• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Support level Resistance level Major trend Minor trend

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Support level Resistance level Major trend Minor trend"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

1

Valbury Daily Report

Valbury Asia Securities

HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Support level Resistance level Major trend Minor trend 3699/3645 /3617 3780/3808/3862 Up Down

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE

CHANGE

VOLUME (Mn)

VALUE (Bn)

IHSG

3752.110

-2.942

4128

4701.29

LQ-45

654.411

+0.075

2039

3676.29

MARKET REVIEW

MARKET

VIEW

Pada perdagangan kemarin, indeks beregerak melemah hingga sempat menyentuh level 3.600-an. Namun aksi beli di tengah perdagangan sesi II mampu mengangkat pelemahan indeks hingga kembali berada pada level 3.700. IHSG tercatat turun tipis sebesar 2,942 poin (0,078%) ke level 3.752,11 dari posisi sebelumnya pada level 3.755,052. Pergerakan pasar terutama masih dipengaruh oleh kondisi eksternal disamping dari domestik kembali dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah hingga sempat menyentuh level Rp9.060/dollar AS. Dari Eropa, bursa saham masih dipengaruhi oleh kekhawatiran akan semakin memburuknya krisis utang Eropa dan pemangkasan kredit Italia oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor’s menjadi A/A-1 dengan outlook negatif. Dari Cina, Bank besar di negara tersebut telah menghentikan swap perdagangan valuta asing dengan beberapa bank Eropa akibat krisis utang yang sedang berlangsung. Bank-bank yang dimaksud termasuk Bank Perancis Societe Generale, Credit Agricole, dan BNP Paribas. Bursa saham Asia ditutup variatif. Indeks Nikkei 225 tercatat turun sebesar 142,92 poin (1,61%) ke level 8.721,24 dari posisi sebelumnya pada level 8.864,16 dan indeks Hang Seng tercatat menguat sebesar 96,85 poin (0,51%) menuju level 19.014,8 dari posisi sebelumnya pada level 18.917,95. Sektor perdagangan ditutup variatif dan asing membukukan net sell sebesar Rp785 miliar. Sektor keuangan menjadi sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 0,468%. Penguatan ini dipimpin oleh mayoritas kenaikan saham perbankan dalam kisaran 0,6% hingga 1,3%. Sedangkan sektor perdagangan menjadi sektor yang membukukan pelemahan terdalam sebesar 0,76%.

Pasar akan menunggu hasil dari sidang FOMC yang akan digelar pada 21 September waktu AS. Diharapkan hasil pertemuan ini dapat memberikan sentimen bagi pasar global dan imbasnya bagi pergerakan IHSG. Namun, menanti harapan dari The Fed masih kecemasan dipasar dari lembaga pemeringkat Standard & Poor yang menurunkan rating kredit Italia pertama kali dalam lima tahun. Penurunan peringkat ini karena kekhawatiran memburuknya krisis fiskal Yunani yang akam dapat menular dan melanda negara-negara seperti Spanyol dan Italia. S & P menurunkan rating menjadi A dari A+, akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya biaya pinjaman yang akan membuat kesulitan bagi Italia. Penurunan rating kredit Italia akibat dari kekhawatirannya apakah krisis utang Yunani akan menyebar ke Italia dan Spanyol. Pasar pun takut jika Yunani tidak dapat menerima pembayaran bantuan yang akan membantu menghindari gagal bayar dalam menghadapi pembayaran angsuran keenam. Sementara itu, kelanjutan pertemuan Menteri Keuangan Yunani dengan pejabat Uni Eropa dan IMF untuk membahas kelanjutan kucuran paket bailout selanjutnya rencananya akan kembali dibahas pada Oktober. Pertemuan ini untuk mereview kembali situasi keuangan terakhir Yunani. Sementara itu, sentimen dari dalam negeri terkait pernyataan dari Moody’s bahwa repatriasi devisa akan berdampak negatif atas Indonesia. Pasar domestik akan mengabaikan kenaikan indeks Dow Jones yang terbatas kemarin waktu AS. Hanya berharap. technical rebound yang terjadi jelang penutupan perdagangan kemarin, bisa memberikan dorongan kelanjutan bagi IHSG hari ini. Range 3699-3808.

C

C

C

P

P

P

• ELSA hingga Agustus 2011 catat kontrak USD 108 juta • MEDC segera operasi lapangan pengembangan di Libya • SCG Chemicals Co., Ltd. kuasai 30% saham TPIA • BRPT peroleh dana Rp 893,31 miliar dari jual saham TPIA • BRPT telah siapkan dana ekspansi kelapa sawit dan batu bara • TMPI akan lakukan diversifikasi ke pertambangan

• LPPF akan merger dengan PT Meadow Indonesia • LPPF belanja capex baru 20% dari total Rp 450 miliar • BBNP setelah right issue rencana stock split tahun 2012 • BCIC lakukan kerjasama dengan Asuransi Central Asia • BCIC akan kucurkan bank garansi ke Asuransi Central Asia • BNGA rencana lakukan sekuritisasi aset KPR

• KBRI terbitkan saham baru tanpa HMETD

• APLN targetkan pembangunan hotel budget selesai tahun ini • INTP siapkan dana USD 100 juta

• Rights issue KIJA mundur

• KRAS incar 5% saham perusahaan tambang • SCG akuisisi 30% saham TPIA

• INCF berencana rights issue

• CFIN rights issue pada harga Rp 400/saham • AKRA siapkan investasi distribusi Rp800 miliar • Bapepam kaji kuasi reorganisasi BNBR • BCIC berencana menerbitkan obligasi subdebt

(2)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

2

Daily News

Elnusa (ELSA) hingga Agustus 2011 mencatat kontrak USD 108

juta. Sekitar 79% atau USD 85 juta merupakan kontrak baru. Kontribusi terbesar kontrak baru berasal dari pekerjaan Well Services di Kalimantan Timur. Divisi Oilfield Services (OFS) tengah mempersiapkan untuk memulai proyek coiled tubing, pumping nitrogen dan Snubbing slickline services senilai USD 47 juta, dengan masa kontrak 5 tahun. Selain itu menggarap beberapa proyek besar di bidang fasilitas produksi senilai total USD 29 juta, antara lain di daerah Cilacap untuk pengerjaan pembangunan instalasi pembuangan air limbah dan di daerah Tempino Plaju, Sumatera Selatan untuk pengoperasian dan pemeliharaan pipa minyak Stasiun Pusat Pengumpul Pemompaan yang akan berlangsung kurang lebih selama 1,5 tahun. Dalam waktu dekat perseroan siap bekerja sama dengan anak perusahaan Pertamina, Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), untuk mengembangkan usaha drilling services.

Medco Energi Internasional (MEDC) akan segera beroperasi

bulan depan di lapangan pengembangannya di Libya. Sebelumnya kegiatan sempat terhenti akibat adanya krisis politik di Libya. Perseoran menargetkan produksi 50 ribu barel dari lapangan area 47 di Libya. Perseroan menyatakan tidak ada penambahan investasi. Investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan di Libya mencapai kisaran USD 800 juta. Namun MEDC menanggung 25% meski memiliki 50% saham.

Perusahaan asal Thailand Siam Cement Group melalui SCG Chemicals Co., Ltd. menguasai 30% saham Chandra Asri

Petrochemical (TPIA) di Rp 4.088 per saham senilai Rp 3,76

triliun dari Barito Pacific (BRPT) dan anak usaha Temasec, Apleton Investments Ltd. Barito melepas 7,13% saham atau sebanyak 218.520.300 saham. Sedang Apleton melepas 22,87% atau sebanyak 701.338.625 saham. Setelah jual beli saham, maka SCG akan memiliki 30% saham di perseroan, serta publik 5,13%. kepemilikan Barito Pasific berkurang menjadi 64,87%.

Barito Pacific (BRPT) memperoleh dana segar sebesar Rp

893,31 miliar dari hasil penjualan 218,52 juta saham atau 7,13% kepemilikannya di Chandra Asri Petrochemical (TPIA). Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat komitmen diversifikasi investasi perseroan pada unit usaha lain yang berada di dalam Grup Barito.

Barito Pacific (BRPT) menyiapkan dana USD 50 juta untuk

melakukan ekspansi dalam bidang kelapa sawit dan batu bara. Hingga saat ini perseroan telah mengucurkan dana sekitar Rp 700 miliar untuk membangun pabrik pengolahan kelapa sawit di Kalimantan Barat yang memiliki kapasitas produksi 75 ribu ton per jam dengan lahan kelapa sawit yang sudah digarap seluas 13 ribu ha. Sumber pendanaan Rp 700 miliar tersebut sebesar 50% merupakan pinjaman dari Bank Negara Indonesia (BBNI). Dana sekitar Rp 700 miliar tersebut itu di luar dana USD 50 juta. Dana sebesar USD 50 juta tersebut akan berasal dari kas internal.

Agis (TMPI) akan melakukan diversifikasi ke pertambangan dari

hak eksklusif yang diperoleh perseroan atas konsensi tambang. Perseroan tengah memfinalisasi kerja sama dengan partner strategis dalam bentuk joint venture (JV), dalam usahanya mendiversifikasi usaha ke bidang sumber daya alam.

Pemegang saham Matahari Departement Store (LPPF) menyetujui rencana penggabungan (merger) perseroan dengan PT Meadow Indonesia. Pernyataan efektif diharapkan keluar pada

30 September 2011. Penggabungan itu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi perseroan dengan adanya penghapusan pembayaran royalti sejumlah merek milik Meadow Indonesia. Meadow nantinya melebur masuk ke Matahari Department Store. Di sisi lain akan ada peningkatan kewajiban perseroan. Setelah penggabungan itu, pinjaman Meadow Indonesia dari PT Matahari Pacific sebesar Rp 1 triliun serta bunga yang harus dibayar sebesar Rp 112,04 miliar akan diambil alih oleh LPPF. Sementara itu, pinjaman dari perseroan kepada Meadow Indonesia sebesar Rp 2,85 triliun beserta piutang bunga sebesar Rp 329,42 miliar akan tereliminasi yang akan mengakibatkan jumlah aset perseroan akan turun.

Matahari Departement Store (LPPF) per Agustus 2011

penggunaan dana belanja modal (capex) baru sekitar 20% dari total capex tahun 2011 sebesar Rp 450 miliar atau sekitar Rp 90 miliar untuk pembangunan gerai baru serta renovasi sejumlah gerai. Dana capex tahun ini seluruhnya bersumber dari dana kas internal perseroan. Untuk investasi pembangunan gerai baru diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 20 miliar – Rp 30 miliar. Perseroan baru membangun 3 gerai baru dari target pembangunan 8-10 gerai baru pada tahun 2011. Dari target 20 gerai yang akan direnovasi pada tahun ini, masih dibawah 10 gerai yang direnovasi. Namun perseroan optimis target pembangunan gerai baru serta renovasi gerai yang ada dapat tercapai.

Bank Nusantara Parahyangan (BBNP) berencana melakukan

pemecahan nilai saham (stock split) pada tahun 2012 pasca rights issue yang masih diproses. Upaya stock split akan disesuaikan agar dapat memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam surat Bursa Efek Indonesia yaitu sekurang-kurangnya 100 juta saham atau 35% modal disetor, mana yang lebih kecil. BBNP itu saat ini masih dalam proses persetujuan Bapepam-LK atas rencana rights issue senilai total Rp 99,96 miliar dari saham baru bernominal Rp 500 dan akan dieksekusi pada Rp 1.000.

Bank CIMB Niaga (BNGA) berencana melakukan sekuritisasi

aset kredit pemilikan rumah jika Bank Indonesia mengeluarkan aturan aset yang disekuritisasi tidak dikeluarkan dari pembukuan. Sekuritisasi aset yang berlaku saat ini mensyaratkan bank mengeluarkan aset kredit perumahan yang menjadi jaminan sekuritisasi tersebut dari buku bank, sehingga outstanding penyaluran kredit bank turun.

Kertas Basuki Rachmat Indonesia (KBRI) melaksanakan penerbitan saham baru tanpa memesan efek terlebih dahulu (Non HMETD) untuk mengonversi utang anak perusahaan PT Kertas Basuki Rachmat sebesar Rp 51,9 miliar kepada PT Wahyu Berkat Abadi menjadi saham sebanyak 774.877.000 saham atau sebesar 8,92% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Hal ini dilakukan guna memperbaiki kinerja perseroan dan anak perusahaan dengan mengurangi beban utang terbesar dan menghindari ancaman pailit dari kreditur.

Ciputra Development (CTRA) menargetkan pendapatan

sebesar Rp 200 miliar dari proyek residensial terpadu tahap pertama yang sedang dikerjakan perseroan di Shenyang, China.

Agung Podomoro Land (APLN) menargetkan pembangunan

hotel budget pertamanya rampung akhir tahun 2011. Perseroan sedang mengembangkan jaringan hotel budget atau bintang tiga plus dengan nama Amaris.

(3)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

3

Unilever Indonesia (UNVR) mengejar pasar es krim yang lebih

besar tahun 2011 ini untuk menopang pertumbuhan pendapatan. Setelah tahun 2010 meluncurkan es krim dengan merek Magnum, Unilever kembali meluncurkan es krim dengan merek Buavita pada kuartal III 2011.

Produksi PT Bukit Makmur Mandiri Utama, anak usaha Delta

Dunia Makmur (DOID) di bidang kontraktor jasa tambang batu

bara, hingga akhir Agustus 2011 mencapai 2,8 juta ton atau relatif stagnan dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebanyak 22,6 juta ton. Pemindahan lapisan tanah meningkat 16,04% YoY menjadi 218,4 juta bank cubic meter dari 188,2 juta bank cubic meter.

Indomobil Sukses Internasional (IMAS) menargetkan

peningkatan kontribusi pendapatan dari PT Nissan Motor Indonesia melalui peningkatan kepemilikannya di PT IMG Sejahtera Langgeng. Manajemen memperkirakan peningkatan kepemilikan saham Indomobil di IMG Sejahtera akan berdampak positif terhadap kinerja perseroan di masa mendatang.

AKR Corporindo (AKRA) menyiapkan investasi senilai Rp800

miliar hingga 2012 guna distribusi bahan bakar minyak, logistik dan pembangunan infrastruktur pengangkutan batu bara. Perseroan berharap pembangunan infrastruktur yang sudah dimulai sejak tahun lalu akan selesai pada 2011. Perseroan akan membangun pelabuhan khusus untuk mengangkut BBM dan batu bara melalui terminal sungai di Kalimantan Tengah serta akan membangun beberapa ruas jalan. Perseroan akan menarik Rp250-Rp300 miliar dari kas internal guna membangun infrastruktur penunjang distrbusi BBM dan batu bara berupa pelabuhan dan jalan. Perseroan berharap pengembangan infrastruktur penyaluran BBM itu selesai pada akhir 2012.

Arpeni Pratama Ocean Line (APOL) mengungkapkan bahwa

tagihan yang diajukan oleh 163 kreditur terhadap perseroan tersebut mencapai Rp4triliun. Hal ini terungkap dalam rapat verifikasi di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Astra Internasional (ASII) hingga Agustus telah menjual

kendaraan roda empat sebanyak 316,022 unit dari total penjualan sebesar 580,022 unit atau sebesar 54% dari total penjualan.

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) akan membangun

pabrik baru berkapasitas 2,5 juta ton di Pati, Jawa Tengah, pada 2012. Tahun depan, perseroan siap mengeluarkan dana USD 100 juta. INTP siap menyelesaikan proyek tersebut pada 2014 dengan total investasi mencapai USD 300 juta. Selain di Pati, perseroan berniat membangun 1 pabrik di luar Jawa.

Rights issue II Kawasan Industri Jababeka (KIJA) senilai Rp 1,5 triliun mundur disebabkan perseroan masih harus melengkapi dokumen ke Bapepam-LK. KIJA seharusnya mendapatkan ijin pra-efektif rights issue pada 20 September 2011. Sesuai rencana, perseroan akan menawarkan sebanyak 6,03 miliar saham seri B dengan harga pelaksanaan Rp 250/saham, dengan rasio 500:1.

Krakatau Steel (KRAS) berencana membeli 5% saham

perusahaan bijih besi atau batubara kokas dalam waktu dekat dalam rangka untuk mengamankan pasokan bahan baku. Selain itu, harga jual baja KRAS bisa lebih kompetitif karena perseroan dapat lebih efisien dalam memproduksi baja. Bijih besi dan kokas sangat diperlukan karena perseroan berencana membangun pabrik besi berteknologi tanur tinggi di Cilegon, Banten, berkapasitas 1,2 juta ton.

SCG Chemicals, anak usaha Siam Cement Group (SCG) mengakuisisi 919,85 juta (30%) saham Chandra Asri

Petrochemical (TPIA). Nilai transaksinya sebesar Rp 3,76 triliun

atau pada harga Rp 4.088/saham. SCG Chemicals membeli 701,33 juta (22,87%) saham TPIA dari Apleton Investment dan 218,52 juta (7,13%) saham TPIA dari Barito Pacific (BRPT). Masuknya SCG tentunya mendatangkan nilai tambah bagi operasional TPIA dalam mempercepat rencana ekspansi cracker (fasilitas pengolahan).

Izin efektif Bapepam-LK terhadap rencana penerbitan umum terbatas Clipan Finance (CFIN) diperkirakan terbit pada bulan ini. Bapepam sedang memproses dokumen penerbitan 1,17 miliar saham baru perseroan.Target dana perseroan adalah Rp468,59 miliar dan akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja.

Clipan Finance Indonesia (CFIN) akan melakukan PUT V

(rights issue) sebanyak-banyaknya 1.171.488.567 saham biasa dengan nilai nominal Rp 250/saham yang ditawarkan dengan

harga Rp 400/saham dan sebanyak-banyaknya 911.157.774

waran seri V. Setiap pemegang 20 saham yang namanya tercatat dalam DPS pada 5 Oktober 2011 memiliki 9 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan pada harga Rp 400/saham (rasio 9:1). Pada setiap 9 saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 7 waran seri V sebagai insentif bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya. Tanggal RUPSLB 23 September 2011, tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar regular dan negosiasi 30 September 2011 dan periode perdagangan HMETD 7-13 Oktober 2011.

Amstelco Indonesia (INCF) berencana menggelar penawaran

umum terbatas pada triwulan I/2012. Aksi korporasi itu diharapkan mampu meningkatkan jumlah pemegang saham minoritas.

Bapepam-LK belum menyetujui rencana kuasi reorganisasi Bakrie

& Brothers (BNBR) menyusul kajian laporan keuangan

non-konsolidasi perseroan. Defisit yang akan dihapus melalui kuasi reorganisasi adalah Rp35 triliun dan berasal dari akumulasi kerugian sejak krisis moneter tahun 1997-1998, krisis finansial 2008, dan kerugian pada entitas pengendali.

Ciputra Property (CTRP), memperoleh pinjaman sindikasi bank

Rp1,8 triliun pada akhir tahun ini. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek superblok Ciputra World I dan Ciputra World II. Jika fasilitas pinjaman belum diperoleh hingga akhir tahun, perseroan berencana untuk melakukan penarikan Rp200 hingga Rp300 miliar pada tahun ini. Perseroan juga baru menandatangani perjanjian kerja sama dengan pengelola jasa apartemen, Fraser Place Singapore sekitar 2 pekan yang lalu di Singapura.

Bank Mutiara (BCIC) akan menandatangani perjanjian kerja

sama bank garansi baru senilai Rp 100 miliar – Rp 150 miliar dengan 1 perusahaan asuransi pada Oktober 2011. Kerja sama tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan berbasis biaya sekaligus setoran dana pihak ketiga (DPK) dari nasabah asuransi.

Bank Mutiara (BCIC) akan mengucurkan bank garansi maksimal

Rp 100 miliar kepada PT Asuransi Central Asia selama 1 tahun dan dapat dikaji kembali. Perseroan akan memberi layanan bank garansi untuk menjamin kegiatan konstruksi dan non-konstruksi bagi perusahaan yang menjadi nasabah Asuransi Central Asia (ACA).

Bank Mutiara (BCIC) berencana menerbitkan obligasi subdebt senilai Rp500miliar hingga Rp1triliun pada kuartal IV-2011. Subdebt tersebut ditujukan untuk memperkuat modal perseroan.

(4)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

4

Unit usaha syariah Bank Sinarmas (BSIM) berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp650miliar per Agustus 2011. Kinerja perseroan diharapkan mengalami peningkatan pada semester II – 2011.

PT Solusi Tunas Pratama menyiapkan belanja modal Rp615

miliar hingga akhir tahun depan guna mengakuisisi sejumlah menara telekomunikasi milik operator seluler, termasuk Indosat (ISAT). Sumber pembiayaan sebesar Rp225 miliar berasal dari dana hasil IPO dan Rp360 miliar melalui fasilitas pinjaman perbankan.

PT Solusi Tunas Pratama menetapkan harga saham perdana

(Initial Public Offering/IPO) pada level Rp 3.200 - Rp 3.800 dengan melepas 100 juta saham. STP akan mendapat dana maksimal Rp 380 miliar.

PT Solusi Tunas Pratama siap mencairkan fasilitas pinjaman

dari sindikasi perbankan sebesar Rp 1,8 triliun untuk mengembangkan usaha, melalui penambahan menara dengan cara akuisisi. Fasilitas perbankan tersebut terdiri dari RBS Bank, Standard Chartered Bank, Bank CIMB Niaga (BNGA), dan Bank Mandiri (BMRI). Opsi pinjaman ini guna melengkapi pendanaan dari IPO sekitar Rp 380 miliar. Sisa facility akan digunakan di tahun 2012. Sampai dengan akhir tahun 2011, STP membidik pendapatan Rp 300 miliar dengan marjin Ebitda sekitar 85%. Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia memproyeksikan volume produksi air minum dalam

kemasan pada semester II 2011 mencapai 9 miliar liter, naik 15,38% dibandingkan semester I tahun 2011 sebanyak 7,8

miliar liter. Peningkatan volume produksi terjadi seiring dengan penambahan kapasitas produksi yang dilakukan delapan produsen.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kabel, kapasitas

produksi industri kabel nasional diestimasi naik 20%

menjadi 500 ribu metrik ton hingga akhir 2011 seiring ekspansi yang dilakukan oleh produsen kabel nasional. Kapasitas produksi kabel nasional diprediksi akan meningkat 50% di tahun 2015 dari estimasi kapasitas produksi di 2011. Estimasi peningkatan produksi itu dari semua jenis kabel.

(5)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

5

Market Data

COMMODITIES

DUAL LISTING

DESCRIPTION PRICE (USD) CHANGE DESCRIPTION PRICE (USD) PRICE (IDR) CHANGE (IDR)

CRUDE OIL (US$) / BARREL 86.92 1.22 TLKM (US) 33 7,350 -33

NATURAL GAS (US$) / mmBtu 3.80 -0.03 ISAT (US) 31 6,992 27

GOLD (US$) / OUNCE 1803.63 24.94 ANTM (GR) 0.15 1,841 48

NICKEL (US$) / MT 21220.00 245.00 BLTA (SP) 0.03 240 -7

TIN (US$) / MT 22650.00 -60.00

COAL (NEWC) (US$) / MT * 123.57 --

COAL (RB) (US$) / MT* 115.76 --

CPO (ROTH) (US$) / MT 1072.50 -2.50

CPO (MYR) / MT 3070.00 -28.50

Rubber (MYR/Kg) 1395.50 -3.50

Pulp (BHKP) (US$) / per ton 793.10 -6.13

* weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

PRICE CHANGE PER (X) PBV (X) MARKET CAP

COUNTRY INDICES

21-Sep-11 % Day % YTD 2011E 2012F 2011E 2012F (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 11408.66 0.07 -1.46 11.55 10.40 2.34 2.09 3,446.0

USA NASDAQ COMPOSITE 2590.24 -0.86 -2.36 15.63 13.09 2.97 2.25 4,160.5

ENGLAND FTSE 100 INDEX 5363.71 1.98 -9.09 9.46 8.59 1.68 1.37 1,101.6

CHINA SHANGHAI SE A SH 2563.82 0.41 -12.80 11.31 9.41 2.05 1.51 2,522.6

CHINA SHENZHEN SE A SH 1123.54 0.42 -16.85 20.36 15.45 3.31 2.50 1,229.4

HONG KONG HANG SENG INDEX 19014.80 0.51 -17.45 10.16 9.07 1.60 1.21 1,354.1

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 3752.11 -0.08 1.31 14.71 12.24 3.78 2.62 363.3

JAPAN NIKKEI 225 8723.74 0.03 -14.71 14.10 12.29 1.15 1.01 2,246.1

MALAYSIA KLCI 1410.64 -0.18 -7.13 13.63 12.29 2.24 1.85 244.0

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2780.84 0.86 -12.83 12.81 11.78 1.55 1.26 357.0

FOREIGN EXCHANGE

DESCRIPTION RATE (IDR) CHANGE DESCRIPTION RATE (USD) CHANGE

USD/IDR 8,893.13 0.13 1000 IDR/ USD 0.11 0.0000

EUR/IDR 12,112.75 -32.59 EUR / USD 1.37 0.0009

JPY/IDR 116.48 0.16 JPY / USD 76.36 -0.0930

SGD/IDR 7,056.13 -1.47 SGD / USD 1.26 0.0001

AUD/IDR 9,197.40 50.97 AUD / USD 1.03 -0.0002

GBP/IDR 14,088.10 79.44 GBP / USD 1.57 -0.0003

CNY/IDR 1,393.03 0.58 GBP / USD 6.38 -0.0027

MYR/IDR 2,851.73 3.88 MYR / USD 3.12 -0.0042

KRW/IDR 7.75 0.01 100 KRW / USD 11.48 -0.0095

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

DESCRIPTION COUNTRY RATE (%) DESCRIPTION COUNTRY RATE (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 5.85

BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.67

ECB Rate (%) Euro 1.50 SIBOR (USD) Singapore 0.23

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.18

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.18

PBOC Rate (%) China 6.56 SHIBOR (RENMINBI) China 5.69

C

(6)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

6

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

DESCRIPTION AUG’11 JUL’11 DESCRIPTION RATE (%)

Inflation YTD % 2.69 1.74 SBI (1M) 6.26

Inflation YOY % 4.79 4.61 SBI (3M) 6.37

Inflation MOM % 0.93 0.67 SBI (6M) 6.08

Foreign Reserve (US$) 124.638 122.671

GDP (IDR Tn) 1,811,113 1,811,113

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

DATE AGENDA EXPECTATION

21 Sep* US Existing Home Sales Naik menjadi 4.75 juta dari 4.67 juta

22 Sep* FOMC Rate Decision --

Ket: (^) Waktu setempat. (*) Tentatif

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

STOCK PRICE CHANGE (%) INDEX pt STOCK PRICE CHANGE (%) INDEX pt

BBCA IJ 2750 8.91 4.32 PLIN IJ 7650 -3.16 -6.74 INDF IJ 6450 2.38 1.54 PGAS IJ 3825 -4.38 -4.95 UNVR IJ 16100 0.63 0.89 GGRM IJ 52000 -2.35 -2.81 GJTL IJ 3150 4.13 0.51 ASII IJ 70650 -0.77 -2.60 MASA IJ 580 7.41 0.29 INTP IJ 14750 -3.28 -2.15 ASGR IJ 1210 17.48 0.28 ADRO IJ 2600 -1.89 -1.87 PNBN IJ 920 1.10 0.28 ITMG IJ 49000 -2.78 -1.85 JPFA IJ 5400 1.89 0.24 UNTR IJ 26100 -1.51 -1.74 BVIC IJ 166 21.17 0.22 BBRI IJ 7200 -0.69 -1.43 SOBI IJ 2700 5.88 0.16 BBCA IJ 8700 -0.57 -1.43 UPCOMING IPO’S

COMPANY BUSINESS IPO PRICE

(IDR) SHARES (Mn) ISSUED OFFERING DATE LISTING UNDERWRITER

PT SMR Utama Mining 600 500 03 Oct 2011 08 Oct 2011 PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas

PT Solusi Tunas

Pratama Telecommunication Infrastructure srvc 3200-3800 100 03-05 Oct 2011 11 Oct 2011 PT Ciptadana Securities

RESULTS HIGHLIGHT 1H 2011 (in IDR Bn)

REVENUE CHANGE NET INCOME CHANGE EPS

STOCK

1H 2010 1H 2011 % 1H 2010 1H 2011 % 1H2010 1H 2011

MBAI 696.11 768.10 10.34% 62.13 11.80 -81.01% 828.00 157.00

MTLA 143.14 245.85 42.60% 22.29 63.20 70.02% 3.92 10.92

(7)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag es | 7

Emiten Info

DIVIDEND

STOCK DPS (IDR) STATUS CUM DATE EX DATE RECORDING PAYMENT

CSAP 2.00 Cash Dividend 22-Sep-11 23-Sep-11 27-Sep-11 11-Okt-11

BUDI 8.00 Cash Dividend 28-Sep-11 29-Sep-11 03-Okt-11 11-Okt-11

TBLA 20.00 Cash Dividend 28-Sep-11 29-Sep-11 03-Okt-11 11-Okt-11

ITMG 1168.00 Cash Dividend 28-Sep-11 29-Sep-11 03-Okt-11 14-Okt-11

CORPORATE ACTIONS

STOCK ACTION RATIO EXC. PRICE (IDR) CUM DATE EX DATE TRADING PERIOD

AIMS Tender Offer -- 151 -- -- 13 Sep - 12 Okt’11

BDMN Rights Issue 1000:138 4300 07-Sep-11 08-Sep-11 14 Sep – 21 Sep’11

BEKS Rights Issue 6:5 100 22-Sep-11 23-Sep-11 29 Sep - 05 Okt’11

KIJA Rights Issue 500:219 250 27-Sep-11 28-Sep-11 04 Okt – 10 Okt’11

CFIN Rights Issue 20:9 500 30-Sep-11 03-Okt-11 07 Okt – 13 Okt’11

AMAG Rights Issue 3:3 200 03-Okt-11 04-Okt-11 10 Okt – 21 Okt’11

DKFT Rights Issue 1:9 1000 07-Okt-11 10-Okt-11 14 Okt – 20 Okt’11

GENERAL MEETING

EMITEN AGM/EGM DATE AGENDA

BPFI RUPSLB 21-Sep-11 KBRI RUPSLB 21-Sep-11 ADMF RUPSLB 22-Sep-11 ARGO RUPSLB 22-Sep-11 INDX RUPSLB 22-Sep-11 CFIN RUPSLB 23-Sep-11 AMAG RUPSLB 26-Sep-11 INCO RUPSLB 27-Sep-11 KIAS RUPSLB 27-Sep-11 BBRI RUPSLB 28-Sep-11 MLBI RUPSLB 28-Sep-11 MAIN RUPSLB 29-Sep-11 SDPC RUPSLB 30-Sep-11 DKFT RUPSLB 30-Sep-11 EXCL RUPSLB 30-Sep-11 MYOH RUPSLB 30-Sep-11 DGIK RUPSLB 6-Oct-11 MAYA RUPSLB 17-Oct-11 OCAP RUPSLB 19-Oct-11 BUMI RUPSLB 21-Oct-11 INCF RUPST 24-Oct-11

C

(8)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

8

Technical Analysis

these recommendations based on technical and only intended for one day trading

LSIP

TRADING BUY

S1

2100

R1

2200 TREND GRAFIK Major

DOWN

Minor

DOWN

S2

2025

R2

2250

Closing

Price 2150

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart menunjukan sinyal positif • RSI indikasi uptrend dalam area neutral • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp2100– Rp2250 • Entry Rp2150, take Profit Rp2250

INDIKATOR Posisi Sinyal

MACD -23.9 Positif

Alligator Oscillator -110.0 Positif

Stochastics 13.9 Positif

Bollinger Band (Mid) 2286 Negatif

MA5 2208 Negatif 2,100 2,200 2,300 2,400 2,500

2011 February March April May Jun Jul August September LSIP - Daily 20/09/2011 Open 2175, Hi 2175, Lo 2100, Close 2150 (-2.3%) Auto Trading System(0.019,0.019)= 2,434.62, Fractal Up = 2,450.00, Fractal Down = 2,250.00, EMA(Close,20)= 2,286.91, EMA1(Close,5)= 2,208.34

2,250 2,235.14 2,208.34 2,150 2,286.91 2,434.62 2,450 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 LSIP - MACD (6,9) = -23.96, Signal() = -20.68

-23.9622 -20.6837 0.0 25.0 50.0 75.0 100.0 LSIP - Stochastic %D(12,3,3) = 13.28, Stochastic %K = 13.85, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

13.8528 13.2756 13.2756 13.8528 20 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 LSIP - AO = -110.05, graph1 = -50.66 -110.049 -50.6557

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

BSDE

TRADING BUY

S1

870

R1

920 TREND GRAFIK Major

UP

Minor

DOWN

S2

820

R2

970

Closing

Price 900

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Fast line & slow line indikasi positif • Candle chart indikasikan sinyal positif • RSI indikasi uptrend dalam area neutra • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp890 – Rp970 • Entry Rp900, take Profit Rp960

INDIKATOR Posisi Sinyal

MACD -12.6 Positif

Alligator Oscillator -64.1 Positif

Stochastics 25.4 Positif

Bollinger Band (Mid) 972 Negatif

MA5 932 Negatif 660.0 720.0 780.0 840.0 900.0 960.0 1,020.0 1,080.0

2011 February March April May Jun Jul August September BSDE - Daily 20/09/2011 Open 910, Hi 910, Lo 860, Close 900 (-3.2%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 1,070.00, Fractal Up = 1,020.00, Fractal Down = 900.00, EMA(Close,20) = 972.15, EMA1(Close,5) = 932.39, EMA2(Close,

946.307 932.394 900 900 972.154 1,020 1,070 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 BSDE - MACD (6,9) = -12.61, Signal() = -11.14

-12.6104 -11.1379 0.0 25.0 50.0 75.0 100.0 BSDE - Stochastic %D(12,3,3) = 23.21, Stochastic %K = 25.45, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

23.2106 23.2106 20 25.4489 25.4489 80 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 120.0 BSDE - AO = -64.06, graph1 = -26.90 -64.0588 -26.8995

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

C

(9)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Pag

es

|

9

SMGR

TRADING BUY

S1

8150

R1

8550 TREND GRAFIK Major

UP

Minor

DOWN

S2

7750

R2

8950

Closing

Price 8400

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart menunjukan sinyal positif • RSI indikasi uptrend dalam area neutral • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp8300– Rp8950 • Entry Rp8400, take Profit Rp8850

INDIKATOR Posisi Sinyal

MACD -94.7 Positif

Alligator Oscillator -461.8 Positif

Stochastics 25.7 Positif

Bollinger Band (Mid) 8908 Negatif

MA5 8583 Negatif 7,500 8,000 8,500 9,000 9,500 10,000

2011 February March April May Jun Jul August September SMGR - Daily 20/09/2011 Open 8300, Hi 8450, Lo 8050, Close 8400 (-1.2%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 9,330.17, Fractal Up = 9,450.00, Fractal Down = 8,300.00, EMA(Close,20) = 8,908.04, EMA1(Close,5) = 8,583.41

8,688.97 8,583.41 8,400 8,300 8,908.04 9,330.17 9,450 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 0.0 SMGR - MACD (6,9) = -94.70, Signal() = -84.73 -94.7011 -84.7269 0.0 25.0 50.0 75.0 100.0 SMGR - Stochastic %D(12,3,3) = 22.84, Stochastic %K = 25.72, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

22.8422 22.8422 20 25.7246 25.7246 80 -1,200 -1,000 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 SMGR - AO = -461.76, graph1 = -300.74 -461.765 -300.738

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

INTP

TRADING BUY

S1

12950

R1

13450 TREND GRAFIK Major

UP

Minor

DOWN

S2

12450

R2

13950

Closing

Price 13250

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Fast line & slow line indikasi positif • Candle chart indikasikan sinyal positif • RSI indikasi uptrend dalam area neutra • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp12150– Rp13950 • Entry Rp13250, take Profit Rp13950

INDIKATOR Posisi Sinyal

MACD -268.2 Positif

Alligator Oscillator -1026.1 Positif

Stochastics 8.5 Positif

Bollinger Band (Mid) 14635 Negatif

MA5 13785 Negatif 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000

2011 February March April May Jun Jul August September INTP - Daily 20/09/2011 Open 13300, Hi 13350, Lo 12850, Close 13250 (-0.7%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 15,749.41, Fractal Up = 15,950.00, Fractal Down = 14,500.00, EMA(Close,20) = 14,634.49, EMA1(Close,5)

14,500 14,093.5 13,785.2 13,250 14,634.5 15,749.4 15,950 -300 -200 -100 0 100 200 0 INTP - MACD (6,9) = -268.21, Signal() = -227.54

-268.214 -227.544 0.0 25.0 50.0 75.0 100.0 INTP - Stochastic %D(12,3,3) = 8.53, Stochastic %K = 8.10, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

8.52779 8.10461 8.10461 8.52779 20 80 -1,800 -1,200 -600 0 600 1,200 INTP - AO = -1,026.08, graph1 = -483.26 -1,026.08 -483.255

(10)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Page

s |

10

INDF

TRADING BUY

S1

5100

R1

5350 TREND GRAFIK Major

UP

Minor

DOWN

S2

4850

R2

5600

Closing

Price 5250

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart menunjukan sinyal positif • RSI indikasi uptrend dalam area neutral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp5150 – Rp5600 • Entry Rp5250, take profit Rp5550

INDIKATOR Posisi Sinyal

MACD -100.5 Negatif

Alligator Oscillator -650.5 Positif

Stochastics 16.8 Positif

Bollinger Band (Mid) 5829 Negatif

MA5 5458 Negatif 4,500 5,000 5,500 6,000 6,500

2011 February March April May Jun Jul August September INDF - Daily 20/09/2011 Open 5300, Hi 5350, Lo 5100, Close 5250 (-2.8%) Auto Trading System(0.019,0.019)= 6,585.17, Fractal Up = 6,800.00, Fractal Down = 5,300.00, EMA(Close,20)= 5,829.20, EMA1(Close,5)= 5,458.06

5,563.84 5,458.06 5,300 5,250 5,829.2 6,585.17 6,800 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 INDF - MACD (6,9) = -100.55, Signal() = -94.15

-100.55 -94.146 0.0 25.0 50.0 75.0 100.0 INDF - Stochastic %D(12,3,3) = 15.88, Stochastic %K = 16.83, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

16.831 15.8847 15.8847 16.831 20 80 -600 -400 -200 0 200 400 INDF - AO = -650.49, graph1 = -417.09 -650.49 -417.092

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

BBRI

TRADING BUY

S1

6050

R1

6300 TREND GRAFIK Major

UP

Minor

DOWN

S2

5800

R2

6550

Closing

Price 6200

Ulasan

• MACD line & signal line indikasi positif • Fast line & slow line indikasi positif • Candle chart mengindikasikan trend positif • RSI sinyal uptrend dalam area neutral • Harga saham berada di area lower band

Prediksi • Trading range Rp6150 – Rp6550 • Entry Rp6200, take profit Rp6500

INDIKATOR Posisi Sinyal

MACD -60.6 Positif

Alligator Oscillator -373.8 Positif

Stochastics 25.5 Positif

Bollinger Band (Mid) 6485 Negatif

Ma5 6287 Negatif 4,500 5,000 5,500 6,000 6,500 7,000

2011 February March April May Jun Jul August September BBRI - Daily 20/09/2011 Open 6050, Hi 6200, Lo 5950, Close 6200 (0.8%) Auto Trading System(0.019,0.019)= 6,946.87, Fractal Up = 7,000.00, Fractal Down = 6,050.00, EMA(Close,20)= 6,485.56, EMA1(Close,5)= 6,287.71

6,355.64 6,287.71 6,200 6,050 6,485.56 6,946.87 7,000 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 120.0 0.0 BBRI - MACD (6,9) = -60.65, Signal() = -54.84

-60.6485 -54.8411 0.0 25.0 50.0 75.0 100.0 BBRI - Stochastic %D(12,3,3) = 25.49, Stochastic %K = 25.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

25.4804 25.4804 20 25.485 25.485 80 -400 -200 0 200 400 600 800 BBRI - AO = -373.82, graph1 = -177.60 -373.823 -177.604

(11)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Page

s |

11

Trading View

these recommendations based on technical and only intended for one day trading

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

20/09/11 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc * Boll ** High Low

AGRICULTURE

AALI Trading Sell 21850 21850 21500 21300 21650 22000 22300 Negatif Positif Negatif 23700 19000 LSIP Trading Buy 2150 2150 2250 2025 2100 2200 2250 Positif Positif Negatif 2450 2100 SGRO Trading Buy 3350 3350 3450 3225 3300 3400 3450 Positif Positif Negatif 3700 3175

MINING

BUMI Trading Buy 2650 2650 2750 2525 2600 2700 2750 Negatif Positif Positif 3250 2425 PTBA Trading Sell 17300 17300 17050 16600 17050 17500 17950 Negatif Positif Negatif 21500 17400 ADRO Trading Sell 1920 1920 1880 1860 1900 1940 1980 Positif Negatif Negatif 2700 1930 MEDC Trading Sell 2500 2500 2425 2425 2450 2525 2550 Negatif Negatif Negatif 2650 2175 INCO Trading Buy 3625 3625 3750 3425 3550 3650 3800 Negatif Positif Negatif 4325 3275 ANTM Trading Buy 1800 1800 1850 1730 1770 1810 1850 Positif Positif Negatif 2050 1720 TINS Trading Buy 2100 2100 2200 1930 2025 2150 2250 Positif Positif Negatif 2475 1870

BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS

SMGR Trading Buy 8400 8400 8850 7750 8150 8550 8950 Positif Positif Negatif 9650 8300 INTP Trading Buy 13250 13250 13950 12450 12950 13450 13950 Positif Positif Negatif 15950 13300 SMCB Trading Sell 1920 1920 1880 1820 1880 1940 2000 Negatif Positif Negatif 2125 1770

MISCELLANEOUS INDUSTRY

ASII Trading Buy 65400 65400 66150 61950 64050 66150 68250 Positif Positif Negatif 72750 60850 GJTL Trading Buy 2750 2750 2850 2625 2700 2775 2850 Negatif Positif Negatif 3350 2600

CONSUMER GOODS INDUSTRY

INDF Trading Buy 5250 5250 5550 4850 5100 5350 5600 Positif Positif Negatif 6800 5300 GGRM Trading Sell 54500 54500 54000 49750 53000 56250 59500 Negatif Negatif Negatif 61500 46900 UNVR Trading Buy 16050 16050 16700 15050 15650 16250 16850 Positif Positif Negatif 17750 14000 KLBF Trading Sell 3450 3450 3350 3300 3400 3500 3600 Negatif Negatif Negatif 3725 2900

PROPERTY, REAL ESTATE AND BUILDING CONSTRUCTION

BSDE Trading Buy 900 900 960 820 870 920 970 Positif Positif Negatif 1080 810 ELTY Trading Buy 136 136 140 123 130 139 147 Positif Positif Positif 177 129 WIKA Trading Sell 540 500 580 490 530 550 580 Negatif Positif Negatif 680 540 ADHI Trading Sell 580 580 550 550 570 590 610 Negatif Negatif Positif 720 510

INFRASTRUCTURE, UTILITIES & TRANSPORTATION

PGAS Trading Buy 2600 2600 2700 2350 2500 2650 2800 Positif Positif Negatif 4000 2550 JSMR Trading Buy 3950 3950 4100 3800 3900 4000 4100 Negatif Positif Negatif 4275 3625 ISAT Trading Sell 5650 5650 5500 5500 5600 5700 58000 Negatif Negatif Negatif 6050 4975 TLKM Trading Buy 7450 7450 7600 7300 7400 7500 7600 Positif Negatif Positif 7900 7000 BLTA Trading Buy 240 240 260 220 230 240 260 Positif Positif Negatif 300 225

FINANCE

BMRI Trading Buy 6300 6300 6500 5900 6150 6400 6650 Positif Positif Negatif 8100 6150 BBRI Trading Buy 6200 6200 6500 5800 6050 6300 6550 Positif Positif Negatif 7250 6000 BBNI Trading Buy 3925 3925 4100 3700 3850 3700 4150 Positif Positif Negatif 4600 3700 BBCA Trading Buy 7950 7950 8350 7450 7750 8050 8350 Positif Positif Positif 8850 7250 BDMN Trading Buy 4850 4850 5100 4550 4750 4900 5100 Positif Positif Negatif 5600 4515

TRADE, SERVICES & INVESTMENT

UNTR Trading Buy 23000 23000 23400 21500 22450 23400 24350 Positif Positif Negatif 27650 22000 MPPA Trading Buy 1080 1080 1130 930 1030 1130 1230 Positif Positif Positif 1330 1020

Support dan resistance hanya untuk jangka pendek dengan menggunakan ;

Pivot Point, dan/atau

Standard deviation (tingkat resiko)

Keterangan; *) Stochastics **) Bollinger band

C

(12)

____________________________________________________________________________________________________________________________________________ Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau

menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini

Page

s |

12

RESEARCH TEAM

VP Research & Analysis Nico Omer Jonckheere

Head of Research Alfiansyah [email protected] Research Analyst Reny Susanti [email protected] Michael Handisurya [email protected]

Budi Rustanto [email protected]

Winny Rahardja [email protected]

Research Support Selly Handayani [email protected]

PT. VALBURY ASIA SECURITIES (Member of Indonesia Stock Exchange) Menara Karya bldg 10th Floor. Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta 12950

Telp : +6221- 255 33 600 (H), Fax : +6221- 255 33 662, E-mail : [email protected]

www.vas.co.id BRANCH OFFICES

JAWA

JAKARTA , Wisma Valbury Asia, Jl. Pluit Putra Raya No. 2, Jakarta 14450, (021) 669-2119

JAKARTA , Jl. Kencana Utama II Blok M8 No. 32 C, Puri Indah, Jakarta Barat. (021) 5835 6938 JAKARTA , Komplek Rukan Kelapa Gading Square, Blok D No. 028, Kelapa Gading, (021) 4586-7377,

JAKARTA , Gedung Niaga Mediterania (GNM), Blok M8L Pantai Indah Kapuk ,(021) 5596-4533 SURABAYA, Menara Mandiri, Lantai 7, Jl. Basuki Rakhmat No. 8A - 12A, (031) 295-5788

MALANG, Jl. Pahlawan Trip No. 7, (0341) 585-888

BANDUNG, Jl. Diponegoro No. 40, Bandung, (022) 872-55800

SEMARANG, Candi Plaza Building, Lantai Dasar, Jl. Sultan Agung No. 90-90A(024) 850-1122

YOGYAKARTA, Jl. Magelang KM 5.5 No. 75, (0274) 623-111 SOLO, Jl.Slamet Riyadi No.88, Solo, (0271) 632-888

BALI

DENPASAR, Komplek Teuku Umar Indah Blok 7, Jl. Teuku Umar No. 2-4, Denpasar – Bali 80114 (0361) 225-229

SUMATERA

MEDAN, Gedung Uniplaza Lt. 3, East Tower, Jl. M. T. Haryono No. A1, (061) 455-4635

PADANG, Jl. M. H. Thamrin No. 1 Petak 5 (0751) 841-888

PEKANBARU, Jl. Tuanku Tambusai Komplek CNN Blok A No. 3 (0761) 839-393 (0761) 839-313 KALIMANTAN

PONTIANAK, Jl. Tanjungpura No. 261, Pontianak (0561) 733-299, (0561) 735-468 BANJARMASIN, Jl. Jend. Ahmad Yani, No. 218D, KM 3.5, (0511) 326-5918

GALERI VAS

• JAKARTA : Universitas Mercu Buana • BANDUNG : Universitas Sangga Buana (USB) YPKP • YOGYAKARTA : Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) • YOGYAKARTA : Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) • BANJARMASIN : Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)

• PEKANBARU : Politeknik Caltex Riau • PADANG : Universitas Negeri Padang

• MENADO : Universitas Klabat

PRODUK REKSA DANA

PASAR UANG CAMPURAN PENDAPATAN TETAP SAHAM

Gambar

GRAFIK  Major   DOWN Minor  DOWN
GRAFIK  Major   UP Minor  DOWN
GRAFIK  Major   UP Minor  DOWN

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru Matematika terkait kemampuan siswa dalam menyelesaikan pembelajaran Matematika ke tahap yang lebih tinggi

Isu Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara, Kasus Terorisme, Polemik Penerimaan Peserta Didik Baru, Pesawat Jatuh di Papua, Alokasi Dana untuk Parpol, Korupsi Proyek KTP-el dan

Mahasiswa diwajibkan untuk membekali diri dengan pengetahuan baik yang berasal dari buku, tulisan/artikel dalam majalah ilmiah atau semi ilmiah, laporan keuangan, dan sumber

Berat jenis sampah yang dihasilkan di kampus Teknik Lingkungan Universitas Andalas adalah 0,073 kg/liter, dengan komposisi paling tinggi adalah kertas yaitu

Persentase tingkat kelangsungan hidup ikan betta pada akhir pemeliharaan (umur 3 bulan) relatif lebih rendah lagi yaitu berkisar antara 31,0-44,8%. Persentase ikan

Suatu sampel random se&anyak 1 &uah, dari +enis produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan mempunyai &erat rata-rata 3011 gr dengan standar de/iasi !0HH1 gr0

Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup

Menimbang, bahwa sebagaimana gugatan Penggugat yang menyatakan rumah tangganya sudah tidak harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang