TUGAS 1 TUGAS 1 Daniel 014038006 Daniel 014038006 MAKALAH MAKALAH
ILMU PEMERINTAHAN DITINJAU DARI
ILMU PEMERINTAHAN DITINJAU DARI
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI
BAB 1 BAB 1
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A La!a" Bela#an$ Ma%ala&
A La!a" Bela#an$ Ma%ala&
Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia dewasa ini tidak terlepas dari peran ilmu. Bahkan perubahan pola hidup Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia dewasa ini tidak terlepas dari peran ilmu. Bahkan perubahan pola hidup manusia dari waktu ke
manusia dari waktu ke waktu sesungguhnya berjalan seiring dengan sejarah kemajuan dan waktu sesungguhnya berjalan seiring dengan sejarah kemajuan dan perkembangan ilmu. Tahperkembangan ilmu. Tahap- ap-tahap itu kita menyebut dalam konteks ini sebagai priodesasi sejarah perkembangan ilmu; sejak dari zaman klasik, zaman tahap itu kita menyebut dalam konteks ini sebagai priodesasi sejarah perkembangan ilmu; sejak dari zaman klasik, zaman pertengahan, zaman modern dan
pertengahan, zaman modern dan zaman kontemporerzaman kontemporer.. Kemajuan ilmu dan teknologi dari masa ke masa
Kemajuan ilmu dan teknologi dari masa ke masa ibarat mata rantai yang tidak terputus satu sama lain. ibarat mata rantai yang tidak terputus satu sama lain. Hal-hal baru yangHal-hal baru yang ditemukan suatu masa menjadi unsur penting bagi penemuan-penemuan lainnya di masa berikutnya. atu hal yang tak ditemukan suatu masa menjadi unsur penting bagi penemuan-penemuan lainnya di masa berikutnya. atu hal yang tak sulit untuk disepakati, bahwa hampir semua
sulit untuk disepakati, bahwa hampir semua sisi kehidupan manusia modern telah disentuh oleh sisi kehidupan manusia modern telah disentuh oleh berbagai e!ekberbagai e!ek perkembangan ilmu dan t
perkembangan ilmu dan teknologi, sektor ekoeknologi, sektor ekonomi, politik, pertahnomi, politik, pertahanan dan keamanan, sosial anan dan keamanan, sosial dan budaya, komunikasi dan budaya, komunikasi dandan transportasi, pendidikan, seni, kesehatan, dan lain-lain, semuanya membututuhkan dan
transportasi, pendidikan, seni, kesehatan, dan lain-lain, semuanya membututuhkan dan mendapat sentuhan teknologi.mendapat sentuhan teknologi. atu hal lain yang menjadi karakter spesi!ik ilmu kontemporer, dan dalam konteks ini dapat kita temukan se"ara relati! atu hal lain yang menjadi karakter spesi!ik ilmu kontemporer, dan dalam konteks ini dapat kita temukan se"ara relati! lebih mudah pada bidang-bidang sosial, yaitu bahwa
lebih mudah pada bidang-bidang sosial, yaitu bahwa ilmu kontemporer tidak segan-segan melakukan dekontruksi danilmu kontemporer tidak segan-segan melakukan dekontruksi dan peruntuhan terhad
peruntuhan terhadap teori-teori ilmu yap teori-teori ilmu yang pernah ada untuk kemudian ang pernah ada untuk kemudian menyodorkan pandangmenyodorkan pandangan-pandangan baru dalan-pandangan baru dalamam rekontruksi ilmu yang mereka bangun. #alam hal inilah penyebutan $potmodernisme% dalam bidang ilmu dan !ilsa!at rekontruksi ilmu yang mereka bangun. #alam hal inilah penyebutan $potmodernisme% dalam bidang ilmu dan !ilsa!at menjadi diskursus yang akan "ukup ban
menjadi diskursus yang akan "ukup banyak ditemukan.yak ditemukan.
emua kemajuan tersebut adalah buah dari perkembangan ilmu pengetahuan yang tak pernah surut dari
emua kemajuan tersebut adalah buah dari perkembangan ilmu pengetahuan yang tak pernah surut dari pengkajianpengkajian manusia. Pengetahuan berawal dari rasa ingin tahu kemudian seterusnya berkembang menjadi tahu. &anusia mampu manusia. Pengetahuan berawal dari rasa ingin tahu kemudian seterusnya berkembang menjadi tahu. &anusia mampu mengembangkan pengetehuan disebabk
mengembangkan pengetehuan disebabkan oleh dua hal utama; an oleh dua hal utama; yakni, pertama manusia mempunyai bahasa yang mampuyakni, pertama manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan in!ormasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi in!ormasi tersebut. Kedua,
mengkomunikasikan in!ormasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi in!ormasi tersebut. Kedua, yang menyebabkanyang menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuannya dengan "epat adalah ke
manusia mampu mengembangkan pengetahuannya dengan "epat adalah kemampuan ber!ikir menurut suatu alur mampuan ber!ikir menurut suatu alur kerangkakerangka ber!ikir tertentu.
ber!ikir tertentu.
Pengetahuan 'knowlodge atau ilmu( adalah bagian
Pengetahuan 'knowlodge atau ilmu( adalah bagian yang esensial-aksiden manusia, karena pengetahuan adalah buah dariyang esensial-aksiden manusia, karena pengetahuan adalah buah dari $ber!ikir%. Ber!ikir 'atau nati)iyyah( adalah sebagai di!!erentia 'atau !ashl( yang memisahkan manusia dari sesama $ber!ikir%. Ber!ikir 'atau nati)iyyah( adalah sebagai di!!erentia 'atau !ashl( yang memisahkan manusia dari sesama genus-nya, yaitu hewan.
nya, yaitu hewan. #an sebenarnya kehebatan manusia dan #an sebenarnya kehebatan manusia dan $barangkali% keunggulanny$barangkali% keunggulannya dari a dari spesies-spesies lainnyspesies-spesies lainnyaa karena pengetahuannya. Kemajuan manusia dewasa ini tidak
karena pengetahuannya. Kemajuan manusia dewasa ini tidak lain karena pengetahuan yang dimilikinya. *alu apa lain karena pengetahuan yang dimilikinya. *alu apa yangyang telah dan ingin diketahui oleh manusia+
telah dan ingin diketahui oleh manusia+ Bagaimana manusia berpengetahuan+ pa yang ia lakukan dan Bagaimana manusia berpengetahuan+ pa yang ia lakukan dan dengan apa agardengan apa agar memiliki pengetahuan+ Kemudian apakah yang diketahui itu benar+ #an apa yang menjadi tolak ukur kebenaran+
memiliki pengetahuan+ Kemudian apakah yang diketahui itu benar+ #an apa yang menjadi tolak ukur kebenaran+ Bagaimana kebenaran itu
Bagaimana kebenaran itu diaplikasikandiaplikasikan++
ederetan pertanyaan-pertanyaan di atas sebenarnya sederhana sekali karena
ederetan pertanyaan-pertanyaan di atas sebenarnya sederhana sekali karena pertanyaan ini sudah terjawab denganpertanyaan ini sudah terjawab dengan sendirinya ketika manusia sudah masuk ke alam realita. amun ketika masalah-masalah itu diangkat dan dibedah dengan sendirinya ketika manusia sudah masuk ke alam realita. amun ketika masalah-masalah itu diangkat dan dibedah dengan pisau ilmu, maka akan ada atu
pisau ilmu, maka akan ada aturan yang harus diperhatran yang harus diperhatiakan dalam mengkajinyiakan dalam mengkajinya melalui landasan-landasan a melalui landasan-landasan atau dasar-atau dasar-dasar ilmu, yaitu landasan
dasar ilmu, yaitu landasan ontologi, landasan epistemologi, dan landasan aksiologi. #engan demikian dapat memberikanontologi, landasan epistemologi, dan landasan aksiologi. #engan demikian dapat memberikan pemahaman tentang suatu
pemahaman tentang suatu kerangka pendekatan pkerangka pendekatan pen"arian kebenaran, proses yen"arian kebenaran, proses yang ditempuh dalam pen"arian kang ditempuh dalam pen"arian kebenaranebenaran tersebut dan sejauhmana kebenaran itu dapat
tersebut dan sejauhmana kebenaran itu dapat dikatakan berman!aat bagi kehidupan manusia.dikatakan berman!aat bagi kehidupan manusia. leh karena itu, per
leh karena itu, permasalahan tersebut perlu diuraikan lebih lanjut melalui tema masalahan tersebut perlu diuraikan lebih lanjut melalui tema / $*andasan ntologi, 0pistemologi #an/ $*andasan ntologi, 0pistemologi #an ksiologi #alam 1ilsa!at 2lmu%.
ksiologi #alam 1ilsa!at 2lmu%.
B Pe"'('%an Ma%ala&
B Pe"'('%an Ma%ala&
Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, maka dapat diambil suatu !ormulasi yang kemudian dirumuskan sebagai Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, maka dapat diambil suatu !ormulasi yang kemudian dirumuskan sebagai
berikut /
3. pa yang dimaksud dengan landasan ontologi+
4. pa yang dimaksud dengan landasan epistemologi+
5. pa yang dimaksud dengan landasan aksiologi+
6. Bagaimana hubungan antara ketiga landasan tersebut+
) T'*'an Pen'li%an
#ari perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah /
3. 7ntuk mengetahui makna landasan ontologi
4. 7ntuk mengetahui makna landasan epistemologi
5. 7ntuk mengetahui makna landasan aksiologi
6. 7ntuk mengetahui hubungan ke tiga landasan tersebut
D Me!+e Pen'li%an
&akalah ini disusun dengan menggunakan metode deskripti! analisis dan kajian pustaka.
E Si%!e(a!i#a Pen'li%an
istematika penulisan makalah ini terdiri dari/ BB 2 Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sestematika penulisan; BB 22 Pembahasan, berisi landasan ontologi, landasan epistemologi, landasan aksiologi dan hubungan ke tiga landasan tersebut dalam !ilsa!at ilmu. BB 222 berisi tentang kesimpulan, yang memaparakan makna dan kegunaan memahami ketiga landasan pendekatan dalam suatu pengkajian ilmu, yakni; *andasan ntologi, 0pistemologi dan ksiologi.
BAB II
LANDASAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI
DALAM -ILSA-AT ILMU
A Lana%an On!+l+$i
ntologi merupakan "abang teori hakikat yang membi"arakan hakikat sesuatu yang ada. #ari aliran ini mun"ul empat ma"am aliran !ilsa!at, yaitu / '3( aliran &aterialisme; '4( aliran 2dealisme; '5( aliran #ualisme; '6( aliran gnoti"isme. ntologi merupakan salah satu di antara lapangan penyelidikan ke!ilsa!atan yang paling kuno. wal mula alam pikiran 8unani telah menunjukan mun"ulnya perenungan di bidang ontologi. #alam persolan ontologi orang menghadapi
persoalan bagaimanakah kita menerangkan hakikat dari segala yang ada ini+ Pertama kali orang dihadapkan pada adanya dua ma"am kenyataan. 8ang pertama, kenyataan yang berupa materi 'kebenaran( dan kedua, kenyataan yang berupa rohani 'kejiwaan(.
Pembi"araan tentang hakikat sangatlah luas sekali, yaitu segala yang ada dan yang mungkin adalah realitas; realita adalah ke-real-an, riil artinya kenyataan yang sebenarnya. 9adi hakikat adalah kenyataan sebenarnya sesuatu, bukan kenyataan
sementara atau keadaan yang menipu, juga bukan kenyataan yang berubah.
Pembahasan tentang ontologi sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab $apa% yang menurut ristoteles merupakan The 1irst Philosophy dan merupakan ilmu mengenai esensi benda. Kata ontologis berasal dari perkataan 8unani; n : being, dan logos : logi". 9adi ontologi adalah the theory o! being )ua being ' teori tentang keberadaan sebagai
keberadaan(. edangkan pengertian ontologis menurut istilah , sebagaimana dikemukakan oleh . uriasumantri dalam Pengantar 2lmu dalam Prespekti! mengatakan, ontologi membahas apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau dengan perkataan lain, suatu pengkajian mengenai teori tentang $ada%. ementara itu, . #ardiri dalam
bukunya Humaniora, !ilsa!at, dan logika mengatakan, ontologi adalah menyelidiki si!at dasar dari apa yang nyata se"ara !undamental dan "ara yang berbeda di mana entitas dari kategori-kategori yang logis yang berlainan 'objek-objek !isis, hal uniersal, abstraksi( dapat dikatakana ada; dalam kerangka tradisional ontologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip- prinsip umum dari hal ada, sedangkan dalam hal pemakaiannya akhir-akhir ini ontologi dipandang sebagai teori mengenai
apa yang ada.
Term ontologi pertama kali diperkenalkan oleh <udol! =o"lenius pada tahun 3>5> &. 7ntuk menamai teori tentang hakikat yang ada yang bersi!at meta!isis. #alam perkembangannya ?hristian @ol!! '3>A-3AC6 &( membagi meta!isika menjadi dua, yaitu meta!isika umum dan meta!isika khusus. &etra!isika umum dimaksudkan sebagai istilah lain dari ontologi.
#engan demikian, meta!isika umum atau ontologi adalah "abang !ilsa!at yang membi"arakan prinsip paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada. edang meta!isika khusus masih dibagi lagi menjadi kosmologi, psikologi, dan
teologi.
Kosmologi adalah "abang !ilsa!at yang se"ara khusus membi"arakan tentang alam semesta. Psikologi adalah "abang !ilsa!at yang se"ara khusus membi"arakan tentang jiwa manusia. Teologi adalah "abang !ilsa!at yang se"ara khusus membi"arakan Tuhan.
#i dalam pemahaman ontologi dapat diketemukan pandangan-pandangan pokok pemikiran sebagai berikut / 3. &onoisme
Paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja sebagai sumber asal, baik yang asal berupa materi ataupun berupa rohani. Tidak mungkin ada hakikat masing-masing bebas dan berdiri sendiri. 2stilah monisme oleh Thomas #aidson disebut dengan Blo"k 7nierse. Paham ini kemudian terebagi ke dalam dua aliran/
a. &aterialisme. liran ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan rohani. liran ini sering juga disebut dengan naturalisme. &ernurutnya bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya !akta. 8ang ada hanyalah materi, yang lainnya jiwa atau ruh tidaklah merupakan suatu kenyataan yang berdiri sendiri. 9iwa dan ruh merupakan akibat saja dari proses gerakan kebenaran dengan dengan salah satu "ara tertentu. lasan mengapa aliran ini berkembang sehingga memperkuat dugaan bahwa yang merupakan hakikat adalah/
• Pikiran yang masih sederhana, apa yang kelihatan yang dapat diraba, biasanya dijadikan kebenaran terakhir.
• Pikiran sederhana tidak mampu memikirkan sesuatu di luar ruang yang abstrak.
• Penemuan-penemuan menunjukan betapa bergantungnya jiwa pada badan.
leh sebab itu, peristiwa jiwa selalu dilihat sebagai peristiwa jasmani. 9asmani lebih menonjol dalam peristiwa ini. #alam sejarahnya manusia memang bergantung pada benda seperti pada padi. #ewi ri dan Tuhan mun"ul dari situ. Kesemuanya itu memperkuat dugaan bahwa yang merupakan haklekat adalah benda.
b. 2dealisme
liran idealisme dinamakan juga spiritualisme. 2dealisme bderarti serba "ita sedang spiritualisme berarti serba ruh.
2dealisme diambil dari kata $2dea%, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. liran ini beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang beraneka ragam itu semua berasal dari ruh 'sukma( atau sejenis dengannya, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang. &ateri atau zat itu han yalah suatu jenis dari pada penjelmaan ruhani.
lasan aliran ini yang menyatakan bahwa hakikat benda adalah ruhani, spirit atau sebangsanya adalah/
• ilai ruh lebih tinggi daripada badan, lebih tinggi nilainya dari materi bagi kehidupoan manusia. <uh itu dianggap
sebagai hakikat yang sebenarnya. ehingga materi hanyalah badannya bayangan atau penjelmaan.
• &anusia lebih dapat memahami dirinya daripada dunia luar dirinya.
• &ateri ialah kumpulan energi yang menempati ruang. Benda tidak ada, yang ada energi itu saja.
• #alam perkembangannya, aliran ini ditemui pada ajaran plato '64D-56D &( dengan teori idenya. &enurutnya,
tiap-tiap yang ada di alam mesti ada idenya, yaitu konsep uniersal dari tiap sesuatu. lam nyata yang menempati ruangan ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam ide itu. 9adi idealah yang menjadi hakikat sesuatu, menjadi dasar wujud sesuatu.
4. #ualisme
#ualisme adalah aliran yang men"oba memadukan antara dua paham yang saling bertentangan, yaitu materialisme dan idealisme. &enurut aliran dualisme materi maupun ruh sama-sama merupakan hakikat. &ateri mun"ul bukan karena adanya ruh, begitu pun ruh mun"ul bukan karena materi. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya aliran ini masih memiliki masalah dalam menghubungkan dan menyelaraskan kedua aliran tersebut di atas. ebuah analogi dapat kita ambil misalnya tentang jika jiwa sedang sehat, maka badan pun akan sehat kelihatannya. ebaliknya jika jiwa seseorang sedang penuh dengan duka dan kesedihan biasanya badanpun ikut sedih, terlihat dari murungnya wajah orang tersebut. liran dualisme berpendapat bahwa benda terdiri dari dua ma"am hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan hakikat ruhani, benda dan ruh, jasad dan spirit. ama-sama hakikat. Kedua ma"am hakikat itu masing-masing bebas dan berdiri sendiri, sama-sama azali dan abadi. Hubungan keduanya men"iptakan kehidupan dalam alam ini. ?ontoh yang paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakikat ini dalam diri manusia. Tokoh paham ini adalah #es"rates
'3C>-3>CE &( yang dianggap sebagai bapak !ilsa!at modern. 2a menamakan kedua hakikat itu dengan istilah dunia kesadaran 'ruhani( dan dunia ruang 'kebendaan(.
5.Pluralisme
paham ini berpandangan bahwa segenap ma"am bentuk merupakan kenyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap ma"am bentuk itu semuanya nyata. Pluralisme dalam #i"tonary o! Philosophy and <eligion dikataka sebagai paham yang menyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur, lebih dari satu atau dua entitas. Tokoh aliran ini pada masa 8unani Kuno adalah anaFagoras dan 0mpedo"les yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk dan terdiri dari 6 unsur, yaitu tanah, air, api, dan udara. Tokoh modern aliran ini adalah @illiam 9ames '3D64-33E &(. Kelahiran ew 8ork dan terkenal sebagai seorang psikolog dan !iloso! merika. #alam bukunya The &eaning o! Truth 9ames mengemukakan, tiada kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, yang bersi!at tetap, yang berdiri sendiri, lepas dari akal yang mengenal.
6. ihilisme
ihilisme berasal dari bahasa latin yang berarti nothing atau tidak ada. debuah doktrin yang tidak mengakui aliditas alternati! positi!. Tokoh aliran ini diantaranya adalah 1redri"h ietzs"he '3D66-3EE &(. #ilahirkan di <o"ken di Pursia, dari keluarga pendeta. #alam pandangannya bahwa $llah sudah mati%, llah Kristiani dengan segala perintah dan larangannya sudah tidak merupakan rintangan lagi. #unia terbuka untuk kebebasan dan kreatiitas manusia. #an pada kenyataannya moral di 0ropa sebagian besar masih bersandar pada nilai-nilai kristiani. Tetapi tidak dapat dihindarkan bahwa nilai-nilai itu akan lenyap. #engan demikian ia sendiri harus mengatasi bahaya itu dengan men"iptakan nilai-nilai baru, dengan transaluasi semua nilai.
C. gnotisisme
adalah paham yang mengatakan bahwa manusia tidak mungkin mengetahui hakikat sesuatu dibalik kenyataannya. &anusia tidak mungkinmengetahui hakikat batu, air, api dan sebagainya. ebab menurut aliran ini kemampuan manuisa sangat terbatas dan tidak mungkin tahu apa hakikat tentang sesuatu yang ada, baik oleh inderanya maupun oleh
pikirannya.
Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengakui hakikat benda. Baik hakikat materi maupun hakikat ruhani. Timbul aliran ini dikarenakan belum dapatnya orang mengenal dan mampu menerangkan se"ara konkrit akan adanya kenyataan yang berdiri sendiri dan dapat kita kenal. liran ini dengan tegas selalu menyangkal adanya suatu kenyataan mutlak yang bersi!at tran"edent. liran ini dapat kita temui dalam !ilsa!at eksistensi dengan tokoh-tokohnya seperti, ren Kierkegaar, Heidegger, artre, dan 9aspers. oren Kierkegaard '3D35-3DCC( yang terkenal dengan julukan sebagai Bapak 1ilsa!at 0ksistensialisme menyatakan, manusia tidak pernah hidup sebagai suatu aku umum, tetapi sebagai aku indiidual yang sama sekali unik dan tidak dapat dijabarkan ke dalam sesuatu yang lain.
9adi agnostisisme adalah paham pengingkaran atau penyangkalan terhadap kemampuan manusia mengetahui hakikat benda materi maupun rohani. liran ini mirip dengan skeptisisme yang berpendapat bahwa manusia diragukan
kemampuannya mengetahui hakikat bahkan menyerah sama sekali.
B Lana%an E.i%!e(+l+$i
0pistemologi juga disebut teori pengetahuan 'theori o! knowledge(. e"ara etomologi, istilah etomologi berasal dari kata 8unani episteme : pengetahuan dan logos : teori. 0pistemologi dapat dide!inisikan sebagai "abang !ilsa!at yang
mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan syahnya 'aliditas( pengetahuan. #alam meta!isika, pertanyaan pokoknya adalah $apakah ada itu+%, sedangkan dalam epistemologi pertanyaan pokoknya adalah $apa yang dapat saya
ketahui+%
Persoalan-persoalan dalam epistemologi adalah/
'3( Bagaimanakah manusia dapat mengetahui sesuatu+ '4( #ari mana pengtahuan itu dapat diperoleh+
'5( Bagaimanakah aliditas pengetahuan itu dapat dinilai+
'6( pa perbedaan antara pengetahuan a priori 'pengetahuan pra pengalaman( dengan pengetahuan a posteriori 'pengetahuan purna pengalaman(.
0pistemologi meliputi sumber, sarana, dan tata"ara menggunakan sarana tersebut untuk men"apai pengetahuan 'ilmiah(. Perbedaan mengenai pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. kal 'Gerstand(, akal budi 'Gernun!t(, pengalaman, atau kombinasi antara akal dan
pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang dimaksud dengan epistemologik, sehingga dikenal dengan adanya model-model epiostemologik seperti/ rasionalisme, empirisme, kritisisme atau rasinalisme kritis, positiisme, !enomonologis dengan berbagai ariasinya. Pengetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indera, dan lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, di antaranya adalah/
3. &etode 2ndukti!
2nduksi yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyatan hasil obserasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum. 8ang bertolak dari pernyataan-pernyataan tunggal sampai pada pernyataan-pernyataan
uniersal.
#alam induksi, setelah diperoleh pengetahuan, maka akan dipergunakan hal-hal lain, seperti ilmu mengajarkan kita bahwa kalau logam dipanasi, ia mengembang, bertolak dari teori ini kita akan tahu bahwa logam lain yang kalau dipanasi juga akan mengembang. #ari "ontoh di atas bisa diketahui bahwa induksi tersebut memberikan suatu pengetahuan yang disebut sintetik.
4. &etode #edukti!
#eduksi ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode dedukti! ialah adanya perbandingan logis antara
kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. da penyelidikan bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai si!at empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan
menerapkan se"ara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bisa ditarik dari teori tersebut. 5. &etode Positiisme
&etode ini dikeluarkan oleh ugust ?omte '3AD-3DCA(. &etode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang !aktual, yang positi!. 2a mengenyampingkan segala uraianpersoalan di luar yang ada sebagai !akta. leh karena itu, iamenolak meta!isika. pa yang diketahui se"ara positi!, adalah segala yang tampak dan segala gejala. #engan demikian metode ini dalam bidang !ilsa!at dan ilmu pengetahuan dibatasi kepada bidang gejala-gejala saja.
6. &etode Kontemplati!
&etode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan pun akan berbeda-beda harusnya dikembangkan sutu kemampuanakal yang disebut dengan intuisi. Pengetahuan yang diperoleh lewat intuisi ini bisa diperoleh dengan "ara berkontemplasi seperti yang dilakukan oleh l-=hazali.
C. &etode #ialektis
#alam !ilsa!at, dialektika mula-mula berarti metode tanya jawab untuk men"apai kejernihan !ilsa!at. &etode ini diajarkan oleh o"rates. amun Plato mengartikannya diskusi logika. Kini dialektika berarti tahap logika, yang mengajarkan
kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan, juga analisis sistematik tentang ide-ide untuk men"apai apa yang terkandung dalam pandangan.
) Lana%an A#%i+l+$i
Pengertian aksiologi berasal dari perkataan aFios '8unani( yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. 9adi aksiologi adalah $Teori tentang nilai%. ilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam !ilsa!at menga"u pada permasalahan etika dan
estetika.
&akna $etika% dipakai dalam dua bentuk arti, pertama, etika merupakan suatu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan-perbuatan manusia. rti kedua, merupakan suatu predikat yang dipakai untuk membedakan hal-hal, perbuatan-perbuatan, atau manusia-manusia lain. bjek !ormal etika meliputi norma-norma kesusilaan manusia, dan
mempelajari tingkah laku manusia baik buruk. edangkan estetika berkaitan denganj nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan !enomena di sekelilingnya.
ilai itu objekti! ataukah subjekti! adalah sangat tergantung dari hasil pandangan yang mun"ul dari !ilsa!at. ilai akan menjadi subjekti!, apabila subjek sangat berperan dalam segala hal, kesadaran manusia menjadi tolak ukur segalanya; atau eksistensinya, maknanya dan aliditasnya tergantung pada reaksi subjek yang melakukan penilaian tanpa
mempertimbangkan apakah ini bersi!at psikis atau !isis. #engan demikian, nilai subjekti! akan selalu memperhatikan berbagai pandangan yang dimilki akal budi manusia, seperti perasaan, intelektualitas, dan hasil nilai subjekti! selalu akan
mengarah kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang.
ilai itu objekti!, jika ia tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai. ilai objekti! mun"ul karena adanya pandangan dalam !ilsa!at tentang objektiisme. bjektiisme ini beranggapan pada tolak ukur suatu gagasan berada pada
objeknya, sesuatu yang memiliki kadar se"ara realitas benar-benar ada.
ilai dalam ilmu pengetahuan. eorang ilmuwan harus bebas dalam menentukan topik penelitiannya, bebas melakukan eksperimen-eksperimen. Kebebasan inilah yang nantinya akan dapat mengukur kualitas kemampuannya. Ketika seorang ilmuwan bekerja, dia hanya tertuju pada kerja proses ilmiah dan tujuan agar penelitiannya berhasil dengan baik. ilai objekti! hanya menjadi tujuan utamanya, dia tidak mau terikat dengan nilai-nilai subjekti!, seperti; agama, adat istiadat. Tetapi perlu disadari setiap penemuan ilmu pengetahuan bisa berdampak positi! dan negati!. #alam hal ini ilmuwan
terbagi dua golongan pendapat. =olongan pertama berpendapat mengenai kenetralan ilmu. 2lmuwan hanyalah menemukan pengetahuan dan terserah kepada orang lain untuk menggunakannya. =olongan kedua berpendapat bahwa netralitas ilmu
terhadap nilai-nilai hanyalah terbatas pada meta!isik keilmuan, sedangkan dalam penggunaannya haruslah berlandaskan nilai-nilai moral, sebagai ukuran kepatutannya.
D H'/'n$an An!a"a Lana%an On!+l+$i, E.i%!e(+l+$i an A#%i+l+$i Dala( -il%aa! Il('
hakikat ilmu. Terlebih lagi bila pengertian ini dikaitkan dengan berbagai aspek dalam suatu kegiatan keilmuan, misalnya matematika, logika, penelitian dan sebagainya. pakah bedanya ilmu pengetahuan Is"ien"eJ dengan pengetahuan
IknowledgeJ + pakah karakter ilmu + apakah keguanaan ilmu + pakah perbedaan ilmu alam dengan ilmu sosial + apakah peranan logika + #imanakah letak pentingnya penelitian + apakah yang disebut metode penelitian+ pakah !ungsi bahasa + pakah hubungan etika dengan ilmu.
&anusia ber!ikir karena sedang menghadapi masalah, masalah inilah yang menyebabkan manusia memusatkan perhatian dan tenggelam dalam berpikir untuk dapat menjawab dan mengatasi masalah tersebut, dari masalah yang paling
sumirringan hingga masalah yang sangat ophisti"atedsangat muskil.
Kegiatan berpikir manusia pada dasarnya merupakan serangkaian gerak pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan IknowledgeJ. &anusia dalam berpikir mempergunakan lambang yang merupakan abstraksi dari obyek. *ambang-lambang yang dimaksud adalah Bahasa dan &atematika. &eskipun nampak banyaknya serta aneka ragamnya buah pemikiran itu namun pada hakikatnya upaya manusia untuk memperoleh pengetahuan didasarkan pada tiga landasan pokok yakni / ntologi, 0pistemologi dan ksiologi.
a. *andasan ntologi
ntologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui. pa yang ingin diketahui oleh ilmu+ atau dengan perkataan lain, apakah yang menjadi bidang telaah ilmu+
uatu pertanyaan/
- byek apa yang ditelaah ilmu +
- Bagaiman wujud yang hakiki dari obyek tersebut +
- Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia Iseperti berpikir, merasa dan menginderaJ yang membuahkan pengetahuan.
Iinilah yang mendasari ntologiJ.
ntologi merupakan salah satu diantara lapangan-lapangan penyelidikan ke!ilsa!atan yang paling kuno. wal mula alam pikiran orang Barat sudah menunjukkan mun"ulnya perenungan di bidang ontologi. Pada dasarnya tidak ada pilihan bagi
setiap orang pemilihan antara $kenampakan%Iappearan"eJ dan $kenyataan%IrealityJ. ntologi menggambarkan istilah-istilah seperti/ $yang ada%IbeingJ, %kenyataan% IrealityJ, $eksistensi%IeFisten"eJ, %perubahan% I"hangeJ,
$tunggal%IoneJdan$jamak%ImanyJ.
ntologi merupakan ilmu hakikat, dan yang dimasalahkan oleh ontologi adalah/ % pakah sesungguhnya hakekat realitas yang ada %rahasia alam% di balik realita itu+
ntologi membahas bidang kajian ilmu atau obyek ilmu. Penentuan obyek ilmu diawali dari subyeknya. 8ang dimaksud dengan subyek adalah pelaku ilmu. ubyek dari ilmu adalah manusia; bagian manusia paling berperan adalah daya pikirnya.
dapun yang menjadi dasar ontologi adalah $pakah yang ingin diketahui ilmu atau apakah yang menjadi bidang telaah ilmu+%. 2lmu membatasi diri hanya pada kejadian yang bersi!at empiris, men"akup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh pan"aindera manusia atau yang dapat dialami langsung oleh manusia dengan mempergunakan pan"ainderanya. <uang lingkup kemampuan pan"aindera manusia dan peralatan yang dikembangkan sebagai pembantu pan"aindera tersebut membentuk apa yang dikenal dengan dunia empiris. #engan demikian obyek ilmu adalah dunia pengalaman indrawi. 2lmu membatasi diri hanya kepada kejadian yang bersi!at empiris.
Pengetahuan keilmuan mengenai obyek empiris ini pada dasarnya merupakan abstraksi yang disederhanakan.
Penyederhanaan ini perlu sebab kejadian ala m sesungguhnya sangat kompleks. 2lmu tidak bermaksud memotret atau mereproduksi suatu kejadian tertentu dan mengabstaraksikannya kedalam bahasa keilmuan. 2lmu bertujuan untuk mengerti mengapa hal itu terjadi, dengan membatasi diri pada hal-hal yang asasi. tau dengan perkataan lain, proses keilmuan bertujuan untuk memeras hakikat empiris tertentu, menjangkau lebih jauh dibalik kenyatan-kenyataan yang diamatinya yaitu kemungkinan-kemungkinan yang dapat diperkirakan melalui kenyataan-kenyataan iru. #isinilah manusia melakukan transendensi terhadap realitas.
7ntuk mendapatkan pengetahuan ini ilmu membuat beberapa andaian IasumsiJ mengenai obyek-obyek empiris. sumsi ini perlu, sebab pernyataan asumsti! inilah yang memberi arah dan landasan bagi kegiatan penelaahan kita.
2lmu memiliki tiga asumsi mengenai obyek empirisnya /
dalam hal bentuk struktur, si!at dsb. Klasi!ikasi ItaksonomiJ merupakan pendekatan keilmuan pertama terhadap obyek. - sumsi kedua / sumsi ini menganggap bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu 'tidak absolut tapi relati! (. Kegiatan keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu obyek dalam keadaan tertentu. 2lmu hanya menuntut adanya kelestarian yang relati!, artinya si!at-si!at pokok dari suatu benda tidak berubah dalam
jangka waktu tertentu. #engan demikian memungkinkan kita untuk melakukan pendekatan keilmuan terhadap obyek yang sedang diselidiki.
- sumsi ketiga / sumsi ini menganggap tiap gejala bukan merupakan suatu kejadian yang bersi!at kebetulan. Tiap gejala mempunyai pola tertentu yang bersi!at tetap dengan urutansekuensial kejadian yang sama. &isalnya langit ,mendung maka turunlah hujan. Hubungan sebab akibat dalam ilmu tidak bersi!at mutlak. 2lmu hanya mengemukakan bahwa L mempunyai kemungkinanIpeluangJ yang besar mengakibatkan terjadinya 8. #eterminisme dalam pengertian ilmu mempunyai konotasi yang bersi!at peluang IprobabilistikJ. tatistika adalah teori peluang.
b. *andasan 0pistemologi
0pistemologi mempermasalahkan kemungkinan mendasar mengenai pengetahuanIery possibility o! knowledgeJ. #alam perkembangannya epistemology menampakkan jarak yang asasi antara rasionalisme dan empirisme, walaupun sebenarnya
terdapat ke"enderungan beriringan. *andasanepistemology ter"ermin se"ara operasional dalam metode ilmiah . Pada dasarnya metode ilmiah merupakan "ara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuan dengan berdasarkan / 3. Kerangka pemikiran yang bersi!at logis dengan argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun;
4. &enjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka tersebut dan melakukan eri!ikasi terhadap hipotesis termaksud dengan menguji kebenaran pernyataan se"ara ! a"tual.
uatu Pertanyaan /
- Bagaiman proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu + - Bagaimana prosedurnya +
- Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar + - pa yang disebut kebenaran itu sendiri +
- pakah kriterianya +
- ?aratekniksarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu + 2nilah kajian epistemologi
#< 0P2T0&*=2 2*&7
0pistemologi atau teori pengetahuan, membahas se"ara mendalam segenap proses yang terlibat dalam usaha kita memperoleh pengetahuan.
2lmu merupakan pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. 2lmu lebih bersi!at kegiatan dinamis tidak statis. etiap kegiatan dalam men"ari pengetahuan tentang apapun selama hal itu terbatas pada obyek empiris dan pengetahuan tersebut diperoleh dengan mempergunakan metode keilmuan, adalah sah disebut keilmuan.
Hakikat keilmuan tidak berhubungan dengan titel atau gelar akademik, pro!esi atau kedudukan, hakikat keilmuan ditentukan oleh "ara berpikir yang dilakukan menurut persyaratan keilmuan.
". *andasan ksiologi
Permasalahan aksiologi meliputi si!at nilai, tipe nilai, kriteria nilai, status meta!isika nilai. Pada adasarnya ilmu harus digunakan untuk kemaslahatan umat manusia. 2lmu dapat diman!aatkan sebagai sarana untuk meningkatkan tara! hidup manusia dan kesejahteraannya dengan menitik beratkan pada kodrat dan martabat.
7ntuk kepentingan manusia, maka pengetahuan ilmiah yang diperoleh disusun dan dipergunakan se"ara komunal dan uniersal.
uatu pertanyaan /
- 7ntuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan + bagaimana kaitan antara "ara penggunaan tersebut dengan kaidah moral +
- Bagaimana kaitan atau hubungan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moralpro!esional+.
Pertanyaan-pertanyaan di atas, merupakan bagian dari makna pengkajian aksiologi terhadap hasil akhir pen"apaian suatu telaah ilmu pengetahuan, dengan tujuan untuk memberikan hasil yang terbaik bagi man!aat yang dapat memberikan kemaslahatan bagi umat manusia.
BAB III
KESIMPULAN
Pengkajian terhadap suatu bidang pengetahuan harus dibangun dari !ondasi !ilsa!at yang kuat, jelas, terarah, sistematis, berdasarkan norma-norma keilmuan dan dapat dipertanggungjawabkan. 1ilsa!at ilmu merupakan kajian yang dilakukan
se"ara mendalam mengenai dasar ilmu. Pendekatan yang digunakan dalam menguak landasan-landasan atau dasar-dasar ilmu adalah melalui tiga hal. Pertama, pendekatan ontologi, yaitu ilmu yang mengkaji tentang hakikat. Teori hakikat pertama kali dikemukakan oleh !ilsu! Thales yang mengatakan bahwa hakikat segala sesuatu itu adalah air. Kemudian
dalam perkembangannya, bermun"ullah paham-paham tentang ontologi meliputi monoisme, dualisme, pluralisme, nihilisme, dan agnotisisme. Kedua, pendekatan epistemologi, yaitu "abang !ilsa!at yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan syahnya 'aliditas( pengetahuan. #alam menemukan sumber pengetahuan itu terdapat beberapa metode yaitu indukti!, dedukti!, positiisme, kontemplati!, dan dialektis. Ketiga, pendekatan aksiologi, yaitu
teori tentang nilai 'etika dan estetika(. Pada dasarnya ilmu harus digunakan untuk kemaslahatan umat manusia. 2lmu dapat diman!aatkan sebagai sarana untuk meningkatkan tara! hidup manusia dan kesejahteraannya dengan menitik beratkan pada kodrat dan martabat manusia itu sendiri, maka pengetahuan ilmiah yang diperoleh disusun dan dipergunakan se"ara
komunal dan uniersal.
Ketiga pendekatan ini harus bisa menjawab hal-hal berikut / Bagaimana hakikat dari sesuatu yang ditelaah+
Bagaimana "ara-"ara memahami pengetahuan, langkah-langkahnya, sumbernya dan metodologinya+ Bagaimana urgensi, nilai dan kegunaan dari sesuatu itu+
Ketiga landasan di atas merupakan dasar pijakan yang sangat penting untuk dipahami dalam mendalami dasar-dasar segala ilmu pengetahuan. Karena ke tiganya saling berkaitan erat satu sama lain sebagai titik tolak dalam pen"apaian kajian hakekat kebenaran ilmu.
#1T< P7TK
- 2P0& 6646 Buku1ilsa!at2lmuPemerintahan0disi 4
l-MurNan dan Terjemahnya. '3D(. #epartemen gama <epublik 2ndonesia
H. o!yan auri, #r. &.Pd. Pendidikan Berbahasa antun. '4EE>( Bandung / PT =enesindo 9uhaya . Praja, Pro!. #r. liran-aliran dalam 1ilsa!at dan 0tika. '4EEC(. 9akarta / Prenada &edia.
Ta!sir, . '4EE4(. 1ilsa!at 7mum, kal dan Hati ejak Thales ampai ?apra. Bandung/ PT. <emaja <osdakarya. . uriasumatri, 9. '4EE5(. 1ilsa!at 2lmu, ebuah Pengantar Populer. 9akarta/ Pustaka inar Harapan.
Kebung, K. '4EED(. 1ilsa!at dan Perwujudan #iri; Belajar 1ilsa!at dan Ber!ilsa!at. InlineJ. Tersedia/ http/eputobi.neteputobikonradtemp !ilsa!atdanber!ilsa!at.htm I6 eptember 4EEDJ
*iang =ie, T. '3>(. Pengantar 1ilsa!at 2lmu. 8ogyakarta/ *iberty. &. yari!, &. '3>(. Para 1iloso! &uslim. Bandung/ &izan.
<. emiawan, ?. #kk. '33(. #imensi Kreati! #alam 1ilsa!at 2lmu. Bandung/ PT. <emaja <osdakarya. onny Kera!, O #ua, &. '4EE3(. 2lmu Pengetahuan, ebuah Tinjauan 1iloso!is. 8ogyakarta/ Kanisius. msal Bakhtiar, '4EE>(. 1ilsa!at 2lmu. 9akarta / PT. <aja =ra!indo Persada.