RANGKAIAN DAUN | 1
RANGKAIAN DAUN
Rangkaian Daun Pisang, Rangkaian Janur.
Seni melipat daun berasal dari Negeri Siam/Thailand di mana sebagian besar masyarakatnya yang beragama Buddha menggunakannya untuk keperluan pemujaan dan sembahyang di
vihara sebagai sesaji yang sudah merupakan tradisi. Untuk
mendukung penampilan hidangan sesaji agar menjadi lebih menarik, diciptakanlah dekorasi pada hidangan sesaji dengan
RANGKAIAN DAUN | 2
PENDAHULUAN
RANGKAIAN DAUN PISANG
S
alah satu faktor keberhasilan dalam penyajian hidangan, selain dilihat dari rasa dan bentuk makanan, adalah juga unsur dekorasi pada hidangan yang disajikan.Dekorasi mendukung penampilan hidangan sesaji tersebut sehingga mempunyai nilai tersendiri. Daun merupakan salah satu bahan yang baik untuk dibuat dekorasi dan juga sebagai kemasan hidangan. Masyarakat Indonesia pada umumnya telah mengenal dan terbiasa menggunakannya. Beberapa jenis daun telah banyak digunakan sebagai barang kerajinan dekorasi maupun kemasan antara lain daun pandan, lontar, kelapa, jati, aren, pisang, dan talas.
Dari beberapa jenis daun pisang yang ada di bumi nusantara ini, disarankan menggunakan daun pisang batu, karena memiliki kele-bihan-kelebihan dari daun pisang yang lain, di antaranya sifatnya yang lentur, tidak mudah robek.
Penggunaan pohon pisang, mulai dari batang, jantung, dan daunnya, sangat mempermudah siapa pun pembuatnnya, karena:
RANGKAIAN DAUN | 3
2. Harganya relatif murah.
3. Penggunaan daun pisang tidak merusak lingkungan atau pohon itu sendiri.
4. Memberikan nilai tambah bagi daun pisang selain sebagai alat pembungkus dan alas saji.
TIPS MEMILIH MENGGUNAKAN DAN MEMPERTAHANKAN
KESEGARAN DAUN PISANG
Untuk alas wadah gunakan :
Daun pisang kepok Daun pisang siam/ambon Daun pisang batu
Untuk aneka jenis lipatan daun :
Disarankan menggunakan daun pisang batu karena memiliki warna daun yang lebih hidup/hijau dan lebih lentur (mudah dibentuk).
Untuk jenis lipatan tertentu seperti model teratai, kipas, dan gelung tekuk harus menggunakan daun pisang yang muda.
Agar lipatan daun lebih awet :
RANGKAIAN DAUN | 4
Daun yang telah dllipat menjadl jenis lipatan tertentu, dibungkus dengan kain basah.
Direndam dalam air yang telah diberi asam dan air jeruk nipis selama beberapa jam. Disemprot air secara periodik.
BAHAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBUAT
RANGKAIAN DAUN PISANG
1. Daun pisang
RANGKAIAN DAUN | 5 3. Sterofoam ( sebagai dasar / wadah pembentukan lipatan daun )
4. Tampah / wadah yang berisi pelepah-pelepah batang daun pisang (jika tidak ada gunakan sterofoam)
RANGKAIAN DAUN | 6
ALAT YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBUAT
RANGKAIAN DAUN PISANG
1. Gunting
2. Gunting dan gergaji khusus untuk memotong sterofoam 3. Stapler
4. Jarum pentul
5. Jarum jahit dan benang jahit warna hijau 6. Tusuk sate dan tusuk gigi
RANGKAIAN DAUN | 7
CARA MEMBUNGKUS
STEROFOM DG DAUN PISANG
1. Buatlah pola bentuk wadah sesuai selera, misalnya bulat, persegi, oval, dan sebagainya pada
sterofoam.
2. Potonglah sterofoam dengan cutter atau gergaji khusus sesuai pola. 3. Buatlah pola sesuai sterofoam yang telah dibentuk pada daun pisang.
4. Guntinglah sesuai pola berjarak 2 cm. Guntinglah pada jarak 2 cm, lalu rapikan pinggirnya. 5. Bungkuslah salah satu permukaan sterofoam dengan daun pi-sang. Lipat
guntingan-guntingan pinggirnya ke sisi sterofoam, tancapkan dengan jarum pentul/tusuk gigi. Balikkan. Bungkus sisi baliknya dengan cara seperti tampak pada foto, agar seluruh permukaan
RANGKAIAN DAUN | 8
MACAMMACAM
LIPATAN
DAUN
PISANG
Lipatan Kuku Jari Tangan
Cara membuat :
1. Ambil 3 (tiga) lembar daun pisang dengan ukuran minimal 20 x 7 cm atau sesuai dengan kebutuhan (lihat gambar a).
2. Gulung dengan tangan kanan memegang ujung daun sambil tangan kiri mengontrol ujung serta besar gulungan, usahakan bagian ujung tidak tertekan (lihat gambar b & foto 1).
3. gulung sampai seluruh daun terpakai lalu atur agar pinggiran daun jatuh tepat di tengah (lihat gambar c & foto 2)
4. jepit antara jari tengah dan telunjuk tangan kiri.
5. Buat dua gulungan lagi dengan cara yang sama dan susun / tumpuk ketiga kelopak dengan jarak ujung cm (lihat gambar d)
6. Staples di bawah garis-garis pertemuan pinggiran daun atau jahit pada posisi satu titik potong bagian bawah berbentuk runcing (segitiga) dengan kedua ujung berhadapan (lihat gambar e & foto 3)
RANGKAIAN DAUN | 9 Lipatan Kuku Jari Tangan
RANGKAIAN DAUN | 10
Lipatan Kuku Garuda
Cara membuat:
1. Ambil satu lembar daun pisang ukuran minknal 12 x 5 cm (lihat gambar a). 2. Lipat sisi sebelah kanan 45° ke arah dalam (lihat gambar b & foto 1).
3. Kemudian lipat kembali sisi sebelah kanan yang telah dilipat tadi hingga garis lipatannya sejajar dengan garis tengah daun (lihat gambar c).
4. Lakukan hal yang sama pada sisi daun sebelah kiri (lihat gambar d & foto 2). 5. Kemudian lipatlah kedua sisi pada daun tersebut ke arah dalam (gambar e & foto 3). 6. Lakukanlah hal yang sama pada sisi daun sebelah kiri (lihat gambar f & foto 4). 7. Terakhir buang sisa daun yang berlebih, tetapi sebelum membuang sisa daun
jahitlah dari arah dalam atau jepit daun tersebut dengan menggunakan staples (lihat gambar f).
8. Buat sebanyak yang diperlukan dan siap untuk dirangkai, susun lipatan dalam rangkaian dengan jarak minimal ½ cm atau sesuai selera (lihat foto 5)
RANGKAIAN DAUN | 11 Lipatan Kuku Garuda
RANGKAIAN DAUN | 12
Lipatan Sisik Ikan
Cara membuat:
1. Ambil selembar daun pisang ukuran 15 x 4 cm atau sesuai keperluan (dapat diketahui dari besar kecilnya tempat yang akan dihias (gambar a)
2. Tangan kanan memegang sisi daun sebelah kanan, begitu sebaliknya dengan tangan kiri. Kemudian sisi sebelah kanan dillipat 45° ke arah dalam (gambar b & foto 1). 3. Setelah dilipat 45° ke arah dalam lipat kembali daun tersebut ke arah dalam sehingga
garis lipatannya sejajar dengan garis tengah daun tersebut (gambar c & foto 2).
4. Lakukan hal yang sama pada sisi daun sebelah kiri, sehingga garis lipatan kedua sisi daun saling berimpit pada bagian tengah (garis tengah daun (gambar a).
5. Potong sisa daun dengan menggunakan gunting/cutter, kemudian jahit dari sisi bagian dalam menggunakan jarum jahit tepat pada bagian tengah garis lipatan yang saling berhimpit (lihat tanda panah) atau dapat pula menggunakan staples (gambar e & foto 3, 4).
6. Buat tiga lipatan dengan cara yang sama dan susun dengan jarak ½ cm (gambar f & foto 5). Setelah selesai tinggal dipasangkan pada wadah.
RANGKAIAN DAUN | 13 Lipatan Sisik Ikan
RANGKAIAN DAUN | 14
Lipatan Seruni
Cara membuat :
1. Potong 2 lembar daun ukuran 7 cm x 18 cm dan 5 cm x 13 cm (gambar a dan foto 1).
2. Letakkan kedua lembar daun secara bersusun (gambar b).
3. Lipat masing-masing daun 1/3 bagian ke arah tengah dimulai dari sebelah kanan kemudian kiri hingga membentuk satu segitiga sama kaki (gambar c , foto 2 dan foto 3).
4. Balik ke arah depan dengan daun mendatar terletak di sebelah depan (gambar d, foto 4).
5. Lipat ujung kaki kiri daun ke arah tengah depan dengan posisi lurus (gambar e Foto 5). 6. Lakukan hal yang sama pada kaki daun sebelah kanan (gambar f).
7. Dalam melakukan langkah-langkah, 3-6 posisi daun yang lebih kecil tetap Bertumpu di atas daun yang berukuran lebih besar (gambar g).
RANGKAIAN DAUN | 15 Lipatan Seruni
RANGKAIAN DAUN | 16
Lipatan Mawar
Cara membuat:
1. Ambil selembar daun pisang ukuran minimal 8 x 5 cm atau sesuaikan besar kecilnya dengan tempat yang akan digunakan (gambar a).
2. Lipatlah sisi sebelah kanan sehingga tepat dengan garis tengah daun (gambar b & foto 1),
3. Lakukan hal yang sama pada sisi sebelah kiri, sehingga kedua sisi yang dilipat saling berhimpit pada garis tengah daun (gambar c,d, dan foto 2,3 ).
4. Jadilah bentuk dasar Lipatan Mawar.
5. Buat tiga tumpukan atau lebih dengan jarak 1 cm (gambar c, f & foto 4).
6. Lipat setengah dari sisi sebelah kanan dari masing-masing daun yang telah ditumpuk ke arah luar (gambar g & foto 5, 6).
7. Jahit dari sebelah dalam atau bisa juga dikuatkan dengan menggunakan staples ( gambar h dan foto 7).
RANGKAIAN DAUN | 17 Lipatan Mawar
RANGKAIAN DAUN | 18
Lipatan Kelopak Teratai
Cara membuat:
1. Potong selembar daun dengan ukuran 8 x 18 cm (foto 1)
2. Lipat 1/3 bagian daun ke arah tengah dimulai dari sebelah kanan kemudian kiri sehingga membentuk satu segitiga sama kaki (foto 2).
3. Balik ke arah depan dengan garis daun yang mendatar / horisontal terletak di sebelah depan (foto 3).
4. Tekuk bagian tengah daun yang sudah berbentuk segitiga itu ke arah depan, kedalaman tekukan ±1 cm sehingga membentuk seperti takir (foto 4).
5. Lipat bagian kiri daun dengan permukaan menghadap ke arah depan dimulai dari sebelah kiri daun (foto 5).
6. Lakukan hal yang sama pada bagian sebelah kanan (foto 6). 7. Terbentuk kelopak bunga teratai (foto 7)
RANGKAIAN DAUN | 19 Lipatan Kelopak Teratai
RANGKAIAN DAUN | 20
Lipatan Kanthil
Cara membuat:
1. Potong selembar daun ukuran 15 cm x 20 cm (gambar a, foto 1).
2. Lipat 1/5 bagian daun ke arah belakang memanjang (gambar b, foto 2)
3. Katupkan kedua ujung daun sehingga membentuk sudut yang menyiku dengan bagian hijau daun terletak di sebelah depan (gambar c, foto 3).
4. Tekan bagian tengah yang menyiku ke arah depan sehingga membentuk tonjolan dengan lekukan di tengah (gambar d, foto 4)
5. Tekan kembali ujung tonjolan daun di tengah tersebut ke arah belakang dengan kondisi daun tetap dijepit di antara tekunjuk dan jari tengah. (gambar e, foto 5). 6. Lipat bagian kanan luar daun ke arah depan (gambar f).
7. Lakukan hal yang yang sama pada bagian kiri luar sehingga terbentuklah lipatan seperti kelopak bunga Kantil (gambar g, foto 6).
RANGKAIAN DAUN | 21 Lipatan Kanthil
RANGKAIAN DAUN | 22
Lipatan Bunga Telang
Cara membuat:
1. Gunakan 3 lembar daun pisang dengan ukuran masing-masing:15 x 3 cm (gambar al).15x 4 cm (gambar a2). 15 x 5 cm (gambar a3).
2. Ambil lembar daun 1 dengan ukuran 15 x 3 cm (gmbr b).
3. Lipat bagian kanan daun ke arah kiri tepat di titik tengah daun (membentuk sudut 45°) (gambar c).
4. Lipat bagian kiri daun dengan cara yang sama ke arah tengah sehingga seluruh lipatan membentuk sudut 90" (gambar d & foto d).
5. Putar balik daun yang sudah terlipat dan letakkan di tangan kiri dengan posisi daun dijepit antara telunjuk dengan jari tengah (gambar e & f).
6. Lakukan langkah 1 s/d 5 untuk lebar daun kedua dan ketiga saling bertumpu (foto 2 & 3).
7. Lipat sebelah kanan daun lipatan 1 ke arah kiri hingga berbentuk kuncup dan sejajar dengan bagian kiri (gambar f).
8. Lipat sebelah kiri daun dengan cara yang sama dengan nomor 7 (gambar g & foto 4).
9. Lakukan hal yang sama pada lembar daun kedua, membungkus lipatan daun pertama yang berbentuk penutup (gambar g, foto 5).
10. Lipat dengan cara yang sama dengan jarak ½ cm dari daun ke-1, lipatan sudah lipatan sudah terbentuk dalam rangkap 2 (gambar h)
RANGKAIAN DAUN | 23
11. Buat lipatan ke-3 dengan cara yang sama, juga dengan jarak l'/2 cm dari lipatan Ke-2 (gambar j dan k)
12. Sebagai variasi dapat digunakan kelopak bunga mawar sebagai isi atau daun pisang muda.
RANGKAIAN DAUN | 24
Lipatan Kipas
Cara membuat:
1. Potong daun dengan ukuran 12 cm x 20 cm (gambar a, foto 1).
2. Lipat daun menjadi dua bagian dengan arah memanjang (gambar b, foto 2).
3. Bagi daun menjadi empat ruas/bagian, dengan lebar 1 ruas/bagian 5 cm (gambar c, foto 3). 4. Buat tekukan/lipatan pada bagian bawah ruas daun, dimulai dari bagian tengah/ruas kedua
dengan kedalaman tekukan ± 1 cm (gambar d, foto 4).
5. Setelah membuat tekukan pada tiga ruas sebanyak tiga tekukan, lipat bagian kanan daun dengan arah ke depan (gambar e, foto 5 dan foto 6, foto 7).
6. Lakukan hal yang sama pada bagian kiri dengan lipatan ke arah depan (gambar f dan g, foto 8).
RANGKAIAN DAUN | 25
RANGKAIAN DAUN | 26
Lipatan Kuku Garuda Isi CARA MEMBUAT :
1. Ambil satu lembar daun pisang ukuran 15x3 cm. Sisi yang keras atau bagian dekat pelepah
dilipat kesisi yang lemas hingga membentuk segitiga.
2. Gulung lembaran atas hingga tepat ditengah.
3. Lipatsisikananketengah.
RANGKAIAN DAUN | 27
4. Lipatsisikiriketengah. Stapler danguntinguntukmerapikannya.
Lipatan Kuku Wanita Rangkap
Cara membuat:
1. Siapkan 1 lembar daun pisan dengan ukuran sesuai kebutuhan/tempat yang akan dihias.
2. Lipat daun menjadi 2 dengan arah memanjang. 3. Tekuk sisi daun sebelah kanan ke arah dalam.
4. Lakukan hal yang sama untuk sisi daun sebelah kiri hingga membentuk segitiga rangkap.
5. Lipat sisi daun sebelah kanan depan ke arah tengah. 6. Lipat daun sebelah kiri depan ke arah tengah.
7. Lipat sisi daun yang belakang sama seperti sisi daun depan,kemudian staples bagian bawahnya.
RANGKAIAN DAUN | 28
Lipatan Stupa
Cara membuat:
1. Siapkan 2 lembar potongan daun pisang yang lebarnya berbeda (5 cm dan 8 cm). 2. Potongan yang lebarnya 8 cm digulung membentuk kerucut (seperti gambar), staples. 3. Potongan daun yang lebarnya 5 cm diselimutkan pada bentuk kerucut.
4. Lalu tekuk sisi kanan ke arah dalam. 5. Lalu tekuk lagi menutup badan kerucut.
6. Lalu selanjutnya tekuk sebagian ujungnya ke arah kanan. Lakukan sisi sebelah kiri seperti sisi sebelah kanan.
7. Staples tepat bagian tengah bawah. Rapikan bagian bawah agar terlihat rapi dengan menggunting bagian bawah. Untuk lipatan stupa yang berselimut lebih dari 1 gunakan teknik yang serupa seperti di atas dengan cara menumpuk selimutnya dnegan jumlah sesuai keinginan kita.
Lipatan Kuku Bima
Cara membuat:
1. Siapkan 1 lembar daun pisang dengan uukuran sesuai kebutuhan. 2. Lipat sisi sebelah kanan ke titik tengan daun.
3. Lipat sisi sebelah kiri ke titik tengah hingga membentuk segitiga. 4. Lipat sisi sebelah kanan ke arah kiri.
RANGKAIAN DAUN | 29
6. Untuk membuat kuku bima rangkap, buatlah lipatan kuku bima kemudian sisikan ke dalamnya.
7. Staples bagian bawahnya.
Lipatan kuku bima rangkap siap digunakan.
Lipatan Leher Kuda
Cara membuat:
1. Siapkan 1 lembar daun pisang dengan uukuran 20x3 cm.
2. Lipat daun dari arah kanan dan kiri tepat di bagian tengah hingga kedua ujung bertemu.
3. Lipat atau satukan bagian kanan dan kiri hingga membentuk ujung kiri runcing dan kanan membentuk sudut 90o.
4. Lipat daun bagian depan ke atas.
5. Lipat ke atas (lipatan no.4) hingga tegak lurus (kerjakan daun bagian belakang sama dengan daun bagian depan).
6. Lipatan leher kuda telah terbentuk.
7. Buat beberapa lipatan dengan ukuran dan bentuk yang sama, kemudian rangkaikan. 8. Staples atau jahit rangkaian lipatan bagian bawah.
RANGKAIAN DAUN | 30
ANEKARANGKAIAN
RANGKAIAN DAUN | 32 DEKORASI I
1. Siapkan lipatan-lipatan Mawar. 2. Siapkan sterofoam yang telah dibentuk.
3. Bungkus sterofoam dengan daun pisang.
4. Susunlah lipatan-lipatan Mawar di sekeliling wadah.
5. Tutup pinggiran bawahnya dengan lipatan-lipatan kepang.
DEKORASI II
1. Siapkan lipatan-lipatan Gelung Tekuk, Kancil, dan Teratai.
2. Siapkan wadah dari sterofoam yang telah dibentuk.
3. Bungkus wadah dengan daun pisang. 4. Susunlah lipatan-lipatan Gelung Tekuk di
sekeliling wadah.
RANGKAIAN DAUN | 33
lipatan-lipatan.
DEKORASI III
1. Siapkan lipatan-lipatan Bunga Telang dan lipatan Kuku Garuda.
2. Siapkan wadah dari sterofoam yang telah dibentuk.
3. Bungkus wadah dengan daun pisang. 4. Susunlah lipatan-lipatan Bunga Telang dan
Kuku Garuda.
5. Tutup pinggiran bawahnya dengan lipatan-lipatan.
DEKORASI IV
1. Siapkan lipatan-lipatan Sisik Ikan, Kuku Garuda, dan lipatan-lipatan Kantil.
2. Siapkan wadah dari sterofoam yang telah dibentuk.
3. Bungkus wadah dengan daun pisang.
4. Susunlah lipatan-lipatan Sisik Ikan, Kuku Garuda, dan Kantil di sekeliling wadah.
RANGKAIAN DAUN | 39
PENDAHULUAN
RANGKAIAN JANUR
J
anur adalah daun kelapa yang masih muda, berwarna kuning keemasan, dan mudah didapat di seluruh penjuru tanah air. Bagi masyarakat Hindu di Bali senimerangkai janur juga disebut “mejejahitan”, suatu prakarya tangan dengan bahan utama janur dan aneka dedaunan. Disebut jejahitan karena cara merangkainya menggunakan teknik jahit dengan memakai biting/semat, yaitu belahan bambu yang kecil.
Pengertian mejejahitan tidak hanya terbatas pada pekerjaan menjahit dedaunan saja, tetapi juga meliputi anyam-menganyam, merangkai, serta mengikat.
Dalam menjahit atau menggunakan biting, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu :
Jarak yang sama
RANGKAIAN DAUN | 40
Dengan teknik tersebut kita dapat menghasilkan pengulangan jahitan biting yang sama dan rapi sehingga menghasilkan keindahan tersendiri. Kecermatan akan menghasilkan kerapian sehingga rangkaian yang terbentuk akan mrnjadi indah dan harmonis.
Kemajuan teknologi juga telah memengaruhi cara merangkai janur dengan memperhitungkan efektivitas waktu yang diperlukan untuk merangkai, sekarang ini kedudukan biting/lidi/semat telah digantikan oleh staples. Alat ini akan lebih memudahkan kita dalam merangkai dengan waktu yang lebih singkat. Namun kita harus tetap mengedepankan estetika yang tinggi.Untuk itu, arah dan jarak staples tetap harus diperhatikan.
Masyarakat Jawa mengartikan janur sebagai “sejatining nur” yang artinya cahaya sejati. Etimologi Jawa itu menyatakan bahwa dalam mengarungi kehidupan ini manusia membbutuhkan cahaya agar dapat melihat dengan jelas hal-hal yang baik dan yang buruk sehingga dapat mengambil langkah yang benar.Cahaya itu datang dari Alloh Yang Maha Mengetahui,maka kita sebagai manusia hendaknya senatiasa ingat kepada-Nya.
RANGKAIAN DAUN | 41 HAL YANG DIPERLUKAN
DALAM MERAN
GKAI JANUR
1. CARA MEMEGANG PISAU
Cara memegang pisau yang baik adalah ibu jari berada di atas tangkai pisau, jari tengah berada di bawahnya dan tidak menyentuh bagian pangkal mata pisau. Jari telunjuk menempel di sebelah kanan mata pisau dengan posisi miring.
Pada waktu memotong, janur berada diantara mata pisau dan jari telunjuk. Jari telunjuk berfungsi sebagai penyangga bahan yang akan dipotong sehingga tidak robek, sedangkan yang menekan/mendorong pisau adalah ibu jari. Pilih pisai yang pangkal mata pisaunya tumpul sehingga lebih aman dipakai.
2. CARA MEMILIH JANUR
Cara memilih janur yang benar supaya hasil akhir rangkaian bisa rapi antara lain :
Pilih daun janur yang sama panjang
Pilih daun janur yang sama lebar
Pilih daun janur yang tulang daunnya searah
RANGKAIAN DAUN | 42 3. SIFAT JANUR
Janur mempunyai kadar air yang banyak sehingga kalau diiris daunnya lenkas mengering. Kadar air tersebut keluar dengan mudah dan cepat. Untuk itu, hindari desain yang banyak menggunakan irisan untuk acara yang memakan waktu lama karena selain kering, warna janur akan berubah menjadi kecoklatan.
4. FILOSOFI JANUR
Pada hakekatnya, berbagai desain janur yang telah dilengkapi gengan bunga, dedaunan, buah, jajan pasar, wewangian (dupa), dan lain-lain merupakan sarana sesaji(sajen) yang dibuat untuk mengungkapkan rasa syukur atas anugrah yang diberikan oleh Sang Hyang Widi, Sang Maha Pencipta, Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam beberapa kesempatan, janur dapat digunakan sebagai sarana tolak bala-menangkal kejahatan atau menghindar dari maksud buruk/kejahatan. Janur memiliki aura yang kuat, tingga bagaimana kita memahami makna yang tersirat.
5. PERALATAN
Pisau yang tajam
RANGKAIAN DAUN | 43 Staples dan stapler
Benang/tali rafia
Jarum pentul
Kawat
Pines/paku
Lain-lain : Kain warna-warni (merah, putih, kuning, hijau, emas, perak) dan asesori lainnya sesuai desain
6. MATERI/BAHAN
Materi/bahan yang digunakan : aneka bunga dengan aneka macam warna, dedaunan, buah-buahan, sayur-sayuran, jajan pasar, dan lain-lain.
RANGKAIAN DAUN | 44 TIPZPRAKTIS
DALAM MERAN
GKAI JANUR
Berikut ini diberikan beberapa saran yang sangat menunjang bagi anda yang hendak merangkai dau janur untuk menghasilkan karya seni, antara lain: 1. Biasakan memegang janur dengan tangan kiri, sementara pisau berada di
tangan kanan.
2. Pangkal daun janur hendaknya menghadap ke arah depan, karena yang dibutuhkan pertama kali dari daun janur tersebut adalah pada bagian pangkalnya.
3. Cara memotong, mengerat atau mengirisnya usahakan selalu dari arah bawah menuju ke atas.
4. Jika anda memotong daun janur, hendaklah sudut potongan anda berkisar antara 25 derajat. Dengan sudut potong 25 derajat akan memudahkan ketika menggabungkan atau merangkainya.
5. Gunakan selalu steples untuk menggabungkan helai-helai daun janur.
6. Jika anda membutuhkan potongan-potongan daun janur yang sangat banyak jumlahnya biasakan untuk membuat patron atau mal contohnya terlebih dahulu. Mal atau patron dapat dibuat dari janur atau karton tebal.dengan adanya mal ini akan mempermudah pekerjaan untuk menghasilkan potongan janur yang dikehendaki dalam jumlah banyak
RANGKAIAN DAUN | 45 TIPZPRAKTIS
MENGAWETKAN RAN
GKAIAN JANUR
1. Rendam daun janur di dalam air sebelum digunakan. Perendaman ini akan membuat janur lebih tahan lama.
2. Setelah selesai memotong janur, simpan baik-baik dalam posisi yang aman. Hindari posisi menekuk atau terlipat, karena hal itu akan berdampak buruk pada kualitas janur yang akan digunakan. Bekas lipatan akan mengakibatkan kerusakan pada daun janur.
3. Setelah selesai merangkai janur, semprot dengan air yang diberi campuran obat sakit kepala yang banyak beredar pada masyarakat luas agar rangkaian janur awet dan tetap segar.
RANGKAIAN DAUN | 46 JENISJENIS
LIPATAN
JANUR
1. TULANG LINDUNG
Merupakan hiasan yang dibuat dari sehelai janur dengan cara melipat daun janur yang telah dipisahkan dari lidinya. Biasanya digunakan untuk melengkapi hiasan sesajen.
Teknik Melipat :
1. Lepaskan janur dari lidinya 10 cm dari pangkal daun. Pilih janur yang bagus dan lurus.
2. Untuk memulai, kaitkan daun janur sebelah kanan dengan sebelah kiri. 3. Lanjutkan melipat daun janur kanan dan kiri secara bergantian sampai
ujung daun.
RANGKAIAN DAUN | 47 2. SRITI/SWALLOWS
Teknik melipat:
1. Ambil sebatang janur, buat irisan dengan kemiringan 45, beeri jarak 5-7 cm diantara dua irisan.
2. Sobeklah janur pada ujung lidi, kira-kira 2-3 cm untuk memudahkan lipatan. 3. Lipatlah sobekan janur
kanan dan kiri menjadi satu di atas lidi.
4. Selesaikan semua irisan dengan lipatan yang sama.
RANGKAIAN DAUN | 48 3. BINTANG
Hiasan janur berbentuk bintang merupakan lipatan khusus dari sehelai janur yang biasanya digunakan sebagai pemanis/hiasan.
Teknik Melipat:
1. Gunakan ujung janur, awal dengan bentuk segitiga dari atas terlebih dahulu.
2. Tutup dengan daun janur yang ada di bawahnya. 3. Lanjutkan pembuatan
segitiga secara bergantian.
4. Selesaikan sampai ujung daun. Jika ingin mendapatkan bentuk yang lebih besar sesuai desain, anda harus menyisipkan janur baru.
RANGKAIAN DAUN | 49 4. CEPER
Penggunaan Ceper hampir sama dengan Taledan, tetapi digunakan untuk persembahan yang jumlahnya sedikit. Ceper sering diganti dengan piring kecil atau dengan kreativitas bentuk Ceper bisa diletakkan di mangkuk. Kreasi ini bisa digunakan sebagai wadah bunga yang dapat diletakkan di meja tamu atau sudut ruangan sesuai kebutuhan
Teknik Melipat:
1. Pilih janur yang lurus dengan kelebaran cukup. Bukalah helai daunnya dan irislah helai daun sebelah kanan sebanyak 4 kali.
2. Lidi dipatahkan terlebih dahulu pada bagian yang helai daunnya terpotong lalu dilingkarkan sehingga membentuk segi empat.
3. Jahit pada setiap lipatannya (disemat atau distapes) supaya kuat.
4. Sisipkan janur dibagian tengahnya dengan panjang yang sama. Usahakan agar sambungannya ada disebelah kanan.
RANGKAIAN DAUN | 50 5. TAMAS
Bentuknya bulat, biasanya digunakan sebagai alas sesajen. Tamas dibuat dari daun janur maupun enau. Tamas dapat dikreasikan menjadi vas bunga. Teknik Melipat :
1. Pilih janur yang lidinya lurus dan sama besarnya. Potonglah sesuai dengan besar Tamas yang akan dibuat.
2. Potongan janur dibuka sehingga helai daun ada di kanan dan di kiri. Potongan tersebut distaples sedemikian rupa
sehingga saling berhadapan. 3. Tambahkan satu per satu hingga
terbentuk sebuah bundaran.
4. Selanjutnya lembar demi lembar ditekuk keatas 2 cm (=2 jari). Setelah semuanya tertekuk, berilah bngkai dari sehelai janur.
RANGKAIAN DAUN | 51 6. WAKUL PISANG
Merupakan wadah yang terbuat dari daun janur/enau yang dijahit sedemikian rupa menjadi suatu wadah. Biasanya digunakan untuk tempat kacang-kacangan, umbi-umbian, atau buah-buahan.
Teknik Melipat :
1. Pilih janur yang lidinya lurus dan helai daunnya sama lebarnya. Irislah dengan ukuran yamg sama ( 15-20 cm).
2. Susunlah helai janur yang sudah
menjadi potongan yang sama panjang seperti membuat Tamas.
3. Tekuklah ujung daun ke atas 1/3 panjang potongan dan disusun satu sama lain.
4. Setelah semua tersusun, buatlah bingkai dari sehelai janur. Jadilah wakul pisang sebagai wadah apa saja, tergantung kreativitas dan kepekaan kita dalam mengembangkan bentuk ini kedalam tatanan baru.
RANGKAIAN DAUN | 52 7. PAJANG ILANG
Dibuat dari 12-15 helai janur yang masih berada dalam pelepahnya, ditipiskan dan dianyam menjadi satu wadah berbentuk keranjang yang sangat indah. Di Keraton Yogyakarta, panjang ilang bisa dipakai sebagai tempat makanan dan lauk pauk yang dapat dibawa pulang oleh tamu tanpa harus mengembalikan wadahnya.
Teknik Melipat :
1. Potonglah 15 helai janur yang masih dalam pelepah yang telah dibelah.
RANGKAIAN DAUN | 53
2. Tipiskanlah pelepah untuk memudahkan anda dalam membuat lengkungan sebagai alas panjang Ilang.
3. Buatlah lengkungan sehingga membentuk bulatan dan ikatlah kuat-kuat dg benang.
4. Pastikan janur menghadap ke atas. Mulailah menganyam dari helai janur mana saja sesuai arah lidi yg terbentuk ke arah atas-bawah-atas secara berurutan sampai selesai.
5. Janur yang tersisa diselipkan melintang melewati garis tengah tepat berhadapan.
RANGKAIAN DAUN | 54 8. TAMIANG
Digunakan secara khuusus pada hari raya kuningan untuk menyertai lamak dan digantungkan pada sudut-sudut bangunan.
Teknik Melipat :
1. Pilihlah janur yang lebar helai daunnya sama dan lurus. Irislah janur dengan desain tang telah dipilih. 2. Kaitkan irisan desain janur. 3. Kaitkan helai demi helai
irisan janur dengan staples. 4. Kaitkanlah irisan janur
secara berurutan sehingga membentuk bulatan.
5. Untuk mrnggantung Tamiang, biasanya diberi tali dan dibuatkan dari ujung janur desain paku pipid.
RANGKAIAN DAUN | 55 9. CANANG SARI
Canang Sari adalah susunan janur yang berbenuk bulat dengan ukuran dan desain tertentu sebagai tempat bunga untuk sesajen. Canang Sari bisa berbentuk sederhana dengan 4-5 helai janur.
Teknik Melipat :
1. Janur dipotong sesuai desain dan ujungnya dipotong menyerong, lebih baik digunakan pucuk janur agar desai yang terbentuk tidak kaku.
2. Lidi bagian bawah dihilangkan dan irislah bagian dalm helai janur 55-6 irisan.
3. Tekuk dua helai janur yang telah diiris ke arah bawah dan sematkan agar tidak lepas.
4. Bagian atas potongan dikaitkan/disematkan.
5. Satu pe satu dikaitkan secara berurutan dirangkai menjadi satu sehingga berbentuk bundar.
RANGKAIAN DAUN | 56 10. KETUPAT
Ketupat merupakan lipatan dari dua helai janur yang telah dipisahkan dari lidinya, dianyam sedemikian rupa menjadi suatu bentuk anyaman bersudut empat yang biasanya diisi beras sebagai
makanan pengganti nasi. Ketupat dapat dibuat berbagai ukuran sesuai dengan keinginan.
Teknik Melipat :
1. Ambilah 2 helai janur dan lingkarkanlah 3 di jari-jari tangan kanan dan kiri dengan arah yang berlawanan.
2. Masukkan janur ditangan kanan, secara bergantian dengan teknik anyam. 3. Tangan kiri memegang erat agar tidak terlepas.
4. Tariklah pelan-pelan ujung janurnya di antara jari-jari sebagai penopang agar terbentuk anyaman.
5. Anyamlah kedua pangkal janur secara bergantian hingga bentuk ketupat kelihatan jelas.
RANGKAIAN DAUN | 57 11. KIPAS
Kipas dibuat dari beberapa helai janur dengan panjang tertentu, dilipat menjadi dua yang sama panjang dan ikatlah kuat-kuat dengan cara iris serong sisi kanan kiri janur sehingga membentuk ujung yang runcing, untuk memudahkan janur
diikembangkan untuk membentuk kipas. Irisan janur ornamen kipas dapat dibuat sesuai dengan ide kreeatif perangkai.
Teknik Melipat :
1.Tumpuklah janur dalam ukuran tertentu dan tekuk/lipat menjadi 2 bagian yang sama.
2.Irislah ujung janur sesuai dengan desain (misalnya berbentuk runcing). 3.Buatlah irisan di 1/3 janur untuk memudahkan penyusunan.
4.Iris pangkal janur meruncing, jangan sampai putus dan ikatlah erat-erat dengan tali.
5.Susunan janur dengan cara menyelipkan janur satu sama lain denngan irisan yang telah terbentuk.
RANGKAIAN DAUN | 58 12. BLEKETEPE
Bleketepe merupakan anyaman janur yang dibuat tanpa membuang lidinya, dibuka dan masih berada dalam pelepahnya. Biasanya jumlahnya 12-15 helai janur. Bentuk ini biasanya digunakan dalam upacara adat menjelang upacara sirama pengantin jawa. Bentuk anyaman bleketepe ini dapat menjadi sumberr inspirasi untuk membuat rancangan dengan memakai desain
anyaman.
Teknik Merangkai :
1. Potonglah pelepah janur menjadi dua, dan ambilah dengan jumlah janur 12-15 helai dan tipiskan dan rapikan pelepahnya. 2. Iris janur pada pangkalnya sampai ke lidi
untuk memudahkan membuat lipatan. 3. Anyamlah secara berurutan, dua janur
menyilang satu sama lain.
4. Selesaikan helai demi helai sampai seluruh panjang janur teranyam.
RANGKAIAN DAUN | 59 13. LOMBOK
Teknik merangkai:
1. Ikatlah lima helai janur pada lidinya dengan jarak 5-20 cm dari pangkal janur.
2. Anyaman janur tersebut dengan telebih dahulu membuat silangan dan membentuk sudut yang meruncing.
3. Mulailah mengayam secara bergantian berurutan.
4. Selesaikan sampai ujung janur dan ikatlah erat-erat agar tidak mudah terlepas.
RANGKAIAN DAUN | 60 14. KARANG MELOK
Karang Melok janur ini tercipta manakala waktu itu tidak menemukan bunga asli yang dapat dirangkai, sehingga terciptalah Karang Melok janur yng fungsinya sebagai pengganti bunga asli, dan dapat juga digunakan sebagai aksesoris/penunjang yang memperindah suatu rangkaian.
Teknik merangkai:
1. Ambillah 2 helai janur, pilih yang sama panjang dengan lidi yang lurus, lebar helai janurnya ± sam dan lepaskanlah janur dari lidinya.
2. Untuk membuat alasnya, janur ditumpuk satu sama lain dan lipatlah 1/3 dari panjang janur.
3. Anyamlah lipatan satu sama lain dan dikaitkan secara berurutan. Setelah jadi, lipatlah sekali lagi dan dikunci agar hasilnya tetap terjaga dengan baik dan stabil.
4. Mulailah menganyam dengan janur yang lebih panjang terlebih dahulu secara berurutan.
5. Kemudian baliklah, janur yang pendek dilkukkan dan disispkan pada lptan janur yang tebentuk.
RANGKAIAN DAUN | 61 15. SAMPIAN PAYASAN
Merupakan alas berbentuk segitiga yang disebut tangkih dan bagian alasnya berbentuk hiasan yang melambangkan subang(sama dengan giwang), sisir, cermin sering pula disebut suatu “pelawa”. Sampian ini diisi dengan bunga-bunga dan daun sebagai bagian dari sesajen pesucian.
Cara merangkainya: 1. Ambillah sehelai janur irislah sesuai desain.
2. Tekuk janur pada irsan janur tersebut.
3. Ujung-ujung janur disatukan membentuk segitiga.
4. Irislah sehelai janur untuk bagan atas sesuai dengan rancangan desain ±10-15 cm.
5. Bualah hiasan meligkar pada ujung-ujung janur dan sematkan hiasan ligkaran tersebut agar tidak terlepas.
RANGKAIAN DAUN | 62 16. TELEDAN
Merupakan irisan janur yang disusun menjadi bentuk segi empat dengan sisi yang sama. Di Bali, Taledan digunakan sebagai alas persembahan yang terdiri dari nasi dan lauk pauk, makanan, jajan pasar, buah-buahan, sirih beserta kelengkapannya ataupun bunga-bunga tergantung kebutuhan besar-kecilnya taledan. Taledan bisa dikembangkan menjadi wadah untuk merangai bunga yang telah dirancang baik desain maupun penempatannya dalam ruang. Cara merangkainya:
1. Iris dengan ukuran yang sama sesuai desain.
2. Dua helai potongan janur distaples pada ujung-ujungnya. 3. Janur yang satu terbuka dan yang lain menjepitnya.
4. Selesaikan berurutan sesuai panjang potongan janur kemudian staples bagian bawah dan semua sisi lainnya.
RANGKAIAN DAUN | 63 17. PECUT
Cara merangkai:
1. Pilih janur yang baik, segar dan lurus. Pisahkan janur dengan lidinya dengan jarak ±10 cm dari pangkalnya.
2. Lipatlah saling menyilang secara bergantian (janur yang mengkilap menghadap keatas/tampak dari luar).
3. Selesaikan hingga diujung janur dan ikat agar janur tidak teruai kembali.
4. Masukkan kawat ukran 20 cm sepanjang janur. Ikatlah kawat dengan lidi pada ujung pangkal janur. Pecut yang sudah diberi kawat dapat dengan mudah digulung atau dilipat sesuai dengan desain.
RANGKAIAN DAUN | 64 18. KERIS-KERISAN
Cara merangkai:
1. Untuk mendapatkan bentuk keris yang baik, pilih janur yang lurus dan hilangkan sebagian daun dari lidinya. 2. Untuk mengawali, lipatlah janur
pertama (atas) tegak lurus melintang lidi.
3. Teruskan dengan melipat janur kedua (bawah) menumpuk diatas janur pertama tetapi tetap agak lurus diatas lidi.
4. Teruskan cara diatas hingga ujung janur, kemudian lilit dan ikat janur agar tidak lepas.
RANGKAIAN DAUN | 65 19. KEMBANG DUREN/ TRI KONA/ PEKIR
Cara merangkai:
1. Siapkan janur yang baik dan lurus. Lepaskan dari lidinya.
2. Siapkan lidi/biting untuk semat atau gunakan staples. Sematkan pangkal janur menjadi satu.
3. Lipat janur yang berada diatas melingkar kekanan, balik kekiri, lalu semat dengan menggunakan lidi atau staples. 4. Teruskan membuat lipatan
bolak-balk disemat, dilipat lagi, begtu seterusnya sampai janurnya habis. Jika memerlukan yang lebih panjang, sambung janur hingga mendapatkan yang diinginkan.
RANGKAIAN DAUN | 66 20. KEMBANG SERAI
Cara merangkai:
1. Ambilah sebatang janur. Iris kecil- kecil mulai dari pangkalnya dengan jarak ½ cm dan kemiringan 450 (lebih miring baik).
2. Pisahkan lidi dengan daunnya, ±5 cm dari pangkalnya.
3. Daun yang yang sudah diiris dilingkarkan pada lidi sampai ujung atas.
4. Kemudian ikat dengan meenggunakan benang atau jahit menggunakan lidi/biting/staples agar daun tidak terurai.
RANGKAIAN DAUN | 67 21. CLOROT
Merupakan janur yang berbentuk kerucut, dibuat dari janur yang telah dihilangkan lidinya. Digunakan sebagai penutup makanan.
Cara merangkainya:
1. Lipatlah daun janur yang telah dibersihkan dari lidinya.
2. Buatlah segitiga.
3. Lilitkan secara berurutan.
RANGKAIAN DAUN | 68
ANEKAGAMBAR
RANKAIAN
JANUR
1. TULANG LINDUNG 2. SRITI/SWALLOWS
RANGKAIAN DAUN | 69
5. TAMAS 6. WAKUL PISANG
RANGKAIAN DAUN | 70
9. CANAN SARI 10. KETUPAT
RANGKAIAN DAUN | 71
13. LOMBOK 14. KARANG MELOK
RANGKAIAN DAUN | 72
17. PECUT 18. KERIS-KERISAN
RANGKAIAN DAUN | 73 21. CLOROT
RANGKAIAN DAUN | 74 SIRIP
Cara memotongnya:
Gambar 2 A: Ambillah sehelai janur yang baik dan irislah ± 10 cm, tiap potongan-potongan tadi diteruskan kedalam sehingga membentuk potongan persegi panjang. Potonglah dari pangkal keujung.
Cara merangkainya:
Gambar 2 B : Bagian irisan tadi dilekukkan keluar digabungkan kedaun semula. Cara melekukkan janur tadi bersamaan lalu peganglah dengan erat. Ambillah steples lalu jepretkan bersama sama. Dibiting dengan lidi biasa, tetapi yang lebih praktis dengan steples., hingga janur nmembentuk seperti rantai.
Penggunaannya:
RANGKAIAN DAUN | 75
GAMBAR 2 C
Cara memotongnya:
Ambillah sehelai janur lalu irislah mulai dari pangkal keujung ± 5 cm irislah membentuk sudut 30°. Setelah ini bagian tepi irislah sedikit sebagai penyangkal anyaman.
Cara merangkainya:
Daun janur dibuka kembali lalu merangkainya lidi disebelah muka, lalu daun bagian kiri ditekuk kemuka, dan selanjutnya daun yang kiri dilekukkan
kedalam daun kanan sehingga kedua daun tadi menyangkal kedaun kanan dan kiri.
Penggunaannya:
RANGKAIAN DAUN | 76
GAMBAR 2 D
Cara memotongnya:
Ambillah sehelai janur, potong bagian pangkal telebih dahulu memotong janur berbentuk sudut 60°. Memotong dari bagian bawah menuju keatas.
Cara merangkainya:
Daun janur bagian kiri dilipatkan kedalam lalu yang kanan dimasukkan kekiri sehingga janur bersilang, lidi harus dibagian depan.
Gunanya:
RANGKAIAN DAUN | 77
GAMBAR 2 E
Cara memotongnya:
Ambillah 4 helai daun janur, rangkaplah jadi satu dan potonglah bagian bawah dulu lalu ikatlah dengan benang. Seterusnya potonglah dibawah keatas; potongan bagian dalam potonglah sedikit. Daun janur diikatkan dari bagian bawah keatas.
Cara merangkainya:
Merangkai janur ini dibagi menjadi dua yang bagian kanan 4 daun irisan dan bagian kiri 4. Rangkailah janur tersebut mulai dari potongan dalam kepotongan dalam lainnya sehingga terbentuklah sirip sirip.
Gunanya:
RANGKAIAN DAUN | 78
GAMBAR 2 F
Cara memotongnya:
Ambillah sehelai daun janur potonglah bagain bawah, lalu bagian tepi irislah keatas dan irisan tujukan kedalam. Memotongnya dari bawah keatas.
Cara merangkainya:
Melipatkan daun janur bagian kiri disisipkan kedaun bagian kanan, lidi dibagian dalam.
Gunanya:
RANGKAIAN DAUN | 79
GAMBAR 2 G
Cara memotongnya:
Memotong dari bagian bawah terus kebagian atas, potongan harus sama. Gambar ini membutuhkan satu janur lagi.
Cara merangkainya:
Daun bagian kiri dari bagian kanan dirangkap jadi satu, hanya tinggal membalikkan lidi, lidi misalnya menghadap kemuka maka irisan dilekuk kebelakang. Jepretlah janur masing-masing.
Gunanya:
RANGKAIAN DAUN | 80
GAMBAR 2 H
Cara memotongnya:
Sehelai daun janur diiris mulai dari bagian bawah. Mengiris harus memberi anggang-anggang keirisan lainnya.
Cara merangkainya:
Daun dibuka kembali bagian tengah-tengah lidi. Dijepret (dengan steples) hingga daun tidak bisa kembali lagi hingga janur tetap membuka.
Gunanya:
RANGKAIAN DAUN | 81 APLIKASI
RANGKAI
AN JANUR
RANGKAIAN DAUN | 82
RANGKAIAN DAUN | 83
RANGKAIAN DAUN | 85 DAFTAR RUJUKAN
Dewabrata, Entik Padmini. 2009. Tatanan Baru Rangkaian Janur Gaya Indonesia. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta .
Erwin, Lilly.2004. Aplikasi Unik Seni Lipat Daun Sebagai Wadah Antaran. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Erwin, Lilly.2008. Dekorasi Lipat Daun untuk Jamuan Pesta. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Dewabrata, Entik Padmini. 2009. Tatanan Baru Rangkaian Janur Gaya Indonesia. Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta.
Erwin, Lilly.2004. Aplikasi Unik Seni Lipat Daun Sebagai Wadah Antaran. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Erwin, Lilly.2008. Dekorasi Lipat Daun untuk Jamuan Pesta. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Dewabrata, Entik Padmini. 2009. Tatanan Baru Rangkaian Janur Gaya Indonesia. Gramedia
RANGKAIAN DAUN | 86 TENTANG PENULIS
Nur Aini Fitri lahir di kota Lumajang. Telah menyelesaikan SD di MI Islamiyah Kalibendo, SMP di SMP Negeri 1 Pasirian, dan melanjutkan SMA di SMA Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Saat ini sedang menempuh S1 Pendidikan Tata Boga di Unversitas Negeri Malang.