pada dasarnya program tetap menghasilkan output program, namun hasilnya tidak sesuai yang diinginkan.
12
4.3 Pemeliharaan Sistem
Supaya sistem yang telah diimplementasikan dapat berjalan dengan lancar dan mampu menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan, maka perlu
adanya pemeliharaan terhadap sistem. Pemeliharaan sistem merupakan bagian yang penting dan perlu mendapat perhatian dari pengguna sistem. Pemeliharaan dilakukan selama sistem tersebut masih berjalan atau digunakan oleh pengguna. Pemeliharaan berkelanjutan yang dilakukan meliputi pemeliharaan terhadap perangkat keras maupun perangkat lunak sehingga program tersebut tidak mengalami gangguan saat dijalankan. Kegiatan pemeliharaan sistem yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Pemeliharaan Perangkat Keras
a. Melakukan perawatan terhadap CPU komputer minimal 1 bulan sekali untuk membersihkan debu yang menempel.
b. Melakukan perawatan pada fingerprint reader secara teratur khususnya pada bagian kaca sensornya. Cara membersihkannya dengan menggunakan selotip/ isolasi bening dengan menempelkan pada permukaaan sensor dan lepas kembali. Ulangi cara tersebut hingga permukaan kaca sensor bersih. c. Jangan menggunakan pembersih kaca untuk membersihkan kaca sensor. d. Jangan menggunakan cairan pembersih yang mengandung alkohol. e. Jauhkan sensor dari air dan udara lembab.
f. Jangan membersihkan kaca sensor menggunakan benda-benda yang kasar seperti kertas tissue.
g. Jangan menggores permukaan sensor dengan benda apapun, misalnya dengan kuku.
h. Hindarkan dari kontak langsung sorot cahaya dengan intensitas tinggi, misalnya cahaya matahari dan lampu.
i. Sebagai perlindungan tambahan untuk kaca sensor bisa menambahkan
screen protector yang umum digunakan pada telepon genggam untuk
ditempelkan pada kaca sensor.
2. Pemeliharaan Perangkat Lunak
a. Membuat cadangan data/ backup data sebagai antisipasi hilangnya data, seperti membuat backup database, backup file master program yang kemudian dapat disimpan pada harddisk, flashdisk ataupun CD.
b. Membuat catatan mengenai hal-hal penting yang berhubugan dengan sistem yang digunakan.
13
4.4 Manual Program
4.4.1 Halaman Utama Sistem Informasi Presensi
Halaman utama sistem informasi presensi ini merupakan tampilan yang muncul
pertama kali saat program dijalankan. Halaman ini terdiri dari beberapa menu, yaitu Menu Presensi, Login untuk Admin, About dan Keluar.
Gambar 4.2 Halaman Utama Sistem Informasi Presensi
4.4.2 Halaman Presensi Pegawai
Halaman ini digunakan untuk menampilkan data presensi pegawai yang telah
melakukan scan sidik jari untuk presensi masuk dan pulang kerja.
14
4.4.3 Halaman Menu Registrasi
Halaman menu registrasi ini digunakan untuk mendaftarkan sidik jari seorang pegawai sebelum proses presensi dilakukan dengan memasukkan ID sidik jari dan menentukan sidik jari mana yang akan didaftarkan.
Gambar 4.4 Tampilan Halaman Menu Registrasi
4.4.4 Halaman Registrasi Scanner Sidik Jari
Setelah melakukan registrasi sidik jari, maka akan muncul tampilan seperti berikut. Halaman ini digunakan untuk meregistrasi hasil scanner sidik jari yang telah dilakukan oleh pegawai.
Gambar 4.5 Tampilan Halaman Registrasi Scanner Sidik Jari
5. Penutup 5.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan seluruh kegiatan mulai dari kegiatan penelitian, analisis dan perancangan sistem, hingga tahap implementasi sistem informasi presensi pegawai berbasis biometrika sidik jari di Balai Pelatihan Teknis Profesi Kesehatan (BPTPK) Gombong, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem presensi yang selama ini digunakan di BPTPK Gombong masih menggunakan cara konvensional yaitu dengan cara tanda tangan pada lembar
15
presensi yang menjadikannya kurang efektif. Melalui sistem informasi presensi pegawai berbasis sidik jari yang telah dibuat ini dapat menyajikan informasi secara akurat, tepat waktu dan relevan karena sudah menggunakan sistem yang berbasis komputerisasi.
2. Sistem informasi presensi pegawai berbasis sidik jari yang telah dibuat dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kinerja pegawai BPTPK Gombong, khususnya dalam hal kedisiplinan pegawai yaitu sistem mampu menghindarkan adanya titip presensi dalam proses presensi.
3. Dari hasil analisis kelayakan ekonomi yang dilakukan, diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 5.1 Hasil Analisis Kelayakan Ekonomi
No. Metode Biaya dan Manfaat Nilai Keputusan
1. Payback Period 1 tahun 3 bulan Layak
2. Return On Investment 63,85% Layak
3. Net Present Value Rp 5.724.929,087 Layak
Berdasarkan hasil analisis kelayakan ekonomi, dinyatakan bahwa sistem informasi presensi pegawai berbasis biometrika sidik jari layak untuk diimplementasikan pada BPTPK Gombong.
5.2 Saran
Sistem informasi presensi berbasis biometrika sidik jari yang dirancang dapat memberikan solusi tentang permasalahan yang terjadi.
Oleh karena itu, penulis memberikan saran-saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem sebagai berikut:
1. Untuk mengoptimalkan kinerja pegawai BPTPK Gombong, sebaiknya sistem presensi konvensional yang masih digunakan diganti dengan sistem informasi presensi berbasis biometrika sidik jari yang berbasis komputerisasi.
2. Sistem informasi presensi berbasis biometrika sidik jari yang dirancang semoga dapat menjadi pedoman bagi pembaca dalam pengembangan sistem untuk kedepannya demi terwujudnya sistem informasi yang baik.
16
Daftar Pustaka
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Arief, M. Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL
dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
HM, Jogiyanto. 1990. Analisis dan Disain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Ladjamudin, Al Bahra Bin. 2006. Rekayasa Perangkat Lunak. Tangerang: Penerbit Graha Ilmu.
Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta: Penerbit ANDI.