Jogjakarta, 28 Juli 2009 Universitas Islam Indonesia [email protected]
TECHNOPRENEUR:
TECHNOPRENEUR:
The way to realize creative industry
The way to realize creative industry
Eko Nurmianto
(Praktisi dan Dosen Pasca Sarjana Teknik Industri ITS) Telepon : 031-702-12345
HP : 081-330-771772 Email : [email protected]
1
Technopreneurship is the merging of knowledge in technology with entrepreneurship skills. It requires not only technical knowledge but also a through understanding of creativity, the innovation process, marketing, finance, and strategic thinking.
Time Span 1700-1900 1900-2000 2000Æ Economy Agriculture Manufacturing Information
Technology Plow Machine Computer
Output Food Goods Information
Resource Land Capital Knowledge
Unit Family Corporation Networks
Energy Muscle Fossil Fuel Minds
Competition Local National Global
Education •Demands •Focus Hands-on Minimal “What?” Procedures Appreciable “How?” Thinking Continuous “Why?” 3
´ Entrepreneurs form the lifeblood of a healthy economy: they create new jobs, new wealth, new opportunities.
´ From 1948-1998, entrepreneurs led the US out of every recession.
´ Small entrepreneurs are responsible for 67% of inventions and 95% of radical innovations since World War II.
´ In the US, 700,000 new businesses are started each year; 60% of new jobs are created by 10% of the fastest-growing new companies.
Jogjakarta, 28 Juli 2009 Universitas Islam Indonesia [email protected]
Compared to traditional MBA graduates, entrepreneurship graduates were:
´ Three times more likely to start new business or be self
employed
´ Earning annual incomes 27% higher; owning 62% more assets ´ If working for a large corporation, earning $23,000/year more ´ More satisfied with their jobs; more likely to innovate
´ Dramatically increasing sales growth in small firms (by 900%) ´ Working for high-tech firms in greater numbers
´ More involved in research and new product development
Entrepreneurship Education Impact Study Eller College of Business, University of Arizona, June 2000
5
´ To support regional economic development
´ For student skill development—to help engineers and scientists to better understand the business side ´ To increase the University’s competitive edge ´ To increases the nation’s competitiveness in this
global economy
“Our nation needs engineers who not only can solve engineering problems but can participate
in bringing ideas and products to market”
7
ENTREPRENEUR BERPOLA PIKIR KREATIF
ENTREPRENEUR BERPOLA PIKIR KREATIF
• Tuntutan atas intensifikasi imajinasi dan
kreatifitas pada kegiatan ekonomi, bisnis,
pendidikan di masa depan semakin besar.
• Kreatifitas tidak hanya berbasis artistik,
namun bisa juga berbasis teknologi.
7
´ Merubah pola berfikir
´ Memberi wawasan trend bisnis ke depan ´ Mengejar ketertinggalan ekonomi bangsa ´ Bahan renungan ke depan mau jadi apa ?
Jogjakarta, 28 Juli 2009 Universitas Islam Indonesia [email protected]
1. Lingkungan sekitar 2. Keterpaksaan 3. Kebiasaan 4. Pendidikan
5. Sesuai dengan cita-cita 6. Berfikir rasional
9
´ Merubah cita-cita mulai sekarang untuk menjadi entrepreneur
´ Entrepreneurship tidak mengenal tingkat pendidikan, tetapi tergantung pada KEBERANIAN MENGAMBIL RESIKO
´ Belajar berwirausaha dimulai dari sekarang, diri sendiri dan sekecil mungkin
Jogjakarta, 28 Juli 2009 Universitas Islam Indonesia [email protected]
´ Jangan takut GENGSI, TIDAK ADA MODAL, TIDAK ADA PENGALAMAN
´ Banyak bergaul dan belajar dengan ORANG-ORANG YANG SUKSES BERWIRAUSAHA
´ Tidak diterima di UMPTN jangan memvonis hidupnya GAGAL dan MASA DEPAN SURAM. Ingat peluang anda menjadi ENTREPRENEUR makin besar.
Jogjakarta, 28 Juli 2009 Universitas Islam Indonesia [email protected]
BAHAN RENUNGAN ENTREPRENEUR
(3)
´ Jangan takut GAGAL jadi ENTREPRENEUR karena anda masih belum ada BEBAN HIDUP
´ Harus berfikir rasional dan perjalanan hidup masih panjang. Jangan dilihat kondisi sekarang, lihatlah 10 th, 20 th, 30 th kedepan bagaimana ?
13
´ Belajar wirausaha bukan belajar dagang/bisnis melainkan belajar merubah pola fikir untuk memotivasi diri menjadi entrepreneur ´ Entrepreneur :
« Tidak bisa santai (kerja 24 jam)
« Bisa mengatur kerja sesuai dengan keinginan sendiri « Hasil dan resikonya dinikmati sendiri
Jogjakarta, 28 Juli 2009 Universitas Islam Indonesia [email protected]
´ Kesempatan di Indonesia menjadi wirausaha jauh lebih mudah dan terbuka dibandingkan negara lain ´ Entrepreneur tidak mengenal ras, agama, usia, lokasi,
waktu, keturunan, kerabat, jabatan dan sebagainya ´ Harus berfikir positif tidak mudah menyerah dan
banyak jalan menjadi entrepreneur
15
´ Menang undian (mendapatkan harta karun)
´ Kawin dengan janda kaya / anak dari keluarga
orang kaya
´ Mendapatkan warisan dari orang tua
´ Mencari kesibukan karena tidak ada kegiatan dan
coba-coba
´ Karena terpaksa (kena PHK, pensiun, tidak ada
Jogjakarta, 28 Juli 2009 Universitas Islam Indonesia [email protected]
´ Diajak teman /relasi bisnis karena ada peluang
usaha yang baik
´ Mempunyai pengalaman dan menguasai bidang
usaha yang sudah digeluti sekarang ini
´ Ada keinginan yang kuat dan rencana yang
matang untuk berwirausaha
17
´ Berani mengambil resiko dan keputusan ´ Tidak mengenal gengsi dan perasaan ´ Berani tampil beda
´ Jeli dalam melihat peluang dan kesempatan usaha ´ Berani memulai usaha dari yang terkecil (nol) dan
Jogjakarta, 28 Juli 2009 Universitas Islam Indonesia [email protected]
´ Berorientasi pada praktek bisnis dan hasilnya (aspek administratif prioritas nomor dua)
´ Cerdik, kreatif, inovatif, ulet, semangat, banyak akal, tak kenal lelah dan tidak mudah menyerah.
´ Semua orang dianggap sebagai partner bisnis dan kawan
19
´ Tidak boleh disambi
´ Mulailah dari bisnis yang kecil dan prospektif
´ Harus market oriented (tidak harus punya unit produksi sendiri) ´ Produk yang spesifik, sulit ditiru, unik dan mempunyai
keunggulan bersaing
´ Scope bisnis harus sesuai dan tidak jauh dari pengalaman, latar belakang, keahlian dan keterampilan yang dimiliki
Jogjakarta, 28 Juli 2009 Universitas Islam Indonesia [email protected]
´ Usaha jalan dulu, urusan administratif dan perijinan diurus
sambil jalan dan sesuai dengan kebutuhan.
´ Berpikirlah resiko terjeleknya jika gagal dan bukan hanya
untung besar
´ Perbanyak network yang berhubungan dengan bisnis yang
akan dilakukan
´ Harus selalu improve dan menyesuaikan dengan perubahan
(bisnis yang direncanakan bisa berubah total)
´ Carilah peluang dan timing yang tepat untuk memulai dan
mengembangkan bisnis
21
´ Hambatan mental lahir dan batin
(jabatan, income, status, penampilan, dsb.)
´ Tidak berani ambil resiko (kalau gagal) ´ Tidak ada modal dan dana (terbatas)
´ Maunya untung besar dan tidak mau dari kecil
´ Patah semangat / kapok (sudah gagal tetapi tidak mau coba
lagi)
´ Takut gagal (kebiasaan yang selalu sukses dalam usaha yang
Jogjakarta, 28 Juli 2009 Universitas Islam Indonesia [email protected]
´ Jangan melihat untungnya saja, perhatikan resiko terjeleknya ´ Keuntungan yang diperoleh, gunakan untuk meningkatkan
dan mengembangkan usaha, jangan digunakan untuk kepentingan pribadi dan non bisnis
´ MemahamiCashflow Quadrant
23
E = Employee (Karyawan)
S = Self employed (Orang yang bekerja sendiri) Small business owner (Pengusaha kecil) B = Business owner (Pengusaha)
I = Investor (Pemodal)
Cashflow Quadrant
(Robert T. Kiyosaki)Jogjakarta, 28 Juli 2009 Universitas Islam Indonesia [email protected]
² Orang besar mempunyai impian besar
² Orang kecil mempunyai impian kecil
² Kalau anda mau berubah, mulailah
dengan mengubah ukuran impian Anda
25
1. VISI = Kemampuan melihat apa yang tidak dapat
dilihat orang lain
2. KEBERANIAN = Kemampuan bertindak walaupun ada
keragu–raguan yang besar
3. KREATIVITAS = Kemampuan berpikir lain dari
kebanyakan orang
4. TAHAN KRITIK = Tidak ada satupun orang sukses
yang tidak di kritik
5. TIDAK CEPAT PUAS DIRI = Belajar menahan rasa
puas diri jangka pendek dan lebih mengutamakan
SIFAT – SIFAT PRIBADI
WIRAUSAHA SUKSES
Jogjakarta, 28 Juli 2009 Universitas Islam Indonesia [email protected]
- Para entrepreneur tidak melakukan hal-hal
yang berbeda, tetapi mereka melakukan hal-hal biasa DENGAN CARA BERBEDA
- Para entrepreneur tidak melakukan hal-hal
yang istimewa, tetapi mereka melakukan hal-hal biasa secara ISTIMEWA
27
Technopreneur sedang melatih dan memesan lampu dengan logo “UII” 27 Juli 200 untuk
SEKIAN TERIMA KASIH SEMOGA ALLAH SWT BERKENAN MEMBERIKAN KITA KESUKSESAN 29