• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN. 33 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. METODE PENELITIAN. 33 Universitas Kristen Petra"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Konseptual

Berdasarkan judul penelitian mengenai “Community Relations PT Amita Bara Sejahtera (ABS)”, maka definisi konseptual yang terdapat di dalamnya, antara lain:

3.1.1 Community Relations

Menurut Wilson dalam Heath (2005, p. 528), community relations merupakan alat bagi perusahaan untuk memperbaiki kekurangan dalam membangun hubungan oleh perusahaan, sekaligus menjadi fungsi utama bagi

Public Relations untuk membangun dan menjaga relasi dengan komunitas yang

hidup di sekitar perusahaan. Teori community relationship management membantu Public Relations dalam memahami level pengaruh komunitas bagi organisasi dalam upaya untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan terhadap komunitas (Heath, 2005, p. 528). Community relations menjadi bagian dari keseluruhan strategi yang dilakukan Public Relations yang tidak hanya mendukung perkembangan perusahaan, namun juga berkontribusi dalam upaya perusahaan untuk mewujudkan tanggung jawab terhadap kesejahteraan komunitas (p. 529). Relasi dengan komunitas yang baik merupakan bentuk kemitraan yang saling menguntungkan yang lebih dari sekadar pemberian donasi untuk mendanai proyek masyarakat (Lattimore, 2010, p. 257).

Sesuai dengan fungsi Public Relations, community relations menjadi perwujudan dari partisipasi dari korporat yang terencana, aktif, dan terus-menerus dengan masyarakat untuk memelihara lingkungan sekitarnya sehingga saling menguntungkan (Iriantara, 2013, p. 25). Menurut Iriantara (2013, p. 29), relasi sebagai bentuk kepedulian perusahaan mencakup tiga aspek utama, yaitu: keterlibatan perusahaan dalam komunitas, seperti terwujud dalam kegiatan pengembangan masyarakat, konservasi lingkungan hidup, pendidikan dan pelatihan, pembuatan produk yang bisa dipertanggung jawabkan dari segi lingkungan hidup, kesehatan dan keselamatan kerja, sumber daya manusia, serta etika, dan kesejahteraan bagi pekerja. Beberapa konsep inilah yang digunakan

(2)

peneliti untuk menjadi dasar dalam penelitian mengenai Community Relations PT Amita Bara Sejahtera (ABS) di Kabupaten Jember.

3.2 Jenis Penelitian

Menurut Silalahi (2010, p.12), pengertian metode sendiri yaitu cara mendekati, mengamati, dan menjelaskan suatu gejala dengan menggunakan landasan teori dan sebagai sarana research technique atau tool used to gather

data, specific research technique. Jenis penelitian yang digunakan peneliti yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif serta menggunakan teknik observasi non partisipatoris dan wawancara. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan peneliti sebagai instrumen kunci dengan metode pengumpulan data berupa observasi non partisipatoris dimana peneliti terlibat dalam kegiatan yang menjadi subyek penelitian untuk mengetahui hal yang terjadi di dalamnya serta dampaknya terhadap lingkungan sekitar (Ardianto, 2010, p. 58). Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk memberi penjelasan, mengontrol fenomena komunikasi, maupun menguji teori melainkan untuk mengungkap pemahaman tentang bagaimana dan mengapa suatu realitas itu terjadi (Silalahi, 2010, p. 35).

Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian ini bermaksud untuk mengevaluasi dan memberikan pemahaman tentang suatu realitas yang terjadi di masyarakat. Peneliti berperan sebagai bagian dari masyarakat di lapangan untuk dapat memperoleh data yang sebenarnya. Sifat dari penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif sehingga tidak bertujuan untuk menguji hipotesis, menjelaskan hubungan maupun pengaruh, serta membuat prediksi, namun bertujuan melukiskan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, fenomena sebagai obyek penelitian (Silalahi, 2010, p. 96).

3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian mengenai “Community Relations PT Amita Bara Sejahtera”, peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus dengan teknik observasi non partisipatoris dan wawancara tidak terstruktur. Studi kasus

(3)

merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu (Ardianto, 2010, p. 64). Jenis penelitian studi kasus ditentukan berdasarkan batasan kasus, seperti kasus individu, beberapa individu, sekelompok individu, maupun dalam suatu program maupun kegiatan (Creswell, 2007). Tujuan dari penelitian studi kasus ini untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus menghasilkan data yang bersifat eksplanasi, selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori, sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsip (Ardianto, 2010, p. 64).

Metode studi kasus dibatasi pada sasaran penelitian yang dapat berupa manusia, peristiwa, serta tempat (Ardianto, 2010, p. 64). Jenis studi kasus yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah jenis studi kasus tunggal yang memfokuskan pada kasus tunggal suatu organisasi tertentu dengan mengumpulkan data melalui observasi non partisipatoris, dimana peneliti membatasi diri dengan subyek yang diteliti sebagai sumber informasi dalam penelitian (Yin, 2008, p. 29). Penelitian yang berjudul “Community Relations PT Amita Bara Sejahtera (ABS), memiliki bagian yang menjadi fokus studi yaitu komunitas yang berada di sekitar perusahaan maupun bagian dari perusahaan, yaitu gudang penyimpanan gas elpiji 3 Kg milik PT ABS.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan penelitian studi kasus, antara lain:

1. Pemilihan kasus, dimana pemilihan dilakukan secara bertujuan. Peneliti dapat memilih kasus mengenai permasalahan komunitas dengan PT Amita Bara Sejahtera.

2. Pengumpulan data, dimana dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Metode wawancara mendalam dapat dilakukan melalui telepon, wawancara secara langsung dengan narasumber, maupun melalui email. Penelitian dengan metode ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan yang sudah didesain untuk mengetahui respons subyek atas isu tertentu, tidak seperti kuesioner yang pilihan jawabannya sudah tersedia, penelitian

(4)

ini memberikan kebebasan kepada subyek untuk menjawab pertanyaan sesuai maksud mereka. Peneliti melakukan observasi terlebih dahulu untuk melihat dan menentukan narasumber terpercaya untuk memperoleh data yang dapat dipertanggung jawabkan.

3. Analisis data. Data yang telah terkumpul dikaji kembali oleh peneliti sehingga memunculkan kategori-kategori data yang nantinya akan dianalisis lebih lanjut.

4. Perbaikan. Upaya perbaikan dilakukan apabila dalam proses pengumpulan data ditemukan data yang kurang relevan sehingga memungkinkan hasil penelitian tidak valid.

5. Penulisan laporan, dilakukan sebagai tahap akhir untuk melaporkan serangkaian proses penelitian yang telah dilakukan.

Community relations PT ABS akan peneliti lihat melalui metode studi

kasus dengan jenis observasi non partisipatoris dimana peneliti ingin tahu secara mendalam terhadap suatu kasus atau proses. (Ardianto, 2010, p. 64). Kasus yang ingin diketahui oleh peneliti berkaitan dengan community relations dalam PT ABS.

3.4 Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian terdiri dari subyek dan obyek penelitian. Subyek penelitian adalah sebuah agen gas elpiji 3 kg bernama PT Amita Bara Sejahtera (ABS) yang terletak di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Sedangkan obyek penelitiannya adalah aktivitas community relations yang dilakukan perusahaan dengan komunitas di sekitar gudang penyimpanan gas elpiji 3Kg.

3.5 Unit Analisis Data

Dalam penelitian mengenai “Community Relations PT Amita Bara Sejahtera (ABS)” ini, unit analisisnya adalah PT ABS dan komunitas lokal yang hidup dan tinggal di sekitar gudang penyimpanan gas elpiji 3 kg sebagai informan. Informan merupakan individu yang memenuhi syarat, antara lain: harus jujur, taat pada janji, patuh pada peraturan, suka berbicara, serta memiliki pandangan tertentu pada peristiwa yang terjadi (Moleong, 2007, p. 132). Peneliti

(5)

membatasi informan dari pihak komunitas dengan beberapa kriteria umum, antara lain: pria dan wanita yang merupakan anggota komunitas ring 1 dan ring dua, karena komunitas di ring satu dan ring dua masih berada di dekat lokasi gudang PT ABS dan merupakan pangkalan PT ABS. Penelitian yang dilakukan pada PT ABS ini menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan informannya, dimana peneliti telah menentukan narasumber yang akan diwawancara, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Merupakan anggota komunitas lokal yang tinggal di sekitar gudang penyimpanan gas elpiji 3 kg.

2. Telah tinggal di wilayah tersebut sejak gudang milik PT Amita Bara Sejahtera didirikan pada tahun 2009.

3. Mengetahui atau ikut terlibat dalam isu komplain yang dikeluarkan komunitas terkait ancaman keselamatan hidup di sekitar gudang penyimpanan 5000 tabung gas elpiji 3 kg milik PT Amita Bara Sejahtera.

Peneliti juga melakukan observasi langsung di gudang penyimpanan gas elpiji 3 kg milik PT ABS dan melakukan wawancara dengan ketua RT setempat bernama Yoyok. Sedangkan dari pihak perusahaan, peneliti memilih Direktur Utama dan Manager Eksternal sebagai pihak yang mengetahui secara dalam mengenai aktivitas bersama komunitas, serta perwakilan salah satu karyawan bagian operasional yang telah bekerja sejak tahun 2000 dan selalu terlibat dalam kegiatan bersama komunitas. Untuk melengkapi data, peneliti juga melakukan wawancara dengan pihak Pertamina yang diwakili oleh Sales Representatives yang mengurusi agen di daerah Jember.

3.6. Pengumpulan Data

Berdasarkan jenis sumber datanya, terdapat data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang pertama kali diperoleh peneliti (Hayes, 2005, pag.18). Dengan demikian, data primer diperoleh dari observasi langsung yang dilakukan peneliti di gudang penyimpanan gas elpiji 3 Kg milik PT Amita Bara Sejahtera, selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan narasumber yang telah dipilih baik dari pihak perusahaan selaku komunikator dan pihak komuniotas selaku komunikan. Sedangkan data sekunder merupakan data pendukung yang

(6)

didapat peneliti melalui kajian pustaka baik dengan buku-buku mengenai teori

Public Relations berkaitan dengan hubungan, stakeholders, community relations,

serta konsep studi kasus.

Peneliti melakukan teknik pengumpulan data melalui beberapa cara, antara lain:

1. Wawancara mendalam (in depth interview)

Wawancara mendalam merupakan metode pengumpulan data dalam jenis penelitian studi kasus dengan cara tanya jawab yang dilakukan secara langsung (face to face) antara pewawancara dan pihak yang diwawancarai tanpa panduan wawancara atau merupakan wawancara tidak terstruktur (Yin, 2008, p. 18). Materi wawancara merupakan materi dengan tema yang sesuai pada tujuan penelitian. Metode wawancara mendalam ini berbeda dengan wawancara pada umumnya karena dilakukan berulang-ulang dan membutuhkan waktu untuk bertemu dengan komunikan atau responden secara langsung demi menggali sedalam-dalamnya serta mendapatkan informasi yang luas dari jawaban responden mengenai suatu topik penelitian (Yin, 2008, p. 20). Teknik yang digunakan untuk menentukan informan yaitu purposive sampling, dimana peneliti telah menentukan informan berdasarkan beberapa kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Heath, 2005, p. 984).

2. Observasi

Observasi merupakan metode dimana peneliti mengamati secara langsung obyek yang diteliti. Berdasarkan tingkat keterlibatannya, observasi dibagi dalam dua jenis yaitu observasi partisipatoris dan observasi non partisipatoris. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipatoris karena peneliti ingin membatasi jarak antara posisi peneliti sebagai pengamat dengan komunitas yang akan diteliti.

Untuk menjaga netralitas dalam melakukan observasi, peneliti mengamati dan mencatat setiap gerak-gerik, informasi yang diberikan tanpa memberikan respon maupun mengarahkan informan. Selain itu peneliti juga berpikir skeptis terhadap informasi dengan meminta bukti yang konkret, peneliti selalu menganalisis setiap informasi maupun situasi yang dihadapi selama berada dalam komunitas yang menjadi subyek penelitian.

(7)

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan peneliti untuk menarik kesimpulan dalam penelitian kualitatif menjadi dasar dikembangkannya makna atas data, penafsiran, serta proses menafsirkan data dalam bentuk narasi yang kemudian mengarah pada penemuan ilmiah. Data yang diperoleh dianalisis secara interaktif dan terus menerus menggunakan model Miles dan Huberman sampai tuntas (Sugiyono, 2011, p. 246). Teknik analisis yang digunakan terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2011, p. 246).

3.8 Uji Validitas

Uji validitas data bisa dilakukan dengan triangulasi. Triangulasi data sebenarnya merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Semakin banyak pengalaman seseorang dalam melakukan penelitian, semakin peka memahami gejala atau fenomena yang diteliti (Sugiyono, 2011. hal. 137). Triangulasi merupakan bentuk keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau untuk membandingkan data tersebut (Moleong, 2007, p. 330). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi teori, metode dan data atau sumber. Triangulasi metode sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2011, p. 126) bahwa peneliti membandingkan temuan data yang diperoleh dengan menggunakan metode tertentu, seperti catatan lapangan yang diperoleh peneliti dari hasil observasi, dokumen perusahaan, maupun hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan peneliti.

Oleh karena itu, peneliti juga melakukan perbandingan data yang ditemukan berdasarkan kasus yang dialami PT Amita Bara Sejahtera berdasarkan wawancara mendalam baik dengan pihak perusahaan maupun komunitas, selain itu peneliti melakukan observasi dan mencatat hasil observasi seperti lokasi dan kondisi gudang, interaksi karyawan dengan komunitas, dan lain sebagainya. Peneliti juga membandingkan dengan dokumen perusahaan, seperti dokumen yang berisi daftar nama pangkalan, kontrak kerja antara perusahaan dengan

(8)

karyawan, maupun perusahaan dengan komunitas, serta beberapa dokumen terkait kontrak kerja dan peraturan Pertamina. Triangulasi ini dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, misalnya data yang diperoleh dari wawancara mendalam, dicek dengan observasi di lapangan, dan dokumentasi perusahaan. Jika hasil data berbeda maka peneliti harus melakukan diskusi lebih lanjut dengan narasumber (Sugiyono, 2011, p.126).

Gambar 3.1. Triangulasi Metode

Sumber: Memahami Penelitian Kualitatif (Sugiyono, 2011, p.126)

Selain itu, peneliti juga menggunakan triangulasi teori. Triangulasi teori merupakan model triangulasi yang mencari penjelasan pembanding dengan menyertakan usaha pencarian data lainnya yang mungkin mengarah pada upaya penemuan penelitian lainnya (Moleong, 2007, p. 331). Peneliti menggunakan teori relationship management dan konsep community relations untuk menganalisis temuan data di lapangan, selain itu peneliti juga melihat dan menganalisis proses community relations yang dilakukan PT ABS, serta manfaatnya bagi komunitas maupun PT ABS sendiri.

Gambar

Gambar 3.1. Triangulasi Metode

Referensi

Dokumen terkait

Behavioral intentions adalah sikap atau perilaku yang akan ditunjukan pelanggan setelah melakukan menerima layanan dari Amaris Hotel. a) Word of mouth, yaitu suatu

Dalam penelitian ini, analisa regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas yaitu lingkungan fisik, kualitas layanan, kualitas

Pada penelitian ini digunakan gabungan antara pendekatan process oriented basis representation (POBREP) dan multivariate analysis of variance (MANOVA), yang mempertimbangkan

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari konstruk, dikatakan reliable jika jawaban dari responden terhadap pernyataan

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah profitability, growth opportunities, solvability, asset utilization, kurs, tingkat inflasi dan suku bunga deposito

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang mana tujuannya adalah untuk membuat deskripsi,

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisa pengaruh variasi mutu beton, kadar grafit epoxy, dan densitas arus listrik terhadap bond strength antara spesimen dengan

Dalam analisis regresi data panel terdapat pendekatan untuk mengestimasi model regresi data panel yang tepat, yaitu pooled least square, fixed effects model, dan