kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Suatu negara
pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi
dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi
apabila terjadi peningkatan GNP riil
apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya
di negara tersebut. Adanya pertumbuha
pertumbuhan
n
ekonomi merupakan indikasi
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya
adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya
lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan
lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan
dalam standar pendapatan dan
tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih
tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih
bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga
bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
terdapat
perubahan-per
perubahan-perubahan dalam struktur produksi
ubahan dalam struktur produksi dan alokasi input
dan alokasi input pada berbagai
pada berbagai
sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.
sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.
1. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Penulisan
Supaya mahasiswa dapat lebih memahami terhadap situasi ekonomi yang
Supaya mahasiswa dapat lebih memahami terhadap situasi ekonomi yang
mana sekarang menjadi topik hangat dan
mana sekarang menjadi topik hangat dan dilema luar biasa bagi
dilema luar biasa bagi seluruh dunia.
seluruh dunia.
Paling tidak mahasiswa dapat memecahkan masalah kecil yang
Paling tidak mahasiswa dapat memecahkan masalah kecil yang berhubunga
berhubungan
n
dengan rencana pembangunan di negara kita.
dengan rencana pembangunan di negara kita. Diharapkan pula makalah ini dapat
Diharapkan pula makalah ini dapat
menjadi acuan belajar
menjadi acuan belajar dalam mempelajari permasalaha
dalam mempelajari permasalahan
n ekonomi.
ekonomi.
1. Rumusan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka penulis mencoba membuat
penulis mencoba membuat
identifikasi permasala
identifikasi permasalahan terhadap
han terhadap penelitian yang dilakukan oleh
penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagai
penulis sebagai
berikut :
berikut :
1. Apa
1. Apa saja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004-2009?
saja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004-2009?
2. Siap kah Sumber Daya
Trusted by over 1 million members
Try Scribd
FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd
FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
BAB II BAB II
PEMBAHAS PEMBAHAS
AN
AN
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004-2009
2004-2009
Reformasi sistem politik di Indonesia baik
Reformasi sistem politik di Indonesia baik yang bersifat kelembagaan
yang bersifat kelembagaan
maupun perundangan memunculkan model perencanaan dan kebijakan
maupun perundangan memunculkan model perencanaan dan kebijakan
pembanguna
pembangunan nasional yang
n nasional yang baru mengantikan model perencanaan dan kebijakan
baru mengantikan model perencanaan dan kebijakan
lama. Muara dari reformasi ini
lama. Muara dari reformasi ini adalah keinginan untuk melakukan perbaikan-
adalah keinginan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang timbul dari praktik perencanaan
perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang timbul dari praktik perencanaan
pembanguna
pembangunan maupun
n maupun kebijakan pembangunan yang sebelumnya pernah
kebijakan pembangunan yang sebelumnya pernah
diterapkan demi pencapaian tujuan
diterapkan demi pencapaian tujuan kesejahteraan rakyat
kesejahteraan rakyat
sebagaiman
sebagaimana di
a di amanatkan oleh konstitusi.
amanatkan oleh konstitusi.
Dalam konteks ini, Pemerintah dan
Dalam konteks ini, Pemerintah dan DPR menyepakati pengundangan UU
DPR menyepakati pengundangan UU
Nomor 25 tahun 2004
Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai
landasan bagi proses perumusan program pembanguna
landasan bagi proses perumusan program pembangunan baik
n baik dalam jangka
dalam jangka
panjang, menengah maupun tahunan. Berkaitan
panjang, menengah maupun tahunan. Berkaitan dengan program pembangunan
dengan program pembangunan
jangka menengah, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 7
jangka menengah, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 7
tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2004-2009
tahun 2004-2009
sebagai pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan
sebagai pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan pemerintah.
pemerintah.
Secara singkat, model
Secara singkat, model dan alur
dan alur perencanaa
perencanaan pembangunan sebagaimana
n pembangunan sebagaimana
diatur dalam UU Nomor 25
diatur dalam UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dalam dijelaskan dalam diagram berikut ini.
Nasional dalam dijelaskan dalam diagram berikut ini.
Sejalan dengan amandemen UUD 1945 ketiga tahun 2001, Majelis
Sejalan dengan amandemen UUD 1945 ketiga tahun 2001, Majelis
Permusyawa
Permusyawaratan Rakyat tidak
ratan Rakyat tidak lagi memegang kedaulatan negara tertinggi. Selain
lagi memegang kedaulatan negara tertinggi. Selain
itu, MPR juga tidak
itu, MPR juga tidak lagi memiliki kewajiban untuk menetapkan GBHN.
lagi memiliki kewajiban untuk menetapkan GBHN.
Dengan berlakunya amandemen Undang-Undang Dasar 1945
Dengan berlakunya amandemen Undang-Undang Dasar 1945 hingga
hingga
amandemen keempat, telah terjadi
amandemen keempat, telah terjadi perubahan dalam pengelolaan pembangunan,
perubahan dalam pengelolaan pembangunan,
yaitu:
yaitu:
Penguatan kedudukan lembaga legislatif dalam
Penguatan kedudukan lembaga legislatif dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan
Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN);
dan Belanja Negara (APBN);
Ditiadakannya Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai
Ditiadakannya Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai pedoman
pedoman
penyusunan rencana pembangunan nasional; dan
penyusunan rencana pembangunan nasional; dan
Diperkuatnya Otonomi Daerah dan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd
FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
pembanguna
pembangunan serta pemberlakuan UU
n serta pemberlakuan UU Nomor 32 tahun 2004,
Nomor 32 tahun 2004, sebagai amandemen
sebagai amandemen
UU Nomor 22
UU Nomor 22 tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah yang
tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah yang memungkinka
memungkinkan
n
penyelenggara
penyelenggaraan otonomi daerah dengan
an otonomi daerah dengan kewenangan yang lebih luas, nyata
kewenangan yang lebih luas, nyata dan
dan
bertanggung jawab kepada Daerah menjadi landasan perlunya sistem perencanaan
bertanggung jawab kepada Daerah menjadi landasan perlunya sistem perencanaan
pembanguna
pembangunan nasional. Pemberian kewenangan yang luas
n nasional. Pemberian kewenangan yang luas kepada Daerah juga
kepada Daerah juga
membawa konsekuensi diperlukannya langkah koordinasi dan
membawa konsekuensi diperlukannya langkah koordinasi dan pengaturan untuk
pengaturan untuk
lebih mengharmoniskan dan
lebih mengharmoniskan dan menyelaras
menyelaraskan
kan pembanguna
pembangunan, baik
n, baik pembangunan
pembangunan
nasional, pembangunan daerah, maupun pembangunan antar daerah.
nasional, pembangunan daerah, maupun pembangunan antar daerah. Untuk
Untuk
menjawab kebutuhan-kebu
menjawab kebutuhan-kebutuhan diatas, pada tanggal
tuhan diatas, pada tanggal 5 Oktober 2004
5 Oktober 2004 Pemerintah
Pemerintah
dengan persetujuan DPR menerbitkan Undang-Undang Nomor 25
dengan persetujuan DPR menerbitkan Undang-Undang Nomor 25
tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Melalui UU
tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Melalui UU
Nomor 25 tahun 2004, bangsa Indonesia memasuki era baru dalam sejarah
Nomor 25 tahun 2004, bangsa Indonesia memasuki era baru dalam sejarah
pembanguna
pembangunan nasional
n nasional untuk menjamin kegiatan pembangunan yang
untuk menjamin kegiatan pembangunan yang berjalan
berjalan
secara efektif, efisien, dan bersasaran dalam
secara efektif, efisien, dan bersasaran dalam rangka mewujudkan tujuan negara
rangka mewujudkan tujuan negara
sebagaiman
sebagaimana diamanahkan oleh
a diamanahkan oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Masih tingginya laju pertumbuhan dan jumlah penduduk. Jumlah penduduk
Masih tingginya laju pertumbuhan dan jumlah penduduk. Jumlah penduduk
Indonesia dari tahun ke
Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, meskipun laju pertumbuhannya
tahun terus meningkat, meskipun laju pertumbuhannya
dapat dikendalikan sehingga semakin menurun.
dapat dikendalikan sehingga semakin menurun. Berdasarkan hasil Sensus
Berdasarkan hasil Sensus
Penduduk (SP) 1990 dan 2000, jumlah penduduk Indonesia 179,4 juta jiwa dan
Penduduk (SP) 1990 dan 2000, jumlah penduduk Indonesia 179,4 juta jiwa dan
206,3 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun pada
206,3 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun pada
periode 1990-2000, lebih rendah dari laju
periode 1990-2000, lebih rendah dari laju pertumbuh
pertumbuhan penduduk periode 1980-
an penduduk periode
1980-1990 (1,97 persen). Meskipun telah
1990 (1,97 persen). Meskipun telah terjadi penurunan pertumbuh
terjadi penurunan pertumbuhan penduduk
an penduduk
karena menurunnya angka kelahiran,
karena menurunnya angka kelahiran, namun secara absolut pertambahan
namun secara absolut pertambahan
penduduk Indonesia masih:aka
penduduk Indonesia masih:akan meningkat sekitar 3 sampai 4
n meningkat sekitar 3 sampai 4 juta jiwa per tahun.
juta jiwa per tahun.
Hal ini disebabkan belum terkendalinya angka kelahiran pada tahun 1970- an,
Hal ini disebabkan belum terkendalinya angka kelahiran pada tahun 1970- an,
sehingga terjadi peningkatan jumlah penduduk pasangan usia subur yang relatif
sehingga terjadi peningkatan jumlah penduduk pasangan usia subur yang relatif
lebih cepat dibanding kelompok usia sebelumnya, atau
lebih cepat dibanding kelompok usia sebelumnya, atau timbulnya momentum
timbulnya momentum
kependudukan.
kependudukan.
Masih tingginya tingkat kelahiran penduduk. Faktor utama
Masih tingginya tingkat kelahiran penduduk. Faktor utama yang
yang
mempengar
mempengaruhi laju
uhi laju pertumbuhan penduduk adalah tingkat kelahiran.
pertumbuhan penduduk adalah tingkat kelahiran. Berdasarka
Berdasarkan
n
Sensus Penduduk tahun 1971, angka k
Sensus Penduduk tahun 1971, angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR)
elahiran total (Total Fertility Rate/TFR)
diperkirakan 5,6 anak per wanita usia reproduksi, dan saat ini telah
diperkirakan 5,6 anak per wanita usia reproduksi, dan saat ini telah turun lebih 50
turun lebih 50
persen menjadi 2,6 anak
persen menjadi 2,6 anak per wanita (Survei Demografl dan
per wanita (Survei Demografl dan Kesehatan Indonesia-
Kesehatan
Indonesia-SDKI 2002-2003). Penurunan TFR antara lain
SDKI 2002-2003). Penurunan TFR antara lain karena meningkatnya penggunaan
karena meningkatnya penggunaan
alat dan obat
alat dan obat kontrasepsi (prevalensi) pada pasangan usia subur pada tahun 1980-
kontrasepsi (prevalensi) pada pasangan usia subur pada tahun
1980-an. Pada tahun 1971, angka prevalensi penggunaan kontrasepsi kurang dari 5
an. Pada tahun 1971, angka prevalensi penggunaan kontrasepsi kurang dari 5
persen, tahun 1980 meningkat menjadi 26 persen, tahun 1987 menjadi 48 persen,
persen, tahun 1980 meningkat menjadi 26 persen, tahun 1987 menjadi 48 persen,
tahun 1997 menjadi 57 persen, dan tahun 2002 sebesar 60
tahun 1997 menjadi 57 persen, dan tahun 2002 sebesar 60 persen (SDKI 2002-
persen (SDKI
2002-2003).
2003).
2. SDM
2. SDM Indonesia dalam Persaingan Global
Indonesia dalam Persaingan Global
Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci
Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam
dalam
reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan
reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan
memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang
memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang
selama ini kita abaikan.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd
FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi
sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan
lulusan
perguruan tinggi. Sementara di sisi lain
perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan
jumlah angkatan kerja lulusan perguruan
tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan
tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan
kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang
kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan
terbatas bagi lulusan
perguruan tinggi ini menimbulkan dampak
perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka
semakin banyak angka penganggura
pengangguran
n
sarjana di Indonesia. Menurut catatan Direktorat Jenderal
sarjana di Indonesia. Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen
Pendidikan Tinggi (Ditjen
Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih
Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000
dari 300.000
orang.
orang.
Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya
Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya
perguruan tinggi ikut
perguruan tinggi ikut bertanggung
bertanggungjawab. Fenomena penganguran sarjana
jawab. Fenomena penganguran sarjana
merupakan kritik bagi
merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam
perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam
menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.
menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.
Masalah SDM inilah yang
Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangun
menyebabkan proses pembangunan yang
an yang berjalan
berjalan
selama ini kurang didukung oleh
selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu
produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu
sebabnya keberhasilan pembanguna
sebabnya keberhasilan pembangunan yang selama
n yang selama 32 tahun dibanggakan dengan
32 tahun dibanggakan dengan
tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari
tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaata
pemanfaatan sumberdaya
n sumberdaya
alam intensif (hutan, dan hasil
alam intensif (hutan, dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan
tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan
investasi langsung. Dengan demikian, bukan
investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial
berasal dari kemampuan manajerial
dan produktivitas SDM yang
dan produktivitas SDM yang tinggi.
tinggi.
Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi
Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia untuk
bangsa Indonesia untuk
kembali memperbaiki kesalahan pada masa lalu. Rendahnya alokasi
kembali memperbaiki kesalahan pada masa lalu. Rendahnya alokasi APBN untuk
APBN untuk
sektor pendidikan—ti
sektor pendidikan—tidak lebih dari 12% --
dak lebih dari 12% -- pada peme-rintahan di era reformasi. Ini
pada peme-rintahan di era reformasi. Ini
menunjukkan bahwa belum ada perhatian serius dari pemerintah pusat
menunjukkan bahwa belum ada perhatian serius dari pemerintah pusat terhadap
terhadap
perbaikan kualitas SDM. Padahal sudah saatnya
perbaikan kualitas SDM. Padahal sudah saatnya pemerintah baik tingkat pusat
pemerintah baik tingkat pusat
maupun daerah secara serius membangun SDM yang
maupun daerah secara serius membangun SDM yang berkualitas
berkualitas. Sekarang
. Sekarang bukan
bukan
saatnya lagi Indonesia membangun perekonomian dengan kekuatan asing. Tapi
saatnya lagi Indonesia membangun perekonomian dengan kekuatan asing. Tapi
sudah seharusnya bangsa Indonesia secara benar dan tepat
sudah seharusnya bangsa Indonesia secara benar dan tepat memanfaa
memanfaatkan potensi
tkan potensi
sumberdaya daya yang dimiliki (resources base).
sumberdaya daya yang dimiliki (resources base).
Orang tidak bekerja alias
Orang tidak bekerja alias penganggur
pengangguran merupakan masalah bangsa yang
an merupakan masalah bangsa yang
tidak pernah selesai. Ada tiga hambatan yang menjadi alasan kenapa orang tidak
tidak pernah selesai. Ada tiga hambatan yang menjadi alasan kenapa orang tidak
bekerja, yaitu hambatan kultural, kurikulum sekolah, dan pasar
bekerja, yaitu hambatan kultural, kurikulum sekolah, dan pasar kerja. Hambatan
kerja. Hambatan
kultural yang dimaksud adalah menyangkut budaya dan
kultural yang dimaksud adalah menyangkut budaya dan etos kerja. Sementara
etos kerja. Sementara
yang menjadi masalah dari kurikulum sekolah adalah belum adanya standar baku
yang menjadi masalah dari kurikulum sekolah adalah belum adanya standar baku
kurikulum pengajaran di sekolah yang mampu menciptakan dan
kurikulum pengajaran di sekolah yang mampu menciptakan dan mengembang
mengembangkan
kan
kemandirian SDM yang sesuai dengan kebutuhan dunia
kemandirian SDM yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Sedangkan hambatan
kerja. Sedangkan hambatan
pasar kerja lebih disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM yang ada untuk
pasar kerja lebih disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM yang ada untuk
memenuhi kebutuhan pasar kerja.
memenuhi kebutuhan pasar kerja.
Ekonomi abad ke-21, yang
Ekonomi abad ke-21, yang ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakan
ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakan
suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, di
suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, di mana negara-negara di
mana negara-negara di
seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar
seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa
yang semakin terintegrasi dengan tanpa
rintangan batas teritorial negara. Globalisasi yang sudah pasti
rintangan batas teritorial negara. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa
dihadapi oleh bangsa
Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing
Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam
dalam dunia usaha. Dalam
globalisas
Trusted by over 1 million members
Try Scribd
FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi yang akan
Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi yang akan dihadapi bangsa
dihadapi bangsa
Indonesia antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
Indonesia antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut: Produksi, di mana
Produksi, di mana
perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi
perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi
menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang
menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif
rendah, tarif
bea masuk yang
bea masuk yang murah, infrastruktu
murah, infrastruktur yang
r yang memadai ataupun karena iklim usaha
memadai ataupun karena iklim usaha
dan politik yang
dan politik yang kondusif.
kondusif.
Pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses
Pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh
untuk memperoleh
pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk
pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun
portofolio ataupun
langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam
langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam
memperbanya
memperbanyak satuan sambungan telepon, atau
k satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga
PT Jasa Marga dalam memperluas
dalam memperluas
jaringan jalan tol telah
jaringan jalan tol telah memanfaatka
memanfaatkan sistem pembiayaan dengan
n sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-
pola BOT
(build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari mancanegara.
operate-transfer) bersama mitrausaha dari mancanegara.
Tenaga kerja. Perusahaan global akan
Tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatka
mampu memanfaatkan tenaga
n tenaga kerja
kerja
dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf
dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari
profesional diambil dari
tenaga kerja yang
tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional dan\atau buruh
telah memiliki pengalaman internasional dan\atau buruh
diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement
diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement
akan semakin mudah dan
akan semakin mudah dan bebas.
bebas.
Jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan
Jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat
cepat
mendapatkan informa
mendapatkan informasi dari
si dari negara-negar
negara-negara di
a di dunia karena kemajuan teknologi,
dunia karena kemajuan teknologi,
antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan
antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan lain-lain. Dengan jaringan
lain-lain. Dengan jaringan
komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke
komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai
berbagai
belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh KFC, Hoka Hoka
belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh KFC, Hoka Hoka Bento,
Bento,
Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana.
Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana.
Perdagangan. Hal ini terwujud dalam
Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman
bentuk penurunan dan penyeragaman
tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan
tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan
perdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat dan fair.
perdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat dan fair. Bahkan, transaksi
Bahkan, transaksi
menjadi semakin cepat karena “less
menjadi semakin cepat karena “less papers/docu
papers/documents” dalam perdagangan, tetapi
ments” dalam perdagangan, tetapi
dapat mempergunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang
dapat mempergunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin canggih.
semakin canggih.
Dengan kegiatan bisnis korporasi (bisnis corporate) di atas
Dengan kegiatan bisnis korporasi (bisnis corporate) di atas dapat dikatakan
dapat dikatakan
bahwa globalisasi mengarah pada meningkatnya ketergantungan ekonomi
bahwa globalisasi mengarah pada meningkatnya ketergantungan ekonomi
antarnegara melalui peningkatan volume dan
antarnegara melalui peningkatan volume dan keragaman transaksi antarnegara
keragaman transaksi antarnegara
(cross-border transa
(cross-border transactions) dalam bentuk barang dan
ctions) dalam bentuk barang dan jasa, aliran dana
jasa, aliran dana internasio
internasional
nal
(internationa
(international capital flows), pergerakan tenaga
l capital flows), pergerakan tenaga kerja (human movement) dan
kerja (human movement) dan
penyebaran teknologi informasi yang cepat. Sehingga secara sederhana dapat
penyebaran teknologi informasi yang cepat. Sehingga secara sederhana dapat
dikemukakan bahwa globalisasi secara hampir pasti telah merupakan salah satu
dikemukakan bahwa globalisasi secara hampir pasti telah merupakan salah satu
kekuatan yang
kekuatan yang memberikan pengaruh terhadap bangsa, masyarakat, kehidupan
memberikan pengaruh terhadap bangsa, masyarakat, kehidupan
manusia, lingkungan kerja dan kegiatan bisnis corporate di
manusia, lingkungan kerja dan kegiatan bisnis corporate di Indonesia. Kekuatan
Indonesia. Kekuatan
ekonomi global menyebabkan bisnis korporasi perlu melakukan tinjauan ulang
ekonomi global menyebabkan bisnis korporasi perlu melakukan tinjauan ulang
terhadap struktur dan strategi usaha
terhadap struktur dan strategi usaha
Masalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu
Masalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu
kunci dan tantangan yang
kunci dan tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali
tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan
kemampuan dan keunggulan
saing yang tinggi niscaya produk
saing yang tinggi niscaya produk suatu negara, termasuk produk Indonesia, tidak
suatu negara, termasuk produk Indonesia, tidak
akan mampu menembus pasar internasional. Bahkan masuknya produk impor
akan mampu menembus pasar internasional. Bahkan masuknya produk impor
Trusted by over 1 million members
Try Scribd
FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
berbagai kalangan, bukan saja bagi para pelaku bisnis itu sendiri tetapi juga bagi
berbagai kalangan, bukan saja bagi para pelaku bisnis itu sendiri tetapi juga bagi
aparat birokrasi,
aparat birokrasi,
Realitas globalisasi yang demikian membawa
Realitas globalisasi yang demikian membawa sejumlah implikasi bagi
sejumlah implikasi bagi
pengembanga
pengembangan SDM
n SDM di Indonesia. Salah satu
di Indonesia. Salah satu tuntutan globalisas
tuntutan globalisasi adalah daya
i adalah daya saing
saing
ekonomi. Daya saing ekonomi akan terwujud bila didukung oleh SDM yang handal.
ekonomi. Daya saing ekonomi akan terwujud bila didukung oleh SDM yang handal.
Untuk menciptakan SDM berkualitas dan handal
Untuk menciptakan SDM berkualitas dan handal yang diperlukan adalah pendidikan.
yang diperlukan adalah pendidikan.
Sebab dalam hal ini
Sebab dalam hal ini pendidikan dianggap sebagai mekanisme kelembagaa
pendidikan dianggap sebagai mekanisme kelembagaan pokok
n pokok
dalam mengembangkan keahlian dan pengetahuan. Pendidikan
dalam mengembangkan keahlian dan pengetahuan. Pendidikan merupakan
merupakan
kegiatan investasi di mana
kegiatan investasi di mana pembangun
pembangunan ekonomi sangat berkepentingan. Sebab
an ekonomi sangat berkepentingan. Sebab
bagaimanap
bagaimanapun pembangunan ekonomi membutuhkan kualitas SDM
un pembangunan ekonomi membutuhkan kualitas SDM yang unggul
yang unggul
baik dalam kapasitas penguasaan IPTEK maupun sikap
baik dalam kapasitas penguasaan IPTEK maupun sikap mental, sehingga dapat
mental, sehingga dapat
menjadi subyek atau pelaku
menjadi subyek atau pelaku pembangun
pembangunan yang
an yang handal. Dalam kerangka
handal. Dalam kerangka
globalisas
globalisasi, penyiapan
i, penyiapan pendidikan perlu juga
pendidikan perlu juga disinergika
disinergikan dengan
n dengan tuntutan
tuntutan
kompetisi. Oleh karena itu dimensi daya saing dalam SDM semakin menjadi faktor
kompetisi. Oleh karena itu dimensi daya saing dalam SDM semakin menjadi faktor
penting sehingga upaya memacu kualitas SDM
penting sehingga upaya memacu kualitas SDM melalui pendidikan.
melalui pendidikan.
Salah satu problem struktural yang dihadapi dalam
Salah satu problem struktural yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah
dunia pendidikan adalah
bahwa pendidikan merupakan subordinas
bahwa pendidikan merupakan subordinasi dari
i dari pembanguna
pembangunan ekonomi. Pada
n ekonomi. Pada era
era
sebelum reformasi pembangu
sebelum reformasi pembangunan dengan pendekatan fisik
nan dengan pendekatan fisik begitu dominan. Hal ini
begitu dominan. Hal ini
sejalan dengan kuatnya orientasi pertumbuhan ekonomi. Visi pembangunan yang
sejalan dengan kuatnya orientasi pertumbuhan ekonomi. Visi pembangunan yang
demikian kurang kondusif bagi pengembangan SDM, sehingga pendekatan fisik
demikian kurang kondusif bagi pengembangan SDM, sehingga pendekatan fisik
melalui pembangunan sarana dan prasarana pendidikan
melalui pembangunan sarana dan prasarana pendidikan tidak diimbangi dengan
tidak diimbangi dengan
tolok ukur kualitatif pendidikan.
tolok ukur kualitatif pendidikan.
Problem utama dalam
Problem utama dalam pembangunan sumberda
pembangunan sumberdaya manusia adalah
ya manusia adalah terjadinya
terjadinya
missaloc
missalocation of
ation of human resources. Pada era sebelum reformasi, pasar tenaga
human resources. Pada era sebelum reformasi, pasar tenaga kerja
kerja
mengikuti aliran ekonomi konglomeratif. Di mana tenaga kerja
mengikuti aliran ekonomi konglomeratif. Di mana tenaga kerja yang ada cenderung
yang ada cenderung
memasuki dunia kerja yang bercorak k
memasuki dunia kerja yang bercorak konglomera
onglomeratif yaitu mulai
tif yaitu mulai dari sektor industri
dari sektor industri
manufaktur sampai dengan perbankan. Dengan begitu, dunia pendidikan akhirnya
manufaktur sampai dengan perbankan. Dengan begitu, dunia pendidikan akhirnya
masuk dalam kemelut ekonomi politik, yakni
masuk dalam kemelut ekonomi politik, yakni terjadinya kesenjangan ekonomi yang
terjadinya kesenjangan ekonomi yang
diakselerasi struktur pasar yang
diakselerasi struktur pasar yang masih terdistorsi.
masih terdistorsi.
Kenyataan menunjukkan banyak lulusan terbaik pendidikan masuk ke
Kenyataan menunjukkan banyak lulusan terbaik pendidikan masuk ke sektor-
sektor-sektor ekonomi yang justru bukannya
sektor ekonomi yang justru bukannya memecahkan masala
memecahkan masalah ekonomi, tapi
h ekonomi, tapi malah
malah
memperkuat proses konsentrasi ekonomi dan
memperkuat proses konsentrasi ekonomi dan konglomera
konglomerasi, yang
si, yang mempertaj
mempertajam
am
kesenjangan ekonomi. Hal ini terjadi karena visi SDM terbatas pada struktur pasar
kesenjangan ekonomi. Hal ini terjadi karena visi SDM terbatas pada struktur pasar
yang sudah ada dan belum sanggup menciptakan pasar sendiri, karena kondisi
yang sudah ada dan belum sanggup menciptakan pasar sendiri, karena kondisi
makro ekonomi yang memang belum
makro ekonomi yang memang belum kondusif untuk itu. Di
kondusif untuk itu. Di sinilah dapat disadari
sinilah dapat disadari
bahwa visi pengembangan SDM melalui pendidikan terkait dengan
bahwa visi pengembangan SDM melalui pendidikan terkait dengan kondisi ekonomi
kondisi ekonomi
politik yang diciptakan
politik yang diciptakan pemerintah.
pemerintah.
Sementara pada pascareformas
Sementara pada pascareformasi belum ada
i belum ada proses egalitarianism
proses egalitarianisme SDM
e SDM yang
yang
dibutuhkan oleh struktur bangsa yang dapat
dibutuhkan oleh struktur bangsa yang dapat memperkuat kemandiri
memperkuat kemandirian bang
an bang sa.
sa.
Pada era reformasi yang
Pada era reformasi yang terjadi barulah relatif tercipta reformasi politik dan
terjadi barulah relatif tercipta reformasi politik dan belum
belum
terjadi reformasi ekonomi yang
terjadi reformasi ekonomi yang substansi
substansial terutama
al terutama dalam memecahkan problem
dalam memecahkan problem
struktural seperti telah diuraikan di atas.
struktural seperti telah diuraikan di atas. Sistem politik multipartai yang telah
Sistem politik multipartai yang telah
terjadi dewasa ini justru menciptakan oligarki partai untuk
Trusted by over 1 million members
Try Scribd
FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Pertanyaannya sekarang adalah bahwa
Pertanyaannya sekarang adalah bahwa keterlibatan Indonesia pada liberalisasi
keterlibatan Indonesia pada liberalisasi
perdagangan model AFTA, APEC dan WTO dalam rangka untuk apa? Bukankah
perdagangan model AFTA, APEC dan WTO dalam rangka untuk apa? Bukankah
harapannya dengan keterlibatan dalam globalisasi seperti AFTA, APEC dan
harapannya dengan keterlibatan dalam globalisasi seperti AFTA, APEC dan WTO
WTO
masalah kemiskinan dan pengangguran akan
masalah kemiskinan dan pengangguran akan terpecahkan.
terpecahkan.
Dengan begitu, seandainya bangsa Indonesia tidak bisa
Dengan begitu, seandainya bangsa Indonesia tidak bisa menyesuaikan
menyesuaikan
terhadap pelbagai kondisionalitas yang tercipta akibat globalisasi, maka yang
terhadap pelbagai kondisionalitas yang tercipta akibat globalisasi, maka yang akan
akan
terjadi adalah adanya gejala
terjadi adalah adanya gejala menjual diri bangsa dengan hanya mengandalkan
menjual diri bangsa dengan hanya mengandalkan
sumberdaya alam yang tak terolah dan buruh yang murah. Sehingga yang terjadi
sumberdaya alam yang tak terolah dan buruh yang murah. Sehingga yang terjadi
bukannya terselesaikannya masalah-masala
bukannya terselesaikannya masalah-masalah
h social ekonomi
social ekonomi seperti kemiskinan,
seperti kemiskinan,
penganggura
pengangguran dan
n dan kesenjangan ekonomi, tetapi akan semakin menciptakan
kesenjangan ekonomi, tetapi akan semakin menciptakan
ketergantungan kepada negara maju.
ketergantungan kepada negara maju.
Oleh karena itu,
Oleh karena itu, untuk mengantisipas
untuk mengantisipasi tuntutan globalisasi seyogyanya
i tuntutan globalisasi seyogyanya
kebijakan link and match
kebijakan link and match mendapat tempat sebagai sebuah strategi yang
mendapat tempat sebagai sebuah strategi yang
mengintegra
mengintegrasikan pembangunan ekonomi
sikan pembangunan ekonomi dengan pendidikan. Namun
dengan pendidikan. Namun sayangnya
sayangnya
ide link and
ide link and match yang tujuannya untuk menghubungkan kebutuhan tenaga kerja
match yang tujuannya untuk menghubungkan kebutuhan tenaga kerja
dengan dunia pendidikan belum ditunjang oleh kualitas kurikulum sekolah yang
dengan dunia pendidikan belum ditunjang oleh kualitas kurikulum sekolah yang
memadai untuk menciptakan lulusan yang siap pakai.
memadai untuk menciptakan lulusan yang siap pakai. Yang lebih penting dalam hal
Yang lebih penting dalam hal
ini adalah strategi pembangunan dan industrialisasi secara makro yang seharusnya
ini adalah strategi pembangunan dan industrialisasi secara makro yang seharusnya
berbasis sumberda
berbasis sumberdaya yang
ya yang dimiliki, yakni kayanya sumberdaya alam (SDA).
dimiliki, yakni kayanya sumberdaya alam (SDA). Kalau
Kalau
strategi ini tidak diciptakan maka
strategi ini tidak diciptakan maka yang akan terjadi
yang akan terjadi adalah proses pengulangan
adalah proses pengulangan
kegagalan karena terjebak berkelanjutannya ketergantungan kepada utang luar
kegagalan karena terjebak berkelanjutannya ketergantungan kepada utang luar
negeri, teknologi, dan manajemen asing. Sebab SDM
negeri, teknologi, dan manajemen asing. Sebab SDM yang diciptakan dalam
yang diciptakan dalam
kerangka mikro hanya
kerangka mikro hanya semakin memperkuat proses ketergantungan tersebut.
semakin memperkuat proses ketergantungan tersebut.
Bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya akan SDA, memiliki posisi
Bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya akan SDA, memiliki posisi
wilayah yang strategis (geo strategis), yakni
wilayah yang strategis (geo strategis), yakni sebagai negara kepulauan dengan luas
sebagai negara kepulauan dengan luas
laut 2/3 dari
laut 2/3 dari luas total wilayah; namun
luas total wilayah; namun tidak mampu mengembalikan manfaat
tidak mampu mengembalikan manfaat
sumber kekayaan yang dimiliki kepada rakyat. Hal ini karena
sumber kekayaan yang dimiliki kepada rakyat. Hal ini karena strategi pembangun
strategi pembangunan
an
yang diciptakan tidak membangkitkan local genuin. Yang
yang diciptakan tidak membangkitkan local genuin. Yang terjadi adalah sumber
terjadi adalah sumber
kekayaan alam Indonesia semakin mendalam dikuasai oleh
kekayaan alam Indonesia semakin mendalam dikuasai oleh asing. Sebab meskipun
asing. Sebab meskipun
andaikata bangsa ini juga telah
andaikata bangsa ini juga telah mampu menciptakan SDM yang kualifaid terhadap
mampu menciptakan SDM yang kualifaid terhadap
semua level IPTEK, namun
semua level IPTEK, namun apabila kebijakan ekonomi yang diciptakan tidak
apabila kebijakan ekonomi yang diciptakan tidak
berbasis pada sumberdaya yang dimiliki (resources base), maka ketergantungan ke
berbasis pada sumberdaya yang dimiliki (resources base), maka ketergantungan ke
luar akan tetap berlanjut dan semakin dalam.
luar akan tetap berlanjut dan semakin dalam.
Oleh karena itu
Trusted by over 1 million members
Try Scribd
FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd
FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti
kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan
kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat
hasil laut, sangat
mempengar
mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara,
uhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal
terutama dalam hal
penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian
penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan
dan kewirausahaan
dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam,
dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang
menjadi sesuatu yang
memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga
memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional
juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional
melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang
melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan
besar merupakan
pasar potensial untuk memasarkan
pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas
hasil-hasil produksi, sementara kualitas
penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah
dibutuhkan manusia untuk mengolah
bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan
bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk
investasi ditujukan untuk
menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya
menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang
modal berupa barang-barang
modal sangat penting
modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi
karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas. Faktor
karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas. Faktor
nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada
nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan
di masyarakat, keadaan
politik, dan sistem yang
Start Free Trial
Cancel Anytime.