BAB III
KAJIAN LAPANGAN
A. TINJAUAN UMUM 1. Kota Surakarta
Surakarta, juga disebut Solo atau Sala. Kota Surakarta dengan luas wilayah 4.04 km² terletak di antara 110º 45 15 - 110º 45 35 Bujur Timur, 70º 36 - 70º 5 Lintang Selatan merupakan daerah yang berbatasan dengan daerah hinterland (daerah penyangga) yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri.
Gambar 3.1. Peta Kota Surakarta
Sumber: petakotaindonesia.wordpress.com, 2 Februari 2014
Kota Surakarta memiliki keterbatasan potensi sumber daya alam dan wilayah, namun memiliki keunggulan peninggalan budaya yang potensial secara ekonomis, dan potensial lainnya yang dapat dikembangkan dan berdaya saing tinggi, di bidang jasa, perdagangan, pendidikan, budaya dan pariwisata bagi daerah hinterland (daerah penyangga) dan sekitarnya. (Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2001)
Kota Surakarta memiliki sejumlah keunggulan, yaitu: - Kota budaya yang memiliki situs-situs, cagar budaya dan
ritual-ritual budaya yang unik, termasuk Keraton Surakarta serta Pura Mangkunegaran.
- Memiliki industri kerajinan tradisional dan pasar agrobisnis yang berprospek domestik maupun eksport baik bagi Kota Surakarta maupun daerah sekitarnya.
- Letak kota secara geografis di simpul transportasi utama angkutan darat provinsi di Pulau Jawa, serta memiliki bandar udara internasional dan terminal peti kemas.
- Kondisi tanah yang relatif stabil, sehingga menjamin kelestarian baik bangunan-bangunan yang ada, maupun yang akan dibangun. - Memiliki sumber daya manusia yang handal dalam bidang industri
dan perdagangan.
(Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2001)
Lokasi yang dipergunakan untuk bangunan adalah area di kelurahan Keprabon.
Batas Site: Utara : Jalan Ronggowarsito
Timur : Jalan Teuku Umar
Selatan : Rumah Penduduk
Barat : Kantor Kelurahan Keprabon, Restoran Luas Tapak ± 5450 m² Gambar 3.2. Peta Lokasi
Sumber: googlemap, 2 Februari 2014
Existing Tapak: 1) Fisik
Berada di titik singgung sirkulasi kendaraan, karena aturan jalur searah pada persimpangan jalan di samping tapak. Tidak adanya rambu lalu lintas untuk mengatur pergerakan kendaraan dapat menimbulkan kemacetan. Saat ini di perempatan tersebut di’atur’ oleh orang biasa (bukan petugas lalu lintas).
Jalur pedestrian Jalur hijau
Jaringan utilitas seperti saluran listrik, telekomunikasi dan saluran riol kota di bawah tanah.
2) Peraturan Bangunan dan Wilayah Koefisien dasar bangunan
Wilayah ini masih merupakan pusat kota, maka tata pengembangan bangunan masih layak bila ditampilkan bangunan berlantai lebih dari 2 dengan KDB 50% dan bangunan berlantai lebih dari 4 dengan KDB 20%.
Koefisien Lantai Bangunan
Untuk fasilitas perdagangan dan perkantoran, bangunan umum diijinkan dengan sistem blok dengan KDB 50%. Bangunan dengan pengembangan yang merapat jalan (sistem tradisional) masih akan diberikan toleransi (± 50%)
Ketinggian Bangunan
Bangunan bertingkat baik diatas maupun di bawah tanah diatur sebagai berikut:
- Bangunan rendah yaitu bangunan bertingkat dengan tinggi puncak bangunan dari lantai dasar mínimum 12 meter maksimum 24 meter.
- Bangunan dalam (basement) yaitu bangunan bertingkat di bawah tanah dengan kedalaman maksimum 6 meter dan ALL 2XALD
- Kota Surakarta memiliki sejumlah animator dan banyak pecinta animasi. Namun kesemuanya belum mendapat wadah yang layak untuk berkumpul dan mengembangkan diri. Bertolak dari fenomena yang ada, penggiat animasi di kota Yogyakarta mulai ikut membantu kota Surakarta dalam merintis animasi.
B. TINJAUAN KHUSUS
Studi lapangan dilakukan di beberapa tempat yaitu di Studio DreamtoOn dan Jagongan ANIMAsolo.
1. Studio DreamtoOn
Studio DreamtoOn merupakan anak perusahaan
Dreamlight yang khusus membuat film animasi. Perusahaan
Dreamlight sendiri memiliki empat studio yang semuanya berada
di Pulau Jawa, yakni DreamtoOn Ungaran Studio (Jawa Tengah), Yogyakarta, Cimahi (Bandung) dan di Jakarta Utara. Dreamtoon Animasi Studio menghasilkan produk animasi dalam beberapa medium yaitu 2D animation, 3D animation, Stop Motion
Animation, Special Effects, Animation Service for Commercial, dan Games Mobile Animation. Beberapa serial yang sudah dikenal
masyarakat Indonesia seperti, Keluarga Somat, Petok Si Ayam Kampung, Nina Sahabatku, Pendekar Lalat Samufly, Eco Heroes,
The Little Abunawas dan Dufan The Defender.
Keluarga Somat saat ini berhasil merebut hati pemirsa televisi di tanah air dan telah beberapa kali menggusur rating film animasi impor 'Upin dan Ipin'. Keluarga Somat mengudara perdana Juli 2013 lalu dan hingga kini telah memasuki episode ke 200-an dan masih terus diputar episode barunya. Keluarga Somat menceritakan kisah sehari-sehari sebuah keluarga sederhana dengan ayah bernama Somat, pegawai pabrik, istrinya bernama
Inah, pemilik warung kelontong dan dua anak mereka Dudung dan Ninung. Ceritanya menarik, lucu dan memiliki pesan moral.
Film animasi keluarga somat diproduksi di studio animasi DreamtoOn Ungaran yang terletak di Jl. Ketandan Kulon No.4, Ngupasan, Kec.Gondomanan Yogyakarta. Di Studio ini terdapat sekitar 20-an animator bekerja membuat serial animasi ini.
Fasilitas yang disediakan studio ini adalah lobby yang luas dan nyaman, ruang produksi animasi, studio rekaman dan bioskop berkapasitas 40 orang.
Gambar 3.3. Studio animasi DreamtoOn Ungaran Sumber: www.dreamtoon.com
Gambar 3.4. Bioskop mini DreamtoOn Sumber: www.dreamtoon.com
Gambar 3.5. Ruang meeting DreamtoOn Sumber: www.dreamtoon.com
Gambar 3.6. Suasana di ruang Pra production Sumber: www.dreamtoon.com
Gambar 3.7. Ruang Production animation Sumber: www.dreamtoon.com
Pada ruang pra production menggunakan layout open plan
sistem yaitu tata ruang kantor dengan ruangan yang besar dan
ditempati beberapa karyawan tanpa dipisah yang akan memudahkan dalam melakukan pengawasan, pengaturan cahaya, udara, warna dan dekorasi. Selain itu juga memudahkan untuk melakukan perubahan atau renovasi. Pengelompokan tiap divisi
dilakukan dengan menggunakan sekat-sekat berukuran kecil berbentuk persegi. Untuk penutup lantai menggunakan parquet yang memiliki sifat meredam suara agar mengurangi kebisingan. Kombinasi warna yang diterapkan diruangan ini cenderung netral, didominasi warna putih pada furniture, dinding dan ceiling yang akan menciptakan kesan bersih dan luas.
Gambar 3.8.Ruang Post production Sumber: www.dreamtoon.com
2. Jagongan ANIMAsolo
Komunitas AnimaSolo didirikan untuk memperkenalkan, mengajak dan membangun masyarakat di Solo agar memahami, peduli dan memiliki apresiasi terhadap industri kreatif yang dapat menjadi prospek di masa depan.
Salah satu langkah yang dilaksanakan untuk itu adalah dengan menyelenggarakan Jagongan AnimaSolo untuk
mensosialisasikan animasi bagi masyarakat, sejak anak-anak, remaja/pemuda, dewasa hingga orangtua, karena merupakan salah satu prospek bisnis dan industry kreatif yang cukup menjanjikan.
Jagongan AnimaSolo merupakan langkah awal dari blue
print/master plan pengembangan industri Animasi di wilayah
Soloraya, yang akan dilanjutkan dengan tahap pendidikan/pelatihan, tahap inkubasi hingga tahap produksi film/serial animasi sehingga dapat menjadikan Solo tumbuh dan berkembang dari, oleh, dan untuk masyarakat. Jagongan AnimaSolo diprakarsai oleh warga Solo yang peduli terhadap perkembangan dan mendapat supporting dari Animation Alliance yang telah berpengalaman di bidang animasi Indonesia dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, karya, pelatihan dan festival di tingkat nasional. (Sumber: http://gedungkeseniansolo.org/jagongan-animasolo, 30 Maret 2014)
Dalam pelaksanaan Jagongan AnimaSolo ini, AnimaSolo mengajak semua pihak, baik dari perusahaan/pengusaha, lembaga/institusi/akademisi, pemerintah daerah, hingga masyarakat (dari anak-anak/remaja/ pemuda hingga dewasa/orangtua) di Solo untuk ikut mendukung program/acara/kegiatan ini sehingga cita-cita dan harapan untuk menjadikannya Solo tumbuh dan berkembang dalam industry kreatif.
Kegiatan komunitas baru Jagongan Animasolo telah diadakan beberapa kali dalam kurun waktu tahun 2011 sampai awal tahun 2012. Lokasi penyelenggaraan kegiatan tidak tetap, dan telah mengalami perpindahan ke sejumlah tempat. Namun pada awal berkegiatan, Jagongan Animasolo mengambil tempat di Gedung Kesenian Solo yang merupakan bekas Solo Teater.
Gedung Kesenian Solo banyak digunakan untuk tempat pameran dan perkumpulan komunitas seni di Surakarta. Gedung yang dahulunya digunakan sebagai bioskop memakai lantai keramik yang ditutup dengan karpet. Untuk ceiling dan dinding dipasang bilah-bilah bambu. Pencahayaan berupa pencahayaan buatan dari lampu. Penghawaannya alami dari pintu. Akustiknya pada dinding dan ceiling. Gedung Kesenian Solo belum memadai bila digunakan sebagai studio animasi.
Gambar 3.9. Ruang Gallery GKS Gambar 3.10. Ruang studio GKS Sumber: Dedy Timbul Sumber: Dedy Timbul