LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS SISTEM DAN PENUNJANG KEPUTUSAN ANALISIS SISTEM DAN PENUNJANG KEPUTUSAN
OLEH : OLEH :
Judul
Judul Praktikum Praktikum : : Pendekatan Pendekatan Sistem Sistem Dalam Dalam PengembanganPengembangan Agroindustri Berbasis Kopi
Agroindustri Berbasis Kopi Nama
Nama : Prasetyo Bayu Pamungkas: Prasetyo Bayu Pamungkas Npm
Npm : E1G014057: E1G014057 Kelompok
Kelompok : : 5 5 (Lima)(Lima) Tanggal
Tanggal : : 05 05 Oktober Oktober 20162016 Dosen
Dosen : : 1. 1. Dr. Dr. Ir. Ir. Kurnia Kurnia Herlina Herlina D, D, M.SiM.Si 2. Evanila Silvia, STP., M.Si 2. Evanila Silvia, STP., M.Si Ko-Ass
Ko-Ass : : 1. 1. Iman Iman Darmatama Darmatama (E1G013055)(E1G013055) 2. Deki Antri Maryanto (E1G013012) 2. Deki Antri Maryanto (E1G013012)
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU UNIVERSITAS BENGKULU 2016 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki keunggulan komparatif sebagai produsen komoditas pertanian, terutama dari subsektor perkebunan yang selama ini dijadikan sebagai komoditas andalan ekspor dalam perdagangan internasional. Dalam upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing di pasar internasional,kegiatan agroindustri memegang peranan yang sangat penting, termasuk dalam upaya pengembangan sektor agribisnis secara keseluruhan dan peningkatan pendapatan petani. Sara gih (2010) menyebutkan bahwa peran agroindustri memiliki nilai yang sangat strategis dalam menjembatani antar sektor pertanian mulai dari hulu hingga ke hilir, sehingga pengembangan agroindustri yang tepat diharapkan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja, pendapatan petani, volume ekspor dan devisa, daya saing, nilai tukar produk hasil pertanian serta penyediaan bahan baku industri.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi pelaku pada agroindustri.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan setiap pelaku.
3. Mahasiswa mampu membuat diagram loop yang menunjukkan hubungan antar pelaku.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Austin (1992), agroindustri adal3h perusahaan yang mengolah bahan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Pengolahan meliputi transformasi
dan pengawetan melalui perubahan fisik atau Kimia, penyimpanan, pengepakan, dan distribusi. Dengan demiklan, pengembangan agrvindustri adalah suatu pola atau perencanaan usaha yang mampu mengintegrasikan sasaran dan kebijakan ke arah yang lebih baik guna mendapatkan nilai tambah komoditi yang sebesar- besarnya.
Pembangunan ekonomi Indonesia kini dan ke depan seharusnya mengarah kepada era liberalisasi perdagangan yang ditandai oleh adanya perubahan term of trade sehingga perdagangan lambat laun akan kehilangan subsidi dan tarif. Sebaliknya, arus laiu lintas modal antarn~gara semakin meningkat sehingga menimbulkan foreign direct investment (Devaragan dan Lewis, 1990).
Langkah awal perencaanan suatu agroindustri dimulai dari analisis kebutuhan, dimana analisis ini akan menyatakan kebutuhan-kebutuhan yang ada.Selanjutnya, dari kebutuhan-kebutuhan yang ada dilakukan pengembangan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang didiskripsikan. Analisis ini dapat meliputi hasil survei, pendapat ahli, observasi lapangan dan sebagainya. Pada tahap ini dapat ditentukan komponen-komponen yang berpengaruh dan berperan dalam sistem dimana komponen tersebut mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tujuannya (Marimin, 2004).
Hasil analisis kebutuhan dilanjutkan dengan identifikasi sistem yang merupakan rantai penghubung antara kebutuhan-kebutuhan. Hal ini sering digambarkan dalam bentuk lingkaran sebab-akibat (causal loop), dapat dilihat pada Gambar 3. Hal yang terpenting dalam mengidentifikasikan sistem adalah melanjutkan interpretasi diagram lingkar kedalam konsep kotak gelap (black box) yang dikenal dengan diangram in put
–
output. Diagram ini berisis informasi yang dikelompokkan atas tiga golongan : Peubah in-put, terdiri dari dua golongan eksogen (dari luar sistem, input dari lingkungan) dan overt input yang berasal dari dalam sistem
Peubah out-put, terdiri atas dua golongan : out put yang dikehendaki (hasil pemenuhan kebutuhan) dan out put yang tidak dikehendaki (berasal dari dampak) Parameter-parameter yang membatasi struktur system (Harlina, 2016).
BAB III
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat yang digunakan
Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah peralatan tulis dan kuisener sebagai bahan mengumpulkan informasi dari pakar.
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Identifikasi Pelaku
Membagikan keisener atau pertanyaan yang ada di sekitar lingkungan laboratorium teknologi industri pertanian
Menandai tabel berikut sesuai dengan penelitian panelis yang anda gunakan
Menghitung hasil penilaian pada setiap kolom Menentukan pelaku sesuai dengan hasil hitungan 3.2.2 Identifikasi Permasalahan Pelaku
Memasukkan pelaku (aktor) yang teridentifikasi pada tahap pertama Mengedentifikasi info yang di perlukan dalam merancang agroindustri Menadai kolom pelaku yang memerlukan info
3.2.3 Identifikasi Kebutuhan Pelaku
Memikirkan dan memenuhi kebutuhan pelaku.
3.2.4 Identifikasi Hubungan Antar Elemen Dan Membuat Dia gram Loop
Membuat diagram loop.
3.2.5 Identifikasi Peubah Input Yang Terkendali, Input Tak Terkendali, Output yang Diinginkan Dan Efeksamping Output Yang Tidak Diinginkan.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.1 Hasil Identifikasi Pelaku
Sangat Tidak Penting Tidak Penting Penting Cukup Penting Sangat Penting Jumlah Petani - - - - 25 25 Pedagang Antara - 2 12 9 2 25 KUD - - 16 5 4 25 Ind. Pengolahan Kopi - - 8 5 12 25 Investor - - 11 12 2 25 Pemerintah daerah - 1 13 5 6 25 Pemerintah Pusat - 3 11 7 5 25 Perbankan - 3 8 8 6 25 Konsumen - - - - 25 25 Jumlah 0 9 74 51 87 225
4.2 Identifikasi Permasalahan Dan Kebutuhan Kompone n Info Hasil Penilaian Peta ni Pdg Antar a KU D Ind. Peng o. Kopi Invest or Pemd a Pem . Pus at Perbank an Konsum en Jumlah produksi . Mutu produk Bunga bank Jumlah pesaing Harga Tenaga kerja Keuntung an Pendidika n TK
4.3 Identifikasi Kebutuhan Pelaku
No. Aktor Kebutuhan
1 Petani kopi Bibit
Modal Lahan
Kesetabilan harga Pedagang antara
2 Pedagang antara Transportasi
Sumber bahan baku Konsumen 3 KUD Produk Modal Tempat 4 Industri pengolahan kopi Tempat pengolahan Pekerja Alat Bahan baku Konsumen Pasar
5 Investor Modal investor
Keuntungan
6 Pemerintah Daerah Perundanga-undangan Pajak
7 Pemerintah Pusat Perundang-undangan
Peraturan Pajak
4.4 Identifikasi Hubungan Antar Pelaku (Diagram Loop) Petani KUD Bank Pemerintah Pusat Investor Pedagang Antara Konsumen Pemerintah Daerah Perusahaan
4.5 Diagram Input-Output
INPUT LINGKUNGAN
1.Kehidupan sosial budaya petani kakao
2.Tuntutan pelestarian lingkungan
INPUT TIDAK TERKONTROL
Jumlah produksi kakao (petani kakao, luas lahan)
Permintaan pasar Harga pasar
OUTPUT YANG DIKEHENDAKI
Peningkatan pendapatan petani, pemerintah daerah/pusat.
Peningkatan industri pengolahan kakao. Produk unggulan berbasis kakao yang
tepat.
SISTEM PERKEMBANGAN INDUSTRI AGROINDUSTRI BERBASIS KAKAO
DI-BENGKULU
OUTPUT YANG TIDAK TERKONTROL
Permintaan produk olahan yang rendah dan harga produk olahan rendah.
Kelangkaan bahan baku.
Teknologi produksi tidak efisien. INPUT TERKONTROL
Kebutuhan bahan baku.
Jenis agroindustri berbasis kakao kebijakan tingkat teknologi dan kapasitas produksi.
Kebijakan jenis dan besaran pungutan (pajak Retribusi
Manajemen Perencanaan Agroindustri Berbasis
Kakao
BAB V PEMBAHASAN
Hasil identifikasi kebutuhan pelaku yaitu petani kopi membutuhkan lahan, bibit kopi, dan pupuk. Sedangkan pedagang antara membutuhkan bahan baku, dan petani kopi. Dan KUD membutuhkan petani kopi. Industri pengolahan kopi membutuhkan bahan baku dan tenaga kerja. Pada investor ini membutuhkan harga dan keuntungan. Pemerintah daerah ini sangat membutuhkan industri pengolahan kopi dan data perusahaan 1 industri daerah. Sedangkan identifikasi pelaku pemerintah pusat yaitu industri pengolahan kopi nasional dan data industri kopi
nasional.
Dalam identifikasi diagram loop ini petani membutuhkan KUD dan KUD juga membutuhkan petani. Petani juga berhubungan dengan sistem perusahaan atau industri pengolahan kopi dimana perusahaan membutuhkan bahan baku dari yang di hasilkan, petani juga membutuhkan pedagang antara sebagai penampungan bahan baku sebelum di pasarkan dan pedagang antara membutuhkan konsumen untuk menjual bahan baku yang di dapat dari petani tersebut. Dan konsumen membutuhkan industri pengolah dan saling bertimbal balik karena bahan baku yang di peroleh oleh konsumen diolah oleh industri pengolah kopi agar menjadi produk baru dan bernilai ekonomis yang tinggi. Industri pengolah kopi (perusahaan) membutuhkan dan saling bertimbal balik dengan investor, pemerintah pusat, bank dan KUD. Dan industri pengolah kopi (perusahaan) juga membutuhkan pemerintah daerah.
Dalam diagram input output terlihat bahwa untuk membangun sistem perkambangan industri pertanian berbasis kopi membutuhkan input. Input ini terbagi menjadi input terkontrol dan input tidak terkontrol. Pada input terkontrol terdiri dari kebutuhan bahan baku berbasis kopi kebijakan dan jenis pungutan (pajak retribusi). Pada input tidak terkontrol terdiri dari jumlah produksi (petani kopi dan luas lahan), permintaan pasar dan harga pasar. Semua input ini baik yang terkontrol maupun yang tidak terkontrol akan menghasilkan output, yang juga terdiri dari output yang dikehendaki dan output yang tidak dikehendaki. Pada
output yang dikehendaki tediri dari peningkatan pendekatan petani pemerintah daerah pusat, peningkatan industri pengolahan kopi, dan produk unggulan berbasis kopi yang tepat. Sedangkan output yang tidak dikehendaki terdiri dari permintaan produk olahan yang rendah dan harga produk olahan rendah, kelangkaan bahan baku dan teknologi pengolahan tidak efesien. Semua output ini akan menjadi input kembali untuk manajemen perencanaan agroindustri berbasis kopi. Tetapi semuanya dipengaruhi oleh input lingkungan yang terdiri dari kehidupan sosial budaya petani kopi t dan tuntutan pelestarian lingkungan.
Kondisi tersebut hanya dapat diatasi melalui dua cara, yaitu mewujudkan efisiensi dalam proses produksi dan memprioritaska~ pengembangan agrcindustri yang berbasis sumber daya lokal, bersinergi, dan terintegrasi. Oleh karena itu, strategi pembangunan nasional harus menempatkan agroindustri sebagai pilihan utama yang tidak dapat ditawar lagi karena agroindustri akan memicu percepatan peningkatan kesempatan kerja, peningkatan ekspor, pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan, dan jaminan ketahanan nasiona\. Dengan demikian, agroindustri seharusnya dipandang sebagai salah satu sumber pertumouhan ekonomi utama dan terdepan di Indonesia.
Karakteristik agroindustri yang ideal adalah agroindustri yang bersifat resource-based industry. Strategi pengembangannya harus didasarkan pada pendekatan wilayah potensi sumber daya dengan tetap berpijak pada konsep keunggu!an komparatif dinamis dan mengikutsertakan peran pemerintah untuk mengarahkan keunggulan komparatif jangka panjang.
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Identifikasi pelaku pada agroindustri berbasis kopi didapatkan komponen sebagai berikut petani, pedagang antara, industri pengolah kopi, investor, PEMDA, pemerintah pusat, konsumen dan perbankan. Semuanya sama-sama diperlukan walaupun ada yang tidak penting, penting, cukup penting, dan sangat penting. Namun pada intinya semua pelaku semuanya penting dan saling membutuhkan satu sama lain, semua membentuk suatu sistem yang berhubungan dalam kepentingan pribadi sistem. 2. Setiap pelaku-pelaku dalam pengembngan agroindustri memiliki permasalahan dan
kebutuhan yang berbeda-beda.
3. Dengan pembuatan diagram loop hubungan atar pelaku pada agroindustri berbasis
kopi lebih mudah dimengerti karena telah terbentuk antar blok yang terhubung dengan tanda panah yang menunjukan hubungan dalam sistem.
4. Diagram input output akan terbagi menjadi input tidak terkontrol dan input terkontrol sedangkan output akan terbagi menjadi output yang di kehendaki dan outputyang tidak terkontrol. Hasil ini akan menjadi input untuk manajemen perencanaan agroindustri tetapi semuanya akan dipengaruhi oleh input lingkungan.
6.2 Saran
Sebaiknya dalam pencarian responden dilakukan di tempat yang sesuai dengan banyak responden yang beragam sehingga terjadi suatu hasil yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Austin, J.E. 1992. Agroindustrial project analysis; critical design factors. EDI series in economic development Baltimore and London: The Johns Hopkins U;tiversity Press.
Harlina Dewi, kurnia dan Silvia, Evanila. 2016. Penuntun Pratikum Analisis Sistem dan Penunjang Keputusan. Bengkulu : Teknologi pertanian.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk . Jakarta : Grasindo.
Oevaragan. S, Lewis, J.D., and Robinson. S. 1990. Policy lessons from tradefocuss'3d. two sektor models. Jumal of Policy Modeiing. Vol.12 (4): 625-657.