MODUL 7
ALIRAN INFORMASI
DALAM ORGANISASI
OLEH :
SIFAT ALIRAN INFORMASI
Guetzkow (1965) menyatakan aliran informasi dalam organisasi terjadi dengan tiga cara yaitu :
• Penyebaran pesan secara serentak, yaitu penerimaan suatu informasi dalam waktu yang bersamaan. Misalnya pada pertemuan dosen seluruh fakultas, rektor menyebarkan memo sekaligus kepada seluruh dosen. • Penyebaran pesan secara berurutan, yaitu penyebaran
informasi dalam waktu yang tidak beraturan, jadi informasi tiba ditempat yang berbeda dan waktu yang berbeda pula.
POLA ALIRAN INFORMASI
Analisis eksperimental pola komunikasi :
• Pola roda, adalah pola yang mengarahkan seluruh informasi kepada individu yang menduduki posisi sentral. Orang yang dalam posisi sentral menerima kontak dan informasi yang disediakan oleh anggota organisasi lainnya dan memecahkan masalah dengan saran dan persetujuan anggota lainnya.
• Pola lingkaran memungkinkan semua anggota berkomunikasi satu dengan yang lainnya hanya melalui sejenis sistem pengulangan pesan. Tidak seorang anggotapun dapat berhubungan langsung dengan anggota lainnya dan tidak memiliki akses langsung terhadap informasi yang diperlukan
PENGARUH DUA POLA KOMUNIKASI DALAM PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI
Variabel komunikasi organisasi Pola roda Pola lingkaran Aksebilitas para anggota satu
dengan lainnya
Rendah Tinggi
Pengawasan aliran pesan Tinggi Rendah Moral atau kepuasan Sangat rendah Tinggi
Kemunculan kepemimpinan Tinggi Sangat rendah Kecermatan solusi Baik Buruk
Kecepatan kinerja Cepat Lambat Jumlah pesan yang dikirimkan Rendah Tinggi
Kemunculan organisasi yang stabil Cepat Sangat lambat Penyesuaian dengan perubahan
kerja
Lambat Cepat
PERANAN JARINGAN KERJA
KOMUNIKASI
Tujuh peranan jaringan kerja komunikasi :
• Anggota klik. Klik adalah sebuah kelompok individu yang paling sedikit separuh dari kontaknya merupakan hubungan dengan anggota lainnya. Klik terdiri dari individu yang keadaan sekelilingnya memungkinkan kontak antar individu, yang satu sama lain saling menyukai, dan merasa amat puas dengan kontak tersebut.
• Penyendiri. Adalah mereka yang hanya melakukan sedikit atau sama sekali tidak mengadakan kontak dengan anggota kelompok lainnya.
Goldhaber
(1979)
menyatakan
penyendiri
berbeda dengan klik dalam arti :
1. kurang aman dalam konsep diri
2. kurang termotivasi oleh cita-cita
3. kurang bersedia untuk berinteraksi dengan
orang lain
4. lebih
muda
dan
kurang
berpengalaman
dalam sistem
5. lebih jarang menduduki posisi yang kuat
dalam organisasi
6. lebih
cenderung
menahan
daripada
melancarkan aliran informasi
7. relatif lebih tidak puas dengan sistem
8. beranggapan
bahwa
sistem
komunikasi
tertutup bagi mereka
• Jembatan. Adalah seorang anggota klik yang
memiliki sejumlah kontak yang menonjol dalam
kontak antarkelompok, juga menjalin kontak
dengan anggota klik lainnya.
• Penghubung. Adalah orang yang mengakitkan
atau menghubungkan dua klik atau lebih tetapi
ia bukan anggota salah satu kelompok yang
dihubungkan tersebut.
• Penjaga gawang (gate keeper) adalah orang
yang
secara
strategis
ditempatkan
dalam
jaringan agar dapat melakukan pengendalian
atas pesan apa yang akan disebarkan melalui
sistem tersebut. Ketua jurusan adalah contoh
yang jelas dari seorang penjaga gawang di
universitas.
• Pemimpin pendapat (opinion leader) adalah orang tanpa jabatan formal dalam semua sistem sosial, yang membimbing pendapat dan mempengaruhi orang lain dalam mengambil keputusan.
• Kosmopolitan adalah orang yang menjadi milik seluruh dunia atau orang yang bebas dari prasangka, gagasan, atau kecintaan lokal, daerah, atau nasional. Melakukan kontak dengan dunia luar, dengan individu diluar organisasi.
ARAH ALIRAN INFORMASI
Arah aliran informasi terdiri dari :
• Komunikasi ke bawah, informasi yang bergerak dari suatu jabatan yang otoritasnya lebih tinggi kepada yang otoritasnya lebih rendah
• Komunikasi ke atas, informasi mengalir dari otoritasnya lebih rendah kepada yang otoritasnya lebih tinggi
• Komunikasi horizontal, informasi bergerak diantara orang yang jabatannya sama tingkat otoritasnya
• Komunikasi lintas saluran, informasi yang bergerak diantara orang yang jabatannya tidak menjadi atasan atau bawahan dan menempati fungsional yang berbeda.
• Informasi yang mengalir secara informal bersama dengan selentingan
KOMUNIKASI KE BAWAH
Katz dan kahn (1966) menguraikan lima jenis
informasi yang dikomunikasikan dari atasan
kepada bawahan :
• Informasi mengenai melakukan pekerjaan
• Informasi mengenai dasar pemikiran untuk
melakukan pekerjaan
• Informasi mengenai kebijakan dan praktik
organisasi
• Informasi mengenai kinerja karyawan
• Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki
tugas (sense of mission)
PEMILIHAN METODE DAN MEDIA
DALAM KOMUNIKASI KE BAWAH
Level (1972) menguraikan metode untuk berbagai
jenis komunikasi :
• Tulisan saja
• Lisan saja
• Tulisan diikuti lisan
• Lisan diikuti tulisan
Enam kriteria untuk memilih metode penyampaian
informasi kepada pegawai :
- Ketersediaan
- relevansi
- Biaya
- respons
- Pengaruh
- keahlian
Metode paling efektif v.s paling tidak efektif
Situasi Paling efektif Paling tidak efektif
Penyampaian informasi yang memerlukan tindakan segera pegawai
Lisan diikuti tulisan
Tulisan saja Informasi yang memerlukan tindakan
pegawai pada waktu mendatang
Tulisan saja Lisan saja
Penyampaian informasi yang bersifat umum
Tulisan saja Lisan saja
Penyampaian arahan atau perintah perusahaan
Lisan diikuti tulisan
Lisan saja Penyampaian informasi mengenai
perubahan kebijakan perusahaan yang penting
Lisan diikuti tulisan
Lisan saja
Penyampaian kemajuan kerja kepada penyelia
Lisan diikuti tulisan
Lisan saja
Promosi kempanye keamanan Lisan diikuti tulisan
KOMUNIKASI KE ATAS
Alasan pentingnya komunikasi ke atas :
• Memberikan informasi berharga untuk pembuatan keputusan oleh mereka yang mengarahkan organisasi dan mengawasi kegitan orang-orang lainnya
• Memungkinkan bahkan mendorong omelan dan keluh kesah muncul kepermukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka yang paling dekat dengan operasi sebenarnya
• Menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan serta saran mengenai operasi organisasi
• Komunikasi ke atas memberitahukan kepada penyelia kapan bawahan mereka siap menerima informasi dari mereka dan seberapa baik bawahan menerima apa yang dikatakan kepada mereka
• Mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah
• Membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan mereka dan dengan organisasi tersebut.
Sharma (1979) mengemukakan empat alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat sulit :
• Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka
• Perasaan bahwa penyelia dan manajer tidak tertarik pada masalah pegawai
• Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan egawai
• Perasaan bahwa penyelia dan manajer tidak dapat
dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang
PRINSIP KOMUNIKASI KE ATAS
Planty dn Machaver (1952) mengemukakan tujuh
prinsip sebagai pedoman program komunikasi
ke atas yang efektif :
• Harus direncanakan
• Berlangsung secara berkesinambungan
• Menggunakan saluran rutin
• Menitikberatkan kepekaan dan penerimaan
dalam pemasukan gagasan dari tingkat yang
lebih rendah
• Mencakup mendengarkan secara objektif
• Mencakup tindakan untuk menanggapi masalah
• Menggunakan berbagai media dan metode
KOMUNIKASI HORISONTAL
Tujuan komunikasi horisontal :
• Untuk mengkoordinasikan penugasan kerja
• Berbagi
informasi
mengenai
rencana
dan
kegiatan
• Untuk memecahkan masalah
• Untuk memperoleh pemahaman bersama
• Untuk
mendamaikan,
berunding,
dan
menengahi perbedaan
KOMUNIKASI LINTAS SALURAN
Spesialis staff paling aktif dalam komunikasi lintas saluran karena biasanya tanggung jawab mereka muncul dibeberapa rantai otoritas perintah dan jaringan yang berhubungan dengan jabatan. Misalnya bagian teknik untuk memperbaiki fasilitas komputer yang rusak disemua bagian organisasi.
Keith Davis (1967) menyatakan bahwa penerpan tiga prinsip tersebut akan memperkokoh peranan komunikasi spesial staff :
• Spesialist staff harus dilatih dalm keahlian berkomunikasi
• Spesialist staff perlu menyadari pentingnya berkomunikasi
• Manajemen harus menyadari pentingnya komunikasi spesialist staff
KOMUNIKASI INFORMAL, PRIBADI
ATAU SELENTINGAN
Sifat-sifat selentingan :
• Selentingan berjalan terutama melalui interaksi mulut ke mulut
• Selentingan umumnya bebas dari kendala organisasi dan posisi
• Selentingan menyebarkan informasi dengan cepat
• Jaringan kerja selentingan digambarkan sebagai rantai kelompok karena setiap orang yang menyampaikan
selentingan cenderung mengabarkan kepada
sekelompok orang
• Peserta dalam jaringan kerja selentingan cenderung menjalankan satu dari tiga peranan berikut: penghubung, penyendiri, pengakhir (dead enders) mereka yang biasanya tidak melanjutkan informasi
• Selentingan cenderung lebih merupakan produk suatu situasi daripada produk dari orang dalam organisasi tersebut
• Semakin cepat seseorang mengetahui suatu peristiwa yang baru saja terjadi, semakin besar kemungkinan menceritakan kepada orang lain
• Bila informasi yang disampaikan seseorang menyangkut sesuatu yang menarik perhatiannya, semakin besar kemungkinan menyampaikan informasi tersebut kepada orang lain
• Aliran utama informasi dalam selentingan cenderung terjadi dalam kelompok fungsional daripada antara kelopmpok tersebut
• Umumnya 75-90% rincian pesan yang disampaikan oleh selentingan adalah cermat namun keith Davis (1976) beranggapan bahwa selentingan kurang cermat daripada yang sebenarnya,karena kesalahan lebih dramatik dan akibatnya lebih berkesan dalam ingatan daripada kecermatan rutin sehari-hari.
• Informasi selentingan biasanya tidak lengkap, menghasilkan kesalahan interpretasi bahkan bila rinciannya cermat.
• Selentingan cenderung mempengaruhi organisasi, apakah untuk kebaikan atau keburukan. Jadi pemahaman mengenai selentingan dan bagimana selentingan ini dapat memberi andil positif kepada organisasi merupakan hal yang penting.
HUBUNGAN
Goldbaher (1979) mendefinisikan organisasi
sebagai sebuah jaringan hubungan yang
saling bergantung (independent).
Macam-macam hubungan :
• Hubungan antarpesona
• Hubungan posisional
• Hubungan atasan – bawahan
• Hubungan berurutan
HUBUNGAN ANTARPESONA
Hubungan antarpesona adalah hubungan yang
paling intim yang dimiliki orang lain dalam
tingkat pribadi, antra teman, sesama sebaya.
Pace dan Boren (1973) berpendapat hubungan
antarpesona akan berhasil bila melakukan
hal-hal sebagai berikut :
• Menjaga kontak pribadi yang akrab tanpa
menumbuhkan perasaan bermusuhan
• Menetapkan dan menegaskan identitas dalam
hubungan dengan orang lain tanpa
membesar-besarkan ketidaksepakatan
•
Menyampaikan informasi kepada orang lain
tanpa
menimbulkan
kebingungan,
kesalahpahaman,
penyimpangan
atau
perubahan lainnya yang disengaja
•
Terlibat dalam pemecahan masalah yang
terbuka tanpa menimbulkan sikap bertahan
atau menghentikan proses.
•
Membantu orang lain untuk mengmbangkan
gaya hubungan persona dan antarpesona
yang efektif
•
Ikut serta dalam interaksi sosial informal tanpa
terlibat dalam muslihat atau gurauan atau hal
lainnya yang mengganggu komunikasi yang
menyenangkan
Pace, Boren dan peterson (1975) mengemukakan
hubungan antarpesona menjadi lebih baik bila
kedua belah pihak melakukan :
• Menyampaikan perasaan secara langsung dan
dengan cara yang hangat dan ekspresif
• Menyampaikan
apa
yang
terjadi
dalam
lingkungan
pribadi
mereka
melalui
penyimngkapan diri (self-disclosure)
• Menyampaikan pemahaman yang positif, hangat
kepada satu sama lainnya dengan memberikan
respon yang relevan dan penuh pengertian.
• Bersikap tulus kepada satu sama lainnya
dengan menunjukkan sikap menerima secara
verbal maupun nonverbal.
• Selalu menyampaikan pandangan positif tanpa
syarat terhadap satu sama lainnya melalui
respon yang tidak menghakimi dan ramah
• Berterus terang mengapa menjadi lebih sulit
atau bahkan mustahil untuk sepakat satu sama
lainnya
dalam
perbincangan
yang
tidak
menghakimi, cermat, jujur dan membangun
HUBUNGAN POSISIONAL
Hubungan
posisional
ditentukan
oleh
struktur
otoritas dan tugas fungsional anggota organisasi
Jackson (1959) berpendapat bahwa tidak ada hal
lain yang memperlancar aliran komunikasi yang
bebas dan cermat dalam suatu organisasi
daripada
konsensus
mengenai
masalah
pekerjaan, otoritas, kebanggaan dan hubungan
jabatan.
HUBUNGAN ATASAN BAWAHAN
Konsep hubungan atasan bawahan bersandar kuat pada perbedaaan dalam otoritas, yang diterjemahkan perbedaan dalam status, hak dan pengawasan.
Sintesa Jablin (1979) memperkenalkan sembilan kategori masalah dalam hubungan atasan bawahan :
1. Pola interaksi
• mudus diminan interaksi adalah diskusi tatap muka
• mayoritas intaraksi adalah mengenai masalah pekerjaan
• atasan lebih memungkinkan memulai interaksi daripada bawahan
• sikap atasan kurang positif dan kurang puas oleh interaksi dengan bawahannya dibandingkan bila berinteraksi dengan atasan mereka
• kepuasan kerja seorang bawahan berkorelasi positif dengan perkiraan hubungan komunikasi bersama atasannya
• bawahan merasa bahwa mereka mengirimkan pesan kepada atasannya lebih banyak daripada yang dirasakan oleh atasan tersebut.
• atasan yang tidak memiliki kepercayaan diri kurang bersedia melakukan diskusi tatap muka dengan bawahannya.
• Konflik peranan dan ambigiutas peranan pada
pihak
atasan
berkorelasi
dengan
interaksi
langsung dengan bawahan.
• Bawahan
lebih
banyak
mencari
bantuan
informal dalam bidang kerja mereka dari atasan
mereka
daripada
dari
rekan
sejawat
atau
bawahan mereka
• Atasan mungkin lebih banyak berlaku sebagai
penghubung
mengenai
produksi
daripada
mengenai hal pemeliharaan atau inovasi
2. Keterbukaan dalam komunikasi
• Bawahan lebih puas dengan pekerjaan mereka bila ada keterbukaan komunikasi antara atasan dan bawahan
• Ketersediaan atasan dan bawahan untuk berbincang-bincang
• Bawahan tidak menyukai respon yang tidak sesuai dari atasan dan lebih menyukai atasan yang memberikan umpan balik positif
• Atasan dan bawahan lebih menyukai respon atassan yang menerima dan memberi balasan daripada respin negatif netral ( tidak berperasaan, dingin, atau tidak menerima)
3.Distorsi atau penyimpangan komunikasi ke atas
• Bawahan cenderung mengabaikan komentar kritis dalam berinteraksi dengan atasan yang berkuasa
• Bawahan merasa kurang bebas untuk berkomunikasi dengan atasan yang pernah menduduki posisi bawahan tersebut
• Bawahan yang termotivasi secara instristik lebih sedikit
menyimpangkan pesan daripada bawahan yang
4.Pengaruh ke atas atau efek Plez
• Bawahan yang memandang atasan mereka sebagai mempunyai pengaruh ke atas, mempunyai keinginan besar untuk berinteraksi dengan atasan tersebut,
menaruh kepercayaan besar kepadanya, dan
beranggapan informasi yang diterima dari atasan tersebut kecermatannya tinggi
• Keyakinan dan kepercayaan bawahan kepada atasasn berkaitan erat dengan manajemen tingkat yang lebih tinggi
5. Jarak informasi semantik
• Semaki besar jarak semantik antara atasan dan bawahan, semakin rendah semangat juang bawahan
• Atasan cenderung melebih-lebihkan jumlah
pengetahuan yang dimiliki bawahan dalam suatu topik tertentu
• Terdapat jarak semantik yang cukup besar antara serikat kerja dengan personalia manajemen dan antara kepemimpinan serikat kerja dengan anggotanya
• Jarak semantik yang serius sering terjadi antara atasan dan bawahan
6. Atasan efektif versus atasan tidak efektif
• Atasan yang efektif cenderung suka ngobrol dalam pertemuan, mampu menerangkan instruksi dan kebijakan, suka berbincang dengan bawahan
• Atasan yang lebih efektif cenderung menjadi pendengar empatik, memberi respon penuh pengertian, memberi respon penuh pengertian atas pertanyaan yang konyol, dapat mendekati dan mendengarkan saran dan keluhan bawahan
• Atasan yang lebih efektif cenderung bertanya atau membujuk daripada menuntut atau memberitahu
• Atasan yang efektif cenderung peka pada perasaan dan kebutuhan bawahannya
7. Sifat pribadi atasan bawahan
• Atasan cenderung menilai bawahan sebagai
berkemampuan bila bawahan tersebut memiliki
nilai yang serupa dengan nilainya.
• Bawahan yang otoriter paling puas bila mereka
bekerja untuk atasan yang suka memerintah
• Kepuasan
bawahan
kepada
atasan
langsungnya
berkaitan
dengan
kredibilitas
atasan tersebut.
8. Umpan balik
• Kemampuan bawahan memberi umpan balik
lebih besar bila bawahan diberitahu apa yang
harus dikerjakan
• Umpan balik positif kepada atasan cenderung
membuat atasan tersebut lebih berorientasi
kerja
• Kinerja atasan cenderung menjadi lebih baik
setelah menerima umpan balik dari bawahan
• Umpan balik dari atasan yang menunjukkan
kurang percayaan menimbulkan ketidakpuasan
bawahan
9. Pengaruh variabel organisasi sistemis pada komunikasi atasan bawahan
• Teknologi sebuah organisasi cenderung mempengaruhi komunikasi atasan bawahan
• Atasan tingkat yang lebih tinggi, cenderung lebih melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan daripada atasan tingkat yang lebih rendah
• Organisasi berstruktur datar cenderung memberi ganjaran kepada atasan yang mendukung pertukaran informasi dan tujuan denga kenaikan pangkat lebih cepat daripada organisasi berstruktur tinggi
HUBUNGAN BERURUTAN
Hubungan berurutan adalah suatu informasi yang
disampaikan keseluruh organisasi formal oleh
suatu proses, dalam proses ini orang dipuncak
hierarki
mengirimkan
pesan
kepada
orang
kedua yang kemudian mengirimkan lagi kepada
orang ketiga.
Tokoh kunci dalam sistem ini adalah pengulangan
pesan (relayor)
FUNGSI PENGULANGAN PESAN
Alfred G Smith (1973) memperkenalkan empat fungsi dasar yang dilakukan oleh seorang pengulangan pesan : • Menghubungkan
fungsi penghubung ini menciptakan suatu etika yang membuat pengulang pesan menghargai penyesuaian dan asimilasi sudut pandang diatas hal lainnya.
• Menyimpan
peyimpanan pesan membentangkan ruang antara produser pesan dengan pemakai pesan.
• Merentangkan
merentangkan adalah suatu bentuk perubahan yang meliputi perluasan atau penjelasan tambahan suatu pesan.
• Mengendalikan
yang dikendalikan pengulang pesan adalah makna.
Misalnya guru sebagai pengulang pesan,
mengendalikan makna yang dipakai dalam pelajaran yang disajikan untuk menghubungkan para pelajar dengan sumber pelajaran.