• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMULIHAN KEMBALI HUBUNGAN DIPLOMATIK ANTARA RUSIA DAN TURKI PASKA KRISIS HUBUNGAN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PEMULIHAN KEMBALI HUBUNGAN DIPLOMATIK ANTARA RUSIA DAN TURKI PASKA KRISIS HUBUNGAN 2016"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PEMULIHAN KEMBALI HUBUNGAN DIPLOMATIK ANTARA RUSIA DAN TURKI PASKA KRISIS HUBUNGAN 2016

Setelah melewati masa - masa tersulit dalam hubungan antar kedua negara, yang berdampak kepada perlambatan pertumbuhan ekonomi serta krisis kepercayaan antara kedua negara, Rusia dan Turki kembali memperbaiki hubungan. Perbaikan hubungan diplomatik antara Rusia dan Turki berlangsung secara cepat. Sikap melunak kedua negara yang pada beberapa bulan sebelumnya saling menahan diri untuk memulihkan hubungan, serta beranggapan bahwa tindakan mereka merupakan suatu kebenaran hingga mennimbulkan sikap saling tuding diantara keduanya tiba - tiba mencair. Setidaknya ada beberapa faktor yang mendorong keduanya untuk segera memperbaiki hubungan diplomatiknya. Berikut beberapa faktor yang mendorong perbaikan hubungan kedua negara :

A. Permintaan Maaf Turki

Paska insiden penembakan pesawat militer Rusia oleh militer Turki, Turki bersikap keras terhadap Rusia. Turki menolak meminta maaf dan bahkan membenarkan insiden tersebut atas dasar alasan mempertahankan kedaulatan, yang mana hal tersebut menyulut kemarahan Rusia dan memperburuk suasana. Kedua negara pun saling melontarkan tudingan satu sama lain, hingga hubungan keduanya berada pada titik paling rendah selama beberapa bulan dan mempengaruhi kerjasama kedua negara yang sudah terjalin baik dalam waktu yang cukup lama.

(2)

Hingga pada bulan Juni 2016 , Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan meminta maaf kepada Rusia dan menyampaikan penyesalan atas insiden penembakan. Erdogan juga menyampaikan keprihatinan bagi keluarga korban penembakan yaitu pilot pesawat militer Rusia yang ditembak jatuh militer Turki. Selain itu, Presiden Turki juga mengungkapkan bahwa Rusia adalah teman Turki serta partner strategis, sehingga Turki tidak mau merusak hubungan keduanya.1

Sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir, setelah insiden Su-24, Turki menguji kebijakan luar negerinya untuk mencari sekutu dalam isu ini dengan bermain di tengah kontradiksi antara Uni Eropa dan Rusia. Situasi politik dan ekonomi memaksa Ankara mengubah posisinya. Krisis keuangan dan memburuknya hubungan dengan Moskow memberi dampak negatif bagi keuangan negara tersebut. Pengembalian hubungan baik dengan Rusia akan memperkuat posisi Turki di wilayah serta untuk membayar ditolaknya Turki menjadi anggota Uni Eropa, dan menyelesaikan sejumlah tantangan yang dihadapi Turki saat ini. “Saya percaya bahwa hubungan kita dengan Rusia akan cepat menjadi normal karena situasi saat ini bukan hanya untuk kepentingan negara kita saja.” Ujar presiden Turki, Erdogan.2

Menghadapi sikap proaktif Turki dalam upayanya memperbaiki suasana, Rusia memberi respon cepat. Putin mengatakan “Saya telah melakukan hubungan telepon dengan Presiden Turki Erdogan, dan dia telah minta maaf atas Turki karena telah menembak jatuh jet tempur Rusia. Karena itu, kita harus mulai untuk memulihkan hubungan kerjasama dengan Turki”.3 Setelah itu kedua negara mengambil langkah -langkah praktis untuk meningkatkan hubungan

1 http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/16/06/28/o9fzgw361-turki-minta-maaf-tembak-pesawat-rusia diakses 2 Maret 2017

2 http://www.voaindonesia.com/a/perbaikan-hubungan-dengan-turki-untungkan-rusia-/3459308.html diakses 2 Maret 2017

(3)

mereka terus bergulir. Putin memerintahkan bahwa pembatasan penerbangan charter untuk turis ke Turki telah dicabut. PM Rusia, Dmintry Medvedev mengumumkan bahwa Rusia akan mencabut sanksi ekonomi terhadap Turki secara bertahap. Pada 1 Juli 2106, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu menggunakan kesempatan yang diberikan untuk menghadiri pertemuan di Black Sea Economic Cooperation (BSEC) di Sochi, Rusia. Cavusoglu mengadakan pertemuan pertama kali dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov sejak hubungan kedua negara memburuk.4

Rusia - Turki membahas kerjasama tentang kontraterorisme, perdagangan, ekonomi dan energi. Pada 9 Juli, pesawat penumpang wisata pertama Rusia sejak hubungan Rusia-Turki memburuk tiba di Antalya, sebuah kota pesisir Turki di Laut Mediterania. Satu minggu kemudian, delegasi Turki yang dipimpin oleh Menlu dengan anggota dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Transporatasi dan anggota Kementerian Dalam Negeri dan Industri Pariwisata mengunjungi Moskow, mereka membahas keerjasama pariwisata dan hubungan bilateral mereka secara keseluruhan.

Selain mengirimkan surat kepada presiden Rusia, Vladimir Putin. Permintaan maaf Turki disusul oleh kunjungan Erdogan ke St.Petersburg untuk menemui langsung presiden Rusia. Langakah ini diambil Turki untuk menunjukkan keseriusan mereka dalam agenda memperbaiki hubungan mereka. Erdogan mengatakan, menjalin kembali hubungan juga penting bagi kembalinya wisatawan Rusia yang dilarang serta tidak lagi tertarik datang ke Turki sejak penembakan jatuh pesawat tempur Rusia di Suriah. “ Kami dapat bertahan selama masa yang sangat sulit dalam hubungan antara kedua negara, tetapi kami semua ingin dan kami merasa bahwa kawan-kawan kami warga Turki juga ingin untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ini demi

4 http://www.kompasiana.com/makenyok/ada-apa-di-balik-berbaikan-turki-russia_57af247d107f61dc17fe5eb1 diakses 2 Maret 2017

(4)

warga kedua negara, kedatangan Anda hari ini, meskipun situasi sulit politik dalam negri Turki tengah dihadapi, mengindikasikan bahwa kami semua ingin memulai dialog dan memperbaiki hubungan antara Rusia dan Turki ”. Ucap Putin ketika kunjungan Erdogan. Pada pertemuan itu pula, Erdogan mengatakan bahwa Turki tengah memasuki periode yang sangat berbeda dalam hubungannya dengan Rusia dan solidaritas antara kedua negara akan membantu untuk mengatasi masalah regional. Erdogan juga mengucapkan terima kasih kepada Rusia untuk telepon yang dilakukan setelah upaya kudeta pada 15 juli lalu. Erdogan mengatakan bahwa hal itu membawa “kebahagiaan bagi rakyat kami”.5

Rusia menanggapi permintaan maaf Turki dengan tangan terbuka dan segera mencabut sanksi - sanksi yang telah diberikan kepada Turki paska insiden penembakan pesawat militer Rusia oleh militer Turki secara bertahap. Dimulai dengan pencabutan larangan untuk warga Rusia yang ingin mengunjungi Turki, serta perusahaan - perusahaan paket wisata Rusia diperbolehkan kembali membuka rute ke Turki.

B. Kepentingan Ekonomi

Hubungan ekonomi antara Rusia dan Turki sudah terjalin sangat lama. Transaksi ekonomi antara kedua negara terbilang sangat besar dan saling menguntungkan. Rusia merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi Turki, sedangkan bagi Rusia, Turki merupakan mitra dagang terbesar kelima. Dilihat dari sektor ekspor -impor, Turki begitu banyak menyuplai bahan makanan, sayuran serta tekstil ke Rusia, dalam sektor pariwisata pun warga Rusia memberikan dampak perekonomian yang tinggi terhadap Turki. Sedangkan bagi Rusia yang mengandalkan ekspor minyak, yang disisi lain sedang dalam masalah ekonomi yang pertumbuhannya melambat setelah

5http://www.newsjs.com/id/rusia-dan-turki-menuju-normalisasi hubungan/dz6cWFf10uwufTMOXdtTR1JVyoe2M/

(5)

sanksi dari Amerika dan sekutunya karena kasus Crimea. Hubungan yang begitu lama membuat posisi Turki dan Rusia sangat saling bergantung satu sama lain. memperpanjang masa krisis hubungan bilateral antara kedua negara hanya akan mempersulit pertumbuhan ekonomi mereka. Dalam masa pembekuan hubungan diplomatik sangat terlihat jelas bahwa kedua negara mengalami keterlambatan pertumbuhan ekonomi, bahkan cendrung turun. Pertemuan antara Putin dengan Erdogan di Rusia paska membaiknya hubungan kedua negara, pertama kali yang mereka bahas adalah masalah kerjasama ekonomi. Kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Rusia, kurang dari sebulan setelah usaha kudeta yang gagal terhadap pemerintahnya menarik perhatian dunia.6Pertemuan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin hari Selasa (10/8) di St. Petersburg, Rusia, Adalah untuk membahas perdagangan dan energi. " Kami membeli 28 miliar meter kubik gas alam dari Rusia. 18 miliar meter kubik dibeli dari pemerintah dan 10 miliar meter kubik lagi dari sektor swasta, dan berharap bahwa warga Rusia kembali mengunjungi Turki sebagai tujuan wisata ", kata Erdogan.

Bagaimanapun, faktor ekonomi yang begitu berdampak terhadap perekonomian nasional masing - masing negara, dapat mengalahkan sikap keras kedua negara yang sebelumnya dalam beberapa bulan menunjukkan sikap keras saling tuding dan curiga. Rusia yang mengambil langkah untuk memberi sanksi ekonomi kepada Turki pada hakikatnya tidak sedang dalam kondisi ekonomi yang baik. Sehingga sanksi itu pun berdampak kepada Rusia sendiri, dimana Rusia mengandalkan pasokan minyak dan gas alam kepada Turki. Maka ketika ada celah untuk memperbaiki, kedua negara segera melakukan pendekatan serta mengambil langkah strategis

6 http://www.iisip.ac.id/content/upaya-pemerintah-turki-memulihkan-hubungan-bilateral-dengan-rusia-pasca-insiden-penembakan diakses 2 Maret 2017

(6)

bagi kepentingan kedua negara. Baik bagi kondisi dalam negri maupun untuk pengaruh di dunia internasional terutama wilayah kawasan.

C. Kepentingan Politik

Kudeta Militer di Turki Yang Gagal Pada saat hubungan Rusia-Turki secara bertahap mulai mencair. Pada 15 Juli 2106, kudeta militer terjadi di Turki yang berusaha menggulingkan pemerintahan Erdogan. Tapi beberapa jam kemudian, kudeta itu telah dapat dipadamkan, dan Erdogan kembali menguasai situasi.7 Perlu dicatat bahwa beberapa laporan media mengatakan alasan mengapa Erdogan mampu menumpas kudeta begitu cepat, sebagian besar berkat informasi Rusia yang diberikan sebelum kudeta terjadi.8

Dalam beberapa hari paska kudeta yang gagal para pejabat Turki telah merespon teori ini. Menlu Turki Cavusoglu mengatakan “ selama kudeta yang gagal, Rusia memberikan dukungan tanpa syarat kepada kami. Kami berterima kasih kepada Presiden Putin dan semua pejabat Rusia yang telah memberikan bantuan”.9 Pihak berwenagan sedang menyelidiki apakah “gerakan Gulen” terlibat dalam perencanaan kudeta yang gagal ini. Dua hari kemudian, website pemerintah Rusia merilis informasi bahwa Rusia dan Turki telah memulihkan kegiatan aktivitas antar komite pemerintah mereka untuk bekerjasama ekonomi dan perdagangan. Pada 2 Juli, dalam sebuah wawancara media, Erdogan mengatakan, dua pilot yang mengambil bagian dalam menembak jatuh jet tempur Rusia yang lalu telah ditangkap. Pengamat melihat, di satu sisi melalui penangkapan dua pilot yang menembak jatuh jet tempur Rusia, Erdogan bertujuan untuk menghantam lawan-lawan politiknya, dan untuk menstabilkan sutuasi dalam negeri. Aspek lain

7 http://www.pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2016/08/15/turki-yang-berbeda-setelah-kudeta-gagal-15-juli-lalu-377501diakses 15 Maret 2017

8http://www.salafynews.com/rusia-peringatkan-erdogan-tentang-kudeta-militer.htmldiakses 15 Maret 2017 9http://radarmiliter.blogspot.co.id/2016/08/erdogan-temui-putin-barat-khawatir.html diakses 16 Maret 2017

(7)

dengan penangkapan dua pilot ini untuk menunjukkan niat baiknya kepada Rusia. Sementara Turki telah minta maaf, juga telah mengambil tindakan nyata di dalam negerinya untuk mendapatkan pemahaman dan pengampunan Rusia. Perlu juga diketahui bahwa belum lama ini, Rusia dan Turki sebenarnya berada dalam perselisihan yang konstan dan “mengonggong” satu sama lain.

Permusuhan antara mereka terus berlangsung sejak “insiden jet tempur” di akhir tahun 2015 lalu. Ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi pikiran orang. Saat itu, Erdogan megatakan: “ Tidak ada yang bisa meragukan bahwa kita coba menghindari hal yang paling sulit untuk menghindari insiden dengan menembak jatuh jet tempur Rusia. Tetapi semua pihak harus menghormati hak Turki untuk melindungi keamanan wilayahnya.” Pada 24 Nopember 2015, jet tempur Rusia Su-24 yang berada di wilayah Syria ditembak jatuh Turki, yang menyebabkan hubungan Rusia-Turki memburuk.

Pada saat itu, Erdogan menolak untuk mengalah yang menimbulkan kesan mendalam pada dunia luar. Kata-kata Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan tidak kalah kerasnya dengan melontarkan ancaman: “ Turki akan menyesal untuk ini.” Putin mengatakan: “ Jika beberapa orang merasa bahwa mereka telah melakukan kejahatan yang mengerikan, dan menjadi algojo bagi warga negara Rusia, mereka hanya akan menerima pembatasan atau sanksi di sektor pertanian atau arsitektur, maka mereka itu sangat salah. Kami akan terus mengingatkan mereka bahwa itu tidak terlalu terlambat untuk bertobat atas tindakan mereka. Kami benar-benar tahu apa yang perlu kami lakukan.” Erdogan dan Putin yang belum lama ini telah menunjukan sikap garis kerasnya, tapi kini hubungan antara negara-negara mereka telah berubah 180 derajat.

(8)

Pada 20 Juli 2016, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengverifikasi bahwa Putin dan Erdogan akan bertemu pada awal Agustus di Rusia. Kedua pempimpin awalnya berencana untuk bertemu selama Konferensi G20 di Hangzhou pada bulan September. Tetapi hari ini, mereka sudah tidak sabar lagi untuk bisa bertemu lebih cepat.10 Mereka juga member penjelasan bahwa dua kepala negara ini akan melakukan pertemuan pribadi, dari sini bisa dilihat bagaimana baiknya hubungan mereka. Turki dan Rusia telah langsung tumbuh berbaikan dalam waktu singkat, tetapi perbedaan pendapat antara Truki dan sekutu baratnya telah dibawa diatas panggung. Setelah kudeta, otoritas Turki menuduh Fethullah Gulen, seorang pengkhotbah yang berada di AS sebagai penyebab dibalik kudeta yang sebenarnya. Tapi AS menolak untuk mengekstradisi Gulen, meskipun Turki adalah sekutu AS. Hal ini mengarah kepada keretakan hubungan Turki-AS. Pada saat yang sama, atas pengorbanan Turki yang sangat besar untuk pengungsi belum diharagai dengan diberi pengakuan dari Uni Eropa. Kenyataannya, jalan untuk bergabung dengan Uni Eropa juga masih dipersulit. Analis percaya bahwa dibalik dimulainya lagi hubungan Turki-Rusia dikarenakan terjadinya kerenggangan hubungan Turki dengan barat. Pada 16 Juli, setelah kudeta di Turki dapat dipadamkan, pembersihan besar-besaran dilakukan terhadap militer, polisi, badan legal dan institusi pendidikan. PM Turki, Binali Yildirim memberi pernyataan “ 7543 orang diduga terlibat dengan kudeta yang gagal. Mereka yang telah ditahan atau ditangkap 100 petugas polisi, 6.038 personel militer, 755 hakim atau jaksa, dan 650 warga sipil”. Kini, setelah situasi sudah dapat dikontrol dan dikendalikan, Erdogan membersihkan militer. Sementara di sisi lain, Turki pun juga menuntut AS untuk mengekstradisi cendikiawan Gulen, dengan tuduhan sebagai penyebab sebenarnya dibalik kudeta.11

10https://international.sindonews.com/read/1065063/41/kremlin-sebut-erdogan-minta-bertemu-putin-1448623045

diaskes 16 Maret2017

(9)

Dalam pidato di depan massa, Erdogan mengatakan“Saya telah menyampaikan (pada Obama) bahwa orang-orang ini sedang mempersiapkan kudeta, tetapi Anda tidak percaya. Hari ini, setelah kudeta Gulen yang gagal, saya minta Anda memberikan orang yang bersembunyi di Pennsylvania ini kepada Turki”. Dalam menanggapi tuduhan Erdogan, Gulen mengatakan beberapa kali bahwa ia tidak terlibat dengan kudeta yang gagal tersebut. Fetullah Gulen membantah dengan mengatakan “ Pertama-tama, saya sudah tinggal di sini selama 15 tahun, dan banyak dari orang-orang penting di Turki saya hanya melihatnya dari televisi. Saya tidak tahu sama sekali, dan saya tidak pernah tertarik dengan mereka. Adapun para pemimpin militer Turki, saya tidak pernah menghubungi atau berinteraksi dengan mereka dengan cara apapun”.

Hubungan Turki-AS telah menunjukkan kepada dunia luar bagaimana sepasang teman dapat pecah begitu cepat. Pada kenyataannya, dalam beberapa tahun terakhir, AS sebagai “pemimpin” dari negara-negara Barat, telah memiliki perbedaan yang kontras dengan Turki dalam beberapa permasalahan. AS memandang pasukan Kurdi sebagai kekuatan dasar yang efektif untuk memerangi kelompok ekstrimis, dan telah memberikan mereka dukungan peralatan militer. Tapi Turki percaya, dengan begitu Kurdi akan tumbuh lebih kuat yang menimbulkan ancaman berat terhadap keamanan nasional Turki, dan negara Turki tidak bersedia untuk berkompromi dengan masalah tersebut. Kudeta tersebut telah memperburuk perbedaan antara Turki dan AS, sehingga menjadi alasan untuk meningkatkan hubungan antara Turki-Rusia dengan cepat. Dalam dua tahun terakhir ini, AS telah terus menerus meningkatkan tingkat dukungan untuk pasukan Kurdi, terutama di Suriah. Kenyataan ini benar-benar menyakitkan Turki dan sangat membuat dilemma bagi Erdogan. Selain itu yang membuat membuat Turki tumbuh menjauh dari AS, juga karena jalan bagi Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa yang prosesnya sudah lebih dari 50 tahun terbukti masih sangat sulit.

(10)

Menurut laporan dari “The Guardian” Inggris, metode garis keras Erdogan untuk menghadapi kudeta yang gagal ini telah membuat hubungan Turki dengan Uni Eropa rusak. Dalam laporan tersebut ditunjukkan bahwa pada tahun 2004, Turki memhapuskan hukuman mati agar bisa bergabung dengan Uni Eropa, tetapi baru-baru ini, Erdogan mengingatkan bahwa ia akan memberlakukan kembali hukuman mati jika perlu. Pada 18 Juli lalu, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Ferdercia Mogherini memperingatkan Turki pada konferensi pers yang sama mengatakan “Untuk mempertahankan kekuasaan hukum, dan bahwa tidak ada kebutuhan untuk mengambil tindakan yang menyebabkan Turki untuk menjauhkan diri dari Uni Eropa”. Federcia Mogherini mengatakan lebih lanjut “Tidak ada negara dapat menjadi anggota Uni Eropa jika memperkenalkan hukuman itu (mati). Itu sangat jelas “aquis” seperti apa yang kita menyebutnya.” Setelah kudeta gagal di Turki, Erdogan mengatakan bahwa ia benar-benar ingin memberlakukan kembali hukuman mati. Dia benar-benar menggunakan isu ini untuk mengancam Uni Eropa. Kendala Uni Eropa Menerima Turki Bergabung Pada kenyataanya, Turki mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Masyarakat Eropa pada tahun 1959, namun usaha Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa mendapati banyak kendala. Hal ini yang menyebabkan terjadinya perjanjian di tahun 1963, yaitu “Perjanjian Ankara”(Angkara Agreement). Perjanjian ini mendefinisikan Turki bergabung dengan Uni Eropa sebagai tujuan jangka panjang. Saat itu, politisi di kedua belah pihak telah menyadarai bahwa ada terlalu banyak rintangan antara Turki dan negara-negara Eropa, sehingga mereka tidak bisa langsung mengintegrasikannya.12

Pengamat melihat bahwa Uni Eropa tidak akan benar-benar mau menerima Turki menjadi bagian dari Ui Eropa. Alasan yang paling klasik dan sederhana karena Turki adalah masyarakat

12http://www.kompasiana.com/makenyok/ada-apa-di-balik-berbaikan-turki-russia_57af247d107f61dc17fe5eb1

(11)

Islam dengan penduduk lebih dari 70 juta. Kita bisa membayangkan bagaimana Eropa dengan mayoritasnya, yang merupakan masyarakat Kristen akan menerima sebuah negara Muslim lebih dari 70 juta orang. Turki sudah sangat ingin bergabung dengan Uni Eropa dan niatnya untuk bergabung sangat kuat dalam abad terakhir ini, Tapi Turki merasa semangatnya untuk bergabung telah dihapuskan. Sementara Turki kesulitan dengan usahanya untuk bergabung dengan Uni Eropa, ditambah lagi AS secara diam-diam menambah dukungannya kepada Kurdi. Kini Turki merasakan bahwa dirinya secara bertahap terisolasi. Penyesuaian kebijakan luar negeri Turki Pada saat yang sama, ancaman teroris di Turki masih terus berkembang. Ini yang membuat pemerintah Erdogan terpaksa meangadakan penyesuaian besar kebijakan luar negerinya. Kudeta gagal memperburuk gesekan antara Turki dan AS, Turki dan Eropa, dan Turki dan Barat. Pengamat percaya dalam beberapa waktu ke depan, kebijakan luar engeri Turki akan terasa goyah. Dengan kata lain hubungan Turki-Rusia akan menjalani proses yang terasa terburu-buru dipulihkan. Kudeta gagal menyebabkan gesekan antara Truki dan AS dan Eropa naik kepermukaan. Berbeda dengan bahu dingin Barat yang diberikan kepada Turki dalam percaturan pertempuran politik. Dukungan Rusia kepada Turki telah membuat Turki menjadi teman pada waktu yang tepat. Kecepatan hubungan Rusia-Turki menjadi pulih sungguh diluar ekspektasi.

Jadi, bagi Rusia, apa pertimbangannya memulihkan hubugan dengan Turki begitu cepat. Bahwa sangat jelas melihat Turki yang dalam kondisinya membutuhkan sekutu strategis dalam bidang politik, ekonomi dan keamanan, terlihat begitu potensial untuk dijadikan mitra kerjasama yang strategis. Pada 21 Juli, Presiden AS Barack Obama saat konferensi pers bersama ketika kunjungan Presiden Mexico Enrique Pana Nieto mengatakan, bahwa AS tidak mengambil bagian dalam atau mengetahui terlebih dahulu tentang kudeta yang gagal di Turki, dan laporan seperti itu “benar-benar salah”. Obama juga mengatakan, AS akan sangat mengutuk setiap

(12)

gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan demokratis Turki, dan juga berharap pemerintah Turki tidak bereaksi berlebihan setelah peristiwa ini. Lebih lanjut Obama mengatakan, ketika rumor itu beredar di sekitar kita, itu akan menyebabkan orang-orang kita beresiko yang berada di tanah Turki. Dan itu mengancam aliansi penting dan kemitraan antara AS dan Turki. Keretakan antara Turki dan AS serta Eropa berkembang kian lebar setiap hari. Tapi hubungan Rusia-Turki dengan cepat meningkat dari yang tadinya membeku. Pada hari kudeta gagal di Turki, Putin menyatakan dukungannya kepada pemeritah Erdogan, dan merupakan pemimpin asing pertama yang menelepon Erdogan. Pengamat melihat pada kenyataan ini, AS dan Rusia membuat suatu kekontrasan yang jelas dalam kata-kata dan tindakan mereka mengenai kudeta di Turki ini. AS adalah sekutu Turki dan anggota NATO, tetapi AS tetap diam. Jadi setelah Rusia menerima kabar tentang kudeta, Rusia langsung lebih dulu mengontak Turki, meskipun Rusia telah melakukan sanksi ekonomi terhadap Turki, yang menyangkut teknologi, pertanian dan sektor pariwisata merupakan sesuatu yang menjadi pukulan keras bagi perekonomian Turki. Namun melihat kesempatan untuk kembali menjalin kerjasama dengan Turki yang di lain sisi sedang dalam posisi yang sulit, Rusia bersedia memperbaiki hubungan demi tercapainya kepentingan nasional Rusia dengan Turki. Termasuk kepentingan Rusia yang berada di kawasan, sekitar wiilayah Turki.

D. Kepentingan Militer

Sejak dimulainya babak baru dalam hubungan Rusia - Turki, keduanya segera mengambil langkah - langkah yang berdampak kepada kepentingan bersama. Rusia yang sejak lama berperan dalam aksi pemberantasan terorisme terutama di wilayah Suriah yang dilain sisi juga

(13)

mendukung keberlangsungan rezim Bashar Al Asad, merasa perlunya bekerjasama dengan Turki yang dilain sisi sedang mengalami hubungan yang buruk dengan AS dan Uni Eropa. Sehingga memperbaiki hubungan akan sangat mudah tercapai, selain karena Turki merupakan negara yang berdekatan dengan Suriah, Turki pun merupakan negara utama di kawasan tersebut yang juga melawan terhadap kelompok - kelompok teroris. Namun kepentingan Turki di Suriah berbeda dengan Rusia yang mana Turki mendukung lengsernya Bashar Al Asad dari kursi kekuasaan, dengan adanya kerjasama diantara keduanya, diharapkan insiden penembakan pesawat militer Rusia oleh Turki tidak terulang.

Selain daripada keamanan dalam oprasi militer Rusia di Suriah, kedua negara mempunyai kepentingan yang sama yaitu pemberantasan terorisme. Dengan kekuatan militer yang dimiliki Rusia dan Turki, koalisi kedua negara diharapkan bisa menghasilkan kekuatan yang dapat memukul pergerakan kelompok teroris di wilayah Suriah dan Turki. Dengan dijalinnya kerjasma militer kedua negara, telah memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi militer Rusia di kawasan tersebut. Dikabarkan bahwa Turki bersedia meminjamkan pangkalan udara Turki jika dibutuhkan oleh Rusia. Turki membuka Pangkalan Udara İncirlik untuk memberantas teroris ISIS. Saat ini (pangkalan udara itu) digunakan AS, Jerman, dan Qatar. Beberapa negara lain juga berkeinginan untuk menggunakan pangkalan udara ini”. Kata Yilidirm dalam konferensi pers, seperti yang dikutip media Turki Anadolu. Saat ditanya mengenai penggunaan Pangkalan Udara İncirlik oleh Rusia, Yildirm mengatakan bahwa “Moskow dapat menggunakannya apabila diperlukan” . Namun, ia menekankan bahwa saat ini pihaknya belum menerima permintaan dari Moskow terkait penggunaan Pangkalan Udara İncirlik.13

13 http://indonesia.rbth.com/news/2016/08/21/pm-turki-jika-dibutuhkan-rusia-boleh-menggunakan-pangkalan-udara-incirlik_622883 diakses 17 Maret 2017

(14)

Sehubungan dengan perbaikan hubungan bilateral Rusia-Turki, media Rusia mengutip perkataan salah satu anggota parlemen Rusia Igor Morozov terkait penggunaan pangkalan tersebut. “Sekarang kita hanya menunggu kesepakatan dengan Erdogan agar kami dapat menggunakan Pangkalan Udara İncirlik sebagai pangkalan utama bagi Pasukan Kedirgantaraan Rusia,” kata Igor. Sang politikus Rusia menambahkan bahwa Pangkalan Udara İncirlik akan memberikan keuntungan strategis dan mempercepat operasi pemberantasan teroris yang dilakukan Rusia di Suriah.

Namun, Yildirim memiliki pandangan yang berbeda dengan Morozov. Yildirim tidak yakin bahwa Moskow akan membutuhkan Pangkalan Udara İncirlik. Menurutnya, Rusia telah memiliki dua pangkalan udara di Suriah, dan İncirlik berada 100 - 150 kilometer dari wilayah yang menjadi target serangan di Suriah. Oleh karena itu, Yildirim melihat penggunaan Pangkalan Udara İncirlik tidak akan memberikan keuntungan strategis bagi Moskow dalam memberantas kelompok teroris di Suriah.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengamatan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu yang digunakan dan semakin lama waktu pemanasan maka nilai *b yang didapat semakin

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa nilai posttest peserta didik yang tuntas di kelompok eksperimen dengan KKM 75 berjumlah 22 peserta didik dan yang tidak tuntas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroba yang terdapat  pada kompos yang berasal dari limbah popok sekali pakai (diapers)  berisi mikroba yang selama ini

13 Revolusi Mesir 23 Juli 1952 disambut oleh rakyat dan tentara karena dengan demikian telah tersingkirkan pimpinan yang tidak mendapatkan kepercayaan di bawah Raja

Jika merah berada atas biru maka berlaku trend sell. Jika biru berada atas merah trend

Adapun besar kemungkinan permasalah di dalam hukum perkawinan anak kedepan juga turut menjadi permasalahan yang mana tanpa pensyaratan yang lengkap maka akan timbul lah lagi

Pertemuan inimenunjukkan terus adanya peningkatan dari pertemuan sebelumnya.Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran word flow ini sangat membantu siswa untuk

Baginda pun makan dan bersabda: Telah berbuka puasa di sisi kamu mereka yang berpuasa, telah makan makanan kamu mereka yang baik dan telah berselawat ke atas kamu para