• Tidak ada hasil yang ditemukan

: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng,.Ph. D Co Pembimbing : Arief Rahman, S.T,. M.Sc. Oleh : Ratih Ardia Sari ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng,.Ph. D Co Pembimbing : Arief Rahman, S.T,. M.Sc. Oleh : Ratih Ardia Sari ( )"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Sid

 Th i

Sidang Thesis

Pembimbing 

g

: Prof. Ir.  I Nyoman Pujawan, M.Eng,. Ph. D

y

j

,

g,

Co Pembimbing :  Arief Rahman, S.T,. M.Sc. 

Oleh :

R ih A di  S i (

8

6)

1

Ratih Ardia Sari (2508.203.006)

(2)

Pergerakan

Penduduk Kota Pergerakan Pergerakan

Barang di dalam Kota Penduduk Kota Bertambah Kendaraan Pembawa Barang Pergerakan Kontainer Pergerakan Kontainer Pergerakan Kontainer Bermuatan Pergerakan Kontainer K Berusaha diminimalkan Kosong Ketersediaan Terjaga Demand Inventory Management  (Kontainer Kosong) Biaya Biaya Demand Minimum Minimum

(3)

Belum banyak penelitian yang menggunakan skenario “Reuse” dengan Belum banyak penelitian yang  mengintegrasikan

No Penulis Tujuan Penelitian Object Penelitian Model

g metodologi Street‐turn  (langsung dari consignee 

ke shipper) mengintegrasikan reuse empties  dan update inventory 1 Jula et al  (2006)  Mengoptimalkan pergerakan dynamic  empty container Min Cost Reuse empty  container Model Deterministik dan dinamis 

Tanpa mempertimbangkan update inventory dan tipe kontainer

2 Wang et  al (2007)

Meminimalkan biaya distribusi kontainer kosong antara pihak‐

pihak yang terkait

Distribusi Kontainer Kosong dengan beberapa d i Optimasi untuk model Deterministik dan  dinamis Mempertimbangkan update inventory Tidak mempertimbangkan tipe kontainer dan pihak yang terkait

Min Cost moda transportasi Tidak mempertimbangkan tipe kontainer dan juga scenario reuse empties 3 Chang et 

Mengoptimalkan pergerakan kontainer

kosong dengan adanya Subtitusi Tipe

Optimasi model Deterministik dan stokastik

3 g

al (2008) kosong dengan adanya subtitusi tipe kontaine

Min Cost

p

kontainer Tanpa ada update inventory Bandeira  Mengembangkan d di t ib i d Distribusi  k t i b ik Model Deterministik dan dinamis 4 et al  (2009)

prosedur distribusi dan alokasi kontainer kontainer baik  kosong maupun  bermuatan Mempertimbangkan update inventory Tanpa adanya reuse cotainer dan tipe kontainer 3

(4)

Bagaimana melakukan pengembangan model empty container reuse

Bagaimana melakukan pengembangan model empty container reuse

dengan mempertimbangkan :

Tipe kontainer

Adanya inventory

Adanya inventory

Periode waktu tertentu

sehingga dapat diketahui ketersediaan kontainer kosong tiap periode

selama planning horizon tertentu”

p

g

Mengembangkan model  empty kontainer reuse dengan mempertimbangkan

g

g

p y

g

p

g

inventory kontainer kosong dan tipe kontainer sehingga alokasi kontainer

kosong ke shipper dengan biaya yang minimal dari depot, pelabuhan atau

consignee  dengan mempertimbangkan ketersediaan inventory kontainer kosong

sesuai tipenya

™Dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam alokasi kontainer kosong

™Dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam alokasi kontainer kosong

(5)

BATASAN

ƒ

Hanya memodelkan pergerakan 

t i

t

  d

 

ASUMSI

ƒ Segala permasalahan administrasi dalam  ekspor impor kontainer telah tertangani 

general container tanpa adanya 

substitution rule. Substitution rule

merupakan aturan yang 

memperbolehkan tipe kontainer 

ekspor impor kontainer telah tertangani  dengan baik, terutama untuk kontainer  yang datang langsung dari pengimpor  (consignee). S  i f i   b h b  

memperbolehkan tipe kontainer 

tertentu digantikan dengan tipe 

kontainer yang lain

ƒ Semua informasi yang berhubungan  dengan lokasi dan waktu permintaan  kontainer kosong pada shipper dan supply kontainer kosong pada consignee ƒ

Tipe kontainer yang 

diperhatikan adalah ukuran 

20, 40 dan 45  feet.

g p g diketahui. ƒ Tidak ada kontainer rusak dalam aliran. ƒ Semua pergerakan kontainer kosong baik  dari semua pihak  feasible terhadap 

, 4

45

dari semua pihak ,feasible terhadap  waktu. ƒ Tidak diperbolehkan terjadi stockout 5

(6)

Li

  R i

 Æ M

d

k

Id P

b

1

• Literature  Review Æ Mendapatkan Ide Pengembangan

2

• Identifikasi Permasalahan

2

3

• Pengembangan Model Matematis

4

• Verifikasi

5

• Percobaan Numeris

• Analisa dan Kesimpulan

(7)

: jumlah kontainer kosong (empties) tipe n yang bergerak atau pindah dari : jumlah kontainer kosong (empties) tipe n yang bergerak atau pindah dari consignee i є I  pada waktu k ke shipper j є J pada waktu k’.

: jumlah empties tipe n yang bergerak dari consignee i є I pada waktu k ke pelabuhan p  є P pada waktu k’.

: jumlah empties tipe n yang bergerak dari consignee i є I pada waktu k ke depot d  j p p y g g g p p

є D pada waktu k’.

: jumlah empties tipe n yang bergerak dari pelabuhan p є P pada waktu k ke shipper j є J pada waktu k’.

: jumlah empties tipe n yang bergerak dari depot d є D pada waktu k ke shipper j 

є J pada waktu k’ є J pada waktu k

: jumlah empties tipe n yang bergerak dari pelabuhan p є P pada waktu k ke pelabuhan lain p’ є P pada waktu k’

: jumlah empties tipe n yang bergerak dari depot d є D pada waktu k ke depot  lain d’є D pada waktu k’p

: jumlah empties tipe n yang bergerak dari pelabuhan p є P pada waktu k ke

depot dє D pada waktu k’

: jumlah empties tipe n yang bergerak dari depot dє D pada waktu k ke

pelabuhan p є P pada waktu k’.

 jumlah inventory empties tipe n yang disimpan di pelabuhan p є P pada waktu k : jumlah inventory empties tipe n yang disimpan di pelabuhan p є P pada waktu k : jumlah inventory empties tipe n yang disimpan di depot dє D pada waktu k

(8)

F

i T j

ƒ

Fungsi Tujuan

(9)

(

l h b k d

ƒ

Fungsi Kendala

jumlah empties yang bergerak dari tiap consignee sama dengan jumlah

supply empties pada lokasi

l h d

jumlah empties yang datang pada setiap shipper sama dengan

jumlah demand empties yang  ada pada lokasi

update inventory pada pelabuhan p

ada pada lokasi

update inventory pada depot integer constrain 9 batas bawah inventory depot batas atas dan batas bawah

inventory empties di depot

batas bawah

inventory pelabuhan batas atas dan batas bawah inventory empties di pelabuhan

(10)

(8) Pergerakan Pergerakan antar pelabuhan dan depot (8)

ƒ

Fungsi Kendala

Bila inventory lebih dari batas maksimal

Bila inventory kurang dari batas minimal  dari batas minimal 

(11)

T

panjang planning horizon

ƒ

T

panjang planning horizon

ƒ

kumpulan dari consignee yang kelebihan empties pada horizon T

ƒ

shipper yang meminta empties pada horizon T

ƒ

kumpulan dari pelabuhan

p

p

ƒ

D

kumpulan dari depot

ƒ

N

kumpulan dari tipe kontainer

ƒ

k’  = k +       dimana k’ ≥ k. 

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak atau pindah dari

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak atau pindah dari

consignee i є I  ke shipper j є J

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari consignee i є I

ke pelabuhan p  є P

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari consignee i є I

ke depot d  є D

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari pelabuhan p є 

P ke shipper j є J

P ke shipper j є J.

(12)

ƒ

biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari  depot d є D ke 

shipper j є J pada waktu k

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari pelabuhan 

y p g

p

p

y

g

g

p

p є P ke pelabuhan lain p’ є P pada waktu k

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari depot d є D ke 

depot lain d’є D pada waktu k

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari  pelabuhan 

p є P ke depot dє D pada waktu k

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari  depot d є D ke 

l b h

     P

d  

kt  k

pelabuhan p є P pada waktu k

ƒ

: biaya penyimpanan inventory empties tipe n yang disimpan di 

pelabuhan p є P pada waktu k

ƒ

: biaya penyimpanan empties tipe n yang disimpan di  depot dє D

ƒ

: biaya penyimpanan empties tipe n yang disimpan di  depot dє D

(13)

 bi

 

k

 

ti

ti

   

 b

k d i d

t d   D k  

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari depot d є D ke 

shipper j є J

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari 

pelabuhan p є P ke pelabuhan lain p’ є P

pelabuhan p є P ke pelabuhan lain p  є P.

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari depot d є D ke 

depot lain d’є D.

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari  pelabuhan p є 

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari  pelabuhan p є 

P ke depot dє D

ƒ

: biaya pergerakan empties tipe n yang bergerak dari  depot d є D ke 

pelabuhan p є P

p

p

ƒ

: biaya penyimpanan inventory empties tipe n yang disimpan di 

pelabuhan p є P pada waktu k

ƒ

: biaya penyimpanan empties tipe n yang disimpan di depot dє D

pada waktu k

(14)

 

ƒ

waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan sebuah empty tipe n 

antara consignee i є I ke shipper j є J yang dimulai pada waktu k. 

Waktu disini sudah termasuk waktu pick up pada consignee dan

waktu drop off pada shipper  

waktu drop‐off pada shipper. 

ƒ

: jumlah empties tipe n yang tersedia pada consignee i є I pada

periode k

ƒ

: jumlah empties tipe n yang diminta oleh shipper j є J pada periode k.  

j

g

j

ƒ

: jumlah empties tipe n yang di unload ke kapal di terminal pada

periode k 

ƒ

: jumlah empties tipe n yang di loading dari kapal di terminal pada

periode k

periode k

ƒ

: batas bawah inventory empties tipe n di pelabuhan

ƒ

: batas atas inventory empties tipe n di pelabuhan

ƒ

: batas bawah inventory empties tipe n di depot

b

d d

(15)

ƒ

Perhitungan Pergerakan

Perhitungan Pergerakan

Output Manual

Langkah 1

p

I1  pada T1 ke J1 pada T2 : 100  D1  pada T1 ke J1 pada T2 : 6  D1 pada T2 ke J1 pada T3 :  82 I   d T  k J   d T       

15

I2 pada T3 ke J2 pada T4 :  72  I1 pada T3 ke D1 pada T4 :  60  P1 pada T2 ke J2 pada T4 : 28  D1 pada T4 ke J1 pada T5 : 90  Output LINGO

(16)

ƒ

Perhitungan inventory

ƒ

Perhitungan inventory

ƒ

Perhitungan biaya

Biaya = Biaya Pergerakan + Biaya Inventory

= Biaya pergerakan dan inventory Tipe N1 + N2 + N3y p g y p 3 =     177.143 +   190.422 + 34.541

=    402.106 

ƒ

Hasil perhitungan LINGO yaitu:

Hasil hampir sama Æ

model verified Objective value:       402091. model verified

(17)

No

Skenario

1

Tanpa 

Reuse

Tanpa Pergerakan 

Antar Depot

Demand Kecil

2

Demand Besar

3

Tanpa 

Reuse

Pergerakan Antar 

Depot

Demand Kecil

4

Demand Besar

5

Reuse

Tanpa Pergerakan

Antar Depot

Demand Kecil

6

Demand Besar

7

Reuse

Pergerakan Antar 

Depot

Demand Kecil

8

Demand Besar

d

d k il  t

t  

 

k

 

 h i

17

demand kecil rata‐rata 200 gerakan per hari

demand besar rata‐rata 1000 gerakan per hari.

T= 5 periode

(18)

ƒ

Pergerakan Reuse

ƒ

Pergerakan Tanpa Reuse

(19)

Reuse Reuse No  Reuse 19 Penghematan 47 %

(20)

Demand Kecil Demand Besar

Rata‐rata Perbedaan

Node Gerak Biaya Inventory

7 node 32 70% 22 10% 1 50%

Rata‐rata Perbedaan Node Gerak Biaya Inventory

7 node 43 0% 36 8% 5 5% 7 node 32.70% 22.10% 1.50% 11 node 40.10% 36.00% 2.70% 15 node 44.00% 41.70% 3.00% 7 node 32.20% 21.90% 1.50% 7 node 43.0% 36.8% 5.5% 11 node 40.3% 51.9% 7.9% 15 node 43.8% 57.1% 9.5% 7 node 42.0% 36.3% 5.5% 11 node 33.40% 33.50% 2.60% 15 node 34.80% 38.50% 2.60% 11 node 40.3% 51.9% 7.9% 15 node 43.8% 57.1% 9.5% D Sk i R

Dengan Skenario Reuse

Pergerakan lebih sedikit Inventory lebih banyak

(21)

k

ƒ

Biaya

ƒ

Pergerakan

60% 45% 50% 30% 40% 50% sentase 33% 40% 44% 43% 40% 44% 30% 35% 40% 45% 10% 20% Per s Demand Kecil Demand Besar 10% 15% 20% 25% Demand Kecil Demand Besar 0% 7 11 15 Jumlah Node 0% 5% 7 7 11 21

(22)

ƒ

Kesimpulan

p

1. Dengan adanya skenario reuse maka pergerakan kontainer kosong dapat

diefisienkandengan melakukan pengiriman langsung dari consignee (supplier atau pengimpor) ke shipper (pihak demander atau pengekspor).Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jula et al (2006). 

2 Dengan adanya skenario reuse maka pergerakan dan biaya yang terjadi lebih 2. Dengan adanya skenario reuse maka pergerakan dan biaya yang terjadi lebih

sedikit bila dibandingkan dengan skenario tanpa reuse. Tetapi jumlah inventory  per periode yang ada di depot dan maupun port lebih besar daripada skenario tanpa reuse

3. Semakin besar demand yang terjadi, maka semakin besar kemungkinan

h d d l k k d k k

penghematan yang dapat dilakukan dengan menggunakan skenario reuse  dengan presentase penghematan sebesar berkisar 40‐50%.

4. Skenario pergerakan antar depot hanya dapat terjadi apabila inventory di depot atau port kurang dari batas minimum atau melebihi batas maksimum kapasitas penyimpanan di pelabuhan atau depot  

kapasitas penyimpanan di pelabuhan atau depot. 

ƒ

Saran

1. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan mereduksi beberapa asumsi yang  digunakan pada penelitian ini.

Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menggabungkan antara kontainer 2. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menggabungkan antara kontainer

(23)

ƒ Bandeira, Denise Lindstrom, João Luiz Becker, and Denis Borenstein. "A DSS for  Integrated Distribution of Empty and Full Containers " Decision Support Systems 47  Integrated Distribution of Empty and Full Containers.  Decision Support Systems 47  (4), 2009: 383‐397. ƒ Bin, Wang, and Wang Zhongchen. "Research on the Optimization of Intermodal Empty  Container Reposition of Land‐carriage." Journal of Transportation Systems Engineering  and Information Technology 7 (3), 2007: 29‐33. ƒ Chang, Hwan, Hossein Jula, Anastasios Chassiakos, and Petros Ioannou. "A heuristic  solution for the empty container substitution problem." Transportation Research Part E  44 (2)  2008: 203‐216 44 (2), 2008: 203 216. ƒ Choong, Sook Tying, Michael H. Cole, and Erhan Kutanoglu. "Empty container  management for intermodal transportation networks." Transportation Research Part E 38  (6), 2002: 423‐438. C i i G G d d j i d h i d l f h ƒ Crainic, T.G., M. Gendreau, and P. Dejax. "Dynamic and stochastic models for the  allocation of empty containers." Operation Research 41, 1993: 102‐126. ƒ Dong, Jing‐Xin, and Dong‐Ping Song. "Container fleet sizing and empty repositioning in  liner shipping systems." Transportation Research Part E 45 (6), 2009: 860‐877.pp g y p 45 ( ), 9 77 ƒ Francesco, Massimo Di, Teodor Gabriel Crainic, and Paola Zuddas. "The effect of multi‐ scenario policies on empty container repositioning." Transportation Research Part E 45  (5), 2009: 758‐770. 23

(24)

J l  H i  A t i  Ch i k   d P t  I  "P t d i   t   ƒ Jula, Hossein, Anastasios Chassiakos, and Petros Ioannou. "Port dynamic empty  container reuse." Transportation Research Part E 42 (1), 2006: 43‐60. ƒ Li, Jing‐An, Stephen C.H. Leung, Yue Wu, and Ke Liu. "Allocation of empty  containers between multi‐ports." European Journal of Operational Research 182 p p f p (1), 2007: 400‐412. ƒ Ljungberg, David, and Girma Gebresenbet. "Mapping out the potential for  coordinated goods distribution in city centres: The case of Uppsala." International  Journal of Transport Management 2 (3 4)  2004: 161 172 Journal of Transport Management 2 (3‐4), 2004: 161‐172. ƒ Pujawan, I Nyoman. Supply Chain Management. Surabaya: Guna Widya, 2005. ƒ Shintani, Koichi, Akio Imai, Etsuko Nishimura, and Stratos Papadimitriou. "The  container shipping network design problem with empty container repositioning."  Transportation Research Part E 43 (1), 2007: 39‐59. ƒ Taniguchi, Eiichi, Russell G Thompson, Tadashi Yamada, and Ron Van Duin. City  Logistics Network Modelling and Intelligent Transport Systems. Netherland:  Pergamon  2001 Pergamon, 2001.

Referensi

Dokumen terkait

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Ikan hasil tangkapan dalam keadaan hidup dan tidak menimbulkan kerusakan habitat dan kematian bagi individu lain yang bukan target penangkapan, hal ini disebabkan oleh

Rentang Usia Dibandingkan Dengan Pengetahuan Pada penelitian terdahulu menyebutkan bahwa responden dengan usia > 51 tahun memiliki pengetahuan yang lebih baik

Data yang diperlukan untuk membuat tata letak usulan salah satunya adalah mesin-mesin yang ada di lantai produksi yang dapat dilihat pada Tabel 1.1, selain itu data jarak

Domusindo Perdana karena permintaan harga bahan baku yang berfluktuatif, maka dengan menggunakan metode Markov Chain dapat menghubungkan antara permintaan sekarang

▪ Organisasi dapat dilihat sebagai institusi yang mampu menciptakan struktur kekuasaan di tempat kerja.. ▪ Pekerjaan dapat berfungsi sebagai sesuatu yang dapat memperkuat

1. Pada Current State Map terdapat aktivitas yang merupakan non-value added activity sebanyak 6 aktivitas yaitu kedatangan raw material, menunggu antrian penimbangan,

Jika kemampuan dasar gambar bentuk tidak terpenuhi, kompetensi yang diharapkan tidak tercapai, akibatnya kualitas pembelajaran kurang baik dan berdampak pada kurangnya