• Tidak ada hasil yang ditemukan

http: //ojs.stikessorong.ac.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "http: //ojs.stikessorong.ac.id"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

http: //ojs.stikessorong.ac.id

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi Eksklusif Pada

Bayi Usia 0-6 Bulan Di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong

Novita Mansoben1(K)Desi Erensina Kutumlas(2),Yannie M. Tail 3

1(K)Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Papua, Sorong, Indonesia; email-novitamansoben@gmail.com

(Koresponden)

2Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Papua, Sorong, Indonesia; email-desierensina@gmail.com

3Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Papua, Sorong, Indonesia; email-tailyannie1@gmail.com

ABSTRAK

Pencapaian ASI yang masih jauh di bawah target nasional, merupakan tanda bahwa kesadaran para ibu dalam memberikan ASI masih perlu di tingkatkan. Pemberian ASI kepada bayi berumur 0-23 bulan di Provinsi Papua Barat secara umum menurun pada usia bayi hingga 90%, sedangkan di Puskesmas Segun bayi usia 0-6 bulan berjumlah 30 bayi yang diberikan ASI eksklusif berjumlah 7 orang dan ASI tidak eksklusif berjumlah 23 orang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap dan pekerjaan ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong. Jenis penelitian ini

menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross–sectional. Penelitian di Puskesmas Segun

Kabupaten Sorong pada bulan April 2019 dengan jumlah populasi sebanyak 30 responden dan sampel dalam penelitian ini menggunakan total populasi yaitu 30 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pengetahuan ibu (p value 0,001 ≤ 0,05), ada pengaruh sikap ibu (p value 0,002 ≤ 0,05) dan ada ada pengaruh pekerjaan ibu (p value 0,002 ≤ 0,05) dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong. Kesimpulan ada pengaruh pengetahuan, sikap dan pekerjaan ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong. Saran perlu adanya penyuluhan serta ada dukungan suami dan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif dan untuk penelitian selanjutnya dapat menganalisa faktor lain yang menyebabkan berhasil maupun menghambat dalam pemberian ASI Eksklusif.

Kata Kunci : ASI Ekslusif, Pengetahuan, Sikap dan Pekerjaan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut United Nation Children’s Fund UNICEF (2014) bayi yang mendapatkan ASI eksklusif

sebanyak 136,7 juta bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan hanya 32,6% dari mereka yang disusui secara eksklusif, sementara di Negara berkembang hanya 40%. Bayi di bawah usia 6 bulan disusui secara eksklusif1.

Berdasarkan data Kemenkes (2015), didapatkan data cakupan secara Nasional dalan pemberian ASI eksklusif pada tahun 2014 sebesar 80%, dibawah angka cakupan tersebut ada beberapa daerah yang pemberian ASI Eksklusif sebesar 52,3% belum mencapai target terbaik, provinsi yang tertinggi dalam pemberian ASI

eksklusif adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 84,7% sedangkan Provinsi Papua Barat sebesar 20,57%2.

Berdasarkan data dari Puskesmas Segun tahun 2017 bayi usia 0-6 bulan yang diberikan ASI eksklusif berjumlah 25 bayi dari total keseluruhan bayi sedangkan untuk bulan Januari sampai dengan Desember 2018 bayi usia 0-6 bulan yang menyusui berjumlah 30 bayi. Data banding hasil dari wawancara pada ibu yang menyusui di wilayah kerja Puskesmas Segun Kabupaten Sorong, didapati bahwa telah dilakukan penyuluhan kesehatan namun masih banyak ibu menyusui yang belum menerapkan cara pemberian ASI yang baik dan benar kepada bayi,terdapat beberapa ibu yang memberikan makanan tambahan kepada bayi hal ini dikarenakan faktor pekerjaan, ketidakpuasan bayi dalam ASI yang membuat ibu tidak mempunyai waktu dalam memberikan ASI kepada bayi secara baik.

(2)

Tujuan

Mengetahui faktor- faktor yang memengaruhi ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong.

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, non eksperimen dengan pendekatan cross sectional yaitu

melakukan pengukuran antara variabel dependen dan independen dalam satu kali atau waktu yang bersamaan3.

Penelitian dilakukan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong pada tanggal 01 sampai dengan 17 April 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui yang terdaftar pada Puskesmas Segun yang berjumlah 30 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi dari seluruh perawat yang bertugas di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong yang berjumlah 30 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner.Data primer diperoleh melalui hasil jawaban kuesioner yang dilakukan wawancara kepada setiap responden. Analisis data dalam penelitian ini ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistic (chi-square) dengan p value-nya α ≤ 0,05, berarti ada pengaruh, jika p value-nya α> 0,05.

HASIL

Karakteristik Responden

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subyek Penelitian (n=30)

Variabel F % Umur < 20 Tahun 1 3,3 ≥20-35 Tahun 20 66,7 > 35 Tahun 9 30,0 Pendidikan SD 7 23,3 SMP 12 40,0 SMA 5 16,7 Perguruan Tinggi 6 20,0 Pekerjaan Bekerja 21 70,7 Tidak Bekerja 9 30,0

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang berumur ≥ 20-35 tahun sebanyak 20 orang (66,7%) dengan pendidikan SMP sebanyak 12 orang (40,0%) dan responden yang bekerja berjumlah 21 orang (70,7%).

Analisis Univariat

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian (n=30)

Variabel Frekuensi % Pengetahuan Baik 6 20,0 Kurang 24 80,0 Sikap Positif 10 33,3 Negatif 20 66,7 ASI Eksklusif 7 23,3 Tidak Eksklusif 23 76,7

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 24 orang (80,0%) sedangkan sikap positif sebanyak 20 orang (66,7%) dan ASI tidak eksklusif sebanyak 23 orang (76,7%).

(3)

Analisis Bivariat

Tabel 3. Pengaruh Pengetahuan Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong Tahun 2019 (n=30)

No Pengetahuan

ASI

Total

Eksklusif Tidak Ekslusif

F % F % F %

1 Baik 5 83,3 1 16,7 6 100

2 Kurang 2 8,3 22 91,7 24 100

Total 7 23,3 23 76,7 30 100

ɑ = 0,05 p = 0,000

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik dengan pemberian ASI eksklusif berjumlah 5 orang (83,3%) sedangkan responden yang berpengetahuan kurang dengan ASI tidak eksklusif berjumlah 22 orang (91,7%). Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,000 < ɑ = 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada pengaruh pengetahuan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong.

Tabel 4. Pengaruh Sikap Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong Tahun 2019 (n=30)

No Sikap

ASI

Total

Ekslusif Tidak Ekslusif

F % F % F %

1 Positif 6 60,0 4 40,4 10 100

2 Negatif 1 5,0 19 95,0 20 100

Total 7 23,3 23 76,7 30 100

ɑ = 0,05 p = 0,001

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa responden dengan sikap positif terhadap pemberian ASI ekslusif berjumlah 6 orang (60,0%) sedangkan responden dengan sikap negatif terhadap pemberian ASI tidak eksklusif berjumlah 19 orang (95,0%). Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,001 < ɑ = 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada pengaruh sikap ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong.

Tabel 5. Pengaruh Pekerjaan Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong Tahun 2019 (n=30)

No Pekerjaan

ASI

Total

Eksklusif Tidak Eksklusif

F % F % F %

1 Bekerja 1 4,8 20 95,2 21 100

2 Tidak Bekerja 6 66,7 3 33,3 9 100

Total 7 23,3 23 76,7 30 100

ɑ = 0,05 p = 0,001

Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa responden yang bekerja dengan pemberian ASI tidak eksklusif berjumlah 20 orang (95,2%) sedangkan responden yang tidak bekerja dengan pemberian ASI ekslusif berjumlah 6 orang (66,7%). Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,001 < ɑ = 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada pengaruh pekerjaan ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh pengetahuan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas

(4)

Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh pengetahuan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Joseva tahun 2011 tentang faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Manyaran, Kecamatan

Semarang Barat) yang menyatakan bahwa pengetahuan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif4.

Penelitian Ratna tentang Hubungan Pengetahuan Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Desa Sambi, Kecamatan Sambi, Boyolali, juga menyatakan bahwa pengetahuan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif 5.

Pengetahuan merupakan hasil “tahu“ dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia yakni : penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga, Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif diperoleh dari hasil pendidikan ibu yang bersifat informal melalui penyuluhan-penyuluhan, brosur dan bisa juga pemberian informasi tenaga kesehatan saat melakukan kunjungan ke posyandu6.

Menurut asumsi peneliti di Puskesmas Segun Kota Sorong kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif disebabkan faktor pendidikan ibu yang masih tergolong rendah dikarenakan pendidikan terakhir yang paling banyak yaitu SMP selain itu juga kurangnya penyuluhan yang diberikan dari petugas kesehatan setempat pada saat pemeriksaan kehamilan atau saat memulangkan bayi sehingga hal ini membuat ibu kurang mendapat pengetahuan dan informasi yang baik tentang pemberian ASI bagi bayi.

2. Pengaruh sikap ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Segun

Kabupaten Sorong

Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh sikap ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Subur Widiyanto tentang hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu tentang asi eksklusif dengan sikap terhadap pemberian ASI eksklusif sikap di Desa Kramat Penawangan, yang menyatakan bahwa sikap berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif7. Penelitian Mariane tentang

hubungan pengetahuan dan sikap dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui di Puskesmas Bahu

Kota Manado, juga menyatakan bahwa sikap berhubungan dengan pemberian ASI ekslusif 8.

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap antara lain : pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan, faktor emosional.

Menurut asumsi peneliti di Puskesmas Segun Kota Sorong kurangnya sikap ibu dalam memberikan ASI eksklusif disebabkan pengaruh dari lingkungan sekitar. Dimana lingkungan sekitar sangat mempengruhi seseorang untuk mengambil keputusan yang terbaik. Kebanyakan ibu memberikan susu formula dan makanan tambahan, mereka menganggap memberikan susu formula lebih praktis dibandingkan memberikan ASI secara langsung pada bayi.

3. Pengaruh pekerjaan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong

Hasil uji statistik menunjukkan adapengaruh pekerjaan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif

pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mohanis tentang peran petugas kesehatan dan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Sawahan Timur dan Simpang Haru Padang, yang menyatakan bahwa ada hubungan antara status pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif9. Penelitian Ratna (2018), juga

menyatakan bahwa pekerjaan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif.

Untuk menghindari pemberian ASI secara tidak ekslusif ibu dapat mengambil alternatif lain yaitu dengan cara pompa ASI atau pumping ASI. Ibu dapat memompa ASI sebelum pergi bekerja, kemudian ASI dapat disimpan di lemari pendingin dan bisa diberikan kepada bayi saat bayi haus atau lapar. Namun sebagian besar ibu memilih untuk tidak melaksanakan pompa ASI, alasannya karena saat ibu menggunakan pompa ASI ibu akan merasakan ketidaknyamanan bahkan ibu akan merasakan sakit saat menggunakan alat tersebut serta menjadi ketergantungan terhadap alat pompa ASI tersebut sehingga ibu tidak bisa melakukan pemompaan ASI. Hal inilah yang menyebabkan banyak ibu memilih memberikan susu formula dari pada harus melaksanakan pompa ASI.

Menurut asumsi peneliti di Puskesmas Segun Kota Sorong pengaruh pekerjaan terhadap pemberian ASI eksklusif ini dikarenakan pekerjaan ibu yang sebagian besar adalah bertani dan berkebun, hal ini membuat ibu tidak membawa bayinya ke tempat dia bekerja. Jenis pekerjaan ibu berhubungan dengan kegiatan sehari-hari yang dilakukan ibu. Ibu yang tidak bekerja memiliki waktu yang lebih banyak untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sedangkan ibu yang bekerja tidak dapat memberikan ASI dengan baik dikarenakan faktor lingkungan tempat kerjanya yang tidak mendukung

(5)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorongdapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh pengetahuan, sikap dan pekerjaan ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong. Maka disarankan tenaga kesehatan memberikan informasi, pengetahuan dan mengajarkan praktik pemberian ASI eksklusif kepada ibu sehingga ibu termotivasi memberikan ASI eksklusif kepada anaknya dengan cara mengembangkan program yang menarik dan kreatif serta meningkatkan partisipasinya dan meningkatkan kesadaran diri untuk mencari informasi mengenai ASI eksklusif serta butuhnya dukungan suami dan keluarga agar ibu dapat memberikan ASI ekslusif pada bayi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. UNICEF, WHO, & The World Bank. Levels and Trends in Child Malnutrition. Unicef, WHO & The World

Bank. Washington DC. 2014.

2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2015. www.depkes.go.id/.../profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-.pdf.

3. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. 2012.

4. Josefa. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Manyaran Kecamatan Semarang Barat. Skripsi. Fakultas Undip. Semarang. 2011. 5. Ratna Asdi. Hubungan Pengetahuan Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Desa

Sambi, Kecamatan Sambi, Boyolali. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2018.

6. Notoatmodjo, S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. 2010.

7. Widianto., S. Aviyanti, D. Tyas, M. Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan Sikap terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah 2012; 1:26.

8. Mariane Wowor. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Menyusui

Di Puskesmas Bahu Kota Manado. E jurnal Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. 2013.

9. Widdelrita dan Mohanis. Peran Petugas Kesehatan Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Asi

Gambar

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang berumur ≥ 20-35 tahun sebanyak 20 orang  (66,7%) dengan pendidikan SMP sebanyak 12 orang (40,0%) dan responden yang bekerja berjumlah 21 orang  (70,7%)
Tabel 3. Pengaruh Pengetahuan Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan  di Puskesmas Segun Kabupaten Sorong Tahun 2019 (n=30)

Referensi

Dokumen terkait

Kontrol otomatis dapat diterapkan pada suatu alat atau unit dengan bantuan program, dimana dapat memerintah dan mengendalikan unit untuk melakukan pekerjaan sesuai

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda syaddah, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan

Hasil analisis dengan menggunakan metode statis akan mendapatkan nilai dava dukung dan penurunan kelompok tiang yang lebih besar dan metode pemancangan Frankipile. Analisis

Hal inilah yang menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan analisis biaya penggunaan antibiotik pasien infeksi saluran kemih di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Roemani

pemerintah Indonesia menerapkan pola a multiple assessment approach yaitu dengan mempertimbangkan hasil penilaian dari beberapa bentuk evaluasi misalkan dari pemerintah

Item pernyataan SE1 terdapat 71,4 persen responden yang menjawab setuju bahkan sangat setuju yang menunjukkan bahwa responden memiliki self-esteem yang tinggi, SE2

Selalu asumsikan gaya yang tidak diketahui nilainya yang bekerja pada bagian yang dipotong dalam keadaan tarik.. Jika ini dilakukan, maka solusi numerik dari persamaan

2) Sebagai kriteria penilaian pada setiap unit pusat pertanggungjawaban. 3) Sebagai bahan eveluasi guna meningkatkan performa kinerja manajerial dalam sebuah