• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Minyak Biji Bunga Matahari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembuatan Minyak Biji Bunga Matahari"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004 ISSN : 1411 - 4216

PROSES PEMBUATAN MINYAK BIJI BUNGA MATAHARI

MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI-DESTILASI DENGAN

PELARUT N-HEXAN DAN PELARUT ETANOL

Yanuar Lukito A, Rizky Eka Pardian,Yulia Fithri H,

Widya Astriani,, Bambang Susila Hadi

Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Malang Jl. Bendungan Sigura-gura no.2 Malang 65145

e-mail: rizkypardian@yahoo.com

Abstrak

Minyak biji bunga matahari (Sun Flower Oil) termasuk minyak nabati seperti minyak jagung, minyak dedak dan minyak biji kapuk yang mempunyai kandungan asam linoleat yang tinggi sehingga berpotensial untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Minyak yang dihasilkan dari proses ekstraksi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bahan baku, pelarut dan proses ekstraksi. Pada penelitian ini menggunakan dua macam pelarut yaitu n-hexana dan etanol sebagai bahan pembanding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah bahan baku, lama ekstraksi pada minyak biji bunga matahari yang dihasilkan dan mengetahui pengaruh konsentrasi pelarut. Biji bunga matahari yang digunakan berasal dari kota Batu dengan berat 200 gram, 250 gram dan 300 gram. Minyak diekstraksi dengan n-hexana dengan lama ekstraksi 60, 90, 120, 150, dan 180 menit dan konsentrasi etanol yang digunakan 75 %, 85 % dan 95%. Parameter yang diteliti antara lain %yield minyak hasil ekstraksi, densitas dan kualitas minyak seperti angka asam, angka penyabunan, angka peroksida, angka iodium dan % FFA.

Minyak biji bunga matahari yang dihasilkan dari proses ekstraksi menggunakan n-hexana mempunyai angka asam sebesar 0,9273 – 1,6594, angka peroksida 1,5600 – 7,8000, angka penyabunan 122,8511 – 124,3524, %FFA 1,9377% - 2,4499%, angka iodium 97,0024 – 172,2287, densitas minyak 0,6757 – 0,7384 dan %yield adalah 43,89% - 81,61%. Sedangkan ekstraksi menggunakan pelarut etanol diperoleh angka asam sebesar 0,0097614-1,22561, angka peroksida 46,8-81,9, angka penyabunan 112,8429-119,8487, % FFA 1,826304-2,494464, angka iodium 55,42992-100,96164, densitas minyak sebesar 0,867272-0,907284 dan % yield 78,75%-91,25%.. Kualitas minyak yang dihasilkan hampir sama dengan standar yang ditetapkan oleh AFOA (American Fats and Oils Association). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara kualitatif minyak biji bunga matahari yang dihasilkan dengan menggunakan pelarut n-hexan lebih baik daripada menggunakan pelarut etanol tetapi jika ditinjau dari segi kuantitatif pelarut etanol lebih baik.

Kata kunci : biji bunga matahari, minyak, ekstraksi-destilasi, yield

Pemdahuluan

Perkembangan industri di dunia akhir-akhir ini semakin pesat. Mulai dari industri kecil sampai industri besar. Perkembangan industri merupakan salah satu wujud perkembangan kebudayaan dan kehidupan manusia di dunia. Berbagai macam industri dibangun di dunia termasuk di Indonesia salah satunya industri makanan. Hal ini dikarenakan makanan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Berbagai macam industri yang berhubungan dengan makanan tumbuh dan berkembang di Indonesia, salah satunya industri minyak.

Minyak biji bunga matahari banyak disukai karena kandungan asam lemak tak jenuh, terutama asam lenoleatnya tinggi. Selain itu minyak ini praktis sedikit mengandung racun dan kandungan vitamin E-nya besar. Sebagai sumber minyak nabati biji bunga matahari mengandung asam lemak yang tinggi dengan proporsi asam lemak tak jenuh sebesar 72%.

Dalam perkembangan untuk memperoleh minyak dari biji bunga matahari dapat dilakukan dengan cara ekstraksi. Dengan ekstraksi ini kehilangan minyak dalam proses dapat seminimal mungkin. Proses ekstraksi memerlukan data – data tentang kondisi operasi yang akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas minyak yang dihasilkan.

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK F-18-1

(2)

Dalam penelitian ini mengambil suatu permasalahan adanya beberapa pengaruh variabel terhadap proses ekstraksi biji bunga matahari antara lain jenis zat pelarut sebagai variable utama dan variable-variabel lainseperti: waktu tinggal, perbandingan jumlah pelarut dengan bahan baku serta konsentrasi pelarut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbandingan pelarut yang digunakan, antara n-hexana dan etanol terhadap hasil proses ekstraksi-destilasi minyak biji bunga matahari dengan menggunakan variable lain yang telah ditentukan sebagai pembanding dan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari parameter yang telah ditentukan yaitu : angka asam, angka penyabunan, % FFA, bilangan peroksida, angka iodium dan % yield.

Bunga matahari ( Helianthus annus variety macrocarpus ) merupakan tanaman hias dan termasuk keluarga besar Compositae ( asteraceae ). Tanaman ini menghasilkan biji yang mengandung minyak nabati dengan kandungan asam lemak tidak jenuh tinggi yang bermanfaat untuk industri besar maupun kecil, misalnya industri mentega, industri minyak goreng, penyedap masakan, margarin dan pada industri sabun.

Proses pengolahan minyak dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain ekstraksi-destilasi,

rendering, pengepresan mekanis (Mechanical Expresision). Namun pengerjaan yang dilakukan tergantung

pada sifat dan hasil akhir yang dikehendaki. Pada percobaan ini dilakukan dengan menggunakan proses ekstraksi destilasi padat-cair.

Metode yang digunakan untuk leaching biasanya ditentukan oleh jumlah konstituen yang akan dilarutkan, distribusi konstituen dalam solid, sifat padatan dan ukuran partikel. Umumnya mekanisme proses

leaching dibagi menjadi:

1. Solvent ditransfer dari larutan ke permukaan solid, kemudian terdifusi kedalam solid 2. Solute yang berada didalam solid akan larut oleh solvent

3. Kemudian terdifusi menjadi campuran solid-solvent ke permukaan solid dan ditransfer keluar/ kedalam larutan solvent

Ketiga tahap tersebut diatas akan mempengaruhi kecepatan leaching, tetapi umumnya kecepatan transfer solvent ke permukaan sangat cepat dan transfer itu biasanya berlangsung begitu solid berkontak dengan solvent. Sedang kecepatan difusi solute melalui solid dan solvent ke permukaan seringkali merupakan tahapan yang mengontrol dalam keseluruhan proses leaching dan dapat tergantung terhadap beberapa faktor, yaitu: pengaruh suhu, proses pencampuran atau pengadukan dan lama pengadukan, luas permukaan partikel, pelarut (solvent), perbandingan solute dan solvent. Faktor – faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi, yaitu: ukuran partikel, pelarut, suhu, pengadukan dari fluida ( campuran pelarut, solute dan padatan )

Destilasi bertujuan untuk memurnikan minyak dari pelarut yang dipakai untuk melarutkan minyak dari dalam biji bunga matahari diperlukan proses pemisahan antara minyak biji bunga matahari yang diperoleh dengan n-hexana, untuk itu diperlukan proses destillasi. Destillasi adalah suatu proses pemisahan dua campuran atau lebih yang tercampur secara homogen berdasarkan perbedaan titik didih.

Pengujian atau analisa terhadap karakteristik minyak juga dapat digunakan untuk penilaian dari mutu minyak itu sendiri., meliputi : densitas, bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iodium, asam lemak bebas (%FFA) dan bilangan Peroksida

Metode Penelitian

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan cara ekstraksi destilasi kemudian mengambil data dari hasil penelitian dan metode analisa data secara kuantitatif dengan menggunakan tabel dan grafik untuk mendapatkan kesimpulan

Prosedur percobaan yang pertama adalah perlakuan pendahuluan.mengeringkan dan menumbuk biji bunga matahari samapai ukuran yang telah ditentukan, kalibrasi laju aliran pelarut dalam tangki pemanas kemudian membuat larutan yang dibutuhkan dan menstandardisasinya seperti : KOH 0,1 N, HCl 0,5 N, Na2S2O3.5H2O

0,1 N, H2C2O3.2H2O 0,1 N dan K2Cr2O7 0,1 N.

Adapun proses Ekstraksi-Destilasi minyak biji bunga matahari adalah sebagai berikut:

- Menghaluskan biji bunga matahari yang telah dikeringkan kemudian mengayak dengan ukuran 80 mesh, menimbang biji bunga matahari sebanyak 200 gram (berdasarkan variabel).

- Prosedur proses Ekstraksi adalah memasukkan bahan pada tangki ekstraktor sebanyak 200 gram ( berdasarkan variabel ) biji bunga matahari, memasukkan pelarut pada tangki pemanas sebanyak 1 L dan memanaskan sampai suhu 30 C, menghidupkan pompa dan menjalankan proses recycle selama 60 menit, setelah selesai kemudian mematikan pompa, mengulangi dengan lama ekstraksi 60,90,120,150,180 menit.

0

- Prosedur Proses Destillasi adalah Membuka kran dan mengalirkan miscella ke dalam tangki destillasi, Memanaskan miscella dengan temperature 70 0C selama 1 jam, mengeluarkan hasil bawah berupa minyak dan kemudian dianalisa.

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK F-18-2

(3)

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 0 50 100 150 200

Lama Ekstraksi (me nit)

A n gk a A sam 200 gram 250 gram 300 gram

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka asam minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut n-hexane 122 123 124 125 0 50 100 150 200

Lama Ekstraksi (me nit)

A n gk a P en y ab u n an 200 gram 250 gram 300 gram

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka penyabunan minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut n-hexane

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka asam minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut etanol

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka penyabunan minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut etanol

Instrumentasi Ekstraksi Padat Cair Skema Proses B A C D E F G H1 H2 I J K 1 2 3 4 5 6 7 L Keterangan Gambar: A = Tangki Preheater B = Tangki ekstraktor C = Tangki destilasi D = Tangki penampung destilat E = Kondensor F = Tangki pengontrol tekanan G = Corong pemasukan pelarut H1,H2 = Heater I = Pompa J = Thermocouple K = Tombol heater Tangki Preheater Tangki Ekstraksi Tangki Destilasi Kondensor Destilat n-hexane Air pendingin masuk

Air pendingin keluar Bottom

(minyak biji bunga matahari) Recycle

Hasil dan Pembahasan Grafik 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 0 30 60 90 120 150 180

lama ekstraksi (menit)

an g k a a s am konsent rasi 75 % konsent rasi 85 % konsent rasi 95 % 112 114 116 118 120 122 0 30 60 90 120 150 180

lama ekstraksi ( menit )

an gk a p e n yab u n an konsentrasi 75% konsentrasi 85 % konsentrasi 95 % F-18-3

(4)

1,5 1,7 1,9 2,1 2,3 2,5 0 50 100 150 200 Lam a Ekstrak si (m e n i t) % F F A 200 gram 250 gram 300 gram

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan %FFA minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut n-hexane 0 2 4 6 8 10 0 50 100 150 200

Lama Ekstraksi (menit)

A n gk a P er o k si d a 200 gram 250 gram 300 gram

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka peroksida minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut n-hexane

0 50 100 150 200 0 50 100 150 200

Lama Ekstraksi (me nit)

A n gk a I o d iu m 200 gram 250 gram 300 gram

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka iodium minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut n-hexane

0,6600 0,6800 0,7000 0,7200 0,7400 0,7600 0 50 100 150 200

Lama Ekstraksi (me ni t)

De n si ta s 200 gram 250 gram 300 gram

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan densitas minyak biji bunga matahari menggunakan

1.5 1.9 2.3 2.7 3.1 3.5 0 30 60 90 120 150 180

lama ekstraksi (menit)

% F F A konsentrasi 75% konsentrasi 85% konsentrasi 95%

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan %FFA minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut etanol 30 40 50 60 70 80 90 0 30 60 90 120 150 180

lama ekstraksi (menit)

an g k a p er ok si da konsentrasi 75% konsentrasi 85% konsentrasi 95%

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka peroksida minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut etanol

30 45 60 75 90 105 0 30 60 90 120 150 180

lama ekstraksi (menit)

an g k a i od iu m konsentrasi 75% konsentrasi 85% konsentrasi 95%

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka iodium minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut etanol

0.86 0.87 0.88 0.89 0.9 0.91 0 30 60 90 120 150 180

lama ekstraksi (menit)

D en si tas m in yak konsentrasi 75% konsentrasi 85% konsentrasi 95 %

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan densitas

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK F-18-4

(5)

pelarut n-hexane 0 20 40 60 80 100 0 50 100 150 200

Lama Ekstraksi (menit)

% Y

ie

ld 200 gram

250 gram 300 gram

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan % yield minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut n-hexane

minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut etanol 75 80 85 90 95 100 0 30 60 90 120 150 180

waktu ekstraksi (menit)

% y

ie

ld konsentrasi 75 %konsentrasi 85 %

konsentrasi 95 %

Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan % yield minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut etanol

Tabel. Analisa kuantitatif ekstraksi minyak biji bunga matahari dengan menggunakan pelarut n-hexane Jumlah Bahan Lama Ekstraksi Angka Asam Angka Penyabunan %FFA Angka Peroksida Angka Iodium Densitas %yield 200 60 90 120 150 180 0.9273 1.0249 1.3178 1.5618 1.6594 122.8511 123.1014 123.1014 123.3516 123.3516 1.9377 1.9822 2.0045 2.1158 2.0045 1.56 5.46 4.68 6.24 7.02 136.5952 140.5544 124.7173 148.4730 148.4730 0.6787 0.6812 0.6876 0.6930 0.6937 43.89 63.18 67.55 75.66 81.61 300 60 90 120 150 180 1.3666 1.4642 1.5130 1.5618 1.6106 122.8511 123.3516 123.6018 123.8520 124.1022 2.1604 2.2049 2.2940 2.3163 2.3608 4.68 3.9 7.02 7.8 6.24 97.0024 98.9820 97.0024 118.7784 126.6970 0.6991 0.7277 0.7037 0.7384 38.84 45.42 64.49 71.40 74.10 400 60 90 120 150 180 1.4154 1.4642 1.5618 1.4642 1.5618 123.3516 123.3516 124.1022 124.3524 124.3524 2.2717 2.2940 2.3386 2.4276 2.449 2.34 3.90 6.24 5.46 4.68 158.3712 164.3101 172.2287 170.2490 169.2592 0.6932 0.6935 0.7315 42.78 50.08 63.85 66.75 67.89

Tabel. Analisa kuantitatif ekstraksi minyak biji bunga matahari dengan menggunakan pelarut etanol Jumlah Bahan Lama Ekstraksi Angka Asam Angka Penyabunan %FFA Angka Peroksida Angka Iodium Densitas %yield 75 60 90 120 150 180 0.097 0.097 0.195 0.146 0.390 116.5 118.1 119.6 120.1 120.4 1.826 1.870 2.049 2.138 53.04 63.96 71.76 78 81.9 55.43 63.35 77.21 85.12 108.9 0.867272 0.880428 0.893584 0.895804 0.89802 78.75 79.90 81.00 84.25 87.50 85 60 90 120 150 180 0.488 0.683 0.781 0.7013 0.6981 0.8061 2.094 0.879 0.927 114.3 116.8 119.3 119.8 119.8 2.004 2.004 2.138 2.227 2.316 46.8 56.94 64.74 70.2 79.56 79.19 83.14 89.08 98.98 100.9 0.88684 0.894092 0.90134 0.904312 0.907284 82.25 84.73 87.20 89.25 91.25 95 60 90 120 150 0.976 1.074 1.025 1.074 112.8 116.1 116.6 118.8 2.227 2.316 2.449 2.494 49.14 55.38 61.62 62.4 39.59 57.41 67.31 83.14 0.863448 0.865828 0.868208 0.868652 81.55 89.05 92.50 94.50

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK F-18-5

(6)

180 1.123 115.6 2.494 66.3 100.9 0.869096 96.80

Pembahasan untuk hasil peneitian adalah sebagai berikut :

- Untuk ekstraksi menggunakan pelarut n-hexana diperoleh hasil maksimal pada jumlah bahan 200 gram dengan lama waktu kontak selama 180 menit. Analisa yang didapat antara lain: angka asam 1.6594, angka penyabunan 123.3516 mg/g, %FFA 2.0045, angka peroksida 7.02, angka iod 148.4730, densitas 0.6937 dan % yield 81,61%. Hal tersebut sesuai dengan standar AFOA untuk angka asam pada interfal 0,01 – 1,5, angka penyabunan 188– 194 mg/g, %FFA 2-3% , angka peroksida <100, angka iod 125 – 145, densitas dan %yield 0,913 – 0,919.

- Untuk ekstraksi menggunakan pelarut n-hexana diperoleh hasil maksimal pada jumlah bahan 200 gram dengan lama waktu kontak selama 180 menit konsentrasi etanol 95 %. Analisa yang didapat antara lain: angka asam 1.123, angka penyabunan 115.6 mg/g, %FFA 2.494 , angka peroksida 66.3, angka iod 100.9, densitas 0.869096 dan % yield 96.80%. Hal tersebut sesuai dengan standar AFOA untuk angka asam pada interfal 0,01 – 1,5, angka penyabunan 188– 194 mg/g, %FFA 2-3% , angka peroksida <100, angka iod 125 – 145, densitas dan %yield 0,913 – 0,919.

Kesimpulan

- Secara umum minyak biji bunga matahari yang dihasilkan sudah memenuhi standar AFOA baik ektraksi menggunakan pelarut n-hexan maupun menggunakan etanol.

- Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ekstraksi-destilasi minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut n-heksana secara kualitas lebih baik namun secara kuantitas kurang baik dibandingkan dengan menggunakan pelarut etanol.1

Daftar Pustaka

Anonymous, Sun Flower Oil. www.sunfloweroil.com/info/

Fendi. 1994. Biji Bunga Matahari Penghasil Minyak Nabati. Trubus 296 (XXV):22 – 23. Geankoplis, Transport Process and Unit Operation 3thed. Prentice-Hall. Inc. NJ.1991

Hamid, Auzay. 1994. Budidaya Bunga Matahari. Trubus 296 (XXV):24-25. Ketaren, Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI-Pers Jakarta 1986

Mc Cabe, Unit Operation Chemical Enggineering 4thed. Mc Graw-Hill Books Inc. New York 1985

Sujana, Metoda Statistika edisi 6. Tarsito. Bandung. 1996

Susanto, Tri. Pengawetan dan Pengolahan Hasil Pertanian. Biro penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. 1991

Winarmo,FG. Kimia Pangan dan gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 2002

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK F-18-6

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan performa anak domba pra sapih dengan pemberian milk replacer yang disuplementasi minyak jenis berbeda yakni minyak biji

(2011) telah berhasil melakukan ekstraksi minyak biji pepaya secara soxhlet menggunakan dua jenis pelarut yaitu n-heksan dan etanol 96 % serta pengeringan bahan baku

Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tingkah laku beranak dengan pengaruh penambahan minyak biji bunga matahari pada induk domba garut yang sebelumnya pernah beranak,

Data analisa yang telah dilakukan maka kadar asam lemak bebas dari minyak biji bunga matahari dapat dilihat pada tabel 4.1 dan bilangan penyabunan dari minyak biji

Ekstraksi Minyak Atsiri Bunga Mawar dengan Metode Pelarut Menguap Menggunakan Perlakuan PEF (Pulsed Electric Field) Kajian Perbandingan Pelarut dan Waktu.. Jurusan

Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui keefektivan pelarut n-butil asetat pada proses ekstraksi biji papaya ( carica papaya L) , serta mengamati karakteristik minyak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh waktu ekstraksi dan konsentrasi pelarut n-Heksana terhadap kualitas minyak biji ketapang yang dihasilkan untuk

Seperti pada ekstraksi etanol, dengan pelarut n-heksana juga diperoleh prosen- tase terbesar dalam minyak biji ketumbar adalah