• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN PEGAWAI DAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA PALEMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN PEGAWAI DAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA PALEMBANG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN PEGAWAI

DAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR

PELAYANAN PAJAK MADYA PALEMBANG

Sonang PP Sekolah Pascasarjana

Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Telp. 0711-372164-360717,

Fax. 0711-360725 Wab site : www/mm-utp.com E-mail : info@mm-utp.com

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji Hubungan antara Pelatihan Pegawai dan Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang. Penelitian dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang. Pelaksanaan penelitian ini lebih kurang selama 6 (enam) bulan yakni dari bulan April sampai dengan September 2008 termasuk didalamnya merancang, melaksanakan dan melaporkan hasil penelitian.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan variable bebas: Pelatihan Pegawai (X1) dan Komitmen Organisasi (X2), sedangkan

variable terikat: Kinerja Pegawai (Y). Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, yang menggunakan skala likert yang disusun berdasarkan konstruk yang dirankum dari berbagai teori dan diwujudkan dalam operasional variable. Data dianalisis dengan Analisis Deskriftif dan Analisis Statistik Inferensial dengan menggunakan program SPSS 13.00 for Windows. Uji hipotesis uji t untuk korelasi parsial dan uji F untuk korelasi multiple. Taraf signifikansi 95 % (α = 0,05). Populasi penelitian adalah seluruh pegawai Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang yang berjumlah 96 orang, sedangkan sample sebanyak 30 orang (dengan rincian uji coba 30 orang) dengan simple random sampling..

Berdasarkan hasil analisis Statistik dengan uji Regresi Berganda, ternyata baik secara parsial maupun secara bersama-sama variabel Pelatihan Pegawai (X1) dan Komitmen Organisasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang dengan tingkat signifikansi 5 %. Hubungan antara variable Pelatihan Pegawai dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pegawai juga sangat erat yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi masing-masing sebesar 0,756 dan 0,882. Sedangkan besarnya variasi variable Kinerja pegawai dipengaruhi oleh variable Pelatihan Pegawai dan Komitmen Organisasi yang ditunjukkan oleh koefisien determininasi sebesar 0,793 atau 79,30 %, sedangkan sisanya sebesar 20,70 % dipengaruhi oleh variable lain yang tidak termasuk dalam model.

Oleh karena itu disarankan kepada pihak pimpinan Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang agar dapat secara terus menerus untuk mengadakan Pelatihan Pegawai dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pegawai dan dapat terus meningkatkan Komitmen Organisasi para pegawai sehingga dapat meningkatkan Kinerja Pegawai.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi di negara kita diarahkan pada terwujudnya perekonomian nasional yang mandiri dan handal dengan bercirikan industri yang kuat dan maju. Hal ini harus didukung oleh peningkatan produktivitas dan efisiensi serta sumber daya yang berkualitas, agar tercipta daya saing industri menuju kemandirian serta menghasilkan barang yang bermutu bernilai tambah tinggi guna menciptakan keunggulan kompetitif baik dipasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Oleh sebab itu, peran sektor perpajakan akan semakin besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional, serta

mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijakan perpajakan yang dapat meminimalisasi distorsi. Dalam rangka mewujudkan perekonomian nasional tersebut dan pengembangan kelembagaan, Direktorat Jenderal Pajak menetapkan Visi dan Misi. Visi Direktorat Jenderal Pajak yaitu “Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi”. Sesuai dengan tugas yang diberikan kepada direktorat jenderal pajak sebagaimana disebutkan dalam Peraturan menteri Keuangan Nomor

(2)

131/PMK.01/2006, maka Direktorat jenderal pajak memiliki misi “ Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien”

Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang sebagai salah satu unit vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah.. Tugas Kantor Pelayanan Pajak adalah untuk melaksanakan pelayanan, pengawasan administratif, dan pemeriksaan sederhana terhadap wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun wilayah kerja dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang, sesuai dengan karakteristik pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang yang melayani Wajib Pajak kategori besar untuk Kontor Wilayah, secara administratif pemerintahan sama dengan wilayah kerja Kantor Wilayah DJP Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung.

Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL) dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, pengamatan potensi perpajakan, dan ekstensifikasi Wajib Pajak;

2. Penelitian dan penata usahaan surat pemberitahuan tahunan, surat

pemberitahuan masa serta berkas Wajib Pajak;

3. Pengawasan pembayaran masa Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya;

4. Penata usahaan piutang pajak, penerimaan, penagihan, penyelesaian keberatan, penatausahaan banding, dan penyelesaian restitusi Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya;

5. Pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi perpajakan; 6. Penerbitan surat ketetapan pajak; 7. Pembetulan surat ketetapan pajak; 8. Pengurangan sanksi Pajak;

9. Penyuluhan dan konsultasi perpajakan;

10. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Pajak.

Dengan tugas pokok dan fungsi tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang handal dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di bidang perpajakan. Untuk itu, faktor pendidikan dan pelatihan dan komitmen organisasional menjadi komponen penting guna mewujudkan tugas pokok dan fungsi lembaga sehingga dapat berkinerja baik.

Untuk mendapatkan kinerja yang baik tersebut pihak Kantor Pajak ini diharapkan adanya pengembangan sumber daya manusia menjadi satu substansi manajemen sebagaimana dikemukakan Arief Djamaludin (2003, h,3) bahwa banyak organisasi mengalami kegagalan dalam mencapai tujuannya, terutama disebabkan oleh kegagalan dalam mendaya gunakan sumber daya manusianya. Mendukung uraian diatas, Mathis L. and John (2001) menyatakan organisasi / perusahaan harus beroperasi dalam suasana perubahan cepat lingkunghan bisnis. Perubahan-perubahan ini mempunyai implikasi penting dari praktek manajemen sumber daya

(3)

manusia mendukung kebutuhan bisnis, organisasi harus secara berkelanjutan memonitor perubahan lingkungan dan merancang strategi sumber daya manusia untuk menghadapi hal tersebut.

Disamping itu pula peran pendidikan dan pelatihan dalam organisasi tidak kala pentingnya, menurut Johnson (2003) pendidikan dan pelatihan antara lain dapat memperbaiki kualitas dan semangat kerja, mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dan sikap baru serta menaikkan tingkat kecakapan anggota sesuai dengan standar yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu, menciptakan suasana kerja yang kondusif, sehingga pegawai bekerja secara profesional, transparansi, akuntabilitas yaitu siap mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan kepercayaan yang dibebankan kepadanya.

Tuntutan kualitas layanan bagi Wajib Pajak, serta aktivitas kerja yang kompleks, akibat jenis kegiatan kerja yang beragam, mendorong Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang melakukan otomatisasi operasionalnya dengan implementasi teknologi informasi. Dengan implementasi teknologi informasi, Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang dapat memberikan pelayanan secara lebih cepat dan akurat sesuai dengan tututan wajib Pajak.

Dalam proses implementasi teknologi informasi online system, upaya –upaya Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang meliputi program pelatihan, sosialisasi, dan beragam bentuk dukungan teknis, misal pemeliharaan sistem oleh IT. Pelatihan adalah proses berjalan terus menerus, dan bukan sesaat saja. Masalah baru, alat dan prosedur baru, pengetahuan baru, dan pekerjaan baru selalu menciptakan kebutuhan akan pekerjaan baru bagi karyawan. Oleh karena itu, program pelatihan harus bersifat kontinu dan dinamis. Untuk mewujudkan hal-hal tersebut maka komitmen setiap anggota untuk mendukung terwujudnya tujuan organisasi merupakan aspek penting dari dinamika organisasi merealisasikan tujuan

yang akan dicapai. Oleh sebab itu , komitmen organisasional perlu dibangun di dalam setiap organisasi.

Dengan menggunakan analisis manajemen sumber daya manusia terutama pada pendidikan dan pelatihan dan komitmen organisasional sesuai konsep di atas, bagi Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang merupakan kebutuhan yang paling mendasar. Satu karakteristik tugas pokok dan fungsi kantor pelayanan pajak Madya Palembang yaitu unit kerja langsung melayani kebutuhan masyarakat luas, dituntut memiliki kecepatan, mobilitas, rutinitas yang tinggi. Oleh karena itu kinerja pegawai merupakan salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

Sejalan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut, telah banyak hasil-hasil yang dicapai, namun secara umum belum optimal sebagaimana yang diharapkan. Permasalahan yang dihadapi Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang, antara lain belum optimalnya transfer knowledge atau masih berjalan relatif lamban, pegawai yang mendapat pelatihan kurang termotivasi dalam mengikuti pelatihan, pegawai kurang antusias dalam mengikuti perubahan teknologi informasi yang diterapkan oleh kantor, ketika terjadi pergantian pegawai, sering pegawai masih belum siap karena tuntutan tugas yang berbeda dalam penggunaan teknologi informasi pada posisi yang baru.

Komitmen organisasional, masih belum optimal yang tercermin dalam wujud belum optimalnya kuantitas dan kualitas kerja sesuai target yang diharapkan, serta kecepatan dan ketepatan pelaksanaan pekerjaan. Disamping itu pula proses pengintegrasian kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah belum optimal hal ini tercermin dari masing-masing fungsi mengejar kepentingan sendiri-sendiri yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.

(4)

Dengan demikian jelas bahwa titik permasalahan yang menjadi pokok pembahasan terletak pada peran pelatihan dan komitmen organisasional sumber daya manusia dalam organisasi. Oleh karena itu dalam rangka peningkatan kinerja karyawan pada penelitian ini menjadi penting dengan landasan pemikiran bahwa peningkatan kinerja merupakan tuntutan organisasi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di dapat diidentifikasikan masalah-masalahnya sebagai berikut :

1. Pengetahuan karyawan tentang pekerjaan, melaksanakan program kerja serta standar mutu belum optimal

2. Kemandirian seorang pekerja dan kemampuan bekerja dalam kelompok belum optimal

3 Perediksi pengetahuan dan ketrampilan serta kepribadian pegawai belum optimal

4 Berdasarkan rencana kerja dan jadwal yang telah ditetapkan, masih terdapat keterlambatan penyelesaian pekerjaan.

5. Belum optimalnya koordinasi antar unit kerja, sehingga efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi belum maksimal.

6. Komitmen organisasional yang meliputi semangat kerja, disiplin, falsafah kerja yang jelas dan tegas, keyakinan- keyakinan yang mendasari (yang dapat tidak disadari) dan nilai-nilai yang menyertai, yang dapat konsisten maupun tidak dengan keyakinan tersebut, belum terlaksana secara maksimal.

7. Mencintai pekerjaan dengan penuh tanggung jawab kurang berjalan sebagaimana mestinya

8. Pemeranan diri dalam organisasi kurang terlaksana sebagaimana mestinya

9. Kurangnya kondisi mental khusus yang tercipta dari rasa menikmati pekerjaan

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa faktor yang telah berhasil diidentifikasi, maka untuk lebih mendapatkan difokuskan pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu dibatasi hanya pada “Hubungan antara Pelatihan Pegawai dan Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang .

D. Perumusan Masalah

Setelah memperhatikan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

Apakah terdapat hubungan antara Pelatihan Pegawai dan Komitmen Organisasi secara bersama-sama dengan Kinerja pegawai pada kantor Pelayanan pajak Madya Palembang ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui diskripsi atau gambaran tentang : Hubungan antara Pelatihan Pegawai dan Komitmen Organisasi secara bersama-sama dengan kinerja pegawai pada kantor pelayanan pajak Madya Palembang

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam penelitian penulisan tesis ini dilakukan selama 6 (enam) bulan yaitu dari bulan April sampai dengan September 2008.

Tempat penelitian dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang dengan alamat Jalan A. Yani No. 59 Palembang.

B. Teknik Analisa Data

Analisa data merupakan bagian yang harus dilakukan setelah dari seluruh responden terkumpul. Kegiatannya adalah mengelompokkan berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data, menyajikan data setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

(5)

menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesa yang diajukan. Untuk memudahkan pelaksanaan analisa data digunakan alat bantu komputer melalui program SPSS versi 11.5

Dalam penelitian ini teknik analisa data dilakukan dengan menggunakan:

1. Perumusan Model

Regesi berganda (multiple regression)

Persamaan umum untuk regresi berganda (Sugiyono 2004; 211) adalah sebagai berikut:

Yi = a + b 1X1i + b 2 X 2i + bnXn ... + e

Dimana:

Yi = Kinerja Pegawai ke-i X 1i = Pelatihan ke-i

X 2i = Komitmen Organisasi ke-i

a = Konstanta

b 1 = Koefisien regresi Pelatihan

Pegawai

b 2 = Koefisien regresi Komitmen Organisasi

2. Uji Persyaratan Analisis

Sebagai salah satu persyaratan untuk melakukan analisis data dengan menggunakan analisis regresi, data perlu diuji, untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari populasi yang homogen, normal dan linier.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas menggunakan Chi Kuadrat

k i

fn

fh

fo

X

1 2 2 Dimana : X² = Chi Kuadrat

fo = Frekuensi yang diobservasi

fh = Frekuensi yang diharapkan joke menyebar normal

Bila dalam setiap variabel tidak normal, maka pengujian hipotesis tidak bisa menggunakan statistik parametris.

b. Uji Homogenitas Data

Pengujian homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi-Square dengan menetapkan signifikansi 5% ( = 0,05). Interpretasi homogenitas data dihitung

berdasarkan nilai Asymtotic Significance yang diperoleh. Jika Asymp. Sig >  = 0,05, maka data dinyatakan homogen.

c. Uji Linearitas Data

Uji ini dipergunakan untuk mengetahui apakah regresi yang diperoleh berarti , apabila dipergunakan untuk membuat kesimpulan antar variabel yang sedang dianalisis. Pengujian linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan One-way Anova program SPSS. Pengujian linearitas menggunakan taraf signifikansi 5% ( = 0,05). Interpretasi data dilakukan dengan ketentuan jika F-hitung < F- tabel

maka variabel bebas dengan variabel terikat tersebut mempunyai hubungan linear.

3. Koefisien Determinasi

Seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dalam hasil pengujian penelitian, maka dipakai atau dihitung dengan koefisien determinasi (R2), baik secara

sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, dengan rumus :

2

) ( 123 2

Y

JK

Y

R

reg 4. Analisis Diskripsi

Analisis diskripsi, berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data. Selain penyajian tabel dan grafik, untuk mengetahui diskripsi data, diperlukan ukuran yang lebih eksak. Ukuran penting yang sering dipakai dalam pengambilan keputusan adalah : mean, median, modus, standar deviasi dan varians, serta kurtosis untuk mengetahui kemiringan data Siswoyo. H. (2007). Ukuran-ukuran diatas, dianalisis dengan melakukan perhitungan persentase setiap variabel, dengan cara menjumlahkan masing-masing variabel (Pelatihan,Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai), kemudian dibagi dengan jumlah skor kriterium (skor

(6)

tertinggi) tiap variabel dari responden .

5. Penentuan Koefisien Korelasi Untuk mengukur keeratan hubungan

antara variable independent dan variable dependen dapat dilihat dari nilai r parsial yang mempunyai nilai antara -1 hingga + 1 bila nilai r parsial semakin mendekati +1 atau – 1, berarti semakin erat hubungan positif atau negative antara variable independent dan variable dependen. Sedangkan bila nilai r parsial semakin mendekati nol, berarti terdapat hubungan yang semakin lemah. Nilai r parsial yang paling besar menunjukkan bahwa variable independent yang bersangkutan paling erat hubungannya dengan variable dependen. Oleh karena itu merupakan variable independent X yang paling dominant dalam menjelaskan variasi dalam variable dependen Y.

G. Pengujian Hipotesis Statistik

Untuk menguji hipotesa yang diajukan maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut Siswoyo. H. (2007)

1. Hubungan Kinerja pegawai dengan Pelatihan Pegawai

a. Hipotesis Statistik

H0 : ρ y1 = 0

Hi : ρ y1 > 0

b. Formulasi Hipotesis

Ho : artinya tidak ada hubungan antara Kinerja Pegawai dengan Pelatihan Pegawai Hi : artinya terdapat hubungan

antara Kinerja Pegawai dengan Pelatihan Pegawai

c. Kriteria Pengujian

Kesimpulan :

Terima Ho ; Jika Sig. t hitung >

Level of significant Sig >  = 0,05

Tolak Ho ; Jika Sig. t hitung < Level of significant

2. Hubungan Kinerja Pegawai dengan Komitmen Organisasi a. Hipotesis Statistik

H0 : ρ y2 = 0

Hi : ρ y2 > 0

b. Formulasi Hipotesis

Ho : artinya tidak ada hubungan antara Kinerja Pegawai terhadap Komitmen Organisasi

Hi : artinya terdapat hubungan antara Kinerja Pegawai terhadap Komitmen Organisasi

c. Kriteria Pengujian

Kesimpulan :

Terima Ho ; Jika Sig. t hitung > Level of significant Sig >  = 0,05 Tolak Ho ; Jika Sig. t hitung < Level of significant

3. Hubungan Kinerja Pegawai

dengan Pelatihan dan

Komitmen Organisasi a. Hipotesis Statistik

H0 : ρ y3 = 0

Hi : ρ y3 > 0

b. Formulasi Hipotesis

Ho : artinya Tidak ada hubungan antara Kinerja Pegawai dengan Pelatihan dan Komitmen Organisasi. Hi : artinya Terdapat hubungan

antara Kinerja Pegawai dengan Pelatihan dan Komitmen Organisasi

c. Kriteria Pengujian

Kesimpulan :

Terima Ho ; Jika Sig. F hitung > Level of significant Sig >  = 0,05

Tolak Ho ; Jika Sig.F hitung < Level of significant

HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI

Pada urain deskripsi data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan untuk mendapatkan gambaran tentang beberapa karakteristik dari masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel terikat yaitu Kinerja Pegawai maupun variabel bebas yaitu Pelatihan Pegawai dan Komitmen Organisasi.

(7)

Karekteristik yang dimaksud berupa distribusi skor variabel yang diwujudkan dalam bentuk nilai rata-rata, modus, median, standar deviasi serta varians. Disamping itu juga, pada uraian ini akan diujikan validitas dan reliabilitas instrumen sebelum dilakukan perhitungan persyaratan analisis, yaitu uji normalitas, homogenitas dan linieritas sebagai syarat untuk menguji hipotesis yang diajukan, sedangkan pada bagian akhir dilakukan pengujian hipotesis yang diikuti dengan pembahasan hasil penelitian. Pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan program software SPSS 13.0 for Windows.

A. Analisis Deskriptif

Analisis Statistik Deskriptif

Dari hasil pengolahan data tentang variabel bebas ( Pelatihan Pegawai dan Komitmen Organisasi ) serta variabel terikat (Kinerja Pegawai) pada kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang dan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan terdahulu, maka disini akan dibahas dan dianalisis pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Untuk mengetahui diskriptif variabel Pelatihan Pegawai, dan Komitmen Organisasi dan variabel Kinerja Pegawai berdasarkan data yang dikumpulkan melalui instrumen penelitian yang diberikan kepada 60 responden (30 orang sebagai uji coba dan 30 orang sebagai sample data) maka dapat dilihat secara terperinci deskripsi variabel-variabel tersebut berturut-turut dari nilai skor terendah, nilai skor tertinggi, nilai rata-rata, simpangan baku, median dan modusnya pada tabel berikut ini :

Tabel 1

Data Deskriptif Variabel Penelitian

Sumber : Diolah dari jawaban Responden 1. Deskripsi Kinerja Pegawai (Y)

Untuk mengetahui diskripsi data dari variabel Kinerja pegawai (Y), sesuai data pada tabel 1 tersebut, seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya data missing. Variabel Kinerja Pegawai dengan 30 sampel (sesudah hasil uji coba) memiliki nilai rata-rata 90,5000 , median 90,50000, mode 89,00, standar deviasi 5,86486 , nilai minimum 77, nilai maksimum 100, dan jumlah total 2715,00.

Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata (mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan distribusi frekuensi variabel Kinerja Pegawai sebaran datanya cenderung berdistribusi normal. Untuk mengetahui distribusi frekuesi data variabel Kinerja Pegawai dapat dilihat pada tabel berikut ini

(8)

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Pegawai

Sumber : Diolah dari

Sumber : Diolah dari jawaban Responden

2. Deskripsi Pelatihan Pegawai (X1)

Sesuai data pada tabel 1 di atas, seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya data missing. Variabel Pelatihan Pegawai (X1),

dengan 30 sampel (sesudah hasil uji coba) memiliki nilai rata-rata 74.2000, median 74,0000, mode 74,0000, standar deviasi 5,24174, nilai minimum 63,00, nilai maksimum 85,00, dan jumlah total 2226,00.

Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata (mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan distribusi frekuensi variabel Pelatihan, sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.

Untuk mengetahui distribusi frekuensi data variabel Pelatihan Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.

Distribusi Frekuensi Variabel Pelatihan Pegawai

3. Deskripsi Komitmen Organisasi (X2)

Untuk mengetahui diskripsi data dari variabel Komitmen Organisasi( X2),

sesuai data pada tabel 1 tersebut, seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya data missing. Variabel Komitmen Organisasi dengan 30 sampel (sesudah hasil uji coba) memiliki nilai rata-rata 83,0000 , median 84,0000, mode 84,00 standar deviasi 5,55226, nilai minimum 65,00, nilai maksimum 90,00, dan jumlah total 2226,00.

Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata (mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan distribusi frekuensi variabel Komitmen Organisasi sebaran datanya cenderung berdistribusi normal. Untuk mengetahui distribusi frekuesi data variabel Komitmen Organisasi dapat dilihat pada tabel berikut ini

(9)

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen Organisasi

Sumber : Diolah dari Jawaban Responden Analisis Butir Instrumen

Berdasarkan butir pertanyaan yang dibagikan pada 30 responden, untuk mengetahui Variabel Kinerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5

Distribusi Klasifikasi Skor Jawaban Variabel Kinerja Pegawai

N

o Dimensi Pilihan Jawaban Responden SS S KS TS STS Jum- lah 1. Pengetahuan karyawan tentang

pekerjaannya 136 65 7 2 - 210 2. Kemampuan karyawan membuat dan melaksanakan program kerja 34 20 3 3 - 60

3. Standar mutu pekerjaan yang

dipersyaratkan 25 31 4 - - 60 4. Kemandirian seorang pekerja 65 19 3 3 90 5 Kemampuan bekerja dalam

kelompok 105 30 12 3 - 150 6 Kepemimpinan 43 8 7 2 60 7 Minat untuk memperbaiki kemampuan diri sendiri 85 26 6 3 - 120

Sumber : Diolah dari Jawaban Responden

Para Responden Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang pada umumnya menjawab sangat setuju pada

masing-masing dimensi yaitu Pengetahuan karyawan tentang pekerjaannya 64,76%, Kemampuan karyawan membuat dan melaksanakan program kerja 56,67%, Standar mutu pekerjaan yang dipersyaratkan 41,67%, Kemandirian seorang pekerja 72,22 %, Kemampuan bekerja dalam kelompok 70%, Kepemimpinan 71,67%, Minat untuk memperbaiki kemampuan diri sendiri 70,83%. Ini berarti semua dimensi dari variabel Kinerja Pegawai menjawab sangat setuju rata-rata 75,6 % yang artinya sangat menginginkan mempunyai kinerja yang baik.. Dengan demikian Kantor tersebut dapat memperhatikan dimensi-dimensi yang membuat kinerja pegawai dapat meningkat.

Selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut pilihan jawaban responden untuk variabel Pelatihan Pegawai adalah sebagai berikut :

Tabel 6

Distribusi Klasifikasi Skor Jawaban Variabel Pelatihan Pegawai

N

o Dimensi

Pilihan Jawaban Responden Jumla h SS S KS TS STS 1. Pengetahuan dan ketrampilan 60 21 6 3 - 90 2. Produktivitas dan Kualitas 74 9 6 1 - 90 3. Kepribadian 91 21 7 1 - 120 4. Frekuensi Pelatihan 243 35 15 7 - 300

Sumber : Diolah dari Jawaban Responden

Dari jawaban responden Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang pada umumnya menjawab sangat setuju terhadap dimensi Pengetahuan dan ketampilan sebesar 66,67%, dimensi Produktivitas dan Kualitas sebesar 82,22%, dimensi Kepribadian sebesar 75,83%, dimensi Frekuensi Pelatihan sebesar 81% yang secara rata-rata menjawab sangat setuju adalah sebesar 76,43. Ini berarti para pegawai sangat menginginkan Pelatihan terhadap Pegawai ini memang sangat bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, produktivitas dan kualitas pekerjaan serta perubahan perilaku.

(10)

Selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut pilihan jawaban responden untuk variabel Komitmen organisasi adalah sebagai berikut

Tabel 7

Distribusi Klasifikasi Skor Jawaban Variabel Komitmen organisasi

N

o Dimensi

Pilihan Jawaban Responden Jumla h SS S KS TS STS 1. Mengidentifikasi diri dengan tujuan organisasi 167 36 6 1 - 210 2. Mencintai pekerjaan dengan penuh tanggung jawab 155 51 3 1 - 210

3. Pemeranan diri dalam

organisasi 83 25 9 3 - 120 4. Adanya kondisi mental khusus yang tercipta dari rasa menikmati pekerjaan 145 54 9 2 - 210

Sumber : Diolah dari Jawaban Responden

Dari distribusi klasifikasi skor jawaban variabel Komitmen Organisasi yang diperoleh dari responden, maka dimensi Mengidentifikasi diri dengan tujuan organisasi yang menjawab sangat setuju sebesar 79,52%, dimensi Mencintai pekerjaan dengan penuh tanggung jawab yang menjawab sangat setuju sebesar 73,80%, dimensi Pemeranan diri dalam Organisasi yang menjawab sangat setuju sebesar 69,17%, dimensi adanya kondisi mental khusus yang tercipta dari rasa menikmati pekerjaan yang menjawab sangat setuju sebesar 69,04%. Dari hasil yang menjawab sangat setuju pada seluruh dimensi variabel Komitmen Organisasi, maka secara rata-rata yang menjawab sangat setuju adalah sebesar 72,88% yang berarti para responden memang mempunyai komitmen yang baik terhadap organisasi dengan harapan dapat meningkatkan kinerja para pegawainya.

B. Analisis Statistik Inferensial 1. Uji Instrumen Penelitian

Sebagaimana telah diketahui bahwa penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu Pelatihan Pegawai (X1) dan

Komitmen Organisasi (X2 ), serta satu

variabel terikat Kinerja Pegawai (Y). Sebelum data diolah dengan teknik regresi perlu didahului dengan pengujian persyaratan yaitu pengujian validitas dan reliabilitas instrumen, agar hasil analisis regresi dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan.

a. Uji Validitas

Uji validitas artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Untuk pengujian ini digunakan paket program SPSS versi 13,0.for windows. Dari perhitungan data didapat bahwa ketiga variabel dalam penelitian yaitu X1,

X2, dan Y ketiga-tiganya menunjukkan

validitas instrumen terpenuhi, dengan menggunakan perhitungan Korelasi Product Moment dan menggunakan α (0,05), jumlah sample 30 responden, dimana hasil perhitungan lebih besar dari harga tabel . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 8 berikut ini.

Tabel 8

Tabulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja

No Butir Pertanyaan Total

1 P1 .486** 2 P2 -.152 3 P3 .682* 4 P4 .531* 5 P5 .457* 6 P6 .595** 7 P7 .598* 8 P8 .114 9 P9 .394* 10 P10 .726* 11 P11 .631* 12 P12 .072 13 P13 .052 14 P14 .720* 15 P15 .961* 16 P16 .933** 17 P17 .609* 18 P18 -.011 19 P19 .483** 20 P20 .602* 21 P21 .531** 22 P22 .416* 23 P23 -.034 24 P24 -.053 25 P25 .660* 26 P26 .883** 27 P27 .385* 28 P28 .503* 29 P29 .710* 30 P30 .486**

*correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) ** correlation is significant at the 0.01 level

Dari hasil pengolahan data diatas, yang terkumpul dari 30 responden dengan 30 pertanyaan ternyata ada 7 butir pertanyaan dari variabel Kinerja Pegawai tidak valid, yaitu nomor 2,8,12,13,18,23,24 dan selain

(11)

nomor-nomor tersebut dinyatakan valid. Karena koefisien korelasi yang diperoleh lebih besar dari tabel nilai kritis (r tabel ) 0,367

untuk α = 0,05 yang ditandai dengan bintang satu dan 0,470 untuk α = 0,01 yang ditandai bintang dua.

Tabel 9

Tabulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Pelatihan Pegawai

No Butir Pertanyaan Total 1 P1 .439* 2 P2 .611** 3 P3 .448* 4 P4 .024 5 P5 .799* 6 P6 .055 7 P7 .624* 8 P8 -.028 9 P9 .629* 10 P10 .623* 11 P11 .458* 12 P12 .620* 13 P13 .714* 14 P14 .795* 15 P15 .682* 16 P16 .529* 17 P17 .557* 18 P18 .794* 19 P19 .578* 20 P20 -.014 21 P21 .439* 22 P22 .611* 23 P23 .448* 24 P24 .008 *correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) ** correlation is significant at the 0.01 level

Dari hasil uji instrumen validitas Pelatihan ternyata ada 5 butir pertanyaan yaitu nomor 4,6,8,20,24 yang tidak valid, sedangkan selain nomor-nomor tersebut koefisien korelasinya dengan skor total diatas nilai kritis (r tabel ) 0,367 dengan α =0,05

yang ditandai dengan bintang satu dan 0,470 untuk α = 0,01 yang ditandai bintang dua, sehingga 20 butir pertanyaan instrumen Pelatihan dapat dinyatakan valid.

Tabel 10

Tabulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Komitmen Organisasi

No Butir Pertanyaan Total 1 P1 .721* 2 P2 .462* 3 P3 .596** 4 P4 .635* 5 P5 .722* 6 P6 .409* 7 P7 .576* 8 P8 .528* 9 P9 .412* 10 P10 .961** 11 P11 .628* 12 P12 -.009 13 P13 .731* 14 P14 .612* 15 P15 -.014 16 P16 .515** 17 P17 .783** 18 P18 .571** 19 P19 .625* 20 P20 -.031 21 P21 .(53** 22 P22 .678* 23 P23 .022 24 P24 .741* 25 P25 .858** *correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

** correlation is significant at the 0.01 level

Dari hasil uji instrumen validitas komitmen Organisasi ada 4 butir pertanyaan yang tidak valid, yaitu nomor 12,15,20,23, sedangkan nomor-nomor pertanyaan lainnya dinyatakan valid , karena koefisien korelasinya dengan skor total diatas nilai kritis (r tabel ) 0,367 dengan α = 0,05 yang

bertanda bintang satu dan nilai kritis (r tabel ) 0,470 dengan α =0,01 yang

bertanda bintang dua.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Siswoyo Haryono (2008) : Uji Reliabilitas adalah ukuran tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instumen sehingga ukuran konsistensi instrumen yang dinyatakan reliabel jika alat ukur yang digunakan aman karena bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda. Hasil pengujian pengujian reliabilitas ini dengan cara membagi data menjadi dua bagian atau dibelah dua (Splitted-half), yaitu dihitung total skor nomor butir ganjil dan genap sehingga diperoleh hasil pada tabel-tabel berikut ini :

Tabel 11

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Pegawai

Dari hasil uji Reliabilitas Pearson terhadap variabel Kinerja Pegawai ini korelasi antara skor item ganjil dengan genap adalah 0,747. Korelasi ini memiliki tingkat signifikansi yang tinggi yang menunjukkan bahwa korelasi signifikan pada alpha 0,01 yaitu sebesar 0,470

Sedangkan hasil uji reliabilitas untuk variabel Pelatihan Pegawai dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

(12)

Tabel 12

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan Pegawai

Dari hasil uji Reliabilitas Pearson terhadap variabel Pelatihan Pegawai ini korelasi antara skor item ganjil dengan genap adalah 0,447*. Korelasi ini memiliki tingkat signifikansi yang cukup tinggi yaitu diatas korelasi signifikan pada alpha 0,05 sebesar 0,367 .

Sedangkan hasil uji reliabilitas untuk variabel Komitmen Organisasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 13

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Komitmen Organisasi

* * Correlation is significant at the 0,01 level ( 2-tailed) Dari hasil uji Reliabilitas Pearson terhadap variabel Komitmen Organisasi ini korelasi antara skor item ganjil dengan genap adalah 0,679. Korelasi ini memiliki tingkat signifikansi yang tinggi yaitu menunjukkan bahwa korelasi signifikan pada alpha 0,01 yaitu sebesar 0,470. Dengan demikian , dapat dikatakan bahwa item-item pada instrumen diatas memiliki tingat reliabilitas yang tinggi. Artinya , instrumen penelitian yang dihasilkan sangat reliabel karena angka korelasi variabel-variabel : Kinerja dan Komitmen Organisasi berturut–turut sebesar : 0,747 ; 0,679 lebih besar dari r

tabel Produc Moment dengan alpha 1%

yaitu 0,470 dan Pelatihan Pegawai sebesar 0,447 pada alpha 5% yaitu 0,367.

2. Uji Persyaratan Analisis

Agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari populasi yang

sebenarnya, diperlukan beberapa persyaratan analisis yang menurut Hadi ( 2003) adalah sampel yang dipergunakan dalam penelitian harus sampel yang diambil secara random dari populasi dan bentuk distribusi variabel X dan variabel Y dalam populasi mendekati distribusi normal. Untuk itu itu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji linearitas.

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas dipergunakan untuk melihat apakah sebaran data hasil penelitian terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas distribusi data, penulis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dari program SPSS 13,0 for Windows. Normalitas distribusi data dihitung dengan cara membandingkan nilai asymptotic significance yang diperoleh dengan nilai alpha 0,05. Apabila Asymptotic Significance > α = 0,05, maka data dinyatakan normal.

Tabel 14

Data Hasil Uji Normalitas

Karena seluruh nilai pada kolom asymtotic significance dua sisi adalah untuk variabel Kinerja Pegawai 0,669, variabel Pelatihan 0,865 dan variabel Komitmen Organisasi 0,576 probabilitas diatas 0,05, maka fungsi distribusi populasi yang diwakili oleh sampel berdistribusi normal. Secara visual normalitas tersebut dapat dilihat dari histogram berikut ini :

(13)

Gambar 3

Histogram Normalitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Gambar 4

Histogram Normalitas Variabel Pelatihan Pegawai (X1)

Gambar 5

Histogram Normalitas Variabel Komitmen Organisasi (X2)

Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan dengan uji Chi-Square Significance 5% (α= 0,05) ,hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 15 Data Hasil Uji Homogenitas

Sumber :

Diolah dari data Jawaban Responden

Dari nilai chi square masing-masing variabel : Kinerja Pegawai, Pelatihan Pegawai dan Komitmen organisasi berturut-turut sebesar sebesar 9,467 < 24,9958 ( tabel chi square- X2 dengan

df=15 ) , 9,600 < 27,5871 (tabel chi square- X2 dengan df=17 ) , 8,267 <

22,3626 (tabel chi square- X2 dengan df

=13 ). Atau Nilai Asymptotic Significance yang diperoleh dari semua variabel lebih besar dari α= 0,05, maka data dinyatakan homogen.

Uji Linieritas

Uji linieritas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan One Way Anova Program SPSS 13,0 for Windows dengan taraf signifikansi 5% (α= 0,05) dan hasilnya adalah sebagai berikut :

a. Linieritas Pelatihan Pegawai (X1)

dengan Kinerja Pegawai (Y)

Tabel 16

Data hasil Uji Linieritas Pelatihan dengan Kinerja Pegawai

Sumber : Diolah dari Jawaban Responden

Dari tabel 16 dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 5,196 dengan

probabilitas 0,031 Karena probabilitas < dari 0,05 (0,031 < 0,05) maka variabel Pelatihan Pegawai (X1) dengan variabel

Kinerja Pegawai (Y) mempunyai hubungan yang Linear. Atau dapat juga dilihat dari Statistik hitung ( angka F output) > Statistik tabel (F), maka hubungan tersebut linier . Hal ini bisa dilihat dari F hitung = 5,196 > F tabel =

2,40 dengan α= 0,05.

b. Linieritas Komitmen Organisasi(X2)

(14)

Tabel 17

Data Hasil Uji Linieritas Komitmen Organisasi dengan Kinerja pegawai

Sumber : Diolah dari Jawaban Responden

Dari tabel 17 dapat dilihat bahwa nilai F

hitung adalah 16,726 dengan probabilitas

0,000. Karena probabilitas < dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka variabel Komitmen Organisasi (X2) dengan variabel Kinerja

Pegawai (Y) mempunyai hubungan yang Linear. Atau dapat juga dilihat dari Statistik hitung ( angka F output) > Statistik tabel (F), maka hubungan tersebut linier . Hal ini bisa dilihat dari F

hitung = 16,726 > F tabel = 2,40 dengan α =

0,05.

1. Analisis Regresi

Analisis Regresi ini digunakan untuk mengetahui pengaruh yang terjadi antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu antara variabel Pelatihan (X1) dan

Komitmen Organisasi (X 2 ) dengan

Kinerja Pegawai (Y).

a. Pengaruh Pelatihan (X1) dengan

Kinerja Pegawai (Y)

Untuk melihat pengaruh variabel Pelatihan (X1) dengan Kinerja pegawai

(Y) , dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 18

Hasil Regresi Parsial Variabel Pelatihan dengan Kinerja Pegawai

Dari tabel 18 ditemukan persamaan regresi yaitu :

Y = 58,931 + 0,425X1 + e

dengan nilai t hitung untuk konstanta dan variabel Pelatihan (X1)

berturut-turut sebesar : 4,051 dan 2,176 dengan signifikansi 0,000 dan 0,038.

Konstanta sebesar 58,931 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan Variabel Pelatihan (X1 )

maka Kinerja pegawai (Y) tetap sebesar 58,931 unit skor. Hal ini bisa dipahami, karena masih ada variabel lain yang belum dimasukkan dalam penelitian ini. Sedangkan dengan melihat besarnya koefisien regresi bahwa variabel Pelatihan (X1 ) 0,425 atau sama dengan

42,50 %. Artinya kecenderungan proyeksi perubahan antara variabel Pelatihan (X1 ) dengan variabel Kinerja

pegawai (Y) menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan variabel Pelatihan 100% maka mengakibatkan perubahan atau peningkatan pula pada variabel Kinerja pegawai sebesar 42,50%. Sedangkan jika dilihat dari t hitung variabel Pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap Variabel kinerja Pegawai, yang ditunjukkan nilai signifikan t ( 0,038) lebih kecil dari probabilita 0,05 serta uji F yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 19

Hasil Uji F Variabel Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai

Dari tabel 19 dapat diinterpretasikan bahwa uji F terhadap variabel Pelatihan 4,733 secara simultan mempengaruhi Kinerja Pegawai dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari probabilita 0,038 ( 0,038 < 0,05 ).

b. Pengaruh Komitmen Organisasi (X2) dengan Kinerja Pegawai

(Y)

Untuk melihat pengaruh Komitmen Organisasi (X2) dengan

Kinerja pegawai (Y) , dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(15)

Tabel 20

Hasil Regresi Parsial Variabel Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai

Dari tabel 20 ditemukan persamaan regresi yaitu :

Y =13,163 + 0,932 X2 + e

dengan nilai t hitung untuk konstanta dan variabel Komitmen Organisasi (X2)

berturut-turut sebesar : 2,683 dan 9,909 dengan signifikansi 0,010 dan 0,000. Konstanta sebesar 13,163 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan Variabel Komitmen Organisasi (X2 ) maka Kinerja pegawai

(Y) tetap sebesar 13,163 unit skor. Hal ini bisa dipahami, karena masih ada variabel lain yang belum dimasukkan dalam penelitian ini. Sedangkan dengan melihat besarnya koefisien regresi bahwa variabel Komitmen Organisasi (X2) 0,932 atau sama dengan 93,20 %. Artinya kecenderungan proyeksi perubahan antara variabel Komitmen Organisasi (X2 )

dengan variabel Kinerja pegawai (Y) menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan variabel Komitmen organisasi sebesar 100% maka mengakibatkan perubahan atau peningkatan pula pada variabel Kinerja pegawai sebesar 93,20%. Sedangkan jika dilihat dari t hitung variabel Komitmen Organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap Variabel kinerja Pegawai, yang ditunjukkan nilai signifikan t ( 0,000) lebih kecil dari probabilita 0,05 serta uji F yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 21

Hasil Uji F Variabel Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pegawai

Dari tabel 21 dapat diinterpretasikan bahwa uji F terhadap variabel Komitmen Organisasi sebesar 98,187 secara simultan mempengaruhi Kinerja Pegawai dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari probabilita 0,05 (0,000 < 0,05 ).

c. Pengaruh Pelatihan (X1) dan

Komitmen Organisasi (X2)

dengan Kinerja Pegawai (Y)

Untuk melihat pengaruh variabel Pelatihan (X1) dan Komitmen organisasi

(X2) dengan Kinerja pegawai (Y) , dapat

dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 22

Hasil Regresi Antara Variabel Pelatihan dan Komitmen Organisasi

dengan Kinerja Pegawai

Dari tabel 22 ditemukan persamaan regresi yaitu :

Y = 5,797 + 0,145 X1 + 0,891 X2 + e

Dengan nilai t hitung untuk konstanta dan variabel Pelatihan (X1) dan

Komitmen Organisasi (X2)

berturut-turut sebesar : 5,797 , 0,145 dan 0,891 dengan signifikansi 0,538, 0,019 dan 0,000.

Konstanta sebesar 5,797 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan Variabel Pelatihan (X1 ) dan

Komitmen Organisasi (X2) maka Kinerja

pegawai (Y) tetap sebesar 5,797 unit skor. Sedangkan dengan melihat besarnya koefisien regresi bahwa variabel Pelatihan (X1 ) 0,145 atau

sama dengan 14,50% dan Komitmen Organisasi (X2) 0,891 atau sama

(16)

kecenderungan proyeksi perubahan antara variabel Pelatihan (X1 ) dan

Komitmen Organisasi (X2) dengan

variabel Kinerja pegawai (Y) menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan variabel Pelatihan dan Komitmen organisasi sebesar 100% maka mengakibatkan perubahan atau peningkatan pula pada variabel Kinerja pegawai berturut-turut sebesar 14,50% dan 89,10%. Sedangkan jika dilihat dari t hitung variabel Pelatihan dan Komitmen Organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap Variabel kinerja Pegawai sebesar 4,412 dan 9,207 yang ditunjukkan nilai signifikan t ( 0,019 dan 0,000 ) lebih kecil dari probabilita 0,05 serta uji F yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 23

Hasil Uji F Variabel Pelatihan dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pegawai

Dari tabel 23 dapat diinterpretasikan bahwa uji F terhadap variabel Pelatihan dan Komitmen Organisasi sebesar 51,831 secara simultan mempengaruhi Kinerja Pegawai dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari probabilita 0,05 (0,000 < 0,05).

2. Analisis Korelasi dan Determinasi

Untuk melihat hubungan antara variabel Pelatihan dengan Kinerja Pegawai, maka dapat dilihat pada tabel 24

Tabel 24

Hubungan Antara Pelatihan dengan Kinerja Pegawai

Arti angka korelasi ; ada dua hal dalam penafsiran korelasi, yaitu tanda plus (+) dan Minus (-) artinya ada tidaknya korelasi. Pada penelitian ini hubungan antara variabel Pelatihan ( Tabel 24) diperoleh angka 0,756 dan bertanda positif. Hal ini berarti arah korelasi positif, atau semakin tinggi Pelatihan maka Kinerja Pegawainya cenderung semakin besar. Sedangkan korelasinya > 0,5 berarti antara Pelatihan dengan Kinerja Pegawai berkorelasi sangat kuat. Sedangkan untuk melihat koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan R-Square dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 25

Model Summary Untuk Nilai Korelasi dan Determinasi

.

Nilai R-Square ( Tabel 25) adalah 0,572 atau 57,20%. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel Pelatihan berpengaruh sebesar 57,20% terhadap Kinerja Pegawai yang diperoleh. Sedang sisanya 42,80% disebabkan oleh faktor lain.

Untuk melihat hubungan antara variabel Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai, maka dapat dilihat pada tabel 26

Tabel 26

Hubungan Antara komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai

Pada penelitian ini hubungan antara variabel Komitmen organisasi ( Tabel 26) diperoleh angka 0,882 dan bertanda positif. Hal ini berarti arah korelasi positif, atau semakin baik Komitmen Organisasi maka Kinerja

(17)

Pegawainya cenderung semakin besar. Sedangkan korelasinya > 0,5 berarti antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai berkorelasi sangat kuat. Sedangkan untuk melihat koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan R-Square dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 27

Model Summary Untuk Nilai Korelasi dan Determinasi

Nilai R-Square (Tabel 27) adalah 0,778 atau 77,80%. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel Komitmen organisasi berpengaruh sebesar 77,80% terhadap Kinerja Pegawai yang diperoleh. Sedangkan sisanya 22,20% disebabkan oleh faktor lain.

Untuk melihat hubungan antara variabel Pelatihan dan Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai, maka dapat dilihat pada tabel 28.

Tabel 28

Hubungan Antara Pelatihan dan Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai

Pada penelitian ini hubungan antara variabel Pelatihan dengan Kinerja Pegawai (Tabel 28) diperoleh angka 0,756 dan Variabel Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai 0,882 dan semua bertanda positif. Hal ini berarti arah korelasi positif, atau semakin baik Pelatihan maka Kinerja Pegawainya cenderung semakin meningkat dan semakin baiknya Komitmen Organisasi

maka Kinerja Pegawainya juga cenderung semakin meningkat . Sedangkan nilai korelasi secara simultan sebesar 0,891 ( Tabel 29) yang berarti secara bersama-sama variabel Pelatihan dan Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai berhubungan sangat erat.

Sedangkan untuk melihat koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan R-Square dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 29

Model Summary Untuk Nilai Korelasi dan Determinasi

Nilai R-Square (Tabel 29) adalah 0,793 atau 79,30 %. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel Pelatihan dan Komitmen Organisasi secara bersama-sama dapat menjelaskan Kinerja Pegawai sebesar 79,30%. Sedangkan sisanya 20,70% disebabkan oleh faktor lain.

Untuk melihat apakah data menyebar secara normal atau tidak dapat dilihat pada grafik Normal P-P Plot yang dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 6

Grafik P- Plot Kinerja Pegawai

Dari grafik P-Plot menunjukkan bahwa sebaran data bersifat normal, karena mendekati garis lurus P-Plot.

(18)

C. Uji Hipotesis Statistik

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol (H0 ) yang diajukan ditolak atau diterima

pada tingkat signifikansi tertentu. Pengujian hipotesis statistik untuk hipotesis pertama dan kedua dilakukan dengan Uji t, sedangkan hipotesis ketiga dilakukan dengan Uji F.

1. Hubungan Variabel X1 dengan Y

Berdasarkan statistik t-hitung; dari tabel output di atas terlihat bahwa t-hitung variabel Pelatihan Pegawai adalah 2,176. Statistik tabel; tingkat signifikansi = 5%, df (derajad kebebasan) = jumlah data – 2 atau 30 -2 = 28. Uji dilakukan dua sisi; Untuk t tabel dua sisi, didapat angka sebesar 2,048. Dengan ketentuan bahwa jika Uji t < t-tabel , maka H0

diterima, dan jika uji t > t.tabel , maka Hi

diterima. Hipotesa yang telah dibuat sebelumnya bahwa hipotesa nol adalah Tidak ada hubungan antara Pelatihan Pegawai dengan Kinerja pegawai, sedangkan hipotesa nihil adalah ada hubungan antara Pelatihan Pegawai dengan Kinerja pegawai .

Dari tabel 18 diperoleh bahwa t hitung

> t tabel atau 2,176 > 2,048 atau bisa

juga dilihat berdasarkan probabilita, bahwa jika probabilita < signifikansi (0,038 < 0,05) maka hipotesa nihil

diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara Pelatihan Pegawai dengan Kinerja pegawai.

2. Hubungan Variabel X2 dengan Y

Berdasarkan statistik t-hitung; dari tabel output di atas terlihat bahwa t-hitung variabel Komitmen Organisasi adalah 9,909. Statistik tabel; tingkat signifikansi = 5%, df (derajad kebebasan) = jumlah data – 2 atau 30 -2 = 28. Uji dilakukan dua sisi; Untuk t tabel dua sisi, didapat angka sebesar 2,048. Dengan ketentuan bahwa jika Uji t < t-tabel , maka

H0 diterima, dan jika uji t > t.tabel , maka

Hi diterima. Hipotesa yang telah dibuat

sebelumnya bahwa hipotesa nol adalah tidak ada hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai,

sedangkan hipotesa nihil adalah ada hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai. Dari tabel 4.20 diperoleh bahwa t hitung > t tabel atau

9,909 > 2,048 atau bisa juga dilihat berdasarkan probabilita, bahwa jika probabilita < signifikansi (0,000 < 0,05) maka hipotesa nihil diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai.

3. Hubungan Variabel X1 dan X2 dengan Y

Untuk hipotesa yang ketiga ini akan dilakukan pengujian variabel-variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi terhadap variabel dependen, dengan melalui uji F.

Berdasarkan statistik F hitung , dari

tabel output tersebut dapat dilihat bahwa F hitung adalah sebesar

51,831. Statistik Ftabel dengan tingkat

signifikansi 5% , df1= 2 dan df2 = 27 maka F tabel diperoleh sebesar 3,3541.

Dengan ketentuan bahwa jika uji statistik F hitung < F tabel, maka Ho

diterima. Dan Uji statistik F hitung > Ftabel,

maka Hi diterima. Hipotesa yang telah

dibuat sebelumnya bahwa hipotesa nol adalah tidak ada hubungan antara Kinerja Pegawai dengan Pelatihan Pegawai dan Komitmen organisasi, sedangkan hipotesa nihil adalah ada hubungan antara Kinerja Pegawai dengan Pelatihan Pegawai dan Komitmen Organisasi.

Dari tabel 23 diperoleh bahwa F

hitung > F tabel atau 51,831 > 3,3541

atau bisa juga dilihat berdasarkan probabilita, bahwa jika probabilita < signifikansi (0,000< 0,05) maka hipotesa nihil diterima, yaitu secara bersama-sama ada hubungan yang signifikan antara Kinerja Pegawai dengan Pelatihan Pegawai dan Komitmen Organisasi.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah melakukan uji instrumen dengan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas serta pengujian persyaratan analisis

(19)

yang dilakukan terhadap sample data berupa Uji Normalitas (mengetahui sebaran data normal atau tidak), Uji Homogenitas (apakah data homogen) dan Uji Linearitas (apakah data membentuk trend linear / garis lurus), yang selanjutnya dilakukan Analisis Statistik Deskriptif dan Analisis Statistik Inferensial dan Pengujian Hipotesa Statistik. Dari hasil analisis tersebut dengan menggunakan program SPSS 13.0 for Windows dapat disimpulkan bahwa :

1. Dari uji t-test terhadap hipotesa pertama dan kedua secara parsial , maka ada hubungan yang signifikan antara Pelatihan Pegawai dengan Kinerja Pegawai dan ada pengaruh yang signifikan antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai . 2. Dari Uji F-test terhadap hipotesa

ketiga secara simultan ada hubungan yang signifikan antara Pelatihan Pegawai dan Komitmen Organisasi dengan Kinerja Pegawai.

3. Dengan melihat besarnya koefisien regresi bahwa Pelatihan Pegawai (X1

) 0,145 atau sama dengan 14,50 %. Artinya kecenderungan proyeksi perubahan antara variabel Pelatihan Pegawai (X1 ) dengan variabel Kinerja

pegawai (Y) menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan variabel Pelatihan sebesar 100% maka mengakibatkan perubahan atau peningkatan pula pada variabel Kinerja pegawai sebesar 14,50%. 4. Antara variabel Pelatihan Pegawai

(X1), Komitmen Organisasi (X2)

mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel Kinerja Pegawai (Y) terdapat korelasi sebesar 0,891 termasuk pada katagori tingkat hubungan yang sangat kuat dan korelasi tersebut signifikan.

B. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian seperti dipaparkan sebelumnya, maka pada bagian berikut ini perlu diberikan beberapa saran kepada

pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini :

1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang diharapkan secara terus menerus dapat memberikan Pelatihan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kerja khususnya tentang pekerjaannya, kemampuan kerja dalam kelompok dan minat untuk memperbaiki kemampuan diri sendiri sehingga produktivitas kerja dan kualitas kerja meningkat serta dapat merubah perilaku kearah yang lebih baik yang dapat meningkatkan kinerja pegawainya.

2. Bagi pimpinan Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang , dengan tingginya pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja perlu mendapat perhatian khusus untuk senantiasa dibina dan dikembangkan, karena secara empirik komitmen organisasi terbukti mendukung pencapaian kinerja yang tinggi.

3. Bagi peneliti lain, untuk menindak lanjuti lebih jauh hasil penelitian ini dengan mengembangkan variabel-variabel bebas yang lain sehingga dapat meningkatkan kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang .

DAFTAR PUSTAKA

Alan and Baker, 2001.Personnel Management, Virginia : Prentice Hall.

Arep, Ishak dan Tanjung, Hendri, 2003. Manajemen Motivasi, Grasindo, Jakarta.

As’ad, 2000. Seri Manajemen Dalam Industri. Liberty, Yokyakarta.

Barthos Basir, Manajemen Sumber Daya Manusia, : Suatu Pendekatan Makro, Bumi Aksara, Jakarta.

Barry Cushway, 2004. Human Resources Management, The Association for Management Education and Development, London.

(20)

Dale Yoder , 2002. Seri Manajemen Sumber daya Manusia Produktivita.. Penerjemah Dimas Samudra. PT. Gramedia, Jakarta.

Danim, Sudarwan , 2004. Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok, Rineka Cipta, Jakarta. Dessler Gerry, 2004. Manajemen

Personalia, Teknik dan Konsep Modern, Jakarta.

Djamaludin. A. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Persaingan Global, Badan Penerbit Pengembangan Bisnis dan Manajemen Global, Jakarta.

Dunnate, J.L. 1997. Organizational Behavior. Mc. Graw-Hill Book Co. Erickson, 2000. Organizational Behavior

Concepts, Controvercies Application, 11th, Prentice Hall International, Inc.

Englewood Cliffs. New Jersey.

Flippo B Edwin, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga , Jakarta

Furtwengler, Dale, 2002. Penilaian Prestasi Kerja, Terjemahan Fandy Ciptono, Andi offset, Yogyakarta. Fatah, Nanang. 2003. Landasan

Manajemen Sumber Daya Manusia, Remadja Rosdakarya, Bandung. Grifin, E. James. 2004. Organisasi dan

Manajemen: Edisi Keempat. Penerjemah A. Hasmi Ali, Bumi Aksara, Jakarta.

Golman, Daniel, 2001. Kecerdasan Emosi, untuk mencapai Puncak Prestasi, Terjemahan Alex Tri Kantjono, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Gomes, Caradoso, 2001. Manajemen

Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta.

Haryono. S. 2007. Metodelogi Penelitian Bisnis Teori dan Aplikasi. Badan Penerbit MM UTP Palembang.

Hasibuan, Malayu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Haji Masagung, Jakarta.

Hasibuan, Malayu. 2004. Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas, Bumi Aksara, Jakarta. Handoko. T (2001). Manajemen

Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan, LP3ES, Jakarta.

Harsey Paul and Blance 2002. Organisasi dan Manajemen , Alih Bahsa, Aziz Purwanto, Ghalia Indonesia, Jakarta. Hariandja 2002. Manajemen Sumber

Daya Manusia, Grasindo Jakarta. Ivancevich, John M. And Matteson,

Michael T., 2004, Organization Behavior Structure Process, Bussiness Publications Inc., Texas. Kartono. GS 2001. Manajemen

Organisasi dan Kepemimpinan. PT. Bumi Aksara Jakarta.

Mulia Nasution , 2004. Manajemen dan Orgtanisasi, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Mathis and Jackson, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba empat, Jakarta.

Muchdarsyah, Sinungan. 1995. Produktivitas Apa dan Bagaimana , Bumi Aksara, Jakatra.

Nadler, 2002. Human Resources Management, The Association for Management Education and Development, London.

Prabu Mangkunegara, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Rosdakarya, Bandung.

Panji Anoraga, 2005. Psikologi Kerja, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Prawirosentoso S. 2003. Kinerja dan Organisas, Bina Aksara, Jakarta. Nasution, S. 2002. Metode Penelitian

Naturalistik Kualitati, Tarsito Bandung.

(21)

Robins dan Caulter 1996. Manajemen, PT. Indeks Kelompok gramedia, Jakarta. .

Richar M. Steers. 1999. Efektivitas Organisasi. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Robinson, 2004. Organizational Behavior Concepts, Controvercies Application, 11th, Prentice Hall International, Inc.

Englewood Cliffs. New Jersey.

Siagian, Sondang P ,2004. Filsafat Administrasi, Gunung Agung, Jakarta. Sikula, andrew F, 2002. Personnel

Administration and Human Resources Management. New York : Wiley Trans Edition, by John Wiley & Sons Inc. Simamora, Henry, 2001. Manajemen

Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta.

Soeprihanto John, 2005. Manajemen Personalia, BPFE, Yogyakarta.

Steers, Richards M, Gerardo. Ungson, and Richard T Mondy, 2000 . Managing Effective Organizations : An Introduction. Boston , Kent Publishing.

Sukmalana, Soelaiman, 2007, Manajemen Kinerja Langkah Efektif Untuk Membangun, Mengendalikan dan Evaluasi kinerja. PT. Intermedia Personalia Utama, Jakarta.

Sudjana, N. 2003. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono, 2004. Statistik NonParametris Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung Susilo Martoyo, 2004. Manajemen

Sumber Daya Manusia. BPFE,Yogyakarta

Syafaruddin Alwi, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta

Syaiful. A. . 2002 . Psikologi MSDM . Bandung: Remaja Rosdakarya. Terry, George R. 2004. Principles of

Management. Richard Rirwin, Inc.Home Wood: Illions.

Wibowo , 2006. Budaya Organisasi Dalam Perusahaan , Ghalia Indonesia, Jakarta.

Winardi. 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Yulk, Gary, 2000. Kepemimpinan Dalam Organisasi, Alih Bahasa Jusuf Udaya, Prenhalindo, Jakarta.

Gambar

tabel      Produc  Moment  dengan  alpha  1%

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Zainal Arifin (2011) dalam bukunya Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, dilihat dari aspek perencanaanya ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam

Penulisan laporan akhir ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik

Dalam tulisan ini, akan dibahas aplikasi belajar menggunakan perangkat bergerak (mobile learning) dengan materi bahasa Sunda untuk siswa Sekolah Dasar kelas 1 dan

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek: Edisi..

Dalam hal ini inti logika Aristoteles adalah silogisme, yaitu cara berpikir yang bertolak dari dua dalil atau proporsisi yang telah... ada, kemudian menghasilkan proporsisi

Sistem telah diuji untuk menangani pelayanan pengiriman informasi di dalam lingkup antara account E-mail dengan alat bantu handphone pada jaringan GSM dpt

asuhan keperawatan pada kelompok kontrol dan menunjukkan bahwa p = 0,064&gt;0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan kepada kepala ruangan sangat

dengan adanya website ini akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi seputar kota bandung, walaupun telah ada website-website sebelumnya tentang wisata kota bandung yang lebih