• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAHIRAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAHIRAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAHIRAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 12 TANJUNGPINANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar sarjana pendidikan (S.Pd)

Oleh

BUDI ASTUTI NIM 100388201263

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Astuti Budi. 2015. Kemahiran Menulis Naskah Drama Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjungpinan Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Tanjungpinang: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Titik Dwi Ramhti Hakim, M.Pd. pembimbing II: Drs. Wagiman, M.Pd.

Kata Kunci: Kemahiran, Menulis, Naskah drama

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis kaidah penulisan naskah drama dan menganalisis “Kemahiran Menulis Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjungpinang”. Alasan peneliti mengambil judul tersebut karena sebelumnya siswa telah mempelajari pelajaran tersebut pada silabus semester ganjil, namun hasilnya belum maksimal karena guru belum memfokuskan pelajaran tersebut, sehingga siswa tidak termotifasi dalam menulis naskah drama, oleh karena itu peneliti lebih memfokuskan pada pelajaran tersebut untuk meningkatkan hasil siswa dalam menulis naskah drama.

Penulisan ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Yang menggunakkan populasi dan sampel yang diambil secara acak pada kelas VIII yang berjumlah 231 siswa, menjadi 44 siswa. Untuk mendapatkan data dalam skripsi, peneliti menggunakan metode tes. Hasil penelitian ini berdasarkan aspek penilaian menunjukkan untuk skor aspek kaidah penulisan naskah drama yaitu rata-rata 48,29 dari 44 siswa. Adapun nilai rata-rata yang diperoleh dari 44 siswa adalah 48,29 yang termasuk kategori kurang.

Secara umum kemahiran menulis naskah adalah 0 siswa yang memperoleh kategori sangat baik, 14 siswa memperoleh kategori cukup dengan pencapaian 65%, 30 siswa yang memperoleh kategori kurang dengan pencapaian50%, 0 siswa yang memperoleh kategori gagal.

Kesimpulan penelitian, berdasarkan analisis data melalui tes kemahiran menulis naskah drama siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjungpinang termasuk katagori kurang, maka hipotesis ditolak.

(5)

ABSTRACT

Budi Astuti. 2015 Drama Script Writing Proficiency Students Junior High School 12 Tanjungpinan academic year 2013/2014. Essay. Tanjungpinang: Department of Language and Literature Indonesia. Faculty of Teacher Training and Education. Maritime University of Raja Ali Haji. Supervisor I: Point Dwi Ramhti Hakim, M.Pd. supervising II: Drs. Wagiman, M.Pd.

Keywords: Proficiency, Writing, Manuscript drama

The purpose of this paper is to analyze the rules of writing drama scripts and analyze "Writing Proficiency Students Junior High School 12 Tanjungpinang". The reason researchers took the title because of previous students have been studying these subjects in the syllabus semester, but the results have not been up because the teachers have not focused the lesson, so that students are not motivated to write a play, therefore the researchers focus on these lessons to improve student outcomes in playwriting.

This writing using quantitative descriptive method. Which menggunakkan populations and samples taken randomly in class VIII totaling 231 students to 44 students. To get the data in the thesis, the researcher using the test method. Results of this research is based on aspects of assessment scores indicate aspects of the rules for writing a play with an average of 48.29 out of 44 students. The average value obtained from 44 students was 48.29 which included less category.

In general proficiency writing the script was 0 students who obtained excellent category, 14 students gained enough categories to the achievement of 65%, 30 students who obtained less category with pencapaian50%, 0 students who obtained a category failed.

Conclusion of the study, based on analysis of data through proficiency tests playwriting class VIII Junior High School 12 Tanjungpinang including category less, then the hypothesis is rejected.

(6)

1. pendahuluan

keterampilan menulis merupakan keterampilan yang digunakan untuk berkomunikasasi secara tidak langsung. Berkomunikasi secara tidak langsung berarti, keberadaan penutur dan mitra tutur tidak bertemu, tidak bersemuka atau tidak berhadap-hadapan antara penutur dan mitra tutur. cara yang digunakan dalam berkomunikasi dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan proses menulis. Dalam kegiatan menulis, penulis haruslah trampil dan teliti memanfaatkan struktur bahasa dan kosa kata. Struktur bahasa adalah organisasi berbagai unsur bahasa yang masing-masing merupakan pola bermakna, dan kosa kata merupakan perbendaharaan kata.

Untuk itu, peneliti perlu memperhatikan kedua keterampilan di atas, karena kedua keterampilan tersebut adalah struktur bahasa dan kosa kata sebagai tongkat penulis dalam memulai menulis. Dikatakan sebagai tongkat peneliti, karena seringkali peneliti menghadapi kesulitan dal hal mengikuti tujuan utama yang telah ditetapkan dalam hati peneliti. Peneliti harus merumuskan sebuah kalimat tujuan yang kaitannya denga materi dalam menulis.

Materi menulis diajarkan dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Siswa menganggap materi tentang menulis menjadi momok bagi siswa-siswa baik di Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas dikarenakan anak miskin akan pengetahuan. Penyebab miskin pengetahuan adalah anak tidak suka membaca, sehingga anak tidak mempunyai referensi untuk dijadikan bahan menulis. Dalam penelitian memilih untuk meneliti siswa Menengah Pertama, karena penelitian untuk siswa Sekolah Mengah Pertama jarang dilakukan selama ini, yang akhirnya akan menyebabkan keterampilan menulis yang tidak baik pada siswa dibawa saat memasuki tingkat Sekolah Menengah Atas.

Pada saat observasi peneliti menemukan beberapa kendala dan permasalahan siswa khususnya dalam kreatif dalam menulis, untuk itu, silabus Bahasa Indonesia yang dipergunakan di Sekolah Menengah Pertama, salah satu standar kompetensinya adalah menulis naskah drama disampaikan Chaer (2011:15) kompetensi dasarnya adalah mendeskripsiskan prilaku manusia melalui dialog naskah drama. Indikator yang tecantum adalah (1) menulis naskah drama dengan bahasa yang sesuai, (2) mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog, (3) menghidupkan konflik, (4) memunculkan penampilan. Standar kompetensi yang disebut di atas, yaitu menulis naskah drama yang perlu diajarkan pada siswa Sekolah Menengah Pertama. Hal ini bertujuan sebagai pembelajaran keterampilan menulis. Dalam keterampilan menulis menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.

Berdasarkan uraian di atas tentang keterampilan menulis naskah drama ternyata keterampilan menulis naskah drama sangat tidak diminati oleh siswa. Selain menjadi

(7)

momok bagi siswa, siswa tidak suka menulis dan kesempatan menulis pun sangat sedikit. Dengan keadaan siswa yang berada di lingkungan asrama, sehingga informasi yang masuk dari luar menjadi terlambat, tidak diijinkan menggunaka media elektronik, dan siswa dibatasi oleh aturan yang ada di asrama, dengan aturan-aturan tersebut, gerak siswa dibatasi dan tidak ada kesempatan untuk mengembangkan bakat menulisnya. Ruang gerak yang sangat sempit, anak tidak boleh keluar dari asrama, waktu yang sangat terbatas karena setelah pulang sekolah anak melaksanakan kigiatan yang ada di asrama. Sehingga siswa sulit untuk mendapatkan ide karena tidak ada informasi dan referensi untuk menulis.

Bertolak dari uraian di atas, peneliti ingin mengetahui bagaimana kemahiran menulis naskah drama siswa klelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjungpinang. Peneliti ingin mengupas kemahiran siswa dalam menulis naskah drama terutama pada pemilihan tema, tokoh, latar, gaya bahasa, tanda baca.

Jadi, dari hasil uraian dan penjelasan judul penelitian di atas, yaitu kemahiran menulis naskah drama. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini, siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjungpinang dapat menulis naskah drama denga baik dan sesuai dengan rencana yang diharapkan.

2. Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuamtitatif, mengambarkan hasil penelitian berdasarkan skor yang diperoleh siswa dalam tes kemahiran menulis, metode deskriptif adalah pengajian ilmiah yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian itu dilakukan, baik dengan maupun tanpa menguji hipotesis, dan tanpa mengadakan perlakuan terhadap variable-variabel yang diamati (Malik, 2010:3)

Sedangkan metode kuantitatif merupakan suatu metode yang menuntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya ( Arikunto, 2002:10). Pada kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila disertai dengan table, grafik, bagan, gambar, atau tampilan lain. Prosedur yang dilaksanakan peneliti dalam menganalisis data adalah sebagai berikut: 1. Membuat daftar skor tiap aspek.

2. Menghitung nilai dengan perhitungan yang dikemukakan Arikunto (2012:272) yaitu

Skor yang diperoleh siswa

Nilai X 100 Skor maksimum yang diharapkan

(8)

3. Masukkan skor mentah setiap aspek yang diperoleh siswa ke dalam table skor kemahiran menulis siswa.

4. Membahas hasil yang telah diperoleh siswa berdasarkan masing-masing aspek. 5. Mengolah skor mentah yang diperoleh siswa ke dalam bentuk nilai kemudian

memasukkan nilai tersebut ke dalam tabel lembar rekapitulasi penilaian kemahiran menulis.

6. Mencari nilai rata-rata keberhasilan seluruh aspek dengan menggunkan rumus Arikunto (2012:299) yaitu:

Keterangan: X = Rata-rata

∑X = Jumlah seluruh nilai siswa N = Jumlah siswa

7. Mengklasifikasikan hasil yang telah diperoleh ke dalam tabel nilai angka dan huruf menurut Arikunto (2012:281) sebagai berikut:

TABEL 4

Nilai Angka Dan Huruf

No Angka Penilaian Huruf Penilaian Kualifikasi

1 80-100 A Sangat Baik 2 66-79 B Baik 3 56-65 C Cukup 4 40-55 D Kurang 5 30-39 E Gagal Arikunto (2012:281)

3. Hasil dan Pembahasan Penelitian

Untuk memperoleh data mengenai kemahiran siswa kelas VIII dalam menulis naskah dram,maka dilakukan tes saat penelitian yakni memberikan siswa tugas menulis sebuah naskah drama dengan cerita yang telah disediakan, kemudian dianalisis sesuai kaidah-kaidah penulisan naskah drama yang baik dan terdiri dari: tema, tokoh, latar, gaya bahasa, dan tanda baca.

Dari data yang diperoleh dari tes yang dilakukan menunjukan bahwa tingkat kemahiran siswa dalam menulis naskah drama siswa kelas VIII Sekolah Menengah PertamaNegeri 12 Tanjungpinang. Siswa yang berhasil mencapai katagori cukup 14 orang atau 60-75%. Siswa termasuk kategori kurang 3 orang atau 25-55%.

Siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik tidak ada, siswa yang termasuk dalam kategori cukup 14 orang.

(9)

Maka nilai rata-rata siswa yang diperoleh 48,29. Jadi kemahiran siswa dalam menulis naskah drama masuk dalam kualifikasi kurang. Adapun kategori aspek penilaian kemahiran siswa dalam menulis naskah drama sebagai berikut:

4. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kemahiran menulis naskah drama seluruh siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjungpinang, 0 yang termasuk kualifikasi sangat baik, 14 siswa memperoleh nilai pencapaian 50-65% yang termasuk kualifikasi baik, 30 siswa yang memperoleh nilai pencapaian 40-50% yang termasuk kualifikasi kurang, dan 0 siswa yang termasuk kualifikasi gagal. Jadi, skor kemahiran rata-rata siswa dalam menulis naskah drama adalah 48,29% dengan kualifikasi kurang.

Hasil yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014, kemahiran menulis naskah drama siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 termasuk katagori kurang, hipotesis pada bab II menyatakan tergolong sedang, jadi hipotesis penelitian ini ditolak.

Saran dari penelitian ini adalah untuk siswa, agar siswa lebih memahami mengenai naskah drama dan lebih giat lagi dalam belajar matapelajaran bahasa indoneasia terutama pada penulisan naskah drama dalam menentukan tema dan gaya bahasa.

Untuk guru, sebaiknya guru lebih memfokuskan pembelajaran penulisan naskah drama dengan menggunakan beberapa metode sehingga siswa lebih mudah menerima atau memahami materi yang akan disampaikan khususnya tentang naskah drama ini, selanjutnya penelitian ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi penelitian jenis bagi peneliti selanjutnya.

Daftar Pustaka

Akhadiah, Sabarti, dkk. 1999. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi

(10)

Aziz, Abdul, Adlan, dkk. 2012. Pedoman Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. DEPDIKNAS. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Reality Publisher.

Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama. Yogyakarta: CAPS. Haryani. 2008. “Peningktan Kemampuan Menulis Naskah Drama Menggunakan

Media Berita Social Dalam Surat Kabar Pada Siswa Kelas VII Nurul Ali Secang. Magelang”.(Skripsi tidak diterbitkan)

Hasanuddin. 1997. Drama: Karya Dalam Dua Dimensi. Bandung:Angkasa. Keraf, Gorys. 1999. Diksi Dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Malik, Abdul., dan Shanty, Isnaini Leo. 2003. Kemahiran Menulis. Pekanbaru: UNRI

PRESS

Malik, Abdul. 2010. Makalah Penelitian Deskriptif Untuk Penelitian Bahasa. Pendidikan, Social Dan Budaya. Tanjungpinang: Tidak Diterbitkan.

Marlina, Ebi. 2013. “Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang. Tanjungpinang”: Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia,FKIP, UMRAH.(Skripsi tidak diterbitkan)

Minderop, Albertine. 2011. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Semi, Atar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Sugiono. 2007. Analisis Kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sylando, Remy. 1996. Menulis Naskah Drama Dan Permasalahan Sekitarnya, Jakarta: Nuansa Cendikia.

Tarigan, Henry Guntur. 1976. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa.

(11)

Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1987. Menulis: Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2011. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Wirajaya, Asep Yudha. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia: Untuk SMP/MTS

Kelas VIII. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Yuli Eti, Nunung, dkk. 2005. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.(Skripsi tidak diterbitkan)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Yoghurt adalah produk susu fermentasi berbentuk semi solid yang dihasilkan melalui proses fermentasi susu dengan menggunakan bakteri asam laktat.. Melalui

Pada penelitian ini membahas tentang implementasi untuk mendapatkan kecocokan objek pada citra digital yang sudah dimanipulasi menggunakan metode Algoritma SIFT pada

Dari hasil pembiayaan tersebut Mitra Usaha dapat mengumpulkan aset untuk keluarganya, berikut adalah data yang telah diberikan responden terkait dengan aset yang di

Maka dapat dilihat bahwa penilaian untuk variabel penerapan standar akuntansi pemerintahan memiliki nilai minimal dengan rentang tiga yang termasuk dalam kategori (Setuju)

Tässä tutkimuksessa valkuaisruokinnoilla oli kontrolliruokintaan verrattuna suurempi maitotuotos, mutta rypsiä korvattaessa lupiinilla tuotos pieneni.. Samansuuntaisen tulok-

Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan hipertensi (p=0,000) yaitu dipengaruhi oleh lama merokok (p=0,018) dan cara merokok (p=0,046), tetapi

Loyalitas dari Volumers Surabaya sendiri tidak dapat diragukan lagi, mereka rela mengikuti tour yang diadakan oleh Volume (Tour Jatim – Bali), dengan menggunakan sepeda motor,