• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM) 2012 PERAN PUBLIC RELATIONS INTERNAL DALAM MENJAGA SALURAN KOMUNIKASI ORGANISASI DI PERUSAHAAN BAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM) 2012 PERAN PUBLIC RELATIONS INTERNAL DALAM MENJAGA SALURAN KOMUNIKASI ORGANISASI DI PERUSAHAAN BAJA"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM) 2012

PERAN PUBLIC RELATIONS INTERNAL DALAM MENJAGA SALURAN KOMUNIKASI ORGANISASI DI PERUSAHAAN BAJA

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

Oleh :

NOVITA CANDRA DEWI

NIM. D1609060

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.) dalam Bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

commit to user

iv

MOTTO

Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan; dan saya percaya pada diri saya sendiri

-Muhammad Ali-

Kita bisa bukan hanya karena kita pandai, namun kita bisa karena kita biasa melakukannya

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Sebentuk wujud terimakasihku, yang kutuangkan dalam laporan Kuliah Kerja Media ini. Kupersembahkan kepada :

1. Kedua Orang Tua ku, Bapak dan Ibu yang selalu menyayangi ku, tanpa lelah selalu mendoakan ku di setiap sholatnya.

2. Untuk kakaku Dewi dan Adikku Nimas, yang selalu memberikan keceriaan dimanapun kita berada.

3. Untuk Divisi Protocolaire & Internal Communications (HUMAS)

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang sudah memberikan penulis kesempatan untuk melaksanakan tugas Kuliah Kerja Media di divisi tersebut.

4. Untuk teman-teman ku yang tak pernah telah memberikan dukungan dalam hal apapun.

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan KaruniaNya, sehingga hanya dengan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk juga dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Media dengan judul PERAN PUBLIC RELATIONS INTERNAL

DALAM MENJAGA SALURAN KOMUNIKASI ORGANISASI DI

PERUSAHAAN BAJA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) dalam bidang Komunikasi Terapan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan semua tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dengan kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Drs. Pawito, Ph. D. Selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Aryanto Budhi S., M.Si. Selaku Ketua Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(7)

commit to user

vii

4. Drs. Surisno Satri Utomo, M.Si. Selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah meluangkan waktu dan telah memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Media.

5. Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D. Selaku dosen penguji Tugas Akhir.

6. Mohammad Toha selaku Training Koordinator selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media di Divisi Protocolaire & Internal Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Terima kasih atas bimbingannya selama ini dan semua yang telah diberikan akan penulis ingat sehingga akan menjadi modal yang sangat berharga untuk masa depan penulis nanti.

7. Dede Rusli selaku Manajer Protocolaire & Internal Communication Humas PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang sudah banyak memberikan nasehat dan membimbing selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media.

8. Seluruh Karyawan Divisi Protocolaire & Internal Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, yang telah memberikan tempat, kesempatan dan bimbingan kepada penulis dalam melakukan Kuliah Kerja Media.

9. Semua pihak yang telah membantu penulisan laporan Kuliah Kerja Media ini, baik itu berupa saran, doa, maupun dukungan, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis meminta maaf apabila dalam laporan ini masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan dalam penulisan laporan. Penulis berharap bahwa Laporan Kuliah Kerja Media ini akan dapat berguna bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkannya sebagai bahan referensi dan bisa bermanfaat di masa yang akan

(8)

commit to user

viii

datang. Masukan dan saran sangat penulis harapakan demi kemajuan penulis di masa mendatang. Terima kasih.

Surakarta, Mei 2012

(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI Halaman COVER ... i ... ii ... iii PER ... iv KATA ... v DAFTAR ... viii .... xii ... 1 A. Latar Belakang .... 1 B. Rumusan Masalah ... 6 C. ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. KOMUNIKASI ... 7

1. Pengertian Komunikasi ... 7

2. Proses Komunikasi ... 8

(10)

commit to user

x

B. PUBLIC RELATIONS ... 10

1. Pengertian Public Relations ... 10

2. Tujuan Public Relations ... 12

3. Peran Public Relations ... 12

4. Fungsi Public Relations ... 13

5. Tugas Public Relations ... 15

6. Peran Public relations internal ... 16

C. KOMUNIKASI ... 19

1. Pengertian Komunikasi Organisasi ... 19

D. ... 21

1. Saluran komunikasi formal ... 21

2. ... 25

E. PERAN PUBLIC RELATIONS INTERNAL DALAM MENJAGA SALURAN KOMUNIKASI ORGANISASI ... 25

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI ... 29

A. PROFIL SINGKAT PT KRAKATAU STEEL (Persero) Tbk ... 29

1. Sejarah berdirinya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk .... 29

2. Visi dan misi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk .... 30

3. Makna Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ... 31

4. Budaya Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk .... 32

(11)

commit to user

xi

B. ... 35

C. PR ... 38

D. STRUKTUR ORGANISASI PT KRAKATAU STEEL (Persero) Tbk .. 40

E. STRUKTUR ORGANISASI DIVISI PROTOCOLAIRE & INTERNAL COMMUNICATION (HUMAS)

PT KRAKATAU STEEL (Persero) Tbk ... 41

F. ... 44

G. K3LH .... 45

H. PETA PT .... 48

I. .... 48

BAB IV PELAKSANAAN KULIAN KERJA MEDIA ... 50

A. TEMPAT PEL ... 50

B. WAKTU PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA ... 50 C. POSISI DI INSTANSI SELAMA PELAKSANAAN

KULIAH KERJA MEDIA ... 51 D. KEGIATAN SELAMA PELAKSANAAN

... 51 E. KESULITAN/KENDALA YANG DIHADAPI SELAMA

PELAKSANAAN KUL .. 61

F. CARA YANG TELAH DILAKUKAN

(12)

commit to user

xii

G. KEMAJUAN YANG DIHADAPI ... 62

BAB V PENUTUP ... 64

A. KESIMPULAN ... 64

B. ... 65 DAFTAR PUSTAKA

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Logo PT Krakata 31

Gambar 3.2 Proses Produksi PT Kra .. 38

Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT Kr 40

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Divisi Protocolaire

& Internal Communication (HUMAS)

... 41 Gambar 3.5 Peta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk . 48

(14)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

D. LATAR BELAKANG

Industri baja menjadi salah satu industri yang turut serta dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Itu pun yang membuat semakin banyak bermunculan perusahaan baja baik dari Indonesia sendiri maupun dari luar Indonesia. Perusahaan sebagai suatu badan usaha baik yang bergerak dibidang bisnis maupun nonbisnis turut berperan dalam pembangunan ekonomi nasional. Keterlibatan tersebut tidak terlepas dari pemanfaatan sumber daya yang dikelola seperti pekerja/karyawan, mesin, material, uang, metode dan pasar . Diantara semua sumber daya tersebut, pekerja atau karyawan merupakan faktor yang terpenting di antara faktor produksi lain dalam perusahaan karena sumber daya manusia dapat berperan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan setiap kegiatan perusahaan yang berujung pada tercapainya tujuan. Keberadaan sumber daya manusia bagi perusahaan adalah untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang industri baja pun menyadari betul peranan penting suatu hubungan baik dengan internal maupun eksternal perusahaan. Maka dari itu, perusahaan baja terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara ini pun di tahun

(15)

commit to user

2

2009 menganti nama salah satu divisi yang dahulu Divisi Humas PT Krakatau Steel kini bernama Divisi Protocolaire & Internal Communication PT Krakatau Steel (HUMAS). Perubahaan tersebut diharapkan akan lebih memaksimalkan peran seorang public relations sesungguhnya.

Tugas public relations internal dalam perusahaan adalah membantu menciptakan alur komunikasi agar terbentuk iklim komunikasi saling mengerti, mendukung, dapat bekerja sama, mendorong karyawan untuk mampu bekerja sama dengan sukarela dalam melaksanakan tugasnya. Seorang public relations harus mampu mempengaruhi sikap karyawan juga mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam bekerja.

Dan dalam hal ini peran seorang public relations sangat dibutuhkan.

Public relations sebagai pengemban fungsi dan tugas dalam melakukan hubungan

komunikasi ke internal maupun ekternal perusahaan, melakukan pembinaan hubungan yang harmonis antara pimpinan manajemen dengan para karyawan dan antara pimpinan manajemen dengan dewan direksi. Public relations juga yang menentukan hasil hidup matinya sebuah perusahaan. Peran public relations bukan hanya sekedar menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat luas, namun juga menjalin komunikasi yang sangat baik dengan seluruh karyawan di internal perusahaan. Perusahaan yang mampu mendapatkan keberhasilan adalah perusahaan yang didalamnya terdapat hubungan kerja yang baik antara sesama karyawan dengan atasan.

(16)

commit to user

3

Public relations merupakan proses yang berkelanjutan dari usaha

manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan publik pada umumnya, kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar mengadakan pernyataan-pernyataan yang berarti (menguntungkan).

Menurut pengertian diatas tugas public relations adalah membangun hubungan baik dengan menanamkan pengertian, mempengaruhi dan membina kepercayaan baik secara internal dan eksternal. Dengan demikian peran pubic

relations tersebut bersifat dua arah, yaitu berorientasi ke dalam (inward looking)

dan ke luar (outward looking) perusahaan.

Public relations internal merupakan hubungan dengan publik yang

berada didalam perusahaan, dengan tujuan memperoleh kerja sama yang baik dan gairah kerja yang tinggi. Sedangkan Public relations eksternal merupakan hubungan dengan publik diluar perusahaan dengan tujuan membina hubungan yang harmonis dengan mereka serta mendapatkan kepercayaan dari mereka.

Sudah tentu suasana di dalam organisasi atau perusahaan menjadi target dari tugas public relations internal, terutama suasana diantara para karyawannya yang mempunyai hubungan langsung dengan perkembangan organisasi atau perusahan. Kegiatan public relations internal perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan di antara para karyawannya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan nyaman tidak adanya hubungan yang kaku antara bawahan dan

(17)

commit to user

4

atasan, serta memiliki rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan.

Salah satu kegiatan komunikasi public relations internal adalah penyampaian informasi dan tanggap terhadap berbagai respons dan perubahan, pemberian informasi yang jelas, akurat dan dapat di percaya oleh public. Seorang

public relations internal turut bertanggung jawab memberikan kontribusi dalam

membangkitkan kinerja perusahaan yang baik dalam perusahaan, maka dengan terciptanya hubungan internal yang kuat di perusahaan, public relations itu pun telah ikut membantu anggota perusahaan termasuk karyawan dalam menumbuhkan kinerja karyawan dengan baik dan akhirnya tercapai kepuasan kerja untuk semua pihak.

Inti tugas public relations adalah menyinkronisasikan antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana harmonis, saling mengerti serta muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dan publik. Yang kemudian akan menciptakan hubungan harmonis di mana satu sama lain saling memberi dan menerima hal-hal yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.

Pentingnya public relations dalam organisasi atau perusahaan karena saling mendukung dan menyempurnakan manajemen dalam organisasi atau perusahaan, terutama apabila organisasi atau perusahaan ingin berkembang maju. Tiap anggota dari organisasi atau perusahaan, dari tingkat pimpinan sampai bawahan, harus menyadari bahwa sebagai anggota atau keluarga dari

(18)

commit to user

5

perusahaan, mereka akan selalu mendapat sorotan dari publik yang ada di luar. Sikap, sifat, tingkah laku, dan perbuatan seorang karyawan dapat mempengaruhi citra baik instansi atau perusahaan dimana mereka bekerja. Dengan kesadaran dan keyakinan tersebut diharapkan muncul kegairahan kerja dari para pegawainya. Keadaaan yang demikian dapat diciptakan apabila pimpinan selalu memperhatikan kepentingan para karyawannya baik secara ekonomi, sosial, maupun secara psikologis. Oleh karena itu pemahaman public relations internal akan komunikasi organisasi beserta saluran-saluran komunikasi organisasi menjadi sangat penting karena public relations akan bekerja melalui saluran-saluran komunikasi organisasi yang ada, dan memastikan saluran-saluran tersebut berfungsi dengan baik dalam organisasi.

Praktisi public relations perlu memahami proses ini, karena dengan memahami hal inilah public relations pun dapat membina hubungan harmonis di dalam (internal) atau di luar (eksternal) perusahaan juga dapat memperkuat citra perusahaan dengan baik.

(19)

commit to user

6

E. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana peran public relations internal dalam menjaga saluran komunikasi organisasi di perusahaan baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

F. TUJUAN

Tujuan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media adalah : Tujuan secara umum adalah :

Untuk memperoleh pengalaman dan menambah pengetahuan di bidang Public

Relations.

Tujuan secara khusus adalah :

1. Untuk mengetahui tugas dan tanggungjawab utama seorang Public

Relations PT Krakatau Steel.

2. Untuk mengetahui sejarah hingga struktur organisasi PT Krakatau Steel. 3. Dapat memahami dan melakukan berbagai macam kegiatan yang

dilakukan oleh seorang Public Relations PT Krakatau Steel.

4. Dapat mempraktekkan teori yang sudah di dapat di bangku perkuliahan ke dalam dunia kerja.

5. Untuk mengetahui saluran komunikasi yang dipakai di PT Krakatau Steel. 6. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi guna untuk melengkapi Tugas Akhir Program D3 Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(20)

commit to user

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KOMUNIKASI 1. Pengertian Komunikasi communication communicates

besar bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.

Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi ad

melalui sistem lambang-lambang, tanda-(Fajar;2009;27)

Harold D Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai beri Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?

mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana). (Mulyana;2010;69)

(21)

commit to user

8

suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan

John R Wenburg dan William W Wilmot mendefinisikan komunikasi

Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu.

2. Proses Komunikasi

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.

a. Proses komunikasi secara primer

Proses komuniaksi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. (Effendy;2006;11)

b. Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang (symbol) sebagai media pertama. (Effendy;2006;16)

(22)

commit to user

9

3. Unsur-unsur Komunikasi

Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, komunikasi hanya bisa akan terjadi apabila didukung oleh adanya unsur-unsur dalam komunikasi. Unsur tersebut dapat disebut juga sebagai komponen atau elemen komunikasi. Berikut unsur-unsur dalam proses komunikasi :

a. Sender : komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.

b. Encoding : penyandian, yaitu proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.

c. Message : pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

d. Media : saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.

e. Decoding : pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

f. Receiver : komunikan yang menerima pesan dari komunikator. g. Response : tanggapan, reaksi pada komunikan setelah diterpa

pesan.

h. Feedback : umpan balik, yaitu tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.

(23)

commit to user

10

i. Noise : gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. (Effendy;2006;11-19)

B. PUBLIC RELATIONS

1. Pengertian Public Relations

Dari survey yang dilakukan Amerika Serikat 2000 para ahli dalam bidang public relations telah mengemukakan yang mereka sampaikan diantaranya terdapat anggapan-anggapan, bahwa public relations itu adalah suatu ilmu, suatu system, seni, fungsi, proses, profesi, metode dan kegiatan.

Public Relations atau sering juga disebut hubungan publik sebenarnya

merupakan yang timbul akibat adanya saling ketergantungan antar individu, individu dengan kelompok, maupun antar kelompok dengan masyarakat. Pada saat yang sama, semakin mengakarnya kekuatan individu dalam kelompok publik membuat hubungan ini menjadi penting.

Berikut adalah definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli public

relations :

a. J.C. Seidel, Public Relations adalah proses yang berkelanjutan dari usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan public umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar mengadakan pernyataan-pernyataan yang berarti (menguntungkan). (Abdurrachman;1989;24)

(24)

commit to user

11

b. International Public Relations Association (IPRA) merumuskan definisi Public Relations sebagai berikut:

Public Relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi

yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga ada kaitannya, dengan cara menilai opini publik mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas. (Rumanti;2002;10)

c. Cultip dan Center, Public Relations adalah suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran, serta komunikasi-komunikasi dan gagasan-gagasan dari suatu lembaga tadi, dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga dapat tercipta suatu persesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan masyarakat. (Suhandang;2004;45)

Berdasarkan definisi-definisi terdapatlah didalam public relations itu suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam public relations terdapatlah suatu badan usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara sesuatu badan dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan itu.

(25)

commit to user

12

2. Tujuan Public Relations

Mengembangkan hubungan yang harmonis dengan publik. Dengan bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap yang menyenangkan bagi organisasi atau perusahaan di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik. Menciptakan opini publik yang menyenangkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. (Suhadang;2004;53)

3. Peran Public Relations

Peran public relations dalam organisasi menjadi salah satu kunci untuk memahami fungsi public relations dan komunikasi organisasi. Peran

public relations dibagi menjadi empat kategori dalam suatu organisasi, yaitu : a. Expert Prescriber

Peranan praktisi public relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya.

b. Communications Fasilitator

Peranan praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan,

(26)

commit to user

13

kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga akan menimbulkan komunikasi timbal balik hingga tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai dan toleransi yang baik antar kedua belah pihak.

c. Problem Solving Process Fasilitator

Peranan praktisi public relations untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional.

d. Communications Technician

Peranan praktisi public relations hanya menyediakan layanan teknisi komunikasi dan sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan yaitu media komunikasi yang dipergunakan dari tingkatan pimpinan dengan bawahan akan berbeda halnya apabila dari bawahan ke tingkat pimpinan. Begitu juga arus dan media komunikasi antar satu bagian atau tingkatan. (Ruslan;2001;21-23)

4. Fungsi Public Relations

Public Relations memiliki fungsi dasar yaitu :

a. Kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.

(27)

commit to user

14

b. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.

c. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.

d. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. (Rumanti;2002;32)

Fungsi public relations yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi atau perusahaan, suasana kerja yang kondusif. Penting diperhatikan bahwa dalam public relations , mengingat kembali falsafah, pengertian dan sejarah maupun fungsinya, menunjukan bahwa public relations berakar pola pikir pragmatis dan harmonis, terutama dalam meminimalkan konflik, dengan menggunakan pendekatan, komunikasi timbal balik akan sangat membantu menemukan strategi bagaimana mengatasi konflik yang terjadi.

(28)

commit to user

15

Public relations

public internal maupun eksternal. Dapat dikatakan fungsi public relations

adalah memelihara, menumbuhkembangkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul.

5. Tugas Public Relations

Lima tugas pokok Public Relations :

a. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, visual (melalui gambar) kepada publik, agar publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.

b. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Selain itu menjalankan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan organisasi bersama dengan masyarakat.

c. Memperbaiki citra organisasi

Citra organisasi atau perusahaan bisa merupakan citra dari pimpinan, ada citra yang menjadi keinginan, harapan, dan sebagainya.

d. Tanggung jawab sosial

Public relations merupakan instrument untuk bertanggung jawab

terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publik sendiri baik internal maupun eksternal.

(29)

commit to user

16 e. Komunikasi

Public relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi

timbal balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. (Rumanti;2002;39)

6. Peran Public relations internal

Tiap anggota perusahaan mulai dari tingkat pimpinan hingga tingkat bawahan harus selalu menyadari bahwa mereka sebagai keluarga dari perusahaan. tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan karyawan tentu akan mempengaruhi nama baik perusahaan.

Perusahaan memerlukan karyawan yang memiliki sifat disiplin, tanggungjawab dan sopan terhadap atasan maupun sesama karyawan. Keserasian hubungan diantara para karyawan baik vertical maupun horizontal diharapkan akan memperkuat tim kerja dalam perusahaan. Tidak hanya terbatas pada karyawan yang langsung berhubungan dengan perusahaan namun pihak keluarga pun mempunyai andil yang besar dalam memupuk hubungan ini. Ketentraman dan kesejahteraan keluarga akan selalu menjamin ketentraman bekerja para karyawan perusahaan.

Ada beberapa usaha untuk dapat menciptakan keadaan yang tentram dalam bekerja melalui kebijakan public relations internal, antara lain :

(30)

commit to user

17

Melalui papan penerangan bisa diumumkan setiap program kerja atau kebijakan pimpinan dalam perusahaan. selain itu dapat dikemukakan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan dan yang masih harus dicapai. b. Buku pegangan pegawai

Dalam buku tersebut dijelaskan mengenai tujuan pokok perusahaan, kebijakan pimpinan untuk mencapai tujuan, pembagian kerja tiap-tiap sektor usaha dalam perusahaan.

c. Kontak pribadi

Komunikasi antar karyawan, baik vertical maupun horizontal perlu dilakukan untuk lebih mengenal dan mendalami sifat masing-masing karyawan. Terutama antara atasan dan bawahan, perlu adanya kontak pribadi, sehingga suasana akrab dalam pergaulan akan tercapai. Kontak pribadi dalam arti saling menegur atau menghargai dalam batasan kesopanan dan kesusilaan.

d. Pertemuan-pertemuan berkala

Secara berkala hendaknya diadakan pertemuan-pertemuan dimana masing-masing dapat mengeluarkan pendapatnya.

e. Kotak suara

Untuk menampung pendapat para bawahannya yang tidak berani mengemukakan pendapatnya dalam forum pertemuan, bisa diadakan kotak suara yang setiap saat bisa diisi oleh suara-suara karyawan secara tertulis.

(31)

commit to user

18 f. Laporan kepada pemegang saham

Khusus mengenai pertanggungjawaban dalam bidang keuangan, perlu dilaporkan melalui pertemuan antara pimpinan perusahaan dengan para pemegang saham. Pertemuan itu sudah tentu diselenggarakan atau diatur oleh petugas public relations.

g. Hiburan dan darmawisata

Pertemuan lain yang bersifat rileks perlu pula diselenggarakan petugas public relations. Untuk memupuk rasa akrab dan setia kawan, serta relasi kekeluargaan di antara para pegawai dan keluarganya perlu diadakan pertemuan-pertemuan dalam bentuk hiburan atau darmawisata.

h. Olah raga

Kekompakan dalam suatu tim kerja perlu dikembangkan, antara lain dengan penyaluran bakat masing-masing pegawai ke dalam suatu tim kerja yang bersifat rekreasi seperti olah raga.

i. Study tour dan pelatihan

Guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya, para karyawan perusahaan pun perlu diberi pendidikan tambahan seperti study tour atau pelatihan.

j. Hadiah-hadiah dan penghargaan

Terhadap para karyawan yang menunjukan prestasi terbaik, baik dalam kerja sehari-hari maupun dalam kegiatan lainnya yang mengutungkan perusahaan. sebaiknya diberikan hadiah-hadiah dan penghargaan, hal

(32)

commit to user

19

tersebut dimaksudkan agar dapat memacu karyawan yang lain untuk berusaha meniru seperti karyawan yang terbaik itu.

k. Klinik dan apotek bagi kesejahteraan karyawan beserta keluarga di bidang kesehatan. Perusahaan-perusahaan besar sesuai dengan kemampuannya dapat mendirikan sarana kesehatan (rumah sakit, klinik, apotek). Sehingga perusahaan diharapkan dapat memperoleh keuntungan tambahan.

l. Tempat-tempat ibadah

Bagi penanaman modal dan mental yang baik para karyawannya, hendaknya perusahaan menyediakan pula tempat-tempat ibadah.

m. Tempat-tempat pendidikan

Untuk mendidik anak-anak para karyawannya perlu kiranya didirikan temapt pendidikan khusus oleh perusahaan. (Suhandang;2004;74)

Semuanya sebagian peran dan usaha untuk mencapai tujuan dari

public relations internal, guna menciptakan suasana yang menyenangkan di

dalam lingkungan public internal perusahaan.

C. KOMUNIKASI ORGANISASI

1. Pengertian Komunikasi Organisasi

Sebelum membahas pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita uraikan terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi, yaitu

(33)

commit to user

20

komunikasi dan organisasi. communis

common nikasi

berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, commones .

Sedangkan pengertian organisasi disebutkan bahwa suatu kumpulan atau system individual yang melalui satu hirarki jenjang dan pembagian kerja, berupa pencapaian tujuan yang ditetapkan. (Fajar;2009;121)

Dr. Arifin Abdulrachman mengartikan organisasi sebagai rangka strukturil dalam pekerjaan dari banyak orang yang dilakukan untuk merealisasi suatu tujuan bersama. Dengan demikian organisasi merupakan suatu sistem pembagian pekerjaan, pembagian tugas dan kewajiban antara orang-orang atau groups. (Abdurrachman;1989;46)

Dapat digambarkan, bahwa di dalam suatu organisasi mensyaratkan adanya jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang sangat jelas, seperti pimpinan, staf pimpinan dan karyawan. Selain itu di dalam organisasi mensyaratkan adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah organisasi baik komersil maupun non komersil, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. (Fajar;2009;121)

Maka dapat diberi batasan tentang komunikasi organisasi secara sederhana, yaitu komunikasi antar manusia (human communication). Atau dengan meminjam definisi dari Gold Halber, komunikasi organisasi diberi

(34)

commit to user

21

batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain. (Fajar;2009;122)

D. SALURAN KOMUNIKASI

Meskipun semua organisasi melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuannya, pendekatan yang dipakai antara satu organisasi dengan organisasi lain bervariasi atau berbeda-beda. Bagi perusahaan yang berskala kecil, yang hanya memiliki beberapa karyawan, penyampaian informasi dapat dilakukan secara langsung kepada para karyawan tersebut. Lain halnya dengan perusahaan besar yang memiliki ribuan karyawan, untuk penyampaian informasi kepada para karyawan menjadi sesuatu yang rumit.

Secara umum pola komunikasi dikelompokkan menjadi saluran komunikasi formal dan saluran komunikasi informal.

1. Saluran komunikasi formal

Djoko Purwanto (1996;23) menjelaskan mengenai saluran komunikasi formal. Nampak berbagai macam kedudukan yang masing-masing sesuai batas tanggung jawab dan wewenangnya.

Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari pimpinan kepada bawahan, ataupun dari pimpinan ke karyawan, pola tranformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi dari atas ke bawah (downward

(35)

commit to user

22

komunikasi horizontal (horizontal communications) dan komunikasi diagonal (diagonal communication).

a. Komunikasi dari Atas ke Bawah

Komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) merupakan aliran komunikasi dari atasan ke bawahannya. Umumnya terkait dengan tanggung jawab dan wewenang seseorang dalam suatu organisasi. Seorang pimpinan menggunakan jalur komunikasi ke bawah dengan tujuan mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada dilevel bawah.

Komunikasi dari atas ke bawah berbentuk perintah, instruksi dan prosedur yang harus dijalankan oleh para bawahannya karena dibutuhkannya satu bahasan yang sama, sederhana dan mudah dipahami.

Komunikasi ke bawah dapat menggunakan bentuk komunikasi lisan dan tulisan. Komunikasi lisan dapat berupa percakapan biasa, wawancara formal antara supervisor dengan karyawan. Sedangkan bentuk komunikasi tulisan adalah memo, manual pelatihan, kotak informasi, surat kabar, majalah, papan pengumuman, buku petunjuk dan bulletin.

Kelemahan dari saluran komunikasi ke bawah adalah kemungkinan terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting sebelum disampaikan kepada para bawahan. Dengan kata lain informasi yang diterima para bawahan bisa jadi tidak selengkap aslinya.

(36)

commit to user

23 b. Komunikasi dari Bawah ke Atas

Komunikasi dari bawah ke atas (upward communication) berarti alur informasi berasal dari bawah menuju atas. Informasi yang berasal dari para karyawan selanjutnya disampaikan ke atas.

Untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi dan mengambil keputusan secara tepat, sudah sepantasnya bila pimpinan memperhatikan aspirasi yang berasal dari bawahan. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi ke atas, para pimpinan harus memiliki rasa percaya kepada para bawahannya.

Salah satu kelemahan komunikasi ke atas adalah ada kemungkinan bawahan hanya menyampaikan informasi yang baik-baik saja (Asal Bapak Senang), sedangkan informasi yang agaknya mempunyai kesan negative atau tidak disenangi oleh pimpinan tidak disampaikan. Karena para bawahan beranggapan dengan hanya melaporkan hal yang baik-baik saja, ia dapat menjaga posisinya serta mendapatkan rasa aman.

c. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal (horizontal communication) atau komunikasi Lateral adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal adalah untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberi informasi kepada bagian yang memiliki kedudukan sejajar.

(37)

commit to user

24

Komunikasi horizontal menjadi penting dikala masing-masing bagian dalam organisasi memiliki tingkat saling ketergantungan yang cukup besar.

d. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal (diagonal communication) melibatkan komunikasi antara dua tingkat organisasi berbeda. Penelitian yang pernah dilakukan bahwa komunikasi lateral dan diagonal lebih banyak diterapkan dalam suatu organisasi yang berskala besar dimana terdapat saling ketergantungan yang cukup besar antara bagian-bagian dalam organisasi tersebut.

Salah satu kelemahan komunikasi diagonal adalah komunikasi ini dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal dalam suatu organisasi. Selain itu komunikasi diagonal dalam organisasi berskala besar sulit dikendaikan secara efektif.

Meski saluran komunikasi formal sangat penting bagi organisasi besar, namun komunikasi formal memiliki dampak yang kurang menguntungkan dari sudut individualis maupun perusahaan.

Dari sudut individualis, komunikasi formal sering membuat frustasi atau menjengkelkan pihak tertentu, khususnya mengenai keterbatasan untuk masuk ke dalam proses pengambilan keputusan. Banyak jalur yang harus dilalui sebelum berkomunikasi secara langsung dengan pimpinan puncak.

(38)

commit to user

25

Dari sudut perusahaan, komunikasi formal memungkinkan munculnya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke level yang lebih tinggi lagi, karena setiap keterkaitan (link) dalam jalur komunikasi dapat menggambarkan suatu kemungkinan munculnya kesalahpahaman.

Setiap pesan yang mengalir baik dari atas maupun bawah memungkinkan adanya perubahan terhadap pesan aslinya.

2. Saluran komunikasi informal

Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam organisasi tanpa memperdulikan jenjang hirarki, pangkat dan kedudukan dapat berkomunikasi secara leluasa. Meskipun hal-hal yang mereka bicarakan biasanya bersifat umum, kadangkala mereka juga bicara hal-hal yang berkaitan denagn situasi kerja dalam organisasi.

Biasanya komunikasi informal juga digunakan oleh para manager untuk memantau karyawannya melakukan pekerjaannya.

Namun komunikasi informal ini memiliki kekurangan seperti kurang akuratnya informasi yang disampaikan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (Purwanto;1996;28)

E. Peran Public Relations Internal dalam Menjaga Saluran Komunikasi Organisasi

Perlu adanya penyesuaian diri antara pimpinan, teman sekerja dengan seluruh lingkungan organisasi atau perusahaan menjadi peran public relations

(39)

commit to user

26

internal, terutama suasana diantara para karyawan yang mempunyai hubungan

langsung dengan organisasi atau perusahannya. membuat kegiatan public

relations internal perusahaan tersebut diperlukan untuk menjalin suasana yang

menyenangkan di antara para karyawannya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab, serta memiliki rasa tanggung jawab akan kewajiban terhadap perusahaan. Dalam hal ini, peran public relations sangat diprioritaskan, oleh karena itu dalam perusahaan harus memilih seorang public

relations yang tepat bagi peusahaanya agar kegiatan public relations internal

dalam perusahaan berjalan dengan baik. (Suhandang;2004;73-74)

Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan baik dalam organisasi di dalam kelompok formal maupun kelompok informal organisasi. dan ia mengalir secara vertikal maupun horizontal. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkis antara yang satu dengan yang lainnya. (Fajar;2009;120)

Oleh sebab itu penggunaan komunikasi vertikal (downward

communication dan upward communication) dan horizontal secara terbuka di

dalam organisasi sangat di perlukan. Semua itu penting untuk membina kerjasama yang semakin menjadi baik. Yang pada akhirnya, kebiasaan untuk ikut memiliki menjadi besar, tanggung jawab yang kuat dan diharapkan akan meningkatkan produktivitas. (Fajar;2009;122)

(40)

commit to user

27

mengalami kesulitan. Karena dalam komunikasi satu arah sangat sedikit kesempatan untuk memberikan umpan balik. Dalam hal ini atasan yang memberikan perintah kepada karyawan untuk kemudian dikerjakan. Sikap seperti itulah yang sering membuat suasana organisasi atau perusahaan menjadi tidak nyaman. Oleh karena itu peran public relations internal dalam komunikasi dua arah sangat diperlukan dalam membangun hubungan yang baik. Para atasan harus bekerja sama mengkomunikasikan seluruh perintah yang diberikan kepada karyawan. Komunikasi ke atas itu merupakan sumber terpenting dari umpan balik yang akan memperlancar kerja sama dalam membangun suasana kerja yang kondusif dan nyaman. (Rumanti;2002;92)

Nilai utama dari komunikasi ke atas (upward communication) adalah karyawan mengerti pesan yang disampaikan atasan. Dan bisa mengerti kekuarangannya dan bersedia memperbaikinya (langsung memberikan respons). Karena dengan adanya proses umpan balik seperti itu akan terjadi pemahaman yang baik bagi kedua belah pihak. Apabila komunikasi dua arah sudah terbuka, akan memperkecil salah pengertian yang sering terjadi. (Rumanti;2002;93)

Selain pentingnya komunikasi secara vertikal, komunikasi secara horizontal pun penting untuk membina kerjasama yang semakin menjadi baik. Sikap yang baik kepada sesama teman kerja dan kepada setiap orang akan meningkatkan dan memperlancar kerja sama antar atasan dan bawahan melalui sikap yang terbuka, saling menerima dan saling mempercayai. Inilah peran public

(41)

commit to user

28

relations internal dalam membantu pimpinan organisasi untuk menciptakan

suasana yang menyenangkan dalam bekerja. (Rumanti;2002;93)

Oleh karena itu sangatlah penting bagi seorang public relations untuk mempelajari struktur formal maupun informal suatu organisasi. Dengan mengetahui hal tersebut, ia dapat menentukan dimana kekuatan dan pengaruhnya.

(42)

commit to user

29

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI

A. Profil Singkat PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

1. Sejarah berdirinya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 31 Agustus 1970, bertepatan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI No. 35 tahun 1970 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Krakatau Steel.

Pembangunan industri baja ini dimulai dengan memanfaatkan sisa peralatan Proyek Baja Trikora, yakni untuk Pabrik Kawat Baja, Pabrik Baja Tulangan dan Pabrik Baja Profil. Pabrik-pabrik ini diresmikan penggunaannya oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto pada tahun 1977.

Pada tahun 1979 dilangsungkan peresmian penggunaan fasilitas-fasilitas produksi seperti Pabrik Besi Spons dengan kapasitas 1,5 juta ton/tahun, Pabrik Billet Baja dengan kapasitas 500.000 ton/tahun, Pabrik Batang Kawat dengan kapasitas 220.000 ton/tahun serta fasilitas infrastruktur berupa Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Uap 400 MW, Pusat Penjernihan Air, Pelabuhan Cigading serta sistem telekomunikasi.

(43)

commit to user

30

Pada tahun 1983 diresmikan beroperasinya Pabrik Slab Baja dan Pabrik Baja Lembaran Panas. Pada tahun 1991 Pabrik Baja Lembaran Dingin yang merupakan pabrik baja perusahaan patungan yang berada di kawasan industri Cilegon bergabung menjadi unit produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, melengkapi pabrik-pabrik baja lain yang telah ada.

2. Visi dan misi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

Adapun visi dan misi yang dimiliki PT Krakatau Steel adalah : 1. Visi

Perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka di dunia.

(An integrated steel company with competitive edges to grow

continuously toward a leading global enterprise).

2. Misi

Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran bangsa.

(Providing the best-quality steel products and related services for the

(44)

commit to user

31

3. Makna Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

Gambar 3.1

Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

(Sumber : Divisi Protocolaire & Internal Communication PT Krakatau Steel)

Logo berbentuk Perisai yang menggambarkan profile Ladle dengan warna dasar merah dan huruf KS berwarna hitam pekat.

a. Bentuk Ladle

Mengandung makna sebagai wahana atau tempat untuk menggodok, mengolah dan menempa sumber daya yang tersedia, sehingga mampu menghasilkan ADIKARYA (karya yang berkualitas).

b. Warna Dasar Merah

Mengandung makna semangat yang senantiasa menyala dan bergelora dalam mewujudkan karsa, cipta dan karya yang berkualitas di bidang industri baja.

(45)

commit to user

32 c. Huruf KS

Karakter garis lurus mengandung makna ketegasan, kejujuran, kedisiplinan dan integritas yang tinggi dari seluruh karyawan PT Krakatau Steel.

Warna hitam pada huruf KS mengandung makna kesepakatan, kekuatan dan kesamaan pandang dalam mencapai tujuan perusahaan

4. Budaya Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk a. Competence

Mencerminkan kepercayaan akan kemampuan diri serta semangat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian dan sikap mental demi peningkatan kinerja yang berkesinambungan.

b. Integrity

Mencerminkan komitmen yang tinggi terhadap setiap kesepakatan, aturan dan ketentuan serta undang-undang yang berlaku, melalui loyalitas profesi dalam memperjuangkan kepentingan perusahaan.

c. Reliable

Mencerminkan kesiapan, kecepatan dan tanggap dalam merespon komitmen dan janji, dengan mensinergikan berbagai kemampuan untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan.

(46)

commit to user

33

d. Innovative

Mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk menciptakan gagasan baru dan implementasikan yang lebih baik dalam memperbaiki kualitas proses dan hasil kerja diatas standar.

5. Anak Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

a. PT KHI Pipe Industries

Bertujuan untuk memproduksi pipa kualitas tinggi yang akan memenuhi tuntutan industri minyak dan gas yang terus meningkat dan proyek konstruksi besar lainnya.

b. PT Krakatau Wajatama

Perusahaan ini memproduksi berbagai produk baja batangan berkualitas tinggi.

c. PT Meratus Jaya Iron & Steel

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah memulai untuk melakukan penelitian pemanfaatan bijih besi dan batubara lokal untuk pengembangan industri besi baja. Fokus penelitian ini terpusat di Kalimantan Selatan yang memiliki sumberdaya bijih besi dan batubara cukup besar.

d. PT Krakatau Daya Listrik

Merupakan anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang membangkitkan listrik terutama untuk memenuhi kebutuhan PT KS

(47)

commit to user

34

dan industri di lingkungan Krakatau Industrial Estate Cilegon-Banten.

e. PT Krakatau Tirta Industri

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dalam bidang penyediaan air bersih yang mulai beroperasi sejak tahun 1979.

f. PT Krakatau Bandar Samudera

Berdiri pada tahun 1996, merupakan operator dan penyedia jasa pelabuhan.

g. PT Krakatau Industrial Estate Cilegon Bergerak di bidang properti industri, seperti

Properti Industri

Meliputi lahan industri, bangunan pabrik, dan gudang berskala standar.

Properti Komersial

Meliputi hotel, lapangan golf, gedung perkantoran, restoran, dan pusat olah raga.

Properti Rumah Tinggal

Meliputi perumahan (pusat rekreasi, apartemen dan perumahan kota sebagai perluasan di masa datang).

(48)

commit to user

35

Investasi dan Perdagangan KIEC telah melakukan diversifikasi bisnis dalam bentuk kerja sama yang berhubungan dengan bisnis dan perdagangan baja.

h. PT Krakatau Engineering

PT Krakatau Engineering melayani dan mengerjakan pekerjaan dari pemerintah maupun swasta berupa EPC contractor (Engineering,

Procurement, Construction) dan konsultan (Studi Manajemen Proyek

dan Perawatan Industri). i. PT Krakatau IT

Krakatau IT mengkhususkan pada bisnis Teknologi informasi secara luas. menyediakan jasa konsultasi, perencanaan, instalasi, pengembangan, implementasi dan penyedia jasa pendukung termasuk komunikasi dan procurement perangkat lunak sistem informasi j. PT. Krakatau Medika

Merupakan pemberi jasa pelayanan kesehatan dan operator rumah sakit.

B. Fasilitas Produksi

Dalam perkembangannya PT Krakatau Steel telah menjadi pusat industri baja terpadu pertama dan terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Pabrik yang dimiliki sebanyak 6 jenis :

(49)

commit to user

36 1. Pabrik Besi Spons (Direct Reduction Plant).

Pabrik Besi Spons (Direct Reduction Plant) menerapkan teknologi berbasis gas alam dengan proses reduksi langsung menggunakan teknologi

Hyl dari Meksiko. Pabrik ini menghasilkan besi spons dari bahan

mentahnya berupa pellet bijih besi, dengan menggunakan gas alam dan air.

2. Pabrik Slab Baja (Slab Steel Plant)

Pabrik Slab Baja (Slab Steel Plant) terdiri dari 2 (dua) buah pabrik. Yang pertama adalah SSP-1 yang menerapkan teknologi MAN GHH dari Jerman dan memiliki kapasitas produksi sebesar 1.000.000 ton per tahun, sedangkan yang kedua adalah SSP-2 yang dilengkapi dengan teknologi

Voest Alpine dari Austria dan memiliki kapasitas produksi sebesar

800.000 ton per tahun.

Pabrik ini mengolah besi spons dan scrap menjadi slab baja (baja lembaran).

3. Pabrik Billet Baja (Billet Steel Plant)

Pabrik Billet Baja (Billet Steel Plant) mulai beroperasi pada tahun 1979. Pabrik ini menerapkan teknologi MAN GHH dari Jerman dan memiliki kapasitas produksi sebesar 500.000 ton per tahun.

Pabrik ini mengolah besi spons dan scrap menjadi billet baja (baja batangan).

(50)

commit to user

37

Berkapasitas 2 juta ton/tahun dengan produk baja lembaran canai panas (HRC/P). Proses produksi di pabrik ini adalah menipiskan/mengerol slab baja menjadi HRC/P.

Pabrik Baja Lembaran Panas mulai beroperasi pada tahun 1983 menggunakan teknologi SMS dari Jerman.

5. Pabrik Baja Lembaran Canai Dingin (Cold Rolling Mill)

Berkapasitas 650 ribu ton/tahun dengan produk baja lembaran canai dingin (CRC/S). Proses produksi di pabrik ini adalah menipiskan/mengerol HRC menjadi CRC/S.

Pabrik Baja Lembaran Dingin bergabung menjadi unit produksi PT Krakatau Steel pada tahun 1991 dan dilengkapi dengan teknologi

CLECIM dari Perancis.

6. Pabrik Batang Kawat (Wire Rod Mill)

Berkapasitas 450 ribu ton/tahun dengan produk batang kawat baja. Pabrik ini mengerol billet baja menjadi batang kawat baja. Pabrik Baja Batang Kawat mulai beroperasi pada tahun 1979 dengan menggunakan teknologi 2 Lines Stelmor World Chaster dan teknologi No Twist Danielly.

(51)

commit to user

1 C . P ro se s P ro d u k si

FLAT PRODUCT PROCESSES

Iro n O re P el le t Di re ct Re du c on Pl an t El ec tri c A rc Fu rn ac e La dl e Fu rn ac e El ec tri c A rc Fu rn ac e La dl e Fu rn ac e Co n no us C as n g M ac hi ne Co n no us C as n g M ac hi ne Bi lle ts W ire R od M ill W ire R od Sl ab RH -V ac uu m De ga ss in g Pl at es Ho t Ro lle d Co il Ho t S tr ip M ill Na tu ra l G as L O N G PR O D U C T PR O C ESSE S Co ld R ol le d Co il Sh ee t Co ld R ol lin g M ill (S u m b er : Co m p a n y P ro fi le P T K ra k a ta u S te el )

(52)

commit to user

1

Proses produksi baja di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dimulai dari Pabrik Besi Spons. Pabrik ini mengolah pellet bijih besi menjadi besi dengan menggunakan air dan gas alam.

Besi yang dihasilkan kemudian diproses lebih lanjut pada Electric Arc

Furnace (EAF) di Pabrik Slab Baja dan Pabrik Billet Baja. Di dalam EAF besi

dicampur dengan scrap, hot bricket iron dan material tambahan lainnya untuk menghasilPkan dua jenis baja yang disebut baja slab dan baja billet.

Baja slab selanjutnya menjalani proses pemanasan ulang dan pengerolan di Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) menjadi produk akhir yang dikenal dengan nama baja lembaran panas. Produk ini banyak digunakan untuk aplikasi konstruksi kapal, pipa, bangunan, konstruksi umum, dan lain-lain. Baja lembaran panas dapat diolah lebih lanjut melalui proses pengerolan ulang dan proses kimiawi di Pabrik Baja Lembaran Dingin (Cold

Rolling Mill) menjadi produk akhir yang disebut baja lembaran dingin.

Produk ini umumnya digunakan untuk aplikasi bagian dalam dan luar kendaraan bermotor, kaleng, peralatan rumah tangga, dan sebagainya.

Sementara itu, baja billet mengalami proses pengerolan di Pabrik Batang Kawat (Wire Rod Mill) untuk menghasilkan batang kawat baja yang banyak digunakan untuk aplikasi senar piano, mur, baut, kawat baja, pegas, dan lain-lain.

(53)

commit to user

1 D . S tr u k tu r O rg an is as i P T K ra k at au S te el ( P er se ro ) T b k D ire kt ur L og is Āk D ire kt ur P ro du ks i D ire kt ur P em as ar an D ire kt ur K eu an ga n D ire kt ur S D M & U m um M an ag er M an aj eme n M at er ial M an ag er P en an ga na n Ha sil M an ag er P er en ca na an P ro du ks i M an ag er Su pp ly Ch ai n Im pr ov em en t Ge ne ra l M an ag er P ro du c on P la nn in g & su pp ly ch ai n m an ag em en t Ch ie f O pe ra on O ffi ce r D IR EK TU R U TA M A M an ag er L eg al O ffi ce M an ag er G CG & R is k M an ag em en t M an ag er P ro to co la ir e & In te rn al C om m un ic a o n M an ag er C or po ra te Co m m un ic a on Co rp or at e Se cr et ar y Ke pa la S at ua n Pe ng aw as an In te rn al M an ag er P em er ika sa an O pe ra si o na l M an ag er P em er ika sa an O pe ra si o na l G en er al M an ag er C or po ra te P la nn in g B us si ne s D ev M an ag er S tr at eg ic P la nn in g M an ag er S in er gi B is ni s & P or to fo lio In ve st as i M an ag er P ro je ct D ev el op m en t G en er al M an ag er T ec hn o. D ev el op m en t & P ro je ct M gt M an ag er M an aj em en E ne rg i & Su m be r D ay a M an ag er P ro je ct M an ag em en t Pr oj ec t M an ag er 1) M an ag er T ec hn ol og y D ev el op m en t A ss Uta *) S es 1) Se su ai ke bu tu ha n pr oy ek (S u m b er : D iv is i P ro to co la ir e & I n te rn a l C o m m u n ic a ti o n P T K ra k a ta u S te el )

(54)

commit to user

1

Struktur Organisasi Divisi Protocolaire & Internal Communication (HUMAS) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

Gambar 3.4

Struktur Organisasi Divisi Protocolaire & Internal Communication (HUMAS) PT Krakatau Steel

(Sumber : Divisi Protocolaire & Internal Communication PT Krakatau Steel)

Tugas dan Tanggungjawab utama Public Relations Divisi Protocolaire & Internal

Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

1. Manager Protocolaire & Internal Communication (Manager Humas)

Memiliki tugas mengkoordinasikan dan mengorganisasikan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan kehumasan, publikasi, penerangan informasi tentang perusahaan, protokoler perusahaan dan pengaturan acara

Officer Internal Communication Officer Media Cetak

& Audio Specialist Internal Communication Protocolaire Senior Protocolaire Manager Protocolaire & Internal Communication Senior Specialist Internal

(55)

commit to user

2

direksi/komisaris dengan stakeholder, pembinaan hubungan baik dengan

stakeholder dan perkembangan public relations serta mewakili perusahaan/direksi

dan/atau mendampingi direksi pada acara-acara yang diselenggarakan instansi-instansi tertentu dalam rangka meningkatkan citra/image perusahaan serta mengantisipasi persepsi dengan opini publik terhadap perusahaan.

2. Senior Specialist Internal Communication

Memiliki tugas menyelenggarakan, mengatur dan melakukan pengkajian hal-hal yang berkaitan dengan iklan/sponsorship, penerbitan bulletin, hubungan media/pers, penerangan informasi perusahaan, pameran, peliputan, pembuatan barang cetakan (company profile, cinderamata, pembuatan kalender, buku agenda kerja dan plakat), permohonan bantuan, pembinaan hubungan baik dengan

stakeholder dan perkembangan public relations serta mewakili perusahaan/direksi

dan/atau mendampingi direksi pada acara-acara yang diselenggarakan instansi-instansi tertentu dalam rangka meningkatkan citra/image perusahaan serta mengantisipasi persepsi dengan opini publik terhadap perusahaan.

Selain itu bertugas untuk merencanakan penyampaian pesan melalui media internal, merencanakan dan menjelaskan perubahan kebijakan direksi dan manajemen, merencanakan dan membangun jaringan komunikasi interaktif antar karyawan, merencanakan proses sosialisasi IPO, merencanakan dan mengembangkan terciptanya budaya perusahaan yang sesuai visi misi perusahaan, memonitor penyampaian pesan-pesan media internal, merencanakan, mengevaluasi dan memonitor efektivitas komunikasi, merencanakan pemotretan

(56)

commit to user

3

dan video shooting acara perusahaan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi setiap kegiatan yang merupakan sinergi Krakatau Steel Group.

3. Specialist Internal Communication

Memiliki tugas mengawasi dan melakukan studi perbandingan/kelayakan hal-hal yang berkaitan dengan iklan/sponsorship, penerbitan bulletin, hubungan media/pers, peliputan, pameran, permohonan bantuan, pengkajian rutin direksi, pembinaan hubungan baik dengan stakeholder dalam rangka meningkatkan citra/image perusahaan, selain itu memiliki tugas dalam merencanakan, mengelola dan membuat media komunikasi internal, merencanakan kegiatan, pemotretan, membuat publikasi acara perusahaan, membuat kalender, buku agenda kerja, company profile, cinderamata, plakat, kartu nama dan menyusun anggaran.

4. Officer Internal Communication

Memiliki tugas merencanakan kegiatan dokumentasi perusahaan, melaksanakan peliputan dan pemotretan acara perusahaan, mengelola hasil pemotretan dan video untuk di dokumentasikan serta mendistribusikan media internal kepada stakeholder atau karyawan.

5. Senior Protocolaire

Memiliki tugas menyelenggarakan, mengatur dan melakukan kajian mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan protokoler perusahaan serta mengatur acara direksi/komisaris dengan stakeholder dalam rangka menjalin hubungan baik dan meningkatkan citra perusahaan.

(57)

commit to user

4 6. Protocolaire

Memiliki tugas mengawasi dan melakukan study perbandingan/kelayakan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan protokoler perusahaan serta mengatur acara direksi/komisaris dengan stakeholder dalam rangka menjalin hubungan baik dan meningkatkan citra perusahaan.

7. Officer Media Cetak dan Audio

Memiliki tugas menganalisis, mengumpulkan dan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan penerbitan bulletin, Hubungan Media/Pers, Peliputan/ Pendokumentasian dan kegiatan protokoler perusahaan/direksi/komisaris dalam rangka menjalin hubungan baik dan meningkatkan citra perusahaan.

E. Penghargaan

PT Krakatau Steel (PERSERO) Tbk sangat memperhatikan kualitas produk dan sistem manajemen. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya pengakuan sertifikat internasional berupa :

ISO 9001, ISO 14001, SNI, JIS Marking, Lloyd Register, BKI,

Germanischer Lloyd, dll.

Piagam Penghargaan BUMN Kategori Industri Non- Keuangan Dalam Infobank BUMN Award 2011

(58)

commit to user

5

The Most Trusted Companies 2011 Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI).

Piagam Penghargaan Penganugrahan Industri Hijau Tahun 2010

Penghargaan Industri Hijau Kategori Industri Kecil dan Menengah kepada PT Krakatau Steel yang telah menerapkan produksi menuju Industri Hijau.

Piagam Penghargaan Penganugrahan Industri Hijau Tahun 2010

Kategori perusahaan BUMN. PT Krakatau Steel sebagai Nominator dalam lomba Eco-Product menuju Industri Hijau.

Best Indonesia Green Manufacture Corporate Achievement GCC Award Corporate Achievement IQA Award Corporate Achievement PKBL Award

Pembina Teladan PKBL BUMN Award 2010 Bidang pertanian ( Piala Tetap & Piala Bergilir )

F. K3LH

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk siap memasuki millennium baru - sebuah millenium yang penuh harapan perdamaian dan keselarasan global - sebuah millenium yang menghargai dan mempertimbangkan

(59)

commit to user

6

nilai-nilai yang ada di dalam kegiatan industri, masyarakat, dan keseimbangan ekosistem.

Sudah selayaknya kalangan industri harus mengubah cara dalam menjalankan bisnisnya. Mereka harus memperhatikan dampak lingkungan yang merugikan dan resiko keselamatan dan kesehatan kerja dalam menghasilkan produk-produk dan pelayanan.

Perusahaan memiliki komitmen yang kuat dalam hal keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan penerapan yang baik dari Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), dan Sistem Manajemen Laboratorium ISO 17025.

a. Kebijakan perusahaan dalam bidang keselamatan, Kesehatan kerja dan lingkungan :

Menekan serendah mungkin dampak negative terhadap lingkungan dengan meminimasi limbah dan emisi serta penghematan energi dan sumber daya.

Mengembangkan semaksimal mungkin dampak positif terhadap lingkungan dengan meningkatkan pemanfaatan dan daur ulang limbah.

(60)

commit to user

7

Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan meminimalkan kecelakaan dan gangguan kesehatan akibat kerja.

Meningkatkan kepedulian, pengetahuan, dan kemampuan karyawan dalam bidang lingkungan, keselamatan, dan kesehatan kerja melalui pelatihan internal dan eksternal. b. Pemantauan Lingkungan dan Inspeksi Lapangan

Kegiatan pemantauan dilaksanakan secara teratur untuk memenuhi Sistem Manajemen Lingkungan, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), sebagaimana tuntutan dari peraturan serta untuk meyakinkan efektivitas dari peralatan pengendalian lingkungan dan resiko bahaya.

Kegiatan pemantauan lingkungan serta keselamatan dan kesehatan kerja meliputi pemantauan di dalam industri (lingkungan kerja) dan masyarakat sekitar Industri dengan tersedianya fasilitas peralatan pengukuran dan laboratorium lingkungan.

(61)

commit to user

8

G. Peta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

Gambar 3.5

Peta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

(Sumber: www.krakatausteel.com)

H. Informasi

1. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Kantor Pusat

Gedung ADB, Jl. Industri No. 5 PO BOX 14 Cilegon 42435 Phone : 0254 391993, 372110

Fax : 0254 371118, 392163 Kantor Jakarta

Wisma Baja 5 th Floor Jl. Gatot Subroto Kav. 54 PO BOX 1174 Jakarta 12950 Indonesia

Phone : 021 5201604, 5201612,021 5200892, 6200893 Fax : 021 5200892, 6200893

(62)

commit to user

9

Kegiatan Usaha : bergerak dibidang industri baja

2. Divisi Protocolaire & Internal Communications (HUMAS) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

Gedung ADB, Jl. Industri No. 3 PO BOX 14 Cilegon 42435 Phone : (0254) 397144, 372145

Fax : (0254) 372246 www.krakatausteel.com

(63)

commit to user

10

BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA DI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK

A. Tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Media

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) 2012, dilakukan di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Yang beralamatkan di Geduang ADB, Jl. Industri No. 03 Cilegon-Banten 42435. Telp (0254) 397144, 372145, Fax (0254) 372246. Selama Kuliah Kerja Media, penulis ditempatkan di Divisi Protocolaire &

Internal Communication (HUMAS) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

B. Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media

Kuliah Kerja Media ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan atau 43 hari, yaitu terhitung mulai tanggal 05 Maret sampai dengan 05 Mei 2012. Dan waktu pelaksanaan Kuliah Kerja Media dilakukan setiap hari Senin sampai Kamis yang dimulai pukul 08.00 s/d 16.30 wib dan pada hari Jumat dimulai pukul 08.00 s/d 17.00 wib mengikuti waktu kerja yang dibelakukan oleh perusahaan.

Gambar

Gambar 3.1 Logo PT Krakata 31

Referensi

Dokumen terkait

“Integrasi Pendidikan Karakter Dengan Pembelajaran Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah Aliyah Negeri Jombang”..

Bacalah masing-masing pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan teliti kemudian jawablah seluruh pertanyaan-pertanyaan dengan mengisi atau memberikan tanda (X) pada pertanyaan

Sumber daya manusia yang berkulitas akan menentukan kejayaan atau kegagalan dalam persaingan (Tambunan, 2003). Hal itu menegaskan bahwa sumber daya manusia juga merupakan hal

[r]

Sehingga sangat dianjurkan untuk menambahkan daun salam pada setiap masakan.Keberadaan tanaman salam yang sudah umum dalam masyarakat dan mudah didapatkan, diharapkan

Hasil Uji t dan Uji f tersebut menunjukkan bahwa variabel pendidikan kewirausahaan dan variabel lingkungan keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh temuan bahwa variabel motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh secara positif terhadap

Berdasarkan dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa eksperimen dengan skenario 75-25 menunjukkan tingkat akurasi lebih baik dengan jumlah data latih yang lebih