• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makassar, 31 Desember 2015 Kepala Perwakilan, Deni Suardini NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makassar, 31 Desember 2015 Kepala Perwakilan, Deni Suardini NIP"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

i

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

Berdasarkan Peraturan Presiden No.29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan No.53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap instansi pemerintah diwajibkan untuk melaporkan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya selama satu tahun dalam Laporan Kinerja (LKj).

Melaksanakan Peraturan Presiden Republik Indonesia tersebut dan sebagai wujud penerapan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel, maka Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu instansi pemerintah berkewajiban juga untuk menyusun Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015. Laporan Kinerja (LKj) tersebut dimaksudkan sebagai Laporan dari Kinerja yang telah dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan selama Tahun 2015.

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ini telah didukung dengan sistem pengelolaan data kinerja di lingkungan BPKP melalui penggunaan New IPMS (New Integrated Performance Management System), serta sistem pengelolaan data keuangan melalui penggunaan Sistem Akuntansi Instansi (SAI).

Informasi yang disajikan dalam Laporan Kinerja (LKj) 2015 mencakup realisasi kinerja tahun 2015 yang meliputi output dan outcome serta perbandingan-perbandingan yang relevan. Tahun 2015 ini merupakan periode pertama pelaksanaan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015-2019.

(2)

ii

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, selain sebagai media pertanggungjawaban atas mandat yang diemban dan kinerja yang telah ditetapkan, juga menjadi media pemantauan atas pencapaian kinerja serta memberikan umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja pada masa yang akan datang.

Semoga Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 ini menjadi bagian dari kecukupan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, serta bermanfaat bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang dan bagi BPKP secara keseluruhan serta pihak yang berkepentingan dalam menilai Akuntabilitas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

Makassar, 31 Desember 2015 Kepala Perwakilan,

Deni Suardini

(3)

iii

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...

i

DAFTAR ISI...

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF...

vi

Bab I.

PENDAHULUAN...

1

A. TUGAS DAN FUNGSI... 1

B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI... 3

1. ASPEK STRATEGIS EKSTERNAL... 3

2. ASPEK STRATEGIS INTERNAL... 6

C. KEGIATAN DAN PRODUK ORGANISASI... 11

D. STRUKTUR ORGANISASI... 12

E. SISTEMATIKA PENYAJIAN... 13

Bab II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA...

15

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019... 15 1. PERNYATAAN VISI... 15 2. PERNYATAAN MISI... 16 3. TUJUAN... 16 4. SASARAN STRATEGIS... 18 5. SASARAN PROGRAM... 19

(4)

iv

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

7. PROGRAM DAN KEGIATAN... 19

B. PERJANJIAN KINERJA 2015... 21

Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA...

23

A. CAPAIAN KINERJA 2015... 23

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA 2015... 24

1. Sasaran I : Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara... 24

2. Sasaran II : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI KLPK serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi ... 95

3. Sasaran III : Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P... 102

4. Sasaran IV : Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan... 106

C. REALISASI KEUANGAN 2015... 108

Bab IV. PENUTUP...

110

LAMPIRAN

Lampiran I Tapkin 2015

Lampiran II Capaian Output Tahun 2015

Lampiran III Perbandingan Capaian Output Tahun 2015 dengan Tahun 2014

Lampiran IV Capaian Outcome Tahun 2015

Lampiran V Perbandingan Capaian Outcome Tahun 2015 dengan Tahun 2014

(5)

v

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

Lampiran VII Opini BPK atas LKPD Tahun 2014

Lampiran VIII Opini dan Nilai Kinerja PDAM Tahun 2014 Lampiran IX Daftar Atensi Tahun 2015

Lampiran X Rekapitulasi Penyelenggaraan Diklat di Kantor Pengelola Diklat Pusdiklatwas BPKP di Makassar

(6)

vi

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai, untuk selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan Perjanjian Kinerja setiap tahun.

Pencapaian target dan indikator kinerja setiap tahunnya diungkapkan dalam Laporan Kinerja (LKj). Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015 ini merupakan salah satu media yang menunjukkan kesiapan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam menjawab pertanyaan atas kinerja tahun 2015. Selain itu, Laporan Kinerja (LKj) ini juga sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas.

Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2015 menunjukkan bahwa rata-rata sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan telah tercapai. Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menggambarkan peran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

Realisasi pencapaian empat sasaran program tersebut di atas, adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara

Capaian sasaran sasaran program ini ditunjukkan oleh capaian satu IKU outcome dan satu indikator output. Capaian outcome untuk tahun 2015 sebanyak 41,38% atau mencapai 103,45% dari target tahun 2015 sebesar 40%. Sedangkan capaian output untuk tahun 2015 sejumlah 145 rekomendasi atau mencapai 100% dari target sebesar 145 rekomendasi.

(7)

vii

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

2. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI KLPK serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi

Capaian sasaran sasaran program ini ditunjukkan oleh capaian satu IKU outcome dan satu indikator output. Capaian outcome untuk tahun 2015 sebanyak 50% atau mencapai 100% dari target tahun 2015 sebesar 50%. Sedangkan capaian output untuk tahun 2015 sejumlah 2 rekomendasi atau mencapai 100% dari target sebesar 2 rekomendasi.

3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P

Capaian sasaran sasaran program ini ditunjukkan oleh capaian satu IKU outcome dan satu indikator output. Capaian outcome untuk tahun 2015 sebanyak 0% atau mencapai 0% dari target tahun 2015 sebesar 5%. Sedangkan capaian output untuk tahun 2015 sejumlah 2 rekomendasi atau mencapai 100% dari target sebesar 2 rekomendasi.

Belum tercapainya Kondisi existing kapabilitas APIP tahun 2014 di Provinsi Sulawesi Selatan, adalah empat APIP PEMDA berada pada Level “2 Dengan Catatan” dan sisanya sebanyak 21 APIP PEMDA masih berada pada Level “1”. Hal ini menunjukkan masih jauh dari target RPJMN 2015 – 2019 yaitu sebanyak 85,00% dari APIP PEMDA. Dalam tahun 2015 target pencapaian kapabilitas APIP PEMDA di Provinsi Sulawesi Selatan belum ada, namun Pewakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sudah mencanangkan target Kapabalitas APIP PEMDA Level 3 dalam tahun 2016 sebanyak 25,00% dari jumlah 25 Pemerintah Daerah atau enam Pemerintah Daerah.

4. Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan

Capaian sasaran sasaran program ini ditunjukkan oleh capaian satu IKU outcome dan tiga indikator output. Capaian outcome untuk tahun 2015 sebanyak 7,2 atau mencapai 102,86% dari target tahun 2015 sebesar 7. Sedangkan capaian output untuk tahun 2015 sejumlah 86 laporan dan 61 unit sarana prasarana atau mencapai 229,69% dari target sebesar 60 laporan dan 4 unit sarana prasarana.

Selain pencapaian sasaran program, beberapa hal yang merupakan hasil konkrit dari peran pengawasan oleh Perwakilan BPKP Sulawesi Selatan selaku Internal Auditor Presiden selama tahun 2015 antara lain:

(8)

viii

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

1. Nilai penyelamatan uang negara dari temuan hasil audit dan monitoring sebesar Rp19.083.820.857,00.

2. Dari 21 Pemda yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2015, sebanyak 8 Pemda berhasil memperoleh opini WTP, 11 Pemda mendapatkan opini WDP, dan 2 Pemda memperoleh opini TMP dari hasil Audit BPK-RI.

3. Sebanyak 2 PDAM berkinerja baik, 14 PDAM berkinerja cukup, 6 PDAM berkinerja kurang, dan 1 Pemda berkinerja tidak baik.

4. Nilai koreksi penyesuaian harga dan klaim sebesar Rp9.819.330.191,10.

5. Jumlah kerugian negara dari hasil Audit Investigasi dan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara yang diserahkan ke Instansi Penyidik sebesar Rp124.259.878.312,24.

Keberhasilan lain yang diperoleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam tahun 2015 berupa penghargaan-penghargaan yang terdiri dari:

a. Juara I Lomba Karya Tulis dalam rangka HUT BPKP ke - 32; b. Juara II Lomba Eco Office;

c. Juara I Kategori Video Profil Unit Kerja Terbaik; d. Juara II Kategori Majalah Internal Terbaik;

e. Juara II Kategori Unit Kerja Pengirim Berita Harian Teraktif; f. Juara III Kategori Unit Kerja Pengunggah Berita Harian Teraktif;

Hasil evaluasi penyelenggaraan SPIP Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh Inspektorat BPKP. Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP berada pada level terdefinisi atau tingkat 4 dari 6 tingkat maturitas SPIP. Penilaian maturitas ini menghasilkan nilai maturitas SPIP sebesar 3,28 dari pengukuran terhadap 25 fokus penilaian.

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan telah mengirimkan atensi kepada beberapa stakeholders sebagai upaya memberikan rekomendasi kebijakan yang bersifat strategis. Atensi yang telah dikirimkan selama tahun 2015 se banyak 121 atensi yang ditujukan kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, para Bupati/Walikota se-Sulawesi

(9)

ix

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

Selatan, Direksi PT Pelindo (Persero), Kepala Perwakilan Ombudsman Sulawesi Selatan serta Direksi RSUD Andi Makkasau. Rincian dari 122 atensi dapat dilihat pada lampiran 9.

Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan selama tahun 2015 menghasilkan temuan pemeriksaan sebanyak 270 kejadian dengan nilai Rp19.083.820.857,00.

Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2015 menggunakan dana sebesar Rp33.868.275.250,00 yang terdiri dari dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp32.126.164.000,00 dan dana pihak ketiga sebesar Rp1.914.804.250,00.

Keberhasilan ini dicapai berkat dukungan seluruh pegawai organisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak lain (stakeholders) dalam memberikan layanan jasa pengawasan kepada pemerintah daerah, instansi penyidik, dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma BPKP sebagai auditor internal pemerintah yang dapat memberikan jasa konsultasi perbaikan manajemen, khususnya sebagai auditor yang mendukung akuntabilitas Presiden.

Dalam pencapaiannya, seluruh sasaran output program telah tercapai, namun masih terdapat IKU outcome yang belum mencapai target yang ditentukan. Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh BPKP dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain:

1. Meningkatkan kualitas Perencanaan Pengawasan dengan Pendekatan “BPKP Sentris”, penetapan skala prioritas/strategi fokus, terukur dan jelas tahapannya, komprehensif, berkesinambungan sehingga terwujud keselarasan tujuan organisasi (Goals Congcruence).

2. Melakukan internalisasi perencanaan pengawasan berbasis resiko dan anggaran berbasis kinerja sehingga lebih berorientasi pada hasil.

3. Meningkatkan kapabilitas pengawasan intern melalui peningkatan IA-CM APIP yang mampu mendorong pemantapan penerapan sistem pengendalian intern kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi (K/L/P/K) dan mampu

(10)

x

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

bersinergi dengan APIP lain dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan dalam melakukan pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.

4. Meningkatkan kualitas pengawasan terhadap ketaatan dan kinerja/value-for-money audit serta kualitas advisory services.

(11)

1

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

A. TUGAS DAN FUNGSI

BAB I

PENDAHULUAN

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan unit perwakilan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). BPKP merupakan Lembaga Pemerintah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Tugas dan fungsi BPKP, aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk BPKP, struktur organisasi serta sistematika penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi lebih lanjut diuraikan sebagai berikut :

Melalui Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan dua fungsi utama yaitu fungsi pengarahan dan pengoordinasian pengawasan intern dan fungsi pengawasan intern.

Tugas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan adalah melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai fungsi yaitu :

1) Fungsi Pengarahan dan Pengoordinasian Pengawasan Intern

Fungsi pertama meliputi (a) fungsi perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional

(12)

2

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan (b) fungsi pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya.

2) Fungsi Pengawasan Intern

Fungsi kedua berupa pengawasan intern yang terdiri dari:

1. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah, serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah; 2. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan asset

negara/daerah;

3. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/kebijakan pemerintah yang strategis;

4. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit perhitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli dan upaya pencegahan korupsi;

5. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat; dan

(13)

3

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

6. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan lainnya.

Dengan diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, Dan Bupati/Walikota wajib melakukan pengendalian atas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Menurut PP tersebut, BPKP adalah Auditor Presiden yang bertugas melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilias keuangan negara dan melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Berdasarkan PP tersebut, BPKP mempunyai tugas dan fungsi, yaitu melakukan :

1. Pengawasan intern terhadap akuntabilias keuangan negara atas kegiatan tertentu (Pasal 49 ayat 2), meliputi :

a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

b. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN);

c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.

2. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Pasal 59 ayat 2);

3. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan ke Menteri Keuangan kepada Presiden (pasal 57 ayat 4);

4. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional dari hasil 5. pengawasan BPKP dan APIP lainnya (pasal 54 ayat 3).

Dengan teknik analisis SWOT, analisis lingkungan eksternal menghasilkan peluang dan tantangan pengawasan BPKP. Peluang lengkapnya sebagai berikut:

(14)

4

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

a. Adanya dukungan yang jelas dari Presiden, termasuk beberapa stakeholders, menunjukkan bahwa BPKP diharapkan berperan sesuai dengan mandat yang diberikan oleh pemerintah;

b. Tingginya komitmen pemerintah untuk menyelenggarakan negara yang bersih, tertib, dan bertanggung jawab (clean government and good governance), menjadi peluang BPKP untuk dapat berperan dalam pengawasan intern;

c. Meningkatnya permintaan jasa assurance dan consultancy dari instansi pemerintah, membuat BPKP berpeluang melaksanakan pengawasan intern;

d. Reputasi dan kinerja BPKP dari hasil pengawasan yang telah dilakukan selama ini memberikan kepercayaan bagi instansi pemerintah yang memerlukan jasa pengawasan yang tidak dapat dilakukan oleh APIP-nya sendiri;

e. Dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 dan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, semakin menguatkan BPKP di dalam menjalankan perannya;

f. Dalam kondisi masih banyaknya kasus korupsi, masih besar pula harapan instansi penyidik meminta BPKP untuk melakukan audit investigatif atas kasus TPK;

Wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan mencakup wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri atas:

1. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan 2. Pemerintah Kota Makassar

3. Pemerintah Kota Palopo 4. Pemerintah Kota Parepare 5. Pemerintah Kabupaten Gowa 6. Pemerintah Kabupaten Maros

7. Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 8. Pemerintah Kabupaten Takalar

9. Pemerintah Kabupaten Jeneponto 10. Pemerintah Kabupaten Bantaeng 11. Pemerintah Kabupaten Bulukumba 12. Pemerintah Kabupaten Sinjai

(15)

5

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

13. Pemerintah Kabupaten Bone 14. Pemerintah Kabupaten Wajo 15. Pemerintah Kabupaten Barru 16. Pemerintah Kabupaten Pinrang

17. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar 18. Pemerintah Kabupaten Enrekang

19. Pemerintah Kabupaten Tana Toraja 20. Pemerintah Kabupaten Toraja Utara 21. Pemerintah Kabupaten Luwu

22. Pemerintah Kabupaten Luwu Timur 23. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara 24. Pemerintah Kabupaten Soppeng

25. Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang

Keduapuluh lima pemerintah daerah tersebut telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pengelolaan keuangan daerah dengan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Di luar pemerintah daerah, juga terdapat 5 BUMN yang berkantor pusat di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan 29 BUMD serta 30 Rumah Sakit Umum Daerah, dimana BUMN/BUMD tersebut telah mendatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik.

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan juga telah berkerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi Negeri (Universitas Negeri Makassar, Universitas Hasanuddin, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Kesehatan Makassar dan UIN Alauddin), Pengadilan Tinggi Agama, KPU Provinsi Sulawesi Selatan, dan beberapa Instansi vertikal yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Guna mendukung pelaksanaan kepemerintahan yang bersih, BPKP juga telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan instansi penyidik untuk membantu penyidik dalam menangani kasus-kasus berindikasi TPK.

(16)

6

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

2. ASPEK STRATEGIS INTERNAL

Dengan teknik analisis SWOT, analisis lingkungan internal menghasilkan identifikasi potensi dan permasalahan pengawasan BPKP. Potensi pengawasan internal BPKP antara lain sebagai berikut:

a. BPKP memiliki SDM pengawasan yang kompeten, berpengalaman, berintegritas, inovatif, adaptif, dan terpercaya sehingga cukup untuk melaksanakan pengawasan sesuai dengan mandat yang dimilikinya;

b. BPKP memiliki core competency unggulan di bidang pengawasan yang dapat diandalkan untuk melakukan pengawasan intern terhadap seluruh stakeholders; c. Adanya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP dan Peraturan Presiden Nomor 192

Tahun 2014 menandakan bahwa BPKP memiliki mandat untuk melakukan lingkup penugasan yang bersifat makro dan strategis, pembinaan penyelenggaraan SPIP, penyedia laporan pengawasan yang berskala nasional ke Presiden, dan pembinaan penyelenggaraan JFA;

d. BPKP mempunyai peran melakukan pengawasan intern dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden;

e. Adanya produk-produk unggulan yang dibutuhkan oleh stakeholders (GCG, KPI, PE, FCP, SAKD, MR, SIMDA) yang memungkinkan BPKP melakukan penugasan sesuai dengan kebutuhan stakeholders;

f. BPKP memiliki sistem informasi dan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang cukup mumpuni, sehingga BPKP dapat memberikan data yang terkait dengan hasil pengawasan intern;

g. BPKP memiliki pengalaman berupa task force yang melaksanakan evaluasi kebijakan atau evaluasi program.

Pelaksanaan pengawasan intern BPKP mengalami beberapa tantangan. Perubahan paradigma pengawasan intern dari watchdog menjadi quality assurance atau consultant , memerlukan pengelolaan perubahan yang memadai karena beberapa kelemahan antara lain:

(17)

7

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

a. Berkaitan dengan penugasan pengawasan intern baik assurance maupun consulting, BPKP belum memiliki komposisi SDM yang ideal baik kuantitas maupun kualitas; b. Untuk memotivasi SDM agar mempunyai kinerja yang baik perlu didukung dengan

adanya reward and punishment system, namun dalam hal ini BPKP belum dapat mengimplementasikannya secara optimal;

c. Dalam melaksanakan peran BPKP dalam hal melakukan pengawasan lintas sektoral, metodologi pengawasan lintas sektoral yang digunakan oleh BPKP masih perlu ditingkatkan;

d. Peran pengawasan intern yang dilakukan BPKP saat ini membutuhkan kompetensi pengetahuan makro yang harus dimiliki oleh SDM BPKP, namun kompetensi pengetahuan makro tersebut kurang dimiliki oleh SDM BPKP;

e. Dalam mendukung peran BPKP saat ini, organisasi, tatalaksana dan SDM BPKP belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan peran yang dimandatkan oleh pemerintah; dan f. Belum terbangunnya sistem informasi hasil pengawasan intern nasional yang

terintegrasi.

Guna mendukung tugas pokok dan fungsi, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan memiliki tiga aspek strategis internal yang berasal dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sumber dana.

1. SUMBER DAYA MANUSIA

Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 31 Desember 2015 berjumlah 160 orang yang dapat diklasifikasikan berdasarkan jabatan dan golongan kepangkatan sebagai berikut :

a. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Per 31 Desember 2015

Komposisi pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 31 Desember 2015 menurut jabatan tercermin pada tabel 1.1.

(18)

8

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

Tabel 1.1.

Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Per 31 Desember 2015

b. Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 31 Desember 2015

Komposisi pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 31 Desember 2015 menurut golongan sebagaimana tertuang dalam tabel 1.2.

No. Jenjang Jabatan

Posisi per 31-12-2014

(Orang)

Mutasi selama 2015 Posisi per 31-12-2015 (Orang) Tambah Kurang I. Struktural 10 2 2 10 1. Eselon II 1 - - 1 2. Eselon III 5 1 1 5 3. Eselon IV 4 1 1 4

II. Fungsional Tertentu 162 38 19 149

A. Fungsional Auditor 125 38 16 115 1. Auditor Madya 18 3 3 18 2. Auditor Muda 28 5 8 25 3. Auditor Pertama 7 14 1 20 4. Auditor Penyelia 14 3 2 15 5. Auditor Pelaksana Lanjutan 22 1 1 22 6. Auditor Pelaksana 28 3 17 14 7. Calon Auditor 8 10 16 2 B. Fungsional Tertentu Lainnya 4 - - 4 1. Analis Kepegawaian Pelaksana 1 - - 1 2. Arsiparis Pelaksana Lanjutan 3 - - 3 3. Prakom Pelaksana - - - -

III. Fungsional Umum 33 - 3 30

1. Fungsional Umum 33 - 3 30

(19)

9

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

Tabel 1.2.

Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 31 Desember 2015

No. Uraian

Posisi per 31-12-2014

(Orang)

Mutasi selama 2015 Posisi per 31-12-2015 (Orang) Tambah Kurang 1. Golongan IV 24 4 4 24 2. Golongan III 103 24 15 112 3. Golongan II 37 3 18 22 4. Golongan I - - - - 5. CPNS 8 10 16 2 Jumlah 172 41 53 160

Jumlah pegawai tersebut menurut jenjang pendidikan dapat terlihat pada grafik 1.1.

Grafik 1.1.

Komposisi pegawai menurut jenjang pendidikan per 31 Desember 2015

Disamping itu, untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas, dipekerjakan tenaga harian lepas sebanyak 33 orang yang ditempatkan disetiap Subbagian pada Bagian Tata Usaha.

2. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan meliputi tanah, bangunan, peralatan dan mesin (termasuk

2%

16%

29% 49%

4%

(20)

10

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

didalamnya kendaraan dinas), irigasi dan jaringan. Sarana dan prasarana terlihat pada tabel 1.3.

Tabel 1.3. Sarana dan Prasarana

No Uraian Jumlah Satuan

1. Tanah 35.982 m2

2. Bangunan 67 unit

3. Peralatan dan Mesin 1.522 unit

4. Irigasi 2 unit

5. Jaringan 1 unit

6. Mobil 9 Unit

7. Sepeda Motor 4 unit

Selain ruang untuk bekerja, bangunan kantor yang ada telah dilengkapi dengan sarana olah raga, ruang untuk poliklinik, perpustakaan, arsip, aula, dan sarana ibadah.

3. SUMBER DANA

Dana tersedia untuk melaksanakan tugas dan fungsi pada tahun 2015 sebesar Rp35.778.921.000,00 yang bersumber dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015 dengan rincian sebagaimana yang disajikan dalam tabel 1.4.

Tabel 1.4.

Rincian dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Selawesi Selatan tahun 2015 per program

No Program Anggaran

1

Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah

4.695.593.000

2 Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya 31.083.328.000

(21)

11

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

C. KEGIATAN DAN PRODUK ORGANISASI

Sesuai dengan Renstra, BPKP telah merubah paradigmanya sebagai pengawas internal pemerintah dengan menjalankan dua jenis jasa, yaitu memberikan jasa assurance dan consultative yang diharapkan dapat memberikan perbaikan dan nilai tambah terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan membantu pemerintah mencapai tujuannya. Jasa assurance dilakukan melalui kegiatan audit, evaluasi, reviu, sedangkan consultative dilakukan dengan sosialisasi, asistensi/bimbingan teknis, pengembangan sistem.

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan turut mengembangkan beberapa produk BPKP yang bermanfaat bagi manajemen perubahan. Selain produk untuk pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP 60 tahun 2008, BPKP juga menghasilkan produk unggulan antara lain :

1. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan 2. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA)

3. Good Governance di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 4. Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat

5. Sistem Informasi Akuntansi PDAM

6. Program Pengembangan Manajemen Risiko Sektor Korporat dan Sektor Publik 7. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD

8. Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO 9. Program Implementasi Penerapan PPK BLU/BLUD

10. Program Anti Korupsi (PAK) 11. Fraud Control Plan (FCP)

12. Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) 13. Management Assessment Center (MAC)

14. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Desa (Simkeu-Desa) 15. Program Peningkatan Kapabilitas APIP

(22)

12

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI SELATAN

Bagian Tata Usaha Sub Bagian

Keuangan Kepegawaian Sub Bagian Sub Bagian Umum

Sub Bagian Program dan Pelaporan Kepala Perwakilan Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah Bidang Akuntan Negara Bidang Investigasi

Kelompok Jabatan Fungsional

D. STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep 06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tanggal 26 Agustus 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh:

1). Bagian Tata Usaha

2). Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat 3). Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah 4). Bidang Akuntan Negara

5). Bidang Investigasi

6). Kelompok Jabatan Fungsional

Bagan Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan terurai pada gambar 1.1.

(23)

13

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

E. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Selama tahun 2015 terdapat perubahan manajemen pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana termuat dalam tabel 1.5.

Tabel 1.5.

Perubahan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sulsel pada tahun 2015.

No Jabatan Pejabat Lama Pejabat Baru Tanggal Pelantikan

1 Kepala Bidang

Akuntan Negara Yuler Bastian Anto hendrarto 06 Oktober 2015

2

Kepala Subbagian Program dan Pelaporan

Wahyu Utomo Achmad Karsono 22 Juni 2015

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015 dapat diikhtisarkan sebagai berikut ini :

Kata Pengantar

Berisi Kata Pengantar Kepala Perwakilan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Daftar Isi Berisi daftar isi Laporan Kinerja

Ringkasan Eksekutif

Menguraikan rangkuman capaian kinerja organisasi secara ringkas.

Bab I Pendahuluan Menjelaskan secara ringkas gambaran umum

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Bab II

Perencanaan dan Perjanjian

Kinerja

Menjelaskan muatan Rencana dan Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan analisis pencapaian kinerja dan realisasi keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015.

(24)

14

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 dan strategi perbaikan kinerja pada Tahun 2016.

Lampiran Berisi capaian kinerja outcome dan output dan

(25)

15

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019

BAB II

PERENCANAAN DAN

PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan periode Tahun 2015-2019 telah disusun dalam bentuk dokumen Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Strategis BPKP tahun 2015-2019 dan telah digunakan sebagai acuan dalam menyusun Perencanaan Kinerja Tahun 2015. Lebih lanjut Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan untuk tahun 2015 - 2019 dapat diuraikan sebagai berikut:

1. PERNYATAAN VISI

Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai Perpres Nomor 192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya, BPKP dituntut untuk dapat memberikan informasi yang berharga bagi Presiden dari hasil pengawasan yang dilakukan dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah. Kontribusi BPKP tersebut dimaksudkan untuk membantu pemerintah mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance). Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai BPKP agar BPKP dapat bermanfaat bagi stakeholder.

Perubahan lingkungan strategis tersebut, berpengaruh terhadap harapan dan arahan organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan berkomitmen untuk mengakomodasi dan mengantisipasi hal-hal yang terjadi dan akan terjadi akibat dari perubahan tersebut. Komitmen tersebut

(26)

16

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

VISI

“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan”

selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai berikut:

Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional. Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh segenap jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat perwakilan. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi BPKP.

2. PERNYATAAN MISI

Misi yang ditetapkan untuk mencapai visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

MISI

1. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif; 2. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

yang Efektif; dan

3. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten.

(27)

17

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

Misi Pertama berkaitan dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Selatan sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan di Provinsi Sulawesi Selatan serta manfaatnya yaitu mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi pengawasan, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala Lembaga/Pemerintah Daerah/Korporasi melalui jasa assurance dan jasa consultative. Jasa assurance mencakup pemberian informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas dari para mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan jasa consultative berwujud rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja KLPK sebagai mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Fungsi lain yang sejalan dengan peran BPKP adalah memberikan rekomendasi perbaikan penerapan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) dan membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya.

Misi Kedua terkait dengan tugas pembinaan penyelenggaraan SPIP terhadap

seluruh instansi pemerintah yang diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 50 PP Nomor 60 Tahun 2008. Peran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden yang merupakan suatu kesatuan akumulatif-integratif dari kinerja berbagai Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah. Untuk itu perlu dipastikan efektifitas penyelenggaraan SPIP pada seluruh instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah.

Misi Ketiga ditetapkan dalam rangka perwujudan pengawasan yang terpadu,

terarah, dan memberi nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang baik, bersih dan kredibel, serta berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kinerja APIP yang maksimal dapat diperoleh jika pemberdayaan APIP dijalankan dalam semangat profesionalitas dan kesetaraan antar APIP. Namun, efektifitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu,

(28)

18

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

SASARAN STRATEGIS

1. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional 2. Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga,

Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional

3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi

misi ketiga diperlukan sebagai dasar dalam menetapkan strategi pemberdayaan, pembelajaran, dan pertumbuhan kapasitas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sendiri maupun kapasitas APIP secara umum di Provinsi Sulawesi Selatan.

3. TUJUAN

Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan serta berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau impelementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan utama Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut :

a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif;

b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan

Kompeten.

4. SASARAN STRATEGIS

Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu, sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan dicapai tahun 2015 adalah sebagai berikut:

(29)

19

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

Arah kebijakan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan akan dilaksanakan dengan program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional, pembinaan SPIP serta program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya. Program pertama dilaksanakan dengan kegiatan utama pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan pembangunan nasional, pembinaan penyelenggaraan SPIP serta pembinaan kompetensi aparat pengawasan intern pemerintah, sasaran yang akan dicapai dari program-program tersebut antara lain:

1) Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara;

2) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI K/L/P/K serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi;

3) Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P/K;

4) Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan.

6. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Keberhasilan pencapaian program dan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator kinerja yang terdiri dari indikator hasil (outcome) dan indikator keluaran (output). Indikator kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam pengawasan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara dan pembangunan nasional, pembinaan SPIP dan pembinaan APIP. Rincian atas indikator kinerja tersebut tertuang dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan periode tahun 2015– 2019 sebagaimana termuat dalam Lampiran 1.

7. PROGRAM DAN KEGIATAN

Program BPKP merupakan penjabaran dari kebijakan sesuai dengan visi dan misi BPKP yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi BPKP dan berisikan kegiatan untuk mencapai hasil pengawasan dengan indikator kinerja yang terukur.

(30)

20

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

kegiatan ini sekaligus penjabaran tugas dan fungsi BPKP untuk mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya.

Rincian program dan kegiatan pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut :

a. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembangunan Nasional Serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Program 06)

Kegiatan yang mendukung program ini yaitu pengawasan akuntabilitas pelaporan keuangan, pengawasan kebendaharaan umum negara, pengawasan korporasi (BUMN/D/BLU/D/BUL), pengawasan pengelolaan keuangan daerah, pengawasan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, serta fokus pembangunan nasional lainnya, pengawasan keinvestigasian & penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan, Pembinaan SPIP Program Prioritas Nasional (Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan serta Fokus Pembangunan Nasional Lainnya), pembinaan SPIP K/L, pencegahan korupsi pada K/L, pembinaan penyelenggaraan SPIP pemerintah daerah, pencegahan korupsi pada pemerintah daerah, pembinaan penyelenggaraan SPI pada korporasi, pencegahan korupsi pada korporasi, pembinaan kapabilitas pengawasan intern K/L, dan pembinaan kapabilitas pengawasan intern Pemda.

b. Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (Program 01)

Kegiatan yang mendukung program ini yaitu Penyusunan Perencanaan, Koordinasi, Pemantauan dan Evaluasi, Pengelolaan dan Pengembangan SDM dan Organisasi Tata Laksana, Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP, Fasilitasi Dukungan Manajemen BPKP, Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP, Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan dan Penyelenggaraan, Penelitian dan Pengembangan Pengawasan dan Pengelolaan Data Sistem Informasi Pengawasan.

(31)

21

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Perjanjian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015 merupakan periode awal Renstra 2015-2019, dengan demikian target kinerja yang ada pada tahun ini tidak dapat dibandingkan dengan target kinerja tahun lalu. Untuk penyajian target kinerja tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Penetapan Kinerja Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET

SATUAN JUMLAH Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (Program 06) 1) Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara Rekomendasi Hasil Pengawasan Rekomendasi 145 2) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI KLPK serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP/SPI Rekomendasi 2 3) Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP Rekomendasi 2

(32)

22

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (Program 01) Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 60 Tersedianya sarana

dan prasarana BPKP Unit 1 Terlaksananya

Rehabilitasi Berat Rumah Negara Perwakilan BPKP

(33)

23

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

A. CAPAIAN KINERJA 2015

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Pengukuran kinerja dilakukan dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan posisi kinerja instansi pemerintah.

Laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 menggambarkan capaian tujuan, sasaran strategis dan sasaran program, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja. Indikator kinerja tujuan mencerminkan benefit/impact sedangkan sasaran mencerminkan manfaat/hasil dari output yang pada umumnya dikaitkan dengan capaian kegiatan yang dianggap sebagai penggerak kinerja terdekat atau mempunyai kontribusi terbesar untuk pencapaian program. Sedangkan indikator kinerja kegiatan terdiri atas indikator input dan output, indikator kinerja input terdiri atas jumlah dana yang digunakan dan pemakaian sumber daya manusia (SDM) yang dihitung dengan penggunaan orang hari (OH) dan indikator kinerja output berupa hasil yang diperoleh dari kegiatan yang dilaksanakan.

(34)

24

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA 2015

• Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara

Sasaran 1

Laporan kinerja tahun 2015 merupakan laporan kinerja pertama periode Renstra 2015-2019, oleh karenanya perbandingan dengan tahun sebelumnya belum dapat dilakukan karena indikator kinerja yang ditetapkan dalam periode 2015-2019 berbeda dengan Renstra BPKP periode sebelumnya.

Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja yang disajikan menurut sasaran program beserta realisasinya dapat dilihat pada table berikut, sedangkan rincian realisasi beserta penggunaan dana dan OH dapat dilihat pada lampiran 3.

Capaian Kinerja per Sasaran Program

No Sasaran Program Capaian

1 Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara 100

2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI K/L/P/K serta Meningkatnya

Upaya Pencegahan Korupsi 100

3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P 0

4 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan 100

Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran program, terutama terhadap indikator kinerja pada tiap-tiap sasaran program. Indikator kinerja untuk tiap sasaran program terdiri dari indikator kinerja outcome dan indikator kinerja output.

Secara rinci capaian kinerja masing-masing sasaran program dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip

(35)

25

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan masyarakat dan stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.

Sasaran program “Perbaikan pengelolaan keuangan negara” merupakan perwujudan peran pengawasan intern oleh BPKP dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional di samping consultancy sebagai pengungkit bagi peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian intern. BPKP bertekad untuk berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak tercapainya Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015-2019.

Sasaran program “Perbaikan pengelolaan keuangan negara” dilengkapi satu indikator kinerja yaitu “Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara” yang diukur dengan menghitung persentase perbaikan yang telah terjadi dari hasil pengawasan BPKP terhadap rekomendasi yang disampaikan.

Realisasi indikator kinerja sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara” sampai dengan tahun 2015 sebesar 41,38% atau mencapai 103,45% dari target periode yang sama sebesar 40%.

Realisasi sebesar 100% merupakan perbaikan yang terjadi atas 60 rekomendasi tindak lanjut dari 145 rekomendasi yang disampaikan.

Realisasi indikator kinerja program didukung dengan dana sebesar Rp3.610.743.895,00 atau 98,06% dari anggaran sebesar Rp3.682.045.000,00 dan dengan SDM sebanyak 18.948 OH atau 87,86% dari rencana tahun 2015 sebanyak 21.567 OH.

Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari

(36)

26

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

capaian indikator kinerja tahun 2015 sebesar 98,06% lebih rendah dibandingkan dengan anggaran yang tersedia.

Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), kinerja program “Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2015 sebesar 87,86% lebih rendah dibandingkan dengan rencana penggunaan OH.

Sasaran program “Perbaikan pengelolaan keuangan negara” dihasilkan melalui pencapaian sasaran kegiatan “Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan tatakelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan negara/daerah, dan peningkatan kapabilitas APIP” dengan indikator kinerja “Rekomendasi hasil pengawasan”. Realisasi indikator kinerja “Rekomendasi hasil pengawasan” sebanyak 145 rekomendasi atau mencapai 100% dari target tahun 2015 sebanyak 145 rekomendasi.

Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern yang terjadi di tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Penugasan Pengawaan dari Bidang IPP:

1. Laporan Auditor Independen atas PNPM Mandiri Perdesaan pada BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2014 telah ditindaklanjuti dengan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp3.754.960,00 atas kelebihan pembayaran honorarium dan tunjangan fasilitator serta penyerahan 2 buah laptop ke kepada Bagian Umum Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan untuk dicatat dalam SA-BMN sebagai aset Satker;

2. Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan WISMP-2 Loan IBRD No. 8027-ID pada Bappeda Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan untuk TA 2014 telah ditindaklanjuti dengan penyeteron ke Kas Negara sebesar Rp12.140.000,00 atas pembayaran biaya pelatihan/sosialisasi dan honor pelatihan TPM/KTPM yang tidak sesuai ketentuan serta penyetoran PPh Pasal 21 yang belum dipungut;

3. Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan WISMP-2 Loan IBRD No. 8027-ID pada KPIU Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten

(37)

27

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

Pangkajene dan Kepulauan TA 2014 telah ditindaklanjuti sebagian dengan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp12.000.000,00 atas Pengeluaran/Biaya yang tidak dapat dipertanggungjawabkan;

4. LAI Dukungan atas Laporan Keuangan Project Implementing Unit - Unit Pelaksana Teknis (PIU-UPT) COREMAP-CTI (Loan IBRD 8336-ID/Credit Grant TF 015470) pada Balai Pengelolaan Sumber daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2014 telah ditindaklanjuti dengan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp6.912.000,00 atas Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas Dalam Negeri yang tidak sesuai ketentuan;

5. Laporan Auditor Independen Dukungan atas FMR WISMP 2 for PIU pada Dinas PU dan Kimpraswil Kab. Bantaeng TA 2014 telah ditindaklanjuti dengan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp7.500.000,00 atas kelebihan pembayaran honor dan biaya transportasi;

6. Laporan Auditor Independen Dukungan atas FMR WISMP 2 for PIU pada Dinas PSDA Kab. Pinrang TA 2014 telah ditindaklanjuti dengan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp3.200.000,00 atas kelebihan pembayaran biaya dokumentasi;

7. LAI Dukungan atas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Program PAMSIMAS) Kabupaten Selayar (Grant TF 094792) Tahun Anggaran 2014 telah ditindaklanjuti dengan penyerahan kembali dana oleh pihak ketiga kepada KKM yang bersangkutan sebesar Rp19.652.000,00 atas Kemahalan harga dan kekurangan fisik pengadaan serta Rp40.655.500,00 atas double pembayaran biaya angkutan pipa dan aksesorisnya;

8. LAI Dukungan atas Laporan Keuangan PNPM Mandiri Perkotaan (Loan IBRD No. 8213-ID) Kabupaten Bulukumba TA 2014 telah ditindaklanjuti dengan penarikan dana sebesar Rp1.300.000,00 dari rekening KSM kemudian disetorkan kembali ke rekening BKM untuk selanjutnya digunakan sesuai dengan hasil musyarawah;

9. LAI Dukungan atas Lap Keu PNPM Mandiri Perkotaan (Loan IBRD 8213-ID) pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kab Toraja Utara TA 2014 telah ditindaklanjuti dengan penyetoran kembali ke Kas UPK BKM sebesar Rp55.508.000,00, kemudian digunakan untuk menambah pekerjaan yang dilaksanakan;

(38)

28

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

10. LAI Dukungan atas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Program PAMSIMAS) Kabupaten Bantaeng Grant TF-094792 Tahun Anggaran 2014 telah ditindaklanjuti dengan melengkapi seluruh dokumen yang dibutuhkan pada Laporan Penyelesaian Hasil Pekerjaan dan segera melakukan uji fungsi;

11. Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Kab. Bantaeng Loan IBRD Number 8213-ID untuk Tahun Anggaran yang Berakhir 31 Desember 2014 telah ditindaklanjuti menarik kelebihan dana pada KSM kemudian disetorkan kembali ke rekening BKM untuk dipergunakan kembali sesuai hasil musyawarah sebesar Rp9.647.800,00;

12. Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Eastern Indonesia National Roads Improvement Project (Einrip) Ausaid Loan No. L-002 Pada Satker Pelaksnaan Jalan Nasional Wilayah II Prov Sulsel Untuk Tahun Anggaran Yang Berakhir 31 Desember 2014 telah ditindaklanjuti dengan pengurangan nilai pembayaran pada interim payment certificate (IPC) payment no. 29 sebesar Rp250.106.117,08;

13. Laporan Hasil Audit Program Pamsimas II Grant TF 094792 Dinas Pekerjaan Umum TA 2014 Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan telah ditindaklanjuti menarik kelebihan dana pada KSM kemudian disetorkan kembali ke rekening BKM untuk dipergunakan kembali sesuai hasil musyawarah sebesar Rp13.416.000,00;

14. LAI Dukungan atas Lap Keu Program Pamsimas II Kabupaten Wajo Loan IDA No . 4202 - IND grant TF094792 Tahun Anggaran 2014 dengan melengkapi pekerjaan dengan nilai Rp30.718.000,00;

15. PNPM-Perkotaan Kota Makassar telah ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi administratif;

16. Audit Dukungan atas Laporan Keuangan PNPM - Mandiri Perkotaan Loan IBRD No8213-ID Kabupaten Wajo Tahun anggaran 2014 telah ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi administratif;

17. Laporan Hasil Audit atas Laporan Keuangan PNPM-PISEW (Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah) JICA IP-564 pada Dinas PU Kab. Enrekang TA

(39)

29

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

2014 dengan pengembalian ke Kas LKD sebesar Rp25.385.465,31 dan Rp6.126.000,00 dan dipergunakan kembali sesuai hasil musyawarah;

18. Audit Operasional Paket EINRIP ESS-06 (Bulukumba Tondong Sinjai) Provinsi Sulawesi Selatan pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wil II Prov. Sulsel utk periode Januari s.d Mei 2015 telah ditindaklanjuti dengan kelebihan pembayaran sebesar Rp16.342.896,00 diperhitungkan pada IPC 31, terbaca pada huruf F point 4 summary progress payment sebesar Rp266.449.013,08 dengan rincian: Koreksi hasil audit TA 2015 = Rp16.342.896,00, TA 2014 = Rp250.106.117,08;

19. Laporan Hasil Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2014 pada kabupaten Pangkajene dan Kepulauan per 31 Desember 2014 telah ditindaklanjuti sebagaian dengan menyalurkan dana klaim non kapitasi ke masing-masing puskesmas sebesar Rp433.425.000,00 serta penyetoran dana klaim non kapitasi ke Kas Daerah sebesar Rp6.000.000,00;

20. LAI Dukungan atas Coremap CTI Kabupaten Kepulauan Selayar TA 2014 telah ditindaklanjuti sebagian dengan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp9.500.000,00 atas pembebanan biaya ganda (double) dalam RAB kontrak serta Rp3.200.000,00 atas kelebihan pembayaran honor tim survey;

21. LAI Dukungan atas Laporan Keuangan atas laporan keuangan WISMP-2 Loan IBRD-8027 ID pada Bappeda Kabupaten Luwu Utara untuk TA yang berakhir per 31 Desember 2014 telah ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi administratif; 22. Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan WISMP-2 pada PIU

Bappeda Kab. Wajo (IBRD Loan No.8027-ID) untuk Tahun yang Berakhir 31 Des 2014 telah ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi administratif;

23. Laporan Hasil Audit Dukungan atas Laporan Keuangan COREMAP-CTI Kabupaten Pangkep untuk Tahun Anggaran Yang berakhir 31 Desember 2014 telah ditindaklanjuti dengan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp7.429.000,00 atas Kelebihan Pembayaran Kegiatan Monitoring dan Kelebihan Pembayaran Honor Narasumber;

24. Laporan Hasil Audit Keuangan atas laporan keuangan WISMP-2 Loan IBRD-8027 ID pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara untuk tahun anggaran yang

(40)

30

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

berakhir per 31 Desember 2014 telah ditindaklanjuti sebagian dengan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp5.960.000,00 atas Kelebihan Pembayaran Honor Moderator; 25. Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Water Resources

and Irrigation Sector Management Program Phase II (WISMP-2) Loan IBRD Number 8027-ID pada Provincial Project Implemen-tation Unit (PPIU) Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Selatan untuk Tahun Anggaran yang Berakhir 31 Desember 2014 telah ditindaklanjuti dengan menambahkan kekurangan pekerjaan yang dilaksanakan senilai Rp17.522.839,00;

26. Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Water Resources and Irrigation Sector Management Program Phase 2 (WISMP-2) Loan IBRD Number 8027-ID pada Kabupaten Project Implementation Unit (KPIU) Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Luwu untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 telah ditindaklanjuti dengan melakukan penambahan pekerjaan irigasi senilai Rp12.738.171,00;

27. LAI Dukungan atas Laporan Keuangan Water Resources and Irrigation Sector Management Project (WISMP)-2 Loan IBRD No.8027-ID pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan untuk Tahun yang Berakhir tanggal 31 Desember 2014 telah ditindaklanjuti dengan penyetoran ke Kas Daerah sebesar Rp15.271.081,96 atas pekerjaan fisik yang tidak sesuai ketentuan serta Rp1.350.000,00 atas kelebihan pembayaran biaya pengawasan teknis;

28. LAI Dukungan Atas laporan Keuangan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas II) pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Maros Tahun 2014 telah ditindaklanjuti dengan menyetorkan kembali dana ke rekening masing-masing KKM sebesar Rp10.127.800,00 dan dipergunakan kembali sesuai hasil musyawarah;

29. LAI Dukungan atas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Program PAMSIMAS II) pada Dinas Pekerjaan Umum Kab. Barru Grant TF-094792 Tahun Anggaran 2014 telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi administratif;

(41)

31

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015

30. LAI Dukungan atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS (Grant TF-094792) pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidenreng Rappang TA 2014 telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi administratif;

31. LHA atas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Loan IBRD Nomor-8213-IND Kota Palopo Tahun Anggaran 2014 telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi administratif;

32. LAI Dukungan atas Laporan Keuangan Health Professional Education Quality Project (HPEQ) Loan IBRD No. 7737-ID pada Universitas Muslim Indonesia untuk Tahun Anggaran yang Berakhir 31 Desember 2014 telah ditindaklanjut sebagian dengan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp50.000.000,00 atas sisa dana Loan HPEQ; 33. Audit atas Laporan Keuangan Health Professional Education Quality (HPEQ) Loan

IBRD 7737-ID pada Universitas Muhammadiyah Makassar Tahun Anggaran 2014 telah ditindaklanjuti dengan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp16.762.000,00 atas kelebihan pembayaran peralatan.

Penugasan Pengawasan dari Bidang APD:

1) Evaluasi Program Strategis – Local Content Daerah

Capaian Kinerja Evaluasi atas program strategis atau local content di daerah wilayah Sulawesi Selatan, dilaksanakan melalui :

 Kajian atas rencana penyerahan Barang Milik Daerah (BMD) berupa satu Unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) senilai Rp8.705.477.000,00 kepada Perusahaan Daerah sebagai Penyertaan Modal Pemerintah Kota Palopo yang selanjutnya akan dikerjasamakan dengan PT PLN (Persero). Sebelum proses kerjasama dilaksanakan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Instansi terkait untuk memproses penerbitan IUPTL, serta harga jual yang akan disepakati dengan PT PLN (Persero) benar-benar telah memenuhi persyaratan menguntungkan daerah, dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Gambar

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Grafik 3.1 Nilai EKPPD Terhadap LPPD Tahun 2014
Grafik 3.2 Hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintaha Daerah  (EKPPD) tahun 2014
Gambar 3.1. Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian uji efikasi ekstrak tanaman suren (Toona sinensis Merr.) sebagai insektisida nabati dalam pengendalian hama daun (Eurema spp dan Spodoptera litura F) dilakukan

Fitoremediasi Tanah Tercemar Logam Berat Timbal (Pb) dengan Menggunakan Tumbuhan Bunga Kana (Canna indica ) di Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan

Metode Analisa dalam Pasar Uang Pasar uang yang dilakukan secara online melalui media internet, pada dasarnya adalah sebuah transaksi dagang yang membutuhkan skill/ketrampilan

Sesuai dengan judul yang peneliti telah ambil dalam penelitian ini, maka penelitian ini hanya berfokus pada persepsi pelanggan mengenai kualitas produk dan service

Dalam penelitian ini, tehnik sampling yang digunakan adalah non- probability sampling dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dilakukan berdasarkan

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu لا namun, dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh

Menjawab keresahan dan pertanyaan tersebut Donald Beagle menawarkan suatu ide untuk merubah konsep, bentuk, dan desain ruang perpustakaan menjadi sesuatu yang menarik untuk

Pemecahan masalah teresbut maka akan diterapkan sebuah metode alternatif dalam penerapan keputusan penetapan harga, yaitu metode target profit pricing yang merupakan suatu